perpustakaan.uns.ac.id LAPORAN KHUSUS digilib.uns.ac.id ANALISA LANGKAH–LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA Meike Nur Hidayat R0008053 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011 commit to user PENGESAHAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tugas Akhir dengan judul : Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT Trakindo Utama Surabaya Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Penguji Tugas Akhir Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 ……. Pembimbing I Pembimbing II Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok NIP. 19481105 198111 1 001 Tutug Bolet Atmojo, SKM Ketua Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS Sumardiyono, SKM., M.Kes NIP. 19650706 198803 1 002 ii commit to user perpustakaan.uns.ac.id PENGESAHAN PERUSAHAAN digilib.uns.ac.id Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur Meike Nur Hidayat, NIM : R0008053, Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Pembimbing Perusahaan PT Trakindo Utama Surabaya Jawa Timur Pada Hari ………….Tanggal ………….. 20 ……. Pembimbing I Pembimbing II Suwono SHE Supervisor Mega Slino HRD - SPDS iii commit to user perpustakaan.uns.ac.id ABSTRAK digilib.uns.ac.id ANALISA LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUKMEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT TRAKINDO UTAMA SURABAYA Meike Nur Hidayat¹, Putu Suriyasa², Tutug Bolet Atmojo³ Tujuan: Kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya menimbulkan dampak terhadap lingkungan seperti debu, gas, kebisingan, getaran, air limbah, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pemakaian air tanah dan sumber daya yang berlebihan. Untuk itu PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan untuk mengelola lingkungan serta untuk memperoleh Sertifikasi ISO 14001. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001. Metode: Kerangka pemikiran penelitian ini adalah tempat kerja dimana di dalamnya terdapat kegiatan operasional, akan menghasilkan hasil samping berupa limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan dan pengendalian dengan pengelolaan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Langkah penerapan ini perlu dianalisa sehingga siap untuk melakukan sertifikasi ISO dan kerugian atau biaya tambahan akibat dampak lingkungan dapat dikendalikan. Hasil: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang langkah-langkah persiapan penerapan sistem manajemen lingkungan. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada pihak terkait serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dibahas dengan membandingkannya dengan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Simpulan: Langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang diterapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: melakukan penilaian awal, penetapan kebijakan, tujuan, sasaran dan program lingkungan, identifikasi peraturan perundangan dan aspek lingkungan serta proses pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Saran yang diberikan adalah supaya ditanamkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan di tempat kerja kepada seluruh karyawan karena pengelolaan manajemen lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Kata kunci : Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001 Kepustakaan : 9, 1996-2009 iv commit to user perpustakaan.uns.ac.id KATA PENGANTAR digilib.uns.ac.id Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Analisa Langkah-Langkah Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 di PT Trakindo Utama Surabaya”. Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini, penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi baik dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankan penulis menyampaikan terima kasih atas terselesaikannya laporan ini kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan ridho-NYA, memberikan kesehatan dan keselamatan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp.OK selaku Pembimbing I. 5. Bapak Tutug Bolet Atmojo, SKM, selaku Pembimbing II. 6. Bapak Basuki T Widodo, Bapak Rinaldi Sjukbar, Bapak Mega Slino yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Trakindo Utama Surabaya. 7. Bapak Suwono selaku SHE Supervisor dan Bapak Andri Riswanto selaku SHE officer yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu mengenai kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan. 8. Bapak Sarwono, Bapak Ahmad Khotib, Ibu Prastuti, Mbak agustina, Mbak Ida, Bapak Roso, Bapak Dwi Suhartanto, Bapak Eko, Bapak Yogi, Bapak Ma’ruf, Bapak Hendro Kelono yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama kegiatan magang di PT Trakindo Utama Surabaya. 9. Seluruh karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang banyak membantu dan memberikan motivasi selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan atau magang. v commit to user 10. Bapak, Ibu, adikku, serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memberikan dukungan selama pelaksanaan magang. 11. Teman-teman Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Angkatan 2008 yang selalu memberikan masukan, saran dan semangat bagi saya sebelum, selama dan setelah saya magang. 12. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Atas segala bantuan yang telah diberikan dari semua pihak, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memberi ridho dan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun kemajuan kita bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surabaya, April 2011 Penulis Meike Nur Hidayat vi commit to user perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR ISI digilib.uns.ac.id HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6 LANDASAN TEORI ............................................................................ 8 A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 6 B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 33 METODE PENELITIAN .................................................................... 34 A. Metode Penelitian ........................................................................... 34 B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 34 C. Objek Penelitian ............................................................................. 34 BAB II BAB III vii commit to user D. Sumber Data ................................................................................... 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 35 F. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 36 G. Analisa Data ................................................................................... 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39 A. Hasil Penelitian............................................................................... 39 B. Pembahasan .................................................................................... 84 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 105 A. Simpulan......................................................................................... 105 B. Saran ............................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 111 BAB V LAMPIRAN viii commit to user perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR TABEL digilib.uns.ac.id Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan ................................................................. 55 Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan ................................. 58 Tabel 3. Emisi Gas di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya .............. 80 Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya ............ 81 Tabel 5. Intensitas Kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya ........................... 82 Tabel 6. Hasil Uji Kualitas Air Limbah .................................................................. 83 Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah .................................................................... 103 ix commit to user perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR digilib.uns.ac.id Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan .................................................... 32 Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ...................................................................... 33 Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan...................................... 44 Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan ......................................... 74 x commit to user perpustakaan.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN digilib.uns.ac.id Lampiran 1. Surat Keterangan Magang Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Magang Lampiran 3. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 4. Tujuan, Sasaran dan Program Manajemen Lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 5. Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Lampiran 6. Form Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lampiran 7. Form Inspeksi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Lampiran 8. Emergency Muster Point PT Trakindo Utama Surabaya Lampiran 9. Emergency Response Plan Layout PT Trakindo Utama Surabaya xi commit to user BAB I perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan dampak positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian produktifitas yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul dampak negatif yaitu adanya pencemaran lingkungan. Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan lingkungannya. Sementara pertumbuhan industri yang cepat sangat menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat kecenderungan meningkatnya pencemaran dari kegiatan ini. Tidak efisiennya 1 commit to user 2 penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi. Industri besar merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan merupakan sumber yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional. Pencemaran industri ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan, merupakan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penggunaan bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua sektor telah diikuti oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada tanah, air dan udara yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke dalam rantai makanan yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk menjamin pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka diperlukan peningkatan upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat tersebut dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Yang paling penting dalam pembangunan industri adalah bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan industri sangat berpotensi merusak lingkungan. Dampak negatif pembangunan commit to user 3 industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan, perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan. Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan, didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan dengan baik. ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah dalam melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana menetapkan aspek lingkungan menjadi bagian integral dari kegiatan dunia usaha commit to user 4 sehingga masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang menimbulkan biaya tambahan. PT Trakindo Utama Surabaya adalah salah satu perusahaan besar yang berkembang dan bergerak di bidang industri penjualan, penyewaan dan service alat berat. Dalam kegiatan operasionalnya digunakan teknologi tinggi berupa mesin-mesin yang menimbulkan suara bising yang berpotensi menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, tumpahan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air dan pencemaran tanah. Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat mengakibatkan pencemaran udara bila tidak diperhatikan. Berdasarkan kondisi ini, maka PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dalam segala kegiatan operasionalnya seperti yang tercantum dalam kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan Hidup). PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala perencanaan untuk memenuhi peraturan Sistem Manajemen Lingkungan seperti yang tercantum dalam ISO 14001. Langkah awal yang di tempuh antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan kebijakan lingkungan, mengidentifikasi aspek lingkungan, merumuskan tujuan, sasaran dan program lingkungan, mengidentifikasi dan mengimplementasikan peraturan perundangan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan peninjauan di PT Trakindo Utama Surabaya, tentang langkah- commit to user 5 langkah yang ditempuh dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan hasilnya akan ditulis dalam bentuk laporan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu “Apakah langkah-langkah yang ditempuh PT Trakindo Utama Surabaya dalam melaksanakan Sistem Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001?” C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pelaksanaan penilaian awal terhadap Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya. 2. Menganalisa kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001. 3. Mengetahui sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya. 4. Mengidentifikasi aspek, dan dampak lingkungan dari kegiatan operasional di PT Trakindo Utama Surabaya. 5. Menganalisa pemenuhan persyaratan dan peraturan perundangan di PT Trakindo Utama Surabaya 6. Mengetahui tujuan, sasaran dan program lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001. commit to user 6 7. Mengetahui pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang telah tersedia di PT perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Trakindo Utama Surabaya. 8. Menganalisa prosedur operasi dan rencana tindakan yang dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001. 9. Menganalisa implementasi program manajemen lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta peraturan perundangan. 10. Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan membandingkannya dengan standard ISO 14001 serta peraturan perundangan. 11. Mengetahui pelaksanaan audit berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut di PT Trakindo Utama Surabaya. 12. Mengetahui pelaksanaan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO di PT Trakindo Utama Surabaya. D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Perusahaan a. Sebagai masukan berupa analisa pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan yang dipersiapkan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga commit to user 7 dapat menjadi acuan pertimbangan untuk melaksanakan Audit atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sertifikasi ISO 14001. b. Mendapatkan Informasi analisa program pengelolaan lingkungan dan prosedur pengawasan operasional yang dijalankan di PT Trakindo Utama Surabaya, sehingga dapat melakukan tindakan pengendalian dan tindakan perbaikan. c. Menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat antara PT Trakindo Utama Surabaya dengan program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 2. Bagi Mahasiswa Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa tentang langkah-langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001, serta dapat menentukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap dampak lingkungan yang efektif. 3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dapat menambah kepustakaan tentang langkah-langkah pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di tempat kerja untuk untuk mengelola lingkungan serta memperoleh sertifikasi ISO 14001, sehingga dapat diambil manfaatnya untuk perkembangan kurikulum dan keilmuan manajemen lingkungan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id BAB II digilib.uns.ac.id LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau Environment Management System (EMS) merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. (ISO 14001, 1996) Pada prinsipnya, ISO 14001 berisi syarat atau aturan komprehensif bagi suatu organisasi dalam mengembangkan sistem pengelolaan dampak lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan kepentingan bisnis, sehingga upaya perbaikan kinerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam penerapannya ISO 14001 bersifat sukarela (voluntary), tidak ada hukum yang mengikat yang mengharuskan dalam penerapannya. (ISO 14001, 2004) 8 commit to user 9 2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sertifikasi ISO 14001 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan dari pengelolaan lingkungan. Manfaat yang paling besar adalah perlindungan terhadap lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu pula dalam mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen yang efektif. Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut menyajikan konsep bahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada cara yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. (Kuhre, 1996) a. Perlindungan terhadap lingkungan Tujuan utama sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling memungkinkan. Pengelolaan lingkungan mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun proses ini akan akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sitem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapkan dapat membantu kondisi lingkungan. Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah pengurangan limbah berbahaya. ISO 14001 mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah commit to user 10 berbahaya yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya polusi air perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tanah dan tanah. Minimalisasi limbah juga akan berdampak positif terhadap lingkungan yaitu pengurangan, penggunaan ulang atau daur ulang yang kesemuanya akan memaksimalkan penggunaan sumber daya alami. Program pengelolaan lingkungan yang baik akan membantu mengurangi kebutuhan akan energi liatrik, gas, ruang, dan air yang selanjutnya akan dapat melindungi sumber daya yang berharga ini. b. Menunjukkan kesesuaian dengan peraturan Dengan memiliki sertifikasi ISO untuk pengelolaan lingkungan, besar kesempatannya untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah bertindak sesuai peraturan yang berlaku. c. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif Pengelolaan yang efektif adalah bisnis yang baik, demikian juga dengan perencanaan, dokumentasi, dan pelaksanaan dari sistem pengelolaan lingkungan. Dengan begitu banyaknya variabel yang harus dijaga untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi, mutu dan kini standard pengelolaan lingkungan akan memaksa pihak manajemen untuk lebih efektif. Standar yang harus dicapai agar bisa memperoleh sertifikasi ISO dalam pengelolaan lingkungan berisi teknik-teknik pengelolaan yang baik. Pengelolaan personil lingkungan, akutansi, pengawasan penjualan, commit to user 11 pengawasan dokumen, dan banyak sistem lainnya sebenarnya adalah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sistem pengelolaan umum dengan suatu arahan ke bidang lingkungan. d. Penurunan biaya Setelah sejumlah biaya dikeluarkan untuk membuat dan menerapkan program-program yang belum ada dalam rangka memperoleh sertifikasi, akan terjadi suatu penghematan biaya dalam jangka panjang terutama dalam hal pembersihan dan pengawasan lingkungan. Sertifikasi tidak akan menghilangkan biaya untuk pembersihan polusi, namun hal itu akan mengurangi jumlah dan skala pembersihan yang harus dilakukan di masa datang. Apabila biaya awal dan pemeliharaan sertifikasi dikelola secara baik, maka seharusnya akan terjadi penurunan biaya lingkungan dalam jangka penjang dan peningkatan kemampuan bersaing. Biaya yang dikeluarkan akan dapat ditutupi oleh peningkatan kepuasan pelanggan, kepercayaan pada organisasi dan meningkatnya moral organisasi. Setelah sertifikat diperoleh, waktu dan uang yang dikeluarkan yang dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan konsumen akan berkurang. Pada awalnya sebagian besar konsumen memiliki daftar pertanyaan yang panjang dan berbeda-beda mengenai lingkungan. Penunujukan sertifikat ISO 14001 yang dimiliki leh organisasi mungkin telah menjawab dan memuaskan sebagian konsumen. Dasar utama dalam penghematan biaya adalah lebih sedikitnya bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan. Berkurangnya commit to user 12 bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan penggunaan bahan kimia perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang bernutu randah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, dan berarti mengurangi limbah berbahaya yang harus dilacak dan dibuang. Pembersihan air tanah pun akan dapat diminimumkan. (Wortham, 1993) e. Penurunan kecelakaan kerja Sejalan dengan berkurangnya bahan kimia dan limbah berbahaya yang ada di lokasi dengan diberlakukannya sistem ini, jumlah karyawan yang cidera karena bahan-bahan ini juga akan menurun. Jelas terlihat bahwa pencegahan dan kematian akan membawa manfaat yang besar. Biaya yang berkaitan dengan kecelakaan kerja juga akan menurun. Ketika sistem pengellaan diterapkan, tidak hanya membantu mengurangi tingkat kematian, tetapi juga menurunkan biaya yang berkaitan dengan hilangnya produktivitas dan semangat kerja, biaya penggantian peralatan kerja yang rusak dan waktu yang hilang untuk memperbaiki dan mencegah hal yang sama. Karena pengelolaan lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja sangat berkaitan, maka ketika yang satu memperoleh manfaat dari perubahan yang ada, hal-hal lainnya juga akan memperoleh keuntungan yang sama. Sistem yang melindungi atau meminimalisasi dampak terhadap lingkungan pada kebanyakan kasus juga akan meminimalisasi dampak terhadap pekerja. Hal ini terlihat pada penurunan tingkat kecelakaan kerja dan jumlah pekerja yang sakit. Pada dasarnya, pekerja adalah bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Penurunan dalam kecelakaan dan penyakit commit to user 13 akibat kerja akan terjadi bila organisasi memasukkan unsur kesehatan dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keselamatan kerja dalam rangkaian usaha untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 sebagai pelengkap dari usaha pengelolaan