33 BAB III METODE PENELITIAN Dalam metodologi penelitian ini menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana suatu penelitian dilakukan. Penjelasan ini akan menuntun peneliti mengenai langkah-langkah yang akan dilalui dalam memperoleh dan menganalisa data sebagai sampel untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Metode penelitian ini berisi informasi mengenai jenis penelitian, populasi dan penentuan sampel penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel penelitian, metode analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian terapan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini bersifat menjelaskan dan menganalisis data-data sekunder dari perusahaan-perusahaan terbaik peraih Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) yang dapat mendukung penelitian. 3.2 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang ditetapkan adalah perusahaanperusahaan peraih Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun periode 2010 sampai periode 2013. 34 Sampel penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan yang pernah mendapatkan penghargaan ISRA tahun 2010-2013 2. Mempunyai kelengkapan data laporan tahunan atau laporan keberlanjutan dan laporan keuangan 3. Mempunyai data mengenai kepemilikan publik, kepemilikan institusional, dewan komisaris dan komite audit 4. Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah 3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder perusahaan-perusahaan terbaik yang telah membuat dan melaporkan Corporate Sustainability Report atau laporan berkelanjutan dalam bentuk terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Data penelitian diperoleh dari situs BEI (www.idx.co.id), data yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia, official website sustainability reporting award, website resmi perusahaan yang bersangkutan dan website-website lainnya. Pemilihan perusahaan ini adalah untuk melihat apakah penerapan G3 Global Reporting Initiatif Guidliness (G3 GRI Guidliness) telah sepenuhnya dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan yang mendapatkan penghargaan tersebut dan 35 bagaimana pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility pada perusahaan tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka pada sumber-sumber lainnya yang terkait 3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Independen Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel independen (variabel bebas), yaitu: 1. Corporate Governance merupakan seperangkat peraturan dalam rangka pengendalian perusahaan untuk menghasilkan value added bagi para stakeholders. Penelitian ini menggunakan empat proksi yaitu: a. Rasio kepemilikan publik digambarkan dengan proporsi saham perusahaan yang dimiliki publik. Skala rasio dihitung dengan membandingkan jumlah saham yang dimiliki publik dengan jumlah saham yang beredar. Rasio yang tinggi diprediksi akan melakukan pengungkapan yang lebih lengkap (Indraswari & Astika, 2014). Dengan rumus sebagai berikut: ℎ ℎ ℎ ℎ 36 b. Kepemilikan institusional menunjukkan persentase saham yang dimiliki oleh pemilik institusi dan blockholder, yaitu kepemilikan individu atau atas nama perorangan diatas 5 %, tetapi tidak termasuk kedalam golongan kepemilikan insider. Variabel ini diukur dari jumlah presentase saham yang dimiliki oleh institusi pada akhir tahun. Variabel ini diperoleh dari laporan keuangan pada bagian shareholders. Rumusnya yaitu: ℎ c. ℎ + ℎ ℎ ℎ ℎ ℎ Ukuran dewan komisaris adalah banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan menurut Wakidi dan Siregar, 2011. Perusahaan yang memiliki dewan komisaris akan mengungkapkan laporan tahunan lebih dalam dan bertanggungjawab kepada pemegang saham serta masyarakat. Skala yang digunakan adalah skala nominal berdasarkan jumlah anggota komisaris. d. Komite audit yang dihitung adalah jumlah anggota komite audit yang ada dalam suatu perusahan. Skala yang digunakan adalah rasio. Indikator ukuran komite audit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proporsi jumlah anggota komite audit terhadap jumlah minimal anggotanya sesuai sengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Tahun 2004, komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan 37 sekurang-kurangnya dua orang anggota lainnya berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Rumusnya adalah: ℎ 3 2. Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan proksi return on equity (ROE). ROE dipilih karena merupakan alat yang dapat menggambarkan kemampuan profitabilitas perusahaan. Rumus ROE yaitu: Laba bersih setelah pajak Ekuitas 3.4.2 Variabel Dependen Dalam penelitian ini, penulis menggunakan CSR dan Kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (variabel terikat). CSR merupakan tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan di perusahaan itu sendiri (internal) dan di luar perusahaan (external), karena perusahaan merupakan bagian dari lingkungan. CSR diukur berdasarkan Global Reporting Iniatiative (GRI) dengan Key Performance Indikator (KPI) yang meliputi 79 item pengungkapan yaitu ekonomi, lingkungan, sosial, praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, hak asasi manusia, dan tanggung jawab atas produk. Adapun rumus untuk menghitung indeks pengungkapan tanggung jawab sosial adalah: CSRIj : Corporate Social Responsibility Indeks perusahaan j 38 N : Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 79 Xij : dummy variabel. 