8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, Communis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya Communis adalah Communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang di bagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa inggris, Communicate, berarti; untuk bertukar pikiran, perasaan, informasi, membuat tahu, membuat sama, mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Adapun kata (noun), Communication berarti; pertukarang simbol, pesan-pesan yang sama, informasi, proses pertukaran di antara individu-individu melalui sitem simbol-simbol yang sama, seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan, ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).11 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.12 Dari banyak 11 Daryanto, Ilmu Komunikasi 2010, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, hal 3-4 12 Daryanto, op.cit., hal 148 9 pengertian tersebut jika dianalisis dapat disimpulkan bahwa komunikasi megacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, melalui pengirim dan penerimaan pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), sehingga terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.13 2.1.2 Unsur Komunikasi Komunikasi telah kita definisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia. Dari definisi ini terlihat bahwa untuk dapat terjadi proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama: pengirim pesan, pesan itu sendiri, serta target penerima pesan. Namun, komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur itu. Pengirim pesan atau komunikator yang di maksud di sini adalah manusia yang mengambil inisiatif dalam berkomunikasi. Pesan disampaikan komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi. Karena itu, komunikator kita definisikan sebagai manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Di lihat dari jumlahnya, komunikator dapat terdiri dari satu orang, banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang dan massa. Apabila lebih dari satu orang, yakni banyak orang di mana mereka relatif saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya maka kumpulan banyak orang ini kita sebut kelompok kecil. Apabila lebih 13 Daryanto, op.cit., hal 171 10 dari satu orang atau banyak orang dan relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya kurang kuat, maka kita sebut sebagai kelompok besar atau piblik. Namun apabila banyak orang atau atau lebih dari satu orang ini memiliki tujuan yang sama dan untuk emncapai tujuan tersebut terdapat pembagian kerja di antara para anggotanya maka wadah kerja sama yang terbentuk sebagai kesatuan banyak orang lazim kita sebut organisasi. Organisasi di lihat dari tujuan pendiriannya, ada yang bermotif komersial atau mengejar laba (misalnya dalam bentuk badan hukun perseroan terbatas) atau bermotif ideal yang bersifat nirlaba (misalnya lembaga swadaya masyarakat). Jadi selain komunikator dapat berupa banyak orang dalam bentuk kelompok kecil dan kelompok besar, juga dapat beerbentuk organisasi. Pesan pada dasarnya bersifat bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat di kirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak gerik, bahsa lisan, dan bahasa tulisan.14 Apa bila bersifat abstrak, komunikan anda tidak akan tahu apa yang ada dalam benak anda sampai anda mewujudkannya dalam salah satu bentuk atau kombinasi lambanglambang komunikasi ini. Karena itu lambang komunikasi juga bentuk pesan, yakni wujud konkret dari pesan. Selain bentuk pesan, pemahaman atas makna pesan dan penyajian juga penting untuk di kaji. 14 Daryanto, op.cit., hal 19-24 11 2.1.3 Fungsi Komunikasi Berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan, para pakar komunikasi mengemukakan fungsi yang berbeda-beda, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut. Fungsi komunikasi sosial merupakan fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, serta terhindar dari tekanan dan ketegangan.15 Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekpresif yang dapat di lakukan sendirian ataupun kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan emosional kita. Perasaanperasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pasan-pesan nonverbal. Erat kaitannya denga komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual yang biasanya di lakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, seprti upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, dll. Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap 15 Daryanto, op.cit., hal 129 12 dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga menghibur. Apabila di ringkas ke semua tujuan tersebut dapat di sebut membujuk (bersifat persuasif).16 2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya. Perusahaan yang melaksanakan strategi tersebut dengan paling baik akan memperoleh laba yang paling besar. Jadi, perusahaan yang memiliki biaya paling rendah diantara perusahaan-perusahaan yang melaksanakan biaya rendah akan tampil paling baik.17 Komunikasi pemasaran adalah sasaran yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek dan merupakan sarana yang dapat di gunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran membentuk banyak fungsi bagi konsumen, konsemen dapat memberitahu atau di tunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan, oleh orang seperti apa, dan di mana serta kapan konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang di pertahankan perusahaan dan merek, dan konsumen dapat 16 Daryanto, op.cit., hal 131-132 17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran edisi milenium, PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Hal 91 13 memberikan satu insentif atau imbalan untuk percobaan atau penggunaan. Komunikasi pemasaran meningkatkan perusahaan menghubungkan merek-merek dengan orang lain, tempat, acara khusus, pengalaman merek, perasaan dan barang. Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi pada ekuitas merek dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek.18 Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya dapat terjangkau. Perusahaan-perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan yang akan datang, dan bagi masyarakat umum. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya bukanlah apakah berkomunikasi, melainkan apa yang harus di sampaikan, kepada siapa, dan seberapa sering. Namun komunikasi semakin lama menjadi semakin sulit ketika semakin banyak perusahaan berteriak untuk menarik perhatian konsumen yang semakin terbagi. Untuk menjangkau pasar sasaran dan membangun ekuitas merek, pemasar holistik semakin kreatif memanfaatkan banyak bentuk komunikasi.19 Proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut philip kottler “Terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targeting, dan positioning.” Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen adapun targeting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran di pilih, maka proses selanjutnya 18 Philip Kotler, op.cit., hal 204 19 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran edisi 12, PT. INDEKS 2007, hal 203 14 adalah melakukan positioning, yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.20 2.2.1 Segmentasi Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran. Praktisi pemasaran harus memilih satu atau beberapa segmen konsumen saja yang memiliki karakter atau respon yang sama dari seluruh penduduk indonesia yang menjadi konsumen suatu produk. Dengan memahami siapa konsumennya, maka praktisi pemasaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, produk apa yang di butuhkan dan bagaimana mempertahankan konsumen dari produk pesaing.21 Dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi demografis, geografis, geodemografis, psikografis, perilaku, dan manfaat. Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan nilai. Philip kotler (1997) menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang ia sebut STP, yaitu kependekan dari Segmentasi, Targeting, dan Positioning.22 20 M. A. Morissan, op.cit., 56 21 M. A. Morissan, op.cit., 57 22 Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, GPU, Jakarta, 1998 hal. 72 15 2.2.2 Targeting Target pasar adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi. Kadang-kadang targeting di sebut juga dengan selecting karena audiensi harus di seleksi. Target konsumen berhubungan erat dengan adanya media yang dapat yang di gunakan untuk mejangkau kelompok-kelompok atau segmensegmen tertentu dalam masyarakat. Target pasar mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu menyeleksi konsumen sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu danmenjangkau konsumen sasaran tersebut (reaching). Dalam hal ini perlu di ketahui bahwa konsumen melakukan suatu proses yanng di sebut dengan selsctive exposure, artinya konsumen secara aktif memilih mau atau tidak mengekspos dirinya terhadap informasi, misalnya iklan.23 Secara bahasa pasar sasaran (Targeting) adalah segmen yang dijadikan sebagai pemasaran produk. Targeting adalah menetapkan target pasar untuk produk yang di hasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang ada.24 23 M. A. Morissan, op.cit., 70-71 24 Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, GPU, Jakarta, 1998 hal. 60 16 2.2.3 Positioning Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak yang menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Positioning menjadi sangat penting bagi perusahaan karena tingkat kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Suatu produk yang memiliki pernyataan positioning memilliki hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan harus bisa mewakili citra atau persepsi yang hendak di cetak dalam benak konsumen. 25 Citra itu harus berupa suatu hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk. Positioning harus dapat di ungkapkan secara jelas dan tegas yang dapat di susun berdasarkan pengalaman yang panjang dalam bidang tertentu, hasil-hasil studi, informasi dari mulut ke mulut, atau publisitas yang ada. Penyataan itu selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen juga harus dinyatakan dengan mudah, enak di dengar, dan harus dapat di percaya. Pernyataan itu harus di sebarluaskan dengan teknikteknik audiovisual yang baik dan dengan frekuensi yang cukup sering. Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola 25 M. A. Morissan, op.cit., 72 17 pemasaran harus mengatahui bagaimana audiensi membedakan produk yang bersangkutan terhadap produk saingan lainnya.26 2.3 Analisis SWOT Analisis SWOT Opportunities-Kesempatan, (Strength-Kekuatan, Threats-Ancaman).27 Weaknesses-Kelemahan, Analisis SWOT harus memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal yang berbeda dari kekuatan dan kelemahan kompetitor. Selain itu, analisis SWOT juga harus mempertimbangkan kesempatan dan ancaman eksternal kunci yang di hadapi perusahaan. Oleh sebab itu, analisis SWOT harus fokus pada penciptaan ke untungan kompetitif dan keuntungan strategis perusahaan.28 Analisis SWOT tidak boleh berorientasi pada masa lalu. Analisis SWOT harus berfokus pada masa sekarang dan yang paling penting, masa depan. Karena kekuatan bisa berubah menjadi kelemahan sejalan dengan waktu, maka analisis SWOT harus menjadi aktivitas yang dilaksanakan terus-menerus. Kondisi ini lebih di perlukan dimasa sekarang dimana perubahan terjadi dengan cepat dan intensif. Namun, kelemahan terkadang juga bisa menjadi kekuatan yang menghanyutkan. Untuk bisa membedakan antara kekuatan dan kelemahan, kita membutuhkan mata dan pemikiran pemasaran yang sangat tajam. 26 Ibid 27 Sunny T.H Goh, Marketing Wise,PT. Bhuana Ilmu Populer, hal 35 28 Sunny T.H Goh, op.cit., hal 41 18 2.4 Bauran Komunikasi Pemasaran Menurut Nickles komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.29 Komunikasi pemasaran adalah sasaran yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.30 Walaupun iklan sering merupakan unsur sentral dari program komunikasi pemasaran, biasanya itu bukan satu-satunya atau bahkan paling penting dari segi membangun ekuitas merek. Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas enam cara komunikasi utama: Iklan, Promosi penjualan, Acara khusus dan pengalaman (sponsorship), Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan, Pemasaran Langsung, Penjualan Pribadi. 