Jemaat-jemaat Allah Al Maséhi [025] Tanda Binatang (Edisi 1.0 20010525-20010525) Subjek tanda binatang merupakan subjek yang terus menarik minat serta jangkaan mereka yang menganut agama Kristian. Walau bagaimanapun, konsep ini adalah satu satu dari nubuatan Alkitab yang paling disalahfaham sekali. Pembacaan teliti Alkitab serta kerelaan untuk membiarkan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri akan memimpin seseorang itu kepada pemahaman yang jelas berbeza dari ajaran-ajaran umum. Pemahaman lengkap tentang siapakah binatang itu dan apakah penanda-penanda tandanya akan menolong seseorang itu memahami dengan lebih mendalam lagi banyak nubuatan Alkitab yang lain serta rencana Tuhan yang meliputi segalanya. Christian Churches of God PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA E-mail: [email protected] (Hakcipta 2001 Scott Rambo, ed. Wade Cox) (Tr. 2003) Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan. Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta. Karya ini boleh didapati daripada Internet di: http://www.logon.org dan http://www.ccg.org Mukasurat 2 Tanda Binatang [025] Tanda Binatang Selama kira-kira 1900 tahun terakhir, manusia telah tertanya-tanya tentang tanda binatang itu. Apakah tanda itu yang orang sangat takut untuk menerimanya, tanda yang tanpanya mereka tidak dapat membeli atau menjual? Adakah ia cip komputer yang ditanam pada dahi atau tangan? Adakah ia sejenis tatu atau cap tanda? Apakah sebenarnya tanda binatang ini? Amaran-amaran tanda binatang itu datang dari beberapa nubuatana di dalam buku Wahyu. Wahyu 13:16-17 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, 17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Wahyu 14:9-11 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, 10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. 11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." Maka apakah sebenarnya tanda ini? Apakah nama binatang itu? Apakah bilangan namanya? Untuk memahami persoalan-persoalan ini kita perlu menganalisa konsep-konsep tanda tersebut serta binatang itu seperti mana mereka diterangkan dalam Alkitab. Ianya tidak menguntungkan untuk kita hanya meneka atau membuat hipotesis mengenai maksud kata-kata itu. Petrus mengatakan “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.” (2 Petrus 1:20). Ini adalah idea kunci kepada kenapa topik tanda binatang ini telah begitu disalahfaham dan disalahgunakan. Sebalik membiarkan kitab suci menafsirkan dirinya sendiri, manusia ingin menafsirkan Alkitab menurut kepercayaan serta pandangan mereka sendiri. Kerana sebab inilah, dunia ini telah melihat nabi palsu demi nabi palsu muncul menyatakan nubuatannubuatan palsu berkenaan tanda binatang itu. Satu-satunya cara untuk memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah ‘tanda binatang’ adalah dengan mengkaji ayat-ayat kitab suci seperti yang dinyatakan Yesaya dan membiarkan Alkitab menafsirkan dirinya. Yesaya 28:9-13 Dan orang berkata: "Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuatnubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu! 10 Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!" 11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini 12 Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. 13 Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan. Dengan melihat lebih dekat dan melakukan seperti yang dikatakan nabi Yesaya dan “harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu” (membandingkan petunjuk dengan petunjuk, baris dengan baris), kita akan memperolehi pemahaman yang lebih baik mengenai subjek ini. Dengan berbuat demikian kita akan melihat bagaimanakah alkitab menggunakan perkataan tanda itu apabila digunakan dalam konteks mempunyai tanda pada dahi atau tangan. Kita juga akan melihat bagaimana alkitab menggunakan kata binatang sebagaimana ia digunakan dalam nubuatan. Kita akan perlu meneliti maksud rohani berbagai bahagian alkitab untuk memahami sepenuhnya tanda binatang itu. Konsep-konsep ini diliputi simbolisme dan alegori dari mana mereka perlu dikeluarkan demi memahami secukupnya kesan-kesan sepenuh nubuatannubuatan ini. Ianya mustahil untuk memahami apa yang sedang berlangsung dengan tanda Tanda Binatang [025] binatang itu hanya dengan mengambil kira tafsiran literal Alkitab. Terdapat konsepkonsep terbabit yang hanya terdedah apabila seseorang itu mengorek melepasi lapisan literal itu ke dalam lapisan rohani. Kota Yerusalem Baru mempunyai pintu-pintu gerbang mutiara (Wahyu 21:21). Simbolisme yang diaplikasikan kepada pintu-pintu ini adalah seperti berikut. Pintu-pintu gerbang kota itu merupakan jalan masuk ke dalam kota itu. Mutiara fizikal dibuat oleh tiram yang telah mengambil masuk sedikit kotoran dan yang kemudiannya mula meletakkan lapisan demi lapisan nacre di sekeliling kotoran tersebut hinggalah suatu mutiara tidak ternilai harganya terbentuk. Begitu juga rahsia-rahsia Tuhan difahami sebagai sebutir kecil kebenaran fizikal pada mana dilapisi tujuan serta maksud rohani. Memahami maksud-maksud rohani ini maknanya melihat pintu-pintu gerbang kota Tuhan (lihat juga karya Kota Allah [180]). Itulah sebabnya kenapa Kristus menyuruh untuk tidak membuang mutiara kepada babi, agar tidak dipijak-pijaknya dan kemudian berbalik mengoyak kamu. Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjakinjaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." Apa yang Kristus maksudkan adalah untuk tidak membuka lapisan-lapisan rohani rahsiarahsia Tuhan kepada babi yang, seperti yang akan didedahkan kemudian, merupakan angkatan murtad serta sekutu-sekutu mereka, supaya mereka tidak menggunakan pengetahuan itu terhadap kamu dan semua umat pilihan. Itulah sebabnya kenapa rahsiarahsia Tuhan dinyatakan mengikut turutan dan menurut aturan semuannya mengikut kehendak Tuhan. Malahan para Malaikat sendiri ingin melihat rahsia-rahsia ini. 1Petrus 1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Mukasurat 3 Banyak dari misteri-misteri itu telah dimeteraikan sehinggalah tibanya akhir zaman, iaitu zaman kita sekarang ini (rujuk karya Jadwal Jaman secara Garis Besar [272]). Tanda itu Kata Yunani dalam Wahyu yang diterjemahkan sebagai tanda adalah perkataan charagma (khar’-ag-mah) dari kamus Strong’s Greek Dictionary (SHD) 5480 yang bermakna: 1) Cap tanda, tanda yang dicapkan. a) tanda yang dicapkan pada dahi atau tangan kanan sebagai lencana pengikut-pengikut Antikristus b) tanda yang dicapkan pada kuda-kuda 2) benda yang diukir, ukiran, hasil karya ukiran a) patung-patung berhala Bentuk sama perkataan tanda dalam Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani adalah perkataan ‘owth’ (oth) dari Kamus Ibrani Strong SHD #0226 yang bermakna: 1) tanda, isyarat a) tanda yang mencirikan b) sepanduk atau panji c) peringatan d) tanda ajaib e) alamat atau petanda f) amaran 2) tanda, panji, bendera, keajaiban, bukti Perkataan ini ditafsirkan sebagai suatu tanda dalam banyak keadaan, namun ia juga bermakna suatu tanda yang mencirikan atau membezakan. Ada satu tanda atau penanda yang diberikan Tuhan kepada mereka yang memelihara Perayaan Roti Tidak Beragi dan Hukum taurat itu. Keluaran 13:6-10 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN. 7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatupun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu. 8 Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir. 9 Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi Mukasurat 4 peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir. 10 Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun. Ulangan 6:1-25 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, 2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. 