Pengaruh Family Control terhadap Related Party Transaction serta

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Gambaran umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder berupa laporan keuangan tahunan.
Penelitian ini menggunakan data selama 5 tahun, yaitu
dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI
selain
industri
keuangan
yang
berjumlah
180
perusahaan.
Tabel 1
Pemilihan Sampel
Keterangan
Jumlah
Total perusahaan terdaftar di BEI tahun 2007 -2011.
Perusahaan yang tidak
perusahaan keluarga.
dapat
diidentifikasi
180
sebagai
(19)
Perusahaan yang sudah delisting.
(8)
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan
tahun 2007-2011.
(9)
Perusahaan
rupiah.
(4)
yang
laporan
keuangannya
tidak
dalam
Jumlah Sampel
140
Dari tabel 1 dapat dilihat hasil dari pemilihan
sampel menurut kriteria yang telah ditentukan. Dari
180 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 20072011,
terdapat
140
perusahaan
37
yang
memenuhi
persyaratan untuk menjadi sampel dalam penelitian
ini.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi
Keterangan
Pertanian
Pertambangan
Industri Dasar dan Kimia
Aneka Industri
Industri Barang Konsumsi
Properti dan Real Estate
Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi
Perdagangan, Jasa dan Investasi
Total
Fam
3
2
25
19
17
12
2
24
104
Non Fam
0
2
10
6
8
3
4
3
36
74%
26%
Di dalam tabel 2 distribusi frekuensi, sebanyak
140 perusahaan tersebut terdiri dari 104 perusahaan
keluarga dan 36 perusahaan non keluarga. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 74 % perusahaan di
Indonesia di kontrol oleh keluarga dan 26% lainnya
merupakan perusahaan non keluarga.
Statistik Deskriptif
Ringkasan statistik untuk variabel-variabel yang
digunakan
dalam
model
regresi
disajikan
pada
Lampiran 1 dan nilai rata-rata pada Tabel 3. Tabel ini
dibagi menjadi tiga bagian terpisah dimana Panel A
menyajikan
nilai
rata-rata
38
untuk
keseluruhan
perusahaan, Panel B untuk perusahaan keluarga, dan
Panel C untuk perusahaan non keluarga.
Tabel 3
Mean
Variabel
Variabel Kontiyu:
RPT Asset
RPT Kewajiban
RPT Penjualan
RPT Pembelian
Tobin's Q
ROA
Board Size
Board Independence
Debt
Size
Panel D
Variabel Dikotomis
Auditor
Panel A : Total
(n=700)
Panel B : Fam Firm
(n=520)
Panel C: Non-Fam Firm
(n=180)
Mean
.05
.08
.13
.06
.36
.09
9.34
.39
.60
2.17
Mean
.04
.06
.11
.05
.04
.08
9,19
.39
.61
2.16
Mean
.06
.12
.17
.08
1.17
.14
9.78
.38
.57
2.22
Yes
320
No
380
Yes
206
No
314
Yes
114
No
66
45,7%
54,3%
39,6%
60,4%
63,3%
36,7%
Sumber: Lampiran 1 hasil pengolahan data STATA 2014
Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata RPT (Aset,
Kewajiban,
Penjualan,
dan
Pembelian),
kinerja
perusahaan (ROA dan TobinQ), auditor, boards size dan
ukuran
perusahaan
memiliki
nilai
yang
pada
perusahaan
lebih
rendah
keluarga
dibandingkan
perusahaan non keluarga. Namun, besarnya rata-rata
board
Independence
dan
debt
pada
perusahaan
keluarga memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan non keluarga.
Nilai rata-rata Tobin Q dan ROA pada perusahaan
non keluarga menunjukkan nilai 1,17 dan 0,14.
Sementara itu, nilai rata-rata Tobin Q dan ROA pada
perusahaan keluarga menunjukkan nilai yang lebih
39
rendah yaitu 0,04 dan 0,08. Hal ini mengindikasikan
bahwa manajemen perusahaan non keluarga berhasil
mengelola aktiva perusahaan sehingga berpotensi pada
pertumbuhan investasi yang tinggi.
Pengujian Hipotesis
Pengaruh Family Control terhadap Related Party
Transaction
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis pertama
(H1) dilakukan untuk mengetahui apakah “Family firm
melakukan Related Party Transaction yang lebih besar
dibandingkan Non- Family firm”. Hipotesis pertama (H1)
akan dilihat dari nilai rata-rata RPT masing-masing
perusahaan dan diuji menggunakan uji beda t-test.
