ANALISIS KINERJA PERAWAT (STUDI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG UBAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU) Suriana Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji [email protected] Abstrak Kinerja perawat adalah merupakan tenaga profesional yang mempunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral, bertanggung jawab serta berwenang melaksanakan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan dalam mengimplesentasikan sebaikbaiknya suatu wewenang dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi kesehatan tanpa melihat keadaan dan situasi waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perawat pada ruang rawat inap dirumah sakit umum daerah tanjung uban provinsi kepulauan riau. Informan pada penelitian ini adalah pasien tahun 2014 sebanyak 41 orang. Teknik pengambilan informan adalah insedental sampling, agar memperoleh data yang nyata. Dalam skripsi ini penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dapat memberikan tanggapan pada kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi Kepuauan Riau terhadap 6 dimensi yaitu, Quality, Quantity, Timeliness, Cost Efectiveness, Need fo Supervision dan Interpersonal Impact. Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pada Analisis Kinerja Perawat studi Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau secara umum sudah baik namun ada beberapa hambatan yang ditemukan. Saran yang dapat penulis kemukakan bahwa, diharapkan agar instansi kesehatan khususnya di rumah sakit umum daerah tanjung uban provinsi kepulauan riau untuk lebih meningkatkan sistem kerja yaitu perawat dalam menjalankan tugasnya. Kata kunci : Kinerja 1 ABSTRACT performance is a professional nurse who has the good ability of intellectual, technical, interpersonal and moral, responsible and competent health care implement nursing care as well as possible in implementing an authority in order to accomplish the purpose of the realization of the main tasks the profession and the goals and objectives of health organizational units without look at the circumstances and situation of the time. The purpose of this study was to determine how the performance of nurses on hospital inpatient space common areas of gray cape province of Riau islands. Informants in this study were patients in 2014 as many as 41 people. Informant retrieval technique is insedental sampling, in order to obtain real data. In this paper the authors use the technique of interview, observation, and documentation. Informants can provide feedback on the performance of nurses at the General Hospital Kepuauan Riau province Tanjung Uban to 6 dimensions, namely, Quality, Quantity, Timeliness, Cost Efectiveness, Need fo Supervision and Interpersonal Impact. So that the authors can conclude that the performance analysis study space Inpatient Nurses in General Hospital Tanjung Uban Riau Islands province in general is good but there are some obstacles that are found. Suggestions to the authors pointed out that, it is expected that health agencies, especially in district general hospitals gray cape province of Riau islands to further improve the work system that nurses Keywords: Performance 2 in performing their duties. I. PENDAHULUAN memuaskan para pasien yang datang Rumah sakit merupakan salah berobat satu unit pemberian pelayanan kesehatan diharapkan suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi melayani kesehatan termasuk perawat. Oleh sebab yang terpenting dari seluruh kegiatan di rumah sakit. Sumber daya manusia yang adalah jaminan mutu layanan kesehatan berkualitas yang artinya sesuai dengan harapan dan itu yang bermutu dan lebih memperhatikan fungsi kesehatan mempercepat kesehatan masyarakat masyarakat. rumah tugas oleh perawat agar tidak terjadi suatu permasalahan yang melibatkan instansi terkait atau pasien yang datang berobat pekerjaan sehingga menimbulkan dampak negatif merupakan suatu kewajiban bagi para terhadap rumah sakit yang bersangkutan. perawat di dalam suatu unit pelayanan Selain itu, adanya tuntutan terhadap kesehatan, pelayanan kesehatan yang utama yaitu rumah sakit. pada keahlian dan kemampuan yang dimiliki yang memperoleh dan mengarah dirasakan langsung oleh pasien. Dengan pengobatan secara cepat dan tepat. Pelaksanaan yang secara terus menerus selama 24 jam dan Keberadaan agar hasil pasien yang membutuhkan pelayanan rumah sakit sangat bermanfaat untuk membutuhkan memperlihatkan sakit dalam menangani masalah-masalah guna derajat masyarakat hasil tercapainya maksud dan tujuan rumah pemelihara peningkatan menolong mampu kesehatan fasilitator dari kerjanya dalam memberikan pelayanan kepentingan konsumen. sebagai dilihat terlihat dari bagaimana seorang perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan sakit dapat kerjanya. kinerja perawat yang baik kebutuhan pasien sehingga diharapkan mendirikan itu, sumber daya manusia merupakan bagian prima. Peranan terpenting layanan kesehatan Pemerintah pasien terlepas dari sumber daya manusia masyarakat yang sehingga yang suatu sistem rumah sakit tidak akan selama 24 jam dan mengutamakan pelayanan pasien apa Pada hakikatnya pengorganisasian keseimbangan yang dinamis mempunyai utama dengan merasa diperhatikan. dengan lingkungannya untuk mencapai suatu fungsi sesuai pengelolaan sumber daya manusia di Dalam rumah sakit pemerintah agar dapat pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut bersaing dengan rumah sakit swasta tentunya pasti mempunyai