Tanda Binatang [025] - Jemaat-jemaat Allah Al Masehi

advertisement
Jemaat-jemaat Allah Al Maséhi
[025]
Tanda Binatang
(Edisi 1.0 20010525-20010525)
Subjek tanda binatang merupakan subjek yang terus menarik minat serta jangkaan mereka yang
menganut agama Kristian. Walau bagaimanapun, konsep ini adalah satu satu dari nubuatan
Alkitab yang paling disalahfaham sekali. Pembacaan teliti Alkitab serta kerelaan untuk
membiarkan Alkitab menafsirkan dirinya sendiri akan memimpin seseorang itu kepada
pemahaman yang jelas berbeza dari ajaran-ajaran umum. Pemahaman lengkap tentang siapakah
binatang itu dan apakah penanda-penanda tandanya akan menolong seseorang itu memahami
dengan lebih mendalam lagi banyak nubuatan Alkitab yang lain serta rencana Tuhan yang meliputi
segalanya.
Christian Churches of God
PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA
E-mail: [email protected]
(Hakcipta  2001 Scott Rambo, ed. Wade Cox)
(Tr. 2003)
Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya
tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus
disertakan.
Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang
didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan
karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.
Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org
Mukasurat 2
Tanda Binatang [025]
Tanda Binatang
Selama kira-kira 1900 tahun terakhir, manusia
telah tertanya-tanya tentang tanda binatang itu.
Apakah tanda itu yang orang sangat takut untuk
menerimanya, tanda yang tanpanya mereka
tidak dapat membeli atau menjual? Adakah ia
cip komputer yang ditanam pada dahi atau
tangan? Adakah ia sejenis tatu atau cap tanda?
Apakah sebenarnya tanda binatang ini?
Amaran-amaran tanda binatang itu datang dari
beberapa nubuatana di dalam buku Wahyu.
Wahyu 13:16-17 Dan ia menyebabkan, sehingga
kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada
tangan kanannya atau pada dahinya, 17 dan tidak
seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain
dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu
nama binatang itu atau bilangan namanya.
Wahyu 14:9-11 Dan seorang malaikat lain, malaikat
ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara
nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan
patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya
atau pada tangannya, 10 maka ia akan minum dari
anggur murka Allah, yang disediakan tanpa
campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan
disiksa dengan api dan belerang di depan mata
malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak
Domba. 11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu
naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang
malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu
mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda
namanya."
Maka apakah sebenarnya tanda ini? Apakah
nama binatang itu? Apakah bilangan namanya?
Untuk memahami persoalan-persoalan ini kita
perlu menganalisa konsep-konsep tanda
tersebut serta binatang itu seperti mana mereka
diterangkan dalam Alkitab. Ianya tidak
menguntungkan untuk kita hanya meneka atau
membuat hipotesis mengenai maksud kata-kata
itu. Petrus mengatakan “Yang terutama harus
kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat
dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan
menurut kehendak sendiri.” (2 Petrus 1:20). Ini
adalah idea kunci kepada kenapa topik tanda
binatang ini telah begitu disalahfaham dan
disalahgunakan. Sebalik membiarkan kitab suci
menafsirkan dirinya sendiri, manusia ingin
menafsirkan Alkitab menurut kepercayaan
serta pandangan mereka sendiri. Kerana sebab
inilah, dunia ini telah melihat nabi palsu demi
nabi palsu muncul menyatakan nubuatannubuatan palsu berkenaan tanda binatang itu.
Satu-satunya cara untuk memahami apa yang
dimaksudkan dengan istilah ‘tanda binatang’
adalah dengan mengkaji ayat-ayat kitab suci
seperti yang dinyatakan Yesaya dan
membiarkan Alkitab menafsirkan dirinya.
Yesaya 28:9-13 Dan orang berkata: "Kepada
siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya
dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuatnubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru
disapih, dan yang baru cerai susu! 10 Sebab harus ini
harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini,
tambah itu!" 11 Sungguh, oleh orang-orang yang
berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa
asing akan berbicara kepada bangsa ini 12 Dia yang
telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat
perhentian, berilah perhentian kepada orang yang
lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka
tidak mau mendengarkan. 13 Maka mereka akan
mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus
ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini
tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh
telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.
Dengan melihat lebih dekat dan melakukan
seperti yang dikatakan nabi Yesaya dan “harus
ini harus itu, mesti begini mesti begitu”
(membandingkan petunjuk dengan petunjuk,
baris dengan baris), kita akan memperolehi
pemahaman yang lebih baik mengenai subjek
ini. Dengan berbuat demikian kita akan melihat
bagaimanakah alkitab menggunakan perkataan
tanda itu apabila digunakan dalam konteks
mempunyai tanda pada dahi atau tangan. Kita
juga akan melihat bagaimana alkitab
menggunakan kata binatang sebagaimana ia
digunakan dalam nubuatan.
Kita akan perlu meneliti maksud rohani
berbagai bahagian alkitab untuk memahami
sepenuhnya tanda binatang itu. Konsep-konsep
ini diliputi simbolisme dan alegori dari mana
mereka perlu dikeluarkan demi memahami
secukupnya kesan-kesan sepenuh nubuatannubuatan ini. Ianya mustahil untuk memahami
apa yang sedang berlangsung dengan tanda
Tanda Binatang [025]
binatang itu hanya dengan mengambil kira
tafsiran literal Alkitab. Terdapat konsepkonsep terbabit yang hanya terdedah apabila
seseorang itu mengorek melepasi lapisan literal
itu ke dalam lapisan rohani. Kota Yerusalem
Baru mempunyai pintu-pintu gerbang mutiara
(Wahyu 21:21). Simbolisme yang diaplikasikan
kepada pintu-pintu ini adalah seperti berikut.
Pintu-pintu gerbang kota itu merupakan jalan
masuk ke dalam kota itu. Mutiara fizikal dibuat
oleh tiram yang telah mengambil masuk sedikit
kotoran dan yang kemudiannya mula
meletakkan lapisan demi lapisan nacre di
sekeliling kotoran tersebut hinggalah suatu
mutiara tidak ternilai harganya terbentuk.
Begitu juga rahsia-rahsia Tuhan difahami
sebagai sebutir kecil kebenaran fizikal pada
mana dilapisi tujuan serta maksud rohani.
Memahami maksud-maksud rohani ini
maknanya melihat pintu-pintu gerbang kota
Tuhan (lihat juga karya Kota Allah [180]).
Itulah sebabnya kenapa Kristus menyuruh
untuk tidak membuang mutiara kepada babi,
agar tidak dipijak-pijaknya dan kemudian
berbalik mengoyak kamu.
Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang
kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan
mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjakinjaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak
kamu."
Apa yang Kristus maksudkan adalah untuk
tidak membuka lapisan-lapisan rohani rahsiarahsia Tuhan kepada babi yang, seperti yang
akan didedahkan kemudian, merupakan
angkatan murtad serta sekutu-sekutu mereka,
supaya
mereka
tidak
menggunakan
pengetahuan itu terhadap kamu dan semua
umat pilihan. Itulah sebabnya kenapa rahsiarahsia Tuhan dinyatakan mengikut turutan dan
menurut aturan semuannya mengikut kehendak
Tuhan. Malahan para Malaikat sendiri ingin
melihat rahsia-rahsia ini.
1Petrus 1:12 Kepada mereka telah dinyatakan,
bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang
telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan
perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang
diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada
kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh
malaikat-malaikat.
Mukasurat 3
Banyak dari misteri-misteri itu telah
dimeteraikan sehinggalah tibanya akhir zaman,
iaitu zaman kita sekarang ini (rujuk karya
Jadwal Jaman secara Garis Besar [272]).
Tanda itu
Kata Yunani dalam Wahyu yang diterjemahkan
sebagai tanda adalah perkataan charagma
(khar’-ag-mah) dari kamus Strong’s Greek
Dictionary (SHD) 5480 yang bermakna:
1) Cap tanda, tanda yang dicapkan.
a) tanda yang dicapkan pada dahi atau tangan
kanan sebagai lencana pengikut-pengikut
Antikristus
b) tanda yang dicapkan pada kuda-kuda
2) benda yang diukir, ukiran, hasil karya ukiran
a) patung-patung berhala
Bentuk sama perkataan tanda dalam Perjanjian
Lama dalam bahasa Ibrani adalah perkataan
‘owth’ (oth) dari Kamus Ibrani Strong SHD
#0226 yang bermakna:
1) tanda, isyarat
a) tanda yang mencirikan
b) sepanduk atau panji
c) peringatan
d) tanda ajaib
e) alamat atau petanda
f) amaran
2) tanda, panji, bendera, keajaiban, bukti
Perkataan ini ditafsirkan sebagai suatu tanda
dalam banyak keadaan, namun ia juga
bermakna suatu tanda yang mencirikan atau
membezakan. Ada satu tanda atau penanda
yang diberikan Tuhan kepada mereka yang
memelihara Perayaan Roti Tidak Beragi dan
Hukum taurat itu.
Keluaran 13:6-10 Makanlah roti yang tidak beragi
tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan
diadakan hari raya bagi TUHAN. 7 Roti yang tidak
beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu;
sesuatupun yang beragi tidak boleh dilihat padamu,
bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh
daerahmu. 8 Pada hari itu harus kauberitahukan
kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena
mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada
waktu aku keluar dari Mesir. 9 Hal itu bagimu harus
menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi
Mukasurat 4
peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di
bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN
telah membawa engkau keluar dari Mesir. 10
Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya
yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun.
Ulangan 6:1-25 "Inilah perintah, yakni ketetapan
dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas
perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di
negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, 2
supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu
takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada
segala
ketetapan
dan
perintah-Nya
yang
kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
3
Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu
dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya
kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan
TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya. 4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu
Allah kita, TUHAN itu esa! 5 Kasihilah TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau
mengajarkannya berulang-ulang kepada anakanakmu dan membicarakannya apabila engkau
duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila
engkau bangun. 8 Haruslah juga engkau
mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 9 dan
haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu
rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Sama seperti binatang Wahyu itu mempunyai
satu tanda yang diletakkan pada dahi serta
tangan mereka yang menyembahnya, begitu
juga Tuhan mempunyai tanda yang diletakkan
pada dahi dan tangan mereka yang
menyembahNya. Konsep ini dikaji dengan
lebih terperinci di dalam karya (Peranan
Hukum Keempat di dalam Jemaat-jemaat
Tuhan Pemelihara Sabat dalam Sejarah
[170]). Tanda itu adalah pada dahi kerana di
situlah bertapaknya pemikiran seseorang itu.
