BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Energi panas bumi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi keberadaan sumber daya fosil yang semakin menipis, selain ramah lingkungan sumber energi ini cendrung tidak akan habis karena proses pembentukannya yang terus menerus selama kondisi lingkungannya dapat terjaga keseimbangannya. Energi panas bumi ini tidak dapat diekspor, maka pemanfaatannya diarahkan untuk mencukupi kebutuhan energi domestik, dengan demikian dapat memberikan nilai tambah dalam rangka optimalisasi pemanfaatan aneka ragam sumber energi di Indonesia. Gambar 1.1. Lokasi Sebaran Potensi Panas Bumi dan Cadang Terbukti (MW) Sumber daya panasbumi di Indonesia terbagi dalam dua kelompok, yaitu sumber daya yang berada dalam jalur vulkanik, biasanya mempunyai kandungan panas tinggi, memiliki potensi besar dan komersial untuk dikembangkan menjadi tenaga listrik. Sumber daya ini tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara hingga Maluku Utara, sedang yang kedua adalah tipe NonVulkanik dengan kandungan panas relatif rendah, terdapat di Bangka Belitung, 1 Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sulawesi Tengah Maluku dan Papua. Data dari Badan Geologi, Kementrian energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukan bahwa di Indonesia sampai dengan tahun 2015 terdapat 324 lokasi panas bumi yang potensial untuk dikembangkan (Gambar 1.1). Berdasarkan hasil penyelidikan sebagian besar daerah prospek panas bumi terkonsentrasi di pulau Sumatera namun ditinjau dari kepastian potensi terbesar, pulau Jawa menempati posisi tertinggi. Sumatera Barat memiliki potensi energi panas bumi yang cukup besar. Potensi ini hingga sekarang belum dimanfaatkan dan tersebar di beberapa lokasi seperti di Simisoh, Cubadak, Panti, Lubuk Sikaping dan Bonjol. Sementara di Kabupaten Pasaman Barat terdapat potensi panas bumi di daerah Talu. Di Kabupaten Solok juga terdapat potensi panas bumi di Sumani, Bukit Kili, Surian dan Gunung Talang serta dua potensi yang terdapat di Kabupaten Solok Selatan yaitu Muaralaboh serta Liki Pinangawan (Gambar 1.2). Gambar 1.2. Lokasi prospek panasbumi Muaralaboh 2 Muaralaboh-Liki Pinangawan saat ini telah memasuki tahap eksplorasi dengan pengembangnya adalah PT. Supreme Energy. Lokasi inilah yang menjadi objek penelitian dalam tulisan ini. Seiring berjalannya waktu banyak sekali studi yang dilakukan untuk mengembangkan energi panas bumi salah satunya adalah studi tentang microearthquake. Metode yang mulai berkembang pada tahun 1960an ini sangat dapat menunjukkan sebaran zona-zona kejadian gempa disekitar lapangan panas bumi melalui letak hiposenter dan episenter (Lee dan Stewart, 1981). Dalam geologi, informasi lokasi hiposenter dapat digunakan untuk melihat kecendrungan arah aliran air injeksi dan menggambarkan struktur yang merupakan zona dengan permeabilitas yang relatif tinggi untuk pembuatan sumur produksi baru. Oleh karena daerah penelitian yang penulis lakukan berasosiasi dengan Sesar Besar Sumatra, diharapkan dengan dilakukannya rekaman data MEQ di daerah ini bisa memperlihatkan kecendrungan arah patahan di daerah ini . 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Merelokasi hiposenter gempa mikro untuk mendapatkan posisi relatif hiposenter yang lebih akurat. 2. Mengkorelasikan antara hasil relokasi hiposenter dengan keberadaan struktur patahan / sesar di lapangan panas bumi Muaralaboh. 1.3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini telah terlaksana pada : Waktu : 18 agustus 2015 – 31 oktober 2015 Tempat : PT.Supreme Energy Muaralaboh Equity Tower – 18th Floor Sudirman central Business District (SCBD) Lot 9 Jl.Jend.Sudirman Kav.52-53,Jakarta 12190 Indonesia 3 1.4. Batasan Masalah Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi pekerjaan, diantaranya adalah 1. Data yang digunakan adalah data katalog dari IESE (Institute of earth science and engineering) Aotearoa. 2. Model kecepatan yang digunakan adalah model kecepatan 1D. 3. Clustering yang digunakan adalah distance clustering yang digunakan untuk identifikasi distribusi lokasi hiposenter berdasarkan persebaran natural event dan proses drilling yang diharapkan dapat melihat korelasi struktur permukaan dengan struktur bawah permukaaan hasil interpretasi. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang daerah batas reservoir dan keberadaan struktur dengan permeabilitas yang relatif tinggi yang umumnya berasal dari produksi uap, injeksi air dan gempa tektonik atau vulkanik yang berasosiasi dengan sesar lokal dan guna mengarahkan ke pengembangan sumur produksi baru di lapangan panas bumi Muaralaboh. 4