BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kajian Teoritik 1. Deskripsi konseptual a

advertisement
7
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik
1. Deskripsi konseptual
a. Komunikasi Matematis
Menurut Soekamto (1992) Komunikasi secara umum dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan ke
penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik
langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Di
dalam berkomunikasi tersebut harus dipikirkan bagaimana
caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat
dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai
bahasa termasuk bahasa matematis. Sedangkan menurut Sudjana
(2008:
31) komunikasi yaitu suatu proses untuk mencapai
interaksi belajar-mengajar, dengan adanya komunikasi yang jelas
antara
guru (pengajar) dengan
siswa (pelajar), sehingga
terpadunya dua kegiatan, yakni kegiatan mengajar (usaha guru)
dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam
mencapai tujuan pengajaran.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah suatu proses interaksi antara dua orang atau
lebih didalam pembelajaran baik antara guru dan siswa, siswa dan
7
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
8
siswa untuk menyampaikan ide atau
gagasan memperoleh
pemahaman bersama dilakukan secara lisan, tulisan maupun tak
langsung melalui media.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 143) kemampuan
komunikasi adalah dasar untuk segala yang kita kerjakan. Cara –
cara komunikasi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan
antara lain: grafik, bagan, peta, lambang-lambang, diagram,
persamaan matematik, dan demokrasi visual, sama baiknya
dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan. Sejalan dengan
pendapat Wardhani (2008) dalam mengkomunikasikan gagasan
mata
pelajaran
matematika
dengan
menggunakan
bahasa
matematis berupa simbol, tabel, diagram atau media lain. Dalam
hal ini siswa dikatakan memiliki kemampuan komunikasi
matematis apabila siswa mampu mengkomunikasikan suatu
gagasan pada mata pelajaran matamatika dengan menggunakan
simbol, tabel, diagram atau media lain.
Menurut Shadiq (2009) kemampuan komunikasi matematis
merupakan proses memberi dan menyampaikan arti dalam
menyampaikan
pemahaman
bersama.
Untuk
penyampaian
pemahaman bersama dalam menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan, antara lain melalui pembicaraan
lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
9
Dari beberapa pendapat
kemampuan
komunikasi
di
atas dapat
matematis
yaitu
disimpulkan
kemampuan
menyampaikan ide dan gagasan matematis dalam menyampaikan
informasi materi matematika secara lisan, grafik, peta, diagram
untuk memperoleh pemahaman bersama.
Menurut
NCTM
(2000)
siswa
dikatakan
memiliki
kemampuan komunikasi matematis apabila siswa antara lain:
1) Mengorganisasikan pikiran matematika
Dalam hal ini siswa mengorganiksasikan ide dan gagasan yang
dimilikinya kedalam bahasa dan model matematis.
2) Mengkomunikasikan gagasan matematika secara logis dan jelas
kepada orang lain.
Siswa mampu memberikan suatu penjelasan dari pemikiran
matematis secara logis dan dapat dipahami oleh orang lain.
3) Menganalisis dan mengevaluasi pikiran matematika dan strategi
yang digunakan orang lain.
Dalam hal ini siswa mampu menganalisis dan megevaluasi ideide, simbol-simbol, istilah-istilah dari informasi matematika yang
diperolehnya.
4) Menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide-ide
secara tepat.
Siswa mampu menuangkan ide-ide dan gagasan matematis dengan
menggunakan model matematika secara tepat dan jelas.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
10
Kementeriaan
pendidikan
Ontario
(CBS,
2010:
2)
mengkategorikan komunikasi matematis menjadi 3 yaitu:
1) Mengekspresikan dan mengorganisasikan ide dan pemikiran
matematis, menggunakan bentuk lisan, visual dan tertulis;
Dalam
hal
ini
siswa
mampu
mengekspresikan
mengorganisasikan ide dan gagasan matematika
dan
secara tepat
kedalam simbol dan bahasa matematis dan dituangkan dalam
bentuk gambar.