Tanda itu juga ada pada tangan kerana di
situlah fikiran-fikiran dikerjakan dan menjadi
perbuatan. Ianya dengan mengikut perintahperintah Tuhan, dalam fikiran dan perbuatan
maka seseorang itu menerima tanda Tuhan.
Perintah-perintah ini termasuklah apa yang
dinyatakan dalam Keluaran 13:6-10 iaitu
pemeliharaan sistem ibadah Tuhan, dengan
memelihara perayaan-perayaan seperti roti
tidak beragi.
Tanda Binatang [025]
Tanda atauu penanda Tuhan ini bukan fizikal,
sebaliknya ia suatu tanda rohani. Tiada
seorangpun dari para nabi mahupun Yesus
Kristus yang mempunyai tanda fizikal pada
dahi atau tangan mereka, yang menunjukkan
mereka adalah milik Tuhan. Namun mereka
adalah hamba-hamba Tuhan yang hidup.
Sebaliknya, ianya tanda rohani, dan seperti
mana tanda fizikal yang dikenakan ke atas
lembu, ia menandakan pemilikan serta
kepunyaan oleh si pemberi tanda itu, dan
penurutan serta kesetiaan oleh dia yang
mendapat tanda tersebut.
Kita perhatikan dalam Keluaran juga bahawa
Sabat adalah juga suatu tanda antara Tuhan dan
umatNya.
Keluaran 31:12-17 Berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: 13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian:
Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara,
sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turuntemurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, yang menguduskan kamu. 14 Haruslah
kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus
bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat
itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang
yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu
harus dilenyapkan dari antara bangsanya. 15 Enam
hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada
hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian
penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang
melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia
dihukum mati. 16 Maka haruslah orang Israel
memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat,
turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. 17 Antara
Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan
untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya
TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari
yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."
Hari Sabat, sebagai salah satu dari hari yang
diperintahkan Tuhan untuk dipelihara, juga
adalah satu tanda antara Tuhan dan umatNya
(rujuk Sabat [031]). Perhatikan juga bahawa
ianya satu tanda untuk selamanya. Ia tidak
berhenti dengan kedatangan Mesias. Ia tidak
pernah diubah Tuhan atau Yesus Kristus
kepada hari Minggu. Hari Minggu telah
sentiasa dan masih lagi merupakan hari ibadah
bagi mereka yang menderhakai Tuhan serta
perintah-perintahNya. Yang menakjubkan,
kebanyakan Kekristianan moden menganggap
hari Minggu sebagai Hari Tuhan. Yesus
Kristus sendiri mengatakan bahawa dia adalah
Tuhan Sabat, dan bukannya Tuhan hari Minggu
Tanda Binatang [025]
atau sebaranga hari lain (rujuk juga karya Hari
Tuhan dan Zaman Akhir (No. 192)).
Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan
atas hari Sabat."
Begitu juga, pemeliharaan serta ibadah pada
hari Sabat tidak patut dinafikan dengan
pemeliharaan Juma’ah pada hari Jumaat
sebaliknya, sebagaimana yang Islam bersalah
melakukan. Nabi Muhammad tidak pernah
berniat agar para pengikutnya mengabaikan
Sabat dan pada tempatnya mendirikan hari
persediaan sebagai suatu hari suci sendirinya
(rujuk karya Jum'at: Persiapan untuk Sabat
[285]).
Sabat bertujuan untuk memperingati hari
ketujuh penciptaan, iaitu satu hari di mana
Tuhan telah berhenti dari segala pekerjaanNya.
Ia juga menunjuk ke hadapan kepada
perhentian milenium 1,000 tahun itu. Sabat
telah dijadikan untuk manusia, bukan
sebaliknya, dan bukan sebarang hari lain.
(Markus 2:27).
Oleh itu tanda Tuhan diberikan kepada mereka
yang memelihara perintah-perintah Tuhan dan
menyembahNya
mengikut
cara
yang
diperintahNya, bukannya bagaimana mereka
lihat sesuai untuk menyembahNya. Mereka
yang menerima tanda Tuhan menyembahNya
dengan memelihara perintah-perintahNya serta
memelihara Hari-hari RayaNya yang telah
ditentukan, bukannya dengan meniru amalanamalan orang kafir dan memanggilnya Kristian.
Kita tahu bahawa Tuhan tidak ingin disembah
seperti ini.
Ulangan 12:29-32 "Apabila TUHAN, Allahmu,
telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa
yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya,
dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan
diam di negerinya, 30 maka hati-hatilah, supaya
jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka,
setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan
supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah
mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa
ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau
berlaku begitu. 31 Jangan engkau berbuat seperti itu
terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang
menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah
mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anakanaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi
Mukasurat 5
allah mereka. 32 Segala yang kuperintahkan
kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia,
janganlah
engkau
menambahinya
ataupun
menguranginya.
Kita harusnya melakukan dan memelihara apa
yang diperintahkan Tuhan. Ini tidak boleh
dilakukan dengan mendakwa bahawa keduadua Perjanjian Lama dan Baru telah diubah
sehingga kita tidak tahu apa yang dikatakan
teks-teks asalnya, seperti dengan Islam. Skrolskrol Laut Mati membuktikan bahawa kita
mempunyai tulisan-tulisan yang benar sama
sekarang, seperti yang telah ada sebelumpun
kelahiran nabi Muhammad. Nabi Muhammad
tidak boleh difahami bila terasing dari Alkitab.
Hanya dengan memiliki pemahaman hukum itu
serta kesaksian nabi-nabi kedua Perjanjian
Lama dan Baru barulah Qu’ran dapat difahami
dengan betul. Itulah sebabnya kenapa
Muhammad sendiri telah menyuruh untuk
membaca kitab suci itu.
Maksud Ulangan 12 sepatutnya jelas untuk
semua. Ia sama-sama diaplikasikan kepada
umat Kristian, iaitu Israel rohani, seperti mana
ia ditujukan kepada bangsa fizikal Israel.
Sebagaimana Islam sejati, iaitu seperti yang
diajar oleh nabi Muhammad dan empat
Khalifah yang benar, pada permulaannya
merupakan satu cabang Kekristianan, ini juga
diaplikasikan kepada mereka yang menganut
kepercayaan Muslim. Tuhan tidak berubah. Dia
tetap sama kelmarin, hari ini, dan esok.
Amalan-amalan pagan yang dibenciNya
sebelum kedatangan Mesias, juga dibenciNya
selepas kematian Mesias. Seperti mana Israel
fizikal seharusnya tidak terperangkap oleh
amalan-amalan pagan, begitu juga Israel
rohani, iaitu Jemaat, tidak harus terjerumus
oleh amalan-amalan pagan.
Dengan mengubah perintah-perintah serta
Perayaan-perayaan Tuhan yang ditetapkan,
kedua-dua Kekristianan umum dan Islam telah
menyangkal meterai Tuhan. Alkitab sama
sekali tidak menyatakan bahawa Tuhan
memberikan tandaNya kepada sesiapa yang
menyembahNya menurut cara-cara bangsabangsa pagan. Kerana kemungkiran, mereka
yang bergelar Kristian dan Muslim, telah
menolak dari diri mereka tanda Tuhan itu.
Mereka tidak memelihara Sabat. Mereka tidak
Mukasurat 6
merayakan Perayaan Roti Tidak Beragi. Begitu
juga, mereka tidak memelihara hukum-hukum
Tuhan, di mana semua ini telahpun kita lihat
Alkitab katakan memberikan tanda Tuhan.
Sebaliknya kita dapati Kekristianan umum
mendakwa, bahawa hukum itu telah dipakukan
kepada
salib
itu,
sedangkan
ianya
chierographon, atau bil hutang, yang kita
hutang dari Tuhan kerana dosa-dosa kita, yang
telah dipakukan kepada salib itu. Kalau bukan
ini, mereka mendakwa bahawa hukum itu
memang perlu dipelihara dan kemudiannya
mengatakan bahawa hari kelapan minggu kini
adalah Sabat untuk menggantikan Sabat hari
ketujuh yang sebenar. Mereka tidak ingin
mendengar kata-kata Mesias yang mudah dan
jelas itu apabila dia mengatakan untuk tidak
menganggap bahawa dia telah datang untuk
meniadakan hukum itu.
Matius 5:17-19 "Janganlah kamu menyangka, bahwa
Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum
Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu
siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia
akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam
Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan
mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam
Kerajaan Sorga.
Gereja Roman Katolik mendakwa ia berkuasa
untuk mengubah hukum itu. Namun begitu,
Mesias mengatakan bahawa mereka yang
berbuat demikian serta mengajar orang lain
melakukan begitu adalah yang terkecil di
dalam kerajaan Tuhan.
Pada zaman akhir, dunia tidak dibenarkan
dirosakkan sehingga bilangan penuh hambahamba Tuhan telah dimeteraikan dengan
tandaNya.
Wahyu 7:2-3 Dan aku melihat seorang malaikat
lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa
meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan
suara nyaring kepada keempat malaikat yang
ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 3
katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau
Tanda Binatang [025]
pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hambahamba Allah kami pada dahi mereka!"
Hamba-hamba Tuhan ini pada zaman akhir
dimeteraikan pada dahi mereka, kerana mereka
mempunyai hukum-hukum Tuhan di dalam
akal fikiran mereka, dan dengan lanjutan dari
situ, mereka memelihara hukum-hukum ini
melalui perbuatan-perbuatan mereka. Mereka
inilah yang dinubuatkan oleh Yeremia.
Yeremia 31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang
Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,
demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh
Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah
mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Jemaat Tuhan pada zaman akhir adalah mereka
yang di dalam perjanjian yang diperbaharui itu.
Mereka adalah orang-orang dalam mana Tuhan
telah meletakkan hukumNya. Ini adalah tujuan
simbolisme tabut perjanjian itu. Tabut tersebut
yang disuruh Tuhan untuk dibina Musa dan
kaum itu bertujuan menunjuk kepada umat
pilihan. Seperti yang Paulus katakan umat
pilihan adalah bait Tuhan.
2Korintus 6:16 Apakah hubungan bait Allah dengan
berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang
hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengahtengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka,
dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Di dalam bait itu adanya tabut itu. Tabut itu
melambangkan hati umat pilihan (rujuk karya
Tabut Perjanjian [196]). Di dalam hati umat
pilihanlah Tuhan menempatkan hukumNya,
sama seperti tablet-tablet hukum itu pernah
dimasukkan ke dalam tabut fizikal. Hukum
Tuhan bermula dengan dua hukum besar. Dua
hukum besar ini telah disebutkan oleh Kristus.
Markus 12:28-31 Lalu seorang ahli Taurat, yang
mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal
jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang
tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya
dan bertanya: "Hukum manakah yang paling
utama?" 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama
ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tanda Binatang [025]
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada
kedua hukum ini."
Yesus mengatakan bahawa seluruh hukum itu
serta segala yang telah dikatakan para nabi
bersandar pada dua hukum terbesar ini. Seluruh
sistem ibadah diliputi di dalam dua hukum
besar ini. Kedua hukum ini sendirinya
dibahagikan selanjutnya kepada sepuluh
hukum, yang telah dituliskan di atas tablettablet yang dimasukkan ke dalam Tabut
Perjanjian tersebut. Setiap dari sepuluh hukum
ini dihuraikan lebih lanjut oleh Musa dan para
nabi. Ibadah Tuhan dengan memelihara Sabatsabat, Perayaan-perayaan yang telah ditetapkan,
serta Hari-hari Suci berkait langsung kepada
yang pertama dari hukum sepuluh itu, yang
sendirinya berkait langsung kepada hukum
besar pertama. Oleh itu sama seperti yang
Yesus katakan, untuk memasuki hidup kekal,
seseorang itu haruslah memelihara perintahperintah tersebut.
Matius 19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya
engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik?
Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin
masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah
Allah."
Mereka yang dimeteraikan oleh Malaikat
Tuhan yang membawa meterai Allah, adalah
mereka yang akan memelihara Sabat, Bulanbulan Baru, serta Perayaan-perayaan yang
Tuhan telah perintahkan, dan juga hukumhukum itu selainnya (lihat karya Hukum Tuhan
[L1]).
Sebaliknya, tanda binatang itu adalah tanda
pada mereka yang tidak menyembah Tuhan
seperti
yang
diperintahkanNya,
tetapi
sebaliknya menyembah Tuhan palsu menurut
satu sistem ibadah yang palsu. Tetapi apakah
dia binatang ini yang disembah hampir seluruh
dunia? Untuk memahami sistem binatang ini
pada zaman akhir kita perlu kembali kepada
Kejadian.
Binatang-binatang di Darat
Kita semua tahu cerita Adam dan Hawa di
dalam taman Eden (rujuk karya Doktrin Dosa
Asal Bahagian 1 Taman Eden (246)). Ada
banyak lagi yang sedang berlaku di dalam
cerita ini daripada apa yang terlihat secara
Mukasurat 7
luaran. Melainkan seseorang itu mengorek ke
dalam aspek-aspek rohani cerita ini, pada
permukaannya ia kelihatan seperti hanya satu
cerita yang diberitahu untuk menerangkan
sedikit tentang asal-usul manusia serta kenapa
kita berbeza dari makhluk-makhluk lain di atas
planet ini. Dalam Kejadian 3:1 ular yang telah
menipu Hawa itu, digambarkan sebagai lebih
cerdik dari binatang-binatang lain di darat,
yang telah diciptakan Tuhan Allah.
Kejadian 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik
dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan
itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Ini bukanlah ular fizikal yang sedang berbicara,
tetapi sebaliknya makhluk yang merupakan
Kerub yang menutupi yang telah menderhakai
Tuhan. Kata Ibrani bagi ular, nachash (nawkhawsh’) diterbitkan dari kata akar nachash
(naw-khash’) yang bermakna dia yang bersinar
dan dituliskan sebagai ular di dalam bahasa
Inggeris.
Dia yang bersinar ini adalah Kerub yang
Menutupi; iaitu Malaikat Terang atau
Pembawa Terang atau Lucifer dari Yesaya
bab 14 dan Yehezkiel 28:13-17.
Pengertian yang sama digunakan dengan ularular tedung dalam Bilangan 21:6,9. Mereka
disebutkan sebagai nachashim saraphim. Ularular itu disebut begitu disebabkan rasa terbakar
dari gigitannya, namun mungkin juga kerana
mereka diarahkan oleh malaikat-malaikat,
apabila Israel merungut terhadap Tuhan dan
Musa kerana membawa mereka ke padang
gurun.
Istilah
saraph
bermakna
menyala/membakar. Serafim dalam Yesaya 6:2
dipanggil mereka yang bernyala. Maka
begitulah, angkatan malaikat mempunyai paras
rupa bernyala atau bercahaya tembaga.
Ular itu (dalam 2Korintus 11:3) adalah
samaran malaikat terang (2 Korintus 11:4).
Oleh itu ular digunakan sebagai alegori bagi
Iblis yang telah berbicara dengan
perempuan itu dan mendustainya.
Ular ini, atau kerub yang menutupi dikatakan
lebih cerdik, iaitu lebih licik atau bijaksana,
Mukasurat 8
dari sebarang binatang lain di atas darat. Ada
sesuatu tentang pernyataan ini yang kelihatan
pelik. Kita tahu bahawa ular itu adalah rujukan
kepada Iblis, iaitu kerub menutupi yang
terlantik. Kita dimaklumkan dalam Yehezkiel
tentang kebijaksanaannya.
Yehezkiel 28:12-15 "Hai anak manusia, ucapkanlah
suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah
kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH:
Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat
dan maha indah. 13 Engkau di taman Eden, yaitu
taman Allah penuh segala batu permata yang
berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau,
permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu
darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari
emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. 14
Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di
gunung kudus Allah engkau berada dan berjalanjalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. 15
Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak
hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan
padamu.
Raja Tirus yang disebutkan di sini adalah satu
lagi alegori untuk Iblis. Dialah yang berada di
dalam taman Eden itu, yang sempurna dari hari
dia diciptakan sehinggalah kecurangan ditemui
dalamnya. Kerub yang berjaga ini adalah
gambar kesempurnaan dan penuh hikmat. Dari
sini boleh dikatakan agak tidak munasabah
untuk
membandingkan
hikmat
atau
kebijaksanaannya itu dengan binatang-binatang
di atas darat, jika ungkapan binatang-binatang
atas darat itu dianggap secara literal sebagai
bermaksud
binatang-binatang
sebenar.
Penjelasannya di sini adalah bahawa binatangbinatang darat yang lain ini adalah rujukan
kepada makhluk-makhluk roh lain yang
memberontak bersama dengan Iblis. Kita akan
lihat kemudiannya bagaimana binatangbinatang darat ini dikaitkan kepada binatangbinatang Wahyu dan Daniel. Jenis simbolisme
ini juga dilihat dalam rujukan kepada pohonpohon taman itu (rujuk karya Lucifer:
Pemegang Terang dan Bintang Fajar [223]).
Dari Yehezkiel 3:1 kita perhatikan bahawa
Firaun dan bangsa Asyur dibandingkan dengan
pohon-pohon.
Yehezkiel 31:2-18 "Hai anak manusia, katakanlah
kepada Firaun, raja Mesir dan kepada khalayak
ramai yang mengikutinya: Di dalam kebesaranmu
siapakah yang dapat menyamai engkau? 3 Lihat, Aku
menyamakan engkau dengan pohon aras di Libanon,
penuh dengan cabang yang elok dan daun yang
Tanda Binatang [025]
rumpun sekali; tumbuhnya sangat tinggi, puncaknya
sampai ke langit. 4 Sungai-sungai membuatnya besar
samudera raya membuatnya meninggi; itu membuat
sungainya mengalir mengelilingi bedengnya itu; dan
menjulurkan saluran-saluran ke segala pohon yang
ada di padang. 5 Maka dari itu tumbuhnya lebih
tinggi dari segala pohon di padang; rantingrantingnya menjadi banyak, cabang-cabangnya
menjadi panjang lantaran air yang melimpah datang.
6
Pada rantingnya diam bersarang segala burung
yang di udara, di bawah cabangnya segala binatang
di hutan, melahirkan anaknya; dan semuanya bangsa
besar duduk bernaung di bawahnya. 7 Ia elok karena
besarnya dan karena cabangnya yang panjangpanjang; karena akarnya julur-jalar sampai di air
yang berlimpah-limpah. 8 Pohon-pohon aras di
dalam taman Allah tidak akan dapat menyainginya,
juga pohon sanobar tidak akan dapat menyamai
ranting-rantingnya, dan pohon berangan tidak dapat
dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Segala
pohon-pohon yang di taman Allah tiada yang dapat
disamakan dengan dia mengenai keelokannya. 9 Aku
membuat dia sungguh-sungguh elok dengan cabangcabangnya yang sangat rapat. Di taman Eden, di
taman Allah segala pohon cemburu padanya. 10 Oleh
sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh
karena ia tumbuh tinggi dan puncaknya menjulang
sampai ke langit dan ia menjadi sombong karena
ketinggiannya, 11 maka Aku telah menyerahkan dia
ke dalam tangan seorang berkuasa di antara bangsabangsa, supaya ia memperlakukannya selaras dengan
kejahatannya; Aku menghalau dia. 12 Orang-orang
asing, yaitu yang paling ganas di antara bangsabangsa, akan menebang dia dan membiarkannya; di
atas gunung-gunung dan di semua lembah cabangcabangnya berjatuhan dan di semua alur sungai
negeri itu ranting-rantingnya berpatahan dan semua
bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan
membiarkan dia. 13 Di atas batangnya yang roboh itu
berhinggapan segala burung di udara dan di antara
cabang-cabangnya diam segala binatang di hutan. 14
Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang di
tepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya
jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya
pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap
banyak air, jangan tetap berdiri di dalam
kecongkakannya; sebab mereka semuanya telah
diserahkan ke dalam maut, ke dalam bumi yang
paling bawah, di tengah anak-anak manusia yang
telah turun ke liang kubur. 15 Beginilah firman
Tuhan ALLAH: Pada hari ia turun ke dunia orang
mati, Aku membuat samudera raya berkabung
karena dia. Aku mengempang sungai-sungainya,
sehingga air banjirnya dibendung. Dan karena dia
Aku membuat gunung Libanon berpakaian kabung
dan membuat segala pohon di hutan layu lesu. 16
Mendengar derum kejatuhannya Aku membuat
bangsa-bangsa gemetar, pada saat Aku menurunkan
dia ke dunia orang mati, menjumpai mereka yang
telah turun ke liang kubur. Dan segala pohon taman
Eden akan merasa terhibur di bumi yang paling
bawah, yaitu pohon yang terpilih dan yang terindah
dari Libanon, yang menghisap banyak air. 17 Mereka
Tanda Binatang [025]
juga turun bersama dia ke dunia orang mati, yaitu ke
orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang, dan
mereka yang bernaung di bawahnya di tengah
bangsa-bangsa mati juga. 18 Maka dengan siapakah
engkau dapat disamakan di antara pohon-pohon di
taman Eden dalam hal kemuliaan dan kebesaran?
