62 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Komunikasi

advertisement
62
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
3.1.
Tujuan Komunikasi
Dalam perancangan kampanye digital ini, berdasarkan permasalahan
mengenai masih belum meratanya pembangunan sarana dan prasarana sekolah
khususnya didaerah terpencil dan tertinggal, sehingga sedikit banyak berdampak
pada potret pendidikan Indonesia di mata dunia. Untuk itu, sesuai dengan
kewajiban perusahaan menjalankan program CSR, perancang dan Holcim akan
membuat suatu komunikasi dibidang pendidikan dengan membangun engagement
yang kuat. Maka tujuan komunikasi yang disasar adalah pada kognitif (kesadaran
dan pengetahuan), afektif (sikap, perasaan, dan emosi), konatif (perilaku).
Diharapkan dari adanya kampanye CSR ini masyarakat menjadi aware terhadap
potret pendidikan di Indonesia dan mewujudkan pendidikan yang layak dengan
membantu memperbaiki gedung – gedung sekolah yang rusak.
Tidak hanya itu, setelah kampanye digital ini berhasil dijalankan PT
Holcim Indonesia Tbk selaku perusahaan yang melakukan CSR diharapkan
memiliki citra atau image yang positif sebagai perusahaan yang peduli akan
generasi Indonesia melalui sektor pendidikan. Dalam hal ini, company culture
Holcim yaitu “Building Together” atau membangun bersama juga akan melekat
kepada masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Perancangan ini diharapkan juga memberikan efek jangka panjang,
berkaitan dengan masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang membuat
Indonesia bersaing dikancah global.
3.1.1.
Target Khalayak Sasaran
Target Sasaran
a) Geografis
Wilayah Indonesia, khususnya kota - kota besar urban
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
b) Demografis
Jenis kelamin: Pria dan Wanita
Usia
: 21 – 34 tahun
SES
: AB (Menengah ke atas)
c) Psikografis
Digital Addict, yaitu mereka yang memiliki ketertarikan
yang sangat kuat terhadap dunia digital. Mereka orang yang
sangat update terhadap segala sesuatu dalam dunia digital,
khususnya sosial media.
Social People, yaitu mereka yang memiliki jiwa sosial
tinggi. Ia memiliki integritas dan rasa peduli yang besar dalam hal
membangun sesama.
People Community, yaitu mereka yang berperan aktif
dalam kegiatan komunitas. Dalam hal ini adalah komunitas yang
bergerak dibidang pendidikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
3.1.2.
Creative Brief
Perancang merangkum informasi mengenai klien (client brief)
menjadi creative brief agar mudah dimengerti dan membantu tim untuk
merancang sebuah strategi kreatif dalam melaksanakan program yang telah
ditentukan.
CLIENT
: PT Holcim Indonesia Tbk
PROJECT
: Holcim EduCare
DUE DATE:
Des 2017
PREPARED BY : DFI Agency
Background:
Target Audience:
Holcim akan menjalankan sebuah CSR yaitu Holcim
Female & Male
EduCare di mana mereka akan memperbaiki sekolah –
21-34 Tahun
sekolah
kondisinya
memprihatinkan.
Mereka
ingin
Digital Addict, Social
khalayak aware dengan hal ini dan ikut berpartisipasi,
People & Orang – orang
khususnya
yang peduli pendidikan.
millenials.
Mereka
ingin
menumbuhkan
company culture mereka yaitu “membangun bersama” di
pikiran khalayak. Tentunya ini akan menciptakan brand
Insights:
image yang positif untuk Holcim terutama untuk
Ruang kelas yang baik
Millenials.
Karena
millenials,
mereka
berencana
menggunakan media digital.
Objective:
ternyata membuat kualitas
belajar juga baik.
Reasons to Believe:
Menciptakan awareness dan engagement antara khalayak
EduCare adalah cara baru
dengan Holcim sehingga khalayak berpartisipasi digital
Holcim untuk mengajak
campaign Holcim EduCare. Serta kredibilitas PT Holcim
khalayak berpartisipasi
Indonesia Tbk.
mewujudkan company
culture “membangun
bersama”.
