SURGA DAN NERAKA Sozisochi Lase Abstraksi

advertisement
Surga dan Neraka
SURGA DAN NERAKA
Sozisochi Lase
Abstraksi
Dalam tulisan ini dijelaskan berdasarkan
data-data ayat Alkitab tentang pemahaman dan
kepastian tentang surga dan neraka. Sebab kedua
kata ini adalah sangat sensitif dalam kehidupan
manusia beragama, karena muara akhir dari
kehidupan manusia adalah tergantung pada dua
alternatif saja yaitu bermuara ke surga atau
bermuara ke neraka.
Tulisan ini memberi ketegasan bahwa surga
dan neraka adalah sungguh ada dan bukan hanya
diartikan dalam pengertian “suasana” saja, tetapi
adalah sungguh sesuatu yang kelak menjadi
kenyataan dan orang percaya harus mengejar dan
mempersiapkan diri untuk menuju ke sana, ke
tempat yang didambakan oleh semua orang.
I.
Pengantar
Kata Surga dan Neraka adalah dua kata yang sangat
sensitif dan merupakan tujuan akhir dari kehidupan setiap orang
beragama. Oleh karena itu, setiap agama dan setiap teolog selalu
menafsirkan dan memahami serta menjabarkan kata surga dan
neraka berdasarkan iman dan keyakinan yang dimilikinya.
Karena kata surga dan neraka dijabarkan berdasarkan
penafsiran dan keyakinan masing-masing orang percaya, maka
sampai saat ini para ahli agama ataupun teolog, masih ada yang
berbeda pandangan dan penafsiran tentang surga dan neraka.
Meskipun di satu pihak semua agama dan teolog meyakini
bahwa surga dan neraka adalah muara hidup dari kehidupan
seluruh umat beragama, namun tetap ada perbedaan dalam
menafsirkan apakah surga dan neraka dapat diartikan secara
33
Surga dan Neraka
rohani saja atau apakah dapat diartikan dan ditafsirkan serta
diyakini sebagai suatu yang realistis?
Banyak para teolog berpendapat bahwa kata surga dan
neraka hanya boleh ditafsirkan secara rohani karena surga dan
neraka hanyalah dalam pengertian “suasana rohani”, yaitu
bahwa apabila manusia itu baik, jujur dan damai dan lain
sebagainya, maka manusia akan berada dalam surga dalam
suasana rohani yang positif. Tetapi sebaliknya apabila manusia
itu hidup dalam permusuhan, pertengkaran dan saling membenci
dan lain sebagainya, maka manusia itu dianggap hidup dalam
suasana neraka.
Tetapi sebaliknya, banyak para teolog yang memiliki
keyakinan dalam penafsirannya terhadap alkitab merasakan
bahwa surga dan neraka bukanlah hanya pengertian suasana
rohani saja, tetapi bahwa surga dan neraka kelak adalah
“sungguh suatu realitas yang nyata”, dan bayangan realitas
tersebut telah dirasakan oleh orang percaya saat ini dalam
suasana rohani yang memberi semangat untuk tetap hidup dan
percaya sehingga kelak dapat menikmati suasana rohani tersebut
dalam realitas yang sempurna pada saat Kristus Yesus datang
untuk kedua kalinya pada saat penghakiman dunia.
Pertanyaan oleh banyak orang adalah “mana yang benar”
dan jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah bahwa yang dapat
memberikan jawaban yang pasti adalah hanya orang yang telah
pernah pergi ke surga dan ke neraka atau dengan kata lain
hanyalah Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, bagi kita orang percaya, kita meyakini
Alkitab sebagai pemberi jawaban yang pasti tentang surga dan
neraka serta Alkitab akan memberi jaminan bagi iman percaya
kita, sehingga iman kita tidak sia-sia serta kepercayaan kita
tidak terombang-ambing.
II. Tentang Surga
A. Pengertian Surga.
Dalam bahasa Ibrani, kata surga disebut “syamayim” dan
dalam bahasa Yunani disebut “uranos” dan menjadi populer
dalam bahasa Inggris dengan kata “heaven” yang artinya adalah
dunia supranatural atau wilayah atmosfer.
34
Surga dan Neraka
Surga yang supranatural ini adalah tempat kediaman Allah
(Yesaya 66:1 dan Mazmur 148:4), bahkan Paulus mempunyai
pengalaman mistis diangkat ke surga (II Korintus 12:1, dan
seterusnya) dan Kristus naik ke surga di atas segala langit
(Efesus 4:10).
