1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Permintaan untuk distribusi ekonomis dan efisien tenaga listrik untuk bisnis dan aplikasi industri terus berkembang. Pemakaian kabel untuk instalasi distribusi jaringan listrik sudah sangat umum dan biasa, karena pada dasarnya memang semua instalasi baik pada tegangan rendah arus lemah dan arus kuat, tegangan menengah bahkan tegangan tinggi menggunakan kabel sebagai penghantar arus. Di saat sekarang ini khususnya di Indonesia masih banyak menggunakan kabel sebagai penghantar arus listrik di dalam sistem instalasi distribusi jaringan listrik baik di gedung maupun di pembangkit. Belum banyak yang mengetahui tentang penghantar busbar trunking atau yang biasa dikenal dengan busduct ini. Padahal penghantar yang satu ini hadir sebagai alternatif pengganti kabel untuk di masa yang akan datang, dan tentunya dengan berbagai keuntungan dan kemudahan dalam pemasangannya. Pada beberapa tahun belakangan ini munculah sistem busbar trunking, dimana sistem ini menggunakan busduct sebagai pengganti kabel. Pemakaian menggunakan sistem ini di desain dengan fleksibel kemudian perancangan installasinya sangat mudah dan effisien. Busduct ini telah banyak digunakan pada sistem distribusi pada gedung bertingkat dan sistem pendistribusian daya pada industri-industri. Teknologi busduct hadir di zaman modern sekarang ini sebagai alternatif dari penggunaan kabel sebagai penghantar arus. Sejarah dari perkembangan teknologi busbar trunking ini dimulai pada tahun 1961 yang ditemukan sistem distribusi kelistrikan yang lebih canggih dibandingkan dengan menggunakan wiring, sedangkan di luar negeri sudah sejak tahun 1920. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Busduct atau busbar trunking memiliki struktur yang paten dan bentuk yang padat serta tersusun rapat antar lapisan satu dan yang lainnya, sehingga bisa lebih ekonomis dari segi penempatan. Di zaman modern dan serba canggih sekarang ini busduct menjadi pilihan yang tepat sebagai pengganti kabel untuk digunakan sebagai penghantar arus listrik. Perbedaan yang mendasar pada sistem distribusi menggunakan kabel dan busduct yaitu dapat dilihat dari segi ekonomis. Maka dari itu perlu dilakukan pengukuran biaya dan perhitungan secara teknis, seperti tegangan jatuh dari masing-masing penghantar tersebut. Tujuan pengukuran tersebut untuk menentukan hasil yang diinginkan dari pemilik gedung tersebut yaitu effektivitas dan ekonomis dari masing-masing penghantar. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditentukan rumusan masalah yaitu : Bagaimana sistem distribusi listrik tegangan rendah menggunakan busduct. Apakah sistem distribusi listrik tegangan rendah menggunakan busduct aluminium lebih ekonomis dan teknis daripada menggunakan kabel tembaga. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penulisan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: 1. Menghasilkan rancangan sistem distribusi listrik tegangan rendah menggunakan busduct . 2. Menghasilkan analisa komparatif antara busduct alumunium dengan kabel tembaga dari segi ekonimis pada sistem distribusi tegangan rendah. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 1.4 BATASAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Dalam memfokuskan permasalahan yang akan diangkat dengan tujuan untuk terlaksananya analisa dengan baik maka dilakukan pembatasan masalah. Batasan-batasan masalah tersebut diantaranya adalah: 1. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada analisa segi ekonomis dan teknis sistem distribusi listrik tegangan rendah yaitu dari trafo ke panel utama tegangan rendah menggunakan busduct alumunium, lalu membandingkan dengan menggunakan kabel tembaga. 2. Penelitian ini dilakukan pada project Apartement Green Cleosa Cileduk. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi secara garis besar mengenai apa yang diuraikan secara keseluruhan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini sebagain berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, bab ini berisi landasan teori yang berisi tentang yang menguraikan sistem elektrikal gedung, penghantar, busduct, kabel, kemampuan hantar arus, indeks proteksi dan biaya. Bab III Metodologi, bab ini berisi tentang penjelasan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat penunjang yang dibutuhkan selama proses analisa perbandingan ekonomis dan teknis penggunaan busduct aluminium dengan kabel tembaga pada sistem distribusi tegangan rendah. Bab IV Perhitungan dan Analisa, dalam bab ini berisikan tentang pembahasan, pengolahan hasil pengujian, perbandingan biaya dan perhitungan secara teknis seperti http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 tegangan jatuh kedua penghantar yaitu busduct aluminium dan kabel tembaga dan analisanya dari segi ekonomis. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi tentang rangkuman hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya serta saran-saran kedepan terkait hasil penelitian yang telah diperoleh baik dalam objek penelitian. http://digilib.mercubuana.ac.id/