2) Mengkomunikasikan kepada orang lain dan tujuan
Siswa mampu memberikan penjelasan menggunakan bahasanya
sendiri, dituangkan secara tertulis, tidak membingungkan dan
dapat dipahami oleh orang lain.
3) Menggunakan penyajian, kosa kata, dan peristilahan matematis
dalam bentuk lisan, visual, dan tulisan.
Siswa mampu menyelesaikan suatu permasalahan matematis
dengan menggunakan penyajian atau model matematis dan bahasa
matematis secara tepat
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
11
Berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis
yang dikemukakan diatas. Indikator yag digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1) Mengekspresikan dan mengorgansasikan ide pemikiran matematis
secara tertulis dalam gambar
Siswa dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi
relasi dan fungsi, dalam hal ini siswa mampu menyajikan
pernyataan matematika secara tertulis dalam bentuk gambar
(tabel, grafik dan diagram)
2) Mengkomunikasikan
gagasan
matematika
secara
logis,
memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami.
Pada tahap ini siswa mampu menarik kesimpulan pernyataan
matematis serta mampu menyusun bukti dengan menggambarkan
diagram panah, serta mampu memberikan alasan menggunakan
bahasanya sendiri mengenai relasi yang merupakan fungsi.
3) Menggunakan penyajian, kosa kata, dan peristilahan matematis
dalam bentuk tulisan.
Untuk memahami soal di atas, siswa mampu menggunakan
penyajian, kosa kata, dan peristilahan matematis dalam bentuk
tulisan dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bentuk
fungsi.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
12
Contoh:
Pak Budi mempunyai lima orang anak, yaitu Riska, Dimas,
Candra, Dira, dan Reni. Masing-masing anak mempunyai
kegemaran berolah raga yang berbeda-beda. Riska gemar berolah
raga badminton. Dimas dan Candara gemar berolah raga sepak
bola. Dira gemar beroah raga basket sedangkan Reni gemar
berolah raga renang. Jika anak-anak Pak Budi dikelompokkan
menjadi satu dalam himpunan , Sedangkan jenis olah raga yang
digemari anak-anak Pak Budi dapat dikelompokkan dalam
himpunan .
a. Gambarlah diagram panah himpunan
b. Apakah relasi himpunan
dan
dan .
merupakan suatu fungsi?
Jelaskan!
c. Bentuk fungsi dari relasi himpunan
dan himpunan .
Penyelesaian:
Diketahui:
= {Riska, Dimas, Candra, Dira, Reni}.
= {Badminton, Renang, Basket, Sepak bola}
=
{(Riska,
badminton),
(Dimas,
sepakbola),
(Candra,
Sepakbola), (Dira, Rasket), (Reni, Renang)}
Ditanya:
a. Gambarlah diagaram panah himpunan
dan
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
13
b. Apakah relasi himpunan
dan
merupakan suatu fungsi?
Jelaskan.
c. Bentuk fungsinya.
Jawab:
𝐴
a.
𝑓
𝐵
Badminton
Renang
Riska
Dimas
Candra
Basket
Dira
Reni
Sepak bola
“Siswa dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
materi relasi dan fungsi, dalam hal ini siswa mampu menyajikan
pernyataan matematika secara tertulis dalam bentuk gambar”
b. Pada relasi anggota himpunan
dan anggota himpunan , setiap
anggota himpunan A memiliki satu pasangan di himpunan B dan
ada anggota himpunan B, yaitu sepak bola, yang memiliki
pasangan lebih dari 1 di himpunan A. Berarti relasi tersebut
merupakan fungsi.
