1 analisis kinerja perawat (studi ruang rawat inap di rumah sakit

advertisement
ANALISIS KINERJA PERAWAT
(STUDI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TANJUNG UBAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU)
Suriana
Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
[email protected]
Abstrak
Kinerja perawat adalah merupakan tenaga profesional yang mempunyai kemampuan
baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral, bertanggung jawab serta berwenang
melaksanakan asuhan keperawatan pelayanan kesehatan dalam mengimplesentasikan sebaikbaiknya suatu wewenang dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan
terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi kesehatan tanpa melihat keadaan dan situasi
waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perawat pada ruang
rawat inap dirumah sakit umum daerah tanjung uban provinsi kepulauan riau. Informan pada
penelitian ini adalah pasien tahun 2014 sebanyak 41 orang. Teknik pengambilan informan
adalah insedental sampling, agar memperoleh data yang nyata. Dalam skripsi ini penulis
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dapat memberikan
tanggapan pada kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi
Kepuauan Riau terhadap 6 dimensi yaitu, Quality, Quantity, Timeliness, Cost Efectiveness,
Need fo Supervision dan Interpersonal Impact. Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa
pada Analisis Kinerja Perawat studi Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung
Uban Provinsi Kepulauan Riau secara umum sudah baik namun ada beberapa hambatan yang
ditemukan. Saran yang dapat penulis kemukakan bahwa, diharapkan agar instansi kesehatan
khususnya di rumah sakit umum daerah tanjung uban provinsi kepulauan riau untuk lebih
meningkatkan sistem kerja yaitu perawat dalam menjalankan tugasnya.
Kata kunci : Kinerja
1
ABSTRACT
performance is a professional nurse who has the good ability of intellectual,
technical, interpersonal and moral, responsible and competent health care implement
nursing care as well as possible in implementing an authority in order to accomplish the
purpose of the realization of the main tasks the profession and the goals and objectives of
health organizational units without look at the circumstances and situation of the time.
The purpose of this study was to determine how the performance of nurses on hospital
inpatient space common areas of gray cape province of Riau islands. Informants in this
study were patients in 2014 as many as 41 people. Informant retrieval technique is
insedental sampling, in order to obtain real data. In this paper the authors use the
technique of interview, observation, and documentation. Informants can provide feedback
on the performance of nurses at the General Hospital Kepuauan Riau province Tanjung
Uban to 6 dimensions, namely, Quality, Quantity, Timeliness, Cost Efectiveness, Need fo
Supervision and Interpersonal Impact. So that the authors can conclude that the
performance analysis study space Inpatient Nurses in General Hospital Tanjung Uban
Riau Islands province in general is good but there are some obstacles that are found.
Suggestions to the authors pointed out that, it is expected that health agencies, especially
in district general hospitals gray cape province of Riau islands to further improve the
work
system
that
nurses
Keywords: Performance
2
in
performing
their
duties.
I. PENDAHULUAN
memuaskan para pasien yang datang
Rumah sakit merupakan salah
berobat
satu unit pemberian pelayanan kesehatan
diharapkan
suatu organisasi dengan sistem terbuka
dan
selalu
berinteraksi
melayani
kesehatan
termasuk perawat. Oleh sebab
yang terpenting dari seluruh kegiatan di
rumah sakit. Sumber daya manusia yang
adalah jaminan mutu layanan kesehatan
berkualitas
yang artinya sesuai dengan harapan dan
itu
yang bermutu dan lebih memperhatikan
fungsi
kesehatan
mempercepat
kesehatan
masyarakat
masyarakat.
rumah
tugas
oleh perawat agar tidak terjadi suatu
permasalahan yang melibatkan instansi
terkait atau pasien yang datang berobat
pekerjaan
sehingga menimbulkan dampak negatif
merupakan suatu kewajiban bagi para
terhadap rumah sakit yang bersangkutan.
perawat di dalam suatu unit pelayanan
Selain itu, adanya tuntutan terhadap
kesehatan, pelayanan kesehatan yang
utama
yaitu
rumah
sakit.
pada
keahlian dan kemampuan yang dimiliki
yang
memperoleh
dan
mengarah
dirasakan langsung oleh pasien. Dengan
pengobatan secara cepat dan tepat.
Pelaksanaan
yang
secara terus menerus selama 24 jam dan
Keberadaan
agar
hasil
pasien yang membutuhkan pelayanan
rumah sakit sangat bermanfaat untuk
membutuhkan
memperlihatkan
sakit dalam menangani masalah-masalah
guna
derajat
masyarakat
hasil
tercapainya maksud dan tujuan rumah
pemelihara
peningkatan
menolong
mampu
kesehatan
fasilitator
dari
kerjanya dalam memberikan pelayanan
kepentingan konsumen.
sebagai
dilihat
terlihat dari bagaimana seorang perawat
dapat memberikan pelayanan kesehatan
sakit
dapat
kerjanya. kinerja perawat yang baik
kebutuhan pasien sehingga diharapkan
mendirikan
itu,
sumber daya manusia merupakan bagian
prima.
Peranan terpenting layanan kesehatan
Pemerintah
pasien
terlepas dari sumber daya manusia
masyarakat
yang
sehingga
yang
suatu sistem rumah sakit tidak akan
selama 24 jam dan mengutamakan
pelayanan
pasien
apa
Pada hakikatnya pengorganisasian
keseimbangan yang dinamis mempunyai
utama
dengan
merasa diperhatikan.
dengan
lingkungannya untuk mencapai suatu
fungsi
sesuai
pengelolaan sumber daya manusia di
Dalam
rumah sakit pemerintah agar dapat
pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut
bersaing dengan rumah sakit swasta
tentunya pasti mempunyai suatu tujuan
merupakan pekerjaan yang tidak mudah
yang sama yakni meningkatkan suatu
bagi penentu kebijakan rumah sakit.
hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta
Peningkatan produktivitas perawat yang
3
berkualitas menjadi salah satu hal yang
pasien,pelayanan lambat dan berbelit-
penting untuk diperhatikan karena tanpa
belit,kurangnya tanggapan staf terhadap
adanya perawat yang berkualitas, betapa
keluhan pasien. Dokter atau tenaga
pun canggihnya sistem yang ada maka
medis tidak ada pada saat dibutuhkan,
tujuan organisasipun akan sulit untuk
dan
dicapai.
Permasalahan
aparatnya
yang
ini
tidak
ramah.
sering
tidak
Upaya pelayanan dalam kesehatan
diperdulikan oleh pegawai rumah sakit.
harus dilaksanakan secara serasi dan
Akibatnya banyak pasien yang berasal
seimbang
dan
dari keluarga miskin kesehatannya tidak
tentu
dapat pulih optimal bahkan berujung
oleh
masyarakat.
pemerintah
Maka
sudah
pemerintah diharapkan lebih mampu
menghadapi
tugasnya
agar
pada kematian.
dapat
Dari
gejala
tersebut
yang
mengatur secara baik masalah yang
melatarbelakangi untuk menulis dan
menyangkut dengan kesehatan. Terutama
mengangkat sebuah judul penelitian
pelayanan pada rumah sakit di bidang
mengenai : ‘’ Analisis kinerja Perawat
keperawatan dalam menjalankan tugas
(studi ruang rawat inap di Rumah Sakit
dan fungsinya harus dilandasi oleh
Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi
kesadaran akan tugas,tanggung jawab,
Kepulauan Riau).”
dan timbang rasa yang tinggi agar tugas
II.
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
LANDASAN REORI
A. Kinerja
dapat terselenggara dengan baik dan
memuaskan
sesuai
harapan
yang berasal dari kata Job Performance
pasien. Disebabkan semakin pentingnya
atau Actual Performance ( prestasi
kinerja perawat dalam bentuk pelayanan
kerja atau prestasi sesungguhnya yang
kesehatan. Maka dari itu peningkatan
dicapai seseorang). Definisi kinerja
kinerja
diperlukan
karyawan yang dikemukakan Bambang
masyarakat yang
Kusriyanto (1991: 3) adalah : ‘’
perawat
mengingat
dengan
Kinerja SDM merupakan istilah
mutlak
kondisi
semakin baik sehingga mampu merespon
perbandingan
setiap penyimpangan dalam kinerjanya.
dengan
Seperti halnya permasalahan kinerja
persatuan waktu( lazimnya perjam).
perawat
dalam pelayanan
kesehatan
peran
prawirosentoro
daerah tanjung uban yang berpengaruh
performance
terhadap hasil kinerja yang diberikan
sebagai berikut:
perawat
bagi
yang
serta
tenaga
dicapai
kerja
Berdsarkan hasil tersebut diatas,
ruang rawat inap di rumah sakit umum
oleh
hasil
masyarakat.
‘’
memberi
arti
kinerja
adalah
atau
kinerja
atau
performance
Disebabkan masih banyaknya kasus yang
adalah hasil kerja yang dapat dicapai
terjadi
oleh
seperti,
kasus
penelantaran
4
seseorang
atau
sekelompok
oarang dalam suatu organisasi, sesuai
berbagai aktifitas dalam rantai nilai
dengan
masing-
(value chain) yang ada pada organisasi.
masing dalam rangka mencapai tujuan
Dari pendapat yang dikemukakan
tanggung
jawab
organisasi bersangkutan secara legal,
para
tidak melanggar hukum dan sesuai
diperoleh
dengan moral mauapun etika’’.
pekerjaan itu dikatakan efektif, jika
Dengan
ahli
tentang
kinerja,
maka
gambaran
bahwa
suatu
demikian
kinerja
proses yang dilakukan sesuai dengan
pencapaian
tujuan
hasi yang diinginkan. Pekerjaan yang
organisasi dengan berdasarkan pada
cenderung banyak menggunakan biaya
beberapa aspek fundamental
dan waktu dan hasilnya kurang optimal
merupakan
Menurut
kinerja
sektor
Mahsun
pengukuran
tidak dapat dikatakan sebagai pekerjaan
publik
mengartikan
yang efektif.
kinerja sebagai berikut:
Dari
‘’kinerja (performance) adalah
mengenai
tingkat
konsep-konsep
dikemukakan
diatas,
yang
maka
dapat
pencapaian
diperoleh pengertian bahwa kinerja
suatu
adalah keberhasilan dalam mencapai
dalam
tujuan tertentu dalam suatu organisasi
pelaksana
kegiatan/program/kebijakan
mewujudkan sasaran,tujuan,misi dan
suatu institusi.
visi organisasi yang tertuang dalam
Faustino Crdosa Gomes (1995:
strategic planning suatu organisasi’’.
195) mengemukakan definisi kinerja
Pendapat lain menurut Winardi,
karyawan sebagai: ‘’ ungkapan seperti
mengatakan bahwa pengertian kinerja
output, efisiensi serta efektivitas sering
sebagai berikut:
dihubungkan dengan produktivitas’’.
‘’kinerja yaitu tingkatan hingga
Selanjutnya, definisi kinerja karyawan
dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan
menurut
demikian kinerja sinonim dengan hasil
Mangkunegara (2000:67) bahwa ‘’
pekerjaan’’.
kinerja
Menurut
(2006:175)
Atik
&
A.A.
Anwar
karyawan
Prabu
(prestasi
kerja)
Ratminto
adalah hasil kerja secara kualitas dan
kinerja
kuantitas yang dicapai oleh seorang
mendefinisikan
organisasi sebagai gambaran mengenai
karyawan
tingkat pencapaian pelaksanaan tugas
tugasnya
dalam suatu organisasi dalam upaya
jawab yang diberikan kepadanya’’.
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan
bahwa
&
berikut:
(2005:178)
juga
mengatakan bahwa konsep kinerja
organisasi
berhubungan
sesuai
melaksanakan
dengan
tanggung
Selanjutnya Siagian mengatakan
misi organisasi. Zeithamml dalam Atik
Ratminti
dalam
pengertian
kinerja
sebagai
‘’ kinerja adalah keseluruhan
dengan
kemampuan seseorang untuk
5
bekerja
sehingga
kerja
sedemikian
rupa
kemampuan potensi (IQ) dan
mencapai
tujuan
kemampuan reality (knowledge+
secara
optimal
dan
skill).
berbagai sasaran yang telah
Artinya pimpinan dan karyawan
diciptakan
dengan
yang memilki IQ diatas rata-rata
secara
( IQ 110-120 ) apalagi IQ
dibandingkan
superior, very superior, gifted dan
pengorbanan
rasio
kecil
yang
dengan hasil yang dicapai’’.
genius dengan pendidikan yang
Setiap pekerjaan yang efisien
memadai untuk jabatannya dan
tentu juga efektif, karena dilihat dari
terampil
segi hasil,tujuan dan akibat yang
pekerjaan sehari-hari, maka akan
dikehendaki dari perbuatan itu telah
lebih mudah mencapai kinerja
dicapai secara maksimal. Sedangkan
maksimal.
dari
b.
pendekatan
sosiologi,
bahwa,
dalam
Faktor
motivasi
‘’kinerja berasal dari kata effectiveness,
motivation)
yang berarti taraf samapai, yaitu sejauh
Motivasi
mana
suatu
kelompok
mencapai
diartikan
(
suatu
sikap (attitude) pimpinan dan
tujuannya’’,
B.
mengerjakan
karyawan terhadap situasi kerja
Faktor-faktor
mempengaruhi
yang
(situation)
pencapaian
dilingkungan
organisasinya.
kinerja
Mereka
yang
bersikap positif (pro) terhadap
Faktor yang mempengaruhi
situasi
kerjanya
akan
pencapaian kinerja adalah faktor
menunjukkan
(ability)
tinggi dan sebaliknya jika mereka
dan
faktor
motivasi
motivasi
negatif
(motivation). Hal ini sesuai dengan
bersikap
pendapat Keith Davis dalam A.A.
terhadap situasi kerjanya akan
Anwar Prabu Mangkunegara (2000:
menunjukkan motivasi kerja yang
67) yang merumuskan bahwa :
rendah.