1= item i diungkapkan; 0= item i tidak Kinerja perusahaan diproksi menggunakan kinerja keuangan diukur dengan tobin’s q yang dikembangkan oleh Klepper dan Love (2003) dalam Murwaningsih (2009). Skala yang digunakan adalah skala rasio. Rumus TOBIN’S Q yaitu: MVE = Harga penutupan saham diakhir tahun buku dikalikan banyaknya saham biasa beredar Debt = (Utang lancar – aktiva lancar) + nilai buku sediaan + utang jangka panjang TA 3.5 = Nilai buku total aktiva Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dan menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang dimasukkan terdiri dari variabel dependen yaitu corporate social responsibility (CSR) dan kinerja perusahaan serta variabel independen yaitu profitabilitas dan corporate governance yang diproksikan 39 dengan kepemilikan publik, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris dan komite audit pada perusahaan-perusahaan peraih Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) sejak periode 2010 sampai periode 2013. Data-data dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah, mean (nilai rata-rata), dan standar deviasi. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini, penggunaan uji asumsi klasik digunakan untuk melihat kelayakan data-data yang mendukung penelitian. 3.5.2.1 Uji Normalitas Untuk mendeteksi variabel tersebut memiliki distribusi secara normal itu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Dalam melakukan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) sehingga akan lebih mudah menentukan suatu variabel itu normal atau tidak karena menggunakan angka. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. 3.5.2.2 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (variabel bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas karena hal tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang 40 nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai 0. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mendeteksi apakah terjadi problem multikolinearitas dapat diketahui dengan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman model regresi bebas multikolinearitas yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10 b. Mempunyai angka tolerance melebihi 0,1 3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011: 139). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastitas atau tidak terjadi heterokedastitas yang bisa dilihat dengan grafik scatterplot. Jika pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian meenyempit) disebut heteroskedastitas. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastitas 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini, data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat 41 menggunakan alat statistik yang disebut analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis). 1. Persamaan regresi linear berganda untuk Corporate Social Responsibility ditunjukkan sebagai berikut: CSR = α + β1X1+ β2X2+ β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Dimana: CSR = Pengungkapan CSR α = Konstanta β1,2,3,4,5 = Koefisien regresi e = Variabel pengganggu X1 = Kepemilikan publik X2 = Kepemilikan institusional X3 = Ukuran dewan komisaris X4 = Komite audit X5 = Profitabilitas 2. Persamaan regresi linear berganda untuk Kinerja Perusahan ditunjukkan sebagai berikut: Tobin’s q = α + β1KP+ β2KI+ β3DK + β4KA+ β5PR + e Dimana: Tobin’s q = Kinerja perusahaan 42 α = Konstanta β1,2,3,4,5 = Koefisien regresi KP = Kepemilikan publik KI = Kepemilikan institusional DK = Ukuran dewan komisaris KA = Komite audit PR = Profitabilitas e = Error 3.5.4 Uji Hipotesis 3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97). Nilai koefisien determinasi yaitu nilai antara nol dan satu. Koefisien determinasi mempunyai kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Nilai yang kecil berarti artinya kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, sedangkan nilai yang besar berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97). 43 3.5.4.2 Uji Statistik F Uji statistik F sering disebut dengan uji model, pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dipakai dalam model regresi telah lolos uji kesesuaian model. Dengan ketentuan: a. Jika nilai sig yang diperoleh < tingkat signifikansi (5%) menunjukkan bahwa model regresi yang diaplikasikan dapat digunakan untuk memprediksi CSR dan kinerja perusahaan. b. Jika nilai sig yang diperoleh > tingkat signifikansi (5%) menunjukkan bahwa model regresi yang diaplikasikan tidak dapat digunakan untuk memprediksi CSR dan kinerja perusahaan. 3.5.4.3 Uji statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variable independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011: 98). Untuk melakukan uji t dalam penerimaan hipotesis terkait variabel-variabel yang ada menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%), dengan ketentuan: a. P-value ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak karena variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b. P-value ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima karena variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen