UNIVERSITAS INDONESIA Analisis Strategi Pemasaran (Objek

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis Strategi Pemasaran
(Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)
TUGAS KARYA AKHIR
VINA PERMATASARI
1106134676
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA
DEPOK
JUNI 2014
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis Strategi Pemasaran
(Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall
Bekasi)
TUGAS KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Administrasi
VINA PERMATASARI
1106134676
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA
KEKHUSUSAN MARKETING
DEPOK
JUNI 2014
i
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
iii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala pertolongan
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Tugas
Karya Akhir (TKA) yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran (Objek
Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)”. Tugas Karya
Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Administrasi Niaga pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Karya Akhir ini sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia
2. Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc selaku ketua Departemen Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
3. Dr. Retno Kusumastuti M.Si selaku Ketua Program Sarjana Ekstensi
Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
4. Eko Sakapurnama S.Psi., MBA selaku Ketua Program Studi Administrasi
Niaga Sarjana Ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia
5. Dra. Tutie Hermiati M.A, selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktu dan pikiran untuk mengarahkan saya selama penyusunan
TKA ini.
6. Achmad Fauzi S.sos.,ME selaku penguji ahli yang sudah memberikan banyak
masukan positif sejak sidang outline hingga sidang akhir.
7. Eko Sakapurnama S.Psi., MBA selaku ketua sidang yang telah memberikan
masukan untuk penyelesaian tugas akhir ini.
iv
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
8. Muhammad Nugroho Kresna Saputra S.I.A selaku sekretaris sidang yang
memberikan masukan dan kritik pada sidang penulis.
9. Semua staff pengajar Ilmu Administrasi Niaga dan dosen bidang pemasaran
untuk semua ilmu dan inspirasinya.
10. Keluarga saya (Papa, Mama, Tia, Ari), yang senantiasa memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis
11. Sahabat-sahabat saya (Anggi Sambera, Arum, Echi, Clara, Arien, Yana, Bosi,
Mega), yang senantiasa meluangkan waktu untuk bisa selalu menghibur
penulis selama menyusun tugas akhir ini.
12. Teman-teman Niaga 2011 (Ayu, Acal, Bety, Kemal, Nanda, Tenti, Zita) yang
saling membantu satu sama lain selama masa perkuliahan hingga penyusunan
tugas akhir.
13. Teman-teman kelas marketing yang selalu memberikan inspirasi, motivasi
dan ilmu selama masa perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir.
14. Kepada seluruh staff sekretariat Ilmu Administrasi atas pemberian informasi
selama masa perkuliahan sampai tugas akhir.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Karya Akhir ini masih jauh dari istilah
sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa dengan terbuka menerima kritik dan
saran. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Karya Akhir ini dapat berguna
dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Depok, 18 Juni 2014
Vina Permatasari
v
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
vi
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ABSTRAK
Nama
: Vina Permatasari
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga
Judul
:Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny
Side Up Summarecon Mall Bekasi)
Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi pertama kali dibuka
pada bulan Juli 2013, dengan menawarkan produk makanan menggunakan bahan
baku telur. Banyak hal dianalisa untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat
dan efektif untuk menyasar pelanggan potensial. Oleh karena itu, hal yang
menjadi permasalahan pada restoran SSU SMB adalah apakah strategi pemasaran
yaitu bauran pemasaran yang dilakukan restoran sudah tepat. Strategi pemasaran
yang dianalisa yaitu STP dan bauran pemasaran. Penelitian yang dilakukan
menghasilkan kesimpulan bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh
restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian antara STP yang dituju
dengan bauran pemasaran yang dilakukan,. Adapun beberapa saran yang
diberikan untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang
kurang diminati, perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi.
Kata kunci:
Pemasaran, Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran
vii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ABSTRACT
Name
Study Program
Title
: Vina Permatasari
: Ilmu Administrasi Niaga
: Marketing Strategy Analysis (Object Research: Sunny
Side Up Restaurant Summarecon Mall Bekasi)
Sunny Side Up Restaurant at Bekasi Summarecon Mall first opened in
July 2013, by offering food products using raw materials eggs. Many things are
analyzed to determine the right marketing strategies and effective way to target
potential customers. Therefore, it is becoming a problem in the restaurant SSU
SMB is whether the marketing mix marketing strategy that made the restaurant is
right. Marketing strategies are analyzed, namely STP and marketing mix.
Research conducted lead to the conclusion that the analysis of the marketing
strategies undertaken by the restaurant is quite good because of the STP target
spesific between the marketing mix is done,. As for some of the advice given to
the development of the restaurant is, the less desirable product development,
expansion of services and continue to improve the promotion.
Key words:
Marketing, Marketing Strategy, Marketing Mix
viii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………. vi
ABSTRAK………………………………………………………………… vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………….............. 1
1.2 Permasalahan………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….. 5
1.4 Metode Penelitian……………………………………………… 6
1.4.1 Pendekatan Penelitian……………………………….. 6
1.4.2 Metode Penelitian……………………………………. 6
1.4.3 Jenis dan Sumber Data………………………………. 7
1.4.4 Teknik Pengumpulan Data………………………....... 8
1.4.5 Populasi dan Sampel………………………………… 9
1.4.6 Teknik Analisis Data………………………………… 10
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………… 10
BAB 2 KERANGKA TEORI…………………………………………….. 11
2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………. 11
2.2 Konstruksi Model Teoritik……………………………………. 17
2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran………………………. 17
2.2.2 Pengertian Bauran Pemasaran……………………….. 20
2.2.3 Pengertian Analisis Deskriptif Kualitatif…………….. 24
BAB 3 PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN………………………… 25
3.1 Gambaran Umum Perusahaan…………………………………. 25
3.2 Analisis Strategi Pemasaran…………………………………… 26
3.2.1 Segmentation.........................................……………… 26
3.2.2 Targeting…………….……………………………..... 27
3.2.3 Positioning…………………………………………… 28
3.3 Bauran Pemasaran……………………………………………… 28
3.3.1 Product……………………………………………….. 29
3.3.2 Price………………………………………………… 30
3.3.3 Place………………………………………………… 30
3.3.4 Promotion………………………………………….. 31
ix
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
3.3.5 People………………………………………………. 32
3.3.6 Process……………………………………………... 33
3.3.7 Physical Evidence……………………………………. 34
BAB 4 SIMPULAN………………………………………………………. 35
4.1 Simpulan…………………………………………………….. 35
4.2 Saran…………………………………………………………… 35
DAFTAR REFERENSI……………………………………………………. 36
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 39
x
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran/Rumah Makan Skala Menengah
dan Besar 2007-2011……………………………………………………… 1
Tabel 1.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian……………………………… 8
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………... 13
xi
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Layout Lokasi Restoran Sunny Side Up SMB…………….
31
xii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara…………………………………………. 54
Lampiran 2 Transkrip Wawancara………………………………………….56
Lampiran 3 Daftar Menu Restoran………………………………………. 60
Lampiran 4 Tampilan Restoran……………………………………………. 61
xiii
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha restoran semakin hari semakin maju, hal ini ditandai
dengan makin banyaknya tempat makan baik untuk kalangan menengah atas
maupun bawah. Perkembangan usaha restoran dibuktikan dengan banyak
bermunculannya berbagai macam restoran baru baik restoran yang didirikan
sendiri dan franchise. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007
sampai 2011 berikut ini adalah tabel pertumbuhan usaha restoran:
Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran/Rumah Makan Skala Menengah
dan Besar 2007-2011
Tahun
Usaha/Perusahaan Usaha/Perusahaan
Rata-rata
Tenaga Kerja
Jumlah
Pertumbuhan (%)
2007
1.615
-
27
2008
2.235
38,39
27
2009
2.704
20,98
27
2010
2.916
7,84
27
2011
2.977
2,09
28
Sumber: www.parekraf.go.id, 2014
Meskipun ada penurunan jumlah presentase, pertumbuhan usaha restoran
di Indonesia cenderung positif pasca krisis ekonomi global tahun 2008. Hal ini
terlihat dari jumlah restoran di Indonesia tahun 2010 yang mencapai 2.916
restoran, bertambah sebanyak 212 restoran dibanding tahun sebelumnya dan
bertambah 61 restoran pada tahun 2011 menjadi 2.977. Peningkatan usaha
restoran menunjukan signifikansi pertumbuhan jika dilihat pada data BPS terakhir
pada 6 November 2013 menurut ITB (Indeks Tendensi Bisnis) secara umum
kondisi bisnis di Indonesia pada triwulan III-2013 meningkat dibandingkan tahun
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
2
sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Dilihat berdasarkan variabel pembentukannya, peningkatan kondisi
bisnis pada triwulan III-2013 terjadi karena adanya peningkatan pendapatan
usaha, penggunaan kapasitas produksi/usaha dan rata-rata jumlah jam kerja.
Sehingga tidak heran kalau usaha restoran masih terus mengalami pertumbuhan
hingga saat sekarang ini.
