PDF (Naskah Publikasi) - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Derajat Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh :
IKA IRYANA
F.100110078
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
(S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
IKA IRYANA
F.100110078
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI
Ika Iryana
Setia Asyanti
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstrak
Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan salah satu organisasi yang
bergerak dalam bidang kemanusiaan dan sosial yang bekerja secara sukarela.
Perasaan senang dan bahagia dapat menolong orang lain wajar dirasakan oleh
seorang relawan yang telah menolong. Dapat membantu meringankan beban
sesama dan melihat orang yang ditolong dapat melanjutkan kehidupannya sangat
menyenangkan. Meskipun banyak risiko yang yang dihadapi bahkan bertaruh
nyawa, namun hal tersebut tidak menyurutkan motivasi relawan untuk menolong,
dan justru menjadikan perasaan relawan senang dan bahagia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara altruisme
dengan kebahagiaan pada petugas PMI. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kuantitatif, dengan alat pengumpul data berupa skala
altruisme dan skala kebahagiaan. Populasi dalam penelitian adalah 700 anggota
relawan KSR PMI Kota Solo. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
non random, menggunakan metode Convenience Sampling yaitu, penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan
bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orangorang yang terdekat saja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan
positif antara altruisme dengan kebahagiaan pada petugas PMI, hal tersebut
dilihat dari analisis korelasi product moment dengan rxy = 0,648, dengan
signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,01) artinya semakin tinggi altruisme pada petugas
PMI maka akan semakin bahagia. Tingkat altruisme pada petugas PMI kota Solo
tergolong tinggi yang dilihat melalui rerata empirik (79,39), sedangkan tingkat
kebahagiaan pada petugas PMI kota Solo tergolong sedang yang dilihat melalui
rerata empirik (136,86). Sumbangan efektif altruisme terhadap kebahagiaan pada
petugas PMI kota Solo (r2) sebesar 42%.
Kata Kunci: Altruisme, Kebahagiaan, Petugas PMI
v
yang dirasakan oleh seseorang, dapat
PENDAHULUAN
Palang Merah Indonesia atau
berasal
dari
berbagai
hal
yang
yang sering dikenal dengan PMI
dilakukan individu tersebut yang
merupakan salah satu organisasi
salah
yang
bidang
memberi yang menjadi kepuasan
yang
dalam diri individu tersebut karena
bekerja secara sukarela. Kegiatan
dapat membantu orang lain. Menurut
PMI yang setiap tahun bahkan rutin
Seligman (2005), kebahagiaan bisa
dilakukan adalah peringatan dini
tentang masa lalu, masa sekarang dan
dalam mengahadapi bencana alam,
masa depan. Kebahagiaan masa lalu
penyelenggaraan
mencakup
bergerak
kemanusiaan
dalam
dan
sosial,
donor
darah,
satunya
adalah
kepuasan,
dengan
kelegaan,
melakukan pelayanan sosial dan
kesuksesan,
kebanggaan,
dan
kesehatan masyarakat, dan beberapa
kedamaian.
Kebahagiaan
masa
kegiatan
sosial
lainnya
yang
sekarang mencakup kegembiraan,
bertujuan
untuk
membantu
dan
meringankan
kesulitan
ketenangan,
sesama
keriangan,
yang meluap-luap, rasa senang dan
manusia.
ekstase. Kebahagiaan masa depan
Perasaan damai dan senang
mencakup
akan didapatkan setelah melakukan
keyakinan,
dan
perbuatan
Jalaluddin
(Jangkung,
berpendapat
bahwa
agama,
semangat
baik
serta
sesuai
mampu
perintah
menolong
optimisme,
harapan,
kepercayaan.
