Inisiasi 4 Peran Sosial Guru di Sekolah, di Masyarakat, dan Terhadap Murid,dan Terhadap Orang Tua Murid (Sumawan. Universitas Cenderawasih Jayapura) Salam damai dan sejahtera buat para mahasiswa PJJ. Kita berjumpa kembali dalam kegiatan tutorial online untuk mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Saya (Sumawan) akan memandu Anda, pada perjumpaan ke 4 ini. Semoga apa yang saya sampaikan pada tutorial online ini lebih mudah dipahami dari pada pertemuan kita sebelumnya. Pada pertemuan ke 4 ini, kita akan membahas materi-materi yang ada pada unit 5. Seperti yang Anda ketahui, dalam Unit 5 materi yang ada membicarakan tentang Peran Sosial Guru di Sekolah, Peran Sosial Guru di Masyarakat, Peran Sosial Guru Terhadap Murid, dan Peran Sosial Guru Terhadap Orang Tua Murid. Namun, dalam kegiatan tutorial online yang ke 4 ini materi yang dibahas meliputi Peran Sosial Guru di Sekolah, dan di Masyarakat. Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan dari kegiatan tutorial online ke 4 ini Anda diharapkan akan mampu : 1. Mendifinisikan pengertian guru menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 Pasal 27 ayat 3. 2. Mendiskripsikan makna peran sosial menurut pendapatnya sendiri. 3. Mendiskripsikan peran sosial guru di sekolah sebagai penguji. 4. Mendiskripsikan peran sosial guru di sekolah sebagai sebagai orang kepercayaan. 5. Mendiskripsikan peran sosial guru di sekolah sebagai pengenal kebudayaan. 6. Mendiskripsikan peran sosial guru di sekolah sebagai orang ahli/profesional. 7. Mendiskripsikan peran sosial guru di masyarakat sebagai participant/peserta. 8. Mendiskripsikan peran sosial guru di masyarakat sebagai leader/pemimpin. A. Pengertian Peran Sosial Guru Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 Pasal 27 ayat 3 dinyatakan bahwa guru ialah tenaga pengajar yang merupakan tenaga pendidik khusus diangkat dengan tugas utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 Pasal 39 ayat 3 disebutkan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang guru dan dosen Pasal 2 ayat 1 guru mempunyai kedudukan sebagai Inisiasi Sosiologi Pendidikan 1 tenaga yang profesional ... Dengan demikian guru adalah pendidik dan pengajar yang profesional. Yang dimaksud Peran Sosial adalah pola tingkah laku yang diharapkan masyarakat dan dipegang teguh oleh masyarakat tersebut. Jadi peran sosial guru tidak terbatas di sekolah saja, tetapi juga masih memiliki peran lainnya dalam masyarakat luas. Misalnya pembina bidang olah raga, pembina bidang kesenian, pembina PKK dan sebagainya. B. Peran Sosial Guru di Sekolah Di sekolah guru-guru memainkan peran berkenaan dengan murid, pegawai administrasi, sebagai teman sesama guru. Menurut Cole S. Brembeck dalam H. Aswandi Bahar (1989: 14-149) peran sosial guru di sekolah berkaitan dengan murid adalah: (1) sebagai media, (2) sebagai penguji, (3) sebagai orang yang berdisiplin, (4) sebagai orang kepercayaan, (5) sebagai pengenal kebudayaan, (6) sebagai pengganti orang tua, (7) sebagai penasehat murid berkaitan dengan antar sesama guru dan pegawai , (8) sebagai teman bekerja, (9) sebagai orang ahli/profesional, (10) sebagai pegawai, (11) sebagai bawahan, (12) sebagai penasehat/konsultan. Masing-masing peran sosial guru di sekolah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Guru sebagai alat peraga Guru berada diantara murid dan mata pelajaran. Sebagai media harus dapat berperan dengan baik. Guru menguasai materi, kurikulum yang dipakai, metode pembelajaran, ilmu jiwa belajar, hukum/prinsip belajar mengajar dan lain-lain. 2. Guru sebagai penguji Guru melakukan penilaian atau evaluasi terhadap perkembangan hasil belajar murid-muridnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1 disebutkan bahwa: evaluasi belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan. 3. Guru sebagai orang yang berdisiplin Disiplin berasal dari bahasa Yunani “disciplus” yang berarti murid atau pengikut seorang guru. Seorang murid atau pengikut harus tunduk kepada peraturan, kepada Otoritas gurunya. Sedangkan guru harus dapat diikuti muridnya. Dengan kata lain seorang guru sebagai pemimpin di sekolah harus memiliki dan dapat berdisiplin sehingga menjadi tauladan dalam menegakkan kedisiplinan. 2 Inisiasi Sosiologi Pendidikan 4. Guru sebagai orang kepercayaan Seorang guru di sekolah biasanya sebagai orang yang dapat dipercaya, baik kata-kata maupun perbuatannya. Dapat dipercaya oleh muridnya maupun oleh siapa saja yang ada di sekolah. 5. Guru sebagai pengenal kebudayaan Secara langsung atau tidak langsung guru memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, kebiasaan, etika, keyakinan, adat istiadat, dan sebagainya yang merupakan unsur dari kebudayaan. Hal-hal yang mempunyai nilai tinggi dan dijunjung tinggi ditanamkan kepada murid, dan dijaga keberadaannya. 