Restaurant atau restoran itu sendiri memiliki arti yang beraneka ragam
namun bermakna satu, yaitu to restore atau restorasi yang berasal dari kata
restaurer yang berart memperbaiki atau memulihkan. Arti lainnya adalah rest
yang memiliki arti tempat untuk istirahat dan taurant dapat diartikan sebagai
bangunan yang dibuat secara permanen. Dari pengertian restoran tersebut dapat
disimpulkan bahwa restoran merupakan sebuah tempat permanen yang
menyediakan layanan makanan dan minuman. Menurut Marsum (1994) berikut
ini adalah beberapa klasifikasi jenis restoran diantaranya adalah (1) coffee shop,
yaitu sebuah restoran yang awalnya menyediakan tempat untuk minum kopi dan
teh secara cepat, tetapi karena perkembangan dan kebutuhan pelanggan yang
sangat kompleks dan tidak ada habisnya, perkembangan coffee shop menjadi
seperti sekarang ini yang identik dengn gaya hidup dan tempat berbincangbincang. Coffee shop masuk dalam kategori restoran yang informal dan biasanya
buka selama 24 jam. (2) Fine Dining, yaitu sebuah restoran yang sangat
mengutamakan kualitas pelayanan terhadap tamu. Kualitas pelayanan tersebut
mampu mendongkrok harga makanan dengan sendirinya, ciri dari jenis restoran
ini adalah menyajikan makanan dari makanan pembuka sampai makanan penutup
atau set menu. (3) Grill Room, yaitu restoran yang menyajikan dan menawarkan
semua produk nomor satu beserta pelayanannya yang menggunakan jenis
pelayanan ala Perancis yang dikenal dengan istilah "Gueridong Service" yakni
pengolahan dan penyajian makanan dilakukan di depan tamu.
(4) Cafetaria, yaitu jenis restoran dimana semua produk makanannya di
pajang dalam suatu meja panjang dan tamu dapat memilih makanan tersebut
sesuai dengan selera, kategori restoran ini yakni restoran informal dengan jenis
pelayanan self service. (5) Supper Club, yaitu restoran yang awalnya disediakan
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
3
untuk kalangan atau lingkungan tertentu dalam suatu hotel dan dibuka hanya
selepas tengah malam saja, maka dari itu disebut dengan supper club. Ciri dari
restoran ini adalah mengutamakan hiburan dan minuman sedangkan makanan
hanya sebagai pelengkap. (6) Night Club/PUB/Discotheque, yaitu jenis restoran
yang hampir mirip dengan supper club, hanya perbedaannya biasanya berdiri
sendiri tidak dalam lingkungan hotel. Dan jenis restoran terakhir adalah (7)
Speciality Restaurant, yaitu jenis restoran yang disesuaikan dengan konsep
makanan minuman, pelayanan, dekorasi hingga ke seragam para pramusajinya.
Contohnya restoran Jepang atau restoran-restoran lain yang sejenisnya. Restoran
ini masuk kedalam kategori informal.
Berdasarkan berbagai jenis restoran yang telah dijabarkan di atas Sunny
Side Up masuk kedalam jenis speciality restaurant atau secara umum disebut
sebagai restoran berkonsep karena Sunny Side Up merupakan restoran yang
menggunakan konsep dalam makanan, minuman, pelayanan dan dekorasi yang
unik. Sunny Side Up merupakan restoran yang lahir dari visi bersama oleh orangorang yang suka akan makanan berbahan dasar telur. Ide kemunculan restoran ini
adalah
kesederhanaan
makanan
yang
ditawarkan
namun
sehat
karena
mengandung telur yang kaya akan sumber protein dan omega 3. Selain keunikan
konsep makanan yang ditawarkan, restoran ini juga menawarkan konsep interior
restoran yang dapat memanjakan panca indera.
Restoran Sunny Side Up pertama kali berdiri pada tahun 2011. Pada
mulanya sebelum meluncurkan restoran ini, pemilik restoran melakukan tes pasar
lebih dahulu di tempat yang lebih kecil, yakni di ruko Alexandrite Gading
Serpong. Tak disangka, di lokasi yang berkapasitas 28 orang itu, restoran mereka
yang dinamakan Sunny Side Up (yang sejatinya berarti telur mata sapi) direspon
sangat positif, bahkan hingga mendapatkan pelanggan reguler. Sehingga menjadi
acuan bagi pemilik bahwa restoran berkonsep yang mereka tawarkan ini bisa
diterima masyarakat. Pasca melihat respon dari masyarakat yang bagus, pemilik
melebarkan bisnis restoran mereka menjadi lima gerai sekaligus yang tersebar
diberbagai mal di Jakarta seperti Mal Summarecon Serpong, Supermal Karawaci,
Gading Walk, Kota Kasablanka dan Mal Alam Sutera. Pada awalnya, pemilik
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
4
menggelontorkan modal awal 350 juta, namun sejak dibuka lima gerai omset
pemilik bisa mencapai angka 1,5 miliar. Kesuksesan ini menurut pemilik
disebabkan karena diferensiasi menu yang ditawarkan, juga karena desain interior
restonya yang unik. Seperti di Mal Kota Kasablanka, pengunjung bisa merasakan
atmosfer rumah telur lengkap dengan teras rumah, interior, furnitur dan plafon
yang identik dengan telur. Setiap cabang memiliki tema sendiri-sendiri, tetapi
tetap identik dengan warna Sunny Side Up yakni biru telur asin, oranye dan putih.
Salah satu gerai dari restoran Sunny Side Up yaitu yang berada di
Summarecon Mall Bekasi. Sunny Side Up SMB dibuka secara umum sejak mall
tersebut mulai dibuka pada pertengahan tahun 2013 kemarin. Pada Juni 2013
ketika Summarecon Mall Bekasi baru diresmikan, Sunny Side Up merupakan
satu-satunya jenis restoran jenis speciality restaurant yang hadir di mall ini yang
berani menawarkan diferensiasi menu, konsep makanan dan konsep dekorasi yang
unik. Namun, pada akhir 2013, mulai bermunculan berbagai restoran baru yang
mengusung jenis speciality restaurant seperti apa yang ditawarkan restoran Sunny
Side Up yaitu, Nanny’s Pavilion yang menawarkan diferensiasi menu Western
food beserta konsep dekorasi dengan tema Storage Room, Mujigae yang
menawarkan diferensiasi menu Korean food beserta konsep dekorasi ala Kpop
dan girlband Korea, Gokana Teppan yang menawarkan diferensiasi menu
Japanese food spesialisasi ramen dan bento, serta Sushi Tei yang menawarkan
diferensiasi menu Japanese food spesialisasi sushi.
Seiring dengan semakin banyaknya restoran-restoran di area Downwalk
SMB (tempat restoran SSU berada), persaingan bisnis menjadi lebih ketat.
Masing-masing
restoran
mulai
gencar
memasarkan
produknya.
Mereka
menggunakan berbagai cara untuk memasarkan produknya dan promosi menjadi
salah satunya strategi pemasaran yang digunakan. Berbagai cara dilakukan untuk
menarik pengunjung datang dan membeli makanan yang ditawarkan. Dengan
melihat kondisi seperti ini sehingga menimbulkan ancaman persaingan bagi
restoran Sunny Side Up. Sehingga dirasa perlu dilakukan upaya untuk dapat
bertahan dalam menghadapi pasar yang kompetitif. Untuk dapat bersaing dalam
kemelut bisnis, dalam hal ini bisnis restoran, penting bagi restoran Sunny Side Up
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
5
SMB untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah tepat.
1.2 Permasalahan
Dalam memasarkan produknya, perusahaan berupaya agar dapat
memenangkan persaingan dan menjual produknya sebanyak mungkin, dengan
merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif.
Merancang strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan suatu produk atau
jasa merupakan hal yang tidak mudah. Banyak hal dianalisa untuk menentukan
strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk menyasar pelanggan potensial.
Oleh karena itu, hal yang menjadi permasalahan pada restoran SSU SMB adalah
apakah strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran yang dilakukan restoran sudah
tepat.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun dari pokok permasalahan diatas, penelitian ini dilakukan dengan
tujuan melakukan analisis dan evaluasi terhadap berbagai strategi pemasaran yang
dilakukan oleh restoran Sunny Side Up SMB melalui analisis strategi pemasaran
dalam bauran pemasaran (7P).
1.3.2 Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan dampak positif dan
berguna baik secara akademik maupun praktis.
1. Manfaat akademik
a. Memberikan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Administrasi Niaga
berkaitan dalam bidang pemasaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian
sejenis.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
6
2. Manfaat praktis
a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai titik awal untuk melakukan
pengembangan pada aspek pemasaran.
b. Hasil dari penelitian ini bisa menjadi masukan bagi restoran Sunny
Side Up SMB dalam upaya menghadapi persaingan dengan sesama
jenis speciality restaurant.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Pendekatan Penelitian
Ditinjau dari jenis data yang digunakan, pendekatan penelitian dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting
tertentu yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud menginvestigasi
dan memahami fenomena: apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana
terjadinya?
Jadi
penelitian
kualitatif
adalah
berbasis
pada
konsep
“going exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐oriented study atas
sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay 2006).
1.4.2 Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus
mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara
pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat
dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami,
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan..
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
7
Berdasarkan tujuannya, peneliti menggunakan jenis penelitian terapan
dengan menerapkan, mengkaji, dan
mengevaluasi teori analisis strategi
pemasaran dalam memecahkan permasalahan. Berdasarkan waktu, peneliti
menggunakan jenis penelitian longitudinal yaitu dengan melakukan penelitian
beberapa kali terhadap objek yang sama yaitu restoran Sunny Side Up.