3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anakanakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. Sama seperti binatang Wahyu itu mempunyai satu tanda yang diletakkan pada dahi serta tangan mereka yang menyembahnya, begitu juga Tuhan mempunyai tanda yang diletakkan pada dahi dan tangan mereka yang menyembahNya. Konsep ini dikaji dengan lebih terperinci di dalam karya (Peranan Hukum Keempat di dalam Jemaat-jemaat Tuhan Pemelihara Sabat dalam Sejarah [170]). Tanda itu adalah pada dahi kerana di situlah bertapaknya pemikiran seseorang itu. Tanda itu juga ada pada tangan kerana di situlah fikiran-fikiran dikerjakan dan menjadi perbuatan. Ianya dengan mengikut perintahperintah Tuhan, dalam fikiran dan perbuatan maka seseorang itu menerima tanda Tuhan. Perintah-perintah ini termasuklah apa yang dinyatakan dalam Keluaran 13:6-10 iaitu pemeliharaan sistem ibadah Tuhan, dengan memelihara perayaan-perayaan seperti roti tidak beragi. Tanda Binatang [025] Tanda atauu penanda Tuhan ini bukan fizikal, sebaliknya ia suatu tanda rohani. Tiada seorangpun dari para nabi mahupun Yesus Kristus yang mempunyai tanda fizikal pada dahi atau tangan mereka, yang menunjukkan mereka adalah milik Tuhan. Namun mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang hidup. Sebaliknya, ianya tanda rohani, dan seperti mana tanda fizikal yang dikenakan ke atas lembu, ia menandakan pemilikan serta kepunyaan oleh si pemberi tanda itu, dan penurutan serta kesetiaan oleh dia yang mendapat tanda tersebut. Kita perhatikan dalam Keluaran juga bahawa Sabat adalah juga suatu tanda antara Tuhan dan umatNya. Keluaran 31:12-17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turuntemurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu. 14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati. 16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. 17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat." Hari Sabat, sebagai salah satu dari hari yang diperintahkan Tuhan untuk dipelihara, juga adalah satu tanda antara Tuhan dan umatNya (rujuk Sabat [031]). Perhatikan juga bahawa ianya satu tanda untuk selamanya. Ia tidak berhenti dengan kedatangan Mesias. Ia tidak pernah diubah Tuhan atau Yesus Kristus kepada hari Minggu. Hari Minggu telah sentiasa dan masih lagi merupakan hari ibadah bagi mereka yang menderhakai Tuhan serta perintah-perintahNya. Yang menakjubkan, kebanyakan Kekristianan moden menganggap hari Minggu sebagai Hari Tuhan. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahawa dia adalah Tuhan Sabat, dan bukannya Tuhan hari Minggu Tanda Binatang [025] atau sebaranga hari lain (rujuk juga karya Hari Tuhan dan Zaman Akhir (No. 192)). Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." Begitu juga, pemeliharaan serta ibadah pada hari Sabat tidak patut dinafikan dengan pemeliharaan Juma’ah pada hari Jumaat sebaliknya, sebagaimana yang Islam bersalah melakukan. Nabi Muhammad tidak pernah berniat agar para pengikutnya mengabaikan Sabat dan pada tempatnya mendirikan hari persediaan sebagai suatu hari suci sendirinya (rujuk karya Jum'at: Persiapan untuk Sabat [285]). Sabat bertujuan untuk memperingati hari ketujuh penciptaan, iaitu satu hari di mana Tuhan telah berhenti dari segala pekerjaanNya. Ia juga menunjuk ke hadapan kepada perhentian milenium 1,000 tahun itu. Sabat telah dijadikan untuk manusia, bukan sebaliknya, dan bukan sebarang hari lain. (Markus 2:27). Oleh itu tanda Tuhan diberikan kepada mereka yang memelihara perintah-perintah Tuhan dan menyembahNya mengikut cara yang diperintahNya, bukannya bagaimana mereka lihat sesuai untuk menyembahNya. Mereka yang menerima tanda Tuhan menyembahNya dengan memelihara perintah-perintahNya serta memelihara Hari-hari RayaNya yang telah ditentukan, bukannya dengan meniru amalanamalan orang kafir dan memanggilnya Kristian. Kita tahu bahawa Tuhan tidak ingin disembah seperti ini. Ulangan 12:29-32 "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya, 30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu. 31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anakanaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi Mukasurat 5 allah mereka. 32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. Kita harusnya melakukan dan memelihara apa yang diperintahkan Tuhan. Ini tidak boleh dilakukan dengan mendakwa bahawa keduadua Perjanjian Lama dan Baru telah diubah sehingga kita tidak tahu apa yang dikatakan teks-teks asalnya, seperti dengan Islam. Skrolskrol Laut Mati membuktikan bahawa kita mempunyai tulisan-tulisan yang benar sama sekarang, seperti yang telah ada sebelumpun kelahiran nabi Muhammad. Nabi Muhammad tidak boleh difahami bila terasing dari Alkitab. Hanya dengan memiliki pemahaman hukum itu serta kesaksian nabi-nabi kedua Perjanjian Lama dan Baru barulah Qu’ran dapat difahami dengan betul. Itulah sebabnya kenapa Muhammad sendiri telah menyuruh untuk membaca kitab suci itu. Maksud Ulangan 12 sepatutnya jelas untuk semua. Ia sama-sama diaplikasikan kepada umat Kristian, iaitu Israel rohani, seperti mana ia ditujukan kepada bangsa fizikal Israel. Sebagaimana Islam sejati, iaitu seperti yang diajar oleh nabi Muhammad dan empat Khalifah yang benar, pada permulaannya merupakan satu cabang Kekristianan, ini juga diaplikasikan kepada mereka yang menganut kepercayaan Muslim. Tuhan tidak berubah. Dia tetap sama kelmarin, hari ini, dan esok. Amalan-amalan pagan yang dibenciNya sebelum kedatangan Mesias, juga dibenciNya selepas kematian Mesias. Seperti mana Israel fizikal seharusnya tidak terperangkap oleh amalan-amalan pagan, begitu juga Israel rohani, iaitu Jemaat, tidak harus terjerumus oleh amalan-amalan pagan. Dengan mengubah perintah-perintah serta Perayaan-perayaan Tuhan yang ditetapkan, kedua-dua Kekristianan umum dan Islam telah menyangkal meterai Tuhan. Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahawa Tuhan memberikan tandaNya kepada sesiapa yang menyembahNya menurut cara-cara bangsabangsa pagan. Kerana kemungkiran, mereka yang bergelar Kristian dan Muslim, telah menolak dari diri mereka tanda Tuhan itu. Mereka tidak memelihara Sabat. Mereka tidak Mukasurat 6 merayakan Perayaan Roti Tidak Beragi. Begitu juga, mereka tidak memelihara hukum-hukum Tuhan, di mana semua ini telahpun kita lihat Alkitab katakan memberikan tanda Tuhan. Sebaliknya kita dapati Kekristianan umum mendakwa, bahawa hukum itu telah dipakukan kepada salib itu, sedangkan ianya chierographon, atau bil hutang, yang kita hutang dari Tuhan kerana dosa-dosa kita, yang telah dipakukan kepada salib itu. Kalau bukan ini, mereka mendakwa bahawa hukum itu memang perlu dipelihara dan kemudiannya mengatakan bahawa hari kelapan minggu kini adalah Sabat untuk menggantikan Sabat hari ketujuh yang sebenar. Mereka tidak ingin mendengar kata-kata Mesias yang mudah dan jelas itu apabila dia mengatakan untuk tidak menganggap bahawa dia telah datang untuk meniadakan hukum itu. Matius 5:17-19 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Gereja Roman Katolik mendakwa ia berkuasa untuk mengubah hukum itu. Namun begitu, Mesias mengatakan bahawa mereka yang berbuat demikian serta mengajar orang lain melakukan begitu adalah yang terkecil di dalam kerajaan Tuhan. Pada zaman akhir, dunia tidak dibenarkan dirosakkan sehingga bilangan penuh hambahamba Tuhan telah dimeteraikan dengan tandaNya. Wahyu 7:2-3 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau Tanda Binatang [025] pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hambahamba Allah kami pada dahi mereka!" Hamba-hamba Tuhan ini pada zaman akhir dimeteraikan pada dahi mereka, kerana mereka mempunyai hukum-hukum Tuhan di dalam akal fikiran mereka, dan dengan lanjutan dari situ, mereka memelihara hukum-hukum ini melalui perbuatan-perbuatan mereka. Mereka inilah yang dinubuatkan oleh Yeremia. Yeremia 31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Jemaat Tuhan pada zaman akhir adalah mereka yang di dalam perjanjian yang diperbaharui itu. Mereka adalah orang-orang dalam mana Tuhan telah meletakkan hukumNya. Ini adalah tujuan simbolisme tabut perjanjian itu. Tabut tersebut yang disuruh Tuhan untuk dibina Musa dan kaum itu bertujuan menunjuk kepada umat pilihan. Seperti yang Paulus katakan umat pilihan adalah bait Tuhan. 