INDONESIAN KARST GLOSARIUM agresivitas air, kondisi atau kemampuan air untuk melarutkan suatu mineral batuan (Jankowski, 2001) air jenuh, tidak agresif, (super) saturated, kondisi air yang secara termodinamika sudah tidak mampu melarutkan batuan atau mineral tertentu (Appelo dan Postma, 1994) air tidak jenuh, agresif, undesaturated, kondisi air yang secara termodinamika masih mampu melarutkan batuan atau mineral tertentu (Appelo dan Postma, 1994) akuifer, batuan, sedimen, formasi, sekumpulan formasi, atau bagian dari suatu formasi jenuh air yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup untuk mensuplai sumur atau mataair sepanjang tahun pada suatu kondisi kemiringan hidraulik tertentu (Acworth, 2001) aliran laminer, sifat aliran pada suatu sungai dimana kecepatan alirannya relatif sama pada semua bagian penampang airnya (Linsley, et al, 1975) aliran turbulen, sifat aliran pada suatu sungai dimana kecepatan alirannya memiliki kecepatan aliran yang berbeda pada bagian-bagian penampang airnya (Linsley, et al, 1975) allogenic recharge, imbuhan yang berasal dari aliran permukaan berupa sungai dari luar daerah karst yang masuk ke akuifer karst melalui ponor (White 2004) anisotropis-akuifer, akuifer yang mempunyai porositas sama/beraturan ke segala arah (Fetter, 1994) atau permeabilitas tidak annual discharge hydrograph, debit hidrograf tahunan, grafik berskala yang menunjukkan hubungan antara waktu selama satu tahun pada sumbu horisontal dan data debit aliran pada sumbu tegak (Schulz, 1976) autoogenic recharge, imbuhan yang berasal dari aliran permukaan dari tangkapan hujan pada daerah karst yang masuk ke dalam sistem sungai bawah tanah melalui ponor (White 2004) banjir, kedaaan pada suatu hidrograf aliran, dimana debit aliran lebih tinggi dari debit biasanya (Schulz, 1976) baseflow maximum indices, suatu angka yang menunjukkan persentase aliran dasar maksimal suatu aliran sungai yang dipengaruhi oleh kondisi akuifernya (Eckhardt, 2005) baseflow separation, pemisahan aliran dasar, suatu metode untuk memisahkan komponen aliran pada suatu sungai menjadi komponen aliran dasar dan komponen aliran langsung (Schulz, 1976) batuan gamping, batuan karbonat, batuan sedimen yang didominasi oleh kalsium karbonat yang merupakan hasil rombakan dari binatang dan vegetasi laut (Ford dan Williams, 1992) cockpit, bagian pada sela antar bukit kerucut karst yang membentuk cekungan dengan bentuk seperti bintang (Lehmann, 1936) conduit flow, komponen aliran pengisi sungai bawah tanah dari akuifer yang mengalir melalui retakan-retakan pada batuan gamping yang berukuran 102-104 mm atau lebih (Bonacci, 1990) cutaneous zone, bagian permukaan dan tanah permukaan dari zona epikarst (Perrin, 2003) daerah tangkapan hujan, daerah aliran sungai, suatu kawasan berupa cekungan yang dibatasi oleh pembatas topografi berupa igir yang didalamnya terdapat jaringan sungai, dimana hujan yang jatuh kedalam kawasan ini dikeluarkan melalui satu keluaran (outlet) (Linsley et al,1975) data logger, suatu alat yang dapat diprogram dengan menggunakan komputer yang berfungsi untuk menyimpan data terkait dengan parameter lingkungan seperti suhu, tekanan udara, tingi muka air, dll debit aliran, hasil perkalian antara luas penampang air yang basah dengan kecepatan alirannya pada suatu penampang tertentu baik berupa sungai atau saluran yang berisi air (Linsley, et al, 1975) debit andalan, baseflow, aliran dasar, debit