Penguatan kapasitas kelembagaan pos pelayanan terpadu dalam

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Populution ageing telah menjadi isu demografi yang sangat penting pada
masa modem sekarang ini. Populasi lanjut usia di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat cepat dan menduduki peringkat keempat setelah RRC,
India, dan Amerika. Pada tahun 1980 jurnlah lanjut usia sebanyak 11,4 juta jiwa
atau 7,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia dengan usia harapan hidup 55,3
tahun. Pada tahun 1990 jumlah lanjut usia bertambah menjadi 16 juta jiwa atau
8,7 persen dengan usia harapan hidup 6 1,12 tahun. Pada tahun 2000 jumlah lanjut
usia bertambah menjadi 22,2 juta jiwa atau 10 persen dari jumlah total penduduk
Indonesia dengan usia harapan hidup 65 sampai 70 tahun, dan diperkirakan pada
tahun 2020 jumlah lanjut usia akan mencapai 29,12 juta jiwa atau 11,09 persen
dari total jumlah penduduk Indonesia dengan usia harapan hidup mencapai 70
sampai 75 tahun ( Darmojo, dikutip oleh Nugroho, 1999).
Bertarnbahnya jumlah lanjut usia dari waktu ke waktu memberi dampak
pada kecenderungan berkembangnya permasalahan yang lebih kompleks karena
(a) Sistem pensiun atau tunjangan hari tua dan tunjangan kesehatan yang memadai
masih belum dipikirkan secara mendasar, sedangkan angka sakit dan angka
kemiskinan pada lanjut usia mengalami peningkatan. (b) Kecenderungan di
masyarakat yaitu pada saat ini setiap keluarga rata-rata memiliki dua anak. Para
lanjut usia akan dihadapkan pada kondisi di mana semua anak mereka harus
bekej a dan berkarier, sehingga dipertanyakan siapa yang dapat diharapkan ketika
para lanjut usia membutuhkan perawatan fisik maupun psikis ketika mereka
mengalami ketidakberdayaan. (c) Era globalisasi menuntut perkembangan pada
keluarga yang tadinya berintikan nilai tradisional atau keluarga guyub beralih dan
cenderung berkembang menjadi keluarga individual atau patembayan. Norma
masyarakat juga akan bergeser, mengarah pada kehidupan yang egosentris
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 2005).
Secara m u m pelayanan sosial bagi lanjut usia sangat perlu dilakukan
karena, pertarna, masih besarnya jumlah lanjut usia yang berada di bawah garis
kemiskinan yaitu 15 persen termasuk lanjut usia terlantar dan 28,s persen lanjut
usia rawan terlantar. Kedua, melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota
keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati,
berhubung terjadi perkembangan perubahan nilai pola kehidupan keluarga yang
secara fisik Iebih mengarah pada bentuk keluarga kecil. Ketigu, masih rendahnya
kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia dan masih
terbatasnya sarana pelayanan dan fasilitas khusus bagi lanjut usia. Keempat,
belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lanjut
usia (Depsos RI, 2003).
Depsos RI (1998), menjelaskan pentingnya pelayanan sosial bagi lanjut
usia dilaksanakan yaitu, pertama, akibat proses menjadi tua mengakibatkan
permasalahan bai k secara fisik, mental maupun sosial psi kologis. Keduu,
berkurangnya integrasi sosial lanjut usia akibat produktivitas dan kegiatan
menuun. Hal ini berpengaruh negatif pada kondisi sosial psikologis lanjut usia
yang merasa tidak diperlukan lagi oleh masyarakat lingkungan sekitarnya. Ketiga,
rendahnya produktivitas k e j a lanjut usia menyebabkan mereka tidak dapat
mengisi lowongan kerja yang ada, dan terpaksa menganggur. Keempat;
banyaknya lanjut usia yang miskin, terlantar dan cacat, sehingga memerlukan
bantuan. Kelirna. berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah kepada
tatanan masyarakat individualistik, sehingga lanjut usia kurang dihargai dan
dihormati serta mereka tersisih dari kehidupan masyarakat.
Nugroho (1999), menjelaskan permasalahan umum yang dihadapi oleh
lanjut usia yaitu :(I) secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan
berbagai masalah baik secara fisik-biologik, mental maupun sosial ekonomi.
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran kemampuan
fisik yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal
ini mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencukupi kebutuhan hidup,
sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang
lain. (2) Lanjut usia tidak saja ditandai dengan kemunduran fisik, tetapi dapat pula
berpengaruh terhadap kondisi mental. Semakin lanjut usia seseorang, kesibukan
sosialnya akan semakin berkuang yang akan mengakibatkan berkurangnya
integrasi dengan l i n g k u n g q a . Hal ini rnemberikan dampak pada kebahagiaan
seseorang. (3) Adanya para lanjut usia yang masih mempunyai kemampuan untuk
bekerja tetapi permasalahannya adalah bagaimana memhgsikan tenaga dan
kemampuan mereka tersebut di dalam situasi keterbatasan kesempatan kerja. (4)
Adanya lanjut usia &lam keadaan terlantar, selain tidak mempunyai bekal hidup
dan pekerjaan, mereka juga tidak mempunyai keluarga. (5) Pada masyarakat
tradisional, lanjut usia masih dihargai dan dihormati sehingga berguna bayi
masyarakat tetapi nilai-nilai
tersebut cenderung berkurang. (6) Lanjut usia
memerlukan tempat tinggal atau fasilitas penunahan yang khusus.
