PERSAINGAN bukan PERMUSUHAN Author : AJI BAGUS PRIYAMBODO Abstract : “Hidup berawal dari sebuah persaingan bukan permusuhan.. Tidak ada yang saling menjatuhkan. Siapa yang mampu bertahan dialah yang menang. Kualitas dirilah yang menentukan kemenangan.” Mari menengok kembali proses asal muasal terbentuknya manusia. Terjadi pertemuan antara sel sperma dengan sel telur yang mengakibatkan adanya pembuahan. Dari pembuahan itulah diri kita terbentuk. Hanya ada satu sel sperma yang bs membuahi sel telur. Padahal terdapat jutaan sel sperma yang siap melakukan proses pembuahan. Ada kompetisi untuk bisa memenangkan sel telur. Ini adalah sebuah persaingan. Sel sperma berjalan menempuh jarak yang amat jauh untuk sampai pada sel telur. Satu demi satu sel sperma mati di dalam perjalanan mereka. Hingga pada akhirnya hanya ada satu sel sperma saja yang bisa memenangkan perlombaan. Hidup kita diawali dari sebuah persaingan. Siapa yang terbaik dialah yang menang. Yang pelu diperhatikan adalah bahwa sel sperma satu dengan sel sperma yang lain tidak saling menjatuhkan. Mereka bersaing dengan kekuatan masing-masing dalam menghadapi tantangan perjalanan mereka. Tantangannya adalah jarak perjalanan yang jauh dan tingkat keasaman yang mematikan, bukan sel sperma yang lain. Sel sperma yang tidak mampu menaklukan tantangan akan kalah dan mati. Begitu pula hidup, Saat kita dihadapkan pada satu persaingan, dimana hanya ada satu pemenang, maka bersainglah dengan tanpa menjatuhkan competitor kita. Berjuanglah dengan apa yang kita punya dan kita bisa. Yang menjadi lawan kita adalah keluh kesah, kebosanan, rasa malas, kedengkian, dan keputusasaan. Lawan kita bukanlah para competitor kita. Proses terjadinya kehidupan manusia telah mengajarkan kita bahwa persaingan bukanlah permusuhan. Siapa yang mampu istiqomah, tetap berjuang tanpa menyerah dialah yang menjadi sang pemenang. (end) Page 1