BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan diantaranya adalah untuk
mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang
saham dan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga
sahamnya. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin
besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Wiagustini,
2010:8).
Menurut Mulianti (2010) nilai perusahaan sangat penting karena
mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor
terhadap perusahaan. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham,
dimana semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan dan kemakmuran para
pemegang saham juga meningkat. Nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan
price to book value (PBV) yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, atau menjadi tujuan perusahaan bisnis pada saat ini, sebab akan
meningkatkan kemakmuran para pemegang atau stockholder wealth maximization
(Brigham dan Ehrhardt, 2006:10).
Tabel 1.1 Pergerakan Indeks Harga Saham Sektoral Berbagai Sektor Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2012.
Sektor
Agriculture
Mining
Basic Industry
Miscellaneous Industry
Consumers Goods
Property,
Realestate,
Building Construction
Infrastructure
Finance
Trade & Service
Harga Saham (Rp)
2010
2011
2008
2009
918.766
877.678
134.987
214.937
326.843
103.489
1,753.090
2,203.480
273.932
601.469
671.305
146.800
2,284.320
3,274.160
387.254
967.023
1,094.650
203.097
2,146.040
2,532.380
408.273
1,311.150
1,315.960
229.254
2,062.940
1,863.670
526.551
1,336.520
1,565.880
326.552
2012
rata-rata
1,833.030
2,150.270
346.200
886.220
994.930
201.840
490.349
176.334
148.329
728.528
301.424
275.758
819.209
466.669
474.080
600.446
491.776
582.186
907.524
550.097
740.949
729.010
397.260
444.260
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sektor mining memiliki ratarata indeks harga saham tertinggi yaitu sebesar dibandingkan dengan sektor lain,
sedangkan sektor property, real estate dan building construction memiliki ratarata indeks paling rendah dibandingkan sektor lainnya. Sektor property, real
estate dan building construction akan digunakan dalam penelitian ini dikarenakan
sektor ini mengalami pergerakan rata-rata indeks terendah dibandingkan sektor
lain. Hal ini sangat menarik untuk diteliti mengingat perkembangan sektor
property, real estate and building construction merupakan salah satu indikator
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara dan sektor ini merupakan
salah satu sektor investasi yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang
serta salah satu pilihan invetasi yang aman bagi investor.
Atas dasar beberapa penelitan yang sudah dilakukan sebelumnya, nilai
perusahaan dapat ditingkatkan melalui profitabilitas (Setiabudi dan Dian, 2012
dan Rizqia dkk. 2013), kebijakan dividen (Dasilas et al. 2009 dan Ayuningtias,
2013) serta kesempatan investasi (Rakhimsyah dan Barbara, 2011 dan
Ayuningtias, 2013).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba. Susilawati (2012) juga menjelaskan bahwa profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan lain sebagainya. Tingginya profitabilitas perusahaan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan dan itu tergantung dari bagaimana persepsi
investor terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan
indikator yang sering digunakan investor untuk melihat nilai dari sebuah
perusahaan.
Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan
(pemegang saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh melalui usaha
manajemen atas dana yang di investasikan oleh para pemegang saham dan
profitabilitas juga mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu
seberapa banyak dana yang di investasikan kembali dan seberapa banyak yang
dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada para pemilik
saham (Jusriaini dan Rahardjo, 2013)
Besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi
harga saham karena investor lebih menyukai pengembalian yang berasal dari
dividen dibandingkan dengan capital gain atau dengan kata lain investor lebih
menyukai keuntungan dalam bentuk dividen daripada keuntungan yang
diharapkan dari kenaikan nilai modal. Teori bird in the hand menyatakan bahwa
pemegang saham lebih menyukai dividen yang tinggi karena memiliki kepastian
yang tinggi dibandingkan capital gain (Hermuningsih dan Dewi, 2009).
Pembayaran dividen yang optimal dapat dilihat sebagai tanda dari
profitabilitas di masa yang akan datang (Bhattacharya, 1979). Perusahaan yang
dapat menjaga atau bahkan meningkatkan laba dapat dilihat sebagai sinyal positif
oleh investor yang berhubungan dengan kinerja perusahaan, jadi respon positif
dari investorakan meningkatkan nilai perusahaan dikarenakan tujuan utama
investor menanamkan modalnya di perusahaan terbuka adalah untuk mendapatkan
dividen
Perusahaan menggunakan laba ditahan untuk melakukan kegiatan investasi
seusuai dengan skala prioritas dan apabila laba ditahan tidak mencukupi maka
perusahaan akan mencari dana dari pihak ketiga atau dengan kata lain kegiatan
investasi perusahaan sangat bergantung pada profitabilitas perusahaan dalam
bentuk laba ditahan. Semakin besar profitabilitas perusahaan maka akan
memungkinkan perusahaan menggunakannya untuk kegiatan investasi sehingga
kesempatan investasi dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas perusahaan.