Human Performance= Ability x
dimaksud mencakup antara lain
Motivation
hubungan kerja, fasilitas kerja,
Motivation = Attitude x Situation
iklim kerja, kebijakan pimpinan,
Situasi
(
kerja
kerja
kontra)
yang
Ability = Knowledge x Skill
pola kepemimpinan kerja dan
Penjelasan :
kondisi kerja.
a.
Faktor
kemampuan
(
Menurut Hennry Simamora (
Ability )
Secara
1995: 500), kinerja (performance)
psikologis,
dipengaruhi tiga faktor, yaitu :
kemampuan (ability) terdiri dari
6
a.
Faktor
individual
yang
Terwujud dalam sarana fisik,
terdiri dari:
tersedia atau tidaknya fasilitas
1) Kemampuan dan keahlian
dan sarana prasarana.
2) Latar belakang
3)
3) Demografi
b.
Faktor
Faktor-faktor
(reinforcing factors)
psikologis
yang
Terwujud
dalam dukungan
terdiri dari:
organisasi
1) Persepsi
lingkungan keluarga, lembaga
2) Attitude
/ institusi dan masyarakat.
3) Personality
D.
kinerja
5) Motivasi
Malayu
Faktor
Organisasi
yang
seperti
Aspek-aspek
4) Pembelajaran
c.
S.P
dinilai
1) Sumber daya
berikut:
2) Kepemimpinan
1)
Kesetiaan
3) Penghargaan
2)
Hasil kerja
4) Struktur
3)
Kejujuran
5) Job design
4)
Kedisiplinan
5)
Kreativitas
6)
Kerjasama
Kinerja dipengaruhi oleh
7)
Kepemimpinan
dua( dua) faktor, yakni faktor
8)
Kepribadian
internal
9)
Prakarsa
C.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja
individu
eksternal
individu.
dan
faktor
kinerja
mencangkup
Selanjutnya
10)Kecakapan, dan
perilaku itu sendiri ditentukan atau
11)Tanggung jawab
terbentuk dari 3 faktor yaitu :
Faktor-faktor
standar
Hasibuan
sebagai
Sedangkan Husein Umar ( 1997:
predisposisi
266), membagi aspek-aspek sebagai berikut:
(predisposing factors)
1)
Mutu pekerjaan
Terwujud dalam pengetahuan,
2)
Kejujuran karyawan
sikap,kepercayaan, keyakinan,
3)
Inisiatif
nilai-nilai
4)
Kehadiran
5)
Sikap
yang
6)
Kerjasama
(enabling
7)
Keandalan
8)
Pengetahuan
dan
karakteristik
individu.
2)
dari
mengemukakan bahwa aspek-aspek yang
terdiri dari:
1)
pendorong
Faktor-faktor
memungkinkan
factors)
pekerjaan
7
tentang
9)
Tanggung jawab, dan
lebih bersifat umum dan belum
10)Pemanfaatan waktu kerja
E.
bersifat kasuistik atau khusus.
Hambatan-hambatan
dalam
penerapan
e.
manajemen
Dukungan pihak terkait seperti
pemerintah
kinerja
dan
lembaga
terkait
lainnya yang belum begitu maksimal
Dalam
menerapkan
sebuah
dalam fungsinya
penerapan kinerja yang profesional maka
sebagai kontrol
sosial.
sering ditemui hambatan. Adapun bentuk
Secara
terpisah
Harmani
hambatan-hambatan tersebut adalah:
Pasolog mengatakan bahwa kinerja
a.
mempunyai beberapa elemen yaitu :
Masih kurangnya pemahaman
pihak manajemen perusahaan dalam
a)
mengenal secara lebih komprenhensif
secara
tentang manajemen kinerja.
institusi,
b.
individual
yang
atau
secara
berarti
kinerja
Sarana dan prasarana yang
tersebut adalah hasil akhir yang
terdapat diorganisasi tersebut baik
diperoleh secara sendiri-sendiri
organisasi
atau kelompok.
yang
bersifat
profit
oriented dan non profit oriented
b)
Dalam
melaksanakan
belum mendukung ke arah penegakan
tugas,
konsep manajemen kinerja yang baik.
diberikan
seperti perangkat komputer dengan
tanggung
koneksi jaringan belum selalu online
orang atau lembaga diberikan hak
dengan cepat yaitu terutama dalam
dan kekuasaan untuk ditindak
mengakses sumber data dan berbagai
lanjuti,
informasi lainnya sehingga kualitas
dapat dilakukan dengan baik.
kinerja juga terjadi penurunan.
c.
c)
Research, pelatihan, jurnal,
orang
atau
lembaga
wewenang
jawab
sehingga
Pekerjaan
dilakukan
secara
yang
dan
berarti
pekerjaanya
haruslah
legal,yang
dan buku teks yang mendukung
berarti dalam melaksanakan tugas
pemahaman
percepatan
individu atau lembaga tentu saja
berbagai pihak dalam memahami dan
harus mengikuti aturan yang telah
menafsirkan
ditetapkan.
kinerja
d.
Hasil kerja yang dicapai
serta
tentang
belum
manajemen
tersedia
dengan
d)
Pekerjaan
tidaklah
lengkap, bahkan dianggap masih
bertentangan dengan moral atau
kurang.
etika, artinya selain mengikuti
Keberadaan
berbagai
buku
aturan yang telah ditetapkan, tentu
referensi baik yang ditulis oleh
saja pekerjaan tersebut haruslah
penulis asing dan domestik masih
sesuai moral dan etika yang
berlaku umum.
8
A.
Perawat
B.
Faktor-faktor
yang
Perawat (nurse) berasal dari bahasa
menyebabkan masih rendahnya
latin yaitu nutrix yang berarti merawat
peran perawat dalam manajemen
atau
keperawatan
memelihara.
Harlley
cit
menjelaskan pengertian dasar seorang
Menurut
Azrul
Azwar
perawat yaitu seseorang yang berperan
permasalahan
pokok
yang
dalam merawat, memelihara, membantu,
perawat
serta melindungi seseorang karena sakit,
pelayanan
atau cedera.
berikut :
Menurut
Depkes
RI
(2002),
1)
perawat professional adalah perawat
yang
bertanggung
jawab
berwewenang
memberikan
keperawatan
mandiri
dan
sesuai
dengan
dalam
perawat
profesional
Terlambatnya pengakuan body
of knowledge profesi keperawatan
atau
3)
Terlambatnya pengembangan
pendidikan keperawatan profesional
kewenangannya
4) Terlambatnya pengembangan sistem
(Sudarma, 2008)
pelayanan/asuhan
Undang-undang RI No.23 Tahun
keperawatan
profesional
1992 tentang kesehatan, mendefinisikan
C.