Engkau akan diturunkan ke bumi yang paling bawah
bersama pohon-pohon di taman Eden dan engkau
telentang di tengah orang-orang yang tak bersunat
bersama orang-orang yang mati terbunuh oleh
pedang. Itulah Firaun dengan semua khalayak ramai
yang mengikutinya, demikianlah firman Tuhan
ALLAH."
Pohon-pohon serta binatang-binatang ini
merupakan simbolisme rohani. Simbolisme ini
dikaji di dalam karya Kejatuhan Mesir [036].
Jenis simbolisme ini dilihat sepanjang Alkitab
dan dinyatakan kepada hamba-hamba Tuhan
pada zaman akhir ini. (Daniel 12:9-10)
Konsep-konsep ini tidak senang difahami, dan
tidak dinyatakan melainkan seseorang itu
membandingkan perintah atas perintah, baris
atas baris, yang itu dengan yang ini. Kita juga
dapat melihat kaitan di sini antara binatangbinatang darat dan bani syurgawi yang telah
murtad itu apabila melihat pada tindakantindakan Mesias.
Matius 8:28-32 Setibanya di seberang, yaitu di
daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua
orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka
sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang
berani melalui jalan itu. 29 Dan mereka itupun
berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami,
hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk
menyiksa kami sebelum waktunya?" 30 Tidak jauh
dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari
makan. 31 Maka setan-setan itu meminta kepadaNya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah
kami pindah ke dalam kawanan babi itu." 32 Yesus
berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah
mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka
terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang
ke dalam danau dan mati di dalam air.
Markus 5:1-13 Lalu sampailah mereka di seberang
danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus
turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan
roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu
diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang
sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4
karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai,
tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya
dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun
yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang
malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukitbukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya
dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh,
Mukasurat 9
berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembahNya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusanMu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang
Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya:
"Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa
namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami
banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya
Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari
daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit
sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu
roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah
kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami
memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan
mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan
memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kirakira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke
dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
Beberapa kali Yesus Kristus direkodkan
menghalau setan-setan dari orang. Ke manakah
dia buang setan-setan ini? Mereka dibuang ke
dalam kumpulan babi, binatang-binatang darat,
yang kemudiannya lari terjun ke dalam air dan
terbunuh. Air yang dimasuki binatang-binatang
fizikal ini melambangkan air-air roh, yang akan
mendahului dan membinasakan bani syurgawi
yang murtad itu, sama seperti air Laut Merah
mendahului dan membinasakan tentera Mesir
itu. Yesus Kristus sebenarnya memberikan satu
nubuatan tentang apa yang akan berlaku
akhirnya kepada bani tersebut. Dengan
mengutus setan-setan itu, iaitu binatangbinatang rohani darat, ke dalam babi, iaitu
binatang-binatang fizikal darat, Mesias
menunjukkan nasib yang akan menimpa Iblis
dan setan-setan. Oleh itu, ianya kuasa Mesias
seperti mana yang diberikan kepadanya oleh
Tuhan, untuk menamatkan penderhakaan itu
dengan mengubah mereka semula kepada
makhluk-makhluk fizikal, dan mematikan
mereka di dalam air sama seperti manusia lama
dimatikan dalam air pembaptisan dan diberikan
hidup yang baru. Bani syurgawi penderhaka itu
juga diberikan pembaptisan kepada hidup baru
itu. Penderhakaan itu akan dihapuskan dan
mereka yang bertanggungjawab akan dibawa
turun ke tepi-tepi lubang dalam itu, menjadi
makhluk-makhluk fizikal, dan kemudiannya
setelah pertaubatan dan pembaptisan di dalam
air Roh Kudus, kembali kepada kehidupan baru
melalui Mesias melalui kuasa Roh Kudus.
Itulah apa yang digambarkan di sini dengan
pembuangan setan-setan itu. Konsep ini juga
Mukasurat 10
dilihat di dalam kitab Hakim-hakim apabila
Simson mengambil madu dari bangkai singa
yang telah dibunuhnya.
Hakim-hakim 14:5-11 Lalu pergilah Simson beserta
ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka
sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka
seekor singa muda mendatangi Simson dengan
mengaum. 6 Pada waktu itu berkuasalah Roh
TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya
seperti orang mencabik anak kambing--tanpa apaapa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya
kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya
itu. 7 Maka pergilah ia ke sana, lalu bercakap-cakap
dengan perempuan itu, sebab Simson suka
kepadanya. 8 Setelah beberapa waktu kembalilah ia
ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan
ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat
bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah
pada kerangka singa itu dan juga madu. 9
Dikeruknya madu itu ke dalam tangannya dan
sambil memakannya ia berjalan terus, kemudian
pergilah ia kepada ayahnya dan ibunya, dan
memberikannya juga kepada mereka, lalu mereka
memakannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada
mereka, bahwa madu itu dikeruknya dari kerangka
singa. 10 Setelah ayahnya pergi kepada perempuan
itu, Simson mengadakan perjamuan di sana, sebab
demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda.
11
Ketika mereka melihat dia, dipilihlah tiga puluh
orang kawan untuk menemani dia.
Tiga puluh kawan ini merupakan satu kiasan
bagi sidang dalaman Angkatan Syurga.
Pengambilan madu dari tubuh singa itu
mewakili perbuatan menjadikan sesuatu yang
haram kepada halal dan boleh dimakan.
Di situ kita dapati dua perumpamaan yang
menunjuk kepada apabila Mesias membereskan
penderhakaan bani syurgawi itu dan
mengubahkan yang tidak suci kepada yang suci
(rujuk karya Simson dan para Hakim [073]).
Kembali kepada konsep binatang. Istilah bagi
binatang di dalam Kejadian 3:1 adalah
perkataan Ibrani chay (khah’-ee) dari SHD
#2416. Perkataan ini digunakan seperti berikut
di dalam Alkitab King James Version: hidup
197,
kehidupan
144,
binatang
76,
bernyawa/hidup 31, makhluk 15, berlari 7,
benda hidup 6, lain-lain 19.
Oleh itu, ia mempunyai maksud lebih dari
hanya seekor binatang. Ular, atau Nachash
telah dikutuk melebihi binatang-binatang darat
yang lain. Jadi, binatang-binatang darat lain
Tanda Binatang [025]
juga dikutuk, namun ular itu dikutuk jauh
melebihi binatang-binatang itu.
Kejadian 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah
kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di
antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan
kaumakan seumur hidupmu.
Kata terkutuk adalah perkataan Ibrani ‘arar
(aw-rar’) dari SHD #0776 yang bermakna:
mengutuk
1a) (Qal)
1a1) mengutuk
1a2) terkutuklah dia (kata kerja yang
dipakai seperti dalam kutukan)
1b) (Niphal) dikutuk, terkutuk
1c) (Piel) mengutuk, terletak di bawah
kutukan, meletakkan kutukan ke atas
1d) (Hophal) dijadikan satu kutukan,
jadi terkutuk
Ianya digunakan dalam ertikata bahawa Tuhan
mengutuk mereka yang menyimpang dari jalanjalanNya.
Mazmur 119:21 Engkau menghardik orang-orang
yang kurang ajar, terkutuklah orang yang
menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
Yeremia 11:3 Katakanlah kepada mereka: Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Terkutuklah orang
yang tidak mendengarkan perkataan-perkataan
perjanjian ini,
Maleakhi 2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan
jika kamu tidak memberi perhatian untuk
menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta
alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke
antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu
menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi
kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Kembali kepada Kejadian 1:26, manusia
dicipta menurut gambar Tuhan, iaitu Elohim,
dan berkuasa atas segala benda hidup.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
Tanda Binatang [025]
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
Terdapat dua aspek kepada ayat ini. Pertama,
dari segi fizikal ianya suatu hakikat penciptaan
manusia bahawa dia mempunyai kebolehan
untuk menundukkan serta berkuasa atas semua
binatang atas planet ini. Maksud ini jelas
diketahui. Kedua, ayat ini juga satu nubuatan
dengan aplikasi rohani, iaitu manusia akan
akhirnya berkuasa atas bani syurgawi yang
telah murtad ini, binatang-binatang rohani ini.
Apabila bilangan penuh umat pilihan telah
ditebus dari bumi ini dan dijadikan raja-raja
dan imam-imam di dalam kerajaan Tuhan,
mereka kemudiannya akan memerintah bumi
ini bersama Yesus Kristus.
Wahyu 20:4-6 Lalu aku melihat takhta-takhta dan
orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga
melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal
kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan
karena firman Allah; yang tidak menyembah
binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun. 5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak
bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun
itu. Inilah kebangkitan pertama. 6 Berbahagia dan
kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam
kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan
menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka
akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Dia, seribu tahun lamanya.
Pada masa inilah nubuatan 1Korintus juga akan
digenapi, dan bani penderhaka itu akan
dihakimi orang-orang kudus (bandingkan juga
karya Penghakiman Terhadap Para Iblis [080]).
1Korintus 6:2-3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa
orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan
jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu,
tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkaraperkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu,
bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?
Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari.
Dengan menjadi penjaga atau wali planet ini
bersama Yesus Kristus dan meneguhkan
hukum-hukum Tuhan yang benar, kelakuan
umat pilihan akan digunakan untuk
menghakimi kelakuan bani syurgawi murtad
Mukasurat 11
itu. Kemudian setelah mereka dihakimi dan
didapati bersalah, mereka akan dibereskan
Tuhan. Ini adalah pada kebangkitan kedua. Hal
ini mungkin berlaku lebih awal jika Adam dan
Hawa tidak menderhaka dan mengikuti Iblis.
Bagaimanapun, kita tahu bahawa penderhakaan
mereka itu telahpun diketahui lebih awal oleh
Tuhan dan bahawa Dia telahpun mempunyai
rencana yang akhirnya akan berjaya mencapai
tujuanNya, termasuk apa yang telah dinyatakan
dalam Kejadian 1:26.
Pada waktu kebangkitan kedua itu, bani
syurgawi yang menderhaka ini akan dibawa
turun ke tepi lubang dalam itu (Yehezkiel 31).
Mereka akan diubah menjadi manusia sama
seperti bagaimana Mesias telah mengosongkan
dirinya, melepaskan kewujudan rohani
syurgawinya, mengambil bentuk seorang
hamba dan menjadi seorang manusia (Filipi
2:6-8). Hakikatnya adalah Yesus Kristus telah
melakukan semua itu dengan rela kerana
ketaatannya kepada Tuhannya, manakala bani
syurgawi murtad itu akan diubah secara paksa
oleh kuasa Tuhan. Pada masa inilah mereka
akan lihat ganjaran dosa penderhakaan mereka.