Berdasarkan penjelasannya, jenis metode penelitian yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif, menurut Moh. Nasir (1998:63) metode analisis
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran dengan tujuan untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
1.4.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan
wawancara dengan pihak restoran. Data sekunder diperoleh dari dokumen,
laporan manajemen restoran, artikel berkaitan dengan restoran, literatur berkaitan
dengan penelitian serta data dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik
(BPS), Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Bekasi dan instansi terkait
lainnya. Jenis dan sumber data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian
No.
Jenis Data
1.
Primer
Sumber Data
2.
Sekunder
-
Mengetahui
unsur
pemasaran (STP) dan
bauran pemasaran (7P)
-
Mengetahui
alternatif
strategi yang sedang
berlangsung
Dokumen dan artikel-artikel berkaitan dengan restoran,
Dinas Informasi Pariwisata
dan Kebudayaan Bekasi
Literatur
lain
yang
berkaitan
dengan
penelitian serta internet
dan kepustakakaan
Manajer restoran
(wawancara
dan
observasi)
Tujuan
Sumber: Hasil olahan penulis, 2014
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
8
1.4.4 Teknik Pengumpulan Data
Burhan Bungin (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah
dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan
sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan
reliable. Untuk memperoleh data yang valid dan objektif, maka dalam penelitian
ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.) Metode Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang dilakukan
dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82) ada beberapa
kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat
melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai, data diperoleh
secara mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih
luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih bermakna.
Peneliti melakukan wawancara berkaitan dengan strategi pemasaran yang sedang
berlangsung di restoran Sunny Side Up dan strategi apa yang digunakan dalam
menghadapi persaingan.
2.) Metode Observasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti secara langsung
terhadap obyek penelitian dimana penulis secara langsung ke lokasi penelitian
untuk mengamati dan meninjau aktivitas secara langsung. Dalam penelitian ini,
peneliti mengamati restoran Sunny Side Up SMB meliputi lokasi pemasarannya,
kinerja para karyawan, produk yang ditawarkan, dan strategi bersaing yang
digunakan dalam memasarkan produknya sehingga dapat menghadapi ancaman
persaingan.
3.) Studi Kepustakaan
Suharsimi Arikunto (2002:206) studi kepustakaan adalah mencari data
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
9
dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133) menyatakan bahwa studi kepustakaan
adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsiparsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Kepustakaan diperoleh peneliti dari website resmi restoran
Sunny Side Up dan artikel-artikel baik dimajalah, koran maupun internet yang
membahas tentang restoran ini.
1.4.5 Teknik Analisa Data
Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dalam
menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini di
analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara data
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dideskripsikan secara
menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang
menjadi bahan analisis data untuk menjawab masalah penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diterapkan untuk menyajikan gambaran singkat
mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, sehingga akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang isi dari penulisan ini terdiri dari empat
bab diantaranya:
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan latar belakang masalah,
permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB 2
KERANGKA TEORI
Bab ini menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan
sebagai acuan dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini menjelaskan
mengenai teori-teori yang digunakan diantaranya yaitu, strategi
pemasaran, bauran pemasaran dan analisis deskriptif kualitatif.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
10
BAB 3
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Di dalam bab ini berisi gambaran umum perusahaan dan
memaparkan tentang analisis hasil dari penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Analisis hasil penelitian diantaranya yaitu analisis
strategi pemasaran yang terdiri dari segmentation, targeting dan
positioning dan analisis bauran pemasaran yang terdiri dari
product, price, place, promotion, people, process dan physical
evidence.
BAB 4
SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis permasalahan
penelitian pada bab tiga dan memberikan saran sebagai masukan
terkait dengan permasalahan dalam penelitian.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
11
BAB 2
KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa penelitian yang telah meneliti tentang evaluasi pada
strategi pemasaran yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian diantaranya:
Syamsuri (2010), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penerapan
Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Dalam
skripsinya menganalisa bahwa untuk memperoleh strategi pemasaran yang tepat
perlu dilakukan analisa peluang dan ancaman eksternal, serta kekuatan dan
kelemahan internal. Sehingga akan didapatkan strategi SO, strategi WO, Strategi
ST, dan strategi WT yang akan dijadikan landasan dalam menerapkan strategi
alternatif yang dapat dijalankan. Penelitian ini menggunakan matriks SWOT
dengan analisis IFAS dan EFAS, diperoleh strategi alternatif yang dapat
dijalankan oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang, strategi
pemasaran
tersebut
antara
strategi pengembangan produk,
lain:
strategi
strategi
pengembangan
penetrasi
pasar.
Dari
pasar,
hasil
analisis EFAS diperoleh nilai 2,6. Hal ini mengindikasikan bahwa Rumah Makan
Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang terhadap lingkungan eksternal adalah
cukup baik. Nilai IFAS menunjukkan angka 3,1, hal ini mengindikasikan bahwa
sudah dapat memanfaatkan kekuatan dan sudah mampu mengatasi kelemahan
internal. Hasil perhitungan matriks QSPM adalah strategi pengembangan pasar
6,9 srategi penetrasi pasar 7,425 dan pengembangan produk memiliki nilai 7,375
jadi, strategi yang direkomendasikan kepada Rumah Makan Ayam Bakar Wong
Solo Cabang Malang adalah strategi penetrasi pasar.
Rio Andhika Pratama (2011) dalam penelitian yang berjudul Analisis
Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di
Outlet Ekalokasari Plaza). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui visi,
misi, kegiatan dan menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh
outlet Takoyummy, (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
12
eksternal outlet Takoyummy, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran
terbaik dari matriks SWOT dan QSPM dengan memperhatikan kondisi
lingkungan outlet. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang
telah dilakukan oleh outlet Takoyummy yang berhubungan dengan product, place,
price, process, people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh
outlet Takoyummy. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi
kekuatan dari outlet Takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang
terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP
yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi
kelemahan dari outlet Takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan
sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi
yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari).
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet
Takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup
masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan
konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takoyummy
dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan
harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
Daniel Suteja (2008) dalam penelitian yang berjudul Analisis Analisis
Bauran Pemasaran Restoran Dining Dari Sisi Perusahaan Studi Kasus
Restoran Wingdome. Restoran Wingdome di-franchise pada tahun 2002, dengan
produk utama Chicken Wings dan Burger. Untuk dapat bersaing dalam kemelut
bisnis, penting bagi restoran Wingdome untuk mengetahui apakah strategi
pemasaran yang dilakukan sudah tepat. Strategi pemasaran yang akan dianalisa
adalah bauran pemasaran dari restoran Wingdome. Sejumlah saran yang dapat
diberikan adalah peninjauan ulang produk yang sudah dijual perlu dilakukan
dalam jangka waktu tertentu untuk menjaga agar kualitas rasa dan mutu makanan
tidak berubah dari waktu ke waktu. Restoran Wingdome terlalu banyak
menggunakan sales promotion sebagai sarana untuk menarik pelanggan. Restoran
bisa lebih fokus pada keunggulan utama dari produk restoran dalam melakukan
keunggulan produk pada promosinya.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
13
Vina Permatasari (2014) dalam penelitian yang berjudul Analisis Strategi
Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall
Bekasi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah strategi
pemasaran yang dilakukan restoran sudah tepat. Penelitian yang dilakukan
menghasilkan kesimpulan bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh
restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian antara STP yang dituju
dengan bauran pemasaran yang dilakukan. Adapun beberapa saran yang diberikan
untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang kurang diminati,
perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi.
Diantara tiga tinjauan pustaka yang saya jadikan referensi dalam penelitian
penulis, penulis mengambil teori-teori yang berkenaan dengan strategi pemasaran,
STP dan bauran pemasaran. Adapun teknis analisis yang digunakan dua penulis
berbeda namun ada beberapa poin yang dapat saya ambil dalam melakukan
analisis strategi pemasaran. Kelebihan penelitian yang dilakukan peneliti adalah
bahwa peneliti menggunakan analisis deksriptif kualitatif seperti yang dilakukan
peneliti nomor tiga sebagai teknik analisis agar peneliti bisa mendeskripsikan
poin-poin mengenai strategi pemasaran agar lebih mendalam dan mudah
dipahami.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
14
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No.
1.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Syamsuri Analisis Penerapan 
(2010)
Strategi Pemasaran
Pada Rumah Makan
Ayam Bakar Wong
Solo

Alat Analisis
Hasil
Faktor
Analisis
Mengindikasikan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar
lingkungan
SWOT,
Wong Solo Cabang Malang terhadap lingkungan
internal
analisis
(keuangan
dan
dan SDM)
EFAS
IFAS
eksternal adalah cukup baik. Hasil perhitungan matriks
analisis
QSPM adalah strategi pengembangan pasar 6,9 srategi
penetrasi pasar 7,425 dan pengembangan produk
memiliki
Faktor
nilai
7,375
jadi,
strategi
yang
direkomendasikan kepada Rumah Makan Ayam Bakar
lingkungan
Wong Solo Cabang Malang adalah strategi penetrasi
eksternal
pasar.
(demografi,
ekonomi
dan
persaingan)
2.