Faktor-faktor
lainnya
perawat adalah mereka yang memiliki
memperlambat
kemampuan dan kewenangan melakukan
peran
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
profesional(
yang dimilikinya yang diperoleh melalui
yaitu sebagai berikut:
pendidikan keperawatan. Berdasarkan
1)
perawat
Antithetical
keperawatan
ilmu
2) Rendahnya
program
untuk
peningkatan
diri
percaya
(low
self-
confidence/self-esteem)
pendidikan
3) Kurangnya
sikap
memberikan
pemahaman
untuk
dan
melaksanakan
riset keperawatn
pelayanan , dan bertanggung jawab
dalam
rasa
diri/harga
keperawatan, berwenang di Negara yang
bersangkutan
1998)
terhadap
647/Menkes/SK/IV/2000.
2001) adalah seseorang yang telah
secara
Nursalam,
perkembangan
Pengertian perawat menurut ( Ali,
yang
perkembangan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
menyelesaikan
sistem
kesehatan adalah sebagai
Peran
2)
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain
dihadapi
yang tidak optimal
pelayanan
dan
indonesia
(1999)
4)
kesehatan,
Pendidikan
hanya
pencegahan penyakit serta pelayanan
pelayanan
terhadap pasien
sempit
9
keperawatan
difokuskan
kesehatan
pada
yang
5)
6)
Rendahnya standar gaji bagi
jawab
perawat
bagaimana
Sangat
minimnya
perawat
mengembangkan
proses
pengembangan
tersebut. Standar asuhan berfokus pada
yang menduduki pimpinan di
hasil
institusi kesehatan
berorientasi
pada
profesional
untuk
D.
standar
Standar asuhan
pasien,
standar
kinerja
praktik
perawat
memberdayakan
keperawatan
proses keperawatan. Standar finansial
Standar asuhan keperawatan telah
juga
harus
dikembangka
dijabarkan oleh Depkes RI (2001) yang
pengelolaan
keperawatan
mengacu pada tahapan proses
dapat bermanfaat bagi pasien.
dalam
sehingga
keperawatan yang meliputi:
1)
Pengkajian
2)
Diagnosa keperawatan
3)
Prencanaan
4)
Implementasi, dan
diajukan dan menekankan pada analisis
5)
Evaluasi
kinerja perawat ruang rawat inap di
Standar
III. METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang
asuhan
adalah
uraian
kinerja
yang
1. Jenis Penelitian
keperawatan
pernyataan
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung
tingkat
Uban. Maka jenis penelitian yang
sehingga
digunakan ialah kualitatif. Kualitatif
kualitas struktur, proses dan hasil dapat
menurut Strauss dan Corbin adalah
dinilai. Standar asuhan keperawatan
satu
berarti
penemuan-penemuan yang tidak dapat
diinginkan,
pernyataan
kualitas
yang
prosedur
yang
diinginkan dan dapat dinilai pemberian
dicapai
asuhan keperawatan terhadap pasien.
prosedur-prosedur statistik atau cara-
Hubunnganya
cara
antara
kualitas
dan
dengan
menghasilkan
lain
dari
menggunakan
kuantifikasi
standar menjadi dua hal yang saling
pengukuran(1997:11-13).
terkait erat, karena melalui standar
2. Lokasi Penelitian
dapat dikuantifikasikan sebagai bukti
atau
Rumah Sakit Umum Daerah
pelayanan meningkat dan memburuk.
Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
Tujuan dan manfaat standar asuhan
Riau
berlokasi di jalan Indun Suri
keperawatan pada dasarnya mengukur
No.1 Tanjung Uban Timur. Penelitian
kualitas asuhan kinerja perawat dan
ini
efektifitas
organisasi.
pentingnya kinerja perawat ruang rawat
standar
inap dalam bentuk pelayanan kesehatan
Dalam
manajemen
pengembangan
menggunakan
pendekatan
dan
di
kerangka kerja yang lazim sehingga
dilakukan
Rumah
Mengingat
Sakit
Umum
betapa
Daerah
Tanjung Uban, Hal inilah yang menjadi
dapat ditata siapa yang bertanggung
10
alasan
peneliti
mengambil
lokasi
jumlah yang dimilki oleh populasi dan
tersebut adalah :
merupakan
a) peneliti tertarik dengan masalah/
Sampel pada penelitian ini adalah
fenomena-fenomena yang terjadi di
pasien rumah sakit umum daerah
Rumah
Tanjung Uban Kepulauan Riau yang
Sakit
Umum
Daerah
Tanjung Uban tersebut.
subjek
dari
populasi.
berjumlah 124/3 bulan terakhir. Maka
b) peneliti ingin meneliti lebih jauh
dari itu sampel yang diambil sebanyak
lagi tentang kinerja perawat ruang
41 pasien. Teknik pengambilan sampel
rawat inap di Rumah Sakit Umum
yang peneliti lakukan adalah teknik
Daerah Tanjung Uban Kepulauan
Nonprobability sampling yaitu teknik
Riau.
pengambilan
c) Rumah
Sakit
Umum
Daerah
memberi
sampel
yang
tidak
peluang/kesempatan
sama
tersebut merupakan rumah sakit
bagi setiap unsur atau anggota populasi
terbesar di Tanjung uban dan
untuk
apabila terjadi permasalahan maka
(Sugiyono, 2011: 218).
akan berdampak buruk terhadap
kualitas
Rumah
Sakit
dipilih
Umum
mengambil
adalah
Menurut Arikunto (2006: 130)
populasi adalah keseluruhan objek
penentuan
sampel
secara
kebetulan
peneliti
dapat
bertemu
dengan
digunakan
sebagai
kebetulan ditemui itu cocok sebagai
Sugiyono(2001: 57) adalah wilayah
sumber data. (Sugiyono,2011 : 85).
generalisasi yang terdiri atas objek atau
4. Sumber data
objek yang mempunyai kuantitas dan
Data yang dikumpulkan dalam
karakteristik tertentu yang dilaporkan
penelitian ini adalah data primer dan data
oleh peneliti untuk dipelajari dan
sekunder :
kemudian ditarik kesimpulan. Yang
a)
pasien
Data primer adalah merupakan data
yang diperoleh melalui wawancara
sebanyak 124 untuk pasien pada 3
pada
bulan terakhir pada ruang rawat inap di
responden
yang
terpilih
sebagai sampel.
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung
b)
Uban Kepulauan Riau.
