BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kesehatan nasional tidak menular masyarakat, maupun baik lokal. sudah secara Salah menjadi global, satu masalah regional, penyakit tidak menular yang sudah umum ditemukan di era modern ini dan menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Pada tahun dengan 2000, DM. Jumlah terdapat ini 171 juta orang diperkirakan akan di dunia meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030 (Wild et al., 2004). Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar negara dengan jumlah penderita DM terbanyak. Pada tahun 1995, negara yang tergolong negara berkembang ini menempati peringkat ke 7 dengan jumlah penderita DM sebanyak 4,5 juta jiwa. Peringkat ini diprediksi akan naik dua tingkat (menjadi peringkat ke 5) pada tahun 2025, dengan perkiraan jumlah penderita sebanyak 12,4 juta jiwa (International Diabetes Federation, 1999). Berdasarkan Federation, data dari prevalensi International penderita DM di Diabetes Indonesia sekitar 4,6% pada tahun 2010 (IDF, 2010). Menurut World 1 Health Organization (WHO), di Indonesia diperkirakan akan terjadi peningkatan penderita DM dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena produksi insulin oleh pankreas yang tidak adekuat atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin 2009). yang sudah Diabetes diproduksi dengan mellitus dapat efektif (WHO, mengakibatkan peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia). Hiperglikemia yang kronis dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti nefropati, retinopati, neuropati dan gangguan makrovaskular serta mikrovaskular (Hashim et al., 2013). peningkatan kadar glukosa darah dapat mengganggu keseimbangan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein. disebut Gangguan sebagai metabolisme dislipidemia lipid atau menyebabkan sering perubahan profil lipid di dalam darah. Salah satu perubahan yang sering terjadi pada pasien DM adalah terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah (Jialal et al., 2010). Kejadian dislipidemia pada DM (khususnya DM tipe II) berkaitan dengan metabolisme lipoprotein pada 2 resistensi insulin. Pada keadaan resistensi insulin, hormon sensitif lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga adiposa semakin lipolisis trigliserida di meningkat (Sudoyo al., Resistensi insulin karbohidrat yang akan et meningkatkan diserap dari jaringan 2001). konversi makanan menjadi trigliserida hepar. Sintesis trigliserida oleh hepar menghasilkan yang partikel bersifat lipoprotein sangat kaya atherogenic trigliserida seperti VLDL (Kathiresan et al., 2006; Petersen et al., 2007). Banyak penelitian menunjukkan bahwa radikal bebas merupakan penyebab dari memburuknya penyakit DM dan komplikasi – komplikasi yang menyertainya (Ha et al., 2000). Radikal bebas yang berlebih dalam tubuh manusia mengakibatkan kerusakan yang terkandung pada protein seluler, lipid pada membran sel, asam nukleat, dan berujung pada kematian sel (Marritim et al., 2002). Kerusakan yang menyebabkan lagi dan disebabkan terbentuknya membentuk oleh lebih siklus radikal banyak stres bebas akan radikal bebas oksidatif yang berlangsung terus menerus (Cerello, 2003). Diabetes panjang dan mellitus biaya yang memerlukan tidak pengobatan murah, sehingga jangka perlu 3 mencari obat anti diabetes yang relatif lebih murah dan terjangkau oleh merekomendasikan tanaman yang masyarakat. agar memiliki Pada dilakukan tahun 1980, penelitian efek menurunkan WHO terhadap kadar glukosa darah karena pemakaian obat modern kurang aman (Kumar et al., 2005). Sebagai salah satu alternatif adalah dengan melakukan penelitian tentang obat tradisional yang memiliki efek hipoglikemia. Biji mahoni yang memiliki nama latin Swietenia macrophylla King, banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk penderita DM (Kadota et mengandung al., 1990). senyawa Biji flavonoid, S. macrophylla saponin, dan King alkaloid (Goh, 2010). Menurut hasil