analisa langkah–langkah pelaksanaan sistem manajemen

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
LAPORAN KHUSUS
digilib.uns.ac.id
ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK
MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI
PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA
Meike Nur Hidayat
R0008053
PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
commit to user
PENGESAHAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir dengan judul : Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001
di PT Trakindo Utama Surabaya
Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan
Penguji Tugas Akhir
Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kedokteran UNS Surakarta
Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….
Pembimbing I
Pembimbing II
Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok
NIP. 19481105 198111 1 001
Tutug Bolet Atmojo, SKM
Ketua Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS
Sumardiyono, SKM., M.Kes
NIP. 19650706 198803 1 002
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
PENGESAHAN PERUSAHAAN
digilib.uns.ac.id
Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur
Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan
Pembimbing Perusahaan
PT Trakindo Utama Surabaya
Jawa Timur
Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 …….
Pembimbing I
Pembimbing II
Suwono
SHE Supervisor
Mega Slino
HRD - SPDS
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
ABSTRAK
digilib.uns.ac.id
ANALISA LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN UNTUKMEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT
TRAKINDO UTAMA SURABAYA
Meike Nur Hidayat¹, Putu Suriyasa², Tutug Bolet Atmojo³
Tujuan: Kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya menimbulkan dampak
terhadap lingkungan seperti debu, gas, kebisingan, getaran, air limbah, limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), pemakaian air tanah dan sumber daya yang berlebihan.
Untuk itu PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk menerapkan sistem
manajemen lingkungan untuk mengelola lingkungan serta untuk memperoleh
Sertifikasi ISO 14001. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui langkah-langkah yang
ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan sistem manajemen
lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001.
Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana di dalamnya
terdapat kegiatan operasional, akan menghasilkan hasil samping berupa limbah.
Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan dan pengendalian
dengan pengelolaan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001. Langkah penerapan ini perlu dianalisa sehingga siap untuk melakukan
sertifikasi ISO dan kerugian atau biaya tambahan akibat dampak lingkungan dapat
dikendalikan.
Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang
memberikan gambaran tentang langkah-langkah persiapan penerapan sistem
manajemen lingkungan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke
lapangan, wawancara kepada pihak terkait serta studi kepustakaan. Data yang
diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan ISO 14001 Sistem
Manajemen Lingkungan.
Simpulan: Langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang
diterapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: melakukan penilaian awal,
penetapan kebijakan, tujuan, sasaran dan program lingkungan, identifikasi peraturan
perundangan dan aspek lingkungan serta proses pengelolaan lingkungan yang sesuai
dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Saran yang diberikan
adalah supaya ditanamkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan di tempat kerja
kepada seluruh karyawan karena pengelolaan manajemen lingkungan merupakan
tanggung jawab bersama.
Kata kunci : Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001
Kepustakaan : 9, 1996-2009
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
digilib.uns.ac.id
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan
laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT
Trakindo Utama Surabaya”.
Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan
Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu
praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan
guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba
mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan
yang ada mengenai pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu
dan dibimbing oleh berbagai pihak. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi
baik dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
perkenankan penulis menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya laporan ini
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan ridho-NYA,
memberikan kesehatan dan keselamatan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp.OK selaku Pembimbing I.
5. Bapak Tutug Bolet Atmojo, SKM, selaku Pembimbing II.
6. Bapak Basuki T Widodo, Bapak Rinaldi Sjukbar, Bapak Mega Slino yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja
lapangan di PT Trakindo Utama Surabaya.
7. Bapak Suwono selaku SHE Supervisor dan Bapak Andri Riswanto selaku SHE
officer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu
mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan.
8. Bapak Sarwono, Bapak Ahmad Khotib, Ibu Prastuti, Mbak agustina, Mbak Ida,
Bapak Roso, Bapak Dwi Suhartanto, Bapak Eko, Bapak Yogi, Bapak Ma’ruf,
Bapak Hendro Kelono yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama
kegiatan magang di PT Trakindo Utama Surabaya.
9. Seluruh karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang banyak membantu dan
memberikan motivasi selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan atau
magang.
v
commit to user
10. Bapak, Ibu, adikku, serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberikan dukungan selama pelaksanaan magang.
11. Teman-teman Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Angkatan 2008 yang
selalu memberikan masukan, saran dan semangat bagi saya sebelum, selama dan
setelah saya magang.
12. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan dari semua pihak, saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberi ridho dan balasan
yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangat
mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun kemajuan kita
bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, April 2011
Penulis
Meike Nur Hidayat
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR ISI
digilib.uns.ac.id
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN...................................................
iii
ABSTRAK ............................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
v
DAFTAR ISI.........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
5
C. Tujuan Penelitian............................................................................
5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................
6
LANDASAN TEORI ............................................................................
8
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
6
B. Kerangka Pemikiran........................................................................
33
METODE PENELITIAN ....................................................................
34
A. Metode Penelitian ...........................................................................
34
B. Lokasi Penelitian ............................................................................
34
C. Objek Penelitian .............................................................................
34
BAB II
BAB III
vii
commit to user
D. Sumber Data ...................................................................................
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
35
F. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
36
G. Analisa Data ...................................................................................
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
39
A. Hasil Penelitian...............................................................................
39
B. Pembahasan ....................................................................................
84
SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
105
A. Simpulan.........................................................................................
105
B. Saran ...............................................................................................
108
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
111
BAB V
LAMPIRAN
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
digilib.uns.ac.id
Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan ................................................................. 55
Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan ................................. 58
Tabel 3. Emisi Gas di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya .............. 80
Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya ............ 81
Tabel 5. Intensitas Kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya ........................... 82
Tabel 6. Hasil Uji Kualitas Air Limbah .................................................................. 83
Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah .................................................................... 103
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
digilib.uns.ac.id
Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan .................................................... 32
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33
Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan...................................... 44
Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan ......................................... 74
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
digilib.uns.ac.id
Lampiran 1.
Surat Keterangan Magang
Lampiran 2.
Jadwal Kegiatan Magang
Lampiran 3.
Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya
Lampiran 4.
Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan PT Trakindo
Utama Surabaya
Lampiran 5.
Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Lampiran 6.
Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Lampiran 7.
Form Inspeksi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Lampiran 8.
Emergency Muster Point PT Trakindo Utama Surabaya
Lampiran 9.
Emergency Response Plan Layout PT Trakindo Utama Surabaya
xi
commit to user
BAB I
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan
industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam
pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti
dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang.
Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan
dampak positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian
produktifitas yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan
teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul
dampak negatif yaitu adanya pencemaran lingkungan.
Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah
lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja
lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau
jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan
lingkungannya.
Sementara
pertumbuhan
industri
yang
cepat
sangat
menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan
pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan
penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat
kecenderungan meningkatnya pencemaran dari kegiatan ini. Tidak efisiennya
1
commit to user
2
penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat
kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi. Industri besar
merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan merupakan sumber
yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional. Pencemaran industri
ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan, merupakan ancaman
terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Penggunaan bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua
sektor telah diikuti oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada
tanah, air dan udara yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke
dalam rantai makanan yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
Untuk menjamin pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya
derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan
yang berwawasan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka
diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional,
maupun internasional. Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia
berbahaya dan beracun tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat
tersebut dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia dan
kerusakan lingkungan. Yang paling penting dalam pembangunan industri adalah
bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak
positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya
terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan
industri sangat berpotensi merusak lingkungan. Dampak negatif pembangunan
commit to user
3
industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan,
perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik
adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat
penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen
lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat
luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan.
Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen
persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang
harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan
menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem
manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat
SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,
bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan
dengan baik.
ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan
pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak
ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik
ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi
perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah
dalam melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana
menetapkan aspek lingkungan menjadi bagian integral dari kegiatan dunia usaha
commit to user
4
sehingga masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang menimbulkan biaya tambahan.
PT Trakindo Utama Surabaya adalah salah satu perusahaan besar yang
berkembang dan bergerak di bidang industri penjualan, penyewaan dan service
alat berat. Dalam kegiatan operasionalnya digunakan teknologi tinggi berupa
mesin-mesin yang menimbulkan suara bising yang berpotensi menghasilkan
pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi
menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan,
air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, tumpahan
bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), kebocoran bahan bakar berpotensi
menghasilkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Lalu gas-gas yang
dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran udara bila tidak diperhatikan.
Berdasarkan kondisi ini, maka PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk
melaksanakan
sistem
pengelolaan
lingkungan
dalam
segala
kegiatan
operasionalnya seperti yang tercantum dalam kebijakan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan lingkungan Hidup). PT Trakindo Utama Surabaya saat ini
sedang mempersiapkan segala perencanaan untuk memenuhi peraturan Sistem
Manajemen Lingkungan seperti yang tercantum dalam ISO 14001. Langkah awal
yang di tempuh antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan
kebijakan lingkungan, mengidentifikasi aspek lingkungan, merumuskan tujuan,
sasaran dan program lingkungan, mengidentifikasi dan mengimplementasikan
peraturan perundangan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dan peninjauan di PT Trakindo Utama Surabaya, tentang langkah-
commit to user
5
langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan hasilnya akan ditulis
dalam bentuk laporan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan
rumusan masalah yaitu “Apakah langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo
Utama Surabaya dalam melaksanakan Sistem Manajemen Lingkungan untuk
memperoleh sertifikasi ISO 14001?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan penilaian awal terhadap Sistem Manajemen
Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya.
2. Menganalisa kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan)
PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO
14001.
3. Mengetahui sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya.
4. Mengidentifikasi aspek, dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional di
PT Trakindo Utama Surabaya.
5. Menganalisa pemenuhan persyaratan dan peraturan perundangan di PT
Trakindo Utama Surabaya
6. Mengetahui tujuan, sasaran dan program lingkungan di PT Trakindo Utama
Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001.
commit to user
6
7. Mengetahui pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang telah tersedia di PT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Trakindo Utama Surabaya.
8. Menganalisa prosedur operasi dan rencana tindakan yang dilaksanakan PT
Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO
14001.
9. Menganalisa implementasi program manajemen lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta
peraturan perundangan.
10. Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta
peraturan perundangan.
11. Mengetahui pelaksanaan audit berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan
dan tindak lanjut di PT Trakindo Utama Surabaya.
12. Mengetahui pelaksanaan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO di
PT Trakindo Utama Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Perusahaan
a. Sebagai masukan berupa analisa pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan yang dipersiapkan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga
commit to user
7
dapat menjadi acuan pertimbangan untuk melaksanakan Audit atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sertifikasi ISO 14001.
b. Mendapatkan Informasi analisa program pengelolaan lingkungan dan
prosedur pengawasan operasional yang dijalankan di PT Trakindo Utama
Surabaya, sehingga dapat melakukan tindakan pengendalian dan tindakan
perbaikan.
c. Menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat antara PT Trakindo
Utama Surabaya dengan program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa
tentang langkah-langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, serta dapat
menentukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap dampak
lingkungan yang efektif.
3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Dapat menambah kepustakaan tentang langkah-langkah pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan di tempat kerja untuk untuk mengelola
lingkungan serta memperoleh sertifikasi ISO 14001, sehingga dapat diambil
manfaatnya untuk perkembangan kurikulum dan keilmuan manajemen
lingkungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004
adalah suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui
secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat
di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International
Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau
Environment Management System (EMS) merupakan bagian dari keseluruhan
sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan,
tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk
pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan.
(ISO 14001, 1996)
Pada prinsipnya, ISO 14001 berisi syarat atau aturan komprehensif bagi
suatu organisasi dalam mengembangkan sistem pengelolaan dampak
lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan kepentingan bisnis,
sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan
sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam penerapannya ISO 14001
bersifat sukarela (voluntary), tidak ada hukum yang mengikat yang
mengharuskan dalam penerapannya. (ISO 14001, 2004)
8
commit to user
9
2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sertifikasi ISO 14001
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan
dari pengelolaan lingkungan. Manfaat yang paling besar adalah perlindungan
terhadap lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu
pula dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen
yang efektif. Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai
kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut
menyajikan konsep bahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada cara
yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap
lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam
perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. (Kuhre, 1996)
a. Perlindungan terhadap lingkungan
Tujuan
utama
sertifikasi
ISO
14001
adalah
untuk
menjaga
kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang
paling
memungkinkan.
Pengelolaan
lingkungan
mungkin
hanya
merupakan satu langkah kecil, namun proses ini akan akan berkembang
dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan,
pencatatan, dan pemeliharaan dari sitem yang diperlukan untuk sertifikasi
yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan.
Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan
limbah berbahaya. ISO 14001 mensyaratkan program-program yang akan
menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah
commit to user
10
berbahaya yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya polusi air
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanah dan tanah. Minimalisasi limbah juga akan berdampak positif
terhadap lingkungan yaitu pengurangan, penggunaan ulang atau daur ulang
yang kesemuanya akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami.
Program pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu mengurangi
kebutuhan akan energi liatrik, gas, ruang, dan air yang selanjutnya akan
dapat melindungi sumber daya yang berharga ini.
b. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan
Dengan memiliki sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan, besar
kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk
menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai peraturan
yang berlaku.
c. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif
Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga
dengan
perencanaan,
dokumentasi,
dan
pelaksanaan
dari
sistem
pengelolaan lingkungan. Dengan begitu banyaknya variabel yang harus
dijaga untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi, mutu dan kini
standard pengelolaan lingkungan akan memaksa pihak manajemen untuk
lebih efektif.
Standar yang harus dicapai agar bisa memperoleh sertifikasi ISO dalam
pengelolaan lingkungan berisi teknik-teknik pengelolaan yang baik.
Pengelolaan personil lingkungan, akutansi, pengawasan penjualan,
commit to user
11
pengawasan dokumen, dan banyak sistem lainnya sebenarnya adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sistem pengelolaan umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan.
d. Penurunan biaya
Setelah sejumlah biaya dikeluarkan untuk membuat dan menerapkan
program-program yang belum ada dalam rangka memperoleh sertifikasi,
akan terjadi suatu penghematan biaya dalam jangka panjang terutama
dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Sertifikasi tidak akan
menghilangkan biaya untuk pembersihan polusi, namun hal itu akan
mengurangi jumlah dan skala pembersihan yang harus dilakukan di masa
datang.
Apabila biaya awal dan pemeliharaan sertifikasi dikelola secara baik,
maka seharusnya akan terjadi penurunan biaya lingkungan dalam jangka
penjang dan peningkatan kemampuan bersaing. Biaya yang dikeluarkan
akan dapat ditutupi oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan
pada organisasi dan meningkatnya moral organisasi.
Setelah sertifikat diperoleh, waktu dan uang yang dikeluarkan yang
dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan konsumen akan
berkurang. Pada awalnya sebagian besar konsumen memiliki daftar
pertanyaan yang panjang dan berbeda-beda mengenai lingkungan.
Penunujukan sertifikat ISO 14001 yang dimiliki leh organisasi mungkin
telah menjawab dan memuaskan sebagian konsumen.
Dasar utama dalam penghematan biaya adalah lebih sedikitnya bahan
kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan. Berkurangnya
commit to user
12
bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan penggunaan bahan kimia
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang bernutu randah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, dan berarti
mengurangi limbah berbahaya yang harus dilacak dan dibuang.
