152 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

advertisement
152
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disusun pada bab-bab sebelumnya dan
sesuai dengan data-data yang diperoleh selama penelitian, maka hasil yang dapat
disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Hasil rekonsiliasi estimasi nilai intrinsik PT Indoritel Makmur International
Tbk. (DNET) per 31 Desember 2013 dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan relative valuation adalah Rp1.021,00.
2.
Harga saham DNET pada saat 31 Desember 2014 yang diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Rp800,00 sehingga nilai saham DNET
mengalami undervalued (murah) dan harga saham DNET saat ini (31 Oktober
2014) adalah Rp880,00 sehingga mengalami undervalued (murah).
3.
Sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan No. Kep-340/BL/2009 tanggal 5 Oktober 2009
tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar
Modal, kisaran nilai wajar saham dihitung dengan batas atas dan bawah
7,5% dari nilai fundamental atau intristik sebagai acuan yaitu Rp 1.021,00
adalah sebagai berikut :
Nilai Acuan
Nlai Bataas Atas
Nilai Batas Bawah
Sumber: Data diolah
1.021,00
1.021,00 + (7,5% x 1.020,00)
1.021,00 - (7,5% x 1.020,00)
Rp 1.097,58
Rp 944,43
152
153
4.
Hasil rekonsiliasi estimasi nilai intrinstik PT Fast Food Indonesia Tbk.
(FAST) dengan menggunakan metode discounted cash flow dan relative
valuation adalah Rp2.191,00.
5.
Harga saham FAST pada 31 Desember 2013 yang diperdagangkan di BEI
adalah Rp2.025,00 sehingga nilai saham FAST pada saat itu adalah
undervalued (murah) dan harga saham FAST saat ini (31 Oktober 2014)
adalah Rp2.075,00 juga mengalami undervalued (murah).
6.
Hasil rekonsiliasi estimasi nilai intrinsik PT Nippon Indosari Corporindo Tbk.
(ROTI) dengan menggunakan metode discounted cash flow dan relative
valuation adalah Rp1.339,00.
7.
Harga saham ROTI pada 31 Desember 2013 yang diperdagangkan di BEI
adalah Rp1.020,00 sehingga nilai saham ROTI mengalami undervalued
(murah) dan harga saham ROTI saat ini (31 Oktober 2014) adalah
Rp1.240,00 sehingga juga mengalami undervalued (murah).
8.
Hasil rekonsiliasi estimasi nilai intrinsik PT Indomarco Prismatama (IDM)
dengan menggunakan metode discounted cash flow dan relative valuation
adalah Rp3.606,00.
. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, saran yang bisa
diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pemilik saham DNET dapat mempertimbangkan keputusan untuk menjual
atau menahan saham yang sudah dimilikinya dengan dasar sebagai berikut.
154
a. Bila nilai intrinsik saham lebih besar dari harga saham saat ini berarti
harga yang ada saat ini undervalued. Pilihan untuk membeli atau menahan
saham adalah yang terbaik.
b. Bila nilai intrinsik saham lebih kecil dari harga saham saat ini berarti
harga yang ada saat ini overvalued. Pilihan untuk menjual adalah yang
terbaik.
2.
Startegi DNET dalam mengakuisisi FAST, ROTI dan IDM menghasilkan
kenaikan harga saham yang signifikan. Meskipun selama kurun waktu
2009—2012, kinerja DNET bisa dibilang tidak memungkinkan melakukan
aksi akuisisi ini. Penulis menganggap bahwasannya ini adalah tindakan Grup
Salim melakukan aksi backdoor listing agar perusahaannya terdaftar di bursa
efek tanpa melalui IPO. Terlihat dari ketiga perusahaan tersebut pada
dasarnya mempunyai kepemilkan konglomerat yang sama.
3.
Pihak pemerintah dan OJK sebagai legulator dan pengawas kegiatan di pasar
modal agar memperhatikan kinerja dari perushsaan–perusahaan yang telah go
public dalam melaksanakan aktivitas perdagangan saham di bursa agar tidak
terjadi pelanggaran atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4.3 Keterbatasan
Hasil estimasi dari penilaian di atas yang di dapat dari penggunaan dua
pendekatan ini tidak sepenuhnya mutlak benar karena penilaian di atas masih
sangat bergantung pada data yang tersedia di pasar di mana data-data tersebut
dapat berubah setiap saat sehingga akhirnya hasil penilaian juga dapat berubah.
155
Hasil penilaian ini juga sangat tergantung pada faktor individu yang
melakukan penilaian di mana dalam melakukan penilaian tersebut perlu dilakukan
penyesuaian-penyesuaian yang sifatnya sangat subjektif sehingga kemungkinan
hasil penilaian yang dilakukan oleh peneliti akan berbeda dengan peneliti lainnya.
Selain hal tersebut di atas, dalam penelitian ini juga masih terdapat banyak
kekurangan yang di antaranya adalah:
a.
peramalan yang dilakukan mungkin terjadi bias karena didasarkan pada data
historis berupa laporan keuangan selama 5 tahun terakhir (2009—2013) yang
walaupun sudah di audit oleh kantor akuntan publik masih terdapat
kemungkinan terjadinya bias karena dipergunakan untuk kepentingan tujuan
tertentu;
b.
perhitungan berbagai macam biaya ekuitas dan biaya hutang mungkin juga
terjadi bias karena sangat tergantung pada data yang dapat berubah setiap saat
dan data yang perlu dilakukan penyesuaian yang sangat tergantung pada
faktor subjektivitas.
Download