Rio
Andhika
Pratama
(2011)
Analisis
Strategi 
Pemasaran (Studi
Kasus:
Outlet
Jajanan
Jepang
Takoyummy
di
Faktor
Analisis
lingkungan
SWOT
internal
analisis
Hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah
dan
dilakukan oleh outlet Takoyummy yang berhubungan
dengan 7P dinilai telah berhasil Berdasarkan hasil
analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
15
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Outlet Ekalokasari
Plaza)
(7P)

Alat Analisis
Hasil
matriks QSPM
outlet Takoyummy adalah produk yang bermutu, harga
yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM
Faktor
lingkungan
eksternal
(permintaan
tinggi,
perubahan
gaya hidup
masyarakat,
kemajuan
teknologi)
yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan
kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang
menjadi kelemahan dari outlet Takoyummy adalah
belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari
BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga,
dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya
sebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasil
analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki
outlet Takoyummy adalah permintaan yang cukup
tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan
teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan
konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi
ancaman outlet Takoyummy dalam dunia bisnis
restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan
kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
16
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Alat Analisis
Hasil
harga bahan bakar minyak (BBM).
3.
Daniel
Suteja
(2008)
Analisis
Bauran 
Pemasaran Restoran
Dining Dari Sisi
Perusahaan Studi
Kasus
Restoran
Wingdome
Faktor
Analisis
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa Strategi
internal
Deskriptif
pemasaran restoran Wingdome, terutama dalam hal
(bauran
Kualitatif
bauran pemasaran, sudah cukup baik. Adapun sejumlah
pemasaran
saran yang diberikan adalah peninjauan produk agar
7P)
kualitas produk dan mutu makanan di restoran tidak
berubah dan melakukan
4.
Vina
Permatas
ari
(2014)
Analisis
Strategi 
Pemasaran (Objek
Penelitian: Restoran
Sunny Side Up
SMB)
Bauran
Analisis
Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan
Pemasaran
Deskriptif
bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh
Jasa 7P
Kualitatif
restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian
antara STP yang dituju dengan bauran pemasaran yang
dilakukan,. Adapun beberapa saran yang diberikan
untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan
produk yang kurang diminati, perluasan pelayanan dan
terus meningkatkan promosi.
Sumber: Hasil olahan penulis, 2014
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
17
2.2 Konstruksi Model Teoritik
2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “sekumpulan pilihan kritis
untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi
sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan
memperhatikan
keunggulan
kompetitif,
komparatif,
dan
sinergis
ideal
berkelanjutan kearah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang
ideal dari individu atau organisasi” (Triton diacu dalam Siahaan 2008). Strategi
berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi.
Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi
menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling terutama
terhadap pesaingnya. (David Faulkner dan Gerry Johnson, 1992:3)
Menurut Griffin (2000), ada 3 level dalam strategi yaitu, strategi korporasi
(coporate-level strategy) yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan
persaingan antar perusahaan dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara
keseluruhan, strategi unit bisnis (business-level strategy) yang dilakukan oleh
perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada
beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan dan strategi fungsional (functional
level strategy) yang dilakukan dari beberapa fungsi manajemen/departemen yang
berbeda-beda, misalnya strategi pemasaran.
Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6), “Pemasaran
adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Dari
definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan sistem kegiatan
bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
pelayanan yang bermutu.
Pengertian strategi pemasaran menurut Armstrong dan Kotler (2000:37)
“The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
18
objective” yaitu bagaimana seorang pemasar menggunakan logika pada unit
bisnisnya untuk mencapai tujuan pemasaran. Menurut Guiltinan dan Paul (1992),
definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang
diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai
keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan
penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai
pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan
strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan
Amstrong (1996), tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur
pemasaran (segmentation, targeting dan positioning) dan bauran pemasaran
(product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence).
Sedangkan faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran yaitu faktor
internal dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat
membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
a. Segmentation
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221) ”The process of dividing a
larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic” yaitu segmentasi merupakan proses membagi pasar yang luas
menjadi lebih kecil bedasarkan karakteristik tertentu. Dengan melaksanakan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat
melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1) Demografis -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis
kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
19
2) Psikografis -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak
selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke
dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3) Perilaku -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara
konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek.
b.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232) ”Group that a firm selects to
turn into customers as a result of segmentation and targeting” yaitu merupakan
sekumpulan grup yang dipilih menjadi pelanggan sebagai hasil dari segmentasi
dan targeting. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan
harus memutuskan suatu strategi target market. Targeting ini menentukan kepada
siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian
orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
c. Positioning
Menurut Solomon dan Elnora (2003:235) “Developing a marketing
strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good
or service in comparison to the competition” yaitu merupakan pengembangan
strategi pemasaran dalam mempengaruhi pasar terhadap produk/jasa apabila
dibandingkan
dengan
kompetitor.
Penentuan
posisi
pasar
menunjukkan
bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Positioning adalah
unsur ketiga dari strategi STP di mana pemasar mencoba memutuskan posisi
produk di pasar yang hendak disasar. Pemasar menjelaskan pada konsumen dan
mencoba menancapkannya di benak mereka tentang keunggulan produk dan
bagaimana keunikannya dibandingkan produk pesaing.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
20
2.2.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep dasar
dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel
pemasaran
yang
terkontrol
dimana
perusahaan
menggabungkan
untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Kotler
(2002:19). Menurut Mc Carthy dan Kotler (2007:17) mengklarifikasi alat
pemasaran itu menjadi 4 kelompok yang disebut dengan 4P dalam pemasaran
yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Sedangkan menurut Boom dan Bitner, bauran pemasaran dalam produk jasa perlu
ditambah menjadi 3P, sehingga bauran pemasaran jasa menjadi 7P (product,
price, place, promotion, people,process dan physical evidence).
1.) Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that
can be offered to a market to satisfy a want or need”. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan
atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan
dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar. Beberapa
aspek yang berkaitan dengan kualitas dari produk jasa adalah Tangible Aspect
(aspek-aspek yang berwujud), Assurance (kecakapan, profesionalisme dan
keahlian profesi, Reliable (membuktikan janji), Responsiveness (ketanggapan dan
kesigapan, dan Empathy (memahami pelanggan).
2.) Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the amount of
money charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang
mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel dimana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu
tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada
pendapatan dari hasil penjualan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
21
Menurut Kotler dan Keller (2009) harga adalah elemen dalam bauran
pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal
untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran produk perlu
memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi harga referensi
(reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality inferences)
dan petunjuk harga (price clues). Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan,
bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan,
praktik saingan dan perubahan keinginan pasar.
3.) Tempat/Distribusi (place)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah: “The various
the company undertakes to make the product accessible and available to target
customer”. Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan
guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
pada waktu dan tempat yang tepat. Walker (2008) menentukan beberapa kriteria
yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi diantaranya yaitu:
-
Demografi sekitar lokasi yaitu informasi seperti umur, pekerjaan, agama,
pendidikan, pendapatan rata-rata tiap individu dan keluarga
-
Kemudahan untuk dilihat (visibility) yaitu seberapa mudah kelihatan lokasi
tersebut apabila ada pelanggan yang datang mendekati restoran, baik dengan
jalan kaki ataupun sedang mengendarai.
-
Kemudahan
untuk
diakses
(accessibiliy)
yaitu
berhubungan
dengan
kemudahan lokasi tersebut untuk didatangi oleh pelanggan.
-
Jumlah pelanggan potensial yang melewati lokasi yaitu apabila konsep
restorannya ditujukan untuk keluarga, semakin banyak keluarga yang
melewati lokasi, lokasi tersebut akan semakin sesuai untuk restoran yang akan
didirikan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
22
-
Seberapa jauh jarak lokasi dengan potential market yaitu jarak yang terlalu
jauh dari potential market akan menyebabkan pelanggan potensial malas ke
lokasi.
-
Keadaan lingkungan sekitar yaitu keadaan lingkungan sekitar dapat
mendukung maupun merusak suasana lokasi. Apabila fine-dining restaurant
didirikan di lokasi perkampungan, maka suasana nyaman tidak akan diperoleh
di lokasi tersebut.
-
Lapangan parkir yaitu ukuran lapangan parkir perlu disesuaikan dengan
jumlah kursi lokasi. Jumlah kursi yang banyak dengan ukuran lapangan parkir
yang kecil akan membuat banyak kursi tidak diduduki.
4.) Promosi (promotion)
Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion includes all the
activities the company undertakes to communicate and promote its product the
target market”. Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
Promosi didefinisikan sebagai koordinasi dari semua usaha penjual untuk
menyampaikan informasi dan bujukan dalam rangka untuk menjual barang dan
jasa atau ide. (Belch, 2007). Bentuk komunikasi tidak langsung sudah terjadi
ketika perusahaan melakukan bauran pemasaran. Sedangkan bentuk komunikasi
langsung dilakukan dengan cara merancang program promosi yang baik dan
terkendali. Alat utama yang biasa digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi
perusahaan adalah bauran promosi. Pada umumnya bauran promosi melibatkan
empat elemen: advertising (iklan), sales promotion (promosi penjualan),
publicity/public relations (publisitas/relasi publik), dan personal selling (menjual
secara individu).