Pembersihan air tanah pun akan dapat diminimumkan. (Wortham, 1993)
e. Penurunan kecelakaan kerja
Sejalan dengan berkurangnya bahan kimia dan limbah berbahaya yang
ada di lokasi dengan diberlakukannya sistem ini, jumlah karyawan yang
cidera karena bahan-bahan ini juga akan menurun. Jelas terlihat bahwa
pencegahan dan kematian akan membawa manfaat yang besar. Biaya yang
berkaitan dengan kecelakaan kerja juga akan menurun. Ketika sistem
pengellaan diterapkan, tidak hanya membantu mengurangi tingkat
kematian, tetapi juga menurunkan biaya yang berkaitan dengan hilangnya
produktivitas dan semangat kerja, biaya penggantian peralatan kerja yang
rusak dan waktu yang hilang untuk memperbaiki dan mencegah hal yang
sama.
Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan
pekerja sangat berkaitan, maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari
perubahan yang ada, hal-hal lainnya juga akan memperoleh keuntungan
yang sama. Sistem yang melindungi atau meminimalisasi dampak terhadap
lingkungan pada kebanyakan kasus juga akan meminimalisasi dampak
terhadap pekerja. Hal ini terlihat pada penurunan tingkat kecelakaan kerja
dan jumlah pekerja yang sakit. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari
lingkungan secara keseluruhan. Penurunan dalam kecelakaan dan penyakit
commit to user
13
akibat kerja akan terjadi bila organisasi memasukkan unsur kesehatan dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keselamatan kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi
ISO 14001 sebagai pelengkap dari usaha pengelolaan lingkungan.
f. Peningkatan hubungan masyarakat
Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini. Bila
suatu
organisasi
organisasi
meningkatkan
program
pengelolaan
lingkungan,
itu pasti memperoleh peningkatan dalam hubungan dengan
masyarakat, dengan atau tanpa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Ada
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan
untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan
dengan masyarakat, contohnya dengan tidak membuang limbah dalam
jumlah besar, meminimalisasi limbah.
g. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen
Hal yang erat kaitannya dengan usaha meningkatkan hubungan baik
dengan masyarakat adalah kepercayaan da kepuasan konsumen. Dengan
melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, knsumen akan
merasa bahwa lingkungan mereaka taelah terlindungi. Hal ini menunjukan
bahwa pihak produsen benar-benar peduli pada lingkungan. Perlindungan
dan keamanan lingkungan akan didasarkan pada sertifikasi ISO 14001
yang lebih dapat diukur dibanndingkan dengan janji-janji muluk yang
diberikan organisasi pada sebagian besar kasus selama ini.
Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan para konsumen
mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan
commit to user
14
kegiatan perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumenperpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan tersebut. (Kuhre,
1996)
3. Langkah-langkah Umum untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001
Banyak organisasi telah memulai proses pengelolaan lingkungan karena itu
titik awal dari proses sertifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
harus dilakukan organisasi untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001:
a. Penilaian awal dan definisi kegunaan
Sebelum organisasi memulai usaha desain dan implementasi secara
besar-besaran, suatu penilaian awal terlebih dahulu harus dilakukan. Hal
ini akan membantu menentukan hal mana yang sebenarnya membutuhkan
sistem pengelolaan lingkungan yang baru. Penilaian harus mengidentifikasi
dokumen-dokumen, tindakan-tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk
memperoleh sertifikasi seperti pernyataan kebijakan, sistem pengelolaan,
perencanaan, kegiatan operasional, personil, pelatihan, dan tujuan yang
ingin dicapai.
Suatu definisi kegunaan harus dibuat sehubungan dengan penilaian
awal tersebut. Kegunaan dapat berupa menjaga lingkungan dengan lebih
baik, memperoleh sertifikasi ISO 14001, untuk lebih efektif dalam segi
biaya, untuk memperbaiki hubungan baik dengan masyarakat, dan lainnya.
Agar berhasil, keseluruhan usaha memperoleh sertifikasi harus diringkas
dan disajikan dalam penilaian awal dan disetujui oleh manajemen puncak
dari organisasi. (Kuhre, 1996)
commit to user
15
b. Persiapan kebijakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Persiapan kebijakan perlu dilakukan sejak awal dalam suatu proses
karena persetujuan manajemen puncak adalah kunci menuju sukses,
walaupun kebijakan yang disiapkan tersebut masih sangat kasar, hal ini
sekurangnya akan memberi arahan yang menyeluruh bagi suatu proses
pada saat sangat dibutuhkan.
c. Mendapatkan sumber daya sejak awal
Sumber daya tertentu perlu didapatkan sejak awal proses agar
keseluruhan usaha dapat dilakukan dengan tuntas. Sumber daya keuangan
adalah sumber daya yang harus ada, sumber daya organisasi seperti
personil, sumber daya pelatihan dapat diidentifikasi dan diberikan,
pembelian pasokan dan dukungan lainnya juga harus diusahakan.
d. Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya
Prosedur dan kebijakan untuk mengidentifikasi, menyusun, dan
menganalisis dampak ke dalam suatu sistem organisasi sangat diperlukan
untuk
memperoleh
peraturan-peraturan
dan
dampak-dampak
serta
menyusunnya dalam satu atau dua bundel dokumen. Langkah ini sangat
penting dan memudahkan pembuatan suatu desain dari prosedur dan
pengawasan pengelolaan lingkungan yang sangat berarti.
e. Tujuan dan sasaran
Tujuan dan sasaran adalah hal berikutnya yang harus dipersiapkan.
Tujuan yang ditetapkan akan mencakup pernyataan-pernyataan seperti
commit to user
16
penetapan program minimisasi limbah. Sasaran akan ditentukan secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
khusus untuk setiap tujuan dan disajikan secara kuantitatif.
f. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia
Bila sudah ada dokumen yang berkaitan dengan program ISO 14001,
maka hal tersebut harus dimanfaatkan. Hal ini dapat mencakup sebagian
besar prosedur pengelolaan lingkungan yang baik dan sistem kualitas yang
sudah digunakan.
g. Persiapan dari prosedur operasi dan recana tindakan
Setelah langkah-langkah diatas diselesaikan tiba saatnya untuk
mempersiapkan prosedur-prosedur baru yang belum lengkap. Sering kali
banyak sistem pengelolaan lingkungan terdiri dari prosedur dan standard
yang tidak tertulis yang akan menyebabkan kebingungan, kurangnya
petunjuk dari dampak lingkungan yang negatif. Petunjuk pengelolaan
lingkungan harus disusun bila belum ada, untuk mencakup keseluruhan
prosedur dan standard yang berbeda.
h. Implementasi program
Setelah kertas kerja dibuat, sistem pengelolaan lingkungan perlu
diimplementasikan untuk dapat secara nyata membantu lingkungan karena
sertifikasi memerlukan implementasi di samping persiapan prosedur dan
dokumen.
commit to user
17
i. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjuan manajemen, perbaikan dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tindak lanjut
Dengan melaksanakan audit atau meninjau kemajuan organisasi dalam
pengelolaan lingkungan terus menerus, dimungkinkan untuk mengusulkan
suatu tindakan perbaikan dan tindak lanjutnya. Segera setelah proses audit
selesai, tindakan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin. Upaya untuk
memperbaiki kualitas dan pengawasan lingkungan dengan dampak yang
positif bagi organisasi dan makhluk hidup di dalam dan di sekitarnya,
selalu mungkin dilakukan.
j. Audit internal untuk standard ISO
Bila suatu organisasi merasa sudah hampir menyelesaikan hal-hal yang
disebut diatas perlu sekiranya mengadakan suatu audit internal. Jenis audit
seperti ini membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan akhir yang
perlu dilakukan.
k. Audit yang dilakukan auditor luar
Audit yang dilakukan untuk memperoleh sertifikasi biasanya dilakukan
oleh auditor independen. Auditor dari pihak ketiga biasanya mendapat
kredibilitas lebih karena dianggap lebih obyektif. Namun di sisi lain pihak
auditor mungkin idak mengenal industri yang diauditnya dengan baik.
Maka perlu memberikan beberapa penjelasan tentang teknologi utama
yang digunakan. Secara keseluruhan, auditor harus cakap melakukan audit
atas pengelolaan lingkungan dan disetujui oleh ISO sebelum mereka dapat
memberi sertifikasi.
commit to user
18
l. Sertifikasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila organisasi dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit
maka sertifikasi akan diberikan. Sertifikasi dapat diperoleh dengan tiga
cara. Bila hal ini dilakukan oleh konsultan audit independen yang telah
disetujui oleh ISO, maka sertifikasi yang diperoleh akan paling berbobot.
Sertifikasi dengan bobot kedua didapat ketika organisasi melibatkan
pemasok dibawah kontrak. Dalam hal ini audit dapat dilakukan oleh
organisasi yang menggunakan pemasok. Sertifikasi yang dilakukan sendiri
memiliki bobot yang paling rendah, namun hal ini masih lebih baik dari
tidak memiliki sertifikasi sama sekali.
m. Perbaikan berkelanjutan
Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas
terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat
dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan
membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar
mungkin. Perbaikan berkelanjutan bukanlah langkah terakhir, hal ini
adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan.
(Kuhre, 1996)
4. Unsur-unsur di Dalam Standar ISO 14001
Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem manajemen
lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh
perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan standar ISO
14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
commit to user
19
didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi Sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat memberikan sertifikat
Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan berdasarkan bukti yang
dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004)
Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen
Lingkungan :
a. Kebijakan Lingkungan
Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditandatangani oleh
pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan
menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus
menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan
komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak
akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan.
Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan sepenuhnya atas
kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara. Disamping menandatangani
kebijakan menunjukan dukungan dengan menyediakan dana yang cukup
juga sangat penting. Bila kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan
lingkungan akan terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat
ditunjukan oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat
sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman
belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan. (Kuhre,
1996)
commit to user
20
Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak
namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun
komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting.
Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam standar ISO 14001
menyebutkan :
1) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan,
produk atau jasanya.
2) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran.
3) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan
peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang
bisa dilakukan oleh organisasi.
4) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan
sasaran lingkungan.
5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke
semua karyawan.
6) Tersedia untuk umum. (ISO 14001, 2004)
b. Perencanaan
Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan
kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya
sesuai dengan kebijakan lingkungan.
commit to user
21
1) Aspek Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau
jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam
pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan
yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan.
Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak
lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat
menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas
atau langkah dari prosesnya.
2) Persyaratan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
Perusahaan
harus
mengidentifikasi
dan
mengerti
semua
persyaratan yang diminta oleh perundang-undangan bila aspek
lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang
relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap peraturan yang diterapka
pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini
mencakup peraturan-peraturan di tingkat internasioal, federal, negara
bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada
beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari peraturanperaturan yag ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus
diidentifikasi. Selain peraturanperaturan yang ada, ada beberapa
persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat
mencakup standar sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan
commit to user
22
konsumen, keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan dalam
suatu standar. (Kuhre, 1996)
3) Tujuan dan Sasaran
Menurut standar ISO 14001, tujuan lingkungan adalah cita-cita
lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan
yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya,
dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang
sasaran lingkungan, standar ISO 14001 mendefinisikan sasaran
lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan
bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang
diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan
dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan.
Tujuan dan sasaran lingkungan harus konsisten dan dimasukkan
dalam rencana strategis perusahaan. Keduanya harus sejalan dengan
rencana strategis perusahaan secara keseluruhan atau bila tidak akan
timbul konflik. Tujuan dan sasaran harus konsisten satu sama lain dan
tidak bertentangan. Tujuan dan sasaran juga harus mendukung
kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, persyaratan bisnis,
penurunan dampak dan pandangan dari pihak-pihak berkepentingan.
Tujuan dan sasaran harus terintegrasi dengan keseluruhan organisasi.
Kedua hal tersebut tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan
tercapai sama sekali. (Kuhre, 1996)
commit to user
23
4) Program Manajemen Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Program Manajemen Lingkungan harus dinamis dan secara
berkala disempurnakan sesuai dengan perubahan tujuan dan sasaran
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan satu program atau lebih
merupakan unsur kunci untuk penerapan sistem manajemen lingkungan
yang berhasil. Program tersebut sebaiknya menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran perusahaan akan dicapai, termasuk jangka waktu
dan personil yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan
lingkungan perusahaan. (ISO 14001, 2004)
c. Penerapan dan Operasi
Suatu perusahaan dapat saja telah memiliki kebijakan lingkungan yang
sangat tepat dan telah memiliki pula tujuan dan sasaran lingkungan, serta
memiliki perencanaan sistem manajemen lingkungannya yang sangat
bagus dan rinci tanpa mereka menghadapi masalah lingkungan yang
disebabkan masalah penerapan dan operasi sistem manajemen lingkungan
belum memadai.
1) Struktur dan tanggung jawab
Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen
lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan
karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang
berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh
sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi
lingkungan saja. Komitmen ini dimulai pada tingkat manajemen
commit to user
24
tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan
dengan baik ke personil yang relevan. (ISO 14001, 2004)
2) Pelatihan, kepedulian dan kompetensi
Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan
ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan
tidak hanya bagi staf di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang
pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan
seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka
timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan
dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. (Kuhre, 1996)
Dalam ISO 14001, dokumentasi pelatihan merupakan salah satu
kunci penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan.
Pemeliharaan dokumentasi pelatihan yang baik termasuk siapa yang
sudah dilatih, isi pelatihan dan tanggal pelatihan. (ISO 14001, 2004)
3) Komunikasi
Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah
komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat sekitar dan
dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait dan dengan
pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menentukan
perlu adanya prosedur untuk:
a) Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai bagian dan
tingkatan di dalam perusahaan.
commit to user
25
b) Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
relevan dari pihak terkait dari luar sehubungan dengan aspek-aspek
lingkungan dan sistem manajemen lingkungan. (ISO 14001, 2004)
4) Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam
media cetak atau elektronik, untuk:
a) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya.
b) Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait.
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa:
a) Informasi tentang proses.
b) Bagan organisasi atau organisasi.
c) Standar internal dan prosedur operasional.
Bagan lokasi keadaan darurat. (ISO 14001, 2004)
5) Pengendalian Dokumen
Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa
perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara yang
memadai untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi
harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua
dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk
menjamin bahwa:
a) Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan.
b) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan
disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang.
commit to user
26
c) Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dahulu.
d) Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi.
e) Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi
yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen
lingkungan yang efektif.
f) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik
penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap
penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.
g) Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan perundangundangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang
didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi
tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara
dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan.
Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi
berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara.
(ISO 14001, 2004 )
6) Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang
berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi
sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus
merencanakan
kegiatan
ini,
termasuk
commit to user
pemeliharaannya
untuk
27
menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan :
a) Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk
mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan
penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan.
b) Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur.
c) Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek
lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa
yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur
dan persyaratan yang releva kepada pemasok dan kontraktor.
(ISO 14001, 2004)
7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin
untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan darurat sama sekali.
Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan baha kimia, cidera akibat
kerja dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus
dituliskan sebelum keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang
dipersiapkan untuk mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama,
namun demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon
gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. (Kuhre, 1996)
Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir
dengan
baik dan dapat dipertanggung jawabkan akan membantu
commit to user
28
meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manusia atau lingkungan.
d. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga
bila terjadi ketidaksesuaian dapat segera diketahui, dan diambil langkahlangkah perbaikan untuk mengkoreksinya.
1) Pemantauan dan Pengukuran
Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang
kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran
parameter tertentu secara kontinyu. Dengan menggunakan teknik
pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya
dalam memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah
digariskan. (ISO 14001, 2004)
2) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan
ISO 14001 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan
memelihara prosedur untuk menangani, menyelidiki dan memulai
tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Selain itu,
tanggung jawab dan wewenang untuk semua kegiatan yang berkaitan
dengan ketidaksesuaian harus ditentukan. Ketidaksesuaian meliputi
segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti yang
dipersyaratkan oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat
meliputi ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan
sasaran, struktur dan tanggung jawab, rencana pelatihan, persyaratan
commit to user
29
operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan
prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana pemantauan dan
pengukuran, audit sistem manajemen lingkungan dan dokumentasi
pengkajian
manajemen
dan
penerapan
penyempurnaan
dan
mempertahankan
sistem
manajemen lingkungan.