suatu tujuan merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang sama yakni meningkatkan suatu bagi penentu kebijakan rumah sakit. hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta Peningkatan produktivitas perawat yang 3 berkualitas menjadi salah satu hal yang pasien,pelayanan lambat dan berbelit- penting untuk diperhatikan karena tanpa belit,kurangnya tanggapan staf terhadap adanya perawat yang berkualitas, betapa keluhan pasien. Dokter atau tenaga pun canggihnya sistem yang ada maka medis tidak ada pada saat dibutuhkan, tujuan organisasipun akan sulit untuk dan dicapai. Permasalahan aparatnya yang ini tidak ramah. sering tidak Upaya pelayanan dalam kesehatan diperdulikan oleh pegawai rumah sakit. harus dilaksanakan secara serasi dan Akibatnya banyak pasien yang berasal seimbang dan dari keluarga miskin kesehatannya tidak tentu dapat pulih optimal bahkan berujung oleh masyarakat. pemerintah Maka sudah pemerintah diharapkan lebih mampu menghadapi tugasnya agar pada kematian. dapat Dari gejala tersebut yang mengatur secara baik masalah yang melatarbelakangi untuk menulis dan menyangkut dengan kesehatan. Terutama mengangkat sebuah judul penelitian pelayanan pada rumah sakit di bidang mengenai : ‘’ Analisis kinerja Perawat keperawatan dalam menjalankan tugas (studi ruang rawat inap di Rumah Sakit dan fungsinya harus dilandasi oleh Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi kesadaran akan tugas,tanggung jawab, Kepulauan Riau).” dan timbang rasa yang tinggi agar tugas II. pelayanan kesehatan bagi masyarakat LANDASAN REORI A. Kinerja dapat terselenggara dengan baik dan memuaskan sesuai harapan yang berasal dari kata Job Performance pasien. Disebabkan semakin pentingnya atau Actual Performance ( prestasi kinerja perawat dalam bentuk pelayanan kerja atau prestasi sesungguhnya yang kesehatan. Maka dari itu peningkatan dicapai seseorang). Definisi kinerja kinerja diperlukan karyawan yang dikemukakan Bambang masyarakat yang Kusriyanto (1991: 3) adalah : ‘’ perawat mengingat dengan Kinerja SDM merupakan istilah mutlak kondisi semakin baik sehingga mampu merespon perbandingan setiap penyimpangan dalam kinerjanya. dengan Seperti halnya permasalahan kinerja persatuan waktu( lazimnya perjam). perawat dalam pelayanan kesehatan peran prawirosentoro daerah tanjung uban yang berpengaruh performance terhadap hasil kinerja yang diberikan sebagai berikut: perawat bagi yang serta tenaga dicapai kerja Berdsarkan hasil tersebut diatas, ruang rawat inap di rumah sakit umum oleh hasil masyarakat. ‘’ memberi arti kinerja adalah atau kinerja atau performance Disebabkan masih banyaknya kasus yang adalah hasil kerja yang dapat dicapai terjadi oleh seperti, kasus penelantaran 4 seseorang atau sekelompok oarang dalam suatu organisasi, sesuai berbagai aktifitas dalam rantai nilai dengan masing- (value chain) yang ada pada organisasi. masing dalam rangka mencapai tujuan Dari pendapat yang dikemukakan tanggung jawab organisasi bersangkutan secara legal, para tidak melanggar hukum dan sesuai diperoleh dengan moral mauapun etika’’. pekerjaan itu dikatakan efektif, jika Dengan ahli tentang kinerja, maka gambaran bahwa suatu demikian kinerja proses yang dilakukan sesuai dengan pencapaian tujuan hasi yang diinginkan. Pekerjaan yang organisasi dengan berdasarkan pada cenderung banyak menggunakan biaya beberapa aspek fundamental dan waktu dan hasilnya kurang optimal merupakan Menurut kinerja sektor Mahsun pengukuran tidak dapat dikatakan sebagai pekerjaan publik mengartikan yang efektif. kinerja sebagai berikut: Dari ‘’kinerja (performance) adalah mengenai tingkat konsep-konsep dikemukakan diatas, yang maka dapat pencapaian diperoleh pengertian bahwa kinerja suatu adalah keberhasilan dalam mencapai dalam tujuan tertentu dalam suatu organisasi pelaksana kegiatan/program/kebijakan mewujudkan sasaran,tujuan,misi dan suatu institusi. visi organisasi yang tertuang dalam Faustino Crdosa Gomes (1995: strategic planning suatu organisasi’’. 195) mengemukakan definisi kinerja Pendapat lain menurut Winardi, karyawan sebagai: ‘’ ungkapan seperti mengatakan bahwa pengertian kinerja output, efisiensi serta efektivitas sering sebagai berikut: dihubungkan dengan produktivitas’’. ‘’kinerja yaitu tingkatan hingga Selanjutnya, definisi kinerja karyawan dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan menurut demikian kinerja sinonim dengan hasil Mangkunegara (2000:67) bahwa ‘’ pekerjaan’’. kinerja Menurut (2006:175) Atik & A.A. Anwar karyawan Prabu (prestasi kerja) Ratminto adalah hasil kerja secara kualitas dan kinerja kuantitas yang dicapai oleh seorang mendefinisikan organisasi sebagai gambaran mengenai karyawan tingkat pencapaian pelaksanaan tugas tugasnya dalam suatu organisasi dalam upaya jawab yang diberikan kepadanya’’. mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan bahwa & berikut: (2005:178) juga mengatakan bahwa konsep kinerja organisasi berhubungan sesuai melaksanakan dengan tanggung Selanjutnya Siagian mengatakan misi organisasi. Zeithamml dalam Atik Ratminti dalam pengertian kinerja sebagai ‘’ kinerja adalah keseluruhan dengan kemampuan seseorang untuk 5 bekerja sehingga kerja sedemikian rupa kemampuan potensi (IQ) dan mencapai tujuan kemampuan reality (knowledge+ secara optimal dan skill). berbagai sasaran yang telah Artinya pimpinan dan karyawan diciptakan dengan yang memilki IQ diatas rata-rata secara ( IQ 110-120 ) apalagi IQ dibandingkan superior, very superior, gifted dan pengorbanan rasio kecil yang dengan hasil yang dicapai’’. genius dengan pendidikan yang Setiap pekerjaan yang efisien memadai untuk jabatannya dan tentu juga efektif, karena dilihat dari terampil segi hasil,tujuan dan akibat yang pekerjaan sehari-hari, maka akan dikehendaki dari perbuatan itu telah lebih mudah mencapai kinerja dicapai secara maksimal. Sedangkan maksimal. dari b. pendekatan sosiologi, bahwa, dalam Faktor motivasi ‘’kinerja berasal dari kata effectiveness, motivation) yang berarti taraf samapai, yaitu sejauh Motivasi mana suatu kelompok mencapai diartikan ( suatu sikap (attitude) pimpinan dan tujuannya’’, B. mengerjakan karyawan terhadap situasi kerja Faktor-faktor mempengaruhi yang (situation) pencapaian dilingkungan organisasinya. kinerja Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap Faktor yang mempengaruhi situasi kerjanya akan pencapaian kinerja adalah faktor menunjukkan (ability) tinggi dan sebaliknya jika mereka dan faktor motivasi motivasi negatif (motivation). Hal ini sesuai dengan bersikap pendapat Keith Davis dalam A.A. terhadap situasi kerjanya akan Anwar Prabu Mangkunegara (2000: menunjukkan motivasi kerja yang 67) yang merumuskan bahwa : rendah. Human Performance= Ability x dimaksud mencakup antara lain Motivation hubungan kerja, fasilitas kerja, Motivation = Attitude x Situation iklim kerja, kebijakan pimpinan, Situasi ( kerja kerja kontra) yang Ability = Knowledge x Skill pola kepemimpinan kerja dan Penjelasan : kondisi kerja. a. Faktor kemampuan ( Menurut Hennry Simamora ( Ability ) Secara 1995: 500), kinerja (performance) psikologis, dipengaruhi tiga faktor, yaitu : kemampuan (ability) terdiri dari 6 a. Faktor individual yang Terwujud dalam sarana fisik, terdiri dari: tersedia atau tidaknya fasilitas 1) Kemampuan dan keahlian dan sarana prasarana. 2) Latar belakang 3) 3) Demografi b. Faktor Faktor-faktor (reinforcing factors) psikologis yang Terwujud dalam dukungan terdiri dari: organisasi 1) Persepsi lingkungan keluarga, lembaga 2) Attitude / institusi dan masyarakat. 3) Personality D. kinerja 5) Motivasi Malayu Faktor Organisasi yang seperti Aspek-aspek 4) Pembelajaran c. S.P dinilai 1) Sumber daya berikut: 2) Kepemimpinan 1) Kesetiaan 3) Penghargaan 2) Hasil kerja 4) Struktur 3) Kejujuran 5) Job design 4) Kedisiplinan 5) Kreativitas 6) Kerjasama Kinerja dipengaruhi oleh 7) Kepemimpinan dua( dua) faktor, yakni faktor 8) Kepribadian internal 9) Prakarsa C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu eksternal individu. dan faktor kinerja mencangkup Selanjutnya 10)Kecakapan, dan perilaku itu sendiri ditentukan atau 11)Tanggung jawab terbentuk dari 3 faktor yaitu : Faktor-faktor standar Hasibuan sebagai Sedangkan Husein Umar ( 1997: predisposisi 266), membagi aspek-aspek sebagai berikut: (predisposing factors) 1) Mutu pekerjaan Terwujud dalam pengetahuan, 2) Kejujuran karyawan sikap,kepercayaan, keyakinan, 3) Inisiatif nilai-nilai 4) Kehadiran 5) Sikap yang 6) Kerjasama (enabling 7) Keandalan 8) Pengetahuan dan karakteristik individu. 2) dari mengemukakan bahwa aspek-aspek yang terdiri dari: 1) pendorong Faktor-faktor memungkinkan factors) pekerjaan 7 tentang 9) Tanggung jawab, dan lebih bersifat umum dan belum 10)Pemanfaatan waktu kerja E. bersifat kasuistik atau khusus. Hambatan-hambatan dalam penerapan e. manajemen Dukungan pihak terkait seperti pemerintah kinerja dan lembaga terkait lainnya yang belum begitu maksimal Dalam menerapkan sebuah dalam fungsinya penerapan kinerja yang profesional maka sebagai kontrol sosial. sering ditemui hambatan. Adapun bentuk Secara terpisah Harmani hambatan-hambatan tersebut adalah: Pasolog mengatakan bahwa kinerja a. mempunyai beberapa elemen yaitu : Masih kurangnya pemahaman pihak manajemen perusahaan dalam a) mengenal secara lebih komprenhensif secara tentang manajemen kinerja. institusi, b. individual yang atau secara berarti kinerja Sarana dan prasarana yang tersebut adalah hasil akhir yang terdapat diorganisasi tersebut baik diperoleh secara sendiri-sendiri organisasi atau kelompok. yang bersifat profit oriented dan non profit oriented b) Dalam melaksanakan belum mendukung ke arah penegakan tugas, konsep manajemen kinerja yang baik. diberikan seperti perangkat komputer dengan tanggung koneksi jaringan belum selalu online orang atau lembaga diberikan hak dengan cepat yaitu terutama dalam dan kekuasaan untuk ditindak mengakses sumber data dan berbagai lanjuti, informasi lainnya sehingga kualitas dapat dilakukan dengan baik. kinerja juga terjadi penurunan. c. c) Research, pelatihan, jurnal, orang atau lembaga wewenang jawab sehingga Pekerjaan dilakukan secara yang dan berarti pekerjaanya haruslah legal,yang dan buku teks yang mendukung berarti dalam melaksanakan tugas pemahaman percepatan individu atau lembaga tentu saja berbagai pihak dalam memahami dan harus mengikuti aturan yang telah menafsirkan ditetapkan. kinerja d. Hasil kerja yang dicapai serta tentang belum manajemen tersedia dengan d) Pekerjaan tidaklah lengkap, bahkan dianggap masih bertentangan dengan moral atau kurang. etika, artinya selain mengikuti Keberadaan berbagai buku aturan yang telah ditetapkan, tentu referensi baik yang ditulis oleh saja pekerjaan tersebut haruslah penulis asing dan domestik masih sesuai moral dan etika yang berlaku umum. 8 A. Perawat B. Faktor-faktor yang Perawat (nurse) berasal dari bahasa menyebabkan masih rendahnya latin yaitu nutrix yang berarti merawat peran perawat dalam manajemen atau keperawatan memelihara. Harlley cit menjelaskan pengertian dasar seorang Menurut Azrul Azwar perawat yaitu seseorang yang berperan permasalahan pokok yang dalam merawat, memelihara, membantu, perawat serta melindungi seseorang karena sakit, pelayanan atau cedera. berikut : Menurut Depkes RI (2002), 1) perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab berwewenang memberikan keperawatan mandiri dan sesuai dengan dalam perawat profesional Terlambatnya pengakuan body of knowledge profesi keperawatan atau 3) Terlambatnya pengembangan pendidikan keperawatan profesional kewenangannya 4) Terlambatnya pengembangan sistem (Sudarma, 2008) pelayanan/asuhan Undang-undang RI No.23 Tahun keperawatan profesional 1992 tentang kesehatan, mendefinisikan C. Faktor-faktor lainnya perawat adalah mereka yang memiliki memperlambat kemampuan dan kewenangan melakukan peran tindakan keperawatan berdasarkan ilmu profesional( yang dimilikinya yang diperoleh melalui yaitu sebagai berikut: pendidikan keperawatan. Berdasarkan 1) perawat Antithetical keperawatan ilmu 2) Rendahnya program untuk peningkatan diri percaya (low self- confidence/self-esteem) pendidikan 3) Kurangnya sikap memberikan pemahaman untuk dan melaksanakan riset keperawatn pelayanan , dan bertanggung jawab dalam rasa diri/harga keperawatan, berwenang di Negara yang bersangkutan 1998) terhadap 647/Menkes/SK/IV/2000. 2001) adalah seseorang yang telah secara Nursalam, perkembangan Pengertian perawat menurut ( Ali, yang perkembangan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. menyelesaikan sistem kesehatan adalah sebagai Peran 2) berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dihadapi yang tidak optimal pelayanan dan indonesia (1999) 4) kesehatan, Pendidikan hanya pencegahan penyakit serta pelayanan pelayanan terhadap pasien sempit 9 keperawatan difokuskan kesehatan pada yang 5) 6) Rendahnya standar gaji bagi jawab perawat bagaimana Sangat minimnya perawat mengembangkan proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada yang menduduki pimpinan di hasil institusi kesehatan berorientasi pada profesional untuk D. standar Standar asuhan pasien, standar kinerja praktik perawat memberdayakan keperawatan proses keperawatan. Standar finansial Standar asuhan keperawatan telah juga harus dikembangka dijabarkan oleh Depkes RI (2001) yang pengelolaan keperawatan mengacu pada tahapan proses dapat bermanfaat bagi pasien. dalam sehingga keperawatan yang meliputi: 1) Pengkajian 2) Diagnosa keperawatan 3) Prencanaan 4) Implementasi, dan diajukan dan menekankan pada analisis 5) Evaluasi kinerja perawat ruang rawat inap di Standar III. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang asuhan adalah uraian kinerja yang 1. Jenis Penelitian keperawatan pernyataan Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung tingkat Uban. Maka jenis penelitian yang sehingga digunakan ialah kualitatif. Kualitatif kualitas struktur, proses dan hasil dapat menurut Strauss dan Corbin adalah dinilai. Standar asuhan keperawatan satu berarti penemuan-penemuan yang tidak dapat diinginkan, pernyataan kualitas yang prosedur yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian dicapai asuhan keperawatan terhadap pasien. prosedur-prosedur statistik atau cara- Hubunnganya cara antara kualitas dan dengan menghasilkan lain dari menggunakan kuantifikasi standar menjadi dua hal yang saling pengukuran(1997:11-13). terkait erat, karena melalui standar 2. Lokasi Penelitian dapat dikuantifikasikan sebagai bukti atau Rumah Sakit Umum Daerah pelayanan meningkat dan memburuk. Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Tujuan dan manfaat standar asuhan Riau berlokasi di jalan Indun Suri keperawatan pada dasarnya mengukur No.1 Tanjung Uban Timur. Penelitian kualitas asuhan kinerja perawat dan ini efektifitas organisasi. pentingnya kinerja perawat ruang rawat standar inap dalam bentuk pelayanan kesehatan Dalam manajemen pengembangan menggunakan pendekatan dan di kerangka kerja yang lazim sehingga dilakukan Rumah Mengingat Sakit Umum betapa Daerah Tanjung Uban, Hal inilah yang menjadi dapat ditata siapa yang bertanggung 10 alasan peneliti mengambil lokasi jumlah yang dimilki oleh populasi dan tersebut adalah : merupakan a) peneliti tertarik dengan masalah/ Sampel pada penelitian ini adalah fenomena-fenomena yang terjadi di pasien rumah sakit umum daerah Rumah Tanjung Uban Kepulauan Riau yang Sakit Umum Daerah Tanjung Uban tersebut. subjek dari populasi. berjumlah 124/3 bulan terakhir. Maka b) peneliti ingin meneliti lebih jauh dari itu sampel yang diambil sebanyak lagi tentang kinerja perawat ruang 41 pasien. Teknik pengambilan sampel rawat inap di Rumah Sakit Umum yang peneliti lakukan adalah teknik Daerah Tanjung Uban Kepulauan Nonprobability sampling yaitu teknik Riau. pengambilan c) Rumah Sakit Umum Daerah memberi sampel yang tidak peluang/kesempatan sama tersebut merupakan rumah sakit bagi setiap unsur atau anggota populasi terbesar di Tanjung uban dan untuk apabila terjadi permasalahan maka (Sugiyono, 2011: 218). akan berdampak buruk terhadap kualitas Rumah Sakit dipilih Umum mengambil adalah Menurut Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan objek penentuan sampel secara kebetulan peneliti dapat bertemu dengan digunakan sebagai kebetulan ditemui itu cocok sebagai Sugiyono(2001: 57) adalah wilayah sumber data. (Sugiyono,2011 : 85). generalisasi yang terdiri atas objek atau 4. Sumber data objek yang mempunyai kuantitas dan Data yang dikumpulkan dalam karakteristik tertentu yang dilaporkan penelitian ini adalah data primer dan data oleh peneliti untuk dipelajari dan sekunder : kemudian ditarik kesimpulan. Yang a) pasien Data primer adalah merupakan data yang diperoleh melalui wawancara sebanyak 124 untuk pasien pada 3 pada bulan terakhir pada ruang rawat inap di responden yang terpilih sebagai sampel. Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung b) Uban Kepulauan Riau. Data sekunder adalah merupakan data yang diperoleh dari laporan b. Sampel Sampel teknik sampel. Bila dipandang orang yang penelitian sedangkan, populasi menurut Menurut Nonprobability berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja a. Populasi adalah teknik sampling, yaitu sampling aksidental 3) Populasi dan Sampel populasi sampel Dalam penelitian ini penulis Daerah Tanjung Uban tersebut. menjadi menjadi penelitian terlebih dahulu yang ada (Sugiyono,2001:91) merupakan sebagian dari 11 di RSUD untuk mendukung c) kelengkapan data yang dibutuhkan. 5.Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh bahan data dan bahan Untuk menghasilkan data yang yang bersifat konseptual teoritis akurat dan lengkap dalam penelitian yang maka teknik yang digunakan dalam mempelajari penelitian ini adalah sebagai berikut : literatur yang berhubungan dengan a) Observasi menurut Sugiyono (2011 masalah yang diteliti. Selain itu :227). dapat Adalah peneliti terlibat dengan berbagai berupa macam foto-foto yang dengan kegiatan sehari-hari orang berkaitan dengan penelitian serta yang sedang diamati atau yang aktivitas-aktivitas digunakan sebagai sumber data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian. data Maka data yang dilokasi dilapangan. Dalam diperoleh akan lebih lengkap, tajam dokumentasi dan menggunakan alat penggumpulan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. bahwa observasi ini peneliti data yaitu kamera. Berdasarkan 6. Analisis Data pengertian diatas dapat disimpulkan b) dilaksanakan Teknik analisis data yang adalah teknik digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpul data dengan melakukan teknik analisa data kualitatif. Teknik pengamatan terhadap masalah yang data kualitatif adalah teknik analisis akan diteliti. Peneliti melakukan data yang didasarkan atas kemampuan observasi Analisis Kinerja Perawat( nalar Studi Pada Ruang Rawat Inap) di menginterprestasikan fakta, data, dan Rumah informasi. Sakit Umum Daerah penulis Teknik dalam analisa data Tanjung Uban Provinsi Kepulauan kualitatif menyajikan data kualitatif Riau. yang Wawancara menurut tidak terstruktur Sugiyono(2011 dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data kualitatif seperti :161) hasil wawancara dari informasi dan adalah peneliti belum mengetahui hasil dokumentasi, secara pasti data apa yang akan indikator yang digunakan yang telah diperoleh, Sehingga peneliti lebih diuraikan di depan. Data dan informasi banyak mendengarkan apa yang yang diceritakan responden. Dalam selanjutnya wawancara ini peneliti bersifat sesuai kualitatif diinterpretasikan dengan tersebut oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian menggunakan alat penggumpulan yang telah dirumuskan sebelumnya. data yaitu pedoman wawancara. 12 Adapun langkah-langkah yang efectiveness, need fo supervison, dilakukan untuk memperoleh data dan dan interpersonal impact. informasi serta untuk menganalisis data 4. Setelah data dan informasi informasi yang telah diperoleh sebagai tersebut dikelompokkan, penulis berikut : kemudian melakukan penyajian 1. Berdasarkan permasalahan dan dat dan analisa data. Penyajian tujuan penelitian yang telah dan analisa data ini dilakukan dirumuskan sebelumnya, maka dengan menguraikan masing- penulis kemudian menentukan masing metode penelitian yang akan penelitian berdasarkan data dan digunakan, yaitu penelitian ini informasi merupakan penelitian deskriptif dilapangan dan wawancara maupun dari data- teknik analisa yang indikator-indikator yang diperoleh baik digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. menguraikan fakta yang ada 2. Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai denagn sekunder. melalui Setelah dilpangan berdasarkan data dan diperlukan, informasi teknik tersebut, penulis kemudian menganalisa dengan pengumpulan data yang telah membandingkan ditetapka lapangan( dari hasil wawancara sebelumnya, maka dan dengan beberapa teori-teori yang berhubungan informan yang benar-benar dengan sekunder) di penulis melakukan wawancara orang data keadaan dengan indikator tersebut. dengan demikian mengetahui bagaimana kinerja Sehingga perawat pada ruang rawat inap penulis di Rumah Sakit Umum Daerah bagaimana perbnadingan antara Tanjung teori dengan keadaan teori yang Uban Provinsi Kepulauan Riau. 5. Setelah itu, penulis kemudian akan terkumpul, menyimpulkan memilah- sessungguhnya dan informasi pada ruang rawat inap di Rumah kedalam dimensi Sakit Umum Daerah Tanjung Uban. penelitian yang telah ditentukan Apakah sudah berjalan efektif atau sebelumnya quality, belum, dengan berpatokan kepada cost indikator-indikator yang digunakan. penulis milah kemudian data tersebut quantity, telah melihat terjdadi dilapangan. 