Data sekunder adalah merupakan
data yang diperoleh dari laporan
b. Sampel
Sampel
teknik
sampel. Bila dipandang orang yang
penelitian sedangkan, populasi menurut
Menurut
Nonprobability
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
a. Populasi
adalah
teknik
sampling, yaitu sampling aksidental
3) Populasi dan Sampel
populasi
sampel
Dalam penelitian ini penulis
Daerah Tanjung Uban tersebut.
menjadi
menjadi
penelitian terlebih dahulu yang ada
(Sugiyono,2001:91)
merupakan
sebagian
dari
11
di
RSUD
untuk
mendukung
c)
kelengkapan data yang dibutuhkan.
5.Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dokumentasi
merupakan
teknik
pengumpulan
data
untuk
memperoleh bahan data dan bahan
Untuk menghasilkan data yang
yang bersifat konseptual teoritis
akurat dan lengkap dalam penelitian
yang
maka teknik yang digunakan dalam
mempelajari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
literatur yang berhubungan dengan
a)
Observasi menurut Sugiyono (2011
masalah yang diteliti. Selain itu
:227).
dapat
Adalah
peneliti
terlibat
dengan
berbagai
berupa
macam
foto-foto
yang
dengan kegiatan sehari-hari orang
berkaitan dengan penelitian serta
yang sedang diamati atau yang
aktivitas-aktivitas
digunakan sebagai sumber data
penelitian yang diperoleh dari hasil
penelitian.
data
Maka
data
yang
dilokasi
dilapangan.
Dalam
diperoleh akan lebih lengkap, tajam
dokumentasi
dan
menggunakan alat penggumpulan
sampai
mengetahui
pada
tingkat makna dari setiap perilaku
yang
nampak.
bahwa
observasi
ini
peneliti
data yaitu kamera.
Berdasarkan
6. Analisis Data
pengertian diatas dapat disimpulkan
b)
dilaksanakan
Teknik
analisis
data
yang
adalah teknik
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengumpul data dengan melakukan
teknik analisa data kualitatif. Teknik
pengamatan terhadap masalah yang
data kualitatif adalah teknik analisis
akan diteliti. Peneliti melakukan
data yang didasarkan atas kemampuan
observasi Analisis Kinerja Perawat(
nalar
Studi Pada Ruang Rawat Inap) di
menginterprestasikan fakta, data, dan
Rumah
informasi.
Sakit
Umum
Daerah
penulis
Teknik
dalam
analisa
data
Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
kualitatif menyajikan data kualitatif
Riau.
yang
Wawancara
menurut
tidak
terstruktur
Sugiyono(2011
dikumpulkan
melalui
teknik
pengumpulan data kualitatif seperti
:161)
hasil wawancara dari informasi dan
adalah peneliti belum mengetahui
hasil
dokumentasi,
secara pasti data apa yang akan
indikator yang digunakan yang telah
diperoleh, Sehingga peneliti lebih
diuraikan di depan. Data dan informasi
banyak mendengarkan apa yang
yang
diceritakan
responden.
Dalam
selanjutnya
wawancara
ini
peneliti
bersifat
sesuai
kualitatif
diinterpretasikan
dengan
tersebut
oleh
penulis sesuai dengan tujuan penelitian
menggunakan alat penggumpulan
yang telah dirumuskan sebelumnya.
data yaitu pedoman wawancara.
12
Adapun langkah-langkah yang
efectiveness, need fo supervison,
dilakukan untuk memperoleh data dan
dan interpersonal impact.
informasi serta untuk menganalisis data
4. Setelah
data
dan
informasi
informasi yang telah diperoleh sebagai
tersebut dikelompokkan, penulis
berikut :
kemudian melakukan penyajian
1. Berdasarkan permasalahan dan
dat dan analisa data. Penyajian
tujuan penelitian yang telah
dan analisa data ini dilakukan
dirumuskan sebelumnya, maka
dengan menguraikan masing-
penulis kemudian menentukan
masing
metode penelitian yang akan
penelitian berdasarkan data dan
digunakan, yaitu penelitian ini
informasi
merupakan penelitian deskriptif
dilapangan
dan
wawancara maupun dari data-
teknik
analisa
yang
indikator-indikator
yang
diperoleh
baik
digunakan adalah teknik analisa
data
kualitatif.
menguraikan fakta yang ada
2. Untuk memperoleh data dan
informasi
yang
sesuai
denagn
sekunder.
melalui
Setelah
dilpangan berdasarkan data dan
diperlukan,
informasi
teknik
tersebut,
penulis
kemudian menganalisa dengan
pengumpulan data yang telah
membandingkan
ditetapka
lapangan( dari hasil wawancara
sebelumnya,
maka
dan
dengan
beberapa
teori-teori yang berhubungan
informan
yang
benar-benar
dengan
sekunder)
di
penulis melakukan wawancara
orang
data
keadaan
dengan
indikator
tersebut.
dengan
demikian
mengetahui bagaimana kinerja
Sehingga
perawat pada ruang rawat inap
penulis
di Rumah Sakit Umum Daerah
bagaimana perbnadingan antara
Tanjung
teori dengan keadaan teori yang
Uban
Provinsi
Kepulauan Riau.
5. Setelah itu, penulis kemudian akan
terkumpul,
menyimpulkan
memilah-
sessungguhnya
dan
informasi
pada ruang rawat inap di Rumah
kedalam
dimensi
Sakit Umum Daerah Tanjung Uban.
penelitian yang telah ditentukan
Apakah sudah berjalan efektif atau
sebelumnya
quality,
belum, dengan berpatokan kepada
cost
indikator-indikator yang digunakan.
penulis
milah
kemudian
data
tersebut
quantity,
telah
melihat
terjdadi dilapangan.
3. Setelah data dan informasi yang
dibutuhkan
dapat
seperti,
timeliness,
IV. PEMBAHASAN
13
bagaiman
kinerja
perawat
A. Karakteristik Informan
agar tercapaianya pelayanan yang
Dalam penelitian ini mengenai
memuaskan. Untuk mengetahui
Analisis Kinerja Perawat Studi Pada
tentang kuantitas dari pekerjaan
Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit
perawat pada Ruang Rawat Inap
Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi
di Rumah Sakit Umum Daerah
Kepulauan
Riau.
Tanjung Uban dapat dilihat dari
penulis
akan
karakteristik
Terlebih
dari
dahulu
mengemukakan
sub indikator:
3(tiga)
a. Kemampuan seorang perawat
orang
responden dalam penelitian ini guna
dalam
menyelesaikan
untuk memperoleh informasi yang
pekerjaan
yang
akurat dalam menganalisis data yang
dibebankan kepadanya.
pada
akhirnya
dapat
b. Mengerjakan pekerjaan tanpa
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
mengeluh
Karakteristik responden tersebut antara
3. Timeliness
lain : jenis kelamin, umur, pekerjaan.