2013)
kebahagiaan
sesama menjadi kepuasan batin bagi
adalah perasaan yang menyenangkan
seorang individu. Perasaan bahagia
meliputi penilaian seseorang tentang
1
hidupnya. Dalam hal ini, perasaan
membuat perasaan bahagia lebih
kita sebut sebagai unsur afektif dan
terasa. Dan melihat orang yang
penilaian merupakan unsur kognitif.
ditolong akan menjadikan perasaan
Karakteristik
yang
menjadi lebih bahagia. Bentuk dari
bahagia menurut Seligman (2005),
perilaku positif tersebut seperti yang
orang yang bahagia adalah orang
dilakukan oleh para relawan PMI
yang yang dapat menggunakan emosi
dalam membantu sesama melalui
positif
program donor darah dan posko
yang
mengendalikan
orang
dimiliki
untuk
emosi
negatif,
bencana alam.
memutuskan untuk menikah dan
Palang
memiliki kehidupan sosial yang baik.
Kebahagiaan
(PMI)
dipengaruhi
Merah
merupakan
organisasi
yang
Indonesia
salah
bergerak
satu
dalam
oleh beberapa faktor dan dapat
bidang kemanusiaan dan sosial yang
diciptakan melalui perilaku-perilaku
bekerja secara sukarela. Perasaan
yang
Rahmat
senang dan bahagia dapat menolong
(Jangkung, 2013), perasaan positif
orang lain wajar dirasakan oleh
yang
seorang
baik.
muncul
memberikan
Menurut
setelah
seseorang
pertolongan
yang
telah
menolong.
Dapat
hilangnya perasaan tidak enak pada
meringankan
beban
diri seseorang yang juga dapat
melihat
memberikan
untuk
melanjutkan kehidupannya sangat
berperilaku menolong dan feedback
menyenangkan. Meskipun banyak
positif dari apa yang diberikan akan
risiko yang yang dihadapi bahkan
dorongan
atau
relawan
2
orang
membantu
sesama
yang
dan
ditolong
bertaruh nyawa, namun hal tersebut
mengharapkan
tidak menyurutkan motivasi relawan
membantu
untuk
meringankan
menolong,
dan
justru
imbalan
apapun,
dengan
tujuan
beban
sesama
menjadikan perasaan relawan senang
merupakan salah satu bentuk dari
dan bahagia. Pelaksanaan program
perilaku altruisme.
PMI, juga tidak lepas dari peran para
Menurut Batson (Rahman,
relawan. Menurut PNPM (Jangkung,
2013) altruisme merupakan motivasi
2013) relawan adalah seseorang atau
menolong
sekelompok
meningkatkan kesejahteraan orang
orang
yang
sukarela
secara
(uncoerced)
menyumbangkan
Ketika
tujuan
seseorang
melihat
tenaga,
penderitaan orang lain, selain akan
untuk
memunculkan kesedihan dan tekanan
menolong orang lain (help others)
personal , juga akan memunculkan
dan sadar bahwa ia tidak akan
emosi yang lain yaitu perasaan
mendapatkan upah atau gaji atas apa
empati
yang
untuk menolong. Motivasi menolong
pikiran
dan
waktu,
lain.
dengan
keahliannya
telah
disumbangkan
yang mendorong dirinya
(unremunerated), membantu secara
ini
ikhlas karena panggilan nuraninya
seseorang bersedia terlibat dalam
memberikan apa yang dimilikinya
aktivitas
tanpa mengharapkan imbalan atau
menyenangkan, berbahaya, bahkan
upah ataupun karier. Kegiatan yang
mengancam jiwanya.
dilakukan
membantu
para
relawan
sesama
bisa
sangat
kuat
menolong
sehingga
yang
tidak
PMI
Dengan demikian, motivasi
tanpa
seseorang untuk menolong adalah
3
karena
ada
orang
lain
yang
sosiobiologis,
perilaku
menolong
membutuhkan bantuan dan rasanya
orang lain dipengaruhi oleh jenis
menyenangkan bila dapat berbuat
hubungan
baik (Sarwono, 2011).
individu lebih suka menolong orang
Menurut
(Rahayu,
Wortman,
2014),
dkk
dengan
orang
lain,
yang sudah dikenal atau teman dekat
altruisme
daripada orang asing.
dipengaruhi oleh beberapa faktor
Dari permasalahan yang telah
yaitusuasana hati, jika suasana hati
diuraikan
sedang nyaman,
masalah dalam penelitian ini adalah
terdorong
seseorang akan
untuk
memberikan
sebagai
diatas,
berikut
maka
:
rumusan
“apakah
ada
pertolongan lebih banyak, meyakini
hubungan positif antara altruisme
keadilan dunia, adanya keyakinan
dengan kebahagiaan pada petugas
bahwa dalam jangka panjang yang
PMI”. Penulis bermaksud melakukan
salah akan dihukum dan yang baik
penelitian dengan judul “Altruisme
akan mendapat pahala, selanjutnya
dengan Kebahagiaan pada Petugas
adalah
PMI”.