Dalam
membuat
prosedur
untuk
penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan sebaiknya
memasukkan unsur-unsur dasar :
a) Identifikasi penyebab ketidaksesuaian.
b) Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan serta
pengendalian yang diperlukan.
c) Pelatihan personal.
d) Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih.
e) Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang dihasilkan
dari tindakan koreksi. (ISO 14001, 2004)
3) Evaluasi dari Tingkat Kesesuaian
Di dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 perusahaan
harus bersikap konsisten dengan komitmen untuk mencapai kesesuaian.
Selain itu suatu organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk
mengevaluasi
secara
periodik
kesesuaian
terhadap
peraturan
perundangan dan peraturan lainnya yang terkait. Perusahaan harus
membuat catatan hasil evaluasi periodik. Evaluasi tingkat kesesuaian
commit to user
30
bisa dilakukan bersamaan dengan evaluasi kesesuaian peraturan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perundangan atau dengan prosedur yang terpisah. (ISO 14001, 2004)
4) Rekaman
Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya rekaman
lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat memperlihatkan
bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif. Bila tidak ada rekaman
lingkungan, maka hal ini memberikan petunjuk bahwa sistem
manajemen lingkungan perusahaan harus diperbaiki. Rekaman
lingkungan harus dipersiapkan, disimpan dan dipelihara oleh
perusahaan serta mudah ditelusur bila diperlukan. Rekaman ini
meliputi informasi antara lain tentang pembelian, audit, pengkajian dan
pelatihan. (ISO 14001, 2004)
5) Audit Sistem Manajemen Lingkungan
Di dalam ISO 14001, audit sistem manajemen lingkungan
didefinisikan sebagai suatu proses verifikasi tersistemasi dan
terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan dari
organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan
yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini
kepada manajemen. Sistem manajemen lingkungan terintegrasi dengan
sistem manajemen lainnya. Dengan demikian diharapkan, bahwa
Sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai (compatible) dan
saling mendukung dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti;
commit to user
31
penerapan sistem manajemen K3 dan penerapan sistem manajemen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kualitas produk ISO 9001. Untuk membantu memudahkan dan
membantu pemahaman, bahwa audit sistem manajemen lingkungan
merupakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dengan fungsi
manajemen lainnya, maka dapat diidentifikasi terhadap masing-masing
kriteria audit.
e. Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus mengkaji sistem
manajemen lingkungan sesuai jadwal yang ditentukan, untuk menjamin
kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses
pengkajian manajemen harus menjamin bahwa informasi penting
dikumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi.
Pengkajian ini harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus
membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan unsurunsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan
komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004)
f. Perbaikan Lanjutan
Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas
terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat
dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan
membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar
mungkin. Perbaikan yang berkelanjutan bukanlah langkah terakhir. Hal ini
commit to user
32
adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(Kuhre, 1996)
PENYEMPURNAAN
BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
TINJAUAN MANAJEMEN (ACT)
PERENCANAAN (PLAN)
PEMERIKSAAN (CHECK)
PENERAPAN & OPERASI (DO)
Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan
commit to user
33
B. Kerangka Pemikiran
perpustakaan.uns.ac.id
Tempat Kerja
Kegiatan Operasional
Limbah
Dampak
Lingkungan
Pencegahan dan
Pengendalian
Langkah penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan:
1.
2.
3.
4.
Penilaian awal
Persiapan Kebijakan Lingkungan
Mendapatkan sumber daya sejak awal
Identifikasi dampak dan persyaratanpersyaratan lainnya
5. Tujuan, sasaran dan program lingkungan
6. Pemanfaatan dokumen yang tersedia
7. Prosedur operasi dan rencana tindakan
8. Implementasi program
9. Audit yang berkelanjutan, tinjauan
manajemen dan perbaikan
10. Audit Internal
Audit eksternal (Sertifikasi ISO 14001)
dan Perbaikan berkelanjutan
Kerugian/biaya tambahan
dapat dikendalikan
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran
commit to user
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diambil adalah penelitian deskriptif, dimana
penulis memberikan gambaran dan analisa yang jelas terhadap langkah
persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama
Surabaya dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan penulisan
laporan. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan
mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
kini dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Arif M,
2003).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya, Jl. Rungkut
Industri Raya No.2 Surabaya 60292, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis
Mejoyo, Kotamadya Surabaya, PO BOX 32/SBS Jawa Timur, Indonesia.
C. Obyek Penelitian
Obyek yang diteliti adalah gambaran persiapan pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
D. Sumber Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai
berikut :
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengenai
persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya
pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya, pengukuran
lingkungan fisik, pengukuran kualitas air dan udara, identifikasi tempat
kerja, wawancara serta diskusi dengan karyawan PT Trakindo Utama
Surabaya yang terkait dengan kegiatan magang.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui data-data yang ada pada dokumen,
catatan perusahaan, literatur-literatur dan standar peraturan yang terkait
dengan obyek penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap persiapan
pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pekerjaan-pekerjaan yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serta tindak lanjut yang
dilakukan dalam rangka pengelolaan lingkungan di PT. Trakindo Utama
Surabaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan
obyek
penelitian
baik
tenaga
kerja,
foreman/supervisor
service
departement maupun SHE department untuk mengetahui segala sesuatu
yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan manajemen lingkungan.
3. Studi Kepustakaan
Dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan
membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian.
F. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan sebelum magang adalah mengajukan
proposal permohonan magang di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya, di samping itu persiapan
yang dilakukan adalah mempelajari kepustakaan yang berhubungan
dengan sistem manajemen lingkungan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 Februari 2011 sampai
dengan tanggal 30 April 2011, adapun kegiatan selama melakukan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi secara umum kondisi lingkungan kerja di
perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
b. Melakukan diskusi atau wawancara dengan tenaga kerja dan
departemen SHE tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan.
c. Melakukan identifikasi tentang aspek lingkungan dan dampak
lingkungan dari kegiatan operasinal di lingkungan kerja.
d. Melakukan pengontrolan sistem pengelolaan limbah (padat, cair, gas)
e. Melakukan pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan kerja dan
mengikuti pengukuran kualitas udara dan kualitas air limbah dari pihak
luar.
f. Melakukan analisa upaya pengendalian dampak lingkungannya.
g. Mengikuti audit Contamination Control secara rutin seminggu sekali.
h. Melakukan koordinasi dengan cleaning service tentang inspeksi
higiene dan sanitasi, pembersihan oil trap dan kebersihan lingkungan
kerja.
i. Memeriksa dokumen pengangkutan limbah B3 kepada pihak vendor.
j. Mengikuti program dan kegiatan yang dilakukan Departemen SHE
sesuai rekomendasi dari pembimbing perusahaan.
k. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan
dan buku-buku referensi.
3. Tahap Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, dianalisa,
dibahas dan disusun sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan
laporan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
G. Analisa Data
Data yang diperoleh akan dibahas dan dianalisis secara diskriptif yaitu
penggambaran masalah mengenai langkah-langkah persiapan pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan dan proses pengelolaan lingkungan terhadap
pekerjaan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya. Kemudian membandingkannya dengan persyaratan ISO
14001 Sistem Manajemen Lingkungan serta dasar teori yang terkait.
commit to user
BAB IV
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya
untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan
operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan
dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk
melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem
Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3),
sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam
SHE.SOP (Safety, Health and Environment).
Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen
lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu
kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada
posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai
dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan
perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta
memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia.
Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah
mempersiapkan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru. Langkah
39
commit to user
40
selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan
audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan
selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus
sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari langkahlangkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya:
1. Penilaian Awal
Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk
dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk
memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab
untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh
perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila
penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar
efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh
hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan
pernah diperoleh.
Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut
terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen
lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi
fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional.
Kemudian apakah perusahaan menyusun perencanaan yang mencakup tujuan,
commit to user
41
sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga
dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi
pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3,
efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission.
Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian.
Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan
menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem
pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki
dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai.
2. Persiapan Kebijakan Lingkungan
PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi
di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja
setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan
pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT
Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik
atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta
pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja
dan lingkungan.
Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan
penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa
menciptakan, memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan
commit to user
42
sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah
ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak
bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan :
a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang
berlaku.
b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di
seluruh lokasi kerja.
c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif.
d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing.
e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja.
f.
Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”.
g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara
efektif.
h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan.
i.
Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk
mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L.
j.
Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada
seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait.
Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama
Surabaya adalah kebijakan K3L yang disusun dan ditandatangani oleh Presiden
commit to user
43
Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang
rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor
yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly
meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo.
Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila
terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3
dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya
dapat dilihat pada lampiran 3.
3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal
a. Sumber Daya Manusia (Personil)
Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan
ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan
program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi
penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee
dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati
manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi
perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya
memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus
dijalankan.
PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan
yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman yang
commit to user
44
berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan.
Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan
penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil:
Branch Manager
Manager
PIC SHE
Foreman
Supervisor
SHE Committee
Karyawan
Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan
1) Branch Manager
a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program
manajemen lingkungan.
b) Menjamin
tersedia
dan
dilaksanakannya
Pedoman
Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar.
c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang
disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan
tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu.
d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee.
e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk
menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan
wewenangnya.
commit to user
45
f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendukung kebijakan K3L.
g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk
mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya
manusia dan infrastruktur.
h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja
SML.
2) SHE Committee
a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen
(Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L.
b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan
kebijakan
K3L
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
yang
berkelanjutan.
c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa
pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun
oleh Branch Manager.
d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala
(minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan.
3) Manager
a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen.
b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
K3L kepada Branch Manager.
commit to user
46
c) Menjamin adanya identifikasi setiap proses dan kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengandung aspek dan dampak terhadap lingkungan.
d) Menjamin adanya tindakan pengendalian terhadap setiap dampak
yang timbul dari karakter proses yang ada.
e) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur dan instruksi kerja
yang aman sesuai dengan pemenuhan elemen Sistem Manajemen
Lingkungan.
f) Menjamin setiap tenaga kerja mendapatkan pelatihan sesuai
kebutuhan akan kompetensi kerja dan karakter bahaya dari
pekerjaannya.
g) Berperan serta aktif dalam investigasi kecelakaan dan pencemaran
lingkungan khususnya pada kasus major.
h) Mengatur diselenggarakannya SHE meeting secara berkala.
i) Menjalankan
fungsi
sebagai
Internal
Auditor
sebagaimana
penunjukan oleh Branch Manager.
4) PIC SHE
a) Melakukan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan teknis program
manajemen lingkungan yang telah disusun dan ditentukan baik oleh
Branch
Manager,
SHE
Committee,
maupun
masing-masing
departemen.
b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas koordinasi
pelaksanaan manajemen lingkungan kepada Branch Manager.
commit to user
47
c) Memberikan insitiatif dan masukan dalam mengembangkan Sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Manajemen Lingkungan.
d) Membantu memberikan solusi tindakan perbaikan atas setiap
masukan, pelaporan aspek dan dampak penting lingkungan, kasus
insiden dan temuan Inspeksi lingkungan.
e) Mengkomunikasikan perkembangan dan masukan manajemen
lingkungan dari manajemen kepada pekerja, maupun dari pekerja
kepada manajemen.
f) Melakukan inspeksi berkala terhadap seluruh area PT Trakindo
Utama Surabaya.
g) Berperan aktif dalam pelaksanakan investigasi pada setiap kasus
kecelakaan.
h) Menjalankan pelatihan internal K3L sesuai dengan identifikasi
kebutuhan.
i) Menyediakan konsultasi K3L bagi setiap pekerja di PT Trakindo
Utama Surabaya.
j) Mengkoordinasi pelaksanaan SHE meeting di setiap departemen.
k) Membantu membuat Identifikasi aspek dan dampak penting
lingkungan terhadap pekerjaan, serta tindakan pengendaliannya.
l) Menjadi Internal Auditor dan mengkoordinasi kegiatan Audit Sistem
Manajemen Lingkungan.
m) PIC SHE sebagai ahli K3 umum, terlibat secara aktif sebagai
sekretaris dalam SHE Committee PT Trakindo Utama Surabaya dan
commit to user
48
menjadi pusat kendali dokumen dan data Sistem Manajemen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lingkungan.
5) Supervisor
a) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya
kepada Departement Head.
b) Melakukan
inisiatif
pengembangan
kegiatan
K3L
untuk
menggairahkan kesadaran pekerja yang diawasi.
c) Menjamin komitmen K3L bagi seluruh pekerja yang berada pada
area kerja dibawah pengawasannya.
d) Melakukan Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan
berdasarkan karakter proses pekerjaannya.
e) Membuat intruksi kerja berdasarkan hasil identifikasi, dengan
masukan dari PIC SHE.
f) Menampung dan melaporkan masukan K3L dan pelaporan aspek
lingkungan sesuai prosedur yang berlaku.
g) Melaksanakan
Inspeksi K3L bulanan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada Department Head dan PIC SHE.
h) Melaksanakan SHE meeting berkala sesuai periode waktu yang
ditetapkan.
i) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir
setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa
membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses
dan lingkungan.
commit to user
49
6) Foreman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya
kepada Supervisor.
b) Membuat Instruksi kerja yang aman berdasarkan karakter bahaya
dan resiko pekerjaannya dengan masukan dari PIC SHE.
c) Menampung dan melaporkan setiap aspek dan dampak penting
lingkungan.
d) Melaporkan dan melakukan investigasi terhadap setiap pencemaran
lingkungan yang terjadi.
e) Melaksanakan Inspeksi harian K3L dan melakukan tindakan
perbaikan atas setiap temuan. Mengkomunikasikan hasilnya kepada
Supervisor dan PIC SHE.
f) Berperan
aktif
dalam
setiap
weekly
SHE
meeting
yang
diselenggarakan.
g) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir
setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa
membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses
dan lingkungan.
7) Karyawan
a) Memenuhi dan mentaati segala ketentuan dan persyaratan K3L yang
ada ditempat kerja.
b) Mentaati setiap Prosedur dan Instruksi kerja aman yang telah
ditentukan.
commit to user
50
c) Menggunakan alat pengaman yang harus ada pada alat kerja dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengenakan serta memelihara Alat pelindung diri yang diwajibkan.
d) Melaporkan aspek dan dampak penting lingkungan serta ketidak
sesuaian yang ditemukan.
e) Melaporkan setiap kejadian pencemaran lingkungan.
f) Membantu dalam memberikan keterangan yang benar pada kegiatan
Inspeksi K3L, Audit Sistem Manajemen Lingkungan, maupun
Investigasi pencemaran lingkungan.
g) Menjaga dan memelihara alat kerja dan tempat kerja yang bersih dan
aman.
h) Berperan dalam pelatihan K3L yang didelegasikan kepadanya.
i) Menghadiri setiap SHE meeting yang diselenggarakan.
b. Sumber Daya Keuangan
Untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan
sesuai dengan kebijakan, manajemen puncak memastikan adanya sumber
daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan. Anggaran
pengelolaan lingkungan ini diajukan oleh SHE departement pada rapat
tahunan besama dengan jajaran staf dan branch manager.
c. Sumber Daya Informasi
Informasi-informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
dapat diakses dengan mudah oleh karyawan, karena perusahaan telah
menyediakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk penggunaan bahan
kimia berbahaya dan beracun (B3), pemberian label pada wadah B3,
commit to user
51
penyediaan akses internet untuk pencarian informasi, penyediaan work
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
intruction (WIN) dan standard operasional prosedur (SOP), serta
penyediaan regulasi tentang lingkungan.
d. Pelatihan
Human Resources Department dengan dukungan SHE Committee
menyusun dan memelihara prosedur Training K3L guna memberikan
pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang
pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hasil
identifikasi ini diajukan dan masuk ke dalam Annual Training Plan.