Tahta Allah adalah di surga dan para malaikat
mengelilinginya (I Raja 22:19) bahkan di surga terdapat kemah
sejati (Ibrani 8:2) tempat Kristus sebagai Imam besar
mempersembahkan korban rohani dan menjadi perantara yang
sejati. Dan di surga, anak manusia (Kristus) akan duduk di
sebelah kanan Allah Bapa (Markus 14:62) dan menyediakan
tempat bagi murid-muridnya atau orang percaya (Yohanes
14:2), juga nama-nama yang ditebus dicatat di surga (Ibrani
12:23). Surga adalah merupakan tempat kesukacitaan (Lukas
15:7) dan tempat kedamaian (Lukas 19:38).
Dalam Wahyu 4:14,21 deskripsi mengenai surga
dinyatakan sebagai puncak kemenangan Allah dan dasar
pengharapan mengenai kehidupan setelah kematian dan intisari
dari kepercayaan kita adalah bahwa surga merupakan tempat
penggenapan kehidupan yang dijanjikan Allah dalam Alkitab.
Bahkan dalam Matius 6:9, Tuhan Yesus mengajar kita
untuk berdoa dan mengaku “Bapa kami yang di Surga...” serta
dalam Pengakuan Imam Rasuli kita mengaku dan meyakini
bahwa Yesus naik ke surga dan surga merupakan tempat tinggal
bagi semua orang yang ditebus.
Itulah sebabnya Ibrani 11:10,16 menyatakan bahwa kita
merindukan tanah air surgawi yang disebut kota Allah (Mazmur
87:3) atau Yerusalem baru (Wahyu 21:2) serta Yesus telah
menjanjikan kepada orang percaya bahwa Dia pergi ke surga
mempersiapkan tempat bagi kita dan Dia akan datang kembali
membawa kita ke sana (Yohanes 14:2-3)
Oleh karena itu, surga kita yakini sebagai tempat yang
disediakan oleh Allah bagi orang percaya dan tempat itu adalah
realistis pada saat Kristus datang kedua kalinya.
B. Suasana Surga
1. Surga merupakan tempat sorak-sorai (Yesaya 44:23)
35
Surga dan Neraka
2. Surga sebagai tempat persekutuan dan tempat dimana tidak
ada lagi air mata atau penderitaan (Wahyu 2:17, 7:17)
3. Surga sebagai tempat untuk bersaksi (Mazmur 107:2 dan
Markus 5:19)
4. Surga sebagai tempat melayani secara benar dan beribadah
secara benar (Wahyu 7:15, 22:3,5)
5. Surga sebagai tempat belajar yang benar tentang pribadi
Allah, rencana Allah dan Kuasa Allah.
6. Di Surga tidak ada lagi laut (Wahyu 21:1) dan tidak ada air
mata (Wahyu 21:4) tidak ada matahari dan bulan (Wahyu
21:23) tidak ada kenyamanan (Wahyu 21:25) dan tidak ada
lagi dosa (Wahyu 21:27) serta tidak ada penyakit dan
kutukan (Wahyu 22:2) dan tidak ada rasa haus (Wahyu
7:16).
7. Di surga ada kemuliaan (Yohanes 17:24, Roma 8:18) ada
kekudusan (Wahyu 21:27) ada keindahan (Mazmur 50:2)
ada terang ilahi (Yesaya 60:1-3 + 19-20) ada persatuan
(Efesus 1:16) ada kesempurnaan (I Korintus 13:10) ada
sukacita (Mazmur 16:11) dan ada kekekalan (Yohanes 3:15).
C. Kegunaan Surga
Di atas telah diungkapkan bahwa surga adalah merupakan
muara kehidupan orang percaya dalam menikmati hidup yang
kekal, sebagaimana telah dijanjikan dalam Yohanes 3:16, bahwa
setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan beroleh
hidup yang kekal.
Jadi kesempurnaan hidup yang kekal itu adalah dinikmati
di surga yaitu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan secara
benar dan sejati serta menikmati dan merasakan secara sungguhsungguh persekutuan dengan Tuhan Allah, sehingga dengan
demikian keselamatan tersebut dicadangkan sebagai warisan
bagi orang-orang beriman. Karena itu di dalam surga Tuhan
secara realitas berkenan menjadi sekutu umatnya, sehingga
orang beriman secara sungguh-sungguh menjadi sahabat dan
keluarga Allah yang nyata dan realistis.