Sebuah
pekerjaan
1. Quality (Kualitas)
waktu
yang
Instansi
yang
telah
berhubungan
diperlukan
tepat
dalam
menyelesaikan atau menghasilkan
langsung dengan masyarakat perlu
produk.
melakukan proses atau hasil yang
memperhatikan
mendekati sempurna atau ideal
pekerjaan dengan waktu yang
dalam
ditentukan.
memenuhi
maksud
dan
tujuan. Adapun quality tersebut
Dengan
lebih
suatu
a. Menyelesaikan
hasil
pekerjaan
dapat dilihat dari sub indikator
sesuai dengan waktu yang
sebagai berikut :
ditentukan
a. Menghasilkan suatu pekerjaan
b. Menghasilkan
yang menunjukkan hasil yang
dengan hasil yang memuaskan
lebih sempurna atau memuaskan
4. Cost-efectiveness
sesuai dengan harapan pasien
b. Pekerjaan
yang
pekerjaan
Penggunaan
memenuhi
sumber-sumber
organisasi (orang, uang, material,
standar yang ditetapkan oleh
teknologi) dalam
instansi
atau
2. Quantity
mendapatkan
memperoleh
hasil
atau
penggurangan pemborosan dalam
Dalam pelayanan kesehatan di
penggunaan
rumah sakit yang berhubungan
organisasi. Dapat dilihat dari sub
langsung
indikator yaitu
dengan
masyarakat
harus mempunyai kuantitas dalam
menghasilkan sebuah pekerjaan
14
sumber-sumber
a. Pelayanan
kesehatan
tidak
Quantity,
Timeliness,
Cost-
mengukur dari uang untuk
efectiveness, Need fo supervision, dan
kesehatan seseorang
Interpersonal Impact. Dapat dilihat dari
b. Kemampuan
dalam
indikator-indikator dibawah ini :
menggunakan teknologi yang
ada
membantu
1. Quality ( kualitas)
untuk
Instansi
pelaksanaan pekerjaan.
yang
berhubungan
langsung dengan masyarakat perlu
5. Need fo supervision
melakukan proses atau hasil yang
6. Interpersonal Impact
mendekati sempurna atau ideal
B. Hasil dan Pembahasan
kinerja
perawat
dalam
ialah
bentuk
integral
dari
maksud
dan
tujuan.
pelayanan profesional yang merupakan
bagian
memenuhi
a. Menghasilkan suatu pekerjaan
pelayanan
yang menunjukkan hasil yang
kesehatan dalam mengimplementasikan
lebih
sebaik-baiknya suatu wewenang, tugas
memuaskan
dan tanggung jawabnya dalam rangka
harapan pasien.
pencapaian tujuan tugas pokok profesi
sempurna
atau
sesuai
dengan
Dalam hal ini, untuk mengetahui
dan terwujudnya tujuan dan sasaran
proses
unit organisasi tanpa melihat keadaan
sempurna sesuai harapan atau belum,
dan situasi waktu yang telah ditentukan
maka
sebelumnya.
wawancara
Untuk
menganalisis
pekerjaan
peneliti
kinerja perawat ( Studi Pada Ruang
informan.
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
b.
yang
sudah
telah
melakukan
terhadap
beberapa
Pekerjaan
yang
Daerah Tanjung Uban Kepulauan Riau
memenuhi
standar
), penulis akan memaparkan tentang
ditetapkan oleh instansi
yang
variabel kinerja perawat yang akan
Setiap pegawai dituntut untuk
dianalisis untuk menjawab mengenai
mengikuti standar atau peraturan
Analisis Kinerja Perawat ( Studi Pada
yang telah ditetapkan oleh pihak-
Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit
pihak
Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi
memperhatikan
Kepulauan Riau). Dengan mengacu
keselamatan, keamanan, kesehatan,
pada
dikatakan
lingkungan hidup, perkembangan
Bernardin ( 2001:67 dalam manajemen
ilmu pengetahuan dan teknologi
pelayanan keperawatan dirumah sakit)
serta pengalaman, perkembangan
kinerja perawat dapat dikatakan baik
masa kini dan masa yang akan
dengan diukur dari beberapa hal, yaitu
datang untuk memperoleh manfaat
dapat dilihat dari indikator : Quality,
yang
pendapat
yang
15
yang
terkait
dengan
syarat-syarat
sebesar-besarnya.
Karena
tanpa
adanya
standar
maka
menyelesaikan
atau
menghasilkan
pekerjaan tidak dapat diselesaikan
produk. Dengan lebih memperhatikan
dengan baik. Dalam hal ini, untuk
suatu hasil pekerjaan dengan waktu
mengetahui
yang ditentukan.
pekerjaan
yang
memenuhi standar yang ditetapkan
a. Menyelesaikan pekerjaan sesuai
oleh instansi.
2.
dengan waktu yang ditentukan
Quantity (kuantitas)
Kemampuan seseorang dalam
Dalam pelayanan kesehatan di
bekerja dapat dilihat dari waktu
rumah sakit yang berhubungan
yang ditentukan sebelumnya dalam
langsung dengan masyarakat harus
mempunyai
kuantitas
menghasilkan
sebuah
menghasilkan suatu pekerjaan yang
dalam
sempurna. Apabila dalam bekerja
pekerjaan
seseorang tidak mengikuti waktu
agar tercapaianya pelayanan yang
yang berlaku maka hasil suatu
memuaskan.
pekerjaan
a. Kemampuan seorang perawat
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
yang
sempurna.
menghasilkan suatu kinerja prima
melakukan
agar pasien yang mendapatkan
mendapatkan
peneliti
wawancara
pelayanan
telah
sesuai
terhadap
baik,
Dalam melaksanakan pekerjaan
karena
bisa
hal
dalam
yang
yang
pekerjaan
tidak
akan
berpengaruh
menangani
pasien
sebuah
demi
pekerjaan
yang maksimal.
4.
ini untuk mengetahui mengerjakan
Cost-effectiveness
penggunaan
pekerjaan tanpa mengeluh.
(
sumber-sumber
organisasi )
Timeliness (aktualitas)
Penggunaan
Sebuah pekerjaan diperlukan
tepat
maka
menghasilkan
menyebabkan
kualitas kerja menurun. Dalam hal
yang
harapan
terhadap kualitas seorang perawat
seharusnya hindari sikap yang suka
waktu
diperhatikan
menujukkan adanya hasil yang
mengeluh
3.
dengan
pelaksanaan
b. Mengerjakan pekerjaan tanpa
sedemikian
merasa
diinginkan pasien. Apabila dalam
beberapa informan.
mengeluh
petikan
setiap perawat dituntut untuk
sebelum masuk dunia kerja perawat
maka
Berikut
hasil yang memuaskan
harus mampu menjalaninya, karena
pelatihan,
kurang
b.Menghasilkan pekerjaan dengan
Dalam setiap pekerjaan perawat
dahulu
akan
wawancara yang dilakukan.”
telah
dibebankan kepadanya.
terlebih
pun
sumber-
sumber organisasi (orang, uang,
dalam
material,
16
teknologi)
dalam
mendapatkan
hasil
atau
atau
pemborosan
memperoleh
penggurangan
dalam
penggunaan
a.
Menyelesaikan pekerjaan
sumber-sumber organisasi. Dapat
tanpa asistensi pimpinan
dilihat dari sub indikator yaitu
Merupakan
a. Pelayanan
kesehatan
tidak
faktor
penting
dalam sebuah instansi kesehatan
mengukur dari uang untuk
dalam
kesehatan seseorang.
kesehatan bagi masyarakat tanpa
Dalam memberikan pelayanan
asistensi pimpinan.
kesehatan
baik
dirumah
sakit
memberikan
pelayanan
b. Disiplin dalam bekerja
maupun di klinik kesehatan lainnya
Disiplin
kesehatan itu tidak bisa dinilai atau
pelaksanaan
disembuhkan dengan uang ataupun
mempengaruhi hasil kerja perawat.
materi.
Maka
melakukan
peneliti
wawancara
telah
6.
terhadap
bekerja
dalam
tugas
sangat
Interpersonal
impact
(
dampak interpersonal/ pribadi )
beberapa informan.
Yaitu terkait dengan kemampuan
b. Kemampuan
dalam
individu
dalam
meningkatkan
menggunakan teknologi yang
perasaan harga diri, keinginan baik,
ada
dan
untuk
membantu
kerjasama
diantara
sesama
pelaksanaan pekerjaan
pekerja dan anak buah. Interpersonal
Bidang teknologi informasi dan
impact
komunikasi berkembang dengan
indikator:
pesat yang di picu oleh temuan
a.
dapat
dilihat
dari
Menciptakan
sub
suasana
dalam bidang rekayasa material
kerja yang baik antara perawat
mikroelektronik.
terhadap
5.Need
fo
supervision(
perlu
pasien
dalam
pelaksanaan pekerjaan
pengawasan)
Menciptakan
hubungan
baik
Yaitu kemampuan individu dapat
dalam lingkungan kerja merupakan
menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-
kewajiban setiap pekerja dalam
fungsi
menjalankan aktivitas kerja untuk
pekerjaan
tanpa
asistensi
pimpinan atau intervensi pengawasan
melayani
pimpinan. Berarti dalam melakukan
menunjukkan sikap yang baik, hal
sebuah pekerjaan perawat dituntut
ini dikarenakan dengan sikap yang
untuk
mengerjakannnya
baik tersebut akan memberikan
tanpa pengawasan atasan ataupun
dampak yang baik bagi organisasi
asistensi. Need fo supervision dapat
serta menjaga nama baik intansi
mampu
dilihat dari sub indikator:
17
masyarakat
dengan
kesehatan terutama Rumah Sakit
Tanjung
Uban
sudah
umum Daerah Tanjung Uban.
cukup baik dari hasil pelayanan
b. Adanya sikap perawat untuk
yang
diberikan
berjalan
oleh
perawat.
saling menghargai pasien
Dengan
Terciptanya
mengikuti standar pekerjaan yang
menghargai
dampak
sikap
akan
baik
saling
memberikan
tehadap
memperhatikan
telah ditetapkan oleh instansi.
kinerja
b.
Hasil tanggapan informan terhadap
perawat, hal ini dikarenakan dengan
dimensi
adanya
diperoleh
bahwa
Kemampuan
seorang
hubungan
menghargai
terhadap
yang
antara
pasien
saling
perawat
tersebut
atau
maka
dalam
Quantity
(kuantitas)
dalam
perawat
menyelesaikan
pekerjaan
pekerjaan berjalan dengan baik
yang telah dibebankan kepadanya
serta menjaga nama baik dari
sudah cukup mampu, namun untuk
instansi kesehatan. Dalam hal ini di
pekerjaan tanpa mengeluh
Rumah
ada perawat yang suka mengeluh
Sakit
Umum
Daerah
Tanjung uban.
dengan
V. PENUTUP
cara
masih
bagaimana
dia
melayani pasien, karena jumlah
A.SIMPULAN
pasien lebih banyak dibandingkan
Berdasarkan uraian yang telah
jumlah
dijelaskan pada bagian sebelumnya,
perawat
sedang
bertugas.
dengan menggunakan teori Bernardin
c.
Hasil tanggapan informan terhadap
(2001:67) sebagai sub indikator dari
Dimensi
permasalahan kinerja. Maka dapat
diperoleh
dirumuskan
menyelesaikan
beberapa
yang
kesimpulan
Timeliness
(aktualitas)
bahwa
pekerjaan
dalam
sesuai
maupun saran-saran Analisis Kinerja
dengan waktu yang ditentukan
Perawat Studi Pada Ruang Rawat Inap
perawat sudah tepat waktu dalam
di
Daerah
penyelesaian pekerjaan.hal ini bisa
Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
dilihat pada hasil wawancara yang
Riau bila ditinjau Kinerja Perawat
peneliti ajukan kepada salah satu
tersebut cukup baik.hal ini dapat dilihat
informan yang mengatakan bahwa
dari:
perawat
a.
Rumah
Sakit
Umum
bekerja sesuai
dengan
Hasil tanggapan informan terhadap
waktu yang ditentukan, dengan
dimensi Quality (kualitas) diperoleh
menunjukkan atau menghasilkan
bahwa dalam menghasilkan suatu
pekerjaan yang memuaskan.
pekerjaan yang lebih baik terhadap
d.
Hasil tanggapan informan terhadap
kinerja perawat di ruang rawat inap
Dimensi
Rumah
(efektivitas
Sakit
Umum
Daerah
18
Cost-efectiviness
penggunaan
sumber
daya
organisasi)
penggunaan
(dampak
sumber-sumber organisasi (uang,
diperoleh
materi,
mencipatakan
teknologi,
dan
orang).
dalam
suasana
kerja
ternyata sudah sangat baik, karena
kesehatan tidak bisa diukur dengan
dilihat dari antara perawat terhadap
uang. ternyata tidak, karena masih
pasien
ada sebagian pegawai rumah sakit
pelayanan
melihat atau mengukur kesehatan
sikap yang saling menghargai guna
seseorang itu dari uang. Hal ini
memperlancar pekerjaaan. Dengan
diperkuat dari salah satu informan
dilandasi
yang mengatakan bahwa dia pernah
menghargai
melihat ketika ada seorang pasien
terhadap pasien.
uang agar bisa menebus
dalam
memberikan
dengan
menunjukkan
sikap
yang
antara
saling
perawat
B.SARAN
obat. Disuruh pulang untuk mencari
Berdasarkan
data
dan
hasil
obat
penelitian yang telah penulis lakukan
dalam
kepada Rumah Sakit Umum Daerah
dalam
Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
pekerjaan sudah semua perawat
Riau . Terutama pada Analisis Kinerja
mampu
karena
Perawat Studi di Ruang Rawat Inap
dengan kecangihan alat teknologi
berkaitan dengan kinerja perawat maka
semua pekerjaan bisa terselesaikan
penulis
dengan tepat dan cepat.
berikut :
Hasil tanggapan informan terhadap
1. Dalam dimensi Quality (kualitas).
Dimensi Need Supervision (perlu
Dalam berinteraksi sudah berjalan
pengawasan)
bahwa
cukup baik dari penilaian informan,
dalam hal mengerjakan pekerjaan
hal ini membuktikan bahwa adanya
tanpa asistensi pimpinan ternyata
perubahan kinerja yang diberikan
sudah baik, hal ini dapat dilihat dari
oleh perawat terhadap pasien untuk
kemampuan
menjadi
tersebut.