2Korintus 6:16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengahtengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Di dalam bait itu adanya tabut itu. Tabut itu melambangkan hati umat pilihan (rujuk karya Tabut Perjanjian [196]). Di dalam hati umat pilihanlah Tuhan menempatkan hukumNya, sama seperti tablet-tablet hukum itu pernah dimasukkan ke dalam tabut fizikal. Hukum Tuhan bermula dengan dua hukum besar. Dua hukum besar ini telah disebutkan oleh Kristus. Markus 12:28-31 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tanda Binatang [025] Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Yesus mengatakan bahawa seluruh hukum itu serta segala yang telah dikatakan para nabi bersandar pada dua hukum terbesar ini. Seluruh sistem ibadah diliputi di dalam dua hukum besar ini. Kedua hukum ini sendirinya dibahagikan selanjutnya kepada sepuluh hukum, yang telah dituliskan di atas tablettablet yang dimasukkan ke dalam Tabut Perjanjian tersebut. Setiap dari sepuluh hukum ini dihuraikan lebih lanjut oleh Musa dan para nabi. Ibadah Tuhan dengan memelihara Sabatsabat, Perayaan-perayaan yang telah ditetapkan, serta Hari-hari Suci berkait langsung kepada yang pertama dari hukum sepuluh itu, yang sendirinya berkait langsung kepada hukum besar pertama. Oleh itu sama seperti yang Yesus katakan, untuk memasuki hidup kekal, seseorang itu haruslah memelihara perintahperintah tersebut. Matius 19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Mereka yang dimeteraikan oleh Malaikat Tuhan yang membawa meterai Allah, adalah mereka yang akan memelihara Sabat, Bulanbulan Baru, serta Perayaan-perayaan yang Tuhan telah perintahkan, dan juga hukumhukum itu selainnya (lihat karya Hukum Tuhan [L1]). Sebaliknya, tanda binatang itu adalah tanda pada mereka yang tidak menyembah Tuhan seperti yang diperintahkanNya, tetapi sebaliknya menyembah Tuhan palsu menurut satu sistem ibadah yang palsu. Tetapi apakah dia binatang ini yang disembah hampir seluruh dunia? Untuk memahami sistem binatang ini pada zaman akhir kita perlu kembali kepada Kejadian. Binatang-binatang di Darat Kita semua tahu cerita Adam dan Hawa di dalam taman Eden (rujuk karya Doktrin Dosa Asal Bahagian 1 Taman Eden (246)). Ada banyak lagi yang sedang berlaku di dalam cerita ini daripada apa yang terlihat secara Mukasurat 7 luaran. Melainkan seseorang itu mengorek ke dalam aspek-aspek rohani cerita ini, pada permukaannya ia kelihatan seperti hanya satu cerita yang diberitahu untuk menerangkan sedikit tentang asal-usul manusia serta kenapa kita berbeza dari makhluk-makhluk lain di atas planet ini. Dalam Kejadian 3:1 ular yang telah menipu Hawa itu, digambarkan sebagai lebih cerdik dari binatang-binatang lain di darat, yang telah diciptakan Tuhan Allah. Kejadian 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Ini bukanlah ular fizikal yang sedang berbicara, tetapi sebaliknya makhluk yang merupakan Kerub yang menutupi yang telah menderhakai Tuhan. Kata Ibrani bagi ular, nachash (nawkhawsh’) diterbitkan dari kata akar nachash (naw-khash’) yang bermakna dia yang bersinar dan dituliskan sebagai ular di dalam bahasa Inggeris. Dia yang bersinar ini adalah Kerub yang Menutupi; iaitu Malaikat Terang atau Pembawa Terang atau Lucifer dari Yesaya bab 14 dan Yehezkiel 28:13-17. Pengertian yang sama digunakan dengan ularular tedung dalam Bilangan 21:6,9. Mereka disebutkan sebagai nachashim saraphim. Ularular itu disebut begitu disebabkan rasa terbakar dari gigitannya, namun mungkin juga kerana mereka diarahkan oleh malaikat-malaikat, apabila Israel merungut terhadap Tuhan dan Musa kerana membawa mereka ke padang gurun. Istilah saraph bermakna menyala/membakar. Serafim dalam Yesaya 6:2 dipanggil mereka yang bernyala. Maka begitulah, angkatan malaikat mempunyai paras rupa bernyala atau bercahaya tembaga. Ular itu (dalam 2Korintus 11:3) adalah samaran malaikat terang (2 Korintus 11:4). Oleh itu ular digunakan sebagai alegori bagi Iblis yang telah berbicara dengan perempuan itu dan mendustainya. Ular ini, atau kerub yang menutupi dikatakan lebih cerdik, iaitu lebih licik atau bijaksana, Mukasurat 8 dari sebarang binatang lain di atas darat. Ada sesuatu tentang pernyataan ini yang kelihatan pelik. Kita tahu bahawa ular itu adalah rujukan kepada Iblis, iaitu kerub menutupi yang terlantik. Kita dimaklumkan dalam Yehezkiel tentang kebijaksanaannya. Yehezkiel 28:12-15 "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. 13 Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. 14 Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalanjalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. 15 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Raja Tirus yang disebutkan di sini adalah satu lagi alegori untuk Iblis. Dialah yang berada di dalam taman Eden itu, yang sempurna dari hari dia diciptakan sehinggalah kecurangan ditemui dalamnya. Kerub yang berjaga ini adalah gambar kesempurnaan dan penuh hikmat. Dari sini boleh dikatakan agak tidak munasabah untuk membandingkan hikmat atau kebijaksanaannya itu dengan binatang-binatang di atas darat, jika ungkapan binatang-binatang atas darat itu dianggap secara literal sebagai bermaksud binatang-binatang sebenar. Penjelasannya di sini adalah bahawa binatangbinatang darat yang lain ini adalah rujukan kepada makhluk-makhluk roh lain yang memberontak bersama dengan Iblis. Kita akan lihat kemudiannya bagaimana binatangbinatang darat ini dikaitkan kepada binatangbinatang Wahyu dan Daniel. Jenis simbolisme ini juga dilihat dalam rujukan kepada pohonpohon taman itu (rujuk karya Lucifer: Pemegang Terang dan Bintang Fajar [223]). Dari Yehezkiel 3:1 kita perhatikan bahawa Firaun dan bangsa Asyur dibandingkan dengan pohon-pohon. Yehezkiel 31:2-18 "Hai anak manusia, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir dan kepada khalayak ramai yang mengikutinya: Di dalam kebesaranmu siapakah yang dapat menyamai engkau? 3 Lihat, Aku menyamakan engkau dengan pohon aras di Libanon, penuh dengan cabang yang elok dan daun yang Tanda Binatang [025] rumpun sekali; tumbuhnya sangat tinggi, puncaknya sampai ke langit. 4 Sungai-sungai membuatnya besar samudera raya membuatnya meninggi; itu membuat sungainya mengalir mengelilingi bedengnya itu; dan menjulurkan saluran-saluran ke segala pohon yang ada di padang. 5 Maka dari itu tumbuhnya lebih tinggi dari segala pohon di padang; rantingrantingnya menjadi banyak, cabang-cabangnya menjadi panjang lantaran air yang melimpah datang. 6 Pada rantingnya diam bersarang segala burung yang di udara, di bawah cabangnya segala binatang di hutan, melahirkan anaknya; dan semuanya bangsa besar duduk bernaung di bawahnya. 7 Ia elok karena besarnya dan karena cabangnya yang panjangpanjang; karena akarnya julur-jalar sampai di air yang berlimpah-limpah. 8 Pohon-pohon aras di dalam taman Allah tidak akan dapat menyainginya, juga pohon sanobar tidak akan dapat menyamai ranting-rantingnya, dan pohon berangan tidak dapat dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Segala pohon-pohon yang di taman Allah tiada yang dapat disamakan dengan dia mengenai keelokannya. 9 Aku membuat dia sungguh-sungguh elok dengan cabangcabangnya yang sangat rapat. Di taman Eden, di taman Allah segala pohon cemburu padanya. 10 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena ia tumbuh tinggi dan puncaknya menjulang sampai ke langit dan ia menjadi sombong karena ketinggiannya, 11 maka Aku telah menyerahkan dia ke dalam tangan seorang berkuasa di antara bangsabangsa, supaya ia memperlakukannya selaras dengan kejahatannya; Aku menghalau dia. 12 Orang-orang asing, yaitu yang paling ganas di antara bangsabangsa, akan menebang dia dan membiarkannya; di atas gunung-gunung dan di semua lembah cabangcabangnya berjatuhan dan di semua alur sungai negeri itu ranting-rantingnya berpatahan dan semua bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan membiarkan dia. 13 Di atas batangnya yang roboh itu berhinggapan segala burung di udara dan di antara cabang-cabangnya diam segala binatang di hutan. 14 Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang di tepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap banyak air, jangan tetap berdiri di dalam kecongkakannya; sebab mereka semuanya telah diserahkan ke dalam maut, ke dalam bumi yang paling bawah, di tengah anak-anak manusia yang telah turun ke liang kubur. 