“Pada
tahap
ini
siswa
mampu
menarik
kesimpulan
pernyataan matematis serta mampu menyusun bukti dengan
menggambarkan diagram panah, serta mampu memberikan alasan
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
14
menggunakan bahasanya sendiri mengenai relasi yang merupakan
fungsi”
c. Bentuk fungsi antara himpunan
“Siswa mampu menggunakan penyajian, kosa kata, dan
peristilahan matematis dalam bentuk tulisan dalam menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan bentuk fungsi.”
d. Self Regulated
Self Regulated adalah faktor internal individu yang
memiliki pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar. Self
Regulated merupakan strategi yang diterapkan individu dalam
aktivitas belajarnya, dalam hal ini individu memiliki tujuan dalam
belajar dan upaya yang terstruktur didasarkan dengan tujuan yang
dimilikinya. Strategi yang digunakan individu untuk mencapai
tujuan dalam belajarnya yaitu dengan menggunakan strategi yang
melibatkan kognitif, afektif dan perilaku (Zimmerman, 1989).
Menurut Ormrod (2008) untuk menjadi pembelajar yang
benar-benar efektif, siswa harus terlibat dalam beberapa aktivitas
mengatur diri, tidak hanya siswa mengatur perilakunya sendiri,
melainkan juga mereka harus mengatur proses-proses mentalnya
sendiri. Secara khusus, pengaturan diri dalam belajar (self
regulated) mencakup proses-proses berikut ini:
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
15
1) Penetapkan tujuan. siswa yang mengatur diri dalam belajarnya
tahu apa yang ingin mereka capai ketika membaca atau belajar
mungkin pelajari fakta-fakta yang spesifik, mendapatkan
pemahan yang konseptual yang luas mengenai suatu topik,
dapatkan pengetahuan yang memadai agar bisa mengerjakan
sola ujian dikelas.
2) Perencanaan. Pembelajar yang mengatur diri sebelumnya sudah
menentukan bagaimana baiknya menggunakan waktu dan
sumber daya yang tersedia untuk tugas-tugas belajar.
3) Motivasi diri. Pembelajar yang mengatur diri biasanya
memiliki keyakinan diri yang tinggi akan kemampuan mereka
menyelesaikan
suatu
tugas
dengan
sukses.
Mereka
menggunakan banyak strategi agar tetap terarah pada tugas.
4) Kontrol atensi. Pembelajar yang mengatur diri berusaha
memfokuskan pada tugas yang sedang berlangsung dan
menghilangkan dari pikiran mereka hal-hal lain yang
mengganggu.
Siswa
memfokuskan
pada
tugas
dihadapinya mengoptimalkan usaha untuk mencapai
yang
tujuan
yang telah ditetapkan.
5) Penggunaan strategi belajar yang fleksibel. Pembelajaran
memiliki strategi belajar yang berbeda tergantung tujuan-tujuan
yang ingin mereka capai.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
16
6) Monitor diri. Pembelajar terus memonitor kemajuan mereka
dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dan mereka
mengubah strategi belajar atau memodifikasi tujuan bila
dibutuhkan.
7) Mencari bantuan yang tepat. Pembelajar yang benar-benar
mengatur diri tidak harus selalu berusaha sendiri. Sebaiknya
mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan orang
lain yang akan memudahkan mereka untuk bekerja secara
mandiri dikemudian hari.
8) Evaluasi diri. Pembelajar yang mengatur diri menentukan
apakah yang mereka pelajari telah memenuhi kebutuhan awal
mereka. Idealnya, mereka juga menggunakan evaluasi diri
untuk menyesuaikan penggunaan berbagai strategi belajar
dalam kesempatan-kesempatan dikemudian hari.
Indikator self regulated yang akan diukur pada penelitian
ini meliputi: (a) siswa mampu menetapkan tujuan belajarnya, (b)
siswa mampu merencanakan belajarnya, (c) siswa mampu
memotivasi diri, (d) siswa mampu mengontrol belajarnya, (e)
siswa mampu menggunakan strategi belajar yang fleksibel, (f)
siswa mampu memonitor diri dalam belajarnya, (g) siswa mampu
mencari bantuan yang tepat, dan (h) siswa mampu mengevaluasi
prestasi belajarnya.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
17
c. Materi:
Sesuai silabus mata pelajaran matematika sekolah menengah
pertama negeri 9 Purwokerto kelas VIII, materi yang akan
dipelajari yaitu tentang relasi dan fungsi yang meliputi:
Standar Kopetensi :
Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis
lurus
Kompetensi Dasar :
1.3 Memahami relasi dan fungsi
1.4 Menentukan nilai fungsi
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem
koordinat Cartesius
Indikator:
1.3.1 Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi
1.4.2 Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi
diketahui
1.5.2
Menggambar grafik fungsi pada koordinat Cartesius
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
18
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian oleh Mardiyah (2014) menunjukan ada beberapa faktor
penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Salah
satunya adalah kemampuan komunikasi matematika siswa itu sendiri.