aliran pada suatu sungai yang masih mengalir pada saat musim kemarau yang berasal dari simpanan airtanah pada suatu akuifer (Fetter, 1994) debit puncak, debit aliran dengan magnitude terbesar yang dicapai pada waktu-waktu tertentu, biasanya dijumpai saat muka air tertinggi pada suatu hidrograf aliran (Schulz, 1976) deep phreatic, zona freatik dalam, zona jenuh dalam suatu akuifer yang letaknya jauh lebih dalam dari muka airtanahnya (Ford dan Ewers, 1978) diffuse flow, komponen aliran pengisi sungai bawah tanah dari akuifer yang mengalir melalui retakan-retakan pada batuan gamping yang berukuran 10-3-10 mm (Bonacci, 1990) diffuse infiltration, proses masuknya air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dan terinfiltrasi secara perlahan-lahan melalui pori-pori tanah yang mampu disimpan dalam kurun waktu mingguan pada zone epikarst sebelum kemudian turun ke bawah melalui rekahan atau matriks batuan menuju ke muka airtanah (White 2004) difusi, proses perpindahan antar fase melalui suatu interface, dalam hal ini adalah perpindahan gas karbondioksida dari udara ke air (Bogli, 1980) digital filtering, angka yang diperoleh dari konstanta resesi yang digunakan untuk memisahkan komponen aliran pada suatu hidrograf aliran (Eckhardt, 2005) dilution by precipitation, proses pengenceran air dari unsur terlarut oleh air hujan ynag miskin unsur terlarut (Appelo dan Postma, 1994) doline, dolin, cekungan tertutup yang berukuran kecil atau sedang pada suatu kawasan karst yang berhubungan dengan sungai bawah tanah sebagai akibat proses pelarutan batuan gamping, runtuhan gua ataupun pengaruh iklim (Ford dan Williams, 1992) drainase, sistem pengaliran air atau pengeringan yang ada pada suatu daerah melalui jaringan saluran atau sungai (Bahagiarti, 2005) eksokarst, bagian atas permukaan dari suatu bentangalam karst(White, 1988) endokarst, bagian bawah permukaan dari suatu bentangalam karst (White, 1988) epikarst, suatu zone dekat permukaan daerah karst yang mempunyai porositas yang tinggi dan berfungsi sebagai media penyimpan air hasil infiltrasi di daerah karst (Perrin, 2003) equilibrium, kesetimbangan, kondisi dimana sifat agresivitas air berada dalam kondisi setimbang yaitu tidak dapat melarutkan dan tidak pula dapat mengendapkan suatu mineral batuan (Appelo dan Postma, 1994) fissure flow, komponen aliran pengisi sungai bawah tanah dari akuifer yang mengalir melalui retakan-retakan pada batuan gamping yang berukuran 10-102 mm (Bonacci, 1990) flood hydrograph, hidrograf banjir, grafik berskala yang menunjukkan hubungan antara waktu pada sumbu horisontal dan data debit aliran pada saat kejadian banjir pada sumbu tegak (Schulz, 1976) formasi geologi, suatu strata atau perlapisan batuan yang mempunyai jenis batuan dan fasies yang memiliki kesamaan karakteristik freatik, zona freatik, zona jenuh air dalam suatu akuifer atau formasi yang permukaan airnya bebas (Bahagiarti, 2005) gua, ruang alamiah di dalam bumi yang kebanyakan memiliki ruangan-ruangan dan loronglorong yang merupakan hasil proses pelarutan (Ford dan Cullingford, 1976) heterogen- akuifer, akuifer yang sebagai suatu formasi batuan terdiri dari lebih dari satu jenis batuan (Fetter, 1994) hidrogeokimia, pendekatan yang mengkaji proses dan reaksi yang terjadi karena adanya interaksi antara airtanah dan batuan pada akuifer (Mudry, 2004) hidrokemograf, gambar atau grafik berskala yang berisi informasi perubahan debit aliran dan