Empati,
seseorang untuk
kemampuan
ikut
merasakan
LANDASAN TEORI
perasaan atau pengalaman orang lain.
Faktor
situasional,
kondisi
Menurut Seligman (2005),
dan
kebahagiaan bisa tentang masa lalu,
situasi yang muncul saat seseorang
masa sekarang dan masa depan.
membutuhkan
Kebahagiaan masa lalu mencakup
pertolongan
juga
mempengaruhi orang lain untuk
kepuasan,
memberikan pertolongan, dan faktor
kebanggaan,
4
kelegaan,
dan
kesuksesan,
kedamaian.
Kebahagiaan
masa
sekarang
dan afek negatif. Afek positif
mencakup kegembiraan, ketenangan,
atau emosi yang menyenangkan
keriangan, semangat yang meluap-
merupakan
luap,
ekstase.
Subjective Well Being karena
Kebahagiaan masa depan mencakup
merefleksikan reaksi individu
optimisme, harapan, keyakinan, dan
terhadap peristiwa dalm hidup
kepercayaan.
individu yang dianggap penting
rasa
senang
Diener,
dan
dkk
(2005)
bagian
dari
bagi individu tersebut karena
mengungkapkan dua aspek dalam
kehidupannya
berjalan
sesuai
kebahagiaan (happiness), yaitu :
dengan apa yang diinginkan
olehnya. Afek negatif termasuk
a.
Kognitif
suasana hati dan emosi yang
Kepuasan hidup termasuk
tidak
menyenangkan
serta
dalam komponen kognitif karena
merefleksikan
keduanya
didasarkan
negatif
keyakinan
(sikap)
respon-respon
pada
yang
dialami
oleh
tentang
individu terhadap hidup mereka,
kehidupan seseorang. Kepuasan
kesehatan,
hidup
merupakan
peristiwa-peristiwa
penilaian
yang terjadi dan lingkungan
seseorang
dalam
kualitas
lingkungan mereka.
kehidupannya secara global.
Adapun
b.
faktor-faktor
Afektif
kebahagiaan menurut Seligman
MenurutDiener
&
Oishi
(2005), yaitu:
(Ningsih, 2013) afektif dibagi
menjadi dua yaitu, afek positif
5
a.
Agama
kaya dan memuaskan, paling
Orang yang religius lebih
sedikit
menghabiskan
waktu
bahagia dan lebih puas terhadap
sendirian dan mayoritas dari
kehidupan daripada orang yang
mereka bersosialisasi.
tidak
c.
religius.
Hal
ini
dikarenakan agama memberikan
Pendidikan
Pendidikan
lebih
harapan akan masa depan dan
berpengaruh
menciptakan makna dalam hidup
kebahagiaan pada negara-negara
bagi
miskin.
manusia.
keterlibatan
Selain
itu,
terhadap
Namun
demikian
seseorang
dalam
keagamaan
atau
agama
dapat
tetapi cukup signifikan, karena
sosial
pendidikan mempengaruhi status
bagi orang tersebut. Hubungan
pekerjaan dan pendapatan yang
antara harapan akan masa depan
diperoleh individu.
kegiatan
komunitas
memberikan
dan
dukungan
keyakinan
walaupun pengaruh pendidikan
terhadap
beragama
kebahagiaan
Menurut
kecil,
Myers
(2012)
(altruism)
adalah
merupakan landasan mengapa
altruisme
keimanan
efektif
kebalikan dari egoisme. Orang
melawan keputus asaan dan
yang altruistis peduli dan mau
meningkatkan kebahagiaan.
membantu meskipun jika tidak
b.
