RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMPN 4 Wates
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: VII / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk muka bumi, geologis flora dan fauna) dan interaksi antar ruang di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan
fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Menyebutkan macam-macam potensi kemaritiman Indonesia
3.1.2 Menjelaskan potensi perikanan di Indonesia
3.1.3 Menjelaskan potensi hutan mangrove di Indonesia
3.1.4 Menyebutkan persebaran hutan mangrove di Iindonesia
3.1.5 Menjelaskan fungsi hutan mangrove
3.1.6 Menjelaskan potensi terumbu karang di Indonesia
3.1.7 Menjelaskan manfaat terumbu karang
4.1.1 menyajikan hasil diskusi potensi perikanan,hutan mangrove dan terumbu karang
D. Materi Pembelajaran
1. Materi reguler
: potensi kemaritiman Indonesia
2. Materi remidial
: hutan mangrove
3. Materi pengayaan
: terumbu karang
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah
Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan
 Guru menyampaikan salam dan berdoa
10 menit
 Guru mengecek kehadiran peserta didik (presensi)
 Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan
 Guru melakukan apersepsi dengan menanya pernakah kalian pergi ke hutan
mangrove yang ada di kulonprogo?apa saja yang kalian dapat amati dengan
adanya hutan mangrove tersebut?
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
 Peserta didik menerima informasi topik dan tujuan pembelajaran dari guru
Inti
 Guru memberikan pengamatan dengan memberikan gambar peta persebaran 60 menit
hutan mangrove dan terumbu karang di Indonesia.
 Guru dan siswa saling tanya jawab dai pengamatan yang telah di lakukan oleh
siswa dan guru.
 Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi dengan menggunakan
metode TGT.
 Guru membentuk 2 kelompok besar berdasarkan absen ganjil dan juga absen
genap.
 Guru membentuk kelompok kecil dari 2 kelompok tersebut yang akan
membahas 3 materi pokok.
 Kelompok 1 kecil membahas potensi perikanan Indonesia
 Kelompok 2 kecil membahas potensi hutan mangrove di sertai persebarannya
di Indonesia.
 Kelompok 3 kecil membahas potensi terumbu karang dan manfaatnya di
Indonesia.
 Kemudian setelah selesai berdiskusi dengan kelompok kecil kembali
berdiskusi dengan kelompok besar yang awal.
 Peserta didik saling berdiskusi dengan kelompok besar untuk menambah
wawasan tentang potensi kemaritiman di Indonesia.
 Guru memberikan kuis antar kelompok besar untuk menguji kemampuan
pengetahuan kemaritiman Indonesia
 Guru memberikan kuis dengan sistem mencongak.
 Peserta didik menjawab kuis dengan sistem siapa cepat dia dapat
 Guru menghitung hasil kuis yang telah di lakukan dan mencari pemenang dari
kuis tersebut.
 Peserta didik atau kelompok yang memenangkan kuis mendapatkan reward
dari guru.
 Guru memberikan konfirmasi kepada peserta didik tentang materi potensi
kemaritiman Indonesia.
Penutup
 Peserta didik di beri kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dapat
di pahami
 Guru mmeberikan penjelasan atau konfirmasi atas pertanyaan yang di
sampaikan oleh peserta didik
 Guru memberikan evaluasi dengan cara tanya jawab kepada peserta didik
 Guru menindak lanjuti pelajaran yang telah di berikan dengan memerintah
mempelajari bab selanjutnya
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
Penilaian
1. Tehnik
10 menit
Teknik Penilaian
No
Keterangan
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
1
3.1 Memahami konsep ruang
Keterampilan
Tes Tertulis
Observasi
(lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk
muka bumi, geologis flora dan fauna) dan
interaksi antar ruang di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan
pendidikan.
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang
konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,
iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora
dan fauna) dan interaksi antarruang di
Indonesia serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Sikap
Presentasi
2. Instrumen penilaian
Pengetahuan
NO
1
:
KOMPETENSI DASAR
MATERI
INDIKATOR SOAL
3.1 Memahami konsep ruang
Dapat menjelaskan potensi
(lokasi,distribusi, potensi, iklim , bentuk
perikanan yang di miliki
muka bumi, geologis flora dan fauna) dan
Indonesia
interaksi antar ruang di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
BENTUK
JUMLAH
SOAL
SOAL
Uraian
1
Potensi kemaritiman
Dapat menjelaskan potensi hutan Uraian
1
Indonesia
mangrove yang ada di Indonesia
dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan
pendidikan.