Pelatihan ini bertujuan agar setiap personel dari setiap fungsi dan
tingkat, peduli akan:
1) Pentingnya kesesuaian implementasi di lapangan dengan kebijakan,
prosedur dan dengan persyaratan lingkungan.
2) Dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi dan atau berpotensi
untuk terjadi, akibat kegiatan kerjanya serta manfaat pengelolaan
lingkungan dari peningkatan kinerja seseorang.
3) Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan
kebijakan, prosedur dan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap
darurat.
4) Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi
yang ditentukan.
5) Aturan dan tanggung jawab dalam mematuhi dan menjalankan
Kebijakan K3L.
commit to user
52
Branch head, Departemen head dan Supervisor bagian yang terkait
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyiapkan
dan
mengidentifikasikan
kebutuhan
pelatihan
dan
mensyaratkan bahwa setiap personel yang pekerjaannya dapat menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang
memadai. Program pelatihan ini disiapkan dengan memperhatikan
perubahan, pengembangan dan penyempurnaan, baik untuk produk, proses
maupun teknologi yang digunakan. (SHE.SOP.007.R00-Training SHE)
Macam-macam pelatihan yang akan dilaksanakan PT Trakindo Utama
Surabaya pada tahun 2011 ini antara lain:
1) Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan,
pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen
lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program
penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran
lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel.
2) Basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD.
3) Training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia
berbahaya dan beracun (B3).
Setiap program pelatihan yang dibuat dievalusi oleh masing-masing
fungsi organisasi dan departemen yang terkait untuk melihat efektivitas dari
pelatihan yang dijalankan. Evaluasi ini meliputi materi, instruktur, cara
penyampaian dan hasilnya dilapangan. Pelatihan yang telah dievaluasi
dipelihara untuk menjamin hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhan
operasi perusahaan yang aman. Setiap enam bulan sekali efektifitas
commit to user
53
pelaksanaan pelatihan terkait dengan peningkatan kompetensi dan kinerja
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karyawan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan dalam bentuk PMD
(Performance Management Development)
e. Komunikasi
Sistem manajemen lingkungan adalah bidang yang relatif baru, untuk
itu peran komunikasi untuk menyampaikan segala informasi mengenai hal
tersebut sangat penting untuk
menjamin
dan mendukung sukses
pelaksanaanya. Melalui komunikasi yang baik karyawan akan dapat
mengikuti dan mengetahui pencapaian, manfaat dan peranannya dalam
mendukung program perbaikan. Dalam kaitannya dengan aspek lingkungan
serta sistem manajemen lingkungan, perusahaan membuat dan memelihara
prosedur untuk :
1) Komunikasi Internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dari
perusahaan. Komunikasi internal ditujukan untuk memberikan informasi
terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan Lingkungan, Aspek
lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga,
komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan
masukan dari atau ke karyawan mengenai Kebijakan K3L, tujuan,
sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Komunikasi
internal ini dilakukan melalui SHE induction pada karyawan baru
ataupun tamu, weekly safety talk meeting setiap hari senin, tool box
meeting setiap hari, safety flash/safety alert jika terjadi suatu insident,
commit to user
54
email, kotak saran, poster, dan informasi yang ditempel pada papan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengumuman.
2) Komunikasi Eksternal untuk menerima, mendokumentasikan dan
menanggapi masukan ataupun tanggapan dari pihak luar yang terkait.
Komunikasi
eksternal
ditujukan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan terhadap isu K3L perusahaan. Perusahaan menentukan
materi yang dapat dikomunikasikan, yang menunjukkan seberapa jauh
organisasi terbuka mengenai kinerja K3L, terutama mengenai dampak
lingkungan yang ditimbulkan dan rencana dalam menghadapi keadaan
darurat. Perusahaan memutuskan apakah aspek- aspek penting
lingkungan dapat dikomunikasikan kepada pihak eksternal atau tidak.
4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
Identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap lingkungan dilakukan untuk
mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul akibat
aktifitas perusahaan. Setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan
kondisi yang berpotensi mengandung aspek yang berdampak pada lingkungan
harus dilakukan identifikasi. Aspek dan dampak yang dinilai meliputi yaitu
terkait dengan setiap proses kerja, aktifitas baik itu terjadi di lingkungan kerja
perusahaan maupun perusahaan tetangga, fasilitas lain terkait serta keadaan
darurat. Setiap perencanaan pembangunan fasilitas atau infrastruktur baru harus
dilengkapi dengan kajian lingkungan yaitu identifikasi aspek dan dampak
penting untuk mengelola dampak terhadap lingkungan. (SHE.SOP.003.R00Risk Management)
commit to user
55
Identifikasi aspek lingkungan didasarkan pada aspek langsung dan aspek
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak langsung. Aspek langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, insiden
dan kondisi darurat yang potensial dan kegiatan diwaktu lampau dan sedang
dalam perencanaan. Aspek tidak langsung berkaitan dengan penggunaan air dan
energi dari suplier, transportasi limbah oleh jasa pengangkut, pengelolaan dan
pembuangan limbah serta dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, proses identifikasi aspek lingkungan di PT
Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan bersamaan dengan proses identifikasi
bahaya K3 menggunakan form JSA (Job Safety Analysis) dan form HIRA
(Hazard Identification and Risk Assesment). Aspek lingkungan ditinjau dari
setiap langkah kegiatan operasional. Aspek lingkungan yang diidentifikasi
meliputi: emisi debu, emisi gas, kebisingan, air limbah, dan produk samping
(limbah padat), Berikut adalah contoh hasil identifikasi aspek lingkungan yang
dilakukan pada bulan april 2011:
Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan
No
Aspek
Lingkungan
1
Emisi Debu
2
Emisi Gas
(CO, NO2,
Sumber Kegiatan
ď‚· Predelivery
inspection
ď‚· Loading/unloading
unit
ď‚· Overhoul machine
ď‚· Troubleshooting
engine
ď‚· Cleaning service
ď‚· Cutting hose
ď‚· Start up engine
ď‚· Welding, cutting
commit to user
Lokasi
ď‚· PDI Area
ď‚· Load/unloading
area
ď‚· Machine bay
ď‚· Field engine
Dampak
Pencemaran
udara
ď‚· All area
ď‚· Hose room
ď‚· Workshop, PDI
ď‚· Disassembly
area
Pencemaran
udara
56
SO2, Ox)
perpustakaan.uns.ac.id
3
Kebisingan
ď‚· Cutting hose
ď‚· Pengetesan nozzle
/injector
ď‚· Load bank engine
ď‚· Warehouse
ď‚· FIP room
ď‚· Test load engine
ď‚· Start compresor
ď‚· Dyno room
ď‚· Compresor
room
ď‚· Power house
room
ď‚· PDI area
ď‚· Machine bay
ď‚· Workshop
ď‚· Cylinder head
section
ď‚· Field machine
ď‚· Start genset
ď‚· Start up unit
ď‚· Overhoul machine
ď‚· Load bank genset
ď‚· Recondition
cylinder head
ď‚· Test running
machine
ď‚· Service/ repair
engine
4
Limbah
padat B3
5
Limbah cair
B3 (Oli)
ď‚· Service komponen
ď‚· Pengurasan
sediment trap
ď‚· Service/repair
ď‚· Operasional tool
ď‚· Painting
ď‚· Penggunaan B3
untuk service
ď‚· Penyimpanan tool
ď‚· Printing
ď‚· Binning &
collecting
ď‚· Pemakaian forklift,
mobil
ď‚· Cutting hose
ď‚· Pencucian unit
ď‚· Pencucian
komponen
ď‚· Injection fuel
ď‚· Test load engine
commit to user
digilib.uns.ac.id
ď‚· Dyno room
Pencemaran
suara
ď‚· workshop
ď‚· Workshop
ď‚· Washpad,
cleaning
component
ď‚· Workshop
ď‚· Tool store
ď‚· Painting area
ď‚· Workshop
Pencemaran
tanah
ď‚· Tool store
ď‚· Office
ď‚· Warehouse
ď‚· Warehouse
ď‚· Washpad area
ď‚· Cleaning
componen area
& solvent stand
ď‚· FIP room
ď‚· Dyno room
Pencemaran
air
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya
Dalam melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian dampak
terhadap lingkungan harus mengacu kepada perundang-undangan, peraturanperaturan serta pedoman-pedoman yang berlaku yang merupakan bagian dari
kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
Sistem dokumentasi dan pemenuhan persyaratan terkait di PT Trakindo
Utama Surabaya dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
a. SHE Committee mengidentifikasi Peraturan K3L dan Persyaratan lainnya
yang relevan terhadap aktivitas bisnis perusahaan untuk diterapkan di PT
Trakindo Utama Surabaya.
b. Up date dan pemenuhan terhadap peraturan K3L ini akan direview secara
berkala atau bila terjadi perubahan kondisi yang mempunyai dampak berarti,
adanya perubahan proses kerja ataupun dengan adanya peraturan K3L yang
lebih baru.
c. Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini meliputi
Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard
yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya
melakukan pelayanan kerja.
d. Setelah disetujui oleh SHE Committee, salinan-salinan dari daftar ini akan
didistribusikan kepada semua Branch Head, Departemen Head dan
commit to user
58
Supervisor bagian yang terkait. Salinan diberlakukan sebagai dokumen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terkendali.
e. PT Trakindo Utama Surabaya setiap waktu terencana juga melakukan
evaluasi kepatuhan terhadap peraturan pemerintah yang berlaku. Jika ada
peraturan pemerintah yang belum terpenuhi maka akan dibahas dalam rapat
P2K3 untuk dimasukan dalam program K3L.
(SHE.SOP.002.R00- Legal External Requirement Compliance)
Berdasarkan hasil pengamatan PT Trakindo Utama Surabaya berusaha
untuk memenuhi peraturan dan persyaratan lingkungan seperti:
Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan
No
Peraturan
Isi peraturan
Pelaksanaan
1
Kepmen LH No.
13 tahun 1995
Baku Mutu
Emisi Sumber
tidak bergerak
Melakukan pengukuran terhadap
emisi gas NO2, SO2, dan
mengendalikannya agar tidak
melebihi baku mutu
2
Kepmen LH No.
51 tahun 1995
Baku Mutu
Limbah Cair
bagi Kegiatan
Industri
Melakukan pengujian pada
limbah cair setelah melewati
proses pengolahan limbah dengan
oil trap.
3
Kepmenaker No.
Kep187/MEN/1997
Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya di
Tempat Kerja
Menyediakan MSDS dan Label
pada setiap bahan kimia
berbahaya, Prosedur
pengendalian bahan berbahaya
diatur dala SHE.SOP.015.R00
Hazardous Material and Subtance
4
SE Menaker No.
01/MEN/1997
NAB Faktor
kimia di udara
lingkungan
kerja
Melakukan pengukuran faktor
kimia seperti emisi gas dan emisi
debu agar tidak melebihi NAB
dan tidak menimbulkan
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
5 Kepmenaker No.
Kep 51/MEN/1999
Nilai Ambang
Batas Faktor
Fisik di Tempat
Kerja
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
pencemaran udara
digilib.uns.ac.id
Melakukan pengukuran faktor
fisika seperti kebisingan agar
tidak melebihi NAB dan tidak
menimbulkan pencemaran suara
Membuat dokumen AMDAL,
RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan) yang
saat ini sedang dijalankan
6
Peraturan
Pemerintah No.27
tahun 1999
7
Undang-Undang
Pengelolaan
No. 18 tahun 2008 sampah
8
Undang-Undang
Membuat perencanaan program
Perlindungan
No. 23 tahun 2009 dan Pengelolaan untuk melindungi dan mengelola
lingkungan hidup.
Lingkungan
Hidup
9
Permen LH No.
14 tahun 2010
Dokumen
Lingkungan
hidup
Menyediakan tempat sampah
yang terpisah dan mengelola
sampah berdasarkan jenisnya.
Membuat Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH)
Persyaratan lain yang harus dipenuhi PT Trakindo Utama Surabaya adalah
Contamination
Control
yang
diterapkan
dari
PT
Trakindo
Utama.
Contamination Control ini mengharuskan agar setiap peralatan kerja, unit kerja
dan tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi untuk menghindari
adanya kontaminasi terhadap unit yang sedang diperbaiki.
6. Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Lingkungan
Tujuan dan Sasaran K3L perusahaan merupakan besaran pencapaian yang
harus diraih oleh perusahaan pada jangka waktu yang ditentukan. Adapun
tujuan dan sasaran perusahaan direncanakan oleh SHE Committee dengan
commit to user
60
berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana ini dirundingkan
dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan persyaratanpersyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta pendapat-pendapat
dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan tujuan dan sasaran
K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil perundingan dalam
pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement memasukkannya ke
dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3 ditetapkan untuk
jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau diubah untuk
mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Setelah Tujuan dan Sasaran K3L tingkat perusahaan ditetapkan, salinannya
akan didistribusikan kepada setiap departemen untuk dikembangkan dan
dijadikan pedoman bagi pembuatan tujuan dan sasaran K3L masing-masing
departement. Tujuan dan sasaran K3L departement harus selaras dan
mendukung tercapainya tujuan dan sasaran K3L perusahaan secara umum dan
keseluruhan.
Pencapaian tujuan dan sasaran dianalisis setiap bulan untuk menentukan
efektifitas dari rencana tindakan. Rencana tindakan ditinjau kembali setiap saat
untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3L tercapai. Tindakan perbaikan
dibahas dalam pertemuan SHE Committee setiap bulannya yang meliputi:
a. Tinjauan ulang dan memastikan penyebab terjadinya masalah ketidakcapaian
tujuan dan sasaran K3L.
commit to user
61
b. Evaluasi tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa masalah tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terulang kembali.
c. Dokumentasi setiap hasil tindakan yang diambil.
d. Meninjau ulang tindakan perbaikan yang diambil.
(SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs)
Tujuan pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun
2011 antara lain:
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran karyawan terhadap
aspek K3L.
b. Mencegah pencemaran melalui pengendalian limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) dan non B3 di area workshop, warehouse dan office.
c. Menyusun dokumen pengelolaan lingkungan.
d. Memenuhi peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3 Customer yang
relevan dengan kegiatan operasional PT Trakindo Utama Surabaya.
e. Kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat yang telah teridentifikasi.
Sedangkan sasaran pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya
pada tahun 2011 antara lain:
a. Tercapainya 50% karyawan yang mendapatkan training sesuai matrix
training SHE hingga akhir tahun 2011.
b. Dalam Audit Contamination Control dan Audit 5S (Sort, Set in Order,
Shine, Standardize, Sustain) minimal mendapatkan bintang 3 setiap
bulannya.
commit to user
62
c. 90% peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3L Customer di west
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Java Region terpenuhi hingga akhir tahun 2011.
d. Satgas TKTD (Team Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) mendapatkan
pelatihan basic emergency response.
e. Sarana TKTD harus 100% terinspeksi.
f. Dilaksanakan stimulasi tanggap darurat dua kali dalam setahun.
Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai
alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head,
Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap
setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang
menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Program-program ini dijelaskan dan
didiskusikan dalam pertemuan intern departement, yang akhirnya disetujui oleh
masing-masing Department Head. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals,
Objectives & Programs)
Program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun
2011 antara lain:
a. Pelatihan K3L internal dan eksternal (sertifikasi) secara berkelanjutan dan
sistematis di semua departement.
b. Promosi K3L melalui kegiatan massal : Apel & Lomba K3 pada bulan K3
Nasional, penyuluhan K3L pada bulan K3, PPE Campaign, SHE Best
Personel Performance Award.
commit to user
63
c. Penyebarluasan informasi K3L melalui media informasi K3L (Tool Box Talk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Caterpillar, Safety Talk, SHE bulletin, SHE Board, Safety Alert, Safety
Flash)
d. Company vision induction inline SHE vision 2015.
e. SHE Contractor Forum (sosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor)
dan evaluation.
f. Sosialisasi prosedur pembuangan dan monitoring limbah B3 di workshop,
warehouse dan office.
g. Pengontrolan pembuangan limbah B3 (padat dan cair)
h. Pengukuran lingkungan kerja (iklim kerja, cahaya, kebisingan, getaran),
kualitas udara, emisi (bergerak & tidak bergerak) dan air limbah.
i. Mengidentifikasi ulang dan penterjemahan MSDS bahan kimia.
j. Membuat labeling B3 sesuai standar simbol dan label terbaru.
k. Penyusunan DPPL dan ijin penyimpanan limbah B3.
l. Memperbaiki fasilitas penyimpanan dan pengelolaan sampah.
m. Melakukan Audit Contamination Control dan 5S secara berkala.
n. Melaksanakan Kampanye Kepedulian Lingkungan pada ”Hari Lingkungan
Hidup”.
o. Mengidentifikasi peraturan standar K3L dari pemerintah, industri dan
customer.
p. Evaluasi kepatuhan pemenuhan standar K3L dari pemerintah.
q. Laporan kinerja program K3L ke Depnaker, Bapedal, Menteri Lingkungan
Hidup dan customer.
commit to user
64
r. Basic Fire Fighting dan First Aid Training untuk seluruh satgas TKTD.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
s. Melakukan inspeksi dan perawatan secara berkala terhadap alat pemadam
kebakaran (APAR), smoke detector dan alarm sytem.
t. Melaksanakan stimulasi tanggap darurat.
Tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama
Surabaya tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran 4.
7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia
PT Trakindo Utama Surabaya sudah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001
dalam manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja. Dimana dalam
penerapannya, PT Trakindo Utama Surabaya mengikutsertakan manajemen
lingkungan untuk mengelola tempat kerja dan dokumentasinya juga dalam satu
binder yang sama. Ada beberapa kalusul dalam OHSAS 18001 yang
mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan elemen ISO 14001, seperti
pelatihan, komunikasi, pengendalian dokumen dan lain sebagaianya. Sehingga
hal ini dimanfaatkan dengan baik seperti apa adanya atau hanya dengan sedikit
perubahan oleh PT Trakindo Utama Surabaya.
8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan
a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor
Semua
pengadaan
barang/jasa
berikut
fasilitas
kerja
harus
memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya
bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli.
Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian
SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan
commit to user
65
spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vendor yang disetujui saja yang bisa menyalurkan barang/jasanya ke PT
Trakindo Utama Surabaya.
Pada bulan April 2011 kemarin PT Trakindo Utama Surabaya
mengadakan SHE Contractor Forum untuk mensosialisasi peraturan K3L
bagi kontraktor/vendor serta evaluasi kerjasama yang telah dilakukan PT
Trakindo Utama Surabaya dengan vendor atau kontraktor. SHE departement
memaparkan tentang persyaratan yang harus dipenuhi pihak vendor atau
kontraktor ketika memasok produk-produknya baik barang maupun jasa
yang mungkin prosesnya membawa pengaruh negatif terhadap lingkungan.
Pihak vendor atau kontraktor juga mengumpulkan dokumen-dokumen
persyaratan vendor dan daftar peraturan K3L mereka.
Dalam hal pengadaan barang/jasa yang terikat dalam sebuah kontrak
kerja dalam jangka waktu tertentu, maka mekanisme seleksi, approval,
progress kerja hingga selesainya pekerjaan mengikuti prosedur pengadaan
barang dan jasa yang diterbitkan oleh General Admin.
Dalam hal PT Trakindo Utama Surabaya sebagai pihak penyedia
barang/jasa kepada pelanggannya, maka departemen yang terkait dengan
pelanggan harus memastikan bahwa segala persyaratan dan peraturan K3L
yang ditetapkan oleh pelanggan diketahui secara dini, sehingga dapat
ditentukan tindakan pemenuhan yang diperlukan. Untuk pekerjaan yang
dilakukan oleh jasa vendor akan diberikan work permit jika pekerjaan
commit to user
66
tersebut mengandung bahaya terhadap personil maupun lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selanjutnya pekerjaan tersebut akan diawasi oleh pihak terkait.
Saat proses pemesanan produk kepada vendor atau kontraktor, mereka
akan memberikan proposal penawaran yang dikemudian akan di tinjau oleh
manajer terkait. Jika pemesanan sesuai yang dibutuhkan kemudian diajukan
kepada HRD dan branch manager untuk disetujui pemesanannya.
Secara umum, apabila terjadi perbedaan dalam persyaratan, aturan atau
standar K3L diantara PT Trakindo Utama Surabaya, vendor, kontraktor,
peraturan hukum atau persyaratan pelanggan, maka standar tertinggilah
yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengendalian operasional, atau
ditentukan lain berdasarkan kesepakatan bersama.
b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia
PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah
berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini
mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3.
Perusahaan mengembangkan prosedur yang mencakup pengadaan lembar
data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet), pelabelan dan
penandaan bahaya, pelatihan bagi karyawan yang terlibat atau terimbas oleh
material/limbah B3, dan pengadaan instruksi keselamatan terkait dengan
penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Prosedur
pengelolaan dan pengendalian bahan kimia berbahaya dapat dilihat pada
lampiran 5.
commit to user
67
Pelacakan bahan-bahan kimia dilakukan dengan mendata bahanperpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan operasional menggunakan form
SHE.FRM.034.R00-Daftar B3 dan dilakukan inspeksi terhadap keadaan
bahan kimia, pewadahannya serta MSDS-nya menggunakan form
SHE.FRM.035.R00-Inspeksi B3. Form daftar B3 dapat dilihat pada
lampiran 6, dan form inspeksi B3 dapat dilihat pada lampiran 7.
Dalam mencapai sinergi kerja yang handal tanpa menimbulkan
pencemaran bagi lingkungan, maka perusahaan melakukan pengukuran dan
pemantauan terhadap lepasan limbah ke lingkungan yang dihasilkan oleh
kegiatan bisnisnya untuk menjamin tidak dilampauinya baku mutu yang
telah ditetapkan oleh peraturan setempat.
c. Persetujuan dan Pelacakan Peralatan Kritis
Perusahaan melakukan identifikasi terhadap peralatan kritis (termasuk
perlengkapan kerja dan fasilitas) yang dalam pemasangan, pemakaian atau
penyimpanannya memiliki potensi untuk menimbulkan pencemaran
lingkungan. Masing-masing departemen harus mendaftarkan peralatan
kritisnya kepada bagian pemeliharaan, berikut spesifikasi dan manual dari
pabrik pembuatnya.
Berikut ini adalah penanganan peralatan kritis yang dilakukan:
1) Inspeksi Terencana
Service Support Section dan Building Facility Department melakukan
commit to user
68
pemeriksaan secara berkala terhadap bagian penting dari peralatan kritis.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setiap temuan harus dicatat dan mendapatkan tindakan perbaikan
secepatnya, sesuai dengan tingkat kritis dari peralatan tersebut.
2) Perawatan Pencegahan
Service Support section dan Building Facility Departement bersama
masing-masing departemen harus membuat jadwal perawatan berkala
sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya. Untuk perawatan ringan
bisa dilakukan secara internal oleh bagian terkait dengan jadwal yang
disesuaikan, dengan tetap merujuk pada manual pemeliharaan dari
pabrik pembuat.
d. Persetujuan dan Pelacakan Proses
Sistem kerja meliputi proses kerja atau kumpulan aktifitas yang
dilakukan oleh karyawan dengan menggunakan material, alat kerja dan
tempat kerjanya, yang apabila tidak dikendalikan maka akan meningkatkan
risiko pada titik yang tidak diinginkan. Pengendalian pada sistem kerja
mencakup (namun tidak terbatas) pada:
1) Identifikasi aspek dan dampak lingkungan oleh personel yang
berkompeten pada setiap pekerjaan non rutin yang tergolong mempunyai
dampak penting dan tidak penting pada lingkungan sebelum pekerjaan
tersebut dilakukan. Hal ini melibatkan department yang terkait dengan
pekerjaan tersebut, kontraktor (bila ada) dan PIC SHE. Tindakan
pengendalian yang memadai harus dipenuhi sesuai hasil identifikasi
dengan berdasar pada metode pengendalian pencemaran lingkungan.
commit to user
69
2) Penerapan sistem work permit bagi kontraktor/vendor yang bekerja di
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
area PT Trakindo Utama Surabaya, untuk memastikan setiap aspek yang
dikandung dalam pekerjaannya dikenali sedini mungkin untuk dapat
dikendalikan.
3) Penerapan isolasi energi untuk setiap pekerjaan yang diidentifikasi
berpotensi
terjadinya
pelepasan
energi
tersimpan,
pada
saat
dilakukannya pekerjaan perbaikan atau perawatan mesin atau alat kerja,
sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan atau
kerusakan unit terkait.
4) Pemakaian alat pelindung diri (APD) bagi pekerja yang karena karakter
pekerjaannya tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pengendalian
pada cara kerja, alat, material dan tempat kerjanya, sehingga APD
merupakan pilihan terakhir untuk melindungi pekerja.
5) Penerapan Rambu dan Tanda keselamatan pada alat kerja, material,
fasilitas dan tempat kerja. Tanda keselamatan harus memenuhi unsur
komunikatif, dimana dapat dengan mudah memahamkan pekerja,
pengunjung, pelanggan atau pihak lain yang berkepentingan mengenai
peraturan dan persyaratan keselamatan kerja dan lingkungan di
lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya.
6) Pengawasan kerja secara terstruktur dan sistematis. SHE representatif
yang terdiri dari Department Head, Section Head, Supervisor dan
Foreman bertanggung jawab secara fungsional jabatan untuk melakukan
pengawasan terhadap area kerjanya. Hal ini dimaksudkan untuk
commit to user
70
memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan dengan aman dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
prosedur serta instruksi keselamatan kerja dipatuhi.
7) Inspeksi umum. Perusahaan mengadakan Inspection dalam rangka
pemeriksaan implementasi K3L secara umum ditempat kerja. Obyek
pemeriksaan bersifat umum dimana mencakup cara kerja, alat kerja,
material dan limbah kerja, tempat dan fasilitas kerja. Inspection
dilakukan secara berkala baik independen oleh PIC SHE, SHE
Commitee atau bersama-sama dengan Supervisor atau Foreman area
kerja terkait.
8) Mekanisme keberatan kerja. PT Trakindo Utama Surabaya melindungi
hak setiap karyawan untuk menyatakan keberatan melakukan pekerjaan
yang berdasarkan hasil identifikasi aspek dan dampak lingkungan
bersama diantara tim kerja, disimpulkan memiliki risiko dan dampak
untuk menimbulkan cidera, gangguan kesehatan atau penyakit akibat
kerja dan pencemaran lingkungan, dimana pada saat yang sama tidak
ada tindakan pengendalian yang dianggap memadai untuk bisa
menerima risiko tersebut.
e. Prosedur Gawat Darurat
Untuk menangani keadaan darurat yang mungkin terjadi di PT
Trakindo Utama Surabaya menyusun prosedur dan membentuk Tim
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD). Keadaan darurat ini meliputi
kebakaran/peledakan, pencemaran (kebocoran bahan kimia), gempa bumi
dan gangguan masyarakat (Teror bom). Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap
commit to user
71
Darurat mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id
pelatihan
yang
memadai
untuk menunjang
digilib.uns.ac.id
keterampilannya. Sarana pendukung seperti sistem komunikasi, alarm
kebakaran, alat pemadam api ringan, jalur evakuasi, dan muster point terus
dikembangkan dan disempurnakan. Emergency muster point PT Trakindo
Utama Surabaya dapat dilihat pada lampiran 8.
Prosedur untuk menangani keadaan darurat ini diatur dalam working
instruction environmental pollution handling yaitu sebagai berikut:
1) Keadaan darurat pencemaran lingkungan diberlakukan jika karyawan
sudah tidak bisa mengatasi gejala pencemaran.
2) Karyawan di area tersebut memberitahukan kepada koordinator TKTD
(Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat)
3) Koordinator TKTD segera menghubungi satuan tugas lainnya untuk
melakukan penanggulangan.
4) Petugas keamanan menutup jalan, mengamankan area menggunakan
tanda keamanan.
5) Jika keadaan tidak bisa teratasi, koordinator TKTD segera menghubungi
Badan Lingkungan Hidup Daerah setempat dan/atau instansi terkait
seperti Dinas Kesehatan dan/atau Satuan Koordinasi Pelaksana
(Satkorlak) atas sepengetahuan Penanggung Jawab Umum (PJU).
6) Karyawan hanya diperbolehkan kembali memasuki area kerja jika
diperintahkan oleh koordinator TKTD dengan dipandu Floor Warden.
Emergency response plan layout dapat dilihat pada lampiran 9.
commit to user
72
Keandalan prosedur tanggap darurat ini diuji cobakan minimal 1 tahun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sekali dan hasilnya akan dievaluasi untuk pengembangan lebih lanjut.
f. Prosedur Penanggulangan Pencemaran/Tumpahan
Prosedur untuk menanggulangi pencemaran di PT Trakindo Utama
Surabaya, diatur dalam working instruction environmental pollution
handling. Penanggulangan pencemaran dilakukan oleh karyawan di area
pencemaran sesegera mungkin untuk memastikan pemaparan tidak meluas
dan semakin parah. Karyawan menggunakan alat pelindung diri saat
menanggulangi
pecemaran.
Penanggulangan
pencemaran lingkungan
dilakukan dengan segera menghentikan aliran zat pencemar dari sumbernya
dan membersihkan cemaran yang terjadi dengan alat yang tersedia.
Untuk pencemaran atau tumpahan di lantai beton pengendaliannya
adalah sebagai berikut:
1) Melokalisasi tumpahan zat pencemar (bahan dan atau limbah B3) agar
tidak menyebar. Untuk luas tumpahan kurang dari 2 m² gunakan kain
penyerap dan jika luas tumpahan lebih dari
2 m² gunakan mesin
penghisap.
2) Jika tumpahan masuk ke dalam saluran air segera lakukan penyumbatan
saluran air tersebut menggunakan karung berisi pasir. Air dalam saluran
yang terkontaminasi zat pencemar disedot menggunakan mesin
penghisap dan ditampung dalam drum.
commit to user
73
3) Kumpulkan tumpahan dalam drum dan segera besihkan lokasi dan atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fasilitas yang terkena tumpahan dari sisa zat pencemaran menggunakan
bahan dan alat pembersih.
4) Kain penyerap dan karung berisi pasir yang terkontaminasi zat pencemar
dibuang ke tempat sampah B3 dan diperlukan sebagai limbah B3.
5) Limbah B3 dalam drum dan tempat sampah B3 disimpan sementara
(maksimal 90 hari) dan selanjutnya dikirim ke lembaga pengolah limbah
B3.
Sedangkan untuk pencemaran atau tumpahan di tanah pengendaliannya
adalah sebagai berikut:
1) Lokalisasi tumpahan zat pencemar (bahan dan/atau B3) agar tidak
menyebar. Segera gunakan cangkul untuk mengambil tanah yang
tercemar dan pisahkan agar tidak mencemari tanah yang lain.
2) Tanah yang tercemar dimasukkan ke dalam drum dan diperlakukan
sebagai limbah B3. Penyimpanan paling lama selama 90 hari untuk
kemudian dikirim ke lembaga pengolah limbah B3.
g. Pengawasan Catatan dan Dokumen
Dokumentasi merupakan penjelasan tertulis dari pelaksanaan K3L
perusahaan. Perusahaan membuat dan memelihara informasi dalam media
cetak untuk:
1) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen lingkungan dan
interaksinya.
2) Memberikan petunjuk atau arahan kepada dokumen yang terkait.
commit to user
74
Tingkat keakuratan dokumentasi sistem manajemen lingkungan selalu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ditinjau ulang sehingga dapat menggambarkan elemen kunci dari sistem
manajemen lingkungan dan keterkaitannya satu sama lain. Dokumentasi ini
juga harus menyediakan arah pada dokumentasi sistem manajemen
lingkungan lainnya yang relevan. Berikut bagan sistem dokumentasi
manajemen lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya yang tergabung
dengan dokumentasi manajemen K3 yang dituangkan dalam dokumen
SHE.SOP.
Bagan ini menggambarkan struktur dan hirarki dokumen, berikut level
otorisasi yang mengesahkan tiap-tiap dokumen tersebut:
Level Otoritas
Level dokumen
Level 1
Pedoman
K3L
Level 2
Prosedur
K3L
Level 3
Instruksi
Kerja
Level 4
Form kerja
Branch Manager
Service Operation
Manager
Departemen Head
Supervisor/
Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
1) Pedoman K3L
PT Trakindo Utama Surabaya mempunyai Pedoman K3L yang
menggambarkan bagaimana pengelolaan K3 dan lingkungan dilakukan
oleh perusahaan, sehingga kebijakan K3L perusahaan tercapai. Pedoman
K3L mencakup elemen inti SMK3 dan SML serta arahan kepada
dokumen lain yang terkait, sebagai berikut : kebijakan K3L perusahaan,
commit to user
75
perencanaan, implementasi, pemantauan dan pengukuran serta tinjauan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manajemen. Manual disusun oleh PIC SHE dengan asistensi SHE
Committee dan disetujui oleh Branch Manager.
2) Prosedur K3L
PT Trakindo Utama Surabaya memiliki dokumen prosedur K3L
yang menggambarkan aktivitas antara dua atau lebih departemen atau
fungsi organisasi yang saling berhubungan. Prosedur ini dibuat untuk
memastikan bahwa semua aktivitas dilakukan secara baku sesuai dengan
standard dan kebutuhan perusahaan. Prosedur disusun oleh PIC SHE,
Departemen Head dengan asistensi SHE Committee, dan disetujui oleh
Branch Manager.
3) Instruksi Kerja
Perusahaan
memiliki
dokumen
instruksi
kerja
yang
menggambarkan aktivitas satu departemen atau fungsi organisasi dan
lebih spesifik ke dalam satu pekerjaan atau proses. Instruksi kerja juga
harus secara mendetail menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan tersebut
dikerjakan. Instruksi kerja disusun oleh Supervisor atau Foreman
dengan asistensi SHE Committee, dan disetujui oleh Department Head
atau Section Head.
4) Form Kerja
Perusahaan memiliki dokumen lain yang berupa Form. Dokumen
ini berupa lembar daftar isian atau checklist yang harus diisi bila
diperlukan, untuk mendukung suatu prosedur atau instruksi kerja. Form
commit to user
76
akan dibuat berdasarkan kebutuhan perusahaan dalam menjalankan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sistem Manajemen K3 dan lingkungan. Form atau Checksheet yang
telah berisi data dinamakan record, yang akan dipelihara dan
dikendalikan distribusinya. Form kerja disusun oleh PIC SHE bersama
dengan supervisor atau foreman.
5) Dokumen Pendukung
Perusahaan memiliki dokumen pendukung yang mencakup semua
dokumen dan data selain 4 jenis dokumentasi diatas, seperti surat
edaran, bulletin SHE, leaflet, MSDS supplier, laporan kinerja K3L,
registrasi aspek dan dampak penting lingkungan, registrasi temuan dan
lain-lain.
6) Sistem Penomoran
Untuk memudahkan penggunaan dan pendistribusian dokumen
yang ada, perusahaan membuat standard sistem penomoran. Sistem
penomoran ini akan lebih detail dijelaskan dalam prosedur yang
terpisah.
9. Implementasi Program
Sebagian program pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan, telah
diimplementasikan oleh PT Trakindo Utama Surabaya antara lain sebagai
berikut:
a. Pengelolaan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun
Limbah padat yang terkontaminasi B3 atau limbah padat B3 seperti
kain majun dan sarung tangan terkontaminasi, ban bekas, kaleng cat/tinner,
commit to user
77
kaleng bekas, grease, botol tinta, botol toner, karet/serpihan karet, tanah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terkontaminasi oli dan lain-lain akan dikumpulkan pada tempat sampah
khusus B3 dan dikelola oleh WMI (Waste Management Indonesia). Setiap
limbah yang dikirim dicatat pada formulir pengiriman limbah.
Limbah cair berupa oli bekas yang berasal dari setiap section di area
workshop. Oli bekas tersebut ada yang digunakan kembali dengan cara
flushing hingga memenuhi standar mutu pemakaian. Oli bekas yang tidak
terpakai akan ditampung di bak dan drum penampungan oli bekas.
Selanjutnya oli bekas akan diambil oleh vendor (PPLi ) sebagai pengolah
limbah B3 yang telah ditunjuk oleh Bapedal.
Limbah cair B3 berupa oli yang tercampur dengan air pada proses
pencucian unit/komponen dan pengujian engine dikelola dengan sistem oil
trap. Oil trap berfungsi untuk menjebak oli agar terpisah dengan air limbah
hasil pencucian. Oil trap dilengkapi dengan sediment trap yang berfungsi
memisahkan lumpur dari air dan oli sehinga oil trap bekerja lebih optimal.
Terdapat 3 oil trap yang masing-masing terletak di dyno room, cleaning
component dan washpad area, serta 1 oil trap finishing. Oli yang
mengapung pada oil trap akan diambil setiap hari dan dikumpulkan pada
drum B3 cair yang selanjutnya juga akan diambil oleh vendor (PPLi). Air
yang melewati sistem oil trap akan otomatis mengalir ke dalam ground tank
untuk ditampung dan digunakan kembali dalam proses pencucian unit di
washpad.
commit to user
78
b. Pengelolaan bahan-bahan dan limbah yang tidak berbahaya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam hal penanganan, penyimpanan dan pembuangan limbah yang
tidak mengandung bahan kimia berbahaya, PT Trakindo Utama Surabaya
memilahnya sebagai berikut :
1) Limbah Padat Domestik
Limbah padat umumnya berupa kertas, plastik, tissue, daundaunan, dan sampah domestik. Limbah tersebut setiap harinya
dikumpulkan pada bak sampah dan diangkut oleh petugas SIER sebagai
pengelola kawasan industri Rungkut dan selanjutnya dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Untuk area workshop dan warehouse selain
sampah berupa kertas dan plastik, terdapat pula limbah berupa kayu,
besi dan baja. Besi dan baja tersebut dikumpulkan di tempat sampah
khusus besi, kemudian setiap bulan dijual kepada vendor. Demikian pula
dengan limbah kayu, dikumpulkan dalam tempat sampah kayu dan
dijual kepada vendor.
2) Limbah Gas
Dalam kegiatan operasionalnya PT Trakindo Utama Surabaya
menghasilkan limbah gas yang dapat mencemari lingkungan dan
gangguan kesehatan. Limbah gas yang berasal dari workshop berupa
tabung Oksigen dan Nitrogen yang digunakan di welding bay untuk
pengelasan, gas CO & NOx dari proses cutting hose di hose room
warehouse, pengetesan nozzle/injector pada FIP room dan testload
engine pada dyno room. Limbah gas di dalam ruangan tersebut
commit to user
79
dikendalikan dengan menggunakan local exhauster sehingga aman bagi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karyawan yang bekerja dan dilakukan pengukuran dan pemantauan
emisi gas buang agar tidak melebihi baku mutu udara.
3) Limbah Cair Domestik
Limbah cair domestik berasal dari pembuangan MCK workshop,
warehouse dan office bermuara di septictank, sementara air hujan yang
berasal dari sekitar area bangunan dan air buangan dari kantin dan
pantry dialirkan langsung ke saluran pembuangan limbah kota. Saluran
pembuangan limbah cair domestik kantor dan warehouse juga dialirkan
menuju saluran drainase kota.
Pengelolaan limbah cair domestik yaitu dengan pembuatan saluran
air untuk dialirkan ke saluran drainase kota. Limbah cair domestik tidak
mengandung bahan berbahaya sehingga dapat dialirkan langsung ke
saluran drainase kota.
10. Pemantauan dan Pengukuran
Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan di PT Trakindo Utama
Surabaya juga dilakukan terhadap semua operasi dan aktivitas yang dapat
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Perusahaan menjamin
tersedianya tempat dan lingkungan kerja yang aman serta serasi bagi
berlangsungnya proses kerja yang produktif. SHE Departement bertanggung
jawab melakukan identifikasi aspek lingkungan yang meliputi emisi gas, emisi
debu, kebisingan, kualitas air limbah dan limbah di tempat kerja dimana
berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
commit to user
80
Upaya pengukuran dan pemantauan aspek lingkungan tersebut dilakukan baik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara independen atau bersama dengan instansi atau ahli terkait sesuai dengan
standar higiene industri.
a. Emisi Gas
Berikut ini adalah hasil pengukuran emisi gas di lingkungan kerja PT
Trakindo Utama Surabaya yang dilakukan oleh Balai Hiperkes Surabaya
pada tanggal 2 Maret 2011 :
Tabel 3. Emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya
No
Lokasi
Pengukuran
1
Service Office
2
Kadar Terukur dan NAB (ppm)
SO2
Ox
CO
NO2
(25)
(3)
(2)
(0.1)
Parameter
Suhu RH
(ºC) (%)
0
0.0099
<LD
0.0218
26.5
65
Main Office
0.3
0.0184
0.0017
<LD
25.2
65
3
Fuel Injection
Pump (FIP)
1.3
0.0119
<LD
0.0027
26.4
72
4
Workshop
1.3
0.0053
0.0023
0.0105
32.5
72
5
Painting area
2
0.0045
0.0011
0.0086
31.9
60
6
Tool Store
1.3
0.0170
0.0024
0.0037
30.1
68
7
Pre Delivery
Inspection Area
1.3
0.0072
0.0005
0.0153
32.3
65
8
Dyno Test
Room
1
0.0119
0.0013
0.0073
29.6
70
9
Engine
Disassembly
1
0.0060
0.0001
0.0093
32.6
53
10
Cleaning
Component
1
0.0060
0.0001
0.0093
32.6
53
11
Warehouse
0.7
0.0120
0.0014
0.0065
33.2
57
Sumber: Laporan hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja dari
Balai Hiperkes Surabaya pada tahun 2011.
commit to user
81
b. Emisi Debu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu dari Balai Hiperkes
Surabaya yang dilakukan pada tanggal 2 Maret 2011 menggunakan alat
low volume dust sampler (LVS) dengan metode pengujian Gravimetri,
kadar debu di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya
Parameter
Lokasi Pengukuran
Kadar
Terukur
(mg/m³)
Waktu
Pengukuran
(menit)
Suhu
(ºC)
RH
(%)
1
Service Office
0.0286
30
26.5
65
2
Main Office
0.0165
30
25.2
65
3
Fuel Injection
Pump (FIP)
0.00123
30
26.4
72
4
Workshop
0.1367
30
32.5
72
5
Painting area
0.2339
30
31.9
60
6
Tool Store
0.0338
30
30.1
68
7
Pre Delivery
Inspection Area
0.1171
30
32.3
65
8
Dyno Test Room
0.0963
30
29.6
70
9
Engine
Disassembly
0.0972
30
32.6
53
10
Cleaning
Component
0.0972
30
32.6
53
11
Warehouse
0.1129
30
33.2
57
No
Sumber: Laporan hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja dari Balai
Hiperkes Surabaya pada tahun 2011.
commit to user
82
c. Kebisingan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil pengukuran lingkungan kerja yang dilakukan oleh
SHE departement dengan menggunakan alat Multimeter 4 IN 1, intensitas
kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Intensitas kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya
No
Lokasi
Pengukuran
Leq
Kebisingan
(dBA)
Sumber
bising
Waktu
NAB
pemajanan
(dBA)
(jam)
1
Main Office
53.7
Aktifitas
kantor
8
85
2
Service Office
52.6
Aktifitas
kantor
8
85
3
Warehouse
57.9
Operasional
8
85
4
Tool Store
59
Operasional
8
85
5
Workshop
Engine
61.9
Operasional
8
85
6
Workshop
Machine
64.7
Operasional
8
85
7
Dyno test
95.7
Operasional
8
85
8
Disassembly
77.3
Operasional
8
85
9
Washpad
64.2
Operasional
8
85
10
Painting
64.7
Operasional
8
85
Sumber: SHE Measurement bulan Maret tahun 2011 PT Trakindo Utama
Surabaya
d. Kualitas Air Limbah
Pengujian kualitas air limbah setelah melalui proses pengolahan
limbah dengan sistem oil trap ini dilakukan setiap 3 bulan sekali, dan
berikut adalah hasil pengukuran dari laboratorium pengujian dan kalibrasi
Baristand industri Surabaya pada tanggal 15 April 2011:
commit to user
83
Tabel 6. Hasil uji kualitas air limbah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil uji (mg/l)
No
Parameter Uji
Ground tank Ground tank
Dyno room
Washpad
1
pH
7.3
7.4
2
Zat padat terlarut (TDS)
94
240
3
Zat padat tersuspensi (TSS)
2
36
4
Minyak dan Lemak
3.25
4
5
BOD
3.05
14
6
COD
4.18
33
Sumber: Laporan hasil uji air limbah dari laboratorium pengujian dan
kalibrasi Baristand industri Surabaya
11. Audit Berkelanjutan, Tinjauan Manajemen, Perbaikan dan Tindak Lanjut
PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melakukan audit internal
untuk sistem manajemen lingkungan secara keseluruhan. Namun terdapat audit
Contamination Control yang merupakan standar dari Caterpillar untuk
mengontrol masuknya contaminant ke system untuk menjaga agar produk
Caterpillar mempunyai ketangguhan dan dapat menghasilkan nilai tambah dan
keuntungan sebesar-besarnya bagi pengguna.
Audit ini dilakukan setiap minggu sekali oleh SHE Departement. Hasil
audit dirangkum dalam minutes of meeting audit (MOM) contamination control
dan star rating calculator. MOM contamination control menjabarkan tentang
kondisi-kondisi yang kurang sesuai dengan kriteria audit. Keduanya akan
dikomunasikan ke semua pihak terutama foreman/supervisor masing-masing
section agar segera dilakukan tindakan perbaikan.
commit to user
84
12. Audit eksternal, Sertifikasi dan Perbaikan Berkelanjutan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setelah semua unsur-unsur dalam elemen ISO terpenuhi, PT Trakindo
Utama Surabaya bertekad untuk melakukan audit eksternal untuk memperoleh
sertifikasi ISO 14001.