perubahan sifat kimia air secara temporal (Plagnes dan Balakowicz, 2001) homogen- akuifer, akuifer yang sebagai suatu formasi batuan terdiri dari satu jenis batuan saja (Fetter, 1994) hukum darcy, hukum tentang gerakan airtanah yang menerangkan bahwa debit airtanah berbanding lurus dengan konduktivitas hidraulik, kemiringan akuifer, dan luas penampang akuifernya (Fetter, 1994) indeks kejenuhan, saturation indices, angka atau bilangan yang menunjukkan tingkat kejenuhan atau agresivitas air untuk melarutkan suatu mineral batuan (Appelo dan Postma, 1994) internal runoff, aliran permukaan dan hujan yang jatuh ke suatu cekungan karst tertutup dan kemudian masuk ke akuifer karst melalui sinkhole atau ponor (White 2004) karst labirin, bentukan permukaan karst yang dicirikan oleh lembah-lembah kering memanjang sebagai akibat proses pelarutan yang terkontrol oleh kekar mayor atau sesar (White, 1988) karst poligonal, bentukan permukaan karst yang dicirikan oleh dolin atau cekungancekungan yang berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga membentuk dolin yang saling bersambungan (White, 1988) karst, istilah untuk medan dengan batuan gamping yang dicirikan oleh drainase permukaan yang langka, solum tanah yang tipis dan hanya setempat-setempat, terdapatnya cekungan-cekungan tertutup (doline), serta keberadaan sistem drainase bawah permukaanyang lebih dominan dibandingkan dengan sistem aliran permukaannya (Summerfield, 1991) karstifikasi, proses pelarutan, proses korosi batuan secara kimia oleh air pada batuan gamping, gipsum, batugaram atau batuan lain yang mudah larut yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya fenomena karst baik di permukaan maupun bawah permukaan bumi (Summerfield, 1991) kegel karst, tipe karst tropis yang dicirikan dengan bentukan bukit-bukit yang tumpul dan tidak terjal (Lehmann, 1936) konstanta resesi, recession constant, suatu angka yang biasa digunakan sebagai indikator keberlangsungan aliran dasar, dapat diperoleh secara eksponensial dari kurva resesi suatu hidrograf aliran (Nathan and McMahon, 1990) kubah karst, cone karst, connical,kenampakan permukaan karst yang berbentuk seperti kerucut berupa bukit sisa proses pelarutan (White, 1988) luweng, gua vertikal, ruang alamiah di dalam bumi yang kebanyakan memiliki ruanganruangan dan lorong-lorong yang merupakan hasil proses pelarutan, dengan mulut gua berbentuk vertikal dengan sudut mendekati 90o (Ford dan Cullingford, 1976) menara karst, tower karst, kenampakan permukaan karst, khususnya pada karst di daerah tropis berupa bukit sisa proses pelarutan dengan sisi-sisi bukit yang vertikal atau mendekati vertikal (White, 1988) meteoric water, air yang jatuh dari udara yang kaya akan gas karbondioksida (Fetter, 1994) mixing, percampuran, proses percampuran dari dua jenis air yang sudah jenuh dengan tingkat tekanan parsial gas karbondioksida berbeda akan merubah sifat air menjadi tidak jenuh/agresif (Bogli, 1980) muka airtanah, water table, suatu garis dimana kita pertama kali menemukan airtanah, dikenal juga sebagai batas atas suatu akuifer bebas (Fetter, 1994) perched aquifer, akuifer yang bertengger karena bagian bawahnya dibatasi lapisan kedap air yang tidak kontinyu (Fetter, 1994) percolated water, air perkolasi, air yang mengalir secara menyebar (diffuse) dari zone epikarst menuju lorong-lorong conduit di sebelah bawahnya (Ford dan Williams, 1992) pinacle, blok batugamping yang tersisa