D. Penghuni Surga
1. Sang Bapa (Wahyu 4:2+3 dan Daniel 7:9)
36
Surga dan Neraka
2. Sang Anak (Wahyu 5:6,9,12,17)
3. Roh Kudus (Wahyu 14:13+22; 17)
4. Orang percaya yang telah sempurna (Ibrani 12:22,23 dan
Wahyu 19:1,7,8 + 21:1,9-11).
5. Para Malaikat Kudus (Ibrani 12:22 dan Wahyu 5:11)
E. Letak Surga
Di mana letak surga hanyalah dapat ditunjukkan oleh siapa
yang telah pergi ke surga atau Dia yang telah bertahta di surga
dan seberapa jauh surga tersebut dari bumi hanya dapat
dipastikan oleh yang empunya surga. Namun, Allah yang Agung
yang sangat transendent (tidak dapat dijangkau oleh manusia,
maka surga sebagai tempat tahta Allah tentu sangat jauh dan
manusia tidak dapat mencapainya). Itulah sebabnya kita selalu
berdoa agar kehidupan di kediaman Allah tersebut dapat
dinyatakan dalam kehidupan manusia kini dan di sini menjadi
realitas yang kongkrit.
Di tempat tahta Allah di surga akan terjadi hubungan yang
sungguh dan perjumpaan yang sungguh antara Allah dengan
manusia, namun sebagai oknum yang terbatas, maka manusia
sangat terbatas untuk mengetahui lokasi surga tahta Allah,
karena manusia hanyalah ciptaan Allah yang tidak mungkin
mengetahui segala kebijakan dan keputusan serta seluk-beluk
keadaan sang pencipta.
Namun orang percaya menyakini bahwa surga tersebut
adalah suatu realitas yang sungguh kelak bagi kita semua yang
bayangan sukacitanya dapat dirasakan dalam kehidupan kini dan
di sini.
III. Tentang Neraka
A. Pengertian Neraka
Dalam bahasa Ibrani ada kata “Syeol” yang artinya dunia
bawah atau alam maut dan dalam bahasa Yunani ada kata
“Hades” yang artinya dunia orang mati dan juga sebagai tempat
penyiksaan.
Selain kata di atas, masih ada kata Ibrani yaitu “Gehinom”
yang diartikan lambang api neraka dan kata Aram “Gehena”
biasanya diterjemahkan neraka yang diambil alih oleh bahasa
37
Surga dan Neraka
Inggris “Hell” yang artinya neraka sebagai tempat siksaan kekal
(Yesaya 66:24) bagi orang fasik yang tidak ditebus (Wahyu
21:8).
Selanjutnya dalam bahasa Yunani masih ada terdapat kata
“Abyssos” yang artinya Tempat yang tiada terduga dalamnya
sehingga di sebut jurang maut atau tempat penyiksaan yang
letaknya jauh di bawah bumi.
Dengan demikian, neraka adalah tempat sampah atau
tempat pembakaran terakhir bagi Allah untuk semua manusia
yang belum diselamatkan dan malaikat-malaikat yang murtad.
B. Suasana Neraka
1. Neraka sebagai tempat api tak terpadamkan (Matius 3:12) di
sana ada ratapan dan kertakan gigi (Matius 13:41-42),
tempat menyesatkan (Markus 9:43).
2. Neraka sebagai tempat penyesalan (Lukas 16:19-31).
3. Tempat rasa haus, kesengsaraan dan penderitaan (Wahyu
14:10-11).
4. Tempat frustasi dan kemarahan (Matius 13:42 dan 24:51)
5. Neraka adalah tempat murka ilahi yang mutlak (Habakuk
3:2)
6. Tempat bagi iblis dan bala tentaranya (Matius 25:41).
7. Neraka adalah selamanya (Daniel 12:2) dan sebagai tempat
peringatan bagi orang lain (Yudas 7).
C. Kegunaan Neraka
Neraka adalah muara hidup bagi orang-orang yang tidak
percaya kepada Tuhan setelah mendapat pemberitaan tentang
keselamatan yang sesungguhnya, sehingga mereka hidup di
dalam penghukumannya dan penderitaan dan penyiksaan yang
tidak ada taranya. Juga neraka dikhususkan bagi orang-orang
yang keji dan tidak mau bertobat serta tidak mau hidup di bawah
perintah dan kepemimpinan Tuhan.
Neraka juga diperuntukkan bagi iblis dan pihak-pihak
yang selalu memberontak terhadap Allah dan berusaha
menggagalkan segala program dan rencana Allah.
