BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis antar perusahaan di Indonesia semakin ketat. Setiap perusahaan terus bersaing untuk mendapatkan laba dan konsumen sebanyak mungkin. Hal itu menuntut setiap perusahaan untuk memiliki manajemen yang baik meliputi sikap profesionalitas untuk memajukan perusahaan. Demikian juga persaingan yang terjadi antara perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproses bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dengan tujuan untuk mencari laba melalui penyediaan produk yang dihasilkan perusahaan. Salah satu bentuk dalam peningkatan usahanya adalah dengan menetapkan harga pokok produksi sebagai dasar untuk menentukan harga jual normalnya. Dalam pembuatan produk biaya dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya produksi dan biaya non produksi (Mulyadi,2000). Biaya produksi ini akan membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok jadi sedangkan biaya non produksi akan ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk. Informasi dan pengumpulan biaya produksi yang tepat akan sangat menentukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat pula. Demikian juga dengan perhitungan harga pokok produksi yang benar akan mengakibatkan penetapan harga jual normal yang benar pula. Harga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan disamping kualitas distribusi promosi serta mekanisme pasar. Pembentukan harga dipengaruhi oleh struktur biaya produksi atau harga pokok produksi perusahaan tersebut. Dalam perusahaan manufaktur dan jasa pendapatan dapat diperoleh jika perusahaan menentukan harga jual normal. Penentuan harga jual normal pada perusahaan manufaktur dapat ditentukan dengan melakukan pendekatan Full Costing dan Variable Costing dalam penentuan kos produksinya. Full Costing dan Variable Costing sesungguhnya merupakan metode penentuan kos persediaan (inventory costing) karena kedua metode tersebut ditujukan terutama untuk keperluan penilaian persediaan (inventory valuation) yang dicantumkan dalam neraca dan dalam perhitungan laba rugi bagi pihak luar perusahaan. PT. Tarumatex merupakan perusahaan yang memproduksi kain textile yang dijual kepada konsumen. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh PT. Tarumatex dari awal berdirinya perusahaan manufaktur ini tetapi masih bisa diatasi oleh PT. Tarumatex sendiri. Terkadang dalam proses pembuatan produk terjadi kerugian atau produk yang dihasilkan tidak mencapai target perusahaan manufaktur textile ini. Permasalahan yang kadang terjadi tetapi menjadi batu sandungan pada PT. Tarumatex adalah dalam penetapan dan perhitungan harga pokok produksi. Dalam penentuan harga pokok produksinya PT. Tarumatex menggunakan cara tersendiri dengan menggolongkan biaya-biaya tetapi sering terjadi ketidaktepatan dalam perhitungan harga pokok produksinya sehingga tidak dapat menentukan harga jual normal yang tepat dan tidak dapat memperoleh laba yang diharapkan. Penanggulangan ketidaktepatan dalam perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan PT. Tarumatex yang bergerak dalam bidang manufaktur harus dilakukan kalkulasi harga pokok produksi untuk menentukan harga jual normal untuk menghasilkan laba. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meninjau harga pokok produksi pada PT. Tarumatex dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul: “TINJAUAN ATAS KALKULASI HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN HARGA JUAL NORMAL PADA PT. TARUMATEX”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah cara menentukan perhitungan harga pokok produksi pada bahan produksi yang dihasilkan PT. Tarumatex? 2. Bagaimanakah perhitungan dan penentuan harga jual normalnya dengan menggunakan metode full costing pada PT. Tarumatex? 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Maksud penulisan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam menyusun Laporan Tugas Akhir pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan tugas akhir ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara penentuan harga pokok produksi pada bahan produksi yang dihasilkan PT. Tarumatex. 2. Mengetahui perhitungan dan penentuan harga jual normalnya dengan menggunakan metode full costing. 1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir Data informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktik serta hasil studi kepustakaan yang berhubungan dengan akuntansi manajemen yang diterapkan dapat digunakan untuk hal-hal berikut: 1. Bagi penulis a. Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat di bangku perkuliahan terhadap penelitian yang dilakukan sebenarnya di lapangan. b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis khususnya mengenai akuntansi manajemen tentang harga pokok produksi dan penetapan harga jual normal yang sangat bermanfaat dalam menyusun tugas akhir. c. Dapat melatih dan mengembangkan pola pikir ilmiah sehingga mengintergrasi ke dalam bentuk karya ilmiah. d. Sebagai data untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Diploma III pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi perusahaan a. Dapat memberikan masukan positif dan bermanfaat yang berkaitan dengan akuntansi manajemen b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam hal pengambilan keputusan untuk memperbaiki dan kesempurnaan dalam menetapkan kebijaksanaan perusahaan terutama kebijaksanaan harga pokok produksi dan penentuan harga jual normalnya. 3. Bagi pembaca Diharapkan tugas akhir ini dapat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dalam akuntansi manajemen khususnya dalam menentukan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual normal sebuah perusahaan serta dapat digunakan sebagai bahan referensi penulisan yang sejenis. 1.5 Metodologi Tugas Akhir Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir penulis menggunakan metode Deskriptif Analisis yaitu metode yang memusatkan masalah yang ada pada saat ini dimana dalam prosesnya bukan sekedar mengumpulkan dan mengolah data tetapi juga menganalisa, meneliti dan menginterprestasikan serta membuat kesimpulan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai cara penyelesaian masalah yang dihadapi pada waktu yang lalu maupun sekarang. 1.5.1. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pejabat atau staf yang berwenang. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan yang memberikan informasi yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. 1.5.2. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Adalah dengan mengumpulkan data dari buku-buku, karya ilmiah dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Adalah penelitian agar diperoleh data dan informasi melalui : a. Observasi Yaitu mengadakan peninjauan atau pengamatan secara langsung terhadap data primer yang berkaitan dengan masalah yang dibahas kemudian mencatatnya secara sistematis. b. Wawancara Yaitu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan akuntansi manajemen tentang kepada pihak yang bersangkutan baik staf maupun karyawan yang berada dalam perusahaan tersebut untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang diteliti oleh penulis. 1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara melakukan pengambilan data-data pada PT. Tarumatex yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 806 Bandung.