5) Orang (people)
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan
bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan
perusahaan. Konsumen sering menilai kualitas produk atau jasa yang konsumen
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
23
terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan produk
atau jasa tersebut. Menurut teori tentang people, orang adalah elemen esensial
yang penting dalam produksi dan penyelenggaraan pelayanan yang dapat menjadi
nilai tambah dan lebih kompetitif. Dalam pemasaran jasa, people atau karyawan
diharapkan mempunyai karakter responsiveness, assurance, dan empathy yaitu
mempunyai kemampuan cepat tanggap menyelesaikan keluhan konsumen,
memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti dan tindakan cepat saat
konsumen membutuhkan.
6) Proses (process)
Proses merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode pengoperasian atau
serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah yang
diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya baru
akan menggangu konsumen karena keterlambatan birokrasi, dan penyampaian
jasa yang tidak efektif.
7) Bukti Fisik (physical evidence)
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberikan bukti atas kualitas dari produk atau jasa. Beberapa contoh dari bukti
fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan dan petunjuk yang terlihat lainnya.
Program pemasaran yang efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran
ke dalam program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran
pemasaran perusahaan dengan menyerahkan nilai kepada konsumen. Jadi
perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi yang efektif.
Meskipun kualitas makanan merupakan dasar utama restoran, suasana dan
kinerja pelayanan berpengaruh besar dalam evaluasi pelanggan terhadap restoran
tertentu. Pelanggan biasanya menggunakan tiga jenis petunjuk yang digunakan
untuk menilai experience restoran. Tiga jenis petunjuk tersebut yaitu functional
(kualitas teknis dari makanan dan pelayanan), mechanic (tampilan fisik restoran,
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
24
misalnya suasana, desain, dan bentuk gedung), dan humanic (kinerja, kelakuan,
dan penampilan karyawan) (Wall & Berry, 2007).
2.2.3 Analisis Deskriptif Kualitatif
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana”
dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau
menghancurkan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data
yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh
karena itu, analisis data disini berfungsi untuk memberi arti, makna dan nilai yang
terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2008: 274).
Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih
menekankan makna generalisasi. Menurut Sugiyono (2012:35) “metode penelitian
deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variable mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
menggabungkan antara variable satu dengan yang lain. Metode deskriptif dapat
disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau
menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta dengan
interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
25
BAB 3
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sunny Side Up adalah restoran pertama di Indonesia yang mengusung
konsep restoran sajian serba telur, pertama kali berdiri pada Juni 2011. Setelah
berhasil mendapat respon pelanggan yang baik, Sunny Side Up akhirnya
membuka cabangnya ke-8 di Summarecon Mall Bekasi.
Telur yang digunakan di restoran Sunny Side Up ini bukan telur biasa,
namun telur ayam kampung Arab dengan merek "The Golden Eggs". Telur ini
berbeda dari telur yang lainnya, dengan sertifikasi halal dan dinas kesehatan,
menyatakan bahwa telur arab ini rendah kolesterol, tinggi omega 3 dan
betakaroten dan dijamin bebas alergi karena tidak mengandung bakteri e. coli dan
salmonella.
Untuk menu rekomendasi, Sunny Side Up menyajikan Egg Bacon For
Share, yang menggunakan daging bacon sapi dengan telur di tengahnya,
cenderung digemari disajikan dalam setengah matang. Dan untuk minuman yang
layak dicoba Jus Putih Telur, dengan aneka pilihan rasa yakni stoberi, cokelat,
capucino, banana, dan avocado. Mayoritas penggemar minuman jus putih telur
ini adalah kaum pria yang membutuhkan asupan protein tinggi, terutama para pria
penggemar fitnes atau olahraga sehingga dapat membantu pembentukan otot.
Namun, tidak sedikit juga penggemar White Yolk Juice yang rata-rata kaum
wanita. Untuk kisaran harga, restoran Sunny Side Up membanderol harga
makanan mulai dari Rp 4.500,- s/d Rp 68.000,- dan minuman mulai dari Rp
5.000,- s/d Rp 38.000,-. Selain itu, Sunny Side Up juga memberikan promo
Breakfast Fiesta dengan diskon 30% menu Omelette dan Scrambled Egg, serta
Paket Breakfast seharga Rp 15.000,- sudah termasuk free Tea/Coffee (berlaku
Senin - Jumat 09.30 - 12.00 WIB).
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
26
3.2 Analisis Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan produknya restoran Sunny Side Up SMB menyusun
suatu strategi pemasaran yang digunakan untuk dapat meningkatkan penjualan
dan mempertahankan kelangsungan usaha restorannya di pasar yang kompetitif.
Untuk dapat mencapai tujuannya, restoran SSU menggunakan strategi pemasaran
yang terdiri dari Segmentation, Targeting dan Positioning dan bauran pemasaran
jasa (7P). Berikut dibawah ini merupakan analisis strategi pemasaran dan analisis
bauran pemasaran jasa yang telah diterapkan oleh restoran Sunny Side Up SMB.
3.2.1 Segmentation
Segmentasi
pasar
merupakan
suatu
aktivitas
membagi
atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau
memiliki kesamaan secara demografi, psikografis dan tingkah laku. Kotler (2003)
menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous
group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with
relatively similar buying characteristics or needs”.
Segmentasi demografi membagi kelompok berdasarkan variabel, seperti
umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan,
pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Menurut manajer restoran SSU SMB
restoran ditujukan untuk anak muda kisaran usia 15-30 tahun, pria dan wanita dan
keluarga muda karena pada dasarnya restoran ini merupakan restoran keluarga.
Berdasarkan pernyataan tersebut segmentasi demografi yang dipilih restoran
Sunny Side Up SMB adalah segmentasi demografi berdasarkan usia, jenis
kelamin dan siklus kehidupan keluarga.
“Kita sih pengen orang datang kesini tidak hanya makan tetapi juga untuk
ngobrol dan berkumpul dengan teman” jawab manajer restoran ketika ditanyakan
mengenai psikografis, sehingga segmentasi berdasarkan psikografis yang dipilih
restoran adalah gaya hidup. Segmentasi psikografis restoran SSU berdasarkan
psikografis didasari gaya hidup konsumen yang suka hangout ke café dan juga
kuliner. Sebab restoran SSU menawarkan atmosfir restoran yang nyaman dari segi
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
27
dekorasi, interior dan furnitur sehingga bisa dipakai hangout dan berbincangbincang lama dengan teman.
Segmentasi berdasarkan tingkah laku didasari oleh manfaat dari suatu
produk tersebut yang dapat dilihat dari empat segmen, yaitu ekonomi, kesehatan,
kosmetik dan rasa. Sebagai family restaurant pertama dan satu-satunya yang
menyediakan menu makanan yang semuanya berbahan dasar telur, Sunny Side
Up tidak hanya menjaga kualitas dari segi rasa masakan, tapi juga dari segi
kesehatan. Yang spesial dari Sunny side Up adalah telur yang dipakai sebagai
bahan utama adalah telur ayam kampung dari Arab yang tidak berbau amis, tidak
menyebabkan
alergi,
mengandung
betakaroten
dan
bebas
dari
bakteri salmonella dan e. coli, serta dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah. Jadi
kita tidak perlu khawatir akan terkena bisul. Selain itu, restoran Sunny Side Up
SMB juga menyediakan menu khusus bagi konsumen yang sedang menjalani diet
yaitu White Omelette Chicken Mushroom, omelette yang terbuat dari putih telur
dengan potongan ayam dan jamur. Menu ini menjadi salah satu menu favorit
karena tidak mengandung banyak kalori sehingga menyehatkan.
3.2.2 Targeting
Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu
negara, provinsi atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan
respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok
pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang
menjadi tujuan promosi perusahaan. Dari kedua definisi tersebut targeting
merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa
yang akan membeli produk dari perusahaan.
Restoran Sunny Side Up SMB memilih target pasar utama sesuai dengan
klasifikasi yang telah dijabarkan pada sub bab segmentation yaitu muda dan
keluarga muda baik pria maupun wanita yang memiliki gaya hidup suka hangout
ke café dan tidak hanya mengutamakan kualitas makanan tetapi juga kesehatan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
28
3.2.3 Positioning
Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the
company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target
customer mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini
dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu
segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen
tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan,
dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut manajer restoran, restoran ingin memposisikan sebagai satusatunya restoran yang menggunakan bahan baku telur pada semua makanannya.
Selain itu, yang tidak hanya menawarkan kualitas produk tetapi juga memiliki
manfaat bagi kesehatan.
3.3 Analisis Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas strategi pemasaran
yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kotler (2002;17-18)
bauran pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 4P (product, price, place,
promotion). Sedangkan menurut Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari
Alma (2000;234) bauran pemasaran dalam produk jasa perlu ditambah menjadi
3P, sehingga bauran pemasaran jasa menjadi 7P (product, price, place, promotion,
people, physical evidence dan process). Adapun untuk penjelasan lebih rinci akan
dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1
Produk (Product)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang
bersangkutan. Kualitas produk yang ditawarkan suatu perusahaan merupakan
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
29
tolak ukur bagi kesuksesan sebuah perusahaan, karena apabila produk yang
ditawarkan memiliki kualitas baik dan dapat memuaskan konsumen maka
perusahaan tersebut telah berhasil dalam menciptakan sebuah produk.