29 30 Dharmmesta, 1990, hal 56 Philip Kotler, op.cit., hal 204 19 2.4.1 Iklan Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus di bayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merek atau untuk membidik orang. Di perusahaan-perusahaan kecil, iklan di tangani oleh seseorang di departemen penjualan atau pemasaran, yang bekerja sama dengan agen iklan. Persusahaan besar sering membentuk departemen sendiri yang manajernya mewakil kepada wakil direktur pemasaran.31 Tugas departemen iklan adalah mengajukan anggaran, mengembangkan strategi iklan, menyetujui iklan dan kampanye, dan menangani iklan melalui surat langsung (direct-mail), pajangan penyalur, dan bentuk iklan lainnya. Kebanyakan perusahaan menggunakan agen luar untuk membantu menciptakan kampanye iklan dan untuk memilih dan membeli media. Dewasa ini, agen-agen iklan mendefinisikan ulang dirinya sebagai perusahaan komunikasi yang membantu klien meningkatkan seluruh efektifitas komunikasinya dengan menawarkan nasehat strategik dan praktis tentang banyak bentuk komunikasi. Dalam mengembangkan program iklan, manager pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. 31 Philip Kotler, op.cit., hal 244 20 Kemudian mereka dapat mengambil kelima keputusan utama dalam mengembangkan program iklan, yang di kenal sebagai “lima M“ Mission (misi): apa saja tujuan iklan tersebut? Money (uang): berapa banyak dapat di belanjakan? Media (media) media apa yang harus di gunakan? Measurement (ukuran): bagaimana hasilnya seharusnya di evaluasi?. Tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, pemosisian pasar, dan program pemasaran.32 Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah di tentukan.33 Iklan dapat efisien menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Bentuk iklan tertentu (iklan televisi) dapat membutuhkan anggaran yang besar, sedangkan bentuk-bentuk lainnya (iklan koran) tidak demikian. Hanya kehadiran iklan itu sendiri mungkin sudah mempunyai pengaruh atas penjualan. Konsumen mungkin percaya bahwa merek yang mereka yang di iklankan secara besar-besaran pasti menwarkan “nilai yang baik” karena banyaknya bentuk dan penggunaan iklan, sulit melakukan generalisasi. Namun sifat-sifat berikut dapat diperhatikan: 1. daya sebar, iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif 32 Ibid 33 Ibid 21 tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual tersebut. 2. Daya ekspresi yang besar, iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni. 3. Impersonalotas, pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. Iklan adalah suatu monolog dihadapan, dan bukan dialog dengan, pengedar.34 2.4.2 Promosi Penjualan Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang di rancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh kosumen atau pedagang. Kalau iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali, garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan di tempat pembelian dan penghargaan); promosi perdagangan (potongan harga, dana iklan, pajangan, dan barang gratis); serta promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk perwakilan penjualan, dan iklan khusus). 35 34 Philip Kotler, op.cit., hal 229 35 Ibid 22 Tujuan promosi penjualan, alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan tertentunya. Sempel gratis merangsang konsumen mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer. Penjualan menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan sering menarik orang-orang yang beralih merek, yang terutama mencari harga murah, nilai yang baik, atau hadiah. Promosi penjualan tidak mungkin mengubah mereka menjadi pemakai yang setia. Promosi penjualan yang digunakan dipasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikkan permanen dalam pangsa pasar.36 Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan-kupon, kontes, hadiah, dan sejenisnya untuk menarik tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat dari pembeli. Promosi penjualan dapat digunakan untuk efek jangka pendek seperti menyoroti tawaran produk dan mendorong penjualan yang merosot. Alat promosi penjualan menawarkan tiga manfaat yang berbeda: 1. Komunikasi, promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen 36 ke produk Philip Kotler, op.cit., hal 266 tersebut. 2. Insentif, promosi penjualan 23 menggabungkan satu konsesi, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. 3. Ajakan, promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi tersebut sekarang.37 Promosi penjualan merupakan sebuah teknik dengan potensi yang significant untuk meningkatkan penjualan dalam jangka waktu pendek dengan menggunakan daya tarik rasional. Promosi penjualan diarahkan baik dengan pedagang (kepada pedagang besar dan pngecer) maupun kepada kosumen. Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan memberikan berbagai jenis bonus untuk meningkatkan respon dari pedagang pasar atau pengecer. Promosi penjualan berientasi konsumen menggunakan kupon, premium, contoh gratis, kontes/ undian, potongan harga setelah pembelian dan lain-lain.38 2.4.3 Sponsorship (acara khusus dan pengalaman) Perusahaan yang mensponsori kegiatan dan program-program acara yang di rancang untuk menciptakan interaksi setiap hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek. Ada banyak keuntungan pada acara khusus dan pengalaman: 1. Relevan, acara atau pengalaman yang benar-benar terpilih dapat di lihat sebagai sangat relevan ketika konsumen dibuat terlibat secara personal. 2. Terlibat, dengan adanya mutu real time hidup mereka, para konsumen dapat menemukan acara khusus dan 37 ibid 38 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 6 24 pengalaman dengan lebih aktif terlibat. 3. Implisit, acara khusus lebih merupaka soft sell yang tidak langsung.39 Pengembangan acara khusus (events) yang berhasil di sponsori mencakup pemilihan peristiwa khusus yang tepat, merancang program pensponsoran yang optimal untuk acara khusus, dan mengukur efek pensponsoran. Banyak promosi yakin bahwa program pemasaran yang akhirnya menyertai satu pensponsoran acara khusus itulah yang akhirnya menentukan keberhasilannya. Sponsor dapat secara strategis mengidentifikasi satu peristiwa dalam sejumlah cara, termasuk sepanduk, tanda, dan program. Untuk mendapatkan dampak yan berarti, para sponsor umumnya mendukung aktifitas semacam itu dengan sempel, hadiah, iklan, promosi eceran, dan pemberitaan. Sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali jumlah pengeluaran pensponsoran yang di keluarkan sehubungan dengan kegiatan pemasaran.40 2.4.4 Hubungan Masyarakat Masyarakat (public) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan dalam atau pengaruh terhadap kemampuan suatu perusahaan mencapai tujuannya saat ini atau pada masa mendatang. Hubungan masyarakat (public relation) meliputi berbagai program yang di rancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masingmasing produknya. 39 Ibid 40 Philip Kotler, op.cit., hal 275 Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah- 25 langkah konkrit untuk mengelola hubungan yang berhasil dengan masyarakat-masyarakat utamanya. Kebanyakan perusahaan memiliki departemen hubungan masyarakat yang memantai sikap masyarakatmasyarakat organisasi tersebut dan membagikan informasi dan komunikasi untuk membangun kehendak yang baik.41 Departemen humas terbaik menghabiskan waktu untuk memberi saran kepada manajemen puncak untuk menggunakan program-program yang positif dan untuk menghilangkan praktik-praktik yang meragukan sehingga pemberitaan negatif itu tidak muncul sejak awal. Departemen tersebut, melaksanakan kelima fungsi berikut; 1. Hubungan pers, menyajikan beerita dan informasi tentang organisasi tersebut dari sudut paling positif. 2. Pemberitaan produk, mensponsori upaya untuk memberikan meningkatkan produk-produk pemahaman tertentu. tentang 3. Komunikasi organisasi tersebut, korporat, melalui komunikasi internal dan eksternal. 4. Lobi, berhadapan dengan lambang pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan. 5. Pemberian saran, memberikan nasihat kepada manajemen mengenai masalah-masalah publik dan posisi dan citra perusahaan pada masa-masa yang menyenangkan dan krisis. Banyak perusahaan yang berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR- Marketing Public Relation) 41 Ibid 26 untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan atau produk.42 Hubungan masyarakat pemasaran jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan sederhana dan memegang peran penting dalam tugas-tugas berikut; membantu peluncuran produk baru, membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang, membangun minat terhadap kategori produk, mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, membela produk yang telah menghadapi masalah public, membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-produknya. Hubungan masyarakat yang kreatif dapat mempengaruhi kesadaran masyarakat hanya dengan biaya yang jauh lebih kecil dari pada biaya iklan. Perusahaan tersebut tidak membayar