“Analisa Power Loss pada Engine Bus Hino R260 akibat Kesalahan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan data pengujian yang telah dilakukan diruang bakar, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perpindahan panas diruang bakar pada bus standar karena masih menggunakan
thermostat sebesar 24461 W/m
2. Perpindahan panas diruang bakar pada bus 1 tanpa thermostat sebesar 25784.3
W/m
3. Perpindahan panas diruang bakar pada bus 2 tanpa thermostat sebesar 25583.8
W/m
4. Perpindahan panas diruang bakar pada bus 3 tanpa thermostat sebesar 25062.5
W/m
Hasil perhitungan data pengujian yang telah dilakukan pada exhaust manifold,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perpindahan panas tiap-tiap silinder pada bus 1 yaitu :
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60

Perpindahan panas pada silinder 1 sebesar 59064,9 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 1 yang di ukur dari exhoust
manifold no 1

Perpindahan panas pada silinder 2 sebesar 204670,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 2 yang di ukur dari exhoust
manifold no 2

Perpindahan panas pada silinder 3 sebesar 24841,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 3 yang di ukur dari exhoust
manifold no 3

Perpindahan panas pada silinder 4 sebesar 32775,06 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 4 yang di ukur dari exhoust
manifold no 4

Perpindahan panas pada silinder 5 sebesar 27863,7 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 5 yang di ukur dari exhoust
manifold no 5

Perpindahan panas pada silinder 6 sebesar 170291,9 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 6 yang di ukur dari exhoust
manifold no 6
2. Perpindahan panas tiap-tiap silinder pada bus 2 yaitu :

Perpindahan panas pada silinder 1 sebesar 77115,3 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 1 yang di ukur dari exhoust
manifold no 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61

Perpindahan panas pada silinder 2 sebesar 42889,5 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 2 yang di ukur dari exhoust
manifold no 2

Perpindahan panas pada silinder 3 sebesar 31407,3 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 3 yang di ukur dari exhoust
manifold no 3

Perpindahan panas pada silinder 4 sebesar 26822,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 4 yang di ukur dari exhoust
manifold no 4

Perpindahan panas pada silinder 5 sebesar 32507,7 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 5 yang di ukur dari exhoust
manifold no 5

Perpindahan panas pada silinder 6 sebesar 83675,3 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 6 yang di ukur dari exhoust
manifold no 6
3. Perpindahan panas tiap-tiap silinder pada bus 3 yaitu :

Perpindahan panas pada silinder 1 sebesar 30734,7 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 1 yang di ukur dari exhoust
manifold no 1

Perpindahan panas pada silinder 2 sebesar 8522,2 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 2 yang di ukur dari exhoust
manifold no 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62

Perpindahan panas pada silinder 3 sebesar 14830,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 3 yang di ukur dari exhoust
manifold no 3

Perpindahan panas pada silinder 4 sebesar 19281,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 4 yang di ukur dari exhoust
manifold no 4

Perpindahan panas pada silinder 5 sebesar 11415,4 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 5 yang di ukur dari exhoust
manifold no 5

Perpindahan panas pada silinder 6 sebesar 10772,5 W/m yang berarti
pelepasan panas yang terjadi pada silinder 6 yang di ukur dari exhoust
manifold no 6
Jadi dapat disimpulkan dari data perhitungan yang penulis lakukan laju
perpindahan panas paling rendah dari silinder 1 sampai dengan 6 terdapat pada bus 3.
Proses komponen sistem pendingin pada bus 3 sudah tidak berfungsi dengan baik
dibandingkan dengan bus 1 dan 2.
5.2
Saran
Analisa yang penulis lakukan masih banyak kekurangan. Namun, mengingat
pentingnya lokal overheating pada kendaraan agar memperpanjang umur dari
komponen. Saran yang dapat direkomendasikan adalah :
1. Dalam sebuah komponen diradiator pada bus standar, sebaiknya thermostat
tidak
dipasang agar proses pendinginan terjadi lebih cepat tanpa adanya
thermostat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
2. Lakuan perawatan dan pengecekan pada bagian komponen blok silinder secara
berkala terutama pada bagian water jacket, agar tidak terjadi lokal overheating
pada kendaraan karena terjadinya lokal overheating disebabkan karena adanya
penyumbatan pada water jacket, sehingga menghambat masuknya aliran air
pendingin pada tiap-tiap silinder diruang bakar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download