EKSTRAKSI SUARA SARON BERBASIS SPECTRAL- DENSITY MENGGUNAKAN FILTER MULTIDIMENSI Nama Mahasiswa NRP Pembimbing Co-Pembimbing : Yoyon Kusnendar Suprapto : 2207 301 715 : Prof. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng., Ph.D. : Mochamad Hariadi, S.T., M.Eng., Ph.D. ABSTRAK Akhir2 ini, ekstraksi sebuah perangkat dari pagelaran musik cukup menarik perhatian para pengriset musik. Ekstraksi dilakukan pada berbagai perangkat musik untuk berbagai kepentingan seperti pembuatan notasi musik secara otomatis, analisa tempo musik, analisa jenis musik yang dimainkan dll. Tetapi ekstraksi untuk peralatan musik tradisional seperti gamelan sangat sedikit sekali dilakukan sehingga perkembangan musik tradisional sedikit tertinggal terhadap musik barat. Untuk menganalisa sebuah sinyal, banyak cara yang bisa dilakukan. Cara yang paling sederhana adalah hanya mengandalkan analisa satu dimensi yakni hanya menggunakan satu parameter frekuensi. Cara ini diterapkan pada penggunaan fixed filter. Analisa dua dimensi dilakukan dengan menganggap parameter frekuensi bukan satu satunya parameter, tetapi memperhatikan parameter lain yakni waktu. Parameter frekuensi boleh berubah dengan berjalannya waktu, Adaption of a static spectral analysis, yang diterapkan dengan Short Time Fourier Transform (STFT) dan wavelet. Cara lain adalah menggunakan Cross product antara beberapa komponen sinyal. Cara ini akan menghasilkan analisa yang lebih halus dibandingkan dengan cara satu dimensi ataupun dua dimensi. Komponen sinyal non harmonic selalu diperhitungkan dalam analisanya. Setiap sinyal yang akan dianalisa harus diadakan dahulu sinyal yang dipakai sebagai referensi. Sinyal ini dapat dihasilkan baik secara sinyal sintetik ataupun secara sinyal akustik, real music. Gamelan adalah alat musik tradisional Indonesia yang terdiri atas lima belas group peralatan yang berbeda seperti Balungan, Kenong, Kempul, Bonang, dll. Peralatan gamelan disuarakan dengan memukul peralatan dengan sebuah palu yang terbuat dari kayu. Kekerasan pukulan dapat mempengaruhi perubahan spektrum suara yang dihasilkan. Perubahan sifat spektrum ini akan mempengaruhi cara memisahkan suara sebuah peralatan gamelan dari sebuah penampilan musik gamelan. Alat musik gamelan dibuat secara manual oleh seseorang yang disebut empu yang menera peralatan gamelan hanya berdasarkan kepekaan dan pengalaman sipembuat tanpa dilengkapi dengan peralatan yang memadahi, sehingga sulit didapatkan gamelan yang idektik. Untuk menganalisa sinyal diperlukan spectrum yang dipaparkan dalam bentuk time-frekuensi model yang dapat didekati beberapa metoda seperti STFT, wavelet. Bila dipunyai samplingrate sinyal sebesar 48000 Hz, untuk setiap 1024 sampling sinyal, Short Time Fourier Transform (STFT), bisa menghasilkan ketelitian interval frequensi sebesar 40 Hz dan interval waktu sebesar 20 ms, sedangkan wavelet menghasilkan ketelitian interval waktu sebesar 0.3 ms dan ketelitian interval frequensi sebesar 16 Hz. Karena tidak standartnya suara peralatan gamelan maka diperlukan ekstrasi suara dengan time-frequency domain yang lebih halus dari cara timefrequency domain yang telah ada. Kami merencanakan ekstraksi sebuah perangkat balungan dengan metoda cross correlation. Dengan cross correlation dapat menghasilkan ketelitian interval frequensi sebesar 1 Hz dan interval waktu sebesar 0.02 ms. Untuk menggunakan cara ini, cross correlation memerlukan model sinyal referensi sebagai pembanding. Model dibangun dengan merekam suara tunggal dari berbagai peralatan Balungan gamelan. Pembangunan model dilakukan dengan dua cara yang berbeda yakni dengan menggunakan STFT dan menggunakan cross correlation. Model ini digunakan sebagai pembangkit suara peralatan sintetis yang mewakili seluruh kemungkinan frekuensi dasar notasi musik yang diinginkan. Sinyal ini dipakai sebagai sinyal referensi. Cross correlation menghasilkan Cross spectrum yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan banyak fitur dari musik gamelan seperti pembuatan notasi musik, analisa kerapatan pukulan, dll. Didalam riset ini kami menganalisa sinyal dengan banyak cara, dengan menggunakan cara spectrum satu dimensi yang menggunakan parameter frekuensi, kemudian menggunakan cara lain yakni analisa dengan spectrum dua dimensi yakni frekuensi dan waktu, dan terakhir menggunakan cross product, yakni menggunakan cara cross correlation.