15 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari ia turun ke dunia orang mati, Aku membuat samudera raya berkabung karena dia. Aku mengempang sungai-sungainya, sehingga air banjirnya dibendung. Dan karena dia Aku membuat gunung Libanon berpakaian kabung dan membuat segala pohon di hutan layu lesu. 16 Mendengar derum kejatuhannya Aku membuat bangsa-bangsa gemetar, pada saat Aku menurunkan dia ke dunia orang mati, menjumpai mereka yang telah turun ke liang kubur. Dan segala pohon taman Eden akan merasa terhibur di bumi yang paling bawah, yaitu pohon yang terpilih dan yang terindah dari Libanon, yang menghisap banyak air. 17 Mereka Tanda Binatang [025] juga turun bersama dia ke dunia orang mati, yaitu ke orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang, dan mereka yang bernaung di bawahnya di tengah bangsa-bangsa mati juga. 18 Maka dengan siapakah engkau dapat disamakan di antara pohon-pohon di taman Eden dalam hal kemuliaan dan kebesaran? Engkau akan diturunkan ke bumi yang paling bawah bersama pohon-pohon di taman Eden dan engkau telentang di tengah orang-orang yang tak bersunat bersama orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang. Itulah Firaun dengan semua khalayak ramai yang mengikutinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Pohon-pohon serta binatang-binatang ini merupakan simbolisme rohani. Simbolisme ini dikaji di dalam karya Kejatuhan Mesir [036]. Jenis simbolisme ini dilihat sepanjang Alkitab dan dinyatakan kepada hamba-hamba Tuhan pada zaman akhir ini. (Daniel 12:9-10) Konsep-konsep ini tidak senang difahami, dan tidak dinyatakan melainkan seseorang itu membandingkan perintah atas perintah, baris atas baris, yang itu dengan yang ini. Kita juga dapat melihat kaitan di sini antara binatangbinatang darat dan bani syurgawi yang telah murtad itu apabila melihat pada tindakantindakan Mesias. Matius 8:28-32 Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. 29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" 30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. 31 Maka setan-setan itu meminta kepadaNya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." 32 Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. Markus 5:1-13 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukitbukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, Mukasurat 9 berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembahNya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusanMu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kirakira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Beberapa kali Yesus Kristus direkodkan menghalau setan-setan dari orang. Ke manakah dia buang setan-setan ini? Mereka dibuang ke dalam kumpulan babi, binatang-binatang darat, yang kemudiannya lari terjun ke dalam air dan terbunuh. Air yang dimasuki binatang-binatang fizikal ini melambangkan air-air roh, yang akan mendahului dan membinasakan bani syurgawi yang murtad itu, sama seperti air Laut Merah mendahului dan membinasakan tentera Mesir itu. Yesus Kristus sebenarnya memberikan satu nubuatan tentang apa yang akan berlaku akhirnya kepada bani tersebut. Dengan mengutus setan-setan itu, iaitu binatangbinatang rohani darat, ke dalam babi, iaitu binatang-binatang fizikal darat, Mesias menunjukkan nasib yang akan menimpa Iblis dan setan-setan. Oleh itu, ianya kuasa Mesias seperti mana yang diberikan kepadanya oleh Tuhan, untuk menamatkan penderhakaan itu dengan mengubah mereka semula kepada makhluk-makhluk fizikal, dan mematikan mereka di dalam air sama seperti manusia lama dimatikan dalam air pembaptisan dan diberikan hidup yang baru. Bani syurgawi penderhaka itu juga diberikan pembaptisan kepada hidup baru itu. Penderhakaan itu akan dihapuskan dan mereka yang bertanggungjawab akan dibawa turun ke tepi-tepi lubang dalam itu, menjadi makhluk-makhluk fizikal, dan kemudiannya setelah pertaubatan dan pembaptisan di dalam air Roh Kudus, kembali kepada kehidupan baru melalui Mesias melalui kuasa Roh Kudus. Itulah apa yang digambarkan di sini dengan pembuangan setan-setan itu. Konsep ini juga Mukasurat 10 dilihat di dalam kitab Hakim-hakim apabila Simson mengambil madu dari bangkai singa yang telah dibunuhnya. Hakim-hakim 14:5-11 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum. 6 Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing--tanpa apaapa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu. 7 Maka pergilah ia ke sana, lalu bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya. 8 Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu. 9 Dikeruknya madu itu ke dalam tangannya dan sambil memakannya ia berjalan terus, kemudian pergilah ia kepada ayahnya dan ibunya, dan memberikannya juga kepada mereka, lalu mereka memakannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada mereka, bahwa madu itu dikeruknya dari kerangka singa. 10 Setelah ayahnya pergi kepada perempuan itu, Simson mengadakan perjamuan di sana, sebab demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda. 11 Ketika mereka melihat dia, dipilihlah tiga puluh orang kawan untuk menemani dia. Tiga puluh kawan ini merupakan satu kiasan bagi sidang dalaman Angkatan Syurga. Pengambilan madu dari tubuh singa itu mewakili perbuatan menjadikan sesuatu yang haram kepada halal dan boleh dimakan. Di situ kita dapati dua perumpamaan yang menunjuk kepada apabila Mesias membereskan penderhakaan bani syurgawi itu dan mengubahkan yang tidak suci kepada yang suci (rujuk karya Simson dan para Hakim [073]). Kembali kepada konsep binatang. Istilah bagi binatang di dalam Kejadian 3:1 adalah perkataan Ibrani chay (khah’-ee) dari SHD #2416. Perkataan ini digunakan seperti berikut di dalam Alkitab King James Version: hidup 197, kehidupan 144, binatang 76, bernyawa/hidup 31, makhluk 15, berlari 7, benda hidup 6, lain-lain 19. Oleh itu, ia mempunyai maksud lebih dari hanya seekor binatang. Ular, atau Nachash telah dikutuk melebihi binatang-binatang darat yang lain. Jadi, binatang-binatang darat lain Tanda Binatang [025] juga dikutuk, namun ular itu dikutuk jauh melebihi binatang-binatang itu. Kejadian 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Kata terkutuk adalah perkataan Ibrani ‘arar (aw-rar’) dari SHD #0776 yang bermakna: mengutuk 1a) (Qal) 1a1) mengutuk 1a2) terkutuklah dia (kata kerja yang dipakai seperti dalam kutukan) 1b) (Niphal) dikutuk, terkutuk 1c) (Piel) mengutuk, terletak di bawah kutukan, meletakkan kutukan ke atas 1d) (Hophal) dijadikan satu kutukan, jadi terkutuk Ianya digunakan dalam ertikata bahawa Tuhan mengutuk mereka yang menyimpang dari jalanjalanNya. Mazmur 119:21 Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Yeremia 11:3 Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Terkutuklah orang yang tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian ini, Maleakhi 2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan. Kembali kepada Kejadian 1:26, manusia dicipta menurut gambar Tuhan, iaitu Elohim, dan berkuasa atas segala benda hidup. Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas Tanda Binatang [025] seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Terdapat dua aspek kepada ayat ini. Pertama, dari segi fizikal ianya suatu hakikat penciptaan manusia bahawa dia mempunyai kebolehan untuk menundukkan serta berkuasa atas semua binatang atas planet ini. Maksud ini jelas diketahui. Kedua, ayat ini juga satu nubuatan dengan aplikasi rohani, iaitu manusia akan akhirnya berkuasa atas bani syurgawi yang telah murtad ini, binatang-binatang rohani ini. Apabila bilangan penuh umat pilihan telah ditebus dari bumi ini dan dijadikan raja-raja dan imam-imam di dalam kerajaan Tuhan, mereka kemudiannya akan memerintah bumi ini bersama Yesus Kristus. Wahyu 20:4-6 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. 5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. 6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. Pada masa inilah nubuatan 1Korintus juga akan digenapi, dan bani penderhaka itu akan dihakimi orang-orang kudus (bandingkan juga karya Penghakiman Terhadap Para Iblis [080]). 