penelitian Mursiti (2008), Senyawa flavonoid macrophylla King yang terdapat adalah menunjukkan ekstrak biji S. 7-hydroxy-2-(4-hydroxy-3- methoxy-phenyl)-chroman-4-one. ada dalam biji Penelitian S. yang macrophylla telah King mempunyai efek antioksidan dan berpotensi menghentikan siklus stres oksidatif pada DM (Hajra et al., 2011). Selain itu biji S. macrophylla King juga mempunyai efek anti inflamasi, anti tumor, dan anti mutagen (Guevara et al., 1996). Maiti et al. (2008) melaporkan bahwa ekstrak biji S. macrophylla King mempunyai efek 4 hipoglikemik dan hipolipidemik, dengan penurunan kadar glukosa darah puasa tikus sebesar 32.8% dan penurunan kadar trigliserida sebesar 10.41%. Hal ini menjadikan biji S. macrophylla King sebagai objek penelitian yang menjanjikan terkait fungsinya sebagai obat DM. Oleh karena itu, peneliti akan menguji apakah 7hydroxy-2-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-chroman-4-one pada biji S. macrophylla King berpengaruh terhadap glukosa dan trigliserida darah Rattus norvegicus yang dinduksi streptozotocin dan nicotinamide. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh 7-hydroxy-2-(4-hydroxy-3- methoxy-phenyl)-chroman-4-one biji S. macrophylla King terhadap glukosa darah Rattus norvegicus yang diinduksi streptozotocin dan nicotinamide? 2. Bagaimana pengaruh 7-hydroxy-2-(4-hydroxy-3- methoxy-phenyl)-chroman-4-one macrophylla King terhadap biji trigliserida S. darah Rattus norvegicus yang diinduksi streptozotocin dan nicotinamide? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh 7-hydroxy-2-(4-hydroxy-3- methoxy-phenyl)-chroman-4-one biji S. 5 macrophylla King terhadap glukosa darah Rattus norvegicus yang diinduksi streptozotocin dan nicotinamide. 2. Mengetahui pengaruh 7-hydroxy-2-(4-hydroxy-3- methoxy-phenyl)-chroman-4-one macrophylla King terhadap biji trigliserida S. darah Rattus norvegicus yang diinduksi streptozotocin dan nicotinamide. D. Manfaat Penelitian 1. Membuktikan secara ilmiah tentang pengaruh 7- hydroxy-2-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-chroman-4one biji S. macrophylla king terhadap glukosa dan trigliserida darah. 2. Membantu mensosialisasikan biji S. macrophylla king sebagai obat tradisional untuk mengobati DM. 3. Mendukung penelitian lain tentang fungsi biji S. macrophylla king dalam melindungi tubuh dari radikal bebas pada penderita DM. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai efek biji S. macrophylla King dalam mengobati tikus dengan DM sudah pernah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, hingga saat ini masih sangat sedikit informasi mengenai kandungan spesifik dari biji 6 S. macrophylla King yang memiliki efek hipoglikemik dan hipolipidemik. Hashim et al. (2013) meneliti tentang efek anti hiperglikemik macrophylla diinduksi dari King dengan ekstrak pada petroleum tikus ether biji Sprague–Dawley streptozotocin. Pada tahun S. yang 2013, Nakamani et al. meneliti tentang efek antidiabetik dan hipolipidemik dari ekstrak etanol daun S. macrophylla King pada tikus wistar albino yang diinduksi dengan streptozotocin. Pada tahun 2010, Falah et al. meneliti tentang efek macrophylla hipoglikemik King pada dari tikus ekstrak metanol Sprague–Dawley S. yang diinduksi dengan alloxan. Pada tahun 2008, Maiti et al. melakukan penelitian mengenai efek hipoglikemik dari ekstrak methanol biji S. macrophylla King pada tikus yang diinduksi dengan streptozotocin dan nicotinamide. Penelitian yang dilakukan oleh Hashim et al. (2013), Nakamani et al. (2013), Falah et al. (2010) dan Maiti et al. (2008) tidak secara spesifik menguji efikasi senyawa tertentu yang terkandung dalam biji S. macrophylla King dalam penelitian-penelitian terapi tersebut hewan coba sehingga berbeda dengan penelitian yang dikerjakan oleh penulis, dimana dalam 7 penelitian ini penulis menguji 7-hydroxy-2-(4-hydroxy3-methoxy-phenyl)-chroman-4-one biji S. macrophylla King dalam menurunkan glukosa dan trigliserida hewan coba. 8