Kehidupan Sosial
ada keuntungan yang ditawarkan
Orang yang sangat bahagia
atau tidak ada harapan ia akan
menjalani kehidupan sosial yang
mendapatkan kembali sesuatu.
sangat
6
Altruisme
merupakan
untuk
seperti apa adanya dengan
sadar untuk meringankan beban
mengutamakan nilai kejujuran
orang lain tersebut.
tanpa berbuat curang.
altruisme
Mussen
Menurut Desmita (Nufus,
(Nashori,
2012)
altruismedapat
2008), yaitu:
dipengaruhi
Cooperation (Kerjasama), yaitu
faktor, yaitu:
pekerjaan
atau
oleh
beberapa
a. Faktor dalam diri manusia,
kegiatan secara bersama-sama.
misalnya
Sharing
kemampuan, moral, kognitif
(Berbagi),
yaitu
kesediaan untuk ikut merasakan
Helping
(Menolong),
kepribadian,
dan empati.
apa yang dirasakan orang lain.
b. Faktor yang ada diluar diri
yaitu
manusia, misalnya kehadiran
membantu orang lain dengan
orang lain, norma-norma dan
cara meringankan beban fisik
situasi tempat kejadian.
atau psikologis orang tersebut.
d.
yaitu
kesejahteraan orang lain tanpa
melakukan
c.
(Kejujuran),
kesediaan melakukan sesuatu
menurut
b.
e. Honesty
meningkatkan
Aspek-aspek
a.
motif
Tujuan dari penelitian ini
Genereocity (Berderma), yaitu
adalah,
kesediaan
Hubungan
untuk
memberikan
untuk
antara
barang miliknya kepada orang
dengan
lain yang membutuhkan secara
petugas PMI.
sukarela.
7
mengetahui
kebahagiaan
altruisme
pada
perilaku altruisme dan skala
METODE PENELITIAN
Identifikasi
Variabel
kebahagiaan.
Analisis
Penelitian adalah:
digunakan
1. Variabel bebas : Altruisme
product moment dari Pearson
2. Variabel
tergantung
:
korelasi
dengan menggunakan aplikasi
Kebahagiaan.
SPSS 15.
Subjek dalam penelitian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah 88 orang relawan KSR
PMI kota Solo
Teknik
adalah
yang
Hasil perhitungan dengan
yang aktif.
pengambilan
analisis product moment dari
sampel
Pearson, dengan diperoleh nilai
non
koefisiensi korelasi (rxy) = 0,648,
random, menggunakan metode
dengan signifikansi (p) = 0,000
Convenience Sampling. Menurut
(p < 0,01). Hasil perhitungan
Siregar
tersebut menunjukkan adanya
menggunakan
teknik
(2013)
Sampling
Convenience
adalah
teknik
hubungan
positif
antara
penentuan sampel berdasarkan
altruisme dengan kebahagiaan
kebetulan saja, anggota populasi
pada petugas PMI, yang berarti
yang
dan
semakin tinggi altruisme pada
responden
petugas PMI maka akan semakin
ditemui
bersedia
peneliti
menjadi
untuk dijadikan sampel atau
peneliti
memilih
bahagia.
orang-orang
Hasil
penelitian
tersebut
yang terdekat saja. Alat ukur
mendukung pendapat para ahli
yang digunakan adalah skala
bahwa
8
menolong
dapat
menimbulkan perasaan senang
orang
lain
(bahagia) bagi yang menolong.
altruisme
Menurut
tersebut.
sejati
Suatu
semata-mata
Rahmat
(Jangkung,
bertujuan untuk meningkatkan
menolong
merupakan
kesejahteraan
salah satu faktor yang dapat
(memberikan
membuat
bahagia.
kepada seseorang sebagai suatu
Perasaan positif yang muncul
hasil dari menolong) (Myers,
setelah seseorang memberikan
2012).
