BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Cooled Heat Exchanger (ACHE) adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mendinginkan fluida yang mengalir di dalam tabung dengan media udara. Prinsip kerja ACHE ini sederhana, di mana fluida yang didinginkan mengalir di dalam tabung bersirip, sementara udara yang digunakan sebagai pendingin mengalir di permukaan luar tabung bersirip untuk mengambil kalor. Udara pendingin didorong oleh kipas yang digerakkan oleh motor (GEA Rainey, n.d.). ACHE biasa digunakan di industri ketika sumber air tidak tersedia sebagai media pendingin. Selain itu ACHE tidak menggunakan pasokan air tambahan untuk media pendinginnya sehingga dapat mengurangi resiko tercemarnya lingkungan. Jika menggunakan pasokan air tambahan maka akan ada proses pencampuran bahan kimia yang terjadi pada penggunaan air tersebut (General Electric, 2009). ACHE banyak digunakan di industri, misalnya perusahaan minyak dan gas bumi. ACHE di industri menjadi alat yang berperan penting dalam proses pendinginan dan ACHE beroperasi 24 jam, sehingga sering terjadi masalah pada ACHE. Salah satu masalah yang terjadi pada ACHE adalah terdapat getaran yang tinggi pada bagian struktur pendukung dari ACHE tersebut. Untuk menangani masalah tersebut, ada beberapa solusi agar getaran pada struktur pendukung ACHE dapat berkurang. Salah satunya adalah dengan menggunakan damping treatmens. Damping treatments adalah konfigurasi dari elemen mekanik atau elemen bahan yang dirancang untuk menghilangkan energi getaran dalam rangka mengontrol getaran atau kebisingan (David, 2002). Ada beberapa jenis damping treatments yang dapat dilakukan pada struktur pendukung ACHE. Salah satunya adalah free-layer damping treatments, 1 yaitu siklus deformasi peregangan yang terjadi pada serat imajiner lapisan peredam terhadap getaran lentur dari struktur dasar. Ada beberapa aspek yang mendukung penggunaan free-layer damping treatments untuk meredam getaran, antara lain adalah aspek kemudahan perawatan, aspek ekonomis, dan aspek kemudahan pemasangan. Dari ketiga aspek tersebut, aspek Pemasangan kemudahan damping layer pemasangan dapat menjadi dilakukan pertimbangan dengan mudah, utama. karena pemasangannya sama seperti menempel stiker pada dinding. Dengan demikian pememasangan damping layer pada struktur pendukung ACHE tidak akan memakan waktu yang lama, dan juga tidak membutuhkan orang dengan keahlian atau sertifikasi khusus. Selain itu, pemasangan damping layer dapat dilakukan pada waktu mesin menyala, sehingga tidak akan mengganggu proses produksi perusahaan. Pada penelitian ini, penulis meneliti pengaruh dari damping treatments terhadap getaran yang terjadi saat operasi dilakukan di beberapa frekuensi. Penulis memvariasikan kecepatan putaran blade untuk mendapatkan frekuensi operasi yang berbeda beda. Untuk mendukung metode penelitian yang dipilih, penulis membuat miniatur struktur pendukung ACHE. Miniatur struktur pendukung ACHE dibuat untuk mempermudah proses analisa terhadap miniatur struktur pendukung ACHE. Dengan adanya miniatur struktur pendukung ACHE, pemasangan pulley untuk variasi kecepatan putaran blade pada struktur pendukung ACHE dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan menganalisa struktur pendukung ACHE yang mengalami getaran tinggi di industri – industri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah getaran yang terjadi pada miniatur struktur pendukung ACHE dengan variasi kecepatan putaran blade? 2 2. Bagaimanakah pengaruh lapisan peredam pada miniatur struktur pendukung ACHE dengan variasi kecepatan putaran blade? 1.3 Batasan Masalah Topik yang menjadi bahasan dalam tugas akhir ini diberikan batasan agar pemaparan penelitian lebih terkonsentrasi, sehingga tugas akhir dapat disajikan dengan lugas, efektif dan efisien. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Variasi kecepatan putaran blade dilakukan dengan memvariasikan pasangan pulley yang frekuensi operasinya mendekati frekuensi alami dari miniatur struktur pendukung ACHE. 2. Lapisan peredam yang diberikan menggunakan layout dengan hasil peredaman terbaik dengan luasan 9,75% dari luasan total yaitu sebesar 1020 cm2. 3. Pembuatan miniatur struktur pendukung ACHE dibuat dengan kondisi kantilever agar terjadi getaran pada miniatur tersebut. 4. Diasumsikan tidak terjadi misalignment, unbalance, dan looseness pada miniature struktur pendukung ACHE. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lapisan peredam terhadap level getaran dengan frekuensi operasi yang berbeda-beda. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu sarana yang dapat dipertimbangkan oleh instansi atau mahasiswa dalam menggunakan damping treatments untuk mengurangi getaran yang terjadi pada suatu alat. Selain itu, 3 penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi untuk bidang ilmu getaran dan akustik di Jurusan Teknik Mesin dan Indutri FT UGM. 1.6 Struktur Laporan Untuk selanjutnya skripsi ini akan terbagi menjadi bab – bab sebagai berikut: 1. Bab II Tinjauan Pustaka. Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. 2. Bab III Dasar Teori. Bab ini berisi landasan teori untuk memecahkan masalah dalam penelitian. 3. Bab IV Metodologi Penelitian. Pada bab ini dijelaskan secara detail tahapan dan cara penelitian yang mencakup tempat, alat, bahan dan cara kerja penelitian. 4. Bab V Hasil dan Pembahasan. Bab ini memuat hasil pembuatan yang disajikan dalam bentuk grafik dan pembahasan mengenai hasil pembuatan tersebut. 5. Bab VI Penutup. Bab ini berisi kesimpulan serta saran untuk perbaikan atau pengembangan terhadap penelitian yang telah dilakukan. 4