Dan karena itu, mereka juga berguna sebagai peringatan
bagi banyak orang agar menghindarkan diri untuk tidak hidup
38
Surga dan Neraka
berseberangan dengan Allah serta peringatan untuk koreksi diri
dan menghindari cara hidup yang tidak diinginkan oleh Allah
yang menciptakan kita dan yang menjanjikan kehidupan yang
kekal di dalam kerajaan atau tahtaNya yang kudus. Dan untuk
meyakinkan kita bahwa Kristus telah menaklukkan kerajaan
maut.
1.
2.
3.
4.
5.
D. Penghuni Neraka
Neraka adalah tempat bagi iblis (Wahyu 20:10)
Tempat bagi anti Kristus (II Tesalonika 2:8)
Juga para nabi palsu dan malaikat yang jatuh (Wahyu 19:20
dan II Petrus 2:4 dan Yudas 6 serta I Korintus 6:3 serta
Wahyu 21:8).
Para penakut, tidak percaya, orang keji, pembunuh (Yohanes
9:22 dan Amsal 29:25 dan Yohanes 3:36 serta Amsal 6:1619 dan Matius 25:41).
Orang tidak percaya, orang sundal, tukang sihir, penyembah
berhala dan para pendusta (Wahyu 21:8).
E. Letak Neraka
Sekali lagi harus ditandaskan bahwa yang mengetahui di
mana letak surga dan neraka hanyalah Dia yang telah pergi ke
neraka atau alam maut dan yang telah bertahta di surga.
Tetapi sebagai orang beriman dan meyakini Alkitab
sebagai Firman Allah, maka berdasarkan ayat-ayat Alkitab
disebutkan bahwa neraka berada di bawah bumi yang paling
dalam di mana di dalamnya ada api dan kegelapan yang
terdasyat (II Petrus 2:17).
Bagi kita orang percaya, tidak perlu membuang-buang
waktu untuk mencari lokasi surga atau neraka, tetapi berusaha
dengan keyakinan agar terhindar untuk berlabuh atau mendarat
di neraka.
IV. Kesimpulan
1. Surga dan neraka adalah dua kata atau tempat yang kelak
pada hari penghakiman akan menjadi tempat akhir untuk
berlabuh bagi manusia ciptaan Tuhan.
39
Surga dan Neraka
2. Surga adalah tempat berlabuh manusia yang telah
diselamatkan Allah dan diberi hidup kekal serta akan hidup
dan diam bersama-sama dengan Allah di surga tempat penuh
sukacita.
3. Neraka adalah tempat berlabuh manusia yang tidak percaya
kepada Allah serta tidak taat dan tidak meyakini
kepemimpinannya, serta selalu memberontak terhadap Allah
dan tetap hidup dalam kekejian dan ketidakpatuhan terhadap
Allah.
4. Surga dan neraka tidak cukup diartikan sebagai pengertian
rohani atau suasana rohani tetapi berdasarkan ayat Alkitab
yang diyakini bahwa surga dan neraka adalah sebagai suatu
fakta dan realitas nyata kelak pada kedatangan Yesus yang
kedua kalinya ketika Dia menghakimi dunia dan manusia.
5. Fakta dan realitas sempurna dari surga dan neraka akan
dapat dirasakan bayangannya saat ini dalam kehidupan kini
dan di sini.
6. Manusia tidak perlu repot mencari di mana lokasi/tempat
surga dan neraka karena hanya oknum yang pernah ke surga
dan neraka dapat menjelaskan secara sempurna di mana
letaknya yang tepat, tetapi manusia dengan didorong oleh
Roh Kudus menyiapkan dirinya untuk berlabuh di surga dan
bukan di neraka.
7. Akal manusia terbatas untuk mencari tahu di mana lokasi
surga dan neraka, tetapi adalah sesuatu yang pasti, realistis
dan bukan sesuatu ilusi yang abstrak.
8. Diharapkan dengan makalah ini, kita akan hidup, bekerja
dan melayani dalam pengharapan yang pasti bahwa kita
kelak akan menjadi penghuni surga yang nyata bersama
Allah kita yang benar.
40
Surga dan Neraka
KEPUSTAKAAN
Van Niftrik, G.C. & Boland, B.J. Dogmatika masa kini. Jakarta:
BPK. Gunung Mulia, 1997
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Jilid – 1.
Malang: Literatur SAAT, 2004
Hadiwijono, Harun. Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1986
Wahono, Wismoady. Di sini kutemukan. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1990
Marantika, Christ. Kepercayaan dan Kehidupan Kristen.
Yogyakarta: STII, 1996
Browning, WRF. A Dictionary of The Bible (terjemahan Dr.
Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo). Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2007
Willmington, H.L. Eskatologi. Malang: Gandum Mas, 1997
41
Download