BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian secara empirik yang telah penulis lakukan pada 10 perusahaan non keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2009-2013, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengujian antara variabel laba bersih (PAT) terhadap perubahan dividen tunai (DV) didapat hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif signifikan antara variabel laba bersih (PAT) terhadap perubahan dividen tunai (DV). 2. Pengujian antara arus kas operasi (OCF) terhadap perubahan dividen tunai (DV) didapat bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara arus kas operasi (OCF) terhadap perubahan dividen tunai (DV) dengan besarnya pengaruh sebesar 50.9% (Adj R Square). Hasil ini konsisten dengan penelitian Adelagan (2003) dan dapat menjelaskan bahwa arus kas operasi lebih dominan dalam mempengaruhi perubahan dividen dibandingkan dengan laba bersih. 72 5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut : 1. Sampel penelitian yang diambil hanya terbatas kepada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling sehingga perusahaan yang dapat dijadikan sampel hanya terbatas pada beberapa perusahaan saja yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. 2. Perusahaan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat dijadikan sampel penelitian sangat terbatas. Karakteristik perusahaan di Indonesia, terkadang semakin panjang rentang waktu penelitian jumlah populasi dapat semakin sedikit. Hal ini dikarenakan, tidak semua perusahaan dapat konsisten membayar dividen berturut-turut kepada pemegang saham ataupun tidak semua perusahaan konsisten masuk kedalam kategori LQ45. 5.3 Saran Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Adelagan (2003) dengan menggunakan model Lintner Brittain yang telah dimodifikasi dengan periode pengamatan dimulai tahun 2009 sampai tahun 2013 pada sektor industi yang sama (non keuangan) untuk menguji konsistensi jika model tersebut diterapkan di Indonesia sebagai perwakilan negara berkembang. Berdasarkan kesimpulan dan 73 keterbatasan penelitian yang telah diuraikan, maka saran yang dapat diberikan dalam peneliti ini adalah sebagai berikut: 1. Memperbesar populasi dengan melibatkan tidak hanya negara Indonesia saja tetapi dapat menggunakan sampel populasi seluruh negara Asia Tenggara sebagai sampel yang merupakan perwakilan dari negara berkembang. 2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan model Lintner Brittain ini dengan menguji variabel lain yang mempengaruhi perubahan dividen seperti pembayaran dividen tahun sebelumnya (Lagged Dividend), laba ditahan (Retained Earning) serta dapat lebih spesifik lagi menguji kepada perusahaan-perusahaan berdasarkan tingkat pertumbuhan, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan dengan sampel populasi yang lebih banyak lagi agar kesimpulan yang diambil dapat mewakili populasi yang lebih luas. 74