Tabel 4
Independent Samples Test
Variabel
RPT
RPT
RPT
RPT
Asset
Kewajiban
Penjualan
Pembelian
Levene's Test for
Equality of Variances
F
Sig
12.571
.000
37.855
.000
8.638
.003
9.722
.002
t-test for Equality of Means
Unequal Variance
0.048
0.000
0.010
0.036
Sumber: Lampiran 2 hasil pengolahan data SPSS 2014
Hasil
dari
nilai
rata-rata
pada
tabel
3
menunjukkan bahwa RPT Aset (0,044), RPT Kewajiban
(0,062), RPT Penjualan (0,112) dan RPT Pembelian
(0,053) pada perusahaan keluarga memiliki nilai yang
lebih rendah dibandingkan RPT Aset (0,060), RPT
Kewajiban (0,124), RPT Penjualan (0,169) dan RPT
40
Pembelian (0,080) pada perusahaan non keluarga.
Selanjutnya dapat dilihat juga pada hasil uji statistik
pada Tabel 4 yang menunjukkan bahwa RPT Aset
memiliki nilai taraf signifikansi sebesar 0,048, RPT
Kewajiban sebesar 0,000, RPT Penjualan sebesar 0,010,
dan RPT Pembelian 0,036, dimana lebih kecil dari
alpha= 5%. Hasil pengujian ini menggambarkan bahwa
RPT (Aset, Kewajiban, Penjualan dan Pembelian) pada
perusahaan keluarga terbukti berbeda secara significan
dengan perusahaan non keluarga. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa perusahaan non keluarga lebih
banyak melakukan RPT (Aset, Kewajiban, Penjualan
dan Pembelian) dibandingkan perusahaan keluarga,
dalam hal ini hipotesis pertama (H1) berarti ditolak.
Pengaruh
Perbedaan
Related
Party
Transaction
antara Family Firm vs Non-Family Firm terhadap
kinerja perusahaan.
Pengujian hipotesis kedua (H2)
mengetahui
dilakukan untuk
apakah “Pengaruh negatif Related Party
Transaction terhadap kinerja perusahaan lebih kuat
terjadi
pada
family
firms”.
Dalam
hal
ini,
RPT
digunakan sebagai salah satu alat ekspropriasi oleh
perusahaan keluarga. Hipotesis kedua (H2) akan diuji
menggunakan regresi panel. Hasil pengujian Hipotesis
kedua (H2) disajikan dalam Tabel 5 berikut ini :
41
Tabel 5
Random Effects Regression Models
Variabel
Panel A :
RPT Aset
FC
RPT Aset*FC
Auditor
Board_Ind
Board Size
Debt
Size
Tobin's Q
Coef
P > ā”‚zā”‚
ROA
Coef
P > ā”‚zā”‚
-1,869803
-.9554558
1,258811
.3942827
.6235027
.1741839
-.9916701
-.9725264
0.391
0.003*
0.652
0.131
0.463
0.326
0.000*
0.581
-.1174165
-.0205784
-.0895988
-.0017101
-.0841627
-.004615
.0074586
.1704668
0.706
0.629
0.823
0.961
0.513
0.851
0.835
0.486
Panel B :
RPT Kewajiban
FC
RPT Kewajiban*FC
Auditor
Board_Ind
Board Size
Debt
Size
-.4803268
-.8910912
-.0294439
.4388534
.5670158
.1777703
-.9948815
-1,01727
0.659
0.006*
0.984
0.089
0.503
0.315
0.000*
0.563
.0298731
-.014225
-.0755902
.0039825
-.0880355
-.0056254
.0052289
.1743064
0.854
0.743
0.723
0.908
0.492
0.819
0.884
0.476
Panel C :
RPT Penjualan
FC
RPT Penjualan*FC
Auditor
Board_Ind
Board Size
Debt
Size
1,688371
-.4937325
-2,469755
.4121226
.6113867
.210218
-1,008114
-1,393828
0.060
0.129
0.020*
0.106
0.467
0.237
0.000*
0.429
.0080485
-.0074907
-.1111032
.0007881
-.0844191
-.0004613
.0025409
.1286914
0.946
0.861
0.441
0.982
0.510
0.985
0.943
0.603
Panel D :
RPT Pembelian
FC
RPT Pembelian*FC
Auditor
Board_Ind
Board Size
Debt
Size
-1,610136
-.9387893
.450076
.4478769
.5250068
.1994994
-.9796837
-1,221523
0.290
0.003*
0.806
0.082
0.535
0.269
0.000*
0.495
.0111685
-.0184645
-.044147
.0043335
-.088028
-.0044799
.0054357
.1643476
0.957
0.656
0.863
0.900
0.493
0.859
0.879
0.514
Industry dummies
Year dummies
N
Yes
Yes
700
Sumber: Lampiran 3 hasil pengolahan data STATA 2014
* significan pada level 5%
Hasil pengujian hipotesis disajikan dalam 4 bagian
pada tabel 5. Panel A menyajikan hasil regresi untuk
interaksi RPT Aset dengan family control. Panel B
menyajikan
hasil
regresi
untuk
interaksi
RPT
Kewajiban dengan family control. Panel C menyajikan
42
hasil regresi untuk interaksi RPT Penjualan dengan
family control. Panel D menyajikan hasil regresi untuk
interaksi RPT Pembelian dengan family control.