B. PEMBAHASAN
1. Penilaian Awal
Keputusan PT Trakindo Utama Surabaya untuk melakukan penilaian awal
oleh konsultan eksternal yang berkompeten adalah sangat benar. Karena hasil
dari penilaian awal ini akan digunakan untuk menentukan aspek-aspek mana
yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta
tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen
lingkungan yang belum sesuai.
Karena penilaian awal belum dilakukan, maka menurut W.Lee.Kuhre
dalam bukunya “ Sertifikasi ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan" dapat
disarankan pada saat penilaian awal nanti harus mencakup hal-hal berikut ini:
a. Salinan Standard ISO 14000
b. Daftar-daftar peraturan utama yang dapat diterapkan.
c. Daftar dampak utama dari kegiatan operasional
d. Pengawasan lingkungan yang berlangsung saat ini
e. Aktivitas tambahan yang diperlukan dan area yang harus dicakup
f. Perkiraan biaya dan manfaat
commit to user
85
Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id
SNI
19-14004-2005
tentang
Sistem Manajemen
digilib.uns.ac.id
Lingkungan-Panduan Umum tentang Prinsip, Sistem dan Teknik Pendukung,
metode yang dapat digunakan untuk mengkaji praktek dan prosedur manajemen
lingkungan yang telah ada meliputi:
a. Wawancara dengan orang-orang yang bekerja saat ini atau sebelumnya
untuk menentukan lingkup kegiatan produk dan jasa organisasi saat ini dan
sebelumnya.
b. Evaluasi komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan dengan pihakpihak yang berkepentingan, termasuk keluhan, persoalan yang terkait
dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
yang diikuti organisasi, insiden dan kecelakaan lingkungan atau yang terkait
di masa lampau.
c. Pengumpulan informasi yang terkait dengan praktik manajemen lingkungan
saat ini seperti:
1) Pengendalian proses terhadap pengadaan bahan kimia berbahaya dan
beracun.
2) Penyimpanan dan penanganan bahan kimia (seperti penampung
sekunder, housekeeping, penyimpanan bahan kimia yang tidak selaras)
3) Pengendalian emisi yang menyebar (fugitive).
4) Metode pembuangan limbah.
5) Peralatan kesiagaan dan tanggap darurat.
6) Penggunaan sumber daya
7) Perlindungan terhadap vegetasi dan habitatnya selama masa knstruksi.
commit to user
86
8) Perubahan sementara pada proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9) Program pelatihan lingkungan
10) Proses kajian dan persetujuan untuk prosedur pengendalian operasional
11) Kelengkapan rekaman pemantauan dan atau kemudahan dalam
pengambilan rekaman masa lalu.
Kajian dapat dilakukan dengan menggunakan daftar periksa, diagram alir
proses, wawancara,inspeksi lapangan dan hasil pengukuran yang lalu dan saat
ini, hasil audit sebelumnya atau kajian lainnya tergantung pada sifat kegiatan,
produk dan jasa.
Hasil kajian sebaiknya didokumentasikan sehingga dapat
digunakan sebagai bahan untuk menetapkan ruang lingkup dan membentuk atau
menyempurnakan
sistem
manajemen
lingkungan
termasuk
kebijakan
lingkungannya.
2. Kebijakan Lingkungan
Kebijakan K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) PT
Trakindo
utama
Surabaya
merupakan
pernyataan
komitmen
yang
ditandatangani oleh Presiden Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo
Utama yang menyatakan bahwa Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
menjadi prioritas utama. Kebijakan ini telah didokumentasikan, diterapkan dan
dikomunikasikan ke seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Kebijakan
K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila terjadi
perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3 dan
Lingkungan secara berarti.
commit to user
87
Sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan K3L yang dimiliki PT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Trakindo utama Surabaya telah memenuhi kriteria ISO 14001 elemen 4.2
mengenai kebijakan lingkungan, yaitu:
a. Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk
atau jasanya.
b. Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran dengan menciptakan dan meningkatkan kepedulian
lingkungan hidup, mengelola semua aspek dan dampak lingkungan di area
kerja secara efektif, mencegah polusi yang berakibat penurunan daya
dukung lingkungan.
c. Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan
peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang bisa
dilakukan oleh organisasi.
d. Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan
sasaran lingkungan.
e. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke
semua karyawan.
f. Tersedia untuk umum.
Kebijakan K3L yang ditandatangani oleh Presiden Direktur bersama
Direktur Admin PT Trakindo Utama ini menurut W.Lee.Kuhre adalah benar
karena sekurangnya presiden dari perusahaan harus menandatangani sebab
hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari manajemen
puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli pada usaha pengelolaan
commit to user
88
lingkungan yang dilakukan Menurut Joko winarno, kebijakan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan penggerak untuk menerapkan dan menyempurnakan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) perusahaan sehingga kebijakan ini dapat
memelihara dan potensial menyempurnakan kinerja lingkungan. Untuk itu
kebijakan PT Trakindo Utama mencerminkan komitmen manajemen puncak
untuk mematuhi hukum yang berlaku dan penyempurnaan berkelanjutan.
Meskipun PT Trakindo Utama Surabaya menggabungkan kebijakan
lingkungan ke dalam kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang bersifat
umum, tetapi menurut W.Lee.Kuhre ini adalah ide yang baik. Karena hal-hal
tersebut sangat berhubungan. Meski kebijakan lingkungan dan kebijakan
kesehatan dan keselamatan kerja ditangani oleh tim pekerja yang berbeda,
mereka akan lebih padu dalam bekerjasama sebagai suatu tim bila keduanya
dimasukkan dalam kebijakan yang dibuat dan mereka dengan jelas
mengetahuinya.
Namun ada baiknya jika perusahaan memiliki satu atau dua kebijakan
yang spesifik sesuai dengan permasalahan lingkungan dan peluang yang
dihadapi perusahaan. Sebagai contoh, minimalisasi limbah biasanya menjadi
kebijakan yang lebih spesifik jarena pentingnya hal tersebut, efisiensi
penggunaan air dan sumber daya.
3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal
Sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, sumber
daya pelatihan dan komunikasi. Hal tersebut telah sesuai dengan persyaratan
commit to user
89
ISO 14001 elemen 4.4.1 mengenai Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kewenangan, yang menyebutkan bahwa manajemen harus memastikan
ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan,
memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan. Sumber daya
termasuk sumber daya manusia dan ketrampilan khusus, sarana operasional,
teknologi dan sumber daya keuangan.
a. Sumber Daya Manusia (Personil)
PT Trakindo Utama Surabaya menetapkan suatu struktur dan
penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih
efektif dan terarah. Mekanisme organisasai berawal dari branch manager
dan keputusan SHE Committee kemudian disampaikan kepada manager,
PIC SHE kemudian ke supervisor, foreman dan karyawan.
Namun
menurut
W.Lee.Kuhre,
organisasi
dengan
mekanisme
tradisional dan berbentuk piramida seperti yang diterapkan di PT Trakindo
Utama Surabaya tidak cocok bagi suatu usaha pemecahan masalah yang
cepat dalam suatu krisis lingkungan atau implementasi dari programprogram inovatif dan proaktif. Struktur yang lebih ringkas atau yang bersifat
organis yang bersifat biasanya di tangani oleh pekerja profesional yang lebih
berpengalaman lebih cocok untuk keadaan–keadaan tersebut.
Seorang ahli di bidang lingkungan yang dimiliki PT Trakindo Utama
yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman
adalah sangat tepat dengan kualifikasi personil untuk mengelola lingkungan.
Namun ahli tersebut berada di head office, dan perusahaan cabang seperti
commit to user
90
PT Trakindo Utama Surabaya hanya dapat berkonsultasi apabila menemui
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masalah lingkungan. Sehingga alangkah baiknya jika PT Trakindo Utama
Surabaya juga mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan yang khusus
mengelola di wilayah PT Trakindo Utama Surabaya itu sendiri.
b. Sumber Daya Keuangan
Manajemen puncak PT Trakindo Utama Surabaya telah memastikan
adanya sumber daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan
untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan
sesuai dengan kebijakan.
Namun menurut W.Lee.Kuhre, salah satu cara untuk menjamin bahwa
sumber daya keuangan telah dimasukkan dalam anggaran dengan baik dan
untuk memuaskan auditor ISO adalah dengan menunjukkan jumlah yang
ada dalam anggaran saat ini. Contohnya seperti anggaran untuk gaji personil
lingkungan, biaya, pajak lingkungan dan denda lingkungan, pasokan
lingkungan,
proyek
lingkungan
yang
produktif,
pelatihan
dan
pengembangan lingkungan, perjalanan untuk masalah-masalah lingkungan,
vendor lingkungan dan biaya pembersihan.
c. Sumber Daya Informasi
Penyediaan akses ke berbagai sumber informasi di PT Trakindo Utama
Surabaya sangat berguna agar individu-individu yang menangani masalah
lingkungan dapat menjalankan pekerjaan mereka secara efisien.
commit to user
91
d. Pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pelatihan adalah hal yang penting bagi pengelolaan lingkungan dan
seluruh karyawan di usahakan untuk mendapatkannya sehingga karyawan
mengerti dan diharapkan sadar arti pentingnya lingkungan. PT Trakindo
Utama Surabaya telah mengidentifikasi, menyiapkan dan melaksanakan
program pelatihan untuk memberikan pengembangan wawasan dan
penyadaran kepada seluruh karyawan yang pekerjaannya menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan. Hal ini telah memenuhi persyaratan
ISO 14001 elemen 4.4.2 mengenai Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran.
Program pelatihan yang dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya
seperti: Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan,
pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen
lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program
penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran
lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel,
basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD, training
prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia berbahaya dan
beracun (B3) ini sesuai dengan petunjuk praktis Kompetensi, Pelatihan dan
Kesadaran dalam SNI 19-14004-2005 tentang Sistem Manajemen
Lingkungan-Panduan
Umum
tentang
Prinsip,
Sistem
dan
Teknik
Pendukung. Namun sebaiknya perusahaan juga memberikan program
pelatihan kepada seluruh karyawan untuk mendapatkan komitmen terhadap
commit to user
92
kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran organisasi serta rasa tanggung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jawab dari setiap karyawan.
e. Komunikasi
PT Trakindo Utama Surabaya telah membuat dan memelihara prosedur
untuk komunikasi internal maupun eksternal, untuk memberikan informasi
terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan lingkungan, aspek
lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga,
komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan
masukan dari atau ke karyawan mengenai kebijakan K3L, tujuan, sasaran
dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Hal ini telah sesuai
dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.3. Komunikasi, bahwa organisasi
harus menetapkan prosedur untuk menerima, mendokumentasikan dan
menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak yang berkepentingan.
4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan
PT Trakindo Utama Surabaya sudah melakukan identifikasi, analisa dan
evaluasi terhadap segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul
dari setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi
mengandung dampak pada lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.1. Aspek Lingkungan.
Proses identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan PT Trakindo Utama
Surabaya saat ini dilakukan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3
menggunakan form JSA) dan form HIRA. Meskipun aspek lingkungan sudah
identifikasi dari setiap langkah kegiatan operasional, perlu dilakukan
commit to user
93
pendekatan lebih khusus dalam mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang ditimbulkan. Seperti yang dijelaskan dalam SNI 19-14004-2005, panduan
untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan dimulai dengan
memahami kegiatan, produk dan jasa selanjutnya baru melakukan identifikasi
aspek lingkungan, memahami dampak lingkungan, kemudian menentukan
aspek lingkungan penting.
PT Trakindo Utama Surabaya baru mengidentifikasi aspek dan dampak
dari emisi ke udara, pembuangan ke air, pembuangan ke tanah, limbah dan
produk samping saja, sehingga perlu mengembangkan aspek yang diidentifikasi
seperti penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, penggunaan energi,
pancaran energi serta dampak pada masyarakat.
5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Peraturan Lainnya
PT Trakindo Utama Surabaya telah mengidentifikasi dan berusaha
mengimplementasikan Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang
relevan ini seperti Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan
Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo
Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. Hal ini telah sesuai dengan
persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.2. Persyaratan peraturan perundangundangan dan peraturan lainnya bahwa organisasi harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan memperoleh
informasi tentang persyaratan peraturan perundangan yang berlaku dan
commit to user
94
persyaratan lainnya yang terkait dengan aspek lingkungan serta menentukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bagaimana persyaratan tersebut berlaku terhadap aspek lingkungannya.
6. Tujuan, Sasaran dan Lingkungan
Tujuan dan sasaran PT Trakindo Utama Surabaya direncanakan oleh SHE
Committee dengan berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek
lingkungan serta daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana
ini dirundingkan dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan
persyaratan-persyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta
pendapat-pendapat dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan
tujuan dan sasaran K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil
perundingan dalam pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement
memasukkannya ke dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3
ditetapkan untuk jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau
diubah untuk mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.3. Tujuan,
sasaran dan program bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan
memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi pada fungsi
dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut.
Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai
alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head,
Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap
setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang
menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Hal ini telah sesuai dengan
commit to user
95
persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.3. tujuan, sasaran dan program bahwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk
mencapai tujuan dan sasarannya yang mencakup pemberian tanggungjawab
untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam
organisasi serta cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut.
7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia
Langkah PT Trakindo Utama Surabaya untuk memanfaatkan dokumentasi
dari beberapa elemen OHSAS 18001 untuk digunakan kembali dalam
pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan hanya sedikit
perubahan atau seperti apa adanya dinilai sangat efektif. Karena hal ini dapat
menghemat biaya untuk membuat dan menerapkan prosedur baru.
8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan
a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor
Semua
pengadaan
barang/jasa
berikut
fasilitas
kerja
harus
memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya
bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli.
Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian
SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan
spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hal
ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6
pengendalian operasional, yaitu organisasi harus menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek lingkungan penting
commit to user
96
yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku
kepada pemasok, termasuk kontraktor.
b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia
PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah bahan
kimia berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini
mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3.
Pelacakan bahan-bahan kimia merupakan salah satu upaya pengelolaan B3.
Hal ini penting untuk dilakukan karena merupakan upaya untuk meraih
sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Serta untuk memenuhi
Undang-undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
c. Persetujuan dan Pelacakan Peralatan Kritis
Perusahaan melakukan identifikasi terhadap peralatan kritis (termasuk
perlengkapan kerja dan fasilitas) yang dalam pemasangan, pemakaian atau
penyimpanannya memiliki potensi untuk menimbulkan pencemaran
lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001
elemen 4.4.6 pengendalian operasional.
d. Prosedur Pengendalian Proses
PT Trakindo Utama Surabaya telah membuat prosedur untuk
mengendalikan proses atau sistem kerja yaitu identifikasi aspek dan dampak
lingkungan, penerapan sistem work permit, penerapan isolasi energi,
commit to user
97
pemakaian alat pelindung diri (APD), penerapan rambu dan tanda
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keselamatan, pengawasan kerja secara terstruktur dan sistematis, inspeksi
umum, mekanisme keberatan kerja.
Sedangkan dalam ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional
ditetapkan bahwa organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan
operasi terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi
sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan dengan menetapkan
kriteria operasi dalam prosedur.
Sehingga prosedur pengendalian proses atau sistem kerja PT Trakindo
Utama Surabaya telah memenuhi ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian
operasional.
e. Prosedur Gawat Darurat
Untuk menangani keadaan darurat yang mungkin terjadi di PT
Trakindo Utama Surabaya menyusun prosedur keadaan darurat, membentuk
Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD),
pelatihan yang
memadai, sarana pendukung seperti sistem komunikasi, alarm kebakaran,
alat pemadam api ringan, jalur evakuasi, dan muster point. Keandalan
prosedur tanggap darurat diuji cobakan minimal 1 tahun sekali dan hasilnya
akan dievaluasi untuk pengembangan lebih lanjut.