Sunny Side Up SMB menjual produk dengan kualitas yang baik, dapat
dilihat dari bahan baku utama yang digunakan yakni telur yang dipakai adalah
telur ayam kampung dari Arab yang tidak berbau amis, tidak menyebabkan alergi,
mengandung Betakaroten dan bebas dari bakteri Salmonella dan Ecoli, serta dapat
dikonsumsi dalam keadaan mentah. Menurut manajer restoran, “telur yang
digunakan memiliki label nama sendiri yaitu ‘The Golden Eggs’ yakni label telur
yang berarti bahwa telur telah melewati proses kontrol serta terjamin kebersihan
dan kesegarannya. Fungsi dari kualitas kontrol itu sendiri ialah memberikan telur
terbaik untuk dikonsumsi. Selain itu yang terpenting produk yang ditawarkan
restoran ini telah bersertifikat Halal dari MUI.”
Restoran ini memiliki sekitar 120 menu untuk ditawarkan kepada
konsumen. Restoran Sunny Side Up SMB menawarkan produk utama adalah
makanan olahan dengan bahan baku telur. Selain produk utama, restoran Sunny
Side Up SMB juga menawarkan produk lain, misalnya sandwich, spaghetti, nasi
goreng dan lain-lainnya. Diantara semua menu-menu yang ditawarkan, Egg
Benedict dan Eggs & Beef Bacon merupakan menu makanan paling popular dan
patut dicoba direstoran ini sedangkan untuk minuman White Yolk Juice menjadi
menu spesial disini. Selain varian menu diatas, baru-baru ini restoran Sunny Side
Up meluncurkan varian menu low carbo yang proses memasaknya tidak digoreng
dan tidak menggunakan MSG sehingga baik untuk kesehatan dan cocok untuk
konsumen yang sedang menjalankan program diet.
3.3.2
Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran (marketing mix)
yang menghasilkan pendapatan (Kotler, 2000:57). Harga juga merupakan salah
satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel, karena harga dapat diubah
dengan cepat.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
30
Harga yang ditetapkan restoran Sunny Side Up SMB sangat bervariasi
untuk setiap produknya. Dalam menetapkan harga, harga yang tertera pada daftar
menu makanan dan minuman di restoran merupakan harga sebenarnya yang harus
dibayar konsumen sebelum dikenakan pajak 10%. Untuk kisaran harga makanan
berada pada kisaran Rp 4.500,- s/d Rp 68.000,- sedangkan harga minuman berada
di kisaran harga Rp 5.000,- s/d Rp 38.000,-. Menurut manajer restoran, harga
yang ditetapkan restoran sangat cocok diterapkan untuk target market restoran
anak muda dan keluarga muda sebab penetapan harga berada dibawah 100 ribu.
3.3.3
Tempat (Place)
Menurut Kotler (1997), saluran pemasaran (place) adalah serangkaian
organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Merupakan
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan.
Pemilihan lokasi berada di dalam pusat perbelanjaan yang lokasinya dekat
dengan pemukiman (perumahan Summarecon Bekasi) sehingga tempat ini sangat
strategis dan mudah dijangkau. “Semua lokasi restoran kami sih rata-rata berada
di mall karena mall merupakan tempat yang strategi dan selalu ramai” jawab
manajer restoran ketika ditanya mengenai lokasi. Pemilihan lokasi di dalam mall
juga memberikan berbagai keuntungan, misalnya pada akhir pekan biasanya mall
selalu ramai pengunjung dan keuntungan lainnya yang dilihat oleh perusahaan
dengan mendirikan restoran di mall adalah sistem lapangan parkir yang sudah
tersedia, meminimalkan usaha restoran dalam hal kebersihan (karena kebersihan
mall menjadi tanggung jawab pengelola mall), dan bangunan yang sudah siap
pakai dengan segala fasilitasnya.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
31
Gambar 3.1 Layout Lokasi Restoran Sunny Side Up SMB
Sumber: Hasil olahan penulis, 2014
Di dalam mall SMB, restoran Sunny Side Up berada di lantai Ground
Floor area Downtown Walk yang merupakan lokasi foodcourt lantai bawah.
Tempat restoran berada sangat strategis, karena berada di dekat lobi utama mall
dan dekat dengan parkiran utama dimana tempat orang berlalu-lalang. Restoran
Sunny Side Up SMB menawarkan dua pilihan tempat yaitu indoor dan outdoor.
Karena memiliki dua pilihan tempat ini sehingga memiliki keuntungan dapat
menampung lebih banyak konsumen.
3.3.4 Promosi (Promotion)
Menurut Kotler dan Keller (2009 :510) menyatakan bahwa promosi adalah
berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang
dijual.
Kegiatan promosi yang dilakukan restoran Sunny Side Up SMB meliputi
media online seperti Website, Facebook dan Twitter. Melalui Twitter, kita bisa
mengetahui tentang promosi apa yang sedang berlangsung. “Sekarang ini sedang
berlangsung promo diskon 15% bagi member Gold Gym sampai Agustus 2014
yang melakukan pembelian di restoran ini.”, pernyataan manajer restoran
mengenai promosi yang sedang berlangsung. Selain melalui media online,
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
32
restoran juga menggunakan poster dan brosur untuk promosi. Poster biasanya
ditaruh dibagian depan restoran sehingga ketika orang melewati restoran dapat
melihat promosi yang sedang berlangsung. Sedangkan brosur ditaruh di setiap
meja konsumen agar ketika konsumen ingin melakukan pemesanan bisa melihat
terlebih dahulu promosi yang ada. Hampir setiap hari restoran ini mengadakan
promosi yang beraneka ragam. Misalnya, harga spesial untuk menu sarapan pada
jam 7 – 10 pagi, harga spesial untuk beberapa paket menu yang di banderol
dengan harga khusus pada jam makan siang dan weekdays promo yang berisi
promosi berbeda-beda setiap hari dari hari senin-jumat.
3.3.5
Orang (People)
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan
bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan
perusahaan. Restoran SSU yang berada di Summarecon Mall Bekasi ini memiliki
karyawan yang terdiri dari Manajer Restoran, Staff Produksi (Juru Masak, Asisten
Juru Masak dan Cleaning Service), Pelayan, dan Kasir. Untuk perekrutan
karyawan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi calon karyawan restoran ini,
menurut manajer restoran, “untuk Manajer Restoran min. S1, pengalaman 3 tahun
dan mampu berbahasa inggris, untuk Juru Masak min. SMK jurusan Tata
Boga/D3 Perhotelan dan pengalaman 2 tahun sedangkan untuk pelayan dan kasir
min. SMA/sederajat dan usia min. 19 tahun.” Kemudian setelah karyawan
diterima biasanya akan diberikan orientasi singkat selama 3 hari mengenai segala
hal yang mengenai restoran Sunny Side Up SMB, mulai sejarah restoran, siapakah
pesaing restoran, apa yang diharapkan dari karyawan, visi, misi, budaya
perusahaan dan segala hal operasional restoran.
Dalam melakukan interaksi dengan pelanggan, karyawan diperbolehkan
untuk berimprovisasi secara bebas selama hal itu masih patut dan masih dalam
garis besar standar operasional perusahaan. Apabila terjadi masalah dengan
pelanggan, pelayan dapat meminta bantuan dari manajer restoran yang selalu ada
di restoran. Misalnya, ada pelanggan yang meminta custom order dalam
produknya. Selama pelayan melihat custom order yang dipesan oleh pelanggan
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
33
masih dalam batas standar perusahaan (misalnya pelanggan meminta menu yang
dipesan tidak pedas atau jenis kematangan telurnya), maka pelayan dapat
menangani sendiri hal tersebut. Tetapi apabila custom order yang dipesan mulai
keluar dari batas standar perusahaan (misalnya telur ayamnya diganti telur bebek),
maka pelayan dapat mengkonfirmasikan hal tersebut terlebih dahulu kepada
manajer restoran. Selain itu dalam berinteraksi dengan konsumen, pelayanan
dengan sigap menghampiri konsumen yang baru datang kedalam restoran dan
memberikan menu dan setelah karyawan selesai makan dan beranjak keluar
restoran biasanya pelayan melakukan salam “Thanks for your coming!” yang
kemudian diikuti oleh karyawan lain dengan salam “Have a nice day”.
3.3.6 Proses (Process)
Proses ini terjadi diluar pandangan konsumen. Konsumen tidak tahu
bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang diterima konsumen harus
memuaskan. Menurut Zeithaml and Bitner (2000) proses adalah semua prosedur,
mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.
Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan
dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerja sama anatara pemasaran dan
operasional sangat penting dalam elemen proses ini terutama dalam melayani
segala kebutuhan dan keinginan konsemen.
Kegiatan proses yang dilakukan restoran Sunny Side Up dalam
menyajikan makanan yaitu kecepatan dalam menyajikan makanan yang dipesan
konsumen, merespon keluhan pelanggan, dapat menjawab pertanyaan konsumen
seputar menu yang ditawarkan restoran dan kemudahan transaksi pembayaran.