Hasil dari regresi panel menunjukkan nilai taraf
signifikansi
pada
interaksi
RPT
Aset
dengan
FC
terhadap Tobin Q (0,652) dan ROA (0,823), interaksi
RPT Kewajiban dengan FC terhadap Tobin Q (0,984)
dan ROA (0,723), interaksi RPT Penjualan dengan FC
terhadap Tobin Q (0,020) dan ROA (0,441) dan interaksi
RPT Pembelian dengan FC terhadap Tobin Q (0,806)
dan ROA (0,863). Dimana, nilai taraf signifikansi untuk
interaksi RPT Aset dengan FC, RPT interaksi Kewajiban
dengan FC dan interaksi RPT Pembelian dengan FC
lebih besar dari alpha = 0,05. Sedangkan untuk
interaksi RPT Penjualan dengan FC lebih kecil dari
alpha =0,05.
Hasil
pengujian
ini
menggambarkan
bahwa
pengaruh negatif RPT terhadap kinerja perusahaan
tidak terbukti lebih kuat terjadi pada perusahaan
keluarga. Dengan demikian dapat diartikan bahwa RPT
yang dilakukan oleh perusahaan keluarga maupun
perusahaan non keluarga tidak berdampak negatif
terhadap kinerja perusahaan, dalam hal ini hipotesis
kedua (H2) berarti ditolak.
43
Pembahasan
Hasil
uji
penelitian
dalam
penelitian
ini
menunjukkan bahwa perusahaan non keluarga lebih
banyak melakukan RPT (Aset, Kewajiban, Penjualan
dan Pembelian) dibandingkan perusahaan keluarga.
Hal ini diduga pada perusahaan keluarga lebih fokus
pada going concern perusahaan sehingga memiliki
informasi yang lebih baik, mampu memahami seluk
beluk perusahaan serta sejarah learning perusahaan
(Anderson & Reeb, 2003), sehingga dalam melakukan
transaksi,
perusahaan
keluarga
cenderung
lebih
berhati-hati. Selain itu, dimungkinkan karena dewan
direksi pada perusahaan non keluarga lebih termotivasi
untuk melakukan RPT karena adanya insentif.
Hasil uji penelitian dalam penelitian ini juga
menunjukkan bahwa ada atau tidaknya keterlibatan
keluarga
dalam
sebuah
perusahaan
tidak
mempengaruhi intensi perusahaan melakukan RPT
sehingga
berdampak
pada
menurunnya
kinerja
perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena proporsi RPT
pada
perusahaan
keluarga
dan
keluarga yang tidak significan.
perusahaan
non
Selain itu, baik
buruknya kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari
pengaruh
Related
Party
terdapat
faktor-faktor
Transaction
lain
44
yang
saja,
namun
dapat
saling
mempengaruhi
seperti
ketersediaan
cash
flow,
kebijakan hutang dan pertumbuhan investasi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel
kontrol yaitu debt memiliki pengaruh negatif significan
terhadap
Tobin
Q.
Penelitian
ini
sejalan
dengan
penelitian Chen, et al. (2009) yang diduga, peningkatan
debt
digunakan oleh perusahaan keluarga untuk
melakukan ekspropriasi sehingga mengakibatkan nilai
saham menurun karena penggunaan hutang yang
terlalu tinggi dimungkinkan akan meningkatkan biaya
ekuitas sehingga nilai saham menurun. Untuk variabel
kontrol lainnya (kualitas audit, board independence,
board size dan ukuran perusahaan) menunjukkan nilai
yang tidak significan.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian Chen, et al. (2009), Munir dan Gul (2010)
dan Wen-Yi Lin, et al. (2010) yang menunjukkan bahwa
RPT dalam hal ekspropriasi yang lebih didominasi oleh
keluarga
mengakibatkan
penurunan
kinerja
perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memberikan
bukti empiris yang kontradiktif dengan penelitian
Villalonga
dan
Amit
(2006)
yang mengungkapkan
bahwa Indonesia berpotensi mengalami agency problem
tipe II yang merupakan konflik kepentingan yang terjadi
antara pemegang saham mayoritas dan pemegang
saham minoritas.
45
46
47
Download