1Korintus 6:2-3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkaraperkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. Dengan menjadi penjaga atau wali planet ini bersama Yesus Kristus dan meneguhkan hukum-hukum Tuhan yang benar, kelakuan umat pilihan akan digunakan untuk menghakimi kelakuan bani syurgawi murtad Mukasurat 11 itu. Kemudian setelah mereka dihakimi dan didapati bersalah, mereka akan dibereskan Tuhan. Ini adalah pada kebangkitan kedua. Hal ini mungkin berlaku lebih awal jika Adam dan Hawa tidak menderhaka dan mengikuti Iblis. Bagaimanapun, kita tahu bahawa penderhakaan mereka itu telahpun diketahui lebih awal oleh Tuhan dan bahawa Dia telahpun mempunyai rencana yang akhirnya akan berjaya mencapai tujuanNya, termasuk apa yang telah dinyatakan dalam Kejadian 1:26. Pada waktu kebangkitan kedua itu, bani syurgawi yang menderhaka ini akan dibawa turun ke tepi lubang dalam itu (Yehezkiel 31). Mereka akan diubah menjadi manusia sama seperti bagaimana Mesias telah mengosongkan dirinya, melepaskan kewujudan rohani syurgawinya, mengambil bentuk seorang hamba dan menjadi seorang manusia (Filipi 2:6-8). Hakikatnya adalah Yesus Kristus telah melakukan semua itu dengan rela kerana ketaatannya kepada Tuhannya, manakala bani syurgawi murtad itu akan diubah secara paksa oleh kuasa Tuhan. Pada masa inilah mereka akan lihat ganjaran dosa penderhakaan mereka. Pada waktu ini mereka akan diberikan peluang untuk bertaubat dan diampuni Tuhan yang mengasihani dan menyayangi (rujuk karya Domba yang Hilang dan Anak yang Hilang [199]). Mereka kemudiannya akan dilatih semula untuk mengikuti serta melaksanakan hukumhukum Tuhan, seperti mana ia dilaksanakan Yesus Kristus dan umat pilihan. Maka aspek kedua nubuatan Kejadian 1:26 itu akan digenapi tujuh ribu taun selepas zaman Adam. Oleh itu, nasib bani murtad itu dilambangkan oleh perbuatan-perbuatan Mesias, apabila dia menghalau keluar setan-setan dan menghantar mereka ke dalam babi, dan oleh Simson apabila dia memakan madu dari bangkai singa itu. Sekali lagi kita melihat peristiwa-peristiwa fizikal seperti yang direkodkan dalam Alkitab memberi jalan kepada penggenapan rohaninya. Binatang itu Istilah binatang sekali lagi digunakan dalam Daniel bab 7. Di sini kita lihat terdapat empat binatang yang keluar dari laut. Mukasurat 12 Daniel 7:2-7 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, 3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. 4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. 5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. 6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. 7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Empat binatang ini sekali lagi bukannya menumpu kepada kelainan fizikalnya, tetapi sebaliknya terdapat sekumpulan simbolisme di sini. Kita dimaklumkan dalam Daniel 7:17 bahawa empat binatang ini adalah empat raja yang akan muncul atas bumi. Empat binatang ini sepadan dengan empat bahagian berlainan pada patung di dalam mimpi raja Nebukadnezar dalam Daniel bab 2. Daniel 2:31-45 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. 32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, 33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. 34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. 35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. 36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja: 37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta Tanda Binatang [025] langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan, 38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu-tuankulah kepala yang dari emas itu. 39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. 40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. 41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. 42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. 43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. 44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selamalamanya, 45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." Bahagian-bahagian patung ini yang terbentuk dari logam yang kian menurun kualitinya dari kepala hingga ke jari kaki, bertujuan melambangkan empat kerajaan yang akan memerintah bumi ini dari Babilon kerajaan Nebukadnezar sebagai kepala, sehingga kerajaan sepuluh jari kaki yang akan dibinasakan pada hujung zaman ini. Kerajaan terakhir ini akan dibinasakan oleh batu dari langit yang tidak dibuat tangan manusia. Batu ini tidak lain tidak bukan adalah Mesias. Dia adalah batu penjuru utama bait itu. Kisah 4:10-12 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari Tanda Binatang [025] antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri-,namun ia telah menjadi batu penjuru. 12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Maka kita ada binatang Wahyu itu yang mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan kita ada kerajaan akhir patung dalam Daniel bab 2 yang mempunyai sepuluh jari. Keduanya merupakan perwakilan konsep yang sama. Iaitu, pada zaman akhir sebelum Mesias kembali untuk memerintah planet ini, akan ada satu kerajaan yang disebut sebagai binatang itu, yang terdiri dari sepuluh pemerintah yang akan memberikan kuasa mereka kepada sistem binatang itu untuk selama satu jam (Wahyu 17:13). Kesepuluh raja ini bersepadan dengan sepuluh anak Haman yang digantung dalam buku Ester (rujuk karya Ulasan Mengenai Ester [063]). Mereka semua digantung bersama kerana mereka sama-sama membentuk penyatuan sepuluh jari kaki Daniel bab 2, dan sepuluh tanduk Wahyu 13 pada zaman akhir. Wahyu 13:1 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Mereka akan berperang dengan anak domba itu, tetapi anak domba itu akan mengalahkan mereka. Wahyu 17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia." Binatang-binatang ini dilihat sebagai kerajaankerajaan atas dunia ini, yang telah mendapat kuasa atas penduduk dunia ini. Satu idea kunci yang berguna di sini ditemui dalam Ulangan 32:8. Ulangan 32:8-9 Ketika Sang Mahatinggi membagibagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia Mukasurat 13 menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Tuhan. 9 Tetapi bagian TUHAN (Yahovah) ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Di sini kita dimaklumkan bahawa apabila anak-anak Adam dipisahkan dan diberikan pusaka mereka (iaitu, pada menara Babel), wilayah-wilayah mereka ditetapkan menurut bilangan anak-anak Tuhan. Ini muncul dalam RSV, Septuagint dan Skrol-skrol Laut Mati. Ini jelas difahami pada zaman purba. Difahamkan terdapat tujuh puluh bangsa, masing-masingnya di bawah kawalan seorang makhluk roh tertentu, iaitu seorang penjaga, salah seorang dari anak-anak Tuhan. Salah satu bangsa ini adalah Israel, yang diberikan kepada Yahovah. Kita mengenali makhluk ini sebagai Anak Tuhan yang telah menjadi manusia dan mati untuk dosa-dosa dunia ini, iaitu dia yang dipanggil Yesus Kristus (rujuk karya Malaikat YHVH [024]). Makhluk-makhluk roh yang berkuasa atas bangsa-bangsa ini, merupakan binatangbinatang atas darat yang disebutkan dalam Kejadian. Menurut Daniel, empat dari binatang-binatang ini akan bangkit untuk membentuk kerajaan-kerajaan besar. Kerajaan terakhir dari yang empat ini akan mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Tujuh kepala ini dikatakan adalah tujuh gunung atas mana perempuan itu (perempuan sundal Wahyu yang mabuk dengan darah orang-orang kudus) duduk, namun ia juga adalah tujuh raja. Tujuh gunung ini dalam ertikata fizikalnya merupakan tujuh gunung atau bukit atas bumi, tetapi juga secara kiasannya adalah tujuh kerajaan atau kebangkitan semula kerajaan yang sama sepanjang suatu jangkamasa yang diperpanjangkan. Sepuluh tanduk itu adalah juga sepuluh raja, yang akan memberikan segala kuasa dan kewibawaan kepada binatang itu. Idea penting untuk diingati di sini adalah patung Daniel bab 2. Di situ kita lihat satu patung dengan empat logam berlainan. Ia merupakan satu unit sempurna. Setiap bahagian berhubung dengan bahagian sebelum dan selepasnya. Oleh itu keempat-empat kerajaan ini bukannya kerajaan-kerajaan berasingan sepenuhnya yang tiada kesamaan antara satu Mukasurat 14 sama lain. Sebaliknya, mereka semua berkaitan, dan semuanya sebahagian dari satu sistem menyeluruh. Sistem ini bermula dengan orang-orang Babilon, melalui Medo-Persia, melalui Yunani-Macedonia, dan akhirnya sampai kepada binatang terakhir, iaitu sistem Rom (rujuk karya Mistisisme Bab 1 Penyebaran Misteri-misteri Babilon [B7_1]). Sewaktu zaman kerajaan-kerajaan ini, sistemsistem ibadah palsu berkembang pesat. Sama seperti yang dinyatakan dalam Daniel 7:25, binatang itu akan berusaha mengubah waktu dan hukum. Memang inilah yang telah berlaku di bawah sistem binatang Rom itu dengan perempuan sundal yang menunggangnya. Waktu yang telah diubah adalah waktu kalendar. Kalendar yang digunakan hari ini di hampir serata dunia diterima begitu saja. Namun, ianya rekaan sistem Rom ini. Hari tidak lagi bermula pada waktu matahari terbenam seperti yang Alkitab nyatakan, sebaliknya ia bermula dari waktu tengah malam. Tahun tidak lagi bermula pada hari bulan baru yang terdekat kepada ekuinoks vernal (musim bunga) agar Paskah dapat dipelihara pada musimnya, sebaliknya ia bermula pada pertengahan musim salji di hemisfera utara. Bulan-bulan tidak lagi bermula pada hari bulan baru seperti yang dinyatakan firman Tuhan, sebaliknya, ia akan saling berubah, bergantung pada bilangan hari dalam bulan kalendar Rom yang ditetapkan. Binatang ini dikatakan mempunyai seorang perempuan sundal menaikinya. Istilah perempuan sundal digunakan dalam Perjanjian Lama sebagai rujukan kepada umat pilihan Tuhan iaitu Israel. Oleh itu, sama seperti Israel fizikal bersundal dengan Mesir, dan Babilon, begitu jugalah dengan Israel rohani. Perempuan sundal ini mempunyai nama pada dahinya, iaitu BABEL BESAR, IBU DARI WANITAWANITA PELACUR DAN DARI KEKEJIAN BUMI. (Wahyu 17:1-5) Patut mudah untuk melihat kenapa ini adalah nama perempuan sundal itu. Dia dicapkan dengan tanda Babilon pada dahinya. Ajaran-ajarannya adalah ajaran agama-agama misteri Babilon. Kepercayaan serta ajaran palsu Babilon milik Nebukadnezar itu menyalur turun dari kepala emas itu melalui Tanda Binatang [025] seluruh siri empayar itu seperti mana yang digambarkan dalam Daniel bab 2. Sementara memasukkan ciri-ciri misterimisteri Babilon ke dalam jenama Kekristianannya itu, perempuan sundal ini akan mula mengubah Sabat dari hari ketujuh minggu kepada hari pertama. Hal ini saja sudah cukup untuk menyebabkan mereka yang mendakwa menyembah satu-satunya Tuhan benar, kehilangan tanda Tuhan itu. Perempuan sundal yang menaiki binatang ini tidak akan berhenti di situ saja. Dia juga akan cuba mengubah hukum-hukum Tuhan. Dia akan menggabungkan perintah kedua Tuhan dengan yang pertama, kemudian membahagikan perintah kesepuluh menjadi dua untuk mengimbangkannya. Semua ini demi membolehkan ia mengambil patung berhala pagan serta perhiasan emas dan perak yang digunakan untuk menghiasi dirinya, sama seperti yang dilihat rasul Yohanes dalam penglihatannya dalam Wahyu 17:4. Dia akan menghujat Allah dengan mengikut gaya-gaya bangsa pagan yang ditaklukinya. Dia akan menyerapkan semua cara-cara jahat mereka ke dalam apa yang dipanggilnya Kekristianan dan kemudiannya mendustai mereka yang tidak dipanggil dan dipilih Tuhan. Dengan memberikan kononnya nilai atau tema Kristian kepada cara-cara bangsa kafir menyembah tuhan-tuhan mereka, dia menjadikan Kekristianan keji. Tidak lagi mereka yang memanggil diri mereka Kristian memelihara perayaan-perayaan Tuhan sebagai hari-hari suci, tetapi mereka akan merayakan hari-hari pesta tuhan-tuhan pagan (rujuk karya-karya Pertikaian-pertikaian Quartodeciman [277] dan Asal-Usul Krismas dan Easter [235]). Akibat dari semua ini adalah kehilangan pemahaman rencana keselamatan Tuhan untuk manusia, yang hanya dapat difahami melalui pemeliharaan hari-hari rayaNya yang telah ditetapkan. Hukum-hukum pemakanan Tuhan diabaikan dan pemakanan makanan yang haram berleluasa (rujuk karya Hukum-hukum Pemakanan [015]). Mungkin pemakanan makanan halal dan haram mempunyai aplikasi rohani yang berhubung dengan ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan. Kerana sama seperti Tanda Binatang [025] Hawa yang telah mengikut Iblis dalam ketidaksetiaan kepada Tuhan dan memakan dari pohon larangan itu, begitu juga dengan para pengikut sistem yang mengikut Iblis dalam mengingkari Tuhan dan memakan makanan haram. Makanan haram ini sepadan dengan ibadah haram. Sekali lagi kita perhatikan simbolisme binatang-binatang di darat ini yang merujuk kepada makanan haram. Sama seperti adanya binatang fizikal darat yang halal untuk dimakan dan ada yang tidak, begitu juga ada antara makhluk rohani itu yang suci dan ada yang tidak. Mereka yang suci seperti Mesias, adalah baik untuk makanan rohani. Dia adalah roti hidup rohani. Itulah sebabnya kenapa hukum-hukum pemakanan itu diadakan seperti itu. Sekali lagi, alam fizikal menunjuk kepada alam rohani. Segala benda-benda yang keji ini akan dilakukan oleh perempuan sundal ini demi kuasa dan darjat, tanpa menyedari bahawa amalan-amalan pagan serta bentuk-bentuk ibadah yang dibawa masuk dari bangsa-bangsa lain ini dan dijadikan miliknya, telah dilakukan di bawah pengaruh tuhan-tuhan pagan ini, bani syurgawi murtad, yang berkuasa atas bangsabangsa tersebut. Ia tidak terus suci dan murni dan mengikut jalan lurus dan sempit itu serta memelihara perintah-perintah Tuhan, tanpa menyimpang ke kanan atau ke kiri, tetapi sebaliknya ia telah mengambil jalannya sendiri. Dia melakukan percabulan dengan raja-raja dunia, dan dengan kuasa-kuasa rohani di tempat-tempat tinggi. Masih tidak cukup lagi, ia akan menganiaya orang-orang kudus Tuhan yang Maha Tinggi seperti yang dinubuatkan dalam Daniel 7:25. Ia akan diberikan kuasa selama satu masa, dua masa, dan setengah masa. Ini adalah tempoh 1260 tahun Empayar Rom Suci dari tahun 590 TM hingga 1850 TM. Sewaktu tempoh ini ia mabuk dengan darah orang-orang kudus serta saksi-saksi untuk Yesus Kristus (Wahyu 17:7) (rujuk karya-karya Distribusi Umum Jemaat-jemaat Pemelihara Sabat [122] dan Peperangan-peperangan Unitarian/Trinitarian [268]). Juga ia akan membuatkan penghuni-penghuni bumi mabuk dengan anggur percabulannya (Wahyu 17:2). Anggur atau wain ini merupakan doktrindoktrin, ajaran-ajaran, serta sistem ibadahnya Mukasurat 15 yang semuanya ditiru dari ibadah kafir tuhantuhan asing. Akhirnya perempuan sundal ini akan menjadi begitu korup sekali, hinggakan ramai dari mereka yang mabuk dengan anggurnya tidak dapat lagi mengikutinya. Mereka akan cuba berpisah daripadanya dan menjadi berasingan. Jemaat-jemaat Protestan ini merupakan anakanak perempuan kepada perempuan sundal ini yang disebutkan dalam Wahyu 17:5. Sebalik membuang segala bidaahnya dan kembali kepada jalan yang lurus dan sempit itu, iaitu iman sejati yang disampaikan oleh Yesus Kristus, mereka akhirnya akan hanya membuang amalan-amalannya yang paling teruk sekali, namun masih lagi mengekalkan kebanyakan doktrin-doktrinnya serta dahaganya untuk darah orang-orang kudus. Mereka sia-sia menyembah Tuhan, mengajar perintah manusia sebagai doktrin (Matius 15:9). Maka binatang terakhir Daniel ini akan ditunggang dan dikawal selama 1260 tahun oleh perempuan sundal ini. Ia akan mengubah hukum dan waktu hinggakan seluruh bumi tertipu. Sistem terakhir ini akan sangat berbeza dari sistem kerajaan Tuhan, hinggakan ia menjadi sangat sukar untuk umat Tuhan keluar daripadanya seperti yang diperintahkan kepada mereka (Wahyu 18:4). Untuk keluar daripadanya, seseorang itu haruslah mengikut satu sistem yang bertentangan sepenuhnya dengan sistem binatang itu. Seseorang itu haruslah memelihara hari-hari Raya Tuhan seperti yang telah ditetapkanNya, dan bukannya hari-hari suci pagan yang ditetapkan oleh tuhan-tuhan pagan. Itulah pilihannya, tanda Tuhan dengan memelihara hukumhukumNya dan Hari-hari SuciNya, atau tanda binatang dengan mengikut perintahperintahnya dan hari-hari suci yang diilhami tuhan-tuhan pagan. Akhirnya akan ada satu penganiayaan terakhir di bawah Meterai Kelima Wahyu. Ini adalah Malapetaka Besar abad ke 20 dan akan berterusan ke dalam abad ke 21 dan akhirnya akan melihatkan perempuan sundal itu dibinasakan oleh binatang itu sendiri (rujuk karya Pekabaran Wahyu 14 [270]). Mukasurat 16 Pada masa ini ianya sukar untuk membeli atau menjual tanpa tanda binatang itu. Untuk ramai orang, ianya sangat sukar untuk tidak bekerja atau melakukan urusan pada hari Sabat, Hari Bulan Baru, dan Hari-hari Suci Tuhan, dan tetap kekal dalam pekerjaan mereka. Bagaimanapun, masa itu akan tiba tidak lama lagi apabila menurut Wahyu 13:17, tiada seorangpun yang dapat membeli atau menjual tanpa tanda ini. Dalam kata lain, melainkan seseorang itu rela bekerja pada hari Sabat, Bulan Baru, dan Hari-hari Suci, dia tidak akan dapat terus kekal di dalam pekerjaannya atau perniagaannya. Dengan adanya keperluankeperluan kehidupan moden, seperti cukai, sewa, insurans, dan lain-lain, ianya akan menjadi mustahil untuk terus memiliki tanda Tuhan dan tetap berfungsi di dalam sistem binatang itu. Akan adakah satu tanda fizikal contohnya cip komputer yang ditanam dalam orang sebagai tanda binatang itu? Mungkin akan sampai ke tahap itu, namun itu hanyalah satu tanda fizikal sahaja. Tanda sebenar adalah tanda rohani, iaitu apa yang orang lakukan dan akan memilikinya tanpa mereka mengetahuinya! Oleh itu, sementara ramai orang risau bahawa satu hari nanti mereka akan terpaksa menerima tanda binatang ini pada dahi dan tangan mereka, sebenarnya mereka telahpun dimeteraikan dengannya pada dahi dan tangan mereka. Itulah sebabnya kenapa Wahyu 12:9 dapat mengatakan: “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” Memang benar naga besar itu telah menyesatkan seluruh dunia, bahkan mereka yang