“Proses memesan makanan di restoran SSU sama saja dengan restoran
pada umumnya” ujar manajer restoran. Proses pemesanan dalam restoran Sunny
Side Up SMB masih menggunakan cara manual yaitu pelayanan mencatat apa
yang diinginkan konsumen dan kemudian pelayan mengkonfirmasi ulang pesanan
tersebut. Lalu kemudian pelayan memberitahu bagian dapur mengenai pesanan
konsumen. Biasanya dari proses pemesanan sampai makanan disajikan berkisar
10-15 menit, karena makanan diproses pada saat pemesanan sehingga kualitas
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
34
makanan sangat baik. Biasanya sambil menunggu makanan disajikan, terlebih
dahulu pelayanan mengantarkan minuman sebab minuman memiliki proses
produksi lebih minim dibandingkan makanan. Sehingga konsumen tidak perlu
menunggu terlalu lama untuk menikmati seluruh pesanannya. Pada proses
pembayaran restoran ini menyediakan pembayaran secara tunai, debit maupun
kredit. Sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran.
3.3.7
Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik merupakan petunjuk visual yang memberikan bukti atas
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, seperti sarana pendukung, dekorasi
tempat, warna bangunan dan kebersihan restoran.
Restoran Sunny Side Up SMB mempunyai konsep utama dengan logo
berbentuk telur mata sapi, menurut manajer restoran “Kita pakai konsep serba
telur seperti nama restoran yang artinya telur mata sapi” Unsur warna dari
restoran Sunny Side Up SMB ini adalah kuning, oranye dan biru muda.
Temboknya dihiasi dengan dekorasi yang berhubungan dengan telur, misalnya
pajangan berbentuk telur mata sapi, figura dengan gambar kartun telur, warna cat
tembok biru muda, rak-rak berwarna oranye, lampu-lampu dengan bentuk
menyerupai telur mata sapi di langit-langit ruangan, di setiap meja tersedia wadah
salt & pepper berbentuk bulat telur, serta sofa panjang berwarna oranye dan kursi
bergaya ayunan yang bentuknya seperti cangkang telur.
Selain menawarkan konsep restoran yang menarik, restoran juga
meyediakan beberapa fasilitas pendukung demi menambah kenyamanan
konsumen diantaranya free wifi, loker untuk charge handphone, spot untuk fotofoto dan kartu UNO untuk bermain game sambil menunggu pesanan datang.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
35
BAB 4
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Strategi pemasaran yang dilakukan restoran Sunny Side Up Summarecon
Mall Bekasi terutama kaitannya dengan bauran pemasaran 7P sudah tepat dan
berjalan baik, kesimpulan yang dapat ditarik atas analisis strategi pemasaran dari
tiap bauran pemasaran restoran Sunny Side Up adalah bahwa masing-masing
bauran pemasaran seperti product, price, place, promotion, people, process dan
physical evidence telah menunjukkan kesesuaian dengan segmentasi, targeting
dan positioning yang diharapkan oleh restoran. Misalnya saja, produk yang
ditawarkan serba telur dan menggunakan bahan baku berkualitas sesuai dengan
positioning yang ingin dicapai perusahaan sebagai restoran satu-satunya yang
menggunakan bahan baku telur dan menyehatkan. Selain itu harga, bukti fisik
dan promosi juga sesuai dengan targeting anak muda dan keluarga, karena harga
yang ditawarkan masih cukup terjangkau, tempatnya juga unik dan promosi
melalui media online.
4.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada restoran untuk
pengembangan restoran adalah sebagai berikut:
1. Walaupun restoran telah memiliki banyak produk namun akan lebih baik
apabila restoran terus melakukan inovasi terhadap beberapa produk yang
kurang diminati sehingga menjadi lebih menarik.
2. Meskipun restoran berada pada lokasi yang strategis, restoran perlu
melakukan pengembangan pasar misalnya, memberikan delivery service.
3. Promosi yang dilakukan restoran hanya sebatas media online, mungkin
lebih baik restoran meningkatkan jangkauan promosinya ke media massa
dan media elektronik supaya bisa lebih banyak menjangkau pasar.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
36
DAFTAR REFERENSI
Buku
Abdurrahman, Soejono. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan
Penerapannya. Jakarta: Reneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Belch, George E. & Belch, Michael A. (2007). Advertising and Promotion.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis
dan Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
David, F R. 2004. Manajenen Strategis. Edisi Kesepuluh. Buku I. Jakarta:
Prenhallindo.
Faulkner, David dan Gerry Johnson. 1992. Strategi Manajemen. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Finlay, L. 2006, “Going Exploring’: The Nature of Qualitative Research”, Qualit
ative Research for Allied Health Professionals: Challenging Choices. Edi
ted
by Linda Finlay and Claire Ballinger. New York: John Wiley & Sons Ltd
.
Guiltinan, J. and Paul. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran. Edisi
kedua. Jakarta: Erlangga.
Goh dan Hor. 2003. Manajemen Strategi dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kasiram, Moh., (2008), Metodologi Penelitian, Kuantitatif-Kualitatif, Malang:
UIN Malang Perss.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jilid 1. Jakarta: Salemba
Empat.
_______ . 2002. Manajemen Strategi. Jakarta: Prenhallindo
_______ . and Armstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
_______________________. 1996. Struktur Pemasaran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
37
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Nasir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Porter, M.E. 1979. How competitive forces shape strategy. Harvard Business
Review. March/April 1979.
Pratama, R.A. 2011. Analisa Strategi Pemasaran (Pada Studi Kasus Outlet
Jajanan Jepang Takoyummy di Outlet Ekalokasari Plaza). Bogor:
Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Solomon, Michael. L., Elnora W. Stuart, 2003, Marketing, 3th Edition, Pearson
Education, Prentice Hall.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Syamsuri. 2010. Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan
Ayam Bakar Wong Solo.
Walker, John. R, 2008, The Restaurant: From Concept to Operation, Wiley
Publisher.
Wall, Eileen A. & Berry, Leonard L. (2007). The Combined Effects of the
Physical Environment and Employee Behavior on Customer Perception
of Restaurant Service Quality.
W.A, Marsum, 1994. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Offset.
Wiwoho, Ardjuno. 2008. Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
Sumber Elektronik
www.sunnysideup-resto.com
http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Usaha%20restoran%20dan%20RM%20
2007%20-%202011.pdf
http://swa.co.id/youngsterinc/resto-serba-telur-ala-anthony-dan-vanessa
http://www.bps.go.id/brs_file/itb-itk_06nov13.pdf
http://foodservicetoday.co.id/page/content/young_couples_in_foodservice_bussi
nes/Striker
http://www.freemagz.com/spot/spot-review-try-egg-based-food-at-egg-housesunny-side-up-kota-kasablanka-4869
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
38
LAMPIRAN 1
Pedoman Wawancara
Analisis Strategi Pemasaran
(Pada Studi Kasus Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)
Keterangan
STP
Segmentation
1. Berdasarkan demografi apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
2. Berdasarkan psikografis apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
3. Berdasarkan perilaku apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
Targeting
1. Berdasarkan segmentasi yang sudah dijabarkan, siapakah target
restoran berdasarkan demografi?
2. Siapakah yang menjadi target restoran berdasarkan psikografis?
3. Siapakah yang menjadi target restoran berdasarkan perilaku?
Positioning
1. Bagaimana SSU ingin memposisikan restoran ini pada pasar?
7P
Produk (Product)
1. Produk apa sajakah yang ditawarkan restoran ini?
2. Apa bahan baku yang digunakan pada produk?
3. Apakah produk yang ditawarkan memiliki sertifikat?
4. Apakah ada produk yang menjadi unggulan?
Harga (Price)
1. Berapakah kisaran harga untuk makanan?
2. Berapakah kisaran harga untuk minuman?
3. Apakah harga-harga tersebut sudah termasuk PPn?
Tempat (Place)
1. Mengapa memilih lokasi di mall?
2. Mengapa memilih lokasi disini bukannya di dalam mall/food court?
Promosi (Promotion)
1. Promosi apa yang digunakan restoran ini?
2. Apakah promosi yang sedang berlangsung saat ini?
Orang (People)
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
39
1. Siapakah yang menjadi ‘people’ di restoran ini?
2. Bagaimana syarat-syarat merekrut ‘people-people’ tersebut?
3. Bagaimana interaksi karyawan dengan konsumen?
Proses (Process)
1. Bagaimana proses memesan makanan di restoran ini?
2. Bagaimana proses produksi makanan di restoran ini?
3. Bagaimana proses pembayaran di restoran ini?
Bukti Nyata (Physical Evidence)
1. Konsep apa yang digunakan restoran ini?
2. Mengapa restoran memilih konsep seperti ini?
3. Apakah ada fasilitas lain yang ditawarkan restoran ini?
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
40
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber
: Manajer Restoran Sunny Side Up SMB (Bpk. Eddie S)
Tempat/Tanggal
: Restoran Sunny Side Up SMB/1 Juni 2014
P = Peneliti
N = Narasumber
P: Berdasarkan demografik apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
N: Demografik ya? Hmm kalau restoran kita sih kita tujukan untuk anak muda
yah yaa sekitar umur 15-30 tahun lah baik pria atau wanita tapi kita juga
menyasar keluarga sih karena basic nya kan kita restoran keluarga tapi
sasaran kita sih keluarga muda yang punya jiwa muda karena kan menumenu yang kita tawarkan kan unik-unik jadi kalo untuk orang tua kayanya
kurang sreg aja.