Menurut Wardani (2012) kesempatan investasi dapat didefinisikan sebagai
kombinasi antara aktiva riil (asset in place) dengan alternatif investasi di masa
yang akan datang yang memiliki nilai bersih sekarang positif. Salah satu sumber
dana perusahaan untuk melakukan investasi adalah laba disamping utang. Adanya
laba yang tinggi akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi.
Sesuai dengan pecking order theory yang dikembangkan Myers dalam Rizqia dkk.
(2013) bahwa manajer perusahaan akan memanfaatkan laba yang diperoleh
terlebih dahulu untuk kegiatan investasi, sesuai dengan skala prioritas, dan apabila
laba tidak mencukupi dapat mencari utang dari pihak ketiga.
Kesempatan investasi di dalam perusahaan adalah menyangkut pemilihan
investasi yang diinginkan dari sekelompok atau set kesempatan investasi.
Investasi dapat mencerminkan pertumbuhan perusahaan dalam menjalankan
aktivitas ekonomi dan bisnis. Investasi perusahaan yang bagus akan meningkatkan
nilai perusahaan di mata investor. Perusahaan yang banyak melakukan investasi
akan menciptakan sentimen positif kepada investor, sehingga harga saham akan
meningkat dan berdampak pada nilai perusahaan (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan berpengaruh
positif signifikan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan, maka akan
melahirkan sentimen positif yang sangat kuat terhadap investor, sehingga nilai
perusahaan juga akan meningkat relatif besar. Penelitian yang dilakukan Rizqia
dkk. (2013) menemukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan, begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Setiabudi
dan Dian (2012). Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra dkk. (2010) dan Moniaga (2013) yang menemukan bukti bahwa
profitabilitas mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Hubungan antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan. Jika perusahaan memiliki rasio pembayaran dividen yang
stabil, atau bahkan meningkat dari tahun ke tahun, maka akan dapat melahirkan
sentimen positif pada para investor, yang dapat meningkatkan harga saham dan
nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Rizqia dkk. (2013) dan
Ayuningtias (2013) menemukan bukti bahwa kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gultom dan Syarif (2009) serta Putra dkk. (2010) yang
menemukan bukti bahwa kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan.
Hubungan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan, berpengaruh
positif dan signifikan. Adanya pengaruh positif yang signifikan kesempatan
investasi terhadap nilai perusahaan dapat dimungkinkan bahwa perusahaan yang
banyak melakukan investasi cenderung memiliki aset yang bertambah setiap
waktu atau bertambah besar kekayaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Davies
et al. (2005) dan Ayuningtias (2013) menemukan bukti bahwa kesempatan
investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Halini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Akram
(2007) serta Dwiaji (2011) yang menemukan bukti kesempatan investasi
mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan research gap hubungan antara profitabilitas dan nilai
perusahaan yang dimediasi oleh kebijakan dividen dan kesempatan investasi maka
penelitian ini menarik untuk dilakukan pada sektor property, real estate &
building construction periode 2008-2012 dengan menggunakan teknik analisis
jalur (path).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dan adanya suatu
perbedaan (gap) dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah
1) Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
2) Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap kesempatan
investasi pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
3) Apakah profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
4) Apakah kebijakan dividen secara signifikan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
5) Apakah kesempatan investasi secara signifikan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
6) Apakah kebijakan dividen memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI?
7) Apakah kesempatan investasi
memperkuat
pengaruh
profitabilitas
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and
building construction di BEI?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka dapat diuraikan tujuan
penelitian sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi profitabilitas terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan sektor property, real estate and
building construction di BEI.
2) Untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi profitabilitas terhadap
kesempatan investasi pada perusahaan sektor property, real estate and
building construction di BEI.
3) Untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi profitabilitas terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI.
4) Untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and building
construction di BEI.
5) Untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi kesempatan investasi
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate and
building construction di BEI.
6) Untuk mengetahui apakah kebijakan dividen memperkuat pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor property,
real estate and building construction di BEI.
7) Untuk mengetahui apakah kesempatan investasi memperkuat pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor property,
realestate and building construction di BEI.
1.4
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1)
Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau wawasan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini
diharapkan pula dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti lainnya yang
menggunakan variabel sama.
2)
Kegunaan praktis
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehingga dapat dipakai untuk
bahan pertimbangan bagi penentuan kebijakan perusahaan dimasa yang akan
datang terutama pada perusahaan pada sektor property, real estate and building
construction.
Download