- Armansyah Matondang, S.Sos., M.Si.

advertisement
P = F (IL)
 P = perilaku
 F = Fungsi
 I = Individu
 L = Lingkungan
 *perilaku adalah suatu fungsi dari
interaksi antara seorang individu dan
lingkungannya.

Karakteristik individu;
kemampuan,kebutuhan, kepercayaan,
pengalaman, pengharapan
 Karakteristik organisasi; hierarki, tugastugas, wewenang, tanggung jawab,
sistem reward, sistem kontrol, dsb
 Perilaku individu dalam organisasi







1, manusia berbeda perilakunya karena
kemampuannya tidak sama.
Bawaan lahir
IQ
Kombinasi keduanya
Berbeda kemampuan menyerap informasi
Lepas dari setuju tidak setuju dari
perbedaan2 tsb ternyata kemampuan
seseorang dapat membedakan
perilakunya
2, manusia mempunyai kebutuhan yg
berbeda.
 Manusia berperilaku didorong
serangkaian kebutuhan
 Internal state-pernyataan dalam diri
seseorang yg menyebabkan seseorang
itu berbuat untuk mencapai sesuatu




3, orang berpikir tentang masa depan, dan
membuat pilihan tentang bagaimana
bertindak.
Teory expetancy; berdasarkan proposisi
sederhana; seseorang memilih berperilaku
sedemikian karena ia yakin dapat
mengarahkan untuk mendapatkan sesuatu
hasil tertentu
Teori expectancy ini berdasarkan suatu
anggapan bagaimana menganalisa dan
meramalkan tindakan seseorang manakala ia
mempunyai kesempatan untuk membuat
pilihan mengenai perilakunya
A. Probabilitas jika ia mengambil
serangkaian usaha ia akan mampu untuk
mencapai tingkat pelaksanaan kerja yg
diharapkan (expectancy U-P atau
expectancy antara usaha dan
pelaksanaan
 B. jika tingkat pelaksanaan kerja itu
dicapai, maka probabilitasnya akan
mengarahkan pencapaian hasilhasil (ex.PH atau expetancy antara pelaksanaan
kerja dan hasil yg akan dicapai

C. Daya tarik dari hasil, nampaknya
sebagai hal yg menaikkan pelaksanaan
kerja.
 D. Suatu tingkat dimana hasil
merupakan daya tarik tambahan,
disebabkan karena kemampuan hasil
untuk memimpin kearah tercapainya
hasil lain yg diinginkan.

A, percaya bahwa pelaksanaan kerja
pada suatu tingkat yg diinginkan itu
memungkinkan (tingginya expectancy
U-P)
 B.Percaya bahwa perilakunya akan
memimpin kearah pencapaian hasil
(terdapatnya expectancy P-H yg tinggi)
 C, dan apabila hasil2 tersebut
mempunyai nilai yg positif (mempunyai
daya tarik tinggi.






Model di atas akan memproduksi bahwa
individu akan memilih perilaku yg memberikan
dorongan motivasi besar
Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan
tentang perilaku :seseorang akan memilih
melalui suatu proses pertanyaan sbb:
Dapatkah saya melaksanakan pada tingkat
kerja tersebut jika saya mencobanya ?
Jika saya melaksanakan pada tingkat tersebut
apa yg akan terjadi ?
Dan bagaimanakah perasaan saya tentang
sesuatu yg akan terjadi itu ?
Kesimpulan: seseorang kemudian
memutuskan untuk berperilaku dalam cara
yg dirasakan mempunyai kesempatan yg
terbaik untuk menghasilkan hal2 yg positif.
 Catatan: teori expectancy tidak selalu
membuat orang selalu berperilaku dalam
cara terbaik tetapi model ini hanya
membuat asumsi2 bahwa seseorang
membuat keputusan yg rasional
berdasarkan persepsinya terhadap
lingkungannya.





4, seseorang memahami lingkungannya dalam
hubungannya dengan pengalaman masa lalu
dan kebutuhannya.
Lingkungan lebih banyak memberikan pada
manusia obyek dan peristiwa dibandingkan
dng kemampuan manusia itu sendiri untuk
memahami obyek dan peristiwa tersebut.
Walaupun suatu obyek dan peristiwa diketahui
atau diperhatikan, hal tersebut bukanlah
menjamin bahwa peristiwa atau obyek yg tadi
dipahami secara akurat.
Suatu obyek atau peristiwa tertentu akan
memberikan arti bagi seseorang didalam suatu
organisasi adalah dipengaruhi
kebutuhan2nya.
5, seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi
senang atau tidak senang (affective)
 Orang acapkali membandingkan apa yg
ia terima dalam situasi kerja tertentu dng
apa yg diterima orang lain dalam situasi yg
sama. Jika hasil perbandingannya tidak
adil, maka timbullah rasa tidak puas
terhadap hasil yg diterima.
 Misperception terhadap suatu hasil yg
dicapai orang lain akibat input-informasi yg
diterima orang tsb.

6, banyak faktor yg menentukan sikap
dan perilaku seseorang
 Illustrasi pelatih sepak bola: seorang
manejer memikirkan untuk menciptakan
suatu kondisi yg baik untuk efektifitas
pelaksanaan kerja, pelatih bola berpikir
merancang suatu permainan yg efektif.
 Ada 2 faktor permainan yg baik atau
keberuntungan, jika salah satunya maka
kembangkan hal tsb

Perilaku untuk menciptakan efektifitas
kerja didasarkan pada kebutuhan maka
manejer perlu merancang suatu
rencana kerja yg mengarah kepada
terpenuhinya kebutuhan tersebut.
 Kalau seandainya kemampuan
karyawan, maka pimpinan dapat
merencanakan suatu up grading .

Download