di permukaan karena proses pelarutan di sekitar retakan batuan (White, 1988) pipe flow, sifat aliran yang mengalir melalui saluran atau pipa dengan sifat aliran yang turbulen, sehingga tidak mengikuti kaidah hukum Darcy (White, 1988) polje, cekungan di daerah karst yang luas dengan diameter antara1-5 km dengan panjang dapat mencapai 60 km, mempunyai struktur yang datar di dasarnya dan tersusun dari materi alluvial (White, 1988) ponor, point recharge, sinkhole, lubang pada suatu cekungan karst yang merupakan penghubung antara aliran permukaan dan bawah permukaan (White, 1988) porositas primer, intergranuler, porositas yang berasal dari sifat asli batuan itu sendiri (Fetter, 1994) porositas sekunder, porositas yang bukan berasal dari sifat asli batuan itu sendiri, tetapi karena adanya proses lain yang menyebabkan terjadinya porositas pada suatu batuan (Fetter, 1994) precipitation, pengendapan mineral, lanjutan proses pelarutan yaitu pada kondisi jenuh dimana air menyisakan padatan sebagai endapan mineral batuan (Appelo dan Postma, 1994) proses pelarutan, dissolution, bagian dari proses hidrogeokimia berupa interaksi antara air dan mineral batuan yang menyebabkan sebagian dari unsur mineral terlarut dalam air (Appelo dan Postma, 1994) sistem karst dinamis (SKD), sistem yang dibatasi oleh interface udara-air-batuan yang didalamnya terjadi proses perpindahan massa yang dinamis antara H2O, CO2 dan CaCO3 yang dikontrol oleh karakteristik akuifer batuan gamping (Daoxian, 2005) sistem sungai bawah tanah, gabungan dari jaringan lorong-lorong hasil proses pelarutan antar gua-gua yang terisi oleh aliran air secara permanen (Ford dan Cullingford, 1976) sistem terbuka, open system, sistem pelorongan pada akuifer karst, dimana lorongnya terhubung secara langsung dengan permukaan, sehingga selalu ada pasokan gas karbondioksida (Bogli, 1980) sistem tertutup, closed system, sistem pelorongan pada akuifer karst, dimana lorongnya tidak terhubung secara langsung dengan permukaan, sehingga tidak ada pasokan gas karbondioksida (Bogli, 1980) speleothem, ornamen gua, bentukan yang indah pada dinding gua sebagai hasil dari proses pelarutan dan pengendapan mineral kalsit oleh aliran air (Ford dan Cullingford, 1976) stage discharge rating curve, kurva yang menunjukkan rumus dan hubungan antara tinggi muka air sungai dan debit alirannya (Schulz, 1976) stage hydrograph, hidrograf tinggi muka air, grafik berskala yang menunjukkan hubungan antara waktu pada sumbu horisontal dan tinggi muka air pada sumbu tegak (Schulz, 1976) subcutaneous zone, bagian yang mengalami pelebaran rekahan akibat proses pelarutan pada zone epikarst (Perrin, 2003) tracer test, suatu cara untuk melacak jarigan sistem sungai bawah tanah dengan menggunakan garam, larutan kimia, pewarna, atau radioaktif (Ford dan Williams, 1992) uvala, gabungan dari beberapa doline yang membentuk cekungan yang luas dengan bentuk tidak beraturan dengan banyak lubang infiltrasi ke dalam tanah (White, 1988) vadose, zona vadose, zona dalam suatu akuifer atau formasi yang tidak jenuh air atau tidak mengandung air (Bahagiarti, 2005) waktu tunda, timelag, jeda waktu antara kejadian hujan pada suatu daerah aliran sungai dengan debit puncak yang terjadi pada hidrograf aliran di sungai (Schulz, 1976) water-rock interaction, hubungan berupa proses kimia antara mineral penyusun suatu akuifer dengan airtanah yang mengalir didalamnya (Appelo dan Postma, 1994)