lingkungan. f. Peningkatan hubungan masyarakat Sebagian besar masyarakat peduli terhadap lingkungan saat ini. Bila suatu organisasi organisasi meningkatkan program pengelolaan lingkungan, itu pasti memperoleh peningkatan dalam hubungan dengan masyarakat, dengan atau tanpa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kredibilitas dan hubungan dengan masyarakat, contohnya dengan tidak membuang limbah dalam jumlah besar, meminimalisasi limbah. g. Peningkatan kepercayaan dan kepuasan konsumen Hal yang erat kaitannya dengan usaha meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat adalah kepercayaan da kepuasan konsumen. Dengan melihat bahwa perusahaan memiliki sertifikat ISO 14001, knsumen akan merasa bahwa lingkungan mereaka taelah terlindungi. Hal ini menunjukan bahwa pihak produsen benar-benar peduli pada lingkungan. Perlindungan dan keamanan lingkungan akan didasarkan pada sertifikasi ISO 14001 yang lebih dapat diukur dibanndingkan dengan janji-janji muluk yang diberikan organisasi pada sebagian besar kasus selama ini. Dengan ISO 14001, suatu organisasi dapat meyakinkan para konsumen mereka dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melakukan commit to user 14 kegiatan perlindungan terhadap lingkungan dan mempunyai dokumenperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan tersebut. (Kuhre, 1996) 3. Langkah-langkah Umum untuk Memperoleh Sertifikasi ISO 14001 Banyak organisasi telah memulai proses pengelolaan lingkungan karena itu titik awal dari proses sertifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan organisasi untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001: a. Penilaian awal dan definisi kegunaan Sebelum organisasi memulai usaha desain dan implementasi secara besar-besaran, suatu penilaian awal terlebih dahulu harus dilakukan. Hal ini akan membantu menentukan hal mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru. Penilaian harus mengidentifikasi dokumen-dokumen, tindakan-tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk memperoleh sertifikasi seperti pernyataan kebijakan, sistem pengelolaan, perencanaan, kegiatan operasional, personil, pelatihan, dan tujuan yang ingin dicapai. Suatu definisi kegunaan harus dibuat sehubungan dengan penilaian awal tersebut. Kegunaan dapat berupa menjaga lingkungan dengan lebih baik, memperoleh sertifikasi ISO 14001, untuk lebih efektif dalam segi biaya, untuk memperbaiki hubungan baik dengan masyarakat, dan lainnya. Agar berhasil, keseluruhan usaha memperoleh sertifikasi harus diringkas dan disajikan dalam penilaian awal dan disetujui oleh manajemen puncak dari organisasi. (Kuhre, 1996) commit to user 15 b. Persiapan kebijakan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Persiapan kebijakan perlu dilakukan sejak awal dalam suatu proses karena persetujuan manajemen puncak adalah kunci menuju sukses, walaupun kebijakan yang disiapkan tersebut masih sangat kasar, hal ini sekurangnya akan memberi arahan yang menyeluruh bagi suatu proses pada saat sangat dibutuhkan. c. Mendapatkan sumber daya sejak awal Sumber daya tertentu perlu didapatkan sejak awal proses agar keseluruhan usaha dapat dilakukan dengan tuntas. Sumber daya keuangan adalah sumber daya yang harus ada, sumber daya organisasi seperti personil, sumber daya pelatihan dapat diidentifikasi dan diberikan, pembelian pasokan dan dukungan lainnya juga harus diusahakan. d. Prosedur untuk identifikasi dampak dan persyaratan lainnya Prosedur dan kebijakan untuk mengidentifikasi, menyusun, dan menganalisis dampak ke dalam suatu sistem organisasi sangat diperlukan untuk memperoleh peraturan-peraturan dan dampak-dampak serta menyusunnya dalam satu atau dua bundel dokumen. Langkah ini sangat penting dan memudahkan pembuatan suatu desain dari prosedur dan pengawasan pengelolaan lingkungan yang sangat berarti. e. Tujuan dan sasaran Tujuan dan sasaran adalah hal berikutnya yang harus dipersiapkan. Tujuan yang ditetapkan akan mencakup pernyataan-pernyataan seperti commit to user 16 penetapan program minimisasi limbah. Sasaran akan ditentukan secara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id khusus untuk setiap tujuan dan disajikan secara kuantitatif. f. Pemanfaatan dokumen dan sumber daya yang tersedia Bila sudah ada dokumen yang berkaitan dengan program ISO 14001, maka hal tersebut harus dimanfaatkan. Hal ini dapat mencakup sebagian besar prosedur pengelolaan lingkungan yang baik dan sistem kualitas yang sudah digunakan. g. Persiapan dari prosedur operasi dan recana tindakan Setelah langkah-langkah diatas diselesaikan tiba saatnya untuk mempersiapkan prosedur-prosedur baru yang belum lengkap. Sering kali banyak sistem pengelolaan lingkungan terdiri dari prosedur dan standard yang tidak tertulis yang akan menyebabkan kebingungan, kurangnya petunjuk dari dampak lingkungan yang negatif. Petunjuk pengelolaan lingkungan harus disusun bila belum ada, untuk mencakup keseluruhan prosedur dan standard yang berbeda. h. Implementasi program Setelah kertas kerja dibuat, sistem pengelolaan lingkungan perlu diimplementasikan untuk dapat secara nyata membantu lingkungan karena sertifikasi memerlukan implementasi di samping persiapan prosedur dan dokumen. commit to user 17 i. Pelaksanaan audit yang berkelanjutan, tinjuan manajemen, perbaikan dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tindak lanjut Dengan melaksanakan audit atau meninjau kemajuan organisasi dalam pengelolaan lingkungan terus menerus, dimungkinkan untuk mengusulkan suatu tindakan perbaikan dan tindak lanjutnya. Segera setelah proses audit selesai, tindakan