Mengantisipasi masalah lanjut usia yang semakin kompleks, maka perlu
ada upaya penanggulangan untuk mengatasi meluasnya permasalahan yaitu
meningkatkan peran serta masyarakat bekerja sama dengan pemerintah dalam
kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia. Peran serta masyarakat selain sebagai
sebuah keharusan juga merupakan unsur yang menentukan serta menjadi
parameter pembangunan kesejahteraan sosial. Beberapa alasan mendasar yang
dapat dijadikan acuan betapa pentingnya peran serta masyarakat. Pertarnu; adanya
keterbatasan kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial
terhadap lanjut usia. Kedua, adanya pergeseran paradigma pembangunan dari
sentralistik menjadi desentralistik. Ketiga, adanya tuntutan untuk melaksanakan
otonomi daerah (Depsos RI. 2002).
Undang-undang Nomor 13 tahun 1998, menjelaskan bahwa masyarakat
mempunyai hak dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. Peran serta masyarakat dapat
dilakukan secara perseorangan, keluarga, kelompok, masyarakat, organisasi
sosial, dan atau organisasi kemasyarakatan. Artinya keikutsertaan masyarakat
dalam kegiatan pelayanan sosial adalah cukup penting dalam mengatasi
permasalahan lanjut usia. Menurnbuh kembangkan peran serta masyarakat kearah
yang lebih konstruktif dan kondusif dalarn usaha kesejahteraan sosial sehingga
menjadi kekuatan yang dapat menopang dan lebih menggiatkan pelaksanaan
pelayanan sosial bagi lanjut usia.
Bentuk peran serta yang dilaksanakan oleh masyarakat antara lain kegiatan
pelayanan sosial melalui keluarga yaitu dengan memanfaatkan lingkungan
keluarga sebagai basis utarna dalarn mengatasi permasalahan lanjut usia, misalnya
lembaga pelayanan sosial lanjut usia "Pusaka" (Pusat santunan keluarga) yang ada
di tingkat kelurahan sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kepada lanjut
usia kurang mampu secara ekonomi berupa bantuan stimulan paket usaha
produktif dan bantuan jaminan makan tetapi tidak ditarnpung di dalam Panti
Sosial Tresna Werdha. Lembaga lainnya yaitu "karang lansia" sebagai wadah bagi
para lanjut usia untuk berinteraksi sosial dengan sesamanya dan berbagai kegiatan
sosial lainnya dalam memenuhi kebutuhannya. Lembaga tersebut dibentuk oleh
para lanjut usia sebagai wadah perhimpunan para lanjut usia di wilayah RT/RW.
Dari hasil Praktek Lapangan I (pemetaan sosial) dan Praktek Lapangan I1
(evaluasi program pengembangan masyarakat), pengkaji tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kegiatan pelayanan sosial lanjut usia yang dilaksanakan oleh
kelompok Posyandu di RW 10 Kelurahan Cempaka Baru Dilaksanakannya
kegiatan pelayanan bagi lanjut usia melalui Posyandu merupakan tindaklanjut dari
program kegiatan Posyandu yang semula hanya melayani balita.
Dari data jurnlah penduduk, tercatat jurnlah lanjut usia (berurnur di atas 60
tahun) sebanyak 156 orang sebagai sasaran pelayanan Posyandu. Kegiatan
pelayanan bagi lanjut usia disesuaikan dengan kondisi permasalahan lanjut usia di
RW 10. Berbagai permasalahan yang dihadapi lanjut usia antara lain berkaitan
dengan masalah kondisi fisik, ekonomi dan sosial psikologis. Kegiatan pelayanan
bagi lanjut usia yang telah dilaksanakan oleh Posyandu "Mawar Merah" antara
lain :1) Memberi makanan tambahan bergizi kepada lanjut usia miskin terlantar,
2) Kegiatan senarn jantung sehat, 3) Bantuan sosial berupa materi untuk lanjut
usia terlantar, 4) Pengajian dan ceramah agarna.
Mengatasi permasalahan Posyandu dalam pelayanan bagi lanjut usia maka
kapasitas lembaga perlu ditingkatkan. Potensi masyarakat yang dapat mendukung
kegiatan posyandu antara lain keluarga lanjut usia, dukungan program pemerintah
dan pihak swasta. Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti melakukan
kajian pengembangan masyarakat dengan judul
"Penguatan Kapasitas
Kelembagaan Pos Pelayanan Terpadu dalam Pelayanan Sosial Bagi Lanjut
Usia" dengan pertanyaan kajian adalah "Bagaimana meningkatkan kapasitas
kelembagaan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dalam memberikan pelayanan
sosial bagi lanjut usia" di RW 10 Kelurahan Cempaka Baru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka rumusan masalah kajian
ini adalah :
1. Bagaimana kinerja Posyandu dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
2. Bagaimana kapasitas Posyandu dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
sosial bagi lanjut usia ?
3. Bagaimana potensi di masyarakat dalam memberi dukungan terhadap kegiatan
pelayanan sosial bagi lanjut usia?
4. Bagaimana menyusun program peningkatan kapasitas Posyandu dalam
pelayanan sosial bagi lanjut usia?
Tujuan dan Kegunaan Kajian
Tujuan Kajian
Tujuan kajian ini adalah :
1. Menganalisis kinerja Posyandu dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
.
Menganalisis kapasitas Posyandu dalam kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut
usia.
3. Menganalisis potensi di masyarakat yang mendukung kegiatan pelayanan
sosial bagi lanjut usia.
4. Menyusun program bersama masyarakat dalam meningkatkan pelayanan
sosial bagi lanjut usia.
Kegunaan Kajian
1) Memberi masukan kepada pengurus Posyandu dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan sosial bagi lanjut usia .
2) Mensosialisasikan pentingnya kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia
kepada rnasyarakat.
Download