6. Guru sebagai pengganti orang tua Di sekolah guru dapat memainkan peranan sebagai pengganti orang tua atau dengan kata lain guru adalah orang tua di sekolah. Sehingga segala sesuatu yang terjadi di sekolah merupakan tanggung jawab guru, termasuk dalam hal berkaitan dengan kesejahteraan dan keamanan, memperoleh pengetahuan, maupun norma agama, norma masyarakat, dan aturan pemerintah. 7. Guru sebagai penasehat murid Sebagai penasehat, memiliki peran membantu murid dalam perencanaan akademis maupun dalam hal memecahkan masalah lain yang ada di sekolah. Saat ini peranan tersebut juga dikatakan sebagai pembimbing di sekolah. 8. Guru sebagai teman sebaya Di sekolah peranan guru dengan sesama guru, dan guru dengan pegawai memiliki hubungan profesional serta dapat dikatakan senasib dan seperjuangan. Walaupun di sekolah ada unsur senioritas, umur, bidang studi, tetapi dalam melaksanakan tugas harus tercipta sebagai teman sekerja. Dalam melaksanakan tugas saling bekerja sama dan saling membantu. 9. Guru sebagai orang ahli/profesional Guru tentunya menguasai bidang tugasnya, yaitu menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya atau profesional. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 4 disebut profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dan menjadi sumber penghasilan kehiduapan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Inisiasi Sosiologi Pendidikan 3 10. Guru sebagai pegawai Guru juga mendapatkan gaji sebagai seorang pegawai. Guru terikat dengan peraturan pegawai pada umumnya, sehingga guru selain mendapatkan hak juga memiliki kewajiban sebagai pegawai. 11. Guru sebagai bawahan Dilihat dari struktur di sekolah guru merupakan bawahan dari kepala sekolah. Oleh karena itu guru harus tunduk pada aturan-aturan dari kepala sekolah. Dengan kata lain guru harus dapat mengikuti ketentuan dari pemimpin atau kepala sekolah. 12. Guru sebagai penasehat/konsultan Sebagai konsultan/penasehat, maka guru harus dapat berperan menjadi seorang ahli yang mengikuti garis pedoman berkaitan dengan pengembangan program pengajaran. Apabila guru melaksanakan peran tersebut, maka guru memiliki peran sosial di sekolah. C. Peran Sosial di Masyarakat Guru juga anggota masyarakat, yang memiliki peran di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal. Peran guru di masyarakat adalah : (1) sebagai participantpeserta, (2) sebagai leader/pemimpin, (3) sebagai pembuka jalan, dan (4) perhatian penuh terhadap anak. 1. Peran sebagai participant/peserta Guru pada umumnya ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat lebih besar jika dibandingkan dengan orang yang memiliki profesi lian. Seperti: pedagang, pengusaha, petani, pejabat, nelayan, sopir, dan sebagainya. Dalam seminggu sebagian waktunya dihabiskan dalam kegiatan masyarakat, dan banyak guru yang terlibat aktif dalam semua kegiatan yang ada di masyarakat. 2. Leader/pemimpin Di sekolah atau kelas guru adalah seorang pemimpin, demikian pula di masyarakat guru juga dianggap sebagai seorang pemimpin. Guru di masyarakat kita dianggap sebagai tokoh masyarakat, dengan kata lain sebagai pemimpin masyarakat. 3. Pembuka jalan Karena guru dianggap mempunyai pendidikan yang tinggi dibandingkan masyarakat pada umumnya, maka guru sebagai pembuka jalan terutama dalam pembangunan masyarakat. Selain sebagai pembuka jalan juga sebagai orang yang dapat menjadi teladan di lingkungannya. 4 Inisiasi Sosiologi Pendidikan 4. Perhatian penuh terhadap anak Masyarakat berharap agar guru dapat memperhatikan pada anak-anak. Seorang guru harus mencintai anak, yang diwujudkan dengan memberikan perhatian penuh terhadap anak khususnya di sekolah juga di masyarakat. Setelah Anda mengkaji dengan seksama, maka untuk mengetahui sejauhmana Anda telah memahami materi ini, kerjakanlah soal-soal berikut ini. 1. Siapakah yang dimaksud guru Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 Pasal 27 ayat 3. 2. Bagaimana menurut pendapat Anda tentang makna peran sosial itu ? 3. Bagaimanakah peran sosial guru di sekolah sebagai penguji. 4. Bagaimanakan peran sosial guru di sekolah sebagai sebagai orang kepercayaan. 5. Apakah peran sosial guru di sekolah sebagai pengenal kebudayaan. 6. Mengapa seorang guru di sekolah dianggap memiliki peran sosial sebagai orang ahli/profesional. 7. Apakah yang dimaksud dengan peran sosial guru di masyarakat sebagai participant/peserta. 8. Mengapa seorang guru di masyarakat dianggap memiliki peran sosial sebagai leader/pemimpin. Selanjutnya, untuk mengetahui benar atau tidaknya jawaban Anda silahkan kirim kembali jawaban tersebut melalui fasilitas yang ada. Saudara mahasiswa, jika ada sesuatu materi yang belum atau kurang jelas dan ingin Anda tanyakan, gunakan sarana ini untuk menyampaikan permasalah Anda tersebut. Sebagai informasi bahwa materi ini sangat penting Anda kuasai karena merupakan dasar untuk mempelajari modul Sosiologi Pendidikan pada materi Unit selanjutnya. Selamat belajar! Semoga Sukses! Inisiasi Sosiologi Pendidikan 5