perbaikan harus dilakukan secepat mungkin. Upaya untuk memperbaiki kualitas dan pengawasan lingkungan dengan dampak yang positif bagi organisasi dan makhluk hidup di dalam dan di sekitarnya, selalu mungkin dilakukan. j. Audit internal untuk standard ISO Bila suatu organisasi merasa sudah hampir menyelesaikan hal-hal yang disebut diatas perlu sekiranya mengadakan suatu audit internal. Jenis audit seperti ini membantu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan akhir yang perlu dilakukan. k. Audit yang dilakukan auditor luar Audit yang dilakukan untuk memperoleh sertifikasi biasanya dilakukan oleh auditor independen. Auditor dari pihak ketiga biasanya mendapat kredibilitas lebih karena dianggap lebih obyektif. Namun di sisi lain pihak auditor mungkin idak mengenal industri yang diauditnya dengan baik. Maka perlu memberikan beberapa penjelasan tentang teknologi utama yang digunakan. Secara keseluruhan, auditor harus cakap melakukan audit atas pengelolaan lingkungan dan disetujui oleh ISO sebelum mereka dapat memberi sertifikasi. commit to user 18 l. Sertifikasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Apabila organisasi dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit maka sertifikasi akan diberikan. Sertifikasi dapat diperoleh dengan tiga cara. Bila hal ini dilakukan oleh konsultan audit independen yang telah disetujui oleh ISO, maka sertifikasi yang diperoleh akan paling berbobot. Sertifikasi dengan bobot kedua didapat ketika organisasi melibatkan pemasok dibawah kontrak. Dalam hal ini audit dapat dilakukan oleh organisasi yang menggunakan pemasok. Sertifikasi yang dilakukan sendiri memiliki bobot yang paling rendah, namun hal ini masih lebih baik dari tidak memiliki sertifikasi sama sekali. m. Perbaikan berkelanjutan Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar mungkin. Perbaikan berkelanjutan bukanlah langkah terakhir, hal ini adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan. (Kuhre, 1996) 4. Unsur-unsur di Dalam Standar ISO 14001 Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem manajemen lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas pelaksanaan standar ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan, commit to user 19 didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi Sistem perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat memberikan sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004) Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen Lingkungan : a. Kebijakan Lingkungan Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditandatangani oleh pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan. Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan sepenuhnya atas kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara. Disamping menandatangani kebijakan menunjukan dukungan dengan menyediakan dana yang cukup juga sangat penting. Bila kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan lingkungan akan terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat ditunjukan oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan. (Kuhre, 1996) commit to user 20 Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting. Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam standar ISO 14001 menyebutkan : 1) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya. 2) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. 3) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang bisa dilakukan oleh organisasi. 4) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan. 5) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke semua karyawan. 6) Tersedia untuk umum. (ISO 14001, 2004) b. Perencanaan Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan. commit to user 21 1) Aspek Lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan. Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas atau langkah dari prosesnya. 2) Persyaratan Perundangan dan Persyaratan Lainnya Perusahaan harus mengidentifikasi dan mengerti semua persyaratan yang diminta oleh perundang-undangan bila aspek lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap peraturan yang diterapka pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini mencakup peraturan-peraturan di tingkat internasioal, federal, negara bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari peraturanperaturan yag ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus diidentifikasi. Selain peraturanperaturan yang ada, ada beberapa persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat mencakup standar sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan commit to user 22 konsumen, keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan dalam suatu standar. (Kuhre, 1996) 3) Tujuan dan Sasaran Menurut standar ISO 14001, tujuan lingkungan adalah cita-cita lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya, dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang sasaran lingkungan, standar ISO 14001 mendefinisikan sasaran lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan. Tujuan dan sasaran lingkungan harus konsisten dan dimasukkan dalam rencana strategis perusahaan. Keduanya harus sejalan dengan rencana strategis perusahaan secara keseluruhan atau bila tidak akan timbul konflik. Tujuan dan sasaran harus konsisten satu sama lain dan tidak bertentangan. Tujuan dan sasaran juga harus mendukung kesesuaian dengan peraturan yang berlaku, persyaratan bisnis, penurunan dampak dan pandangan dari pihak-pihak berkepentingan. Tujuan dan sasaran harus terintegrasi dengan keseluruhan