3. Setelah data dan informasi yang dibutuhkan dapat seperti, timeliness, IV. PEMBAHASAN 13 bagaiman kinerja perawat A. Karakteristik Informan agar tercapaianya pelayanan yang Dalam penelitian ini mengenai memuaskan. Untuk mengetahui Analisis Kinerja Perawat Studi Pada tentang kuantitas dari pekerjaan Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit perawat pada Ruang Rawat Inap Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi di Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Riau. Tanjung Uban dapat dilihat dari penulis akan karakteristik Terlebih dari dahulu mengemukakan sub indikator: 3(tiga) a. Kemampuan seorang perawat orang responden dalam penelitian ini guna dalam menyelesaikan untuk memperoleh informasi yang pekerjaan yang akurat dalam menganalisis data yang dibebankan kepadanya. pada akhirnya dapat b. Mengerjakan pekerjaan tanpa dipertanggungjawabkan kebenarannya. mengeluh Karakteristik responden tersebut antara 3. Timeliness lain : jenis kelamin, umur, pekerjaan. Sebuah pekerjaan 1. Quality (Kualitas) waktu yang Instansi yang telah berhubungan diperlukan tepat dalam menyelesaikan atau menghasilkan langsung dengan masyarakat perlu produk. melakukan proses atau hasil yang memperhatikan mendekati sempurna atau ideal pekerjaan dengan waktu yang dalam ditentukan. memenuhi maksud dan tujuan. Adapun quality tersebut Dengan lebih suatu a. Menyelesaikan hasil pekerjaan dapat dilihat dari sub indikator sesuai dengan waktu yang sebagai berikut : ditentukan a. Menghasilkan suatu pekerjaan b. Menghasilkan yang menunjukkan hasil yang dengan hasil yang memuaskan lebih sempurna atau memuaskan 4. Cost-efectiveness sesuai dengan harapan pasien b. Pekerjaan yang pekerjaan Penggunaan memenuhi sumber-sumber organisasi (orang, uang, material, standar yang ditetapkan oleh teknologi) dalam instansi atau 2. Quantity mendapatkan memperoleh hasil atau penggurangan pemborosan dalam Dalam pelayanan kesehatan di penggunaan rumah sakit yang berhubungan organisasi. Dapat dilihat dari sub langsung indikator yaitu dengan masyarakat harus mempunyai kuantitas dalam menghasilkan sebuah pekerjaan 14 sumber-sumber a. Pelayanan kesehatan tidak Quantity, Timeliness, Cost- mengukur dari uang untuk efectiveness, Need fo supervision, dan kesehatan seseorang Interpersonal Impact. Dapat dilihat dari b. Kemampuan dalam indikator-indikator dibawah ini : menggunakan teknologi yang ada membantu 1. Quality ( kualitas) untuk Instansi pelaksanaan pekerjaan. yang berhubungan langsung dengan masyarakat perlu 5. Need fo supervision melakukan proses atau hasil yang 6. Interpersonal Impact mendekati sempurna atau ideal B. Hasil dan Pembahasan kinerja perawat dalam ialah bentuk integral dari maksud dan tujuan. pelayanan profesional yang merupakan bagian memenuhi a. Menghasilkan suatu pekerjaan pelayanan yang menunjukkan hasil yang kesehatan dalam mengimplementasikan lebih sebaik-baiknya suatu wewenang, tugas memuaskan dan tanggung jawabnya dalam rangka harapan pasien. pencapaian tujuan tugas pokok profesi sempurna atau sesuai dengan Dalam hal ini, untuk mengetahui dan terwujudnya tujuan dan sasaran proses unit organisasi tanpa melihat keadaan sempurna sesuai harapan atau belum, dan situasi waktu yang telah ditentukan maka sebelumnya. wawancara Untuk menganalisis pekerjaan peneliti kinerja perawat ( Studi Pada Ruang informan. Rawat Inap di Rumah Sakit Umum b. yang sudah telah melakukan terhadap beberapa Pekerjaan yang Daerah Tanjung Uban Kepulauan Riau memenuhi standar ), penulis akan memaparkan tentang ditetapkan oleh instansi yang variabel kinerja perawat yang akan Setiap pegawai dituntut untuk dianalisis untuk menjawab mengenai mengikuti standar atau peraturan Analisis Kinerja Perawat ( Studi Pada yang telah ditetapkan oleh pihak- Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit pihak Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi memperhatikan Kepulauan Riau). Dengan mengacu keselamatan, keamanan, kesehatan, pada dikatakan lingkungan hidup, perkembangan Bernardin ( 2001:67 dalam manajemen ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan keperawatan dirumah sakit) serta pengalaman, perkembangan kinerja perawat dapat dikatakan baik masa kini dan masa yang akan dengan diukur dari beberapa hal, yaitu datang untuk memperoleh manfaat dapat dilihat dari indikator : Quality, yang pendapat yang 15 yang terkait dengan syarat-syarat sebesar-besarnya. Karena tanpa adanya standar maka menyelesaikan atau menghasilkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan produk. Dengan lebih memperhatikan dengan baik. Dalam hal ini, untuk suatu hasil pekerjaan dengan waktu mengetahui yang ditentukan. pekerjaan yang memenuhi standar yang ditetapkan a. Menyelesaikan pekerjaan sesuai oleh instansi. 2. dengan waktu yang ditentukan Quantity (kuantitas) Kemampuan seseorang dalam Dalam pelayanan kesehatan di bekerja dapat dilihat dari waktu rumah sakit yang berhubungan yang ditentukan sebelumnya dalam langsung dengan masyarakat harus mempunyai kuantitas menghasilkan sebuah menghasilkan suatu pekerjaan yang dalam sempurna. Apabila dalam bekerja pekerjaan seseorang tidak mengikuti waktu agar tercapaianya pelayanan yang yang berlaku maka hasil suatu memuaskan. pekerjaan a. Kemampuan seorang perawat dalam menyelesaikan pekerjaan yang sempurna. menghasilkan suatu kinerja prima melakukan agar pasien yang mendapatkan mendapatkan peneliti wawancara pelayanan telah sesuai terhadap baik, Dalam melaksanakan pekerjaan karena bisa hal dalam yang yang pekerjaan tidak akan berpengaruh menangani pasien sebuah demi pekerjaan yang maksimal. 