bab iii deskripsi objek penelitian - Perpustakaan Universitas Mercu

advertisement
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Cilegon.
Diambil studi dilingkungan tersebut karena adanya pertimbangan kemudahan
mengambil data. Selain itu Pemeritah Kota Cilegon termasuk salah satu
kabupaten/kota di propinsi Banten yang pada tahun 2012 mendapat opini WDP,
atau dapat di katakan bahwa laporan keuangannya belum memenuhi kriteria
sebagai syarat-syarat laporan keuangan yang berkualitas.
Kota Cilegon merupakan jalur lalu lintas penghubung antara Pulau Jawa
dan Sumatera dengan pelabuhan penyeberangan Merak. Kesemuanya ini
menjadikan Kota Cilegon fungsinya semakin berkembang, disamping sebagai
kota industri juga sebagai kota transito, perdagangan dan jasa.
Melihat kedudukan Kota Cilegon sangat strategis ditinjau dari segi politik,
sosial budaya serta pertahanan keamanan, maka untuk lebih meningkatkan daya
guna dan hasil guna pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat, Kota Administratif Cilegon dibentuk menjadi Kotamadya
Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999
(Lembaran Negara 3828) tanggal 20 April 1999 yang diresmikan oleh Menteri
Dalam Negeri Syarwan Hamid pada tanggal 27 April 1999 Berdasarkan UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839), maka
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
penyebutan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon berubah menjadi Kota
Cilegon.
Daftar SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Cilegon Tahun
Anggaran 2012 :
1. Unsur Pimpinan Daerah, terdiri dari :

Kepala Daerah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
2. Kesekretariatan, terdiri :

Sekretariat Daerah

Sekretariat Dewan
3. Lembaga Teknis, terdiri dari :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Inspektorat

Badan Keluarga berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Badan Kesbanglimas

Badan Lingkungan Hidup

Badan Kepegawaian Daerah

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan
4. Dinas Daerah, terdiri dari :

Dinas Kesehatan

Dinas Pendidikan

Dinas Pertanian dan Kelautan

Dinas Tata Kota
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60

Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Perhubungan

Dinas Tenaga Kerja

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Perindustrian, Perdaganan dan Koperasi

Dinas Sosial

Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Dinas Pemuda dan Olah Raga

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Kantor, terdiri dari :

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kantor Penanaman Modal

Kantor Pemadam Kebakaran
6. Rumah Sakit , terdiri dari :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon
7. Kecamatan , terdiri dari :