Focus:
Membuat digital campaign Holcim EduCare 2017 melalui
Videografik, Microsite & Social Media.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Strategy:
Menciptakan engagement dengan khalayak melalui user
generated content.
Other Assist:
Merenovasi sekolah – sekolah yang sudah tidak layak.
3.2.
Strategi Komunikasi
Dalam mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan, maka strategi
komunikasi yang kami perancang kerjakan adalah merancang sebuah iklan
corporate mengenai “Holcim EduCare”. Strategi yang digunakan adalah:
a.
Memberikan informasi mengenai keadaan sarana dan prasarana
sekolah yang rusak.
b.
Menggunakan experience sebagai bagian dalam menyampaikan
pesan, sehingga menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan
masyarakat untuk turut serta.
c.
Menjadikan iklan corporate ini ke dalam sebuah kampanye yang
menggunakan media digital dan berkelanjutan secara terus –
menerus agar mudah diingat dan meningkatkan exposure dalam
meraih target audience.
3.3.
Big Idea
Sebuah kampanye iklan bermula dari adanya sebuah ide yang menjadi sebuah
konsep sebagai umbrella message, supaya kampanye iklan yang dibuat semua sesuai
dan konsisten disetiap lininya. Dalam menemukan sebuah big idea dibutuhkan
analisis dari berbagai data seperti data jumlah data sarana dan prasarana yang rusak di
Indonesia, data what target audience want, kemudian menganalisa kampanye yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
pernah dibuat sebelumnya oleh PT Holcim Indonesia Tbk hingga menganalisa
promosi dari kompetitor. Melalui proses brainstorming yang cukup panjang untuk
memunculkan big idea. Sesungguhnya, big idea tidaklah sesuatu yang besar sekali,
namun lebih kepada aspek yang sederhana dan to the point sehingga akan mudah
diingat dan dimengerti.
Dalam project ini, big idea yang diambil adalah “Holcim EduCare”, ini
dimaksudkan karena kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia saat ini
masih cukup memprihatinkan. Melalui berbagai macam kegiatan CSR yang pernah
dibuat oleh PT Holcim Indonesia Tbk, perancang ingin membuat suatu kampanye
berbasis digital untuk menciptakan engagement serta kredibilitas yang kuat.
3.4.
Analisa Spesifikasi Program
3.4.1.
Deskripsi Program

Format Program
: Iklan Corporate

Format Media
: Digital Media - Interactive
Infographic dan Event Activation (Long Term Campaign)

3.4.2.
Judul Program
: Holcim EduCare
Konsep Eksekusi Karya
Rencana eksekusi karya disusun oleh Account Executive, yang
kemudian pengeksekusian dilakukan bersama dengan Creative Director, dan
media planner. Konsep eksekusi karya dengan membuat iklan corporate akan
dipublish melalui digital media. Iklan corporate ini didukung dengan
menggunakan social media (YouTube, Facebook, dan Instagram), Mobile
App, dan Microsite.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
3.4.3.
Alasan Pemilihan Karya
Perancang memilih menggunakan video dalam mengeksekusi
karya karena pada dasarnya manusia lebih mudah mencerna suatu informasi
yang bersifat visual. Ditambah dengan audio sehingga proses penyampaian
informasi menjadi lebih optimal. Dengan memilih iklan corporate di social
media sebagai bentuk pengiklanan dimaksudkan untuk menyesuaikan media
consumption dari target audience yang selalu engaged dengan smartphone
dan social media, sehingga dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien.
3.4.4.
Gambaran Isi Pesan dan Media Promosi
3.4.4.1.
Isi Pesan
Dalam perancangan iklan corporate ini memiliki isi
pesan bahwa sesungguhnya sudah banyak kegiatan peduli
pendidikan di Indonesia, namun sebagian besar dilakukan hanya
secara konvensional yaitu tidak melibatkan emosi konsumen
secara maksimal. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Holcim
Indonesia Tbk pun sangat beragam khususnya di lini pendidikan.