Dapat menjelaskan fungsi hutan
Uraian
1
Uraian
1
mangrove di Indonesia
Dapat menjelaskan manfaat
terumbu karang untuk makhluk
hidup dan lingkungan di
sekitarnya
BUTIR SOAL :
1. Jelaskan secara singkat mengenai potensi perikan Indonesia !
2. Jelaskan secara singkat potensi hutan mangrove Indonesia !
3. Apa saja fungsi dari hutan mangrove?jelaskan !
4. Jelaskan manfaat terumbu karang untuk manusia maupun makhluk hidup lainnya !
PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
No
1
Kunci Jawaban
Sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut di
Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia
memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Potensi
lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan
untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan
yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia
belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk
Skor
2,5
Kriteria penilaian
Skor 2,5 jika jawaban lengkap
Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan
sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah
Indonesia bagian Barat dan Timur Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata
kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis
kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan ratarata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur,
banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.
2
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang
terlindung, muara sungai, atau laguna. Hutan mangrove tersebar di pesisir
sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa,
sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah
Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di
Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di sepanjang 95.000
km pesisir Indonesia. Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata.
Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta
ha. Berikutnya adalah Sumatra (417 ribu ha), Kalimantan (165 ribu ha),
2,5
Skor 2,5 jika jawaban lengkap
Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
3
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia
yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.
Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang
laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis
yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air
laut.
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan
dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan
kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga
dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni
2,5
Skor 2,5 jika jawaban lengkap
Skor 1 jika jawaban kurang lengkap
oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis
ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
4
Manfaat terumbu karang :
1) Manfaat ekonomi, yaitu sebagai sumber makanan obat-obatan dan objek
wisata bahari.
2) Manfaat ekologis, yaitu mengurangi hempasan gelombang pantai yang
dapat berakibat terjadinya abrasi
3) Manfaat sosial ekonomi, yaitu sebagai sumber perikanan yang dapat
meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga menjadi
daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk
sekitar
Nilai =
Keterampilan :
Skor perolehan
Skor maksimum
X 100
(i). Instrumen Penilaian
No
1
Indikator
Butir Instrumen
Mempresentasikan hasil tes tertulis mengenai potensi kemaritiman
Indonesia
Lembar penilaian ketrampilan
No
1
2
3
4
Keterangan :
1= kurang
2= sedang
Nama Siswa
Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
prsentasi
bertanya
menjawab
(1-4)
(1-4)
(1-4)
skor
3= baik
4= sangat baik
Nilai =
Skor perolehan
Skor maksimum
X 100
Instrumen Sikap : Catatan Jurnal
No
Waktu
Nama
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Keterangan
Siswa
1.
2.
3.
Pembelajaran Remedial
Siswa yang belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remidial dengan belajar kelompok
Pembelajaran Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM dilakukan pembelajaran pengayaan dengan engerjakan soal-soal yang menuntut kemampuan berpikir lebih tinggi
G. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media/alat
: gambar potensi kemaritiman Indonesia
Sumber Belajar :1. Buku Paket dari Kemendikbud
2. Buku lain yang relevan
Wates, 14 Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Mate Pelajaran IPS
Mahasiswa PPL Mata Pelajaran IPS
Harni Widiastuti, S.Pd
Nurul Khaerotun N
NIP. 19770829 200312 2 007
NIM. 13416241001
Lampiran 1
Materi Pengayaan
Selain memiliki hutan bakau dan perikanan, terumbu karang juga merupakansalah satu potensi kelautan Indonesia.Terumbu karang adalah terumbu (batuan
sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu
karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati
terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500
jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21 - 29 0C. Pada suhu lebih besar
atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah
jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia.
Lampiran 2
Materi Remideal
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung,
muara sungai, atau laguna. Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir
Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai
sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia. Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan
mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Sumatra (417 ribu ha), Kalimantan (165 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa
(34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha). Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan
ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak.
Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis
dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang.
Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya
udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Lampiran 3 :
Lembar kerja siswa
Download