organisasi. Kedua hal tersebut tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan tercapai sama sekali. (Kuhre, 1996) commit to user 23 4) Program Manajemen Lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Program Manajemen Lingkungan harus dinamis dan secara berkala disempurnakan sesuai dengan perubahan tujuan dan sasaran perusahaan. Pembuatan dan penggunaan satu program atau lebih merupakan unsur kunci untuk penerapan sistem manajemen lingkungan yang berhasil. Program tersebut sebaiknya menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran perusahaan akan dicapai, termasuk jangka waktu dan personil yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan lingkungan perusahaan. (ISO 14001, 2004) c. Penerapan dan Operasi Suatu perusahaan dapat saja telah memiliki kebijakan lingkungan yang sangat tepat dan telah memiliki pula tujuan dan sasaran lingkungan, serta memiliki perencanaan sistem manajemen lingkungannya yang sangat bagus dan rinci tanpa mereka menghadapi masalah lingkungan yang disebabkan masalah penerapan dan operasi sistem manajemen lingkungan belum memadai. 1) Struktur dan tanggung jawab Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi lingkungan saja. Komitmen ini dimulai pada tingkat manajemen commit to user 24 tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan dengan baik ke personil yang relevan. (ISO 14001, 2004) 2) Pelatihan, kepedulian dan kompetensi Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan tidak hanya bagi staf di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. (Kuhre, 1996) Dalam ISO 14001, dokumentasi pelatihan merupakan salah satu kunci penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan. Pemeliharaan dokumentasi pelatihan yang baik termasuk siapa yang sudah dilatih, isi pelatihan dan tanggal pelatihan. (ISO 14001, 2004) 3) Komunikasi Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat sekitar dan dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait dan dengan pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 menentukan perlu adanya prosedur untuk: a) Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai bagian dan tingkatan di dalam perusahaan. commit to user 25 b) Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id relevan dari pihak terkait dari luar sehubungan dengan aspek-aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan. (ISO 14001, 2004) 4) Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam media cetak atau elektronik, untuk: a) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya. b) Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait. Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa: a) Informasi tentang proses. b) Bagan organisasi atau organisasi. c) Standar internal dan prosedur operasional. Bagan lokasi keadaan darurat. (ISO 14001, 2004) 5) Pengendalian Dokumen Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara yang memadai untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk menjamin bahwa: a) Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan. b) Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang. commit to user 26 c) Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dahulu. d) Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi. e) Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen lingkungan yang efektif. f) Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. g) Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan perundangundangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan. Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara. (ISO 14001, 2004 ) 6) Pengendalian Operasional Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus merencanakan kegiatan ini, termasuk commit to user pemeliharaannya untuk 27 menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan : a) Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. b) Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur. c) Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang releva kepada pemasok dan kontraktor. (ISO 14001, 2004) 7) Kesiagaan dan Tanggap Darurat Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan darurat sama sekali. Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan baha kimia, cidera akibat kerja dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus dituliskan sebelum keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang dipersiapkan untuk mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama, namun demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. (Kuhre, 1996) Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan akan membantu commit to user 28 meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id manusia atau lingkungan. d. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga bila terjadi ketidaksesuaian dapat segera diketahui, dan diambil langkahlangkah perbaikan untuk mengkoreksinya. 1) Pemantauan dan Pengukuran Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran parameter tertentu secara kontinyu. Dengan menggunakan teknik pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya dalam memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah digariskan. (ISO 14001, 2004) 2) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan ISO 14001 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan memelihara prosedur untuk menangani, menyelidiki dan memulai tindakan koreksi dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian. Selain itu, tanggung jawab dan wewenang untuk semua kegiatan yang berkaitan dengan ketidaksesuaian harus ditentukan. Ketidaksesuaian meliputi segala sesuatu