Dengan begitu isi pesan ini bersifat:
a. Informatif
Memberi informasi, iklan corporate memberi informasi yang
berharga bagi khalayaknya. Dengan memberikan informasi di
mana dan seperti apa kondisi sarana dan prasarana sekolah di
Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
b. Persuasif
Fungsi persuasi, yaitu membujuk atau mempengaruhi konsumen
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku agar mengikuti
apa
yang
disarankan
dalam
isi
pesan
iklan.
Dalam
menginformasikan suatu pesan tentu saja dibarengi dengan
harapan dapat mempengaruhi orang lain. Dengan menawarkan
berbagai informasi, tentu saja dengan cara yang menarik dapat
memacu siapapun yang melihatnya untuk tahu. Dengan begitu,
semestinya iklan yang informatif dapat mengajak audiencenya
mengikuti isi pesan tersebut.
3.4.4.2.
Media Promosi
Dikarenakan behavior Target Audience yang tidak lagi
menggunakan media konvensional sebagai medianya sehari – hari,
perancang pun memilih untuk menggunakan media digital (social
media, microsite, mobile apps, placement ads) sebagai media untuk
melaksanakan kampanye. Perancang memutuskan memilih platform
– platform di bawah ini sebagai media dalam mempublikasikan
kampanye Holcim EduCare.
a. Youtube
Pemilihan media Youtube dikarenakan saat ini situs yang unggul
dalam pengunggahan video dengan jumlah pengguna hingga 1
milyar orang, sehingga iklan yang ditayangkan dapat mengenai
sasaran sesuai dengan perubahan konsumsi media yang ada pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
masyarakat dunia. Saat ini banyak konsumen yang mencari review
mengenai rencana pembelian suatu produk atau jasa atau tempat
liburan sekalipun sebelum mereka memutuskan untuk melakukan
pembelian. Dengan audio visual maka audience dapat menentukan
sendiri apakah layak untuk dibeli atau tidak.
b. Social Networking (Facebook & Instagram)
Facebook masih menjadi salah satu media yang dapat
digunakan untuk pendukung promosi, di sini informasi – informasi
tambahan mengenai pendidikan Indonesia dan PT Holcim Indonesia
Tbk dapat dimasukkan karena tidak memiliki batas/limit karakter.
Video pun dapat diunggah langsung ke Facebook dan pengguna
Facebook pun dapat dengan mudah untuk memutar video yang
diunggah. Engagment target audience dengan situs Facebook ini
juga dapat dibilang masih cukup tinggi. Instagram sebagai lini
produk yang dimiliki oleh Facebook ini masih menjadi media yang
menarik
dan
banyak
digunakan
di
seluruh dunia,
karena
kapabilitasnya dalam memudahkan memposting foto atau short
video disertai caption. Dengan Instagram maka promosi dapat
berfokus pada foto – foto atau info grafik yang menarik disertai
caption yang singkat namun informatif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
c. Mobile App dan Microsite
Dengan mengembangkan mobile app, diharapkan dapat
meningkatkan engagement dengan target audience. Perancang di
sini hanya membuat konsep rancangan berupa mockup desain dari
mobile app-nya beserta fitur yang disediakan. Nantinya, mobile app
ini akan memiliki fitur location based, dimana pengguna dapat
melakukan donasi untuk membantu sarana dan prasarana sekolah
yang rusak di sekitar pengguna.
d. Placement Ads (Youtube Ads & Instagram Ads)
Untuk menarik atensi agar audience tahu tentang adanya
corporate Holcim EduCare, perancang memasang video ads di
YouTube dan Instagram dengan durasi 30-60 second. Ads ini
berfungsi sebagai teaser atau trigger yang apabila diklik nantinya
akan di-direct ke YouTube Channel Holcim EduCare ataupun ke
microsite.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download