2013),
seseorang
pertolongan
atau
orang
lain
kebahagiaan
hilangnya
Hal tersebut sesuai dengan
perasaan tidak enak pada diri
hipotesis yang diajukan dalam
seseorang
yang
juga
dapat
penelitian
memberikan
dorongan
untuk
hubungan
berperilaku
menolong
ini,
yaitu
positif
ada
antara
dan
altruisme dengan kebahagiaan
feedback positif dari apa yang
pada petugas PMI. Terdapat
diberikan
hubungan
akan
membuat
yang
saling
perasaan bahagia lebih terasa.
mempengaruhi antara altruisme
Melihat
dengan
ditolongakan
orang
yang
menjadikan
pada
petugas PMI. Semakin tinggi
perasaan menjadi lebih bahagia.
altruisme pada petugas PMI
Altruisme merupakan motif
untuk
kebahagiaan
maka akan semakin bahagia.
meningkatkan
Altruisme
pada
subjek
kesejahteraan orang lain tanpa
penelitian yaitu petugas PMI,
sadar untuk meringankan beban
memiliki rerata empirik (RE)
9
sebesar
79,39
dan
rerata
Berdasarkan hasil analisis
hipotetik (RH) sebesar 62,5.
dapat
Dari hasil tersebut dapat terlihat
kebahagiaan pada subjek yaitu
bahwa, altruisme pada subjek
petugas PMI, memiliki rerata
tergolong tinggi. Hal ini berarti
empirik (RE) sebesar 136,86 dan
bahwa, aspek-aspek yang ada
rerata hipotetik (RH) sebesar
didalam perilaku altruisme yaitu,
122,5. Dari hasil tersebut dapat
subjek dapat menjalin kerjasama
terlihat
yang baik dengan orang lain
pada subjek tergolong sedang.
(coorperation), mampu dapat
Hal ini berarti bahwa, aspek-
merasakan apa yang dirasakan
aspek
oleh orang lain atau empati
kebahagiaan
(sharing), bersedia menolong
hidup secara menyeluruh atau
untuk meringankan beban orang
khusus seperti selalu bersyukur,
lain (helping), selalu berbagi dan
dapat bersosialisasi dengan baik
memberi
dengan lingkungan, melakukan
dengan
(genereocity),
yang
kebahagiaan
ada
didalam
yaitu,kepuasan
dengan
memilih untuk bersikap jujur
mempertimbangkan
dampak
dalam
terhadap orang disekitar, selalu
Keseluruhan
hal
aspek
selalu
bahwa,
bahwa
sesuatu
segala
serta
sukarela
diketahui
(honesty).
tersebut
berpikir
positif
serta
emosi
menjadi bagian dari karakteristik
positif lainnya (aspek kognitif),
kepribadian yang dimiliki oleh
dan perasaan gembira, senang
subjek.
atau bahagia dalam menjalani
10
hidup,
serta
sesama
suka
menolong
pada petugas PMI. Sebaliknya,
afektif).
apabila altruisme rendah, maka
tersebut
kebahagiaan pada petugas PMI
(aspek
Keseluruhan
aspek
menjadi bagian dari karakteristik
(relawan) juga rendah.
kepribadian yang dimiliki oleh
2.
subjek.
dengan
Sumbangan
efektif
altruisme
kebahagiaan
pada
efektif
petugas PMI, yaitu sebesar 42%,
altruisme dengan kebahagiaan
yang berarti masih terdapat 58%
pada petuga PMI, yaitu sebesar
variabel
42%, yang berarti masih terdapat
mempengaruhi
58% variabel lain yang dapat
selain altruisme.
mempengaruhi
kebahagiaan
3.
selain altruisme.
4.
Berdasarkan hasil penelitian
antara
petugas
PMI.
Hal
yang
1.
pada
diharapkan
Indonesia,
tersebut
dapat
mengembangkan
kualitas
PMI,
pada
Bagi pimpinan Palang Merah
pada
tinggi
altruisme
kebahagiaan
meningkatkan
semakin
kebahagiaan
perilaku
berarti, semakin tinggi altruisme
petugas
dapat
dapat bermanfaat, yaitu :
altruisme
kebahagiaan
Tingkat
Saran
Ada hubungan positif sangat
dengan
yang
petugas PMI tergolong sedang.