berhati-hati terhadap tanda itu. Bilangan Binatang itu Satu lagi sumber nubuatan palsu sepanjang tahun-tahun yang sudah berpusat di sekeliling bilangan binatang itu. Kita dimaklumkan dalam Wahyu 13:18 bahawa dia mempunyai hikmat boleh mengira bilangan binatang itu sebagai bilangan manusia, yang bilangannya adalah 666. Ianya jelas diketahui dan dicatatkan bahawa bilangan 666 dikaitkan dengan misteri-misteri Babilon. Simbol Isis Tanda Binatang [025] adalah SSS yang mempunyai kesepadanan numerikal 666. Bilangan ini telah diterapkan di dalam kultus-kultus suria sejak zaman Babel hingga ke zaman ini. Imam-imam Babilon purba telah membahagikan angkasa kepada tiga puluh enam gugusan bintang. Hasil faktorial bilangan tiga puluh enam adalah 666. Iaitu, apabila semua bilangan dari nombor satu hingga dan termasuk nombor tiga puluh enam dijumlahkan bersama, hasilnya adalah 666. Para imam pagan itu mempunyai cara tertentu untuk menggambarkan tiga puluh enam divisi ini dengan menyusun setiap dari tiga puluh enam nombor itu dalam satu jadual enam baris enam kolum yang diukirkan mereka pada azimat-azimat yang dipakai mereka di sekeliling leher. Setiap baris dan setiap kolum serta setiap pepenjuru jumlahnya adalah 111. Maka jumlah kesemua baris dan kolum itu adalah 666. Oleh itu kita lihat bahawa para imam pagan purba bukan saja biasa dengan bilangan ini, tetapi juga menggunakannya sebagai sebahagian dari astrologi mereka dan sebagai satu alat ramalan. Astrologi dan ramalan adalah sebahagian dari sistem Babilon. Wahyu 13:8 menyatakan bahawa bilangan 666 ini bukan saja merupakan bilangan binatang itu, tetapi juga bilangan manusia. Pemahaman konsep ini diberikan oleh Yesaya. Yesaya 14:4-17 maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: "Wah, sudah berakhir si penindas sudah berakhir orang lalim! 5 TUHAN telah mematahkan tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah, 6 yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya; yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya. 7 Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan soraksorai. 8 Juga pohon-pohon sanobar dan pohon-pohon aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu, katanya: 'Dari sejak engkau rebah terbaring, tidak ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!' 9 Dunia orang mati yang di bawah gemetar untuk menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwaharwah bagimu, yaitu semua bekas pemimpin di bumi; semua bekas raja bangsa-bangsa dibangunkannya dari takhta mereka. 10 Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: 'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!' 11 Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai Tanda Binatang [025] selimutmu." 12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! 13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. 14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! 15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. 16 Orangorang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, 17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? Kunci kepada pemahamannya terdapat di dalam ayat keenam belas: “Inikah dia [orang] yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang”. Sesungguhnya, Iblis akan dilihat sebagai manusia yang telah membuat bumi gemetar. Dia adalah kerub berjaga yang mewakili sistem berkepala manusia itu (rujuk karya Kerajaan Tuhan [174]). Penurunan darjat Iblis ini berlaku pada hujung Milenium itu bagi kebangkitan kedua orang mati (ayat 9). Iblis adalah kepala atau Kepala Malaikat sistem berkepala manusia ini yang telah jatuh dari darjatnya dan dari syurga. Dia adalah manusia yang bilangannya adalah 666. Bilangan ini telah digunakan oleh dan ditandakan pada semua kerajaan duniawinya bermula dari Babel. Sementara tiada syaknya lagi bahawa bilangan 666 dikaitkan dengan kultus-kultus misteri iblis, terdapat satu lagi nombor yang dituliskan dalam salah satu manuskrip awal terbaik yang digunakan sebagai ganti 666 itu. Sebagaimana dinyatakan oleh Del Washburn dalam bukunya Theomatics II pada halaman 500, “dalam sebuah buku yang diterbitkan di London pada tahun 1932, dan bertajuk The Book of Revelation, A Key to Christian Origins, nota samping yang menakjubkan ini muncul: Angka 616 diberikan dalam satu dari dua manuskrip terbaik. C (Codex Ephraemi Rescriptus, Paris), oleh versi Latin Tyconius (DCXVI. Ed. Souter dalam Mukasurat 17 Journal of Theo., SE April, 1913), dan oleh satu versi kuno Armenia (ed. Conybeare, 1907). Irenaeus tahu mengenainya [bacaan 616 itu], namun tidak menerapkannya (Haer. v, 30,3); Jerome telah menerapkannya (De Monogramm, ed. Dom G. Morin dalam Rev. Benedictine, 1903). Ia mungkin sekali asli. Bilangan 666 telah digantikan 616 sama ada melalui analogi dengan 888, iaitu bilangan Yesus (Deissmann), atau kerana ia adalah bilangan bersegi tiga, iaitu jumlah 36 nombor pertama (1+2+3+4+5+6…+36=666).” Mungkin ada baiknya meninjau subjek yang dipanggil Theomatics ini. Theomatics dijelaskan oleh Washburn sebagai bilanganbilangan atau kira-kira Tuhan. Ia serupa dengan Gematria, namun tidak sama dengannya. Theomatics adalah kajian tentang bagaimana konsep-konsep serupa dalam Alkitab, sama ada dalam bahasa Ibrani atau Yunani, muncul dalam penulisan dengan cara tertentu hinggakan nilai huruf-huruf kata dalam suatu konsep khusus memberikan jumlah tertentu atau gandaan bilangan tersebut. Sebagai contohnya, terdapat pelbagai rujukan kepada Iblis dalam kedua-dua bahasa Ibrani dan Yunani yang semuanya mempunyai nilai-nilai yang menumpu kepada bilangan 276. Nilainilai ini tidak selalunya betul, namun berkelompok kepada satu bilangan dan cuma tersasar nilainya sebanyak satu atau dua. Dalam bukunya, Washburn dapat menunjukkan dengan agak meyakinkan dan menurut prinsipprinsip analisis saintifik yang terbukti, bahawa kelompokan nilai-nilai kata dan ungkapan itu sengaja dilakukan, dan tidak mungkin merupakan kejadian yang kebetulan saja. Sekarang jika kita ambil 616 sebagai bilangan binatang itu, kita akan lihat sekumpulan ungkapan serta kata-kata dari kedua-dua Perjanjian Lama dan Baru yang mempunyai nilai theomatic yang sama dengan 616 atau gandaan 616. Di sini adalah hanya beberapa dari ungkapan-ungkapan yang menunjukkan nilai theomatic 616: Kejadian 1:25 menjadikan segala jenis binatang liar, Kejadian 1:25 menjadikan..segala jenis binatang melata di muka bumi, Kejadian 1:28 berkuasalah… atas segala binatang yang merayap di bumi, Kejadian 2:19 dari tanah segala binatang hutan, Kejadian 3:1 binatang di darat yang, 2Korintus 11:3 sama seperti .. Mukasurat 18 diperdayakan oleh ular itu, 2Korintus 11:3 disesatkan dari, 1Timotius 2:14 tergoda, Wahyu 17:1 pelacur besar yang duduk di, 1Korintus 6:16 perempuan cabul Wahyu 17:5 Babel besar.. dan dari kekejian bumi, Matius 10:15 setiap Sodom dan Gomora, Wahyu 18:4 mengambil bagian dalam dosa-dosanya, Wahyu 17:17 setiap yang berikut binatang itu, perempuan sundal itu, kejahatan, Kejadian 3:14 terkutuklah engkau, Yehezkiel 28:14 kerub [yang diurapi], Imamat 11:41 segala binatang yang merayap, Markus 1:23 [roh] jahat, Roma 1:23 binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar, Matius 6:23 kegelapan, Yohanes 3:6 dari daging, Daniel 7:17 binatang-binatang besar, Lukas 16:8 anak-anak dunia ini, Efesus 5:6 orang-orang durhaka, Matius 13:38 lalang anak-anak. Adakah perlu dihairankan bahawa Kerub berjaga yang diurapi itu, ular itu, dikaitkan dengan binatang-binatang, dengan kegelapan, dengan perempuan sundal, dengan penipuan, dengan Babel/Babilon Misteri, dengan Sodom dan Gomora, dan seterusnya? Dari semua rujukan-rujukan ini kita dapat melihat aplikasiaplikasi rohaninya. Kita tahu bahawa Iblis adalah penguasa kerajaan angkasa. Kita tahu bahawa dia telah menyesatkan seluruh dunia. Kita juga tahu bahawa peristiwa-peristiwa Perjanjian Lama ada di situ untuk pengajaran serta penilaian kita. Hanya dengan memahami peristiwa-peristiwa ini barulah kita dapat melihat bagaimana seluruh dunia telah disesatkan. Peristiwa-peristiwa fizikal Perjanjian Lama memberi jalan kepada penggenapan rohaninya dalam Perjanjian Baru. Satu contohnya adalah Paskah. Darah fizikal anak domba Paskah yang melindungi bangsa Israel dari Malaikat maut itu, bertujuan melambangkan darah Mesias, yang akan menyelamatkan umat pilihan dari kematian kedua. Kita juga dapat melihat hal ini apabila kita