ﺛْــﻢِ ﻭ ﺍﻟْﻌ ــﺪ ﻭ ﺍﻥِ ﻋ ﻠَــﻰ ﺍﻹِ ﻋ ﻠَــﻰ ﺍﻟْﺒِــﺮ

advertisement
PB 5 (XI)
EKONOMI DALAM ISLAM
I.
Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang Mu’amalah
II. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
2. Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam
3. Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari
Syirkah atau perseroan adalah perjanjian kerja sama antara dua orang atau
lebih untuk membuka suatu usaha dengan tujuan membagi keuntungan.
Dalam bab ini akan dibahas dua bentuk syirkah.
A. SYARIKAT HARTA
a. Pengertian Syarikat Harta
Syarikat harta atau disebut dengan syarikat’inan yaitu perjanjian
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk melakukan satu bidang
usaha dengan modal bersama dan atas dasar pembagian keuntungan dan
kerugian (profit and loss) sesuai dengan jumlah saham masing-masing
anggota, hal seperti ini dalam Islam dianjurkan (dibolehkan) sepanjang
dalam garis kebenaran dan ketaqwaan, sesuai dengan firman Allah swt :
ِ‫ﺍﻥ‬‫ﻭ‬‫ ـﺪ‬‫ﺍﻟْﻌ‬‫ﻠَــﻰ ﺍﻹِﺛْ ـﻢِ ﻭ‬‫ﻧُﻮﺍ ﻋ‬‫ــﺎﻭ‬‫ﻻﺗَﻌ‬‫ﻯ ﻭ‬‫ﺍﻟﺘﱠﻘْ ـﻮ‬‫ ﻭ‬‫ﻠَــﻰﺍﻟْﺒِ ـﺮ‬‫ﻧُﻮﺍ ﻋ‬‫ــﺎﻭ‬‫ﺗَﻌ‬‫ﻭ‬
٢ : ‫ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ‬
Artinya : “Tolong menolong kamu sekalian dalam hal kebaikan dan
ketaqwaan dan jangan tolong menolong dalam hal dosa
dan permusuhan ... QS. Al Maidah 2
Islam membolehkan syirkah ini bukan sekedar bertujuan untuk membagi
keuntungan, akan tetapi harus dalam kerangka ketaqwaan, serta
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
‫ﻫـــﻤﺎ‬‫ ﺍﺣـﺪ‬‫ﺨُــﻦ‬‫ ﺍﻟﺸـﺮﻳﻜــﲔ ﻣﺎﻟـــﻢﻳـ‬‫ ﺍﻧـﺎ ﺛﺎﻟـﺚ‬: ‫ ﺗـــﻌﺎﱃ‬‫ﻗـﺎﻝ ﺍ‬
‫ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑـــﻮ ﺩﺍﻭﺩ‬
‫ ﻣـــﻦ ﺑـﻴﻨـﻬــــﻤﺎ‬‫ ﻓـــﺄﺫﺍ ﺍﺧﺎﻧـــــﻪ ﺧـﺮﺟــــﺖ‬‫ــــﻪ‬‫ﺻﺎﺣـﺒ‬
‫ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ‬
Artinya : “Allah swt berfirman : Saya adalah orang yang ketiga dari
dua orang yang berserikat, selama
salah seorang dari
keduanya tidak menghianati yang lainnya. Jika ia
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 1 -
menghianaatinya maka Saya keluar dari perserikatan
keduanya. HR. Abu Daud dan Hakim
b. Rukun Syarikat Harta
1. Adanya siqhat ( lafadl aqad ) atau perjanjian atau tata kerja yang
berkaitan dengan masing-masing anggota syirkah dan modal kerja,
jenis usaha dan pembagian keuntungan/kerugian.
2. Adanya orang yang berserikat, bagi masing-masing anggota
perserikatan kerja disyaratkan dalam kondisi aqil baligh, dan tidak
karena dipaksa.
3. Adanya modal yang disepakati bersama, persyaratan modal yang
dikumpulkan harus jelas nilainya dan sudah digabung sebelum
dimulainya usaha bersama tersebut.
c. Syarikat harta dalam kehidupan modern
Syarikat harta pada masa kini antara lain berbentuk PT (perseroan
terbaatas), prinsip dasar dari PT. ini sama dengan syirkah’inan, yaitu
modal yang dipakai merupakan patungan dari beberapa orang, dalam arti
setiap anggota memiliki saham (sero) sesuai dengan kemampuannya.
d. Keuntungan dan kerugian dalam syirkah.