Pada waktu ini mereka akan diberikan peluang
untuk bertaubat dan diampuni Tuhan yang
mengasihani dan menyayangi (rujuk karya
Domba yang Hilang dan Anak yang Hilang
[199]).
Mereka kemudiannya akan dilatih semula
untuk mengikuti serta melaksanakan hukumhukum Tuhan, seperti mana ia dilaksanakan
Yesus Kristus dan umat pilihan. Maka aspek
kedua nubuatan Kejadian 1:26 itu akan
digenapi tujuh ribu taun selepas zaman Adam.
Oleh itu, nasib bani murtad itu dilambangkan
oleh perbuatan-perbuatan Mesias, apabila dia
menghalau keluar setan-setan dan menghantar
mereka ke dalam babi, dan oleh Simson
apabila dia memakan madu dari bangkai singa
itu. Sekali lagi kita melihat peristiwa-peristiwa
fizikal seperti yang direkodkan dalam Alkitab
memberi jalan kepada penggenapan rohaninya.
Binatang itu
Istilah binatang sekali lagi digunakan dalam
Daniel bab 7. Di sini kita lihat terdapat empat
binatang yang keluar dari laut.
Mukasurat 12
Daniel 7:2-7 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada
malam hari aku mendapat penglihatan, tampak
keempat angin dari langit mengguncangkan laut
besar, 3 dan empat binatang besar naik dari dalam
laut, yang satu berbeda dengan yang lain. 4 Yang
pertama rupanya seperti seekor singa, dan
mempunyai sayap burung rajawali; aku terus
melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia
terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki
seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati
manusia. 5 Dan tampak ada seekor binatang yang
lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri
pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk
masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan
demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah
daging banyak-banyak. 6 Kemudian aku melihat,
tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti
macan tutul; ada empat sayap burung pada
punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat,
dan kepadanya diberikan kekuasaan. 7 Kemudian
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak
seekor binatang yang keempat, yang menakutkan
dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi
besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan
sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda
dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia
bertanduk sepuluh.
Empat binatang ini sekali lagi bukannya
menumpu kepada kelainan fizikalnya, tetapi
sebaliknya terdapat sekumpulan simbolisme di
sini. Kita dimaklumkan dalam Daniel 7:17
bahawa empat binatang ini adalah empat raja
yang akan muncul atas bumi. Empat binatang
ini sepadan dengan empat bahagian berlainan
pada patung di dalam mimpi raja
Nebukadnezar dalam Daniel bab 2.
Daniel 2:31-45 Ya raja, tuanku melihat suatu
penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar!
Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak
di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. 32
Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada
dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya
dari tembaga, 33 sedang pahanya dari besi dengan
kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari
tanah liat. 34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit
lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia,
lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang
dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. 35 Maka
dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah
liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya
menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada
musim panas, lalu angin menghembuskannya,
sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan.
Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi
gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. 36 Itulah
mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami
katakan kepada tuanku raja: 37 Ya tuanku raja, raja
segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta
Tanda Binatang [025]
langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan
dan kemuliaan, 38 dan yang ke dalam tangannya
telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di
manapun mereka berada, binatang-binatang di
padang dan burung-burung di udara, dan yang
dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu-tuankulah kepala yang dari emas itu. 39 Tetapi
sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain,
yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian
suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga,
yang akan berkuasa atas seluruh bumi. 40 Sesudah itu
akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras
seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan
menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang
menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan
meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. 41
Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya
sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian
lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi;
memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai
dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan
tanah liat. 42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu
sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat,
demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras
sebagian dan rapuh sebagian. 43 Seperti tuanku lihat
besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka
akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan
merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat
bercampur dengan tanah liat. 44 Tetapi pada zaman
raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan
suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai
selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih
lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan
meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya,
tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selamalamanya, 45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa
tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu
terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi,
tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang
maha besar telah memberitahukan kepada tuanku
raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi
itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
Bahagian-bahagian patung ini yang terbentuk
dari logam yang kian menurun kualitinya dari
kepala hingga ke jari kaki, bertujuan
melambangkan empat kerajaan yang akan
memerintah bumi ini dari Babilon kerajaan
Nebukadnezar sebagai kepala, sehingga
kerajaan sepuluh jari kaki yang akan
dibinasakan pada hujung zaman ini. Kerajaan
terakhir ini akan dibinasakan oleh batu dari
langit yang tidak dibuat tangan manusia. Batu
ini tidak lain tidak bukan adalah Mesias. Dia
adalah batu penjuru utama bait itu.
Kisah 4:10-12 maka ketahuilah oleh kamu sekalian
dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama
Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu
salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari
Tanda Binatang [025]
antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah
orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan
kamu. 11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri-,namun ia telah menjadi batu penjuru. 12 Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain
di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Maka kita ada binatang Wahyu itu yang
mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk,
dan kita ada kerajaan akhir patung dalam
Daniel bab 2 yang mempunyai sepuluh jari.
Keduanya merupakan perwakilan konsep yang
sama. Iaitu, pada zaman akhir sebelum Mesias
kembali untuk memerintah planet ini, akan ada
satu kerajaan yang disebut sebagai binatang itu,
yang terdiri dari sepuluh pemerintah yang akan
memberikan kuasa mereka kepada sistem
binatang itu untuk selama satu jam (Wahyu
17:13). Kesepuluh raja ini bersepadan dengan
sepuluh anak Haman yang digantung dalam
buku Ester (rujuk karya Ulasan Mengenai Ester
[063]). Mereka semua digantung bersama
kerana mereka sama-sama membentuk
penyatuan sepuluh jari kaki Daniel bab 2, dan
sepuluh tanduk Wahyu 13 pada zaman akhir.
Wahyu 13:1 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam
laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan
pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Mereka akan berperang dengan anak domba
itu, tetapi anak domba itu akan mengalahkan
mereka.
Wahyu 17:14 Mereka akan berperang melawan
Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan
mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas
segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka
bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu
mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang
setia."
Binatang-binatang ini dilihat sebagai kerajaankerajaan atas dunia ini, yang telah mendapat
kuasa atas penduduk dunia ini. Satu idea kunci
yang berguna di sini ditemui dalam Ulangan
32:8.
Ulangan 32:8-9 Ketika Sang Mahatinggi membagibagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika
Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia
Mukasurat 13
menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut
bilangan anak-anak Tuhan. 9 Tetapi bagian TUHAN
(Yahovah) ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang
ditetapkan bagi-Nya.
Di sini kita dimaklumkan bahawa apabila
anak-anak Adam dipisahkan dan diberikan
pusaka mereka (iaitu, pada menara Babel),
wilayah-wilayah mereka ditetapkan menurut
bilangan anak-anak Tuhan. Ini muncul dalam
RSV, Septuagint dan Skrol-skrol Laut Mati. Ini
jelas difahami pada zaman purba. Difahamkan
terdapat tujuh puluh bangsa, masing-masingnya
di bawah kawalan seorang makhluk roh
tertentu, iaitu seorang penjaga, salah seorang
dari anak-anak Tuhan. Salah satu bangsa ini
adalah Israel, yang diberikan kepada Yahovah.
Kita mengenali makhluk ini sebagai Anak
Tuhan yang telah menjadi manusia dan mati
untuk dosa-dosa dunia ini, iaitu dia yang
dipanggil Yesus Kristus (rujuk karya Malaikat
YHVH [024]).
Makhluk-makhluk roh yang berkuasa atas
bangsa-bangsa ini, merupakan binatangbinatang atas darat yang disebutkan dalam
Kejadian. Menurut Daniel, empat dari
binatang-binatang ini akan bangkit untuk
membentuk kerajaan-kerajaan besar. Kerajaan
terakhir dari yang empat ini akan mempunyai
tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Tujuh kepala
ini dikatakan adalah tujuh gunung atas mana
perempuan itu (perempuan sundal Wahyu yang
mabuk dengan darah orang-orang kudus)
duduk, namun ia juga adalah tujuh raja. Tujuh
gunung ini dalam ertikata fizikalnya
merupakan tujuh gunung atau bukit atas bumi,
tetapi juga secara kiasannya adalah tujuh
kerajaan atau kebangkitan semula kerajaan
yang sama sepanjang suatu jangkamasa yang
diperpanjangkan. Sepuluh tanduk itu adalah
juga sepuluh raja, yang akan memberikan
segala kuasa dan kewibawaan kepada binatang
itu.
Idea penting untuk diingati di sini adalah
patung Daniel bab 2. Di situ kita lihat satu
patung dengan empat logam berlainan. Ia
merupakan satu unit sempurna. Setiap bahagian
berhubung dengan bahagian sebelum dan
selepasnya. Oleh itu keempat-empat kerajaan
ini bukannya kerajaan-kerajaan berasingan
sepenuhnya yang tiada kesamaan antara satu
Mukasurat 14
sama lain. Sebaliknya, mereka semua
berkaitan, dan semuanya sebahagian dari satu
sistem menyeluruh. Sistem ini bermula dengan
orang-orang Babilon, melalui Medo-Persia,
melalui Yunani-Macedonia, dan akhirnya
sampai kepada binatang terakhir, iaitu sistem
Rom (rujuk karya Mistisisme Bab 1
Penyebaran Misteri-misteri Babilon [B7_1]).
Sewaktu zaman kerajaan-kerajaan ini, sistemsistem ibadah palsu berkembang pesat. Sama
seperti yang dinyatakan dalam Daniel 7:25,
binatang itu akan berusaha mengubah waktu
dan hukum. Memang inilah yang telah berlaku
di bawah sistem binatang Rom itu dengan
perempuan sundal yang menunggangnya.
Waktu yang telah diubah adalah waktu
kalendar. Kalendar yang digunakan hari ini di
hampir serata dunia diterima begitu saja.
Namun, ianya rekaan sistem Rom ini. Hari
tidak lagi bermula pada waktu matahari
terbenam seperti yang Alkitab nyatakan,
sebaliknya ia bermula dari waktu tengah
malam. Tahun tidak lagi bermula pada hari
bulan baru yang terdekat kepada ekuinoks
vernal (musim bunga) agar Paskah dapat
dipelihara pada musimnya, sebaliknya ia
bermula pada pertengahan musim salji di
hemisfera utara. Bulan-bulan tidak lagi
bermula pada hari bulan baru seperti yang
dinyatakan firman Tuhan, sebaliknya, ia akan
saling berubah, bergantung pada bilangan hari
dalam bulan kalendar Rom yang ditetapkan.
