Lanskap Cyclops

advertisement
Lanskap Cyclops
Pegunungan Cyclops ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun1987. Wilayah
cagar alam ini mencakup hutan lahan kering primer dan hutan lahan basah
primer serta menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati termasuk beberapa
satwa endemis yang hanya ada di pengunungan Cyclops. Wilayah Cyclops
juga memasok air bagi wilayah Jayapura dan Sentani, membantu mencegah
bencana tanah longsor skala besar seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.
Wilayah pengunungan hingga wilayah ibukota provinsi menjadi fokus kegiatan
konservasi dan pemeliharaan jasa lingkungan.
Karena dekat dengan pemukiman penduduk terbesar di Papua, yakni Jayapura,
wilayah pengunungan ini terancam pembalakan liar, produksi arang oleh
masyarakat yang mengambil bahan baku dari hutan, pemburuan satwa liar
dan invasi lahan untuk pertanian oleh masyarakat pegunungan yang
bermigrasi ke ibukota provinsi.
Lanskap Cyclops merupakan salah satu dari enam
lanskap LESTARI di Indonesia. Meskipun statusnya
adalah cagar alam, namun ancaman kerusakan
hutan dan keanekaragaman hayatinya sangat
tinggi akibat pertumbuhan penduduk sekitar
wilayah tersebut. Mereka mencari lahan untuk
pertanian dan mengeksploitasi kayu untuk bahan
bangunan dan produksi arang. Degradasi yang
terus menerus terjadi di cagar alam Cyclops
mengancam ketersediaan sumber air untuk
Kota Jayapura dan Sentani. LESTARI bekerjasama
dengan pemerintah daerah dan masyarakat
sekitar berupaya melindungi hutan Cyclops dan
sumber-sumber keanekaragaman hayati melalui
pendekatan pengelolaan kolaboratif.
Dampak dari perubahan iklim semakin nyata di seluruh Indonesia. LESTARI
berupaya membantu para pemangku kepentingan di Papua melindungi dan
mengelola situs penting seperti Lanskap Cyclops guna memitigasi dampak
perubahan iklim. Upaya LESTARI mencakup peningkatan kapasitas untuk
mengelola dan menjaga sumber daya hutan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat lokal, pencegah bencana dan lokasi cadangan karbon yang
sangat besar.
LANSKAP
OPERATIONAL
WILAYAH
KONSERVASI
LANSKAP
BERNILAI
Kegiatan Utama di Lanskap Cyclops
Mitra Kerja
sama
Peran
WWF Indonesia
Manajemen kolaboratif
Cyclops
Univ.
Cendrawasih
Manajemen kolaboratif
Dukungan teknis
LSM Lokal
Manajemen kolaboratif
Dukungan teknis
Melindungi hutan di wilayah cagar alam berarti mengendalikan dan mengurangi ancaman dari luar atau menghentikan sama sekali ancaman tersebut.
Penyebab deforestasi sangat rumit dan melibatkan faktor budaya, politis,
faktor sosial dan ekonomi. Menghentikan deforestasi di lanskap Cyclops
hanya akan efektif jika semua pemangku kepentingan terlibat. Aspirasi
masya-rakat di dalam dan sekitar wilayah Cyclops, lembaga pemerintah dan
pihak swasta yang memperoleh manfaat dari jasa lingkungan dan ekosistem
harus dipertimbangkan dalam sistem tata kelola yang kolaboratif. Rencana
besar (master plan) pengelolaan Cagar Alam Cyclops secara kolaboratif
telah disusun oleh Universitas Cendrawasih. Tujuannya untuk mencegah
pelanggaran dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat
WILAYAH FOKUS LANSKAP CYCLOPS
Provinsi:
Papua
Kabupaten Fokus:
Kabupaten Jayapura
Kotamadya Jayapura
Luas Wilayah Operasional LESTARI:
46.683 ha
Target Konservasi:
36.056 ha
terdiri dari hutan lahan kering primer, hutan lahan
kering sekunder
Wilayah Hutan Lindung
Cagar Alam Cyclops
DATA LANSKAP CYCLOPS
Satwa Liar Penting:
Ekidna (Babi Duri), Kuskus Tutul Hitam, Kanguru
Pohon, Bandikut, Burung Mandar Gunung Mayr
Kegiatan Ekonomi Utama:
Pertanian (minyak kelapa sawit, minyak nilam/
atsiri, kopi, kakao), produk hutan, berburu dan
perikanan
Ancaman Utama Terhadap Hutan dan
Keanekaragaman Hayati:
Pembalakan liar, produksi arang, perburuan satwa
liar, konversi lahan untuk lahan pertanian oleh
penduduk pegunungan yang bermigrasi ke kota
Untuk informasi lebih lanjut mengenai
LESTARI, hubungi:
LESTARI
Wisma GKBI, 12th Floor, #1210
Jl. Jend. Sudirman No. 28,
Jakarta 10210
Telepon: +62-21 574 0565
Fax: +62-21 574 0566
Email:
[email protected]
lokal, pemerintah kota/kabupaten/provinsi untuk bersama-sama melakukan
konservasi alam secara berkelanjutan.
LESTARI juga mendukung perbaikan pengelolaan hutan lindung di lanskap
Cyclops. Kegiatan ini termasuk memfasilitasi dialog dan perjanjian konservasi
dengan masyarakat setempat serta memfasilitasi kegiatan pengembangan
kapasitas bagi para pengelola taman nasional agar dapat memanfaatkan
peralatan modern berupa Perangkat Pelacakan Efektivitas Manajemen
(Management Effectiveness Tracking Tools atau METT) untuk memonitor
dan mengatasi ancaman terhadap hutan dan sumber keanekaragaman hayati.
LESTARI, bekerja sama dengan para mitra, menjajaki kemungkinan mendirikan unit pengelola hutan konservasi (Forest Management Unit/FMU),
sebagai contoh dan solusi efektif sistem pengelolaan kolaboratif Cagar Alam
Cyclops dan lanskap yang lebih luas.
Jenis Tutupan Lanskap Cyclops
Wilayah
Operasional
Lanskap (ha)
Komponen Lanskap Bernilai (ha)
46.683
29.429 (Hutan Lahan Kering Primer)
6.627 (Hutan Lahan Kering Sekunder)
36.056 (Total Lanskap Bernilai)
Wilayah Hutan Lindung
Cagar Alam
Cyclops
Cagar Alam Cyclops diresmikan pada tahun 1978 (Sk No. 56/
Kpts/Um/1/1978) dan dikukuhkan pada tahun 1987 (melalui
SK No. 365/Kpts-II/1987) yang mencakup wilayah seluas 22.500
ha. Cagar alam ini kemudian diperluas menjadi 31.479,89 ha
pada tahun 2012 melalui SK No. 782/MenHut-II/2012
Download