Kecamatan Cilegon

Kecamatan Ciwandan

Kecamatan Cibeber

Kecamatan Grogol

Kecamatan Pulomerak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61

Kecamatan Purwakarta

Kecamatan Jombang

Kecamatan Citangkil
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Cilegon Tahun 2012
mencakup seluruh transaksi keuangan yang berasal dari APBD Kota Cilegon
Tahun 2012 dan pelaksanaannya di SKPD dan SKPKD di lingkungan Pemerintah
Kota Cilegon.
Berdasarkan susunan dan tata perangkat daerah kota Cilegon SKPD yang
menyusun laporan keuangan sebanyak 36 SKPD. Objek penelitian adalah bagian
akuntansi/penatausahaan keuangan pada SKPD di lingkungan pemerintah Kota
Cilegon yang terdiri dari kepala bagian keuangan/penatausahaan keuangan yang
disebut Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK SKPD) dan staf bagian
keuangan yang disebut pembantu pejabat penatausahaan keuangan SKPD
(Pembantu
PPK
SKPD).
Berikut
data
jumlah
pegawai
bagian
akuntansi/penatausahaan keuangan SKPD berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel 3.1 Data Pegawai Bagian Akuntansi/Penatausahaan Keuangan SKPD
Kota Cilegon
Jabatan
PPK
Bendahara Pengeluaran
Pembantu PPK
Jumlah
Gender
Laki-laki
Wanita
25
11
12
24
45
63
82
98
Pendidikan
Akuntansi Non Akuntansi
15
21
21
15
39
69
75
105
(Sumber : BKD, 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
B. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Kota Cilegon
Penyelenggaraan SPIP pada tingkatan pemerintah Kota Cilegon
dilakukan oleh satuan tugas yang disebut Satuan Tugas Penyelenggara SPIP
pemerintah Kota Cilegon (Satgas SPIP Kota Cilegon) yang ditetapkan dengan
surat keputusan Walikota. Tugas Satgas SPIP adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan, menyiapkan dan memberikan petunjuk teknis pelaksanaan
SPIP.
b) Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi terhadap semua perangkat
daerah dalam rangka pelaksanaan SPIP.
c) Melakukan pengawasan intern melalui audit, reviu, pemantauan dan
kegiatan pengawasan meliputi penyelenggaran tugas pokok dan fungsi,
pengelolaan SDM, pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang.
Tata kerja penyelenggaran SPIP dilakukan melalui pengisian seperangkat
instrument berupa formulir-formulir yang ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan
penyelenggaran SPIP. Tahapan tata kerja penyelenggaran SPIP sebagai berikut :
1. Perencanaan Penyelenggaran SPIP, tahap dimana masing-masing tingkat
penyelenggaran SPIP di lingkungan pemerintah Kota Cilegon membuat
perencanaan penyelenggaran SPIP secara sendiri-sendiri maupun berjenjang
2. Pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP, rincian tahap pelaksanaan pnyelenggaran
SPIP adalah :
a) Tingkatan kegiatan membuat dan mengisi formulir skedul kerja
penyelenggaraan SPIP untuk tingkat kegiatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
b) Tingkatan
SKPD
membuat
dan
mengisi
formulir
skedul
kerja
penyelenggaran SPIP untuk tingkat SKPD
c) Tingkatan Pemerintah Kota Cilegon membuat dan mengisi formulir
skedul untuk tingkat pemerintah Kota Cilegon samai dengan seluruh
tindakan selesai dilakukan dan mencapai tujuan pengendalian.
3.
Pemantauan dan Pelaporan
a) Kepala SKPD melakukan pemantauan terhadap kegiatan pengendalian
pada tingkat kegiatan paling tidak setiap tiga bulan sekali tergantung
permasalahan.
b) Satgas Penyelenggaran SPIP Kota Cilegon melakukan pemantauan
pengendalian pada tingkat SKPD paling tidak enam bulan sekali
tergantung permasalahan
c) Wakil Walikota Cilegon melakukan pemantauan dibantu oleh Inspektur
Pemerintah Kota Cilegon paling tidak enam bulan sekali.
d) Jika terjadi permasalahan yang pengendlian dengan resiko yang dianggap
cukup tinggi, maka ketua harian Satgas Penyelenggaran SPIP Kota
Cilegon dapat meminta Inspektur Pemerintah Kota Cilegon untuk
melakukan evaluasi terhadap penyelenggaran SPIP.
C. Pedoman Operasional Pemeriksaan Regional Aparat Pengawas Kota
Cilegon
Pedoman
Operasional
Pemeriksaan
(POP)
Regional
Aparat
Pengawas dituangkan dalam Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2001.
Tujuan penyusunan pedoman pemeriksaan adalah untuk memberikan panduan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
bagi aparat pengawas di lingkungan Inspektorat Kota Cilegon dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
1. Persiapan Pemeriksaan
a. Pengumpulan dan penelaahan informasi umum mengenai objek yang
diperiksa
1) Menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan objek
yang diperiksa antara lain :
a) Peraturan perundang-undangan dan kebijakan daerah.
b) Data umum objek yang diperiksa.
c) Laporan pelaksanaan program/kegiatan dari objek yang akan
diperiksa.
d) Laporan hasil pemeriksaan aparat pengawasan sebelumnya.
e) Sumber informasi lain yang dapat member kejelasan mengenai
pelaksanaan program/kegiatan objek yang akan diperiksa.
2) Menelaah data dan informasi yang dikumpulkan untuk bahan
pemeriksaan.
b. Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan atau Prosedur Pemeriksaan,
meliputi :
a) Penentuan personil.
b) Penetuan jadual waktu pemeriksaan.
c) Penentuan objek, sasaran dan ruang lingkup pemeriksaan.
d) Menyususn langkah-langkah pemeriksaan yang terdiri dari tujuan.
dan prosedur pemeriksaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
2. Pelaksanaan Pemeriksaan (Audit)
a. Pertemuan Awal/Pembicaraan pendahuluan
Tim pemeriksa bertemu dengan pimpinan instansi/unit kerja yang
diperiksa atau yang mewakili, untuk menyampaikan maksud dan
tujuan pemeriksaan.
b. Kegiatan Pemeriksaan
1) Tim pemeriksa melaksanakan tugas pemeriksaan pada objek-objek
yang akan diperiksa sesuai dengan program kerja pemeriksaan.
2) Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)
Kertas Kerja Pemeriksaan adalah kertas kerja yang dibuat dan
dikumpulkan selama proses pemeriksaan, yang meliputi semua
bukti yang dikumpulkan pemeriksa, yang meliputi semua bukti
yang dikumpulkan pemeriksa, untuk memperlihatkan pekerjaan
yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan serta
kesimpulan pemeriksaan.
a) Setiap pemeriksa wajib menuangkan hasil pemeriksaan ke
dalam kertas kerja pemeriksaan (KKP).
b) KKP direview secara berjenjang oleh ketua tim, tim pengendali
dan Inspektur Pembantu dengan memberikan paraf pada KKP
yang direwiew dan dilakukan pemberkasan.
3) Pembahasan Temuan Hasil Pemeriksaan
Temuan hasil pemeriksaan harus dilakukan pembahasan dengan
pihak objek pemeriksaan (pimpinan objek yang diperiksa atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
pejabat yang terkait) untuk meminta tanggapan. Hasil pembahasan
harus ditandatangani oleh kedua belah pihak.
4) Penyusunan Pokok-Pokok Hasil Pemeriksaan (P2HP) atau
kesimpulan.
Pokok-pokok hasil pemeriksaan merupakan himpunan hasil
pemeriksaan yang terdiri dari temuan-temuan strategis tanpa
rekomendasi
yang
mempunyai
dampak
bagi
pemerintah
daerah/SKPD dan masyarakat yang perlu segera mendapat
perhatian P2HP tersebut disusun oleh ketua tim dan pengendali
teknis serta diketahui oleh inspekur pembantu.
c. Pertemuan Akhir
Tim pemeriksa menyampaikan pokok-pokok hasil pemeriksaan
kepada kepala saerah atau yang mewakili dan pimpinan instansi/unit
kerja yang diperiksa atau yang mewakili.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download