4. ini untuk mengetahui mengerjakan Cost-effectiveness penggunaan pekerjaan tanpa mengeluh. ( sumber-sumber organisasi ) Timeliness (aktualitas) Penggunaan Sebuah pekerjaan diperlukan tepat maka menghasilkan menyebabkan kualitas kerja menurun. Dalam hal yang harapan terhadap kualitas seorang perawat seharusnya hindari sikap yang suka waktu diperhatikan menujukkan adanya hasil yang mengeluh 3. dengan pelaksanaan b. Mengerjakan pekerjaan tanpa sedemikian merasa diinginkan pasien. Apabila dalam beberapa informan. mengeluh petikan setiap perawat dituntut untuk sebelum masuk dunia kerja perawat maka Berikut hasil yang memuaskan harus mampu menjalaninya, karena pelatihan, kurang b.Menghasilkan pekerjaan dengan Dalam setiap pekerjaan perawat dahulu akan wawancara yang dilakukan.” telah dibebankan kepadanya. terlebih pun sumber- sumber organisasi (orang, uang, dalam material, 16 teknologi) dalam mendapatkan hasil atau atau pemborosan memperoleh penggurangan dalam penggunaan a. Menyelesaikan pekerjaan sumber-sumber organisasi. Dapat tanpa asistensi pimpinan dilihat dari sub indikator yaitu Merupakan a. Pelayanan kesehatan tidak faktor penting dalam sebuah instansi kesehatan mengukur dari uang untuk dalam kesehatan seseorang. kesehatan bagi masyarakat tanpa Dalam memberikan pelayanan asistensi pimpinan. kesehatan baik dirumah sakit memberikan pelayanan b. Disiplin dalam bekerja maupun di klinik kesehatan lainnya Disiplin kesehatan itu tidak bisa dinilai atau pelaksanaan disembuhkan dengan uang ataupun mempengaruhi hasil kerja perawat. materi. Maka melakukan peneliti wawancara telah 6. terhadap bekerja dalam tugas sangat Interpersonal impact ( dampak interpersonal/ pribadi ) beberapa informan. Yaitu terkait dengan kemampuan b. Kemampuan dalam individu dalam meningkatkan menggunakan teknologi yang perasaan harga diri, keinginan baik, ada dan untuk membantu kerjasama diantara sesama pelaksanaan pekerjaan pekerja dan anak buah. Interpersonal Bidang teknologi informasi dan impact komunikasi berkembang dengan indikator: pesat yang di picu oleh temuan a. dapat dilihat dari Menciptakan sub suasana dalam bidang rekayasa material kerja yang baik antara perawat mikroelektronik. terhadap 5.Need fo supervision( perlu pasien dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan) Menciptakan hubungan baik Yaitu kemampuan individu dapat dalam lingkungan kerja merupakan menyelesaikan pekerjaan atau fungsi- kewajiban setiap pekerja dalam fungsi menjalankan aktivitas kerja untuk pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan melayani pimpinan. Berarti dalam melakukan menunjukkan sikap yang baik, hal sebuah pekerjaan perawat dituntut ini dikarenakan dengan sikap yang untuk mengerjakannnya baik tersebut akan memberikan tanpa pengawasan atasan ataupun dampak yang baik bagi organisasi asistensi. Need fo supervision dapat serta menjaga nama baik intansi mampu dilihat dari sub indikator: 17 masyarakat dengan kesehatan terutama Rumah Sakit Tanjung Uban sudah umum Daerah Tanjung Uban. cukup baik dari hasil pelayanan b. Adanya sikap perawat untuk yang diberikan berjalan oleh perawat. saling menghargai pasien Dengan Terciptanya mengikuti standar pekerjaan yang menghargai dampak sikap akan baik saling memberikan tehadap memperhatikan telah ditetapkan oleh instansi. kinerja b. Hasil tanggapan informan terhadap perawat, hal ini dikarenakan dengan dimensi adanya diperoleh bahwa Kemampuan seorang hubungan menghargai terhadap yang antara pasien saling perawat tersebut atau maka dalam Quantity (kuantitas) dalam perawat menyelesaikan pekerjaan pekerjaan berjalan dengan baik yang telah dibebankan kepadanya serta menjaga nama baik dari sudah cukup mampu, namun untuk instansi kesehatan. Dalam hal ini di pekerjaan tanpa mengeluh Rumah ada perawat yang suka mengeluh Sakit Umum Daerah Tanjung uban. dengan V. PENUTUP cara masih bagaimana dia melayani pasien, karena jumlah A.SIMPULAN pasien lebih banyak dibandingkan Berdasarkan uraian yang telah jumlah dijelaskan pada bagian sebelumnya, perawat sedang bertugas. dengan menggunakan teori Bernardin c. Hasil tanggapan informan terhadap (2001:67) sebagai sub indikator dari Dimensi permasalahan kinerja. Maka dapat diperoleh dirumuskan menyelesaikan beberapa yang kesimpulan Timeliness (aktualitas) bahwa pekerjaan dalam sesuai maupun saran-saran Analisis Kinerja dengan waktu yang ditentukan Perawat Studi Pada Ruang Rawat Inap perawat sudah tepat waktu dalam di Daerah penyelesaian pekerjaan.hal ini bisa Tanjung Uban Provinsi Kepulauan dilihat pada hasil wawancara yang Riau bila ditinjau Kinerja Perawat peneliti ajukan kepada salah satu tersebut cukup baik.hal ini dapat dilihat informan yang mengatakan bahwa dari: perawat a. Rumah Sakit Umum bekerja sesuai dengan Hasil tanggapan informan terhadap waktu yang ditentukan, dengan dimensi Quality (kualitas) diperoleh menunjukkan atau menghasilkan bahwa dalam menghasilkan suatu pekerjaan yang memuaskan. pekerjaan yang lebih baik terhadap d. Hasil tanggapan informan terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Dimensi Rumah (efektivitas Sakit Umum Daerah 18 Cost-efectiviness penggunaan sumber daya organisasi) penggunaan (dampak sumber-sumber organisasi (uang, diperoleh materi, mencipatakan teknologi, dan orang). dalam suasana kerja ternyata sudah sangat baik, karena kesehatan tidak bisa diukur dengan dilihat dari antara perawat terhadap uang. ternyata tidak, karena masih pasien ada sebagian pegawai rumah sakit pelayanan melihat atau mengukur kesehatan sikap yang saling menghargai guna seseorang itu dari uang. Hal ini memperlancar pekerjaaan. Dengan diperkuat dari salah satu informan dilandasi yang mengatakan bahwa dia pernah menghargai melihat ketika ada