Dalam kaitannya dengan profit and loss ini, terdapat dua pendapat
ulama :
1. Keuntungan dan kerugian dibagi atau diperhitungkan sesuai dengan
jumlah saham yang dimilikinya.
2. Berdasar kesepakatan saat mendirikan usaha tanpa harus sesuai
dengan saham yang dimiliki masing-masing anggota.
B. SYARIKAT KERJA
a. Pengertian syarikat kerja.
Yang dimaksud adalah kesepakatan untuk bekerja sama diantara
beberapa orang untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang hasilnya dibagi
bersama sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan, baik keahlian antara
mereka itu sama atau berbeda.
b. Hukum syarikat kerja.
Dalam masalah ini para ulama ada yang mengatakan boleh, di samping
juga ada yang mengatakan tidak boleh yaitu golongan madzhab Syafi’i.
c. Faedah syarekat kerja.
Banyak pekerjaan yang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk
diselesaikaan oleh perorangan, misalnya membangun rumah, jembatan
atau menara. Oleh karenanya minimal faedah dari syarekat kerja ini
adalah untuk memudahkan penyelesaian suatu pekerjaan, disamping
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 2 -
karena keahlian manusia yang beraneka ragam dan jarang sekali
seseorang memiliki keahlian ganda.
Untuk menyelesaikan pembangunan sebuah rumah, maka diperlukan
tukang batu, tukang kayu dan bahkan arsitek, unuk itu bila suatu
pekerjaan tidak bisa diselesaikan taanpa adanya kerjasama dari beberapa
ahli, maka kerja sama tersebut merupakan keharusan untuk dilakukan.
d. Macam-macam syarikat kerja.
1. Qiradh
Yaitu kerja sama antara seseorang yang memiliki modal dengan
seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang
perdagangan. Pemilik modal menyediakan modal operasional dan
yang lainnya menjalankan usaha perdagangan tersebut, sedangkan
keuntungan yang dihasilkan dibagi bersama sesuai dengan
kesepakatan, adapun kerugian yang mungkin diderita ditanggung
bersama.
2. Musaqat
Menurut adalah kerjasama antara seorang pemilik kebun dengan
pemelihara kebun, bahwa dari hasil kebun itu keduanya akan sama
mendapatkan bagian sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat
bersama. Bentuk kerja sama semacam ini dalam Islam dibolehkan,
seperti yang dipraktekkan sendiri oleh Rasulullah saw. dalam hadits
berikut :
‫ ـﻪ‬‫ﻠَﻴ‬‫ ﻋ‬‫ـﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﱠ ـﻪ‬‫ ﻋـﻨـــﻪ ﺍﻥ ﺍﻟـﻨـــﱯ ﺻ‬‫ﻋــﻦ ﺍﺑــﻦ ﻋـﻤـــﺮ ﺭﺿــﻰ ﺍ‬
‫ ﻣـﻨــﻬﺎ‬‫ﺝ‬‫ﺨــﺮ‬‫ ﻣـﺎﻳـ‬‫ ﻁ‬‫ ﺑـﺸــﺮ‬‫ــﺮ‬‫ﺒ‬‫ــﻞَ ﺍﻟـﺨـﻴ‬‫ــﻞَ ﺍﻫ‬‫ ﻋـﺎﻣ‬‫ﻠﱠﻢ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬
‫ﻉٍ ﺭﻭﺍﻩ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ‬‫ﻣﻦ ﺛـﻤـﺮٍ ﺍﻭ ﺯﺭ‬
Artinya : “Dari Ibnu Umar : Sesungguhnya Nabi saw. telah
memberikan kebun beliau kepada penduduk Khaibar agar
dipelihara, dengan perjanjian akan diberi sebagian dari
penghasilannya, baik yang berupa buah-buahan maupun
hasil tanaman (palawija). HR. Muslim
3. Muzara’ah dan Mukhabarah.
Muzara’ah adalah suatu bentuk kerja sama antara pemilik tanah dan
penggarap tanah dengan perjanjian bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan bersama antara keduanya, sedang benih berasal dari
penggarap, dan apabila benih tersebut dari pemilik tanah maka
disebut Mukhabarah. Keduanya (Muzara’ah dan Mukhabarah)
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 3 -
dibenarkan dalam Islam, sedangkan kewajiban membayar zakatnya
adalah :
a). Bila memakai cara Muzara’ah maka yang wajib mengeluarkan
zakat adalah penggarap, sebab pada dasarnya dialah yang
bercocok tanam karena benih berasal darinya.
b). Bila memakai cara Mukhabarah maka yang wajib membayar zakat
adalah pemilik tanah sebab bibit berasal darinya. Oleh karenanya
pada dasarnya pemilik tanahlah yang bercocok tanam.