Kesulitan belajar ini jika dipandang dari segi komunikasi lebih mengarah
pada kesulitan siswa dalam mengatur dan menggabungkan pemikiran
matematis lewat komunikasi. Keterkaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu sama-sama membahas tentang kemampuan komunikasi
matematis siswa.
Penelitian
yang
dilakukan
Lestari
(2014)
menunjukan
pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa dalam belajar dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi dan kemandirian belajar siswa.
salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan
kontekstual. pembelajaran kontekstual melibatkan keaktifan peserta didik
dalam menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki dalam proses
pembelajaran. Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu
sama-sama membahas tentang kemampuan komunikasi matematis siswa
dan subjek dalam penelitian.
Penelitian
yang dilakukan Febrianela (2013) menunjukan
semakain tinggi skor self regulated learning (SRL) maka prestasi
akademiknya tinggi dan sebaliknya siswa dengan self regulated learning
(SRL) rendah memiliki presstasi akademik rendah.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
19
Ketekaitan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang
dilakukan Febrianela R. B. yaitu sama-sama membahas tentang self
regulated. Perbedaan penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan
yaitu subjek penelitian, metode yang digunakan, dan teori yang
digunakan.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil beberapa penelitian diatas,
tampak bahwa perilaku self regulated dalam belajar sangat mempengaruhi
terhadap prestasi belajar seseorang salah satunya kemampuan komunikasi
matematis, maka dari itu siswa harus memiliki self regulated atau
pengaturan diri yang baik. Dimana self regulated menuntut siswa
mengatur strategi belajarnya sendiri untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai siswa serta mengembangkan potensi akademiknya sendiri.
Ketika siswa memeiliki self regulated, siswa akan menjadi
pembelajar yang benar-benar efektif dalam mengatur aktivitas belajarnya
seperti menetapkan tujuan, perencanaan, motivasi diri, kontrol atensi,
penggunaan strategi belajar yang fleksibel, monitor diri, mencari bantuan
yang tepat dan evaluasi diri. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi self
regulated siswa dalam belajar, maka semakin tinggi pula hasil prestasi
belajar yang diperolehnya. Dan sebaliknya jika siswa memilki self
regulated yang rendah, maka hasil prestasi belajarnyapun kurang baik.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
20
Salah
satu
tujuan
mata
pelajaran
matematika
yaitu
mengkomunikasikan simbol, tabel, diagram dan media lain untuk
memperjelas suatu keadaan atau masalah yang disebut sebagai
kemampuan komunikasi matematis.
Hal ini diperlukan karena pada
dasarnya setiap individu memiliki kebutuhan untuk mengungkapkan ideide yang ada pada dirinya untuk mencapai pemahaman bersama terutama
dalam pelajaran matematika, untuk mencapai pemahaman matematika
dimana pelajaran matematika memiliki karakteristik yang berbeda dengan
pelajaran yang lainnya, sehingga siswa perlu memiliki kemampuan self
regulated yang baik, dan diharapkan dalam pembelajaran matematika
terutama dalam menyelesaikan soal kemampuan komunikasi matematis,
siswa dapat menyelesaikannya dengan baik pula. Sehingga dimungkinkan
ada keterkaitan antara kemampuan komunikasi matematis dengan self
regulated siswa.
Deskripsi Kemampuan Komunikasi..., Suciyati, FKIP, 2017
Download