Binatang ini dikatakan mempunyai seorang
perempuan
sundal
menaikinya.
Istilah
perempuan sundal digunakan dalam Perjanjian
Lama sebagai rujukan kepada umat pilihan
Tuhan iaitu Israel. Oleh itu, sama seperti Israel
fizikal bersundal dengan Mesir, dan Babilon,
begitu jugalah dengan Israel rohani. Perempuan
sundal ini mempunyai nama pada dahinya, iaitu
BABEL BESAR, IBU DARI WANITAWANITA PELACUR DAN DARI KEKEJIAN
BUMI. (Wahyu 17:1-5) Patut mudah untuk
melihat kenapa ini adalah nama perempuan
sundal itu. Dia dicapkan dengan tanda Babilon
pada dahinya. Ajaran-ajarannya adalah ajaran
agama-agama misteri Babilon. Kepercayaan
serta ajaran palsu Babilon milik Nebukadnezar
itu menyalur turun dari kepala emas itu melalui
Tanda Binatang [025]
seluruh siri empayar itu seperti mana yang
digambarkan dalam Daniel bab 2.
Sementara memasukkan ciri-ciri misterimisteri
Babilon
ke
dalam
jenama
Kekristianannya itu, perempuan sundal ini akan
mula mengubah Sabat dari hari ketujuh minggu
kepada hari pertama. Hal ini saja sudah cukup
untuk menyebabkan mereka yang mendakwa
menyembah satu-satunya Tuhan benar,
kehilangan tanda Tuhan itu. Perempuan sundal
yang menaiki binatang ini tidak akan berhenti
di situ saja. Dia juga akan cuba mengubah
hukum-hukum
Tuhan.
Dia
akan
menggabungkan perintah kedua Tuhan dengan
yang pertama, kemudian membahagikan
perintah kesepuluh menjadi dua untuk
mengimbangkannya.
Semua
ini
demi
membolehkan ia mengambil patung berhala
pagan serta perhiasan emas dan perak yang
digunakan untuk menghiasi dirinya, sama
seperti yang dilihat rasul Yohanes dalam
penglihatannya dalam Wahyu 17:4. Dia akan
menghujat Allah dengan mengikut gaya-gaya
bangsa pagan yang ditaklukinya. Dia akan
menyerapkan semua cara-cara jahat mereka ke
dalam apa yang dipanggilnya Kekristianan dan
kemudiannya mendustai mereka yang tidak
dipanggil dan dipilih Tuhan. Dengan
memberikan kononnya nilai atau tema Kristian
kepada cara-cara bangsa kafir menyembah
tuhan-tuhan
mereka,
dia
menjadikan
Kekristianan keji. Tidak lagi mereka yang
memanggil diri mereka Kristian memelihara
perayaan-perayaan Tuhan sebagai hari-hari
suci, tetapi mereka akan merayakan hari-hari
pesta tuhan-tuhan pagan (rujuk karya-karya
Pertikaian-pertikaian Quartodeciman [277]
dan Asal-Usul Krismas dan Easter [235]).
Akibat dari semua ini adalah kehilangan
pemahaman rencana keselamatan Tuhan untuk
manusia, yang hanya dapat difahami melalui
pemeliharaan hari-hari rayaNya yang telah
ditetapkan.
Hukum-hukum pemakanan Tuhan diabaikan
dan pemakanan makanan yang haram
berleluasa (rujuk karya Hukum-hukum
Pemakanan [015]). Mungkin pemakanan
makanan halal dan haram mempunyai aplikasi
rohani yang berhubung dengan ketaatan kepada
hukum-hukum Tuhan. Kerana sama seperti
Tanda Binatang [025]
Hawa yang telah mengikut Iblis dalam
ketidaksetiaan kepada Tuhan dan memakan
dari pohon larangan itu, begitu juga dengan
para pengikut sistem yang mengikut Iblis
dalam mengingkari Tuhan dan memakan
makanan haram. Makanan haram ini sepadan
dengan ibadah haram. Sekali lagi kita
perhatikan simbolisme binatang-binatang di
darat ini yang merujuk kepada makanan haram.
Sama seperti adanya binatang fizikal darat yang
halal untuk dimakan dan ada yang tidak, begitu
juga ada antara makhluk rohani itu yang suci
dan ada yang tidak. Mereka yang suci seperti
Mesias, adalah baik untuk makanan rohani. Dia
adalah roti hidup rohani. Itulah sebabnya
kenapa hukum-hukum pemakanan itu diadakan
seperti itu. Sekali lagi, alam fizikal menunjuk
kepada alam rohani.
Segala benda-benda yang keji ini akan
dilakukan oleh perempuan sundal ini demi
kuasa dan darjat, tanpa menyedari bahawa
amalan-amalan pagan serta bentuk-bentuk
ibadah yang dibawa masuk dari bangsa-bangsa
lain ini dan dijadikan miliknya, telah dilakukan
di bawah pengaruh tuhan-tuhan pagan ini, bani
syurgawi murtad, yang berkuasa atas bangsabangsa tersebut. Ia tidak terus suci dan murni
dan mengikut jalan lurus dan sempit itu serta
memelihara perintah-perintah Tuhan, tanpa
menyimpang ke kanan atau ke kiri, tetapi
sebaliknya ia telah mengambil jalannya sendiri.
Dia melakukan percabulan dengan raja-raja
dunia, dan dengan kuasa-kuasa rohani di
tempat-tempat tinggi. Masih tidak cukup lagi,
ia akan menganiaya orang-orang kudus Tuhan
yang Maha Tinggi seperti yang dinubuatkan
dalam Daniel 7:25. Ia akan diberikan kuasa
selama satu masa, dua masa, dan setengah
masa. Ini adalah tempoh 1260 tahun Empayar
Rom Suci dari tahun 590 TM hingga 1850 TM.
Sewaktu tempoh ini ia mabuk dengan darah
orang-orang kudus serta saksi-saksi untuk
Yesus Kristus (Wahyu 17:7) (rujuk karya-karya
Distribusi Umum Jemaat-jemaat Pemelihara
Sabat [122] dan Peperangan-peperangan
Unitarian/Trinitarian [268]). Juga ia akan
membuatkan penghuni-penghuni bumi mabuk
dengan anggur percabulannya (Wahyu 17:2).
Anggur atau wain ini merupakan doktrindoktrin, ajaran-ajaran, serta sistem ibadahnya
Mukasurat 15
yang semuanya ditiru dari ibadah kafir tuhantuhan asing.
Akhirnya perempuan sundal ini akan menjadi
begitu korup sekali, hinggakan ramai dari
mereka yang mabuk dengan anggurnya tidak
dapat lagi mengikutinya. Mereka akan cuba
berpisah daripadanya dan menjadi berasingan.
Jemaat-jemaat Protestan ini merupakan anakanak perempuan kepada perempuan sundal ini
yang disebutkan dalam Wahyu 17:5. Sebalik
membuang segala bidaahnya dan kembali
kepada jalan yang lurus dan sempit itu, iaitu
iman sejati yang disampaikan oleh Yesus
Kristus, mereka akhirnya akan hanya
membuang amalan-amalannya yang paling
teruk sekali, namun masih lagi mengekalkan
kebanyakan
doktrin-doktrinnya
serta
dahaganya untuk darah orang-orang kudus.
Mereka sia-sia menyembah Tuhan, mengajar
perintah manusia sebagai doktrin (Matius
15:9).
Maka binatang terakhir Daniel ini akan
ditunggang dan dikawal selama 1260 tahun
oleh perempuan sundal ini. Ia akan mengubah
hukum dan waktu hinggakan seluruh bumi
tertipu. Sistem terakhir ini akan sangat berbeza
dari sistem kerajaan Tuhan, hinggakan ia
menjadi sangat sukar untuk umat Tuhan keluar
daripadanya seperti yang diperintahkan kepada
mereka (Wahyu 18:4). Untuk keluar
daripadanya, seseorang itu haruslah mengikut
satu sistem yang bertentangan sepenuhnya
dengan sistem binatang itu. Seseorang itu
haruslah memelihara hari-hari Raya Tuhan
seperti yang telah ditetapkanNya, dan
bukannya hari-hari suci pagan yang ditetapkan
oleh tuhan-tuhan pagan. Itulah pilihannya,
tanda Tuhan dengan memelihara hukumhukumNya dan Hari-hari SuciNya, atau tanda
binatang
dengan
mengikut
perintahperintahnya dan hari-hari suci yang diilhami
tuhan-tuhan pagan. Akhirnya akan ada satu
penganiayaan terakhir di bawah Meterai
Kelima Wahyu. Ini adalah Malapetaka Besar
abad ke 20 dan akan berterusan ke dalam abad
ke 21 dan akhirnya akan melihatkan
perempuan sundal itu dibinasakan oleh
binatang itu sendiri (rujuk karya Pekabaran
Wahyu 14 [270]).
Mukasurat 16
Pada masa ini ianya sukar untuk membeli atau
menjual tanpa tanda binatang itu. Untuk ramai
orang, ianya sangat sukar untuk tidak bekerja
atau melakukan urusan pada hari Sabat, Hari
Bulan Baru, dan Hari-hari Suci Tuhan, dan
tetap kekal dalam pekerjaan mereka.
Bagaimanapun, masa itu akan tiba tidak lama
lagi apabila menurut Wahyu 13:17, tiada
seorangpun yang dapat membeli atau menjual
tanpa tanda ini. Dalam kata lain, melainkan
seseorang itu rela bekerja pada hari Sabat,
Bulan Baru, dan Hari-hari Suci, dia tidak akan
dapat terus kekal di dalam pekerjaannya atau
perniagaannya. Dengan adanya keperluankeperluan kehidupan moden, seperti cukai,
sewa, insurans, dan lain-lain, ianya akan
menjadi mustahil untuk terus memiliki tanda
Tuhan dan tetap berfungsi di dalam sistem
binatang itu.
Akan adakah satu tanda fizikal contohnya cip
komputer yang ditanam dalam orang sebagai
tanda binatang itu? Mungkin akan sampai ke
tahap itu, namun itu hanyalah satu tanda fizikal
sahaja. Tanda sebenar adalah tanda rohani,
iaitu apa yang orang lakukan dan akan
memilikinya tanpa mereka mengetahuinya!
Oleh itu, sementara ramai orang risau bahawa
satu hari nanti mereka akan terpaksa menerima
tanda binatang ini pada dahi dan tangan
mereka,
sebenarnya
mereka
telahpun
dimeteraikan dengannya pada dahi dan tangan
mereka. Itulah sebabnya kenapa Wahyu 12:9
dapat mengatakan: “Dan naga besar itu, si ular
tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke
bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.” Memang benar
naga besar itu telah menyesatkan seluruh dunia,
bahkan mereka yang berhati-hati terhadap
tanda itu.
Bilangan Binatang itu
Satu lagi sumber nubuatan palsu sepanjang
tahun-tahun yang sudah berpusat di sekeliling
bilangan binatang itu. Kita dimaklumkan
dalam Wahyu 13:18 bahawa dia mempunyai
hikmat boleh mengira bilangan binatang itu
sebagai bilangan manusia, yang bilangannya
adalah 666. Ianya jelas diketahui dan
dicatatkan bahawa bilangan 666 dikaitkan
dengan misteri-misteri Babilon. Simbol Isis
Tanda Binatang [025]
adalah SSS yang mempunyai kesepadanan
numerikal 666. Bilangan ini telah diterapkan di
dalam kultus-kultus suria sejak zaman Babel
hingga ke zaman ini. Imam-imam Babilon
purba telah membahagikan angkasa kepada tiga
puluh enam gugusan bintang. Hasil faktorial
bilangan tiga puluh enam adalah 666. Iaitu,
apabila semua bilangan dari nombor satu
hingga dan termasuk nombor tiga puluh enam
dijumlahkan bersama, hasilnya adalah 666.
Para imam pagan itu mempunyai cara tertentu
untuk menggambarkan tiga puluh enam divisi
ini dengan menyusun setiap dari tiga puluh
enam nombor itu dalam satu jadual enam baris
enam kolum yang diukirkan mereka pada
azimat-azimat yang dipakai mereka di
sekeliling leher. Setiap baris dan setiap kolum
serta setiap pepenjuru jumlahnya adalah 111.
Maka jumlah kesemua baris dan kolum itu
adalah 666. Oleh itu kita lihat bahawa para
imam pagan purba bukan saja biasa dengan
bilangan ini, tetapi juga menggunakannya
sebagai sebahagian dari astrologi mereka dan
sebagai satu alat ramalan. Astrologi dan
ramalan adalah sebahagian dari sistem Babilon.
Wahyu 13:8 menyatakan bahawa bilangan 666
ini bukan saja merupakan bilangan binatang
itu, tetapi juga bilangan manusia. Pemahaman
konsep ini diberikan oleh Yesaya.
Yesaya
14:4-17
maka
engkau
akan
memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan
berkata: "Wah, sudah berakhir si penindas sudah
berakhir orang lalim! 5 TUHAN telah mematahkan
tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang
memerintah, 6 yang memukul bangsa-bangsa dengan
gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya;
yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka
dengan tiada henti-hentinya. 7 Segenap bumi sudah
aman dan tenteram; orang bergembira dengan soraksorai. 8 Juga pohon-pohon sanobar dan pohon-pohon
aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu,
katanya: 'Dari sejak engkau rebah terbaring, tidak
ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!' 9
Dunia orang mati yang di bawah gemetar untuk
menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwaharwah bagimu, yaitu semua bekas pemimpin di
bumi;
semua
bekas
raja
bangsa-bangsa
dibangunkannya dari takhta mereka. 10 Sekaliannya
mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu:
'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami,
sudah menjadi sama seperti kami!' 11 Ke dunia orang
mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi
gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai
lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai
Tanda Binatang [025]
selimutmu." 12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit,
hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah
dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang
mengalahkan bangsa-bangsa! 13 Engkau yang
tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke
langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi
bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas
bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. 14 Aku
hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan,
hendak menyamai Yang Mahatinggi! 15 Sebaliknya,
ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke
tempat yang paling dalam di liang kubur. 16 Orangorang yang melihat engkau akan memperhatikan dan
mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang
telah membuat bumi gemetar, dan yang telah
membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, 17 yang
telah membuat dunia seperti padang gurun, dan
menghancurkan
kota-kotanya,
yang
tidak
melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang
ke rumah?
Kunci kepada pemahamannya terdapat di
dalam ayat keenam belas: “Inikah dia [orang]
yang telah membuat bumi gemetar, dan yang
telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang”.
Sesungguhnya, Iblis akan dilihat sebagai
manusia yang telah membuat bumi gemetar.
Dia adalah kerub berjaga yang mewakili sistem
berkepala manusia itu (rujuk karya Kerajaan
Tuhan [174]). Penurunan darjat Iblis ini
berlaku pada hujung Milenium itu bagi
kebangkitan kedua orang mati (ayat 9).
Iblis adalah kepala atau Kepala Malaikat sistem
berkepala manusia ini yang telah jatuh dari
darjatnya dan dari syurga. Dia adalah manusia
yang bilangannya adalah 666. Bilangan ini
telah digunakan oleh dan ditandakan pada
semua kerajaan duniawinya bermula dari
Babel.
Sementara tiada syaknya lagi bahawa bilangan
666 dikaitkan dengan kultus-kultus misteri
iblis, terdapat satu lagi nombor yang dituliskan
dalam salah satu manuskrip awal terbaik yang
digunakan sebagai ganti 666 itu. Sebagaimana
dinyatakan oleh Del Washburn dalam bukunya
Theomatics II pada halaman 500, “dalam
sebuah buku yang diterbitkan di London pada
tahun 1932, dan bertajuk The Book of
Revelation, A Key to Christian Origins, nota
samping yang menakjubkan ini muncul:
Angka 616 diberikan dalam satu dari dua manuskrip
terbaik. C (Codex Ephraemi Rescriptus, Paris), oleh
versi Latin Tyconius (DCXVI. Ed. Souter dalam
Mukasurat 17
Journal of Theo., SE April, 1913), dan oleh satu
versi kuno Armenia (ed. Conybeare, 1907). Irenaeus
tahu mengenainya [bacaan 616 itu], namun tidak
menerapkannya (Haer. v, 30,3); Jerome telah
menerapkannya (De Monogramm, ed. Dom G.
Morin dalam Rev. Benedictine, 1903). Ia mungkin
sekali asli. Bilangan 666 telah digantikan 616 sama
ada melalui analogi dengan 888, iaitu bilangan
Yesus (Deissmann), atau kerana ia adalah bilangan
bersegi tiga, iaitu jumlah 36 nombor pertama
(1+2+3+4+5+6…+36=666).”
Mungkin ada baiknya meninjau subjek yang
dipanggil
Theomatics
ini.
Theomatics
dijelaskan oleh Washburn sebagai bilanganbilangan atau kira-kira Tuhan. Ia serupa dengan
Gematria, namun tidak sama dengannya.
Theomatics adalah kajian tentang bagaimana
konsep-konsep serupa dalam Alkitab, sama ada
dalam bahasa Ibrani atau Yunani, muncul
dalam penulisan dengan cara tertentu
hinggakan nilai huruf-huruf kata dalam suatu
konsep khusus memberikan jumlah tertentu
atau gandaan bilangan tersebut. Sebagai
contohnya, terdapat pelbagai rujukan kepada
Iblis dalam kedua-dua bahasa Ibrani dan
Yunani yang semuanya mempunyai nilai-nilai
yang menumpu kepada bilangan 276. Nilainilai ini tidak selalunya betul, namun
berkelompok kepada satu bilangan dan cuma
tersasar nilainya sebanyak satu atau dua. Dalam
bukunya, Washburn dapat menunjukkan
dengan agak meyakinkan dan menurut prinsipprinsip analisis saintifik yang terbukti, bahawa
kelompokan nilai-nilai kata dan ungkapan itu
sengaja dilakukan, dan tidak mungkin
merupakan kejadian yang kebetulan saja.
Sekarang jika kita ambil 616 sebagai bilangan
binatang itu, kita akan lihat sekumpulan
ungkapan serta kata-kata dari kedua-dua
Perjanjian Lama dan Baru yang mempunyai
nilai theomatic yang sama dengan 616 atau
gandaan 616. Di sini adalah hanya beberapa
dari ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
nilai theomatic 616:
Kejadian 1:25 menjadikan segala jenis
binatang liar, Kejadian 1:25 menjadikan..segala
jenis binatang melata di muka bumi, Kejadian
1:28 berkuasalah… atas segala binatang yang
merayap di bumi, Kejadian 2:19 dari tanah
segala binatang hutan, Kejadian 3:1 binatang di
darat yang, 2Korintus 11:3 sama seperti ..
Mukasurat 18
diperdayakan oleh ular itu, 2Korintus 11:3
disesatkan dari, 1Timotius 2:14 tergoda,
Wahyu 17:1 pelacur besar yang duduk di,
1Korintus 6:16 perempuan cabul Wahyu 17:5
Babel besar.. dan dari kekejian bumi, Matius
10:15 setiap Sodom dan Gomora, Wahyu 18:4
mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
Wahyu 17:17 setiap yang berikut binatang itu,
perempuan sundal itu, kejahatan, Kejadian
3:14 terkutuklah engkau, Yehezkiel 28:14
kerub [yang diurapi], Imamat 11:41 segala
binatang yang merayap, Markus 1:23 [roh]
jahat, Roma 1:23 binatang-binatang yang
berkaki empat atau binatang-binatang yang
menjalar, Matius 6:23 kegelapan, Yohanes 3:6
dari daging, Daniel 7:17 binatang-binatang
besar, Lukas 16:8 anak-anak dunia ini, Efesus
5:6 orang-orang durhaka, Matius 13:38 lalang
anak-anak.
Adakah perlu dihairankan bahawa Kerub
berjaga yang diurapi itu, ular itu, dikaitkan
dengan binatang-binatang, dengan kegelapan,
dengan perempuan sundal, dengan penipuan,
dengan Babel/Babilon Misteri, dengan Sodom
dan Gomora, dan seterusnya? Dari semua
rujukan-rujukan ini kita dapat melihat aplikasiaplikasi rohaninya. Kita tahu bahawa Iblis
adalah penguasa kerajaan angkasa. Kita tahu
bahawa dia telah menyesatkan seluruh dunia.
Kita juga tahu bahawa peristiwa-peristiwa
Perjanjian Lama ada di situ untuk pengajaran
serta penilaian kita. Hanya dengan memahami
peristiwa-peristiwa ini barulah kita dapat
melihat bagaimana seluruh dunia telah
disesatkan.
Peristiwa-peristiwa
fizikal
Perjanjian Lama memberi jalan kepada
penggenapan rohaninya dalam Perjanjian Baru.