Sedangkan dalam ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap
darurat ditetapkan bahwa organisasi harus melakukan tindakan terhadap
situasi darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi
dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan, menetapkan prosedur untuk
commit to user
98
mengidentifikasi potensi situasi darurat, meninjau dan menguji prosedur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut secara berkala.
Sehingga dapat dikatakan bahwa upaya PT Trakindo Utama Surabaya
untuk menangani keadaan darurat telah memenuhi persyaratan ISO 14001
elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
f. Prosedur Penanggulangan Pencemaran/Tumpahan
Prosedur penanggulangan pencemaran/tumpahan baik di lantai beton
maupun di tanah yang telah ditetapkan oleh PT Trakindo Utama Surabaya
ini juga merupakan persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan
tanggap darurat, yaitu organisasi harus melakukan tindakan terhadap situasi
darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi dampak
lingkungan negatif yang ditimbulkan.
g. Pengawasan Catatan dan Dokumen
Perusahaan telah membuat dan memelihara informasi dalam media
cetak untuk menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen lingkungan
dan interaksinya serta memberikan petunjuk atau arahan kepada dokumen
yang
terkait.
Tingkat
keakuratan
dokumentasi
sistem
manajemen
lingkungan selalu ditinjau ulang sehingga dapat menggambarkan elemen
kunci dari sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya satu sama lain.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.5
pengendalian dokumen.
commit to user
99
9. Implementasi Program
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PT Trakindo Utama Surabaya telah berkomitmen dalam kebijakan K3L untuk
selalu menciptakan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup,
mengelola semua aspek dan dampak lingkungan di area kerja secara efektif dan
mencegah polusi yang berakibat penurunan daya dukung lingkungan. Hal ini
ditunjukkan melalui program pengelolaan dampak lingkungan yang ditimbulkan
dari setiap kegiatan operasionalnya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional dan peraturan
Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sebagian program pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan, telah
diimplementasikan oleh PT Trakindo Utama Surabaya antara lain dengan
mengelola limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun maupun
limbah domestik.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun pasal 3 disebutkan bahwa “setiap orang yang melakukan
usaha atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 dilarang membuang limbah B3
yang dihasilkan itu secara langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa
pengolahan terlebih dahulu”. Untuk memenuhi peraturan tersebut maka PT
Trakindo Utama Surabaya mengelola limbah B3 padat dengan mengumpulkannya,
menyimpan kemudian menyerahkan kepada pihak pengolah limbah, dan limbah
B3 cair dikelola dengan sistem oil trap untuk memisahkan air dengan oli
kemudian limbah ditampung dan juga diserahkan kepada pihak pengolah limbah.
Hasil pengujian kualitas air limbah setelah melewati sistem oil trap menunjukan
commit to user
100
bahwa air limbah tersebut tidak melebihi baku mutu menurut Keputusan Menteri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi
Kegiatan Industri seperti yang dijelaskan pada bagian pemantauan dan
pengukuran. Air limbah tersebut dimanfaatkan kembali oleh PT Trakindo Utama
Surabaya untuk proses pencucian unit di washpad, yang merupakan upaya
efisiensi sumber daya air.
10. Pemantauan dan Pengukuran
Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan oleh PT Trakindo Utama
Surabaya untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.5.1 Pemantauan
dan Pengukuran, bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan
memelihara program untuk secara berkala memantau dan mengukur
karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan dampak lingkungan
penting. Selain itu pemantauan dan pengukuran lingkungan ini dilakukan
sebagai tindakan pencegahan agar dampak lingkungan yang dihasilkan tidak
melanggar peraturan perundangan.
Berikut adalah analisa dari masing-masing pengukuran:
a. Emisi Gas
Hasil pengukuran emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama
Surabaya seperti yang tertera pada tabel 3 menunjukkan emisi gas karbon
monoksida (CO) tertinggi yang terukur adalah sebesar 1.3 ppm. Untuk gas
Nitogen Dioksida (NO2) tertinggi sebesar 0.0184 ppm, emisi gas Sulfur
Dioksida (SO2) tertinggi sebesar 0.0024 ppm, dan emisi Oksidan tertinggi
sebesar 0.0218 ppm.
commit to user
101
Sedangkan menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
01/MEN/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja, emisi gas tertinggi yang diperkenankan untuk karbon
monoksida (CO) sebesar 25 ppm, untuk gas Nitogen Dioksida (NO2)
sebesar 3 ppm, gas Sulfur Dioksida (SO2) sebesar 2 ppm, dan emisi Oksidan
sebesar 0.1 ppm. Sehingga dapat dikatakan bahwa emisi gas di lingkungan
kerja PT Trakindo Utama Surabaya masih dibawah nilai ambang batas dan
tidak mencemari lingkungan udara.
b. Emisi Debu
Hasil pengukuran kadar debu di lingkungan kerja PT Trakindo Utama
Surabaya seperti yang tertera pada tabel 4 menunjukkan kadar debu tertinggi
yang terukur adalah sebesar 0.2339 mg/m³.
Sedangkan menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.
01/MEN/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja, kadar debu tertinggi yang diperkenankan sebesar 10
mg/m³. Sehingga dapat dikatakan bahwa kadar debu di lingkungan kerja PT
Trakindo Utama Surabaya masih dibawah nilai ambang batas dan tidak
mencemari lingkungan udara.
c. Kebisingan
Tenaga kerja bekerja dalam waktu kerja 8 jam sehari dan selama itulah
mereka terpapar kebisingan dari kegiatan operasional maupun aktivitas
kantor. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas kebisingan seperti yang
commit to user
102
tertera dalam tabel 5, menunjukan bahwa paparan kebisingan tertinggi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebesar 95.7 dBA yaitu pada dyno room saat proses test load engine.
Menurut
Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
Nomor
:
KEP-
51/MEN/1999 pasal 3 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat
Kerja, bahwa nilai ambang batas kebisingan ditetapkan sebesar 85 dBA
dengan waktu pemajanan 8 jam per hari.
Berdasarkan Kepmenaker tersebut dapat dikatakan bahwa kebisingan
di dyno room saat proses test load engine sebesar 95.7 selama 8 jam sehari
telah melebihi nilai ambang batas. Oleh karena itu PT Trakindo Utama
Surabaya melakukan upaya pengendalian dengan melakukan isolasi
terhadap tenaga kerja dengan menggunakan ruang control dan menyediakan
ear muff yang dapat mengurangi paparan intensitas kebisingan sebesar 25
dBA. Sehingga paparan intensitas kebisingan yang diterima pekerja tinggal
70,7 dBA.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja di dyno room dapat bekerja
selama 8 jam sehari dengan aman dan pekerja di ruangan lain juga dapat
bekerja selama 8 jam sehari tanpa menggunakan alat pelindung telinga
karena intensitas kebisingan masih dibawah nilai ambang batas kebisingan.
d. Kualitas Air Limbah
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air limbah dapat dianalisa
dengan membandingkannya dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk
Kegiatan Industri, yaitu sebagai berikut:
commit to user
103
Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil uji (mg/l)
No
Parameter Uji
Ground tank Ground tank
Dyno room
Washpad
Baku
Mutu
(mg/l)
Analisa
1
pH
7.3
7.4
6-9
< baku mutu
2
Zat padat terlarut
(TDS)
94
240
2000
< baku mutu
3
Zat padat
tersuspensi (TSS)
2
36
200
< baku mutu
4
Minyak dan
Lemak
3.25
4
10
< baku mutu
5
BOD
3.05
14
50
< baku mutu
6
COD
4.18
33
100
< baku mutu
Berdasarkan hasil uji tersebut, air limbah di ground tank dyno room
dan ground tank washpad tidak melebihi dari baku mutu limbah cair, karena
telah dilakukan proses pengelolaan dengan sistem oil trap. Air limbah
tersebut masih dapat digunakan kembali untuk proses pencucian unit di
washpad area.
11. Audit Berkelanjutan, Tinjauan Manajemen, Perbaikan dan Tindak Lanjut
PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melaksanakan audit internal
secara keseluruhan, untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan audit internal pada
jangka waktu yang direncanakan untuk menentukan dan menyediakan informasi
kepada manajemen mengenai apakah sistem sesuai dengan rencana yang telah
dibuat serta telah dilaksanakan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Selain itu
juga untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk perbaikan dalam
sistem manajemen lingkungan perusahaan. Hal ini disesuaikan dengan persyaratan
ISO 14001 elemen 4.5.5 audit internal.
commit to user
104
Audit sebaiknya direncanakan dan dilaksanakan oleh auditor-auditor yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
objektif dan tidak memihakyang bila perlu dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang
diseleksi dari dalam organisasi atau diambil dari luar organisasi. Kemampuan
kolektif dari para auditor sebaiknya mencukupi untuk mencapai tujuan dan ruang
lingkup audit tersebut dan menjaga kepercayaan terhadap hasil audit. Hasil audit
dimuat dalam bentuk laporan dan digunakan untuk memperbaiki atau mencegah
ketidaksesuaian, untuk memenuhi satu atau lebih tujuan dari program audit, dan
menyiapkan masukan untuk penyelenggaraan tinjauan manajemen.
12. Audit eksternal, Sertifikasi dan Perbaikan Berkelanjutan
PT Trakindo Utama Surabaya bertekad melaksanakan audit eksternal untuk
memperoleh sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan
melakukan perbaikan dan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan yang sudah berjalan. Karena perusahaan akan memperoleh
sertifikasi apabila dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, observasi, wawancara, pengukuran dan
analisa data yang penulis lakukan maka dapat diambil simpulan mengenai
langkah-langkah pelaksanaan sistem manajemen lingkungan di PT Trakindo
Utama Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk
dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Dari hasil penilaian
awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek
mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang
baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur
manajemen lingkungan yang belum sesuai.
2. Kebijakan K3L yang dimiliki PT Trakindo utama Surabaya telah memenuhi
kriteria ISO 14001 elemen 4.2 mengenai kebijakan lingkungan, yaitu: sesuai
dengan sifat, skala dan dampak lingkungan, mencakup suatu komitmen untuk
penyempurnaan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran, mencakup suatu
komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lain,
didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke semua
karyawan.
105
commit to user
106
3. Sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, sumber
daya pelatihan dan komunikasi. Hal tersebut telah sesuai dengan persyaratan
ISO 14001 elemen 4.4.1 mengenai Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan
Kewenangan, yang menyebutkan bahwa manajemen harus memastikan
ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan,
memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan.
4. PT Trakindo Utama Surabaya sudah melakukan identifikasi, analisa dan
evaluasi terhadap segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul
dari setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang
berpotensi mengandung dampak pada lingkungan. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.1. Aspek Lingkungan.
5. PT Trakindo Utama Surabaya telah mengidentifikasi dan berusaha
mengimplementasikan Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang
relevan ini seperti Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan
Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo
Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. Hal ini telah sesuai dengan
persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.2. Persyaratan peraturan perundangundangan dan peraturan lainnya.
6. Tujuan, sasaran dan program lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya
direncanakan oleh SHE Committee dengan berpedoman kepada Kebijakan
K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta daftar peraturan lingkungan dan
commit to user
107
Persyaratan Lainnya. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
elemen 4.3.3. Tujuan, sasaran dan program bahwa organisasi harus
menetapkan, menerapkan, dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang
terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi
tersebut serta program untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
7. PT Trakindo Utama Surabaya memanfaatkan dokumentasi dari beberapa
elemen OHSAS 18001 untuk digunakan kembali dalam pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan ISO 14001 dengan hanya sedikit perubahan atau
seperti apa adanya seperti pada unsur pelatihan, dokumentasi, komunikasi dan
prosedur tanggap darurat.
8. Persiapan prosedur operasi dan rencana tindakan di PT Trakindo Utama
Surabaya meliputi: pengawasan pengadaan dan vendor, persetujuan dan
pelacakan bahan-bahan kimia, persetujuan dan pelacakan peralatan kritis,
prosedur
pengendalian
proses,
prosedur
gawat
darurat,
prosedur
penanggulangan pencemaran/tumpahan, pengawasan catatan dan dokumen.
Hal tersebut telah memenuhi ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian
operasional, elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dan elemen 4.4.5
pengendalian dokumen.
9. Implementasi program pengelolaan dampak lingkungan yaitu dengan
mengelola limbah padat, cair, dan gas baik yang mengandung bahan kimia
berbahaya dan beracun maupun yang domestik. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional dan
commit to user
108
peraturan Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hidup.
10. Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan oleh PT Trakindo Utama
Surabaya untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.5.1 Pemantauan
dan Pengukuran. Selain itu pemantauan dan pengukuran lingkungan ini
dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar dampak lingkungan yang
dihasilkan tidak melanggar peraturan perundangan. Pemantauan dan
pengukuran meliputi emisi gas, emisi debu, kebisingan dan kualitas air limbah.
11. PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melakukan audit internal secara
keseluruhan, namun tetap dilakukan pemeriksaan kondisi lingkungan kerja
dengan inspeksi. Inspeksi terhadap suatu daerah kerja yang dilaksanakan
secara terencana dengan tujuan mengidentifikasi kondisi yang berisiko agar
bisa dilakukan tindakan perbaikan.
12. Setelah semua unsur-unsur dalam elemen ISO terpenuhi, PT Trakindo Utama
Surabaya bertekad untuk melakukan audit eksternal untuk memperoleh
sertifikasi ISO 14001.
B. Saran
1. PT Trakindo Utama Surabaya belum melakukan penilaian awal terhadap
pelaksanaan manajemen lingkungan yang sudah berjalan, untuk itu sebaiknya
perusahaan melakukan penilaian awal agar dapat mengetahui dan menentukan
aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan
commit to user
109
lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai.
2. Kebijakan K3L di PT Trakindo Utama Surabaya masih bersifat umum dalam
hal pengelolaan lingkungan, sehingga ada baiknya jika perusahaan memiliki
satu atau dua kebijakan yang spesifik sesuai dengan permasalahan lingkungan
dan peluang yang dihadapi perusahaan. Sebagai contoh, kebijakan untuk
minimalisasi limbah, efisiensi penggunaan air dan sumber daya.
3. Proses identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan PT Trakindo Utama
Surabaya saat ini dilakukan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3
menggunakan form JSA dan form HIRA dan aspek yang diidentifikasi hanya
dari emisi ke udara, pembuangan ke air, pembuangan ke tanah, limbah dan
produk samping saja, sehingga perlu dilakukan pendekatan lebih khusus dalam
mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan seperti
penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, penggunaan energi, pancaran
energi serta dampak pada masyarakat.
4. PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melaksanakan audit internal
secara keseluruhan, untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan audit internal
pada jangka waktu yang direncanakan untuk menentukan dan menyediakan
informasi kepada manajemen mengenai apakah sistem sesuai dengan rencana
yang telah dibuat serta telah dilaksanakan dan dipelihara sebagaimana
mestinya. Selain itu juga untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan
untuk perbaikan dalam sistem manajemen lingkungan perusahaan.
commit to user
110
5. PT Trakindo Utama Surabaya bertekad melaksanakan audit eksternal untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memperoleh sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan
melakukan perbaikan dan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan yang sudah berjalan. Karena perusahaan akan
memperoleh sertifikasi apabila dapat lulus sebagian besar komponen yang
diaudit.
commit to user
Download