diatas dapat diambil kesimpulan:
signifikan
Tingkat
lain
subjek tergolong tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Sumbangan
maka
kebahagiaan
dan
kinerja
petugas
PMI
serta
dan
relawan melalui pelatihan dan
11
pengetahuan yang tidak hanya
menolong sesama dan dapat
digunakan
memotivasi serta meningkatkan
bencana
ketika
alam
peristiwa
saja
namun
antusiasme masyarakat
untuk
dikehidupan masyarakat. Serta
menolong
demi
melakukan pembaharuan yang
meringankan beban orang lain
dilihat melalui evaluasi setelah
secara
penanganan
demikian
bencana
pengabdian
di
atau
sukarela,
relawan
dengan
mampu
masyarakat,
memahami manfaat altruisme
sehingga visi misi PMI dalam
dalam meningkatkan perasaan
hal
sosial
bahagia pada orang yang di
terus
tolong maupun diri relawan itu
kebencanaan
kemanusiaan
dan
dapat
berkembang dengan baik.
2.
sesama
sendiri.
Bagi petugas (relawan/ subjek)
Palang
Merah
3.
Bagi peneliti lain, dari hasil
Indonesia,
penelitian ini penulis berharap
diharapkan
mampu
dapat menjadi masukkan yang
mempertahankan
perilaku
positif dan bermanfaat, dapat
altruisme
yang
selama
menjadi
dasar
ini
menjadi
sumbangan
mengikuti
pengetahuan berupa informasi
kegiatan kepalangmerahan demi
serta menjadi referensi dalam
kemanusiaan.
dapat
melakukan
penelitian
memberikan informasi tentang
selanjutnya
dengan
hubungan
altruisme
mempertimbangkan variabel lain
dengan kebahagiaan, pentingnya
selain altruisme dengan faktor
Serta
antara
12
kebahagiaan lain seperti, agama,
kehidupan
sosial,
Nashori, F. (2008). Psikologi Sosial
Islami. Bandung :PT. Refika
Aditama.
atau
Ningsih, D. A. (2013). Subjective
Well Being Ditinjau Dari
Faktor Demografi (Status
Pernikahan, Jenis Kelamin,
Pendapatan). Jurnal Psikologi.
Vol. 01. No. 02. Universitas
Muhammadiyah Malang.
pendidikan. Berdasarkan hasil
penelitian ini, penulis berharap
peneliti
selanjutnya
mengembangkan
dapat
penelitian
Nufus, N. (2012). Hubungan Antara
Penalaran
Moral
dan
Altruisme Pada Santri MA
Nurul
Ummah
Kotagede
Yogyakarta. Skripsi. Tidak
Diterbitkan.
dengan alat ukur yang lebih
diperdalam
menggunakan
dengan
metode
lain
seperti, wawancara, tes psikologi
dan
observasi,
serta
Rahayu, S. (2014). Pengaruh
Intensitas
Keberagaman
Terhadap Perilaku Altruis
Pada Santri Di Pondok
Pesantren Nurul Asna Pulutan,
Sidorejo, Salatiga Tahun 2014.
Skripsi. Salatiga : Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN).
dengan
subjek yang lebih beragam.
DAFTAR PUSTAKA
Diener., Lyubomirsky., King. (2005).
The Benefit Of Frequent
Positive
Affect
:
Does
Happiness
Lead
Succes?.
Psychological
Bulletin.
Vol.131. No. 6. Hal. 803-855.
Rahman, A. A. (2013). Psikologi
Sosial (Integrasi Pengenalan
Wahyu
dan
Pengetahuan
Empirik).
Jakarta
:
PT
RajaGrafindo Persada.
Jangkung, S. (2013). Dinamika
Kebahagiaan Relawan Pusat
Studi dan Layanan Difabel
(PSLD) UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Skripsi.
Yogyakarta. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Sarwono, S. W & Meinarno, E. A.
(2011).
Psikologi
Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Seligman, E.P. (2005).
Authentic Happiness. (Pengantar
: Jalaluddin Rakhmat). Bandung
: Mizan Pustaka.
Myers, D. G. (2012). Psikologi
Sosial (Social Psychology).
Jakarta : Salemba Humanika.
Seligman, E.P. (2005). Authentic
Happiness.
(Pengantar
:
Jalaluddin Rakhmat). Bandung
: Mizan Pustaka.
13
Download