Kemampuan
menggunakan
teknologi
menggunakan,
diperoleh
perawat
dalam
memberikan saran sebagai
lebih
baik.
Dengan
mengerjakan pekerjaannya tanpa
mengikuti standar yang ditetapkan
asistensi pimpinan ataupun pihak
oleh intansi. Maka dari itu penulis
lain,
menyarankan seharusnya hal yang
terkecuali dalam
sekarat.
kedisplinan
Namun
kerja
keadaan
dalam
hal
sedemikian harus tetap diterapkan
masih
ada
selanjutnya.
perawat yang tidak disiplin.
f.
bahwa
pribadi)
Diperoleh bahwa Dalam pelayanan,
yang kurang uang untuk menebus
e.
interpersonal/
2. Pada dimensi Quantity (kuantitas).
Hasil tanggapan informan terhadap
Dalam
Dimensi
menyelesaikan
Interpersonal
Impact
19
kemampuan
pekerjaan
perawat
sudah
mampu. Namun saran saya untuk
kedisiplinan perawat dalam bekerja
mengerjakan pekerjaan dengan cara
sangat rendah dilihat dari jam
mengeluh sebaiknya sebagai atasan
masuk kerja yang tidak tepat. Maka
harus memberikan arahan ataupun
dari itu penulis menyarankan untuk
teguran
dalam
pihak atasan Rumah Sakit Umum
memberikan hasil kerja yang bagus
Daerah Tanjung Uban agar bisa
bisa
lebih
yang
berjalan
baik
agar
lancar
dan
dapat
tegas
lagi
dalam
memenuhi keinginan pasien guna
meningkatkan kedisiplinan dalam
mendapatkan
waktu bekerja.
pelayanan
yang
berkualitas.
6. Dimensi Interpersonal Impact (
3. Pada dimensi timeliness ( aktualitas).
dampak interpersonal atau pribadi ).
Sudah cukup tepat waktu dalam
Penulis memberikan saran bahwa
mengerjakan
Yang
dalam bekerja perawat di Rumah
dinilai sudah bagus oleh informan.
Sakit Umum Daerah Tanjung Uban
Untuk
saya
Provinsi Kepulauan Riau. Untuk
setiap
lebih bisa menghargai antara pasien
pegawai dituntut untuk mengikuti
dan perawat agar pasien lebih
waktu yang telah ditentukan agar
merasa diperhatikan oleh pihak
menghasilkan hasil yang memuaskan.
Rumah Sakit.
pekerjaannya.
itu
dalam
menyarankan
bekerja
seharusnya
4. Pada dimensi Cost Efectiveness (
DAFTAR PUSTAKA
penggunaan sumber daya organisasi)
Aman, Sudarto. 1995. Analisis Kinerja.
seperti uang, materi, teknologi dan
Diklat Prop Dati I Surabaya : Jawa Timur.
orang ). Penulis ingin memberikan
Hasibuan,M,S,P. 2000. Manajemen Sumber
saran
Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara
bahwa
pelayanan
dalam memberikan
kesehatan
janganlah
_________.2006, Manajemen Sumber daya
mengukur dengan uang terutama di
Manusia, Jakarta. PT. Haji
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung
Masagung.
Uban. Karena hal tersebut perlu
Mahsun,Mohammad,
2006.
Pengukuran
diperhatikan bahwa kesehatan tidak
Kinerja
bisa dibayar atau dinilai dengan
Publik.Yogyakarta.BPFE
apapun
guna
menjaminkan
Mangkunegara,
kesembuhan seseorang.
Karena
dalam
diperhatikan
hal
Prabu,
2005,
Manusia, Bandung. Remaja
perlu penggawasan). Yang penting
kedisiplinan
Awar
Manajemen Sumber Daya
5. Pada dimensi Need Supervision(
adalah
Sektor
Rosdakarya.
perawat.
ini
Mathis and Jackson, John. 2002. Manajemen
perlu
Sumber
kurangnya
20
Daya
Manusia.
Jakarta : Salemba Empat (
Timple, A. Dale. 1992. Kinerja. Jakarta :
PT.Salemba Emban Patria)
Alex Media Komputindo
Moekijat. 2002, Manajemen Personalia dan
Sumber
Daya
Triwibowo,Cecep.2013.Manajemen
Manusia,
Pelayanan Keperawatan di
Bandung. Mandar Maju.
Rumah Sakit, Jakarta : Trans
Prawirosentoro,Suyadi.(1999).Manajemen
info media
SDM.Kebijakan
Veitzal, Rivai. 2004. Manajenen Sumber
Kinerja.Karyawan
Daya
BPFE.Yogyakarta.
Perusahaan.
Rivai. 2005, Performance Appraisal: Sistem
Karyawan
Untuk
Jakarta.
RajaGrafindo Persada
Yang Tepat Untuk Menilai
Kinerja
Manusia
Yaslis, Ilyas. 2002,Kinerja,Pusat Kajian
Dan
Ekonomi
Kesehatan,
Meningkatkan Daya Saing
Fakultas
Kesehatan
Perusahaan.RajagrafindoPer
Masyarakat,
sada.Jakarta.
Indonesia.
Universitas
Simamora. 2003, Manjemen Sumber Daya
website:
Manusia. STIE YKPN, Jakarta.
(sumber:http://www.Simpuldemokrasi.Com/
Sugiyono.
2011,
Metode
Penelitian
Program-Sekolah-Demokrasi//Media-
Kuantitatif , Kualitatif dan R & . Alfabeta,
Radio/media-radio-ii/1484-Pelayanan-
Bandung.
Kesehatan-Masyarakat-Miskin.html.
________. 2006, Metodologi Penelitian
Bisnis. Bandung. Alfabeta.
Sedarmayanti.Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.Refika
A.
Aditama,Bandung,2011.
Siagian,Sondang
P.2008,
Sumber
Jakarta.
Manajemen
Daya
Manusia,
RajaGrafindo
Persada.
Sulistiyani, Ambar T. Dan Rosidah. 2003.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Graha Ilmu: Yo
Tika, Prabundu H, Moh.2006. Budaya
Organisasi dan Peningkatan
Kinerja
Perusahaan.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
21
Download