Satu contohnya adalah Paskah. Darah fizikal
anak domba Paskah yang melindungi bangsa
Israel dari Malaikat maut itu, bertujuan
melambangkan darah Mesias, yang akan
menyelamatkan umat pilihan dari kematian
kedua. Kita juga dapat melihat hal ini apabila
kita
membandingkan
peristiwa-peristiwa
fizikal
Kejadian
dengan
penggenapan
rohaninya dalam Wahyu. Ular yang telah
menyesatkan Hawa dalam Kejadian, adalah
binatang sama yang menyesatkan perempuan
sundal itu serta seluruh dunia seperti yang
diperhatikan dalam Wahyu. Sama seperti ia
memperdayakan Hawa untuk memakan buah
Tanda Binatang [025]
larangan itu melalui kecerdikan dan
kebijaksanaan dan kelicikannya, begitu jugalah
ia memperdayakan perempuan sundal itu
melalui ciri-cirinya yang sama ini seperti mana
semuanya ternyata oleh kerajaan-kerajaan
binatangnya. Melalui misteri-misteri Babilon,
sebagaimana semuanya diterapkan ke dalam
semua kerajaan duniawi binatang itu, jemaat
diperdayakan untuk mengikut ular itu. Sama
seperti Hawa dijadikan dari Adam, manusia
pertama, dan diperdayakan ular itu, begitu
jugalah dengan perempuan iaitu jemaat telah
diambil dari bangsa sulung Tuhan, Israel, dan
diperdayakan oleh ular yang sama ini. Seperti
mana Hawa memakan dari pohon larangan
melawan kehendak nyata Tuhan, begitu jugalah
perempuan sundal itu memakan makanan
rohani larangan binatang-binatang jahat itu,
dan menerapkan amalan-amalan larangan serta
menyembah tuhan-tuhan palsu melawan
kehendak
Tuhan.
Sebagaimana
Hawa
menyebabkan Adam melakukan dosa, begitu
juga perempuan sundal ini menyebabkan
manusia berbuat dosa dengan mengikut jalanjalannya. Dan sama seperti umat sisa yang
diambil keluar dari keturunan Hawa dan
diasingkan sebagai umat pilihan Tuhan, begitu
jugalah suatu umat sisa diambil keluar dari
sistem binatang ini yang dikuasai perempuan
sundal itu dan diasingkan sebagai umat pilihan
Tuhan.
Naga itu telah cuba menyesatkan manusia sejak
dari permulaan, dan menghapuskan mereka
yang tidak dapat disesatkannya. Dia telah
mencuba berbagai cara yang mungkin untuk
membinasakan manusia dan menjauhkan
mereka dari takdir mereka yang direncanakan
Tuhan. Sungguhpun ianya subjek yang terlalu
besar untuk dibincangkan dalam karya ini,
hanya beberapa contoh percubaan Iblis sudah
mencukupi untuk menunjukkan bagaimana dia
telah cuba mengubah takdirnya yang telah
dinubuatkan dalam Kejadian 1:26, dan
Kejadian 3:6.
Memperdayakan Hawa merupakan percubaan
pertamanya. Mungkin dia berpandangan jangka
pendek kerana tidak mengetahui bahawa Tuhan
sudahpun mempunyai suatu rencana untuk
menebus manusia dari upah dosa mereka, atau
mungkin dia menganggap bahawa dia akan
Tanda Binatang [025]
dapat merosakkan rencana tersebut dengan
jayanya. Seterusnya, dia membuatkan Habel,
yang korban persembahannya diterima Tuhan,
dibunuh oleh saudaranya Kain yang tidak
diterima persembahannya. Ceritan ini sendiri
merupakan satu analogi dua anak Tuhan, iaitu
Yesus Kristus atau Yahovah Elohim, dan Iblis.
Kerana korban Yesus Kristus selaku anak
domba Tuhan diterima oleh Tuhan. Iblis tidak
sedia untuk mengorbankan nyawanya. Oleh itu,
sama seperti Kain yang telah membunuh
Habel, Iblis telah membunuh Kristus.
Setibanya zaman Nuh, kebanyakan dari
kelompok genetik manusia telahpun begitu
tercemar dan dinodai Anak-anak Tuhan yang
saling membiak dengan anak-anak perempuan
manusia (Kejadian 6:4) hinggakan hanya Nuh
sahaja yang tulen dalam keturunannya, iaitu
dari segi genetiknya. Itulah sebabnya kenapa
Tuhan terpaksa membinasakan planet ini
dengan banjir agar hanya Nuh dan keluarganya
sahaja yang akan kekal untuk memenuhi Bumi
ini dengan benih yang tidak ternoda. Menjelang
zaman Jemaat, setelah mencuba berkali-kali
selama
kira-kira
4,000
tahun
untuk
menghapuskan umat pilihan Tuhan, dia
kemudiannya memburu kepada sisa perempuan
dalam Wahyu 12:6. Dia akan menggunakan
perempuan sundal Kekristianan umum untuk
memburu tanpa henti serta menghapuskan
dengan dahsyat bilangan kecil umat sisa
Ekklesia sejati, iaitu mereka yang masih
memelihara perintah-perintah Allah dan
kesaksian Kristus.
Oleh itu, kembali kepada konsep bilangan
binatang itu, kita ada bilangan 666 yang
ditandakan Iblis sendiri pada kerajaankerajaannya, serta bilangan 616, yang bila
diambil kira dari segi theomatic, kelihatan
menunjuk terus kepada Iblis dan penyesatannya
terhadap manusia. Mungkin kedua-dua
bilangan ini patut dikaitkan dengan binatang
itu, satu yang dipilih sendiri oleh Iblis untuk
digunakannya dan satu lagi yang berpadanan
secara theomatic dengan ayat-ayat kitab suci
yang menunjuk terus kepada Iblis sebagai
binatang rohani yang menguasai kerajaankerajaan binatang duniawi. Yang menariknya,
melalui gematria bilangan 666 dikurangkan
kepada sembilan dan bilangan 616 dikurangkan
kepada empat (rujuk karya Simbolisme
Mukasurat 19
Nombor [007]). Bilangan empat menandakan
hasil-hasil ciptaan dan merujuk kepada bumi
serta benda-benda fizikal penciptaan. Bilangan
enam menandakan Bilangan Manusia. Manusia
telah dicipta pada hari keenam. Penggunaan
bilangan ini serta semua gandaannya
dihubungkan
dengan
penciptaan
dan
merupakan hasil manusia serta sistem yang
dicipta. Sembilan menandakan berakhirnya
turutan atau penghakiman. Ia adalah 3 x 3 dan
oleh itu adalah suatu struktur aktiviti yang telah
sempurna. Bilangan ini didapati dalam semua
faktor penghakiman. Nombor tiga menandakan
kesempurnaan dalam ertikata tiga baris bagi
satu angka. Hari Ketiga menyempurnakan asasasas penciptaan. Oleh itu nampaknya bahawa
dengan mengaitkan bilangan 666 dengan
sistem-sistem keagamaan palsunya, Iblis cuba
mendapatkan umat manusia (6) dan dengan
menyempurnakan sistem-sistem keagamaan
palsunya (3) membawa semua manusia kepada
penghakiman (9) ke satu tahap tertentu di mana
mereka akan gagal melalui penghakiman
tersebut dan tidak dapat mengganti dia serta
mereka yang telah menderhaka bersamanya.
Namun begitu, kita tahu bahawa Yesus Kristus
tidak akan gagal, dan oleh itu dengan
menggunakan
bilangan
616
untuk
menggambarkan Iblis serta pekerjaannya,
Tuhan menyatakan bahawa Iblis akan gagal
dan dia sendiri akan menjadi sebahagian dari
penciptaan fizikal itu (4).
Apabila kita membandingkan Ulangan 32:8
bersama dengan Wahyu dan Daniel, kita dapat
lihat
bahawa
binatang-binatang
yang
dinubuatkan itu adalah kerajaan-kerajaan dunia
ini yang dikawal oleh makhluk-makhluk
rohani. Terdapat seorang makhluk khususnya,
iaitu Iblis, yang mempunyai kawalan
muktamad ke atas semua kerajaan ini. Bahkan
dia pernah menawarkan seluruh kerajaannya
kepada Mesias jika dia hanya menyembahnya.
Itulah sebabnya kenapa Paulus menyebut fakta
bahawa kita berada di dalam pertempuran
rohani melawan kuasa-kuasa rohani. Kuasakuasa rohani ini mampu mengawal akal fikiran
manusia. Kawalan inilah yang telah
membolehkan bani syurgawi murtad itu untuk
mendirikan sistem-sistem ibadah palsu di
kalangan umat kita. Bani murtad ini, iaitu
binatang-binatang atas darat ini, sengaja cuba
Mukasurat 20
merosakkan rencana Tuhan iaitu, seperti yang
kita lihat dalam Kejadian 12:8, untuk memberi
manusia kuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi. Penguasaan
ini termasuklah kuasa atas bani syurgawi
derhaka itu. Untuk mencegah hal ini berlaku,
mereka telah cuba selama kira-kira 6000 tahun
untuk terus memisahkan manusia dari Tuhan.
Mereka telah membangunkan kerajaan demi
kerajaan di atas bumi ini, yang dipergunakan
untuk mengajar dusta kepada manusia dan
menyesatkan mereka. Pada masa ini, Yesus
Kristus, Yahovah Elohim, sedang bekerja
untuk menyempurnakan bilangan penuh umat
pilihan di mana mereka bersedia mengambil
alih planet ini dan mendirikan suatu kerajaan
yang diperintah oleh Yesus Kristus sendiri.
Segala pekerjaannya dilakukan mengikut
perintah Allah yang Maha Esa. Kerajaan ini
akan diatur dan diperintah menurut hukumhukum Tuhan yang diberikan oleh Malaikat
Tanda Binatang [025]
Perjanjian itu, yang kita fahami adalah Yesus
Kristus (rujuk karya-karya Malaikat YHVH
[024] dan Pra-Kewujudan Yesus Kristus
[243]). Dia akan memerintah semua bangsa
dengan tongkat besi. Pada kedatangannya dia
akan mengumpulkan umat pilihan, iaitu
mereka yang dimeteraikan dengan tanda
Tuhan, dan dia akan berperang dengan
binatang itu dan mereka yang mempunyai
tandanya. Dia akan mendirikan hukum-hukum
Tuhan yang dia sendiri telah berikan kepada
Musa, iaitu hukum-hukum yang didakwa telah
ditiadakan oleh perempuan sundal itu serta
anak-anak perempuannya, dan yang diabaikan
Islam.
Sekarang kamu patut cukup tahu tentang tanda
binatang itu untuk menanyakan diri kamu
pertanyaan ini: Adakah saya menyembah
binatang itu, atau adakah saya menyembah
Allah Maha Esa menurut kehendakNya?
Keluarlah daripadanya hai umatku!!
Download