Teknik Pengintegralan • Integral Parsial • Integral Rasional Teorema Dasar Berdasarkan pada pengitegralan rumus turunan hasil dua kali fungsi : Jika u dan v adalah fungsi x yang dapat dideferensiasi : d(uv) = udv + vdu udv = d(uv) – vdu udv uv vdu Aturan yg hrs diperhatikan 1. Bagian fungsi yang dipilih sebagai dv harus dapat segera diintegrasikan 2. vdu tidak boleh lebih sulit daripada udv Contoh 1 : x cos xdx a. Misal : u = x du = dx dv = cos x dx v = sin x Rumus integralnya : x cos x dx x sin x sin xdx u dv u v - v du = x sin x + cos x + c Misal diambil : u = cos x dv = x dx du = -sin x dx v = x2/2 Rumus Integral Parsialnya : 2 2 x x cos x x dx (cos x) 2 2 ( sin x dx) Penting Sekali pemilihan u dan v Integralnya lebih susah Pengintegralan Parsial Berulang Seringkali ditemui pengintegralan parsial berulang beberapa kali 2 x sin xdx Misal : u = x2 du = 2x dx dv = sin x dx v = -cos x Maka : 2 2 x sin xdx x cos x 2 x cos xdx - Tampak bahwa pangkat pada x berkurang - Perlu pengintegralan parsial lagi Dari contoh 1 : x 2 sin xdx x cos x 2( x sin x cos x c) 2 = -x2cos x + 2x sinx + 2 cos x + K Contoh 3 : e sin xdx x Misal : u = ex dan dv = sinx dx du = exdx dan v = - cosx Maka : e x cos xdx e cos x e cos xdx x x Perlu penerapan integral parsial dalam integral kedua x e cos xdx u = ex dv = cos x dx du = exdx v = sin x Sehingga : e x cos xdx e sin x e sin xdx x x Bila hasil ini disubstitusikan pada hasil pertama e sin xdx e cos x e sin x e 2 e sin xdx e cos x e sin x C x x x x x x sin xdx x 1 x e sin xdx 2 e (cos x sin x) K x Fungsi Rasional dan Pecahan Parsial • Fungsi rasional diekspresikan sbb P( x) R( x) Q( x) dimana P( x) dan Q( x) adalah polinomial • Untuk menghitung integral fungsi rasional, perlu dilakukan dekomposisi pecahan-parsial dari fungsi rasional tersebut. Metode pecahan parsial adalah suatu tehnik aljabar dimana R(x) didekomposisi menjadi jumlahan sukusuku: P ( x) R( x ) p( x ) F1 ( x ) F2 ( x ) Fk ( x ), Q( x) dimana p( x ) suatu polinomial dan Fi ( x ) pecahan - parsial A berbentuk (faktor linier) atau n (ax b) Bx C (faktor kuadratik) 2 n (ax bx c ) A, B, C , a , b, c adalah konstanta - konstanta. Contoh x3 1 Hitung 3 dx x x x3 1 1 x Dekomposisi integrand : 3 1 x x x ( x 2 1) Suku ke - 2 adalah fungsi rasional yg dapat didekomposisi 1 x A Bx C pecahan - parsial : 2 2 x ( x 1) x x 1 Konstanta A,B dan C diperoleh dengan mengalikan kedua sisi dgn fungsi penyebut: 1 x A( x 2 1) ( Bx C ) x 1 x ( A B ) x 2 (C ) x A Diperoleh A 1, B 1, C 1. Jadi 1 x 1 x 1 2 . 2 x ( x 1) x x 1 Jadi fungsi rasional semula didekomposisi menjadi x3 1 1 1 x 1 2 3 x x x x 1 x3 1 1 1 x x3 x dx 1 x x 2 1 dx x ln | x | 12 ln( x 2 1) tan 1 x c Faktor-faktor Linier 1. Jika Q(x) adalah (ax +b)n ( kelipatan n dari faktor ax +b), maka dekomposisinya An A1 A2 , 2 n ax b (ax b) (ax b) A1 , A2 ,, An konstanta 2. Jika Q(x) adalah faktor-faktor linier dengan kelipatan n = 1 Q( x) (a1 x b1 )(a2 x b2 ) (an x bn ) maka dekomposisi : An A1 A2 (a1 x b1 ) (a2 x b2 ) (an x bn ) EX 3x 5 1. dx 2 ( x 2) x 2. dx 2 ( x 1)( x 1) x5 3. 2 dx x 2x 3 x 4. 2 dx x 4x 5 Faktor Kuadratik 3.Jika Q(x) adalah (ax2 + bx (kelipatan n dari faktor kuadratik bx + c), dimana ax2 + bx + c tidak difaktorkan i.e. b2 –4ac <0, dekomposisi R(x) + c)n ax2 + dapat maka Bn x Cn B1 x C1 B2 x C2 2 2 2 ax bx c (ax bx c) (ax 2 bx c) n B1 , B2 ,, Bn , C1 , C2 ,, Cn konstanta - konstanta. 4. Jika faktor-faktor kuadratik mempunyai kelipatan n=1, maka dekomposisi Bn x C n B1 x C1 B2 x C 2 2 2 2 a1 x b1 x c1 a 2 x b2 x c 2 a n x bn x c n B1 , B2 ,, Bn , C1 , C 2 ,, C n konstanta - konstanta. Jika Q(x) kombinasi dari faktor linier dan kuadratik, gunakan dekomposisi yang sesuai untuk masing-masing faktor. EX 4 2x 1. 2 dx 2 ( x 1)( x 1) 16 x 32 2. 2 2 dx 2 x ( x 4) Example 5x 3x 2 x 1 dx 4 2 x x x 4 x 2 x 2 ( x 2 1) 3 2 5 x 3 3 x 2 2 x 1 A B Cx D 2 2 4 2 x x x x x 1 PR 5 1. dx. 2 x 1 x 2 2. 4 x 2 3x 4 dx 3 2 x x 2x