seorang pasien terhadap pasien. uang agar bisa menebus dalam memberikan dengan menunjukkan sikap yang antara saling perawat B.SARAN obat. Disuruh pulang untuk mencari Berdasarkan data dan hasil obat penelitian yang telah penulis lakukan dalam kepada Rumah Sakit Umum Daerah dalam Tanjung Uban Provinsi Kepulauan pekerjaan sudah semua perawat Riau . Terutama pada Analisis Kinerja mampu karena Perawat Studi di Ruang Rawat Inap dengan kecangihan alat teknologi berkaitan dengan kinerja perawat maka semua pekerjaan bisa terselesaikan penulis dengan tepat dan cepat. berikut : Hasil tanggapan informan terhadap 1. Dalam dimensi Quality (kualitas). Dimensi Need Supervision (perlu Dalam berinteraksi sudah berjalan pengawasan) bahwa cukup baik dari penilaian informan, dalam hal mengerjakan pekerjaan hal ini membuktikan bahwa adanya tanpa asistensi pimpinan ternyata perubahan kinerja yang diberikan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari oleh perawat terhadap pasien untuk kemampuan menjadi tersebut. Kemampuan menggunakan teknologi menggunakan, diperoleh perawat dalam memberikan saran sebagai lebih baik. Dengan mengerjakan pekerjaannya tanpa mengikuti standar yang ditetapkan asistensi pimpinan ataupun pihak oleh intansi. Maka dari itu penulis lain, menyarankan seharusnya hal yang terkecuali dalam sekarat. kedisplinan Namun kerja keadaan dalam hal sedemikian harus tetap diterapkan masih ada selanjutnya. perawat yang tidak disiplin. f. bahwa pribadi) Diperoleh bahwa Dalam pelayanan, yang kurang uang untuk menebus e. interpersonal/ 2. Pada dimensi Quantity (kuantitas). Hasil tanggapan informan terhadap Dalam Dimensi menyelesaikan Interpersonal Impact 19 kemampuan pekerjaan perawat sudah mampu. Namun saran saya untuk kedisiplinan perawat dalam bekerja mengerjakan pekerjaan dengan cara sangat rendah dilihat dari jam mengeluh sebaiknya sebagai atasan masuk kerja yang tidak tepat. Maka harus memberikan arahan ataupun dari itu penulis menyarankan untuk teguran dalam pihak atasan Rumah Sakit Umum memberikan hasil kerja yang bagus Daerah Tanjung Uban agar bisa bisa lebih yang berjalan baik agar lancar dan dapat tegas lagi dalam memenuhi keinginan pasien guna meningkatkan kedisiplinan dalam mendapatkan waktu bekerja. pelayanan yang berkualitas. 6. Dimensi Interpersonal Impact ( 3. Pada dimensi timeliness ( aktualitas). dampak interpersonal atau pribadi ). Sudah cukup tepat waktu dalam Penulis memberikan saran bahwa mengerjakan Yang dalam bekerja perawat di Rumah dinilai sudah bagus oleh informan. Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Untuk saya Provinsi Kepulauan Riau. Untuk setiap lebih bisa menghargai antara pasien pegawai dituntut untuk mengikuti dan perawat agar pasien lebih waktu yang telah ditentukan agar merasa diperhatikan oleh pihak menghasilkan hasil yang memuaskan. Rumah Sakit. pekerjaannya. itu dalam menyarankan bekerja seharusnya 4. Pada dimensi Cost Efectiveness ( DAFTAR PUSTAKA penggunaan sumber daya organisasi) Aman, Sudarto. 1995. Analisis Kinerja. seperti uang, materi, teknologi dan Diklat Prop Dati I Surabaya : Jawa Timur. orang ). Penulis ingin memberikan Hasibuan,M,S,P. 2000. Manajemen Sumber saran Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara bahwa pelayanan dalam memberikan kesehatan janganlah _________.2006, Manajemen Sumber daya mengukur dengan uang terutama di Manusia, Jakarta. PT. Haji Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Masagung. Uban. Karena hal tersebut perlu Mahsun,Mohammad, 2006. Pengukuran diperhatikan bahwa kesehatan tidak Kinerja bisa dibayar atau dinilai dengan Publik.Yogyakarta.BPFE apapun guna menjaminkan Mangkunegara, kesembuhan seseorang. Karena dalam diperhatikan hal Prabu, 2005, Manusia, Bandung. Remaja perlu penggawasan). Yang penting kedisiplinan Awar Manajemen Sumber Daya 5. Pada dimensi Need Supervision( adalah Sektor Rosdakarya. perawat. ini Mathis and Jackson, John. 2002. Manajemen perlu Sumber kurangnya 20 Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat ( Timple, A. Dale. 1992. Kinerja. Jakarta : PT.Salemba Emban Patria) Alex Media Komputindo Moekijat. 2002, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Triwibowo,Cecep.2013.Manajemen Manusia, Pelayanan Keperawatan di Bandung. Mandar Maju. Rumah Sakit, Jakarta : Trans Prawirosentoro,Suyadi.(1999).Manajemen info media SDM.Kebijakan Veitzal, Rivai. 2004. Manajenen Sumber Kinerja.Karyawan Daya BPFE.Yogyakarta. Perusahaan. Rivai. 2005, Performance Appraisal: Sistem Karyawan Untuk Jakarta. RajaGrafindo Persada Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Manusia Yaslis, Ilyas. 2002,Kinerja,Pusat Kajian Dan Ekonomi Kesehatan, Meningkatkan Daya Saing Fakultas Kesehatan Perusahaan.RajagrafindoPer Masyarakat, sada.Jakarta. Indonesia. Universitas Simamora. 2003, Manjemen Sumber Daya website: Manusia. STIE YKPN, Jakarta. (sumber:http://www.Simpuldemokrasi.Com/ Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Program-Sekolah-Demokrasi//Media- Kuantitatif , Kualitatif dan R & . Alfabeta, Radio/media-radio-ii/1484-Pelayanan- Bandung. Kesehatan-Masyarakat-Miskin.html. ________. 2006, Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. Sedarmayanti.Manajemen Sumber Daya Manusia.Refika A. Aditama,Bandung,2011. Siagian,Sondang P.2008, Sumber Jakarta. Manajemen Daya Manusia, RajaGrafindo Persada. Sulistiyani, Ambar T. Dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yo Tika, Prabundu H, Moh.2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. 21