membandingkan peristiwa-peristiwa fizikal Kejadian dengan penggenapan rohaninya dalam Wahyu. Ular yang telah menyesatkan Hawa dalam Kejadian, adalah binatang sama yang menyesatkan perempuan sundal itu serta seluruh dunia seperti yang diperhatikan dalam Wahyu. Sama seperti ia memperdayakan Hawa untuk memakan buah Tanda Binatang [025] larangan itu melalui kecerdikan dan kebijaksanaan dan kelicikannya, begitu jugalah ia memperdayakan perempuan sundal itu melalui ciri-cirinya yang sama ini seperti mana semuanya ternyata oleh kerajaan-kerajaan binatangnya. Melalui misteri-misteri Babilon, sebagaimana semuanya diterapkan ke dalam semua kerajaan duniawi binatang itu, jemaat diperdayakan untuk mengikut ular itu. Sama seperti Hawa dijadikan dari Adam, manusia pertama, dan diperdayakan ular itu, begitu jugalah dengan perempuan iaitu jemaat telah diambil dari bangsa sulung Tuhan, Israel, dan diperdayakan oleh ular yang sama ini. Seperti mana Hawa memakan dari pohon larangan melawan kehendak nyata Tuhan, begitu jugalah perempuan sundal itu memakan makanan rohani larangan binatang-binatang jahat itu, dan menerapkan amalan-amalan larangan serta menyembah tuhan-tuhan palsu melawan kehendak Tuhan. Sebagaimana Hawa menyebabkan Adam melakukan dosa, begitu juga perempuan sundal ini menyebabkan manusia berbuat dosa dengan mengikut jalanjalannya. Dan sama seperti umat sisa yang diambil keluar dari keturunan Hawa dan diasingkan sebagai umat pilihan Tuhan, begitu jugalah suatu umat sisa diambil keluar dari sistem binatang ini yang dikuasai perempuan sundal itu dan diasingkan sebagai umat pilihan Tuhan. Naga itu telah cuba menyesatkan manusia sejak dari permulaan, dan menghapuskan mereka yang tidak dapat disesatkannya. Dia telah mencuba berbagai cara yang mungkin untuk membinasakan manusia dan menjauhkan mereka dari takdir mereka yang direncanakan Tuhan. Sungguhpun ianya subjek yang terlalu besar untuk dibincangkan dalam karya ini, hanya beberapa contoh percubaan Iblis sudah mencukupi untuk menunjukkan bagaimana dia telah cuba mengubah takdirnya yang telah dinubuatkan dalam Kejadian 1:26, dan Kejadian 3:6. Memperdayakan Hawa merupakan percubaan pertamanya. Mungkin dia berpandangan jangka pendek kerana tidak mengetahui bahawa Tuhan sudahpun mempunyai suatu rencana untuk menebus manusia dari upah dosa mereka, atau mungkin dia menganggap bahawa dia akan Tanda Binatang [025] dapat merosakkan rencana tersebut dengan jayanya. Seterusnya, dia membuatkan Habel, yang korban persembahannya diterima Tuhan, dibunuh oleh saudaranya Kain yang tidak diterima persembahannya. Ceritan ini sendiri merupakan satu analogi dua anak Tuhan, iaitu Yesus Kristus atau Yahovah Elohim, dan Iblis. Kerana korban Yesus Kristus selaku anak domba Tuhan diterima oleh Tuhan. Iblis tidak sedia untuk mengorbankan nyawanya. Oleh itu, sama seperti Kain yang telah membunuh Habel, Iblis telah membunuh Kristus. Setibanya zaman Nuh, kebanyakan dari kelompok genetik manusia telahpun begitu tercemar dan dinodai Anak-anak Tuhan yang saling membiak dengan anak-anak perempuan manusia (Kejadian 6:4) hinggakan hanya Nuh sahaja yang tulen dalam keturunannya, iaitu dari segi genetiknya. Itulah sebabnya kenapa Tuhan terpaksa membinasakan planet ini dengan banjir agar hanya Nuh dan keluarganya sahaja yang akan kekal untuk memenuhi Bumi ini dengan benih yang tidak ternoda. Menjelang zaman Jemaat, setelah mencuba berkali-kali selama kira-kira 4,000 tahun untuk menghapuskan umat pilihan Tuhan, dia kemudiannya memburu kepada sisa perempuan dalam Wahyu 12:6. Dia akan menggunakan perempuan sundal Kekristianan umum untuk memburu tanpa henti serta menghapuskan dengan dahsyat bilangan kecil umat sisa Ekklesia sejati, iaitu mereka yang masih memelihara perintah-perintah Allah dan kesaksian Kristus. Oleh itu, kembali kepada konsep bilangan binatang itu, kita ada bilangan 666 yang ditandakan Iblis sendiri pada kerajaankerajaannya, serta bilangan 616, yang bila diambil kira dari segi theomatic, kelihatan menunjuk terus kepada Iblis dan penyesatannya terhadap manusia. Mungkin kedua-dua bilangan ini patut dikaitkan dengan binatang itu, satu yang dipilih sendiri oleh Iblis untuk digunakannya dan satu lagi yang berpadanan secara theomatic dengan ayat-ayat kitab suci yang menunjuk terus kepada Iblis sebagai binatang rohani yang menguasai kerajaankerajaan binatang duniawi. Yang menariknya, melalui gematria bilangan 666 dikurangkan kepada sembilan dan bilangan 616 dikurangkan kepada empat (rujuk karya Simbolisme Mukasurat 19 Nombor [007]). Bilangan empat menandakan hasil-hasil ciptaan dan merujuk kepada bumi serta benda-benda fizikal penciptaan. Bilangan enam menandakan Bilangan Manusia. Manusia telah dicipta pada hari keenam. Penggunaan bilangan ini serta semua gandaannya dihubungkan dengan penciptaan dan merupakan hasil manusia serta sistem yang dicipta. Sembilan menandakan berakhirnya turutan atau penghakiman. Ia adalah 3 x 3 dan oleh itu adalah suatu struktur aktiviti yang telah sempurna. Bilangan ini didapati dalam semua faktor penghakiman. Nombor tiga menandakan kesempurnaan dalam ertikata tiga baris bagi satu angka. Hari Ketiga menyempurnakan asasasas penciptaan. Oleh itu nampaknya bahawa dengan mengaitkan bilangan 666 dengan sistem-sistem keagamaan palsunya, Iblis cuba mendapatkan umat manusia (6) dan dengan menyempurnakan sistem-sistem keagamaan palsunya (3) membawa semua manusia kepada penghakiman (9) ke satu tahap tertentu di mana mereka akan gagal melalui penghakiman tersebut dan tidak dapat mengganti dia serta mereka yang telah menderhaka bersamanya. Namun begitu, kita tahu bahawa Yesus Kristus tidak akan gagal, dan oleh itu dengan menggunakan bilangan 616 untuk menggambarkan Iblis serta pekerjaannya, Tuhan menyatakan bahawa Iblis akan gagal dan dia sendiri akan menjadi sebahagian dari penciptaan fizikal itu (4). Apabila kita membandingkan Ulangan 32:8 bersama dengan Wahyu dan Daniel, kita dapat lihat bahawa binatang-binatang yang dinubuatkan itu adalah kerajaan-kerajaan dunia ini yang dikawal oleh makhluk-makhluk rohani. Terdapat seorang makhluk khususnya, iaitu Iblis, yang mempunyai kawalan muktamad ke atas semua kerajaan ini. Bahkan dia pernah menawarkan seluruh kerajaannya kepada Mesias jika dia hanya menyembahnya. Itulah sebabnya kenapa Paulus menyebut fakta bahawa kita berada di dalam pertempuran rohani melawan kuasa-kuasa rohani. Kuasakuasa rohani ini mampu mengawal akal fikiran manusia. Kawalan inilah yang telah membolehkan bani syurgawi murtad itu untuk mendirikan sistem-sistem ibadah palsu di kalangan umat kita. Bani murtad ini, iaitu binatang-binatang atas darat ini, sengaja cuba Mukasurat 20 merosakkan rencana Tuhan iaitu, seperti yang kita lihat dalam Kejadian 12:8, untuk memberi manusia kuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Penguasaan ini termasuklah kuasa atas bani syurgawi derhaka itu. Untuk mencegah hal ini berlaku, mereka telah cuba selama kira-kira 6000 tahun untuk terus memisahkan manusia dari Tuhan. Mereka telah membangunkan kerajaan demi kerajaan di atas bumi ini, yang dipergunakan untuk mengajar dusta kepada manusia dan menyesatkan mereka. Pada masa ini, Yesus Kristus, Yahovah Elohim, sedang bekerja untuk menyempurnakan bilangan penuh umat pilihan di mana mereka bersedia mengambil alih planet ini dan mendirikan suatu kerajaan yang diperintah oleh Yesus Kristus sendiri. Segala pekerjaannya dilakukan mengikut perintah Allah yang Maha Esa. Kerajaan ini akan diatur dan diperintah menurut hukumhukum Tuhan yang diberikan oleh Malaikat Tanda Binatang [025] Perjanjian itu, yang kita fahami adalah Yesus Kristus (rujuk karya-karya Malaikat YHVH [024] dan Pra-Kewujudan Yesus Kristus [243]). Dia akan memerintah semua bangsa dengan tongkat besi. Pada kedatangannya dia akan mengumpulkan umat pilihan, iaitu mereka yang dimeteraikan dengan tanda Tuhan, dan dia akan berperang dengan binatang itu dan mereka yang mempunyai tandanya. Dia akan mendirikan hukum-hukum Tuhan yang dia sendiri telah berikan kepada Musa, iaitu hukum-hukum yang didakwa telah ditiadakan oleh perempuan sundal itu serta anak-anak perempuannya, dan yang diabaikan Islam. Sekarang kamu patut cukup tahu tentang tanda binatang itu untuk menanyakan diri kamu pertanyaan ini: Adakah saya menyembah binatang itu, atau adakah saya menyembah Allah Maha Esa menurut kehendakNya? Keluarlah daripadanya hai umatku!!