ruang atau waktu yang di peroleh dalam media. Perusahaan tersebut hanya membayar seorang staff untuk menyusun dan mengedarkan cerita dan mengelola acara-acara tertentu. Jika perusahaan tersebut mengembangkan cerita yang menarik, cerita itu dapat di ambil media dan bernilai jutaan dolar andaikata hal itu terjadi dimuat sebagai iklan. Beberapa pakar mengatakan bahwa konsumen mempunyai kemungkinan lima kali lebih besar di pengaruhi editiorial dari pada iklan.43 Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat, namun sebuah 42 Ibid 43 Ibid 27 program yang di pikirkan dengan baik dan di koordinasikan dengan unsur-unsur bauran komunikasi lain dapat menjadi sangat efektif. Daya tarik hubungan masyarakat dan pemberitaan didasarkan pada tiga sifat khusus: 1. Kredibilatas yang tinggi, cerita dan fitur yang baru akan lebih otentik dan dapat dipercayai pembaca dibandingkan dengan iklan. 2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak hati-hati, hubungan masyarakat dapat menjangkau calon yang lebih suka menghindari wiraniaga dan iklan. 3. Dramatisasi, hubungan masyarakat memiliki kemampuan mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.44 2.4.5 Pemasaran Langsung Pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan salurang-salurang langsung konsumen (CD-consumer direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini mencakup surat langsung (direct mail), katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs internet, dan peralatan bergerak (mobile device). Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan. 45 Pemasaran langsung adalah salah satu jalur pertumbuhan tercepat untuk melayani pelanggan semakin banyak saja pemasar bisnis yang beralih ke surat langsung dan pemasaran jarak jauh dalam menggapai 44 Ibid 45 Philip Kotler, op.cit., hal 288 28 biaya yang tinggi dan semakin meningkat untuk mencapai pasar bisnis melalui satuan penjualan. Pertumbuhan pemasaran langsung yang luar biasa tersebut merupakan akibat dari banyak faktor. Pemasaran langsung memberikan manfaat bagi pelanggan dalam banyak hal. Berbelanja dari rumah dirasaakn menyenangkan, dan bebas dari pertengkaran. Cara ini menghemat waktu dan memperkenalkan konsumen dengan pilihan barang dagangan yang lebih banyak. Mereka dapat melakukan belanja perbandingan dengan melihat-lihat katalog surat dan layanan belanja online. Pelanggan industrial jga mendapatkan manfaat dengan mempelajari produk dan jasa yang tersedia tanpa menghabiskan waktu untuk bertemu wiraniaga. Pemasaran langsung dapat diatur waktunya untuk menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat, bahan-bahan pemasaran langsung memiliki pembaca yang lebih tinggi karena bahan tersebut dikirimkan kepada calon yang lebih berminat. Pemasaran langsung memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari pendekatan yang paling berbiaya efektif. Pemasaran langsung juga membuat tawaran dan strategi pemasaran langsung kurang terlihat bagi pesaing. Akhirnya, pemasar langsung dapat mengukur tanggapan atas kampanyenya untuk memutuskan mana yang paling menguntungkan.46 Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan 46 Ibid 29 pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Banyak bentuk pemasaran langsung-pemasaran langsung, telemarketing, pemasaran internet samasama memiliki tiga karakteristik yang menonjol, pemasalan langsung adalah: 1. Di sesuaikan dengan orangnya, pesan dapat disiapkan untuk menarik individu yang dituju. 2. Mutakhir, sebuah pesan dapat di siapkan dengan sangat cepat. 3. Interaktif, pesan dapat di ubah tergantung pada tanggapan orang.47 Pemasaran langsung merupakan satu bentuk distribusi. Yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan melalui penggunaan surat telepon dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan tertentu.48 2.4.6 Penjualan Pribadi Penjualan pribadi adalah suatu seni kuno. Metode tersebut telah menghasilkan sengat banyak buku dan banyak prinsip. Wiraniaga yang efektif memiliki lebih daripada sekdar naluri, mereka di latih tentang metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. Pendekatan- pendekatan pelatihan penjualan berupaya mengubah seorang wiraniaga dari penerima pesan yang pasif menjadi pencari pesana yang aktif yang terlibat dalam penyelesaian masalah pelanggan. Penerimaan pesan yang aktif belajar bagaimana bagaimana mendengar dan menanyakan pesanan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan muncul dengan 47 Ibid 48 Arif Isnaini, Metode& Strategi Pemasaran, (Mataram: NPT press, 2005), hal 120 30 menyelesaikan produk yang baik. Pendekatan ini mengendalikan bahwa pelanggan memiliki kebutuhan yang tersembunyi yang menetapkan peluang dan bahwa mereka akan loyal terhadap perwakilan penjualan yang dapat menganalisis kebutuhan mereka dan yang menempatkan kepetntingan jangka panjang mereka dalam hati.49 Pemasaran berkaitan dengan kegiatan tukar-menukar dan bagaimana syarat-syarat pertukaran tersebut ditetapkan. Dalam pertukaran rutin, syarat-syarat tersebut di tetapkan dengan program harga dan distribusi yang telah baku. Dalam pertukaran negosiasi, harga dan ketentuan-ketentuan lainnya dapat di tetapkan melalui perilaku perundingan, dimana dua pihak atau lebih menegosiasikan kesepakatankesepakatan jangka panjang yang mengikat. Prinsip negosiasi yang di jelaskan sejauh ini pada transakasi karena tujuannya ialah menutup penjualan tertentu. Tetapi dalam banyak kasus, perusahaaan tersebut tidak mencari penjualan langsung, melainkan membangun hubungan pemasokpelanggan jangka panjang. Perusahaan tersebut ingin memperlihatkan bahwa dirinya memiliki kemapuan melayani kebutuhan-kebutuhan pelanggan tersebut dengan cara yang lebih unggul. Mereke lebih menyukai pemasok yang dapat menjual dan mengirimkan beberapa produk dan layanan yang terkoordinasi ke berbagai lokasi, yang dapat dengan cepat memecahkan maslah yang timbuk di tempat-tempat yang 49 Philip Kotler, op.cit., hal 316 31 berbeda, dan yang dapat bekerja erat dengan tim pelanggan untuk meningkatkan produk dan prosesnya. 50 Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan. Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif pada tahap terakhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakkan pembeli. Penjualan pribadi memiliki tiga ciri khusus: 1. Interaksi pribadi, penjualan pribadi mencakup hubungan langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengamati reaksi-reaksi pihak lain. 2. Perkembangan hubungan, penjualan pribadi memunkinkan segala jenis hubungan berkembang, mulai dari hubungan penjualan seadanya sampai hubungan pribadi yang mendalam. 3. Penjualan pribadi membuat pembeli merasakan suatu kewajiban untuk mendengarkan pembicaraan penjualan.51 Penjualan pribadi merupakan bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih baik untuk melakukan prentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan.52 Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif dalam biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun prefensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjuala pribadi, di bandingkan 50 Ibid 51 Ibid 52 David W. Cravens, Strategi Marketing, (Burr Ridge, Ilnois: Richard D. Irin., Inc., 1994), hal 500 32 periklanan, memiliki tiga manfaat yaitu: konfrontasi personal, mempererat, tanggapan. 2.5 Penjualan Penjualan adalah “menjual, menjual, dan menjual” sudah lama lewat. Perwakilan penjualan perlu mengetahui bagaimana mendiagnosa maslah pelanggan dan mengusulkan satu solusi. Tanaga penjual menunjukan calon pelanggan bagaimana perusahaan mereka dapat membantu pelanggan meningkatkan kemampuannya menghasilkan laba. Perusahaan-perusahaan perlu mendefinisikan tujuan-tujuan khusus yang ingin di capai tenaga penjualannya. Misalnya, satu perusahaan mungkin menginginkan perwakilan penjaualannya menggunakan 80 persen waktunya bersama pelanggan sekarang dan 20 persen untuk calon pelanggan, dan 85 persen waktunya untuk produk yang mapan dan 15 persen untuk produk baru. Sekema alokasi khususnya bergantng pada jenis produk dan pelanggannya, namun terlepas dari konteks pejualannya, wiraniaga akan memiliki satu atau beberapa tugas khusus berikut untuk di laksanakan. 1. Mecari calon pelanggan, melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk. 2. Menetapkan sasaran, memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka di antara calon pelanggan. 3. Berkomunikasi, mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan tersebut. 4. Menjual, mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-keberatan, dan menutup penjaulan. 5. Melayani, menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, 33 merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman. 6. Mengumpulkan informasi, melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas inteligen. 7. Mengalokasikan, memutuskan pelanggan mana yang akan memperoleh produk tidak mencukupi selama masa-masa ke kurangan produk. 53 Strategi tenaga penjualan memiliki implikasi bagi struktur tenaga penjual. Perusahaan yang menjual satu lini produk kepada satu industri pengguna akhir dengan pelanggan diberbagai lokasi akan menggunakan struktur tenaga penjualan teritorial. Perusahaan yang menjuala banyak produk kepada berbagai jenis pelanggan, perusahaan tersebut mungkin memerlukan struktur tenaga penjualan produk atau pasar. Setelah memperjelas strategi dan strukturnya, perusahaan tersebut siap mempertimbangkan ukuran tenaga penjualannya. Perwakilan penjualan adalah salah satu aset perusahaan yang paling produktif dan termahal menambah jumlahnya akan meningkatkan penjualan maupun biaya. Begitu selesai menetapkan jumlah pelanggan yang ingin di jangkaunya, perusahaan tersebut dapat menggunakan pendekatan beban kerja (workload approach) untuk menetapkan ukuran tenaga penjualan. Metode ini terdiri atas lima tahap berikut:54 1. Pelanggan di kelompokkan menjadi kelas-kelas ukuran berdasarkan volume penjualan tahunannya. 2. Frekuensi kunjuangan yang dinginkan (jumlah kunjungan untuk satu pelanggan pertahun) ditetapkan untuk masing-masing kelas. 53 Philip Kotler, op.cit., hal 305 54 Ibid 34 3. Jumlah pelanggan dan masing-masing kelas ukuran dikalikan dengan frekuensi kunjungan terkait untuk memperoleh beban kerja total untuk negara tersebut dalam kunjungan penjualan pertahun. 4. Jumlah kunjungan rata-rata yang dapat di lakukan perwakilan penjualan pertahun di tentukan. 5. Jumlah perwakilan penjualan yang dibutuhkan ditentukan dengan membagi kunjungan tahunan total yang di perlukan dengan kunjungan tahunan rata-rata yang dilakukan seorang perwakilan penjualan. Andaikanlah perusahaan tersebut memperkirakan bahwa ada 1.000 palanggan A dan 2.000 pelanggan B di negara tersebut. Pelanggan A membutuhkan 36 kunjungan per tahun, dan pelanggan B membutuhkan 12 kunjungan per tahun. Perusahaan tersebut akan membutuhkan 60 perwakilan penjualan yang bekerja penuh.55 Inti tenaga penjualan yang berhasil adalah pemilihan perwakilan yang efektif. Salah satu survei mengungkapkan bahwa 27 persen tenaga penjualan terbaik menghasilkan lebih dari 52 persen penjualan. Di luar perbedaan produktivitas terdapat pemborosan besar-besaran dalam memperkerjakan orang yang salah. Tingkat keluar masuk tahunan rata-rata untuk semua industri mencapai hampir 20 persen. Keluar masuknya tenaga kerja penjualan mengakibatkan kehilangan penjualan, biaya untuk menemukan dan melatih pengganti, dan sering muncul ketegangan pada tenaga penjual yang ada untuk 55 Ibid 35 memanfaatkan kelonggaran. Berapa banyak kunjungan seharusnya dilakukan perusahaan ke pelanggan tertentu setiap tahun? Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa perwakilan penjualan dewasa ini menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melakukan penjualan kepada pelanggan yang lebih kecil dan kurang menguntungkan, padahal mereka seharusnya lebih memfokuskan upaya mereka pada pelanggan yang lebih besar dan lebih menguntungkan.56 Perusahaanperusahaan yang sering menentukan berapa banyak waktu seharusnya digunakan perwakilan untuk mencari pelanggan baru. Spector freight menginginkan perwakilan penjualannya menghabiskan 25 persen waktu mereka untuk mencari calon pembeli dan tidak lagi melakukan kunjungan kepada calon tersebut setelah tiga kali kunjungan tidak memberikan hasil. Perusahaan-perusahaan menetapkan standar pencarian calon pelanggan karena sejumlah alasan. Jika dibiarkan bertindak sendirian, banyak perwakilan akan menghabiskan sebagian besar waktunya bersama pelanggan sekarang, yang jumlahnya sudah di ketahui. Perwakilan dapat bergantung kepada mereka untuk menghasilkan sedikit bisnis, sedangkan calon pelanggan mungkin tidak akan pernah menghasilkan sedikitpun. Beberapa perusahaan mengandalkan tenaga penjualan tenaga penjualan misionaris untuk membuka pelanggan baru. 56 Ibid bisnis