P: Berdasarkan psikografis apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
N: Kita sih pengen orang-orang makan disini gak cuma makan doang tapi juga
bisa sambil ngobrol-ngobrol, ngumpul bersama temen yaa jadi sarana
hangout buat mereka lah dalam menghabiskan waktu luangnya…
P: Berdasarkan perilaku apa segmentasi yang dipilih restoran SSU?
N: Buat orang-orang yang pengen sehat juga, jadi datang ke sini gak cuma
makan enak tapi juga karena pengen sehat soalnya kan seperti yang kita tau
telur itu sehat banyak vitaminnya trus bagus buat kesehatan.
P: Bagaimana SSU ingin memposisikan restoran ini pada pasar?
N: Pengennya sih jadi restoran pertama yang pake telur di semua makanannya,
kalau bisa sih jadi satu-satunya yah
P: Produk apa sajakah yang ditawarkan restoran ini?
N: Kalo soal makanan mbak bisa lihat di menu kita apa saja yang kita tawarkan
soalnya banyak banget, ada Egg Benedict, Omellette, pokoknya banyak
P: Apa bahan baku yang digunakan pada produk?
N: Bahan baku kita pake telur sudah pasti, tapi telur yang kita pakai bukan telur
biasa yang ada di pasaran, kita pake telur ayam kampung dari Arab, telur ini
hasil persilangan antara ayam kampung dan ayam dari Arab jadi gak amis
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
41
gak bikin bisul/alergi, selain itu telur kita punya label sendiri namanya The
Golden Eggs yang artinya telur telah melewati kontrol dan dijamin
kebersihannya.
P: Apakah produk yang ditawarkan memiliki sertifikat?
N: Sudah dapat sertifikat halal dari MUI
P: Apakah ada produk yang menjadi unggulan?
N: Makanan favorit di restoran kita Egg Benedict dan Eggs & Beef Bacon
kalau minuman favorit ada White Yolk Juice, oiya kita juga baru
ngeluncurin menu baru yang low carbo, kami berharap sih menu baru kita
juga bisa jadi menu unggulan di restoran kita
P: Berapakah range harga untuk makanan?
N: Harga makanan kita cukup terjangkau yah mulai dari Rp 4.500- Rp 68.000
P: Berapakah range harga untuk minuman?
N: Kalau untuk minuman kita mulai dari Rp 5.000 – Rp 38.000
P: Apakah harga-harga tersebut sudah termasuk PPn?
N: Harga-harga yang tercantum di menu belum termasuk PPn sebesar 10%
P: Mengapa memilih lokasi di mall?
N: Semua lokasi restoran kita sih rata-rata di mall karena kalo di mall kan
strategis yah gampang dijangkau trus mall kan selalu ramai trus kalau di
mall juga parkir tersedia dan kebersihan juga lebih dijaga
P: Mengapa memilih lokasi disini bukannya di dalam mall/food court?
N: Kebetulan restoran kita termasuk ada pada awal mall ini dibuka lalu kita
lihat area downwalk ini unik yah terus dekat dengan lobby utama, area ini
juga langsung menghadap parkiran jadi pasti lebih gampang terlihat, dan
kita pengen lebih beda aja dari restoran-restoran kita yang lain yang
biasanya di dalam mall, lagian kalau disini kita bisa punya dua pilihan
tempat baik di dalam restoran (indoor) maupun diluar restoran (outdoor)
P: Promosi apa yang digunakan restoran ini?
N: Kita pake Twitter sih untuk promosi, kan sekarang lagi jamannya online kita
juga punya Website dan Facebook apalagi kan target kita anak muda jadi
pas aja sama tren anak muda yang suka pakai media sosial, selain itu kita
juga pakai brosur yang kita taruh di masing-masing meja untuk
menginformasi kan promo-promo makanan kita
P: Apakah promosi yang sedang berlangsung saat ini?
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
42
N: Sekarang kita lagi mengadakan promo diskon 15% bagi member Gold Gym,
jadi dengan nunjukkin kartu member Gold Gym setiap transaksi di restoran
kita berikan diskon
P: Siapakah yang menjadi ‘people’ di restoran ini?
N: Karyawan kita ada pelayan, kasir, juru masak, bagian bersih-bersih di dapur
dan saya sendiri selaku manajer di sini.
P: Bagaimana syarat-syarat merekrut ‘people-people’ tersebut?
N: Kalau untuk pelayan dan kasir minimal lulusan SMA dengan minimal usia
19 tahun, kalau juru masak minimal SMK jurusan tata boga/D3 Perhotelan
dengan minimal pengalaman 2 tahun, dan untuk jenjang manajer lulusan S1
dengan minimal pengalaman 3 tahun dan bisa berbahasa inggris
P: Bagaimana interaksi karyawan dengan konsumen?
N: Sama seperti restoran pada umumnya, konsumen datang lalu pelayan
dengan sigap menghampiri meja dan memberikan menu, mungkin yang
membedakan disini kita setiap pelanggan yang selesai makan biasanya kita
berikan ucapan terima kasih, pelayan yang melayani akan berkata “thanks
for your coming!” dan karyawan lain juga turut member salam “have a nice
day”, itu sih sebagai wujud keramahan kita saja kepada konsumen
P: Bagaimana proses memesan makanan di restoran ini?
N: Proses memesan makanan juga sama saja seperti restoran umumnya, setelah
diberikan menu konsumen dibiarkan memilih lalu terkadang pelayanan
membantu memberikan rekomendasi makanan restoran kami kemudian
pelayan mencatat pesanan dan melapor ke bagian dapur mengenai pesanan
lalu mengantarkan minum kemudian baru makanan, sambil menunggu
makanan kita tawarkan kartu UNO apabila ada konsumen yang ingin
memakainya supaya tidak bosan menunggu
P: Bagaimana proses produksi makanan di restoran ini?
N: Kalau disini makanan yang kita sajikan selalu fresh ya mbak, orang pesan
makanan itu baru chef kami memasaknya sehingga kualitas makanan kita
selalu terjamin baik dan fresh
P: Bagaimana proses pembayaran di restoran ini?
N: Restoran kami menyediakan tiga pilihan pembayaran bisa menggunakan
cash, debit atau kartu kredit dan kalau nunjukkin kartu member Gold Gym
sekarang ini kita kasih diskon 15%
P: Konsep apa yang digunakan restoran ini?
N: Kita pake konsep serba telur sama kaya nama restoran kita yang artinya
telur sapi, jadi konsep yang kita pake juga berbau-bau telur juga kaya kursi
gantung yang di depan pintu masuk itu bentuknya seperti telur trus tempat
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
43
garam dan merica bentuknya seperti telur, lampu-lampu gantung juga
berbentuk telur dan hiasan-hiasan lain yang serba telur
P: Mengapa restoran memilih konsep seperti ini?
N: Karena dari restoran utama kita dari awal pun sudah pake konsep kaya gini
yang dekorasinya serba telur jadi disini kita sebenarnya cuma ngikutin
konsep yang sudah ada sejak awal aja
P: Apakah ada fasilitas lain yang ditawarkan restoran ini?
N: Restoran kita dilengkapi free wifi jadi kalau buat dipake nongkrongnongkrong lama tidak akan bosan, selain itu kita juga punya kartu UNO
yang biasanya kita kasih ke konsumen sambil menunggu makanan yang
dipesan, oiya kita juga sediain loker khusus buat tempat charge jadi dijamin
aman kalau mau menumpang charge karena tiap loker ada kuncinya
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
44
LAMPIRAN 3
Daftar Menu Restoran Sunny Side Up SMB
(Egg Benedict dan Eggs & Beef Bacon)
( White Yolk Juice)
Appetizer  Beef Chili Soup, Creamy Chicken Mushroom, Calamary Ring,
Chicken Wings, Egg Croquette Ala SSU, Egg Cheese Nugget, Cheese Finger,
Caesar Salad, dan lain-lain.
Asian  Baked Salmon Steak dan Thailand Fried Rice
Egg Specialitites  Egg Baggette, White Omelette Chicken Mushroom, Half
Boiled Egg, Boiled Egg and Crispy Toast, Egg Benedict Barbecue, Personal Egg
Bacon, dan lain-lain
Omurice Fusion  Prawn Curry Omurice, Beef Spicy Omurice, Creamy Salmon
Omurice
Pancake  Choco Peanut Butter, Sugar Marie Pancake, Choco Lover Pancake,
Blueberry Cheese Pancake, Strawberry Whole Berry dan Gogo Mango
Rice and Udon Menu  Omelette Fried Rice, Tempura Udon Half Boiled Egg,
Seasonal Indonesian Food, dan lain-lain
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
45
Something Sweet  Eggscream, Banana Split, Giant Eggscream, Eggy Yummy
Ice,
Toast and Sandwich  Tuna Spicy Sandwich, Chicken Katsu Sandwich, dan
lain-lain
Western  Beef Lasagna, Spagheti Aglio Olio, Chicken Grill, dan lain-lain
Hot drink, Cold drink dan Speciality drink  Hot Tea, Ginger Milk Tea, White
Yolk Juice, Black Coffe, Hot Milo Champ, Ice Lemon Tea, Ice Tea, Passion Fruit
Squash, Kopi Telur, STMJ, dll
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
46
LAMPIRAN 4
Tampilan Restoran Sunny Side Up SMB
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
Download