P = F (IL) P = perilaku F = Fungsi I = Individu L = Lingkungan *perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dan lingkungannya. Karakteristik individu; kemampuan,kebutuhan, kepercayaan, pengalaman, pengharapan Karakteristik organisasi; hierarki, tugastugas, wewenang, tanggung jawab, sistem reward, sistem kontrol, dsb Perilaku individu dalam organisasi 1, manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama. Bawaan lahir IQ Kombinasi keduanya Berbeda kemampuan menyerap informasi Lepas dari setuju tidak setuju dari perbedaan2 tsb ternyata kemampuan seseorang dapat membedakan perilakunya 2, manusia mempunyai kebutuhan yg berbeda. Manusia berperilaku didorong serangkaian kebutuhan Internal state-pernyataan dalam diri seseorang yg menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapai sesuatu 3, orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak. Teory expetancy; berdasarkan proposisi sederhana; seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan sesuatu hasil tertentu Teori expectancy ini berdasarkan suatu anggapan bagaimana menganalisa dan meramalkan tindakan seseorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai perilakunya A. Probabilitas jika ia mengambil serangkaian usaha ia akan mampu untuk mencapai tingkat pelaksanaan kerja yg diharapkan (expectancy U-P atau expectancy antara usaha dan pelaksanaan B. jika tingkat pelaksanaan kerja itu dicapai, maka probabilitasnya akan mengarahkan pencapaian hasilhasil (ex.PH atau expetancy antara pelaksanaan kerja dan hasil yg akan dicapai C. Daya tarik dari hasil, nampaknya sebagai hal yg menaikkan pelaksanaan kerja. D. Suatu tingkat dimana hasil merupakan daya tarik tambahan, disebabkan karena kemampuan hasil untuk memimpin kearah tercapainya hasil lain yg diinginkan. A, percaya bahwa pelaksanaan kerja pada suatu tingkat yg diinginkan itu memungkinkan (tingginya expectancy U-P) B.Percaya bahwa perilakunya akan memimpin kearah pencapaian hasil (terdapatnya expectancy P-H yg tinggi) C, dan apabila hasil2 tersebut mempunyai nilai yg positif (mempunyai daya tarik tinggi. Model di atas akan memproduksi bahwa individu akan memilih perilaku yg memberikan dorongan motivasi besar Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan tentang perilaku :seseorang akan memilih melalui suatu proses pertanyaan sbb: Dapatkah saya melaksanakan pada tingkat kerja tersebut jika saya mencobanya ? Jika saya melaksanakan pada tingkat tersebut apa yg akan terjadi ? Dan bagaimanakah perasaan saya tentang sesuatu yg akan terjadi itu ? Kesimpulan: seseorang kemudian memutuskan untuk berperilaku dalam cara yg dirasakan mempunyai kesempatan yg terbaik untuk menghasilkan hal2 yg positif. Catatan: teori expectancy tidak selalu membuat orang selalu berperilaku dalam cara terbaik tetapi model ini hanya membuat asumsi2 bahwa seseorang membuat keputusan yg rasional berdasarkan persepsinya terhadap lingkungannya. 4, seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya. Lingkungan lebih banyak memberikan pada manusia obyek dan peristiwa dibandingkan dng kemampuan manusia itu sendiri untuk memahami obyek dan peristiwa tersebut. Walaupun suatu obyek dan peristiwa diketahui atau diperhatikan, hal tersebut bukanlah menjamin bahwa peristiwa atau obyek yg tadi dipahami secara akurat. Suatu obyek atau peristiwa tertentu akan memberikan arti bagi seseorang didalam suatu organisasi adalah dipengaruhi kebutuhan2nya. 5, seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (affective) Orang acapkali membandingkan apa yg ia terima dalam situasi kerja tertentu dng apa yg diterima orang lain dalam situasi yg sama. Jika hasil perbandingannya tidak adil, maka timbullah rasa tidak puas terhadap hasil yg diterima. Misperception terhadap suatu hasil yg dicapai orang lain akibat input-informasi yg diterima orang tsb. 6, banyak faktor yg menentukan sikap dan perilaku seseorang Illustrasi pelatih sepak bola: seorang manejer memikirkan untuk menciptakan suatu kondisi yg baik untuk efektifitas pelaksanaan kerja, pelatih bola berpikir merancang suatu permainan yg efektif. Ada 2 faktor permainan yg baik atau keberuntungan, jika salah satunya maka kembangkan hal tsb Perilaku untuk menciptakan efektifitas kerja didasarkan pada kebutuhan maka manejer perlu merancang suatu rencana kerja yg mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan tersebut. Kalau seandainya kemampuan karyawan, maka pimpinan dapat merencanakan suatu up grading .