C. ASURANSI
a. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah jaminan atau pertanggungan yang diberikan oleh
penanggung (PT. Asuransi) kepada tertanggung untuk resiko kerugian
seperti yang ditetapkan dalam surat perjanjian (polis) bila suatu ketika
terjadi kecelakaan atau kematian, dengan syarat tertanggung membayar
premi sebanyak yang ditentukan kepada pihak penanggung setiap bulan.
Dalam menyikapi masalah asuransi ini dikalangan para ulama terdapat
perbedaan pendapat, yaitu
1. Mengharamkan asuransi dalam segala macam bentuknya
2. Membolehkan semua bentuk asuransi
3. Mengharamkan yang bersifat komersial dan membolehkan yang
bersifat sosial
4. Syubhat , tidak jelas haram halalnya.
Terjadinya perbedaan di atas oleh karena dalam praktek asuransi dewasa
ini terdapat tiga unsur yang menjadi pangkal perselisihan para ulama’,
yaitu :
1. Adanya unsur gharar yaitu ketidak pastian bentuk akad, sumber dana
klain dan keabsahan syar’i penerimaan uang klain.
2. Adanya unsur maisir, yaitu untung-untungan yang merupakan unsur
mengapa diharamkann perjudian.
3. Adanya unsur riba, yaitu apabila asuransi tersebut menginvesta-sikan
dana yang terkumpul dari uang premi yang terkumpul.
b. Asuransi yang Islami
Untuk menghindarkan dari perbedaan pendapat di atas tentang hukum
asuransi, maka ketiga unsur tersebut di atas agar ditiadakan sehingga
lebih bersifat tolong menolong dan saling menjamin, tidak ada pihak yang
dirugikan sementara yang lain meraih keuntungan.
c. Macam-macam Asuransi
Ada beberapa jenis asuransi yang telah berpraktek, antara lain :
1. Asuransi jiwa.
3. Asuransi jaminan hari tua.
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 4 -
2. Asuransi bea siswa. 4. Asuransi barang.
d. Manfaat Asuransi
1. Jiwa, yaitu memberikan bantuaan atau santunan sesuai dengan
ketentuan kepada keluarga yang mendapatkan musibah.
2. Asuransi bea siswa, yaitu memberikan jaminan kepada anak yang
dijaminkan untuk dapat menyelesaikan pendidikannya.
3. Asuransi jaminan hari tua, yaitu memberikan bantuan biaya hidup
kepada peserta setelah mencapai usia tertentu yang telah disepakati.
4. Asuransi barang, yaitu memberikan ganti barang atau sejumlah uang
yang seharga dengan barang yang dijaminkan bila suatu saat terjadi
kecelakaan yang menyebabkan rusak/ hilangnya barang tersebut.
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 5 -
D. R I B A
Pengertian riba yaitu tambahan pembayaran atau pengembalian yang menjadi
syarat orang yang melakukan transaksi. Biasanya tambahan tersebut berupa
persentase dari jumlah pokok dalam transaksi. Riba biasa juga disebut
(identik) dengan “bunga”.
Riba dilarang keras dalam Islam (haram), dijelaskan dalam AlQur’an
‫ﺍﺗﱠﻘُــﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠ ـﻪ‬‫ﻔَﺔً ﻭ‬‫ﻀَــﺎﻋ‬‫ﺎﻓًﺎﻣ‬‫ــﺎﺃَﺿْ ـﻌ‬‫ﺑ‬‫ــﻮﺍﻟَــﺎﺗَ ـﺄْﻛُﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺮ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻣ‬‫ ﺀ‬‫ﻳﻦ‬‫ــﺎﺍﻟﱠ ـﺬ‬‫ﻬ‬‫ﺎﺃَﻳ‬‫ﻳ‬
١٣٠ : ‫ ﺍﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ‬‫ﻮﻥ‬‫ﺤ‬‫ﺗُﻔْﻠ‬‫ﻠﱠﻜُﻢ‬‫ﻟَﻌ‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
memperoleh untung. QS. Ali Imron :130
Diterangkan pula dalam hadist Rasulullah saw. dari Jabir :
‫ِ ﺁﻛﻞ ﺍﻟـﺮﺑــﺎ ﻭﻣـﺆﻛـــﻠﻪ ﻭﻛﺎﺗـــﺒﻪ ﻭﺷـﺎﻫـــﺪﻩ‬‫ﻟـﻌـﻦ ﺭﺳـﻮﻝ ﺍ‬
‫ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬‫ﻭﻗﺎﻝ ﻫـﻢ ﺳـﻮﺍﺀ‬
Artinya : “Rasulullah saw. melaknat orang yang memakan riba, yang
mewakilinya, penulisnya dan kedua saksinya, dan Rasul berkata pula
: mereka semua berdosa. HR. Muslim dari Jabir.
Menurut para ulama, riba terdiri empat macam, yaitu :
1. Riba Fadl, yaitu riba yang terjadi dari tukar menukar suatu barang yang
jenis dan mutunya sama tetapi berbeda ukurannya. Misalnya menukar
emas 24 karat, yang satu 5 gram sedang lainnya 6 gram.
2. Riba Qordl, yaitu riba yang terjadi dari hutang piutang yang pada saat
mengembalikan barang/hutang tersebut disyaratkan adanya tambahan.
Misalnya meminjam uang Rp. 1.000.000,- harus dikembalikan dengan
bunga dua puluh persen, sehingga pengembalian uang menjadi Rp.
1.200.000,-.
3. Riba Nasi’ah, yaitu tambahan yang harus dibayar oleh orang yang
berhutang setelah batas tempo pengembaliannya telah lewat. Misalnya
transaksi dalam utang piutang Rp. 1.000.000,- harus dikembalikan dalam
jangka waktu satu bulan. Bila dalam satu bulan belum bisa
mengembalikan, maka waktu selebihnya merupakan waktu lewat batas
tempo yang menjadikan adanya bunga tiga persen sehingga jumlah
total pengembalian Rp. 1.030.000,4. Riba Yad, yaitu riba yang terjadi karena barang belum diterima sudah
dibayar lebih dulu dan diantara orang yang bertransaksi telah pula
berpisah dari tempat itu. Misalnya dalam transaksi jual beli kayu
bangunan 10 kubik. Si pembeli setelah membayar segera pergi tanpa
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 6 -
melihat lagi jumlah kayu yang diangkut truk seudah sesuai dengan yang ia
inginkan atau tidak sesuai.
Sebab-sebab diharamkannya riba antara lain :
1. Adanya riba akan mengakibatkan rusaknya ekonomi.
2. Riba berakibat tidak berkahnya makanan yang dimakan.
3. Riba menimbulkan ketidaktenangan batin.
4. Riba merupakan perbuatan yang merugikan karena jelas-jelas akan
mendapat siksa/laknat.
E. PERBANKAN
Pengertian bank yaitu suatu bagian dari lembaga keuangan yang kegiatannya
menangani pengaturan keluar masuknya uang dengan cara dan administrasi
tertentu.
Macam-macam bank :
1. Bank Sentral. Bank yang didirikan oleh pemerintah yang pusat
kegiatannya hanya ada di ibukota negara. Kegiatannya antara lain
menetapkan jumlah uang yang diedarkan.
2. Bank Umum. Bank yang kegiatannya berupa penghimpunan dan
pendistribusian uang masyarakat melalui simpanan atau utang.
3. Bank Pembangunan. Bank yang kegiatannya berupa penghimpunan dana
yang disalurkan untuk kegiatan pembangunan.
4. Bank Swasta. Bank yang didirikan oleh orang-orang luar negeri
kegiatannya ada di Indonesia setelah mendapat izin dari pemerintah
(Menteri Keuangan).
6. Bank Islam. Bank yang didirikan dengan menggunakan kegiatan sesuai
syari’at Islam. Misalnya BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang bagi para
peminjam uang tiak akan dipungut bunga melainkan menggunakan cara
bagi hasil yang jumlahnya ditentukan pada saat transaksi.
Fungsi Bank antara lain :
1. Pusat penyimpanan uang dan barang-barang berharga.
2. Sebagai tempat menyiapkan dan menyalurkan uang.
3. Sebagai tempat untuk tukar menukar uang.
4. SEbagai tempat untuk mengirimkan uang.
5. Sebagai tempat untuk pinjam uang (kredit).
Pendapat ulama tentang hukum bank :
a. Haram, karena dalam kegiatan jasa bank terdapat bunga. Kecuali BMI
bukan berupa bunga melainkan bagi hasil.
b. Mubah, karena bank bagi masyarakat bisa memberi manfaat pada saat
membutuhkan dalam jumlah besar. Bunga yang ada merupakan bunga
yang tidak berlipat ganda.
c. Syubhat/mutasyabihat, karena jasa bank masih diragukan boleh atau
tidaknya menurut syari’at Islam. Alasan dihukumi syubhat karena meliputi
hukum haram dan mubah.
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 7 -
‫ــﺎﺱِﻓَـــــــــــــــــﻼ‬‫ﺍﻝِ ﺍﻟﻨ‬‫ﻮ‬‫ــﻲﺃَﻣـــــــــــــــ‬‫ﻓ‬‫ــــﻮ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ــﺎﻟ‬‫ ﺭِﺑ‬‫ـﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺍﺗَــــــــــــﻴﺘُﻢ‬‫ــﺎ ﺀ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬
‫ـــﻪ‬‫ﺟ‬‫ ﻭ‬‫ﻭﻥ‬‫ﺗُﺮِﻳـﺪ‬‫ ﺯَﻛَــــــــﺎﺓ‬‫ـﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺍﺗَـــــــــــﻴﺘُﻢ‬‫ـﺎ ﺀ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬‫ ﺍﻟﻠـــــــــﻪ‬‫ﺪ‬‫ـﻨ‬‫ﻮ ﻋ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬
٣٩ : ‫ ﺍﻟﺮﻭﻡ‬.‫ﻔُﻮﻥ‬‫ﻀْﻌ‬‫ﺍﻟْﻤ‬‫ﻢ‬‫ ﻫ‬‫ﻚ‬‫ﻓَﺄُﻭﻟَــــــــــــــــــــــــﺌ‬‫ﺍﻟﻠــــــــــــــــــــــــــــــﻪ‬
Artinya :
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada
harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya)
‫ﻱ‬‫ﺍﻟﱠـ ـﺬ‬‫ﻘُـــﻮﻡ‬‫ـــﺎﻳ‬‫ ﺇﻻ ﻛَﻤ‬‫ــــــــــــــــــﻮﻥ‬‫ﻘُﻮﻣ‬‫ـــﺎ ﻻﻳ‬‫ﺑ‬‫ ﺍﻟﺮ‬‫ﻮﻥ‬‫ﺄْﻛُﻠـ ــ‬‫ﻳ‬‫ﻳﻦ‬‫ﺍﻟﱠـ ـﺬ‬
‫ﻊ‬‫ــــﻴ‬‫ﺎﺍﻟْﺒ‬‫ﻗَﺎﻟُﻮﺍﺇِﻧﱠﻤ‬‫ـــــــــﻢ‬‫ﺑِﺄَﻧﱠﻬ‬‫ﻚ‬‫ ﺫَﻟ‬‫ـــــﺲ‬‫ﺍﻟْﻤ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻄَﺎﻥ‬‫ــــــﻴ‬‫ ﺍﻟﺸ‬‫ﻄُـﻪ‬‫ﺘَﺨَــــــــــﺒ‬‫ﻳ‬
‫ﻩ‬‫ــﺎﺀ‬‫ ﺟ‬‫ﻦ‬‫ــﺎﻓَـــــــــﻤ‬‫ﺑ‬‫ ﺍﻟﺮ‬‫ﻡ‬‫ــــــﺮ‬‫ﺣ‬‫ ﻭ‬‫ ــﻊ‬‫ـــــــــﻴ‬‫ﺍﻟْﺒ‬‫ ـﻞﱠ ﺍﻟﻠـــــــــــــــﻪ‬‫ﺃَﺣ‬‫ــﺎ ﻭ‬‫ﺑ‬‫ﺜْ ـﻞُ ﺍﻟﺮ‬‫ﻣ‬
‫ـﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬‫ﺇِﻟَـﻰ ﺍﻟﻠـــﻪ‬‫ﻩ‬‫ـﺮ‬‫ﺃَﻣ‬‫ ﻭ‬‫ـﻠَﻒ‬‫ـﺎ ﺳ‬‫ﻣ‬‫ﻰﻓَـــــــــــــــــﻠَﻪ‬‫ﻓَﺎﻧْــﺘَـﻬ‬‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ ﺭ‬‫ﻦ‬‫ـﻈَـﺔٌﻣ‬‫ﻋ‬‫ـﻮ‬‫ﻣ‬
٢٧٥ : ‫ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬.‫ﻭﻥ‬‫ﺪ‬‫ﺎﻟ‬‫ﺎ ﺧ‬‫ـــــــﻴﻬ‬‫ﻓ‬‫ﻢ‬‫ﺎﺭِ ﻫ‬‫ ﺍﻟــــﻨ‬‫ﺎﺏ‬‫ﺤ‬‫ﺃَﺻ‬‫ﻚ‬‫ﻓَﺄُﻭﻟَﺌــ‬‫ﺎﺩ‬‫ﻋ‬
Artinya :
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
noer faqih arsyi ys. SMAN1 Jember 2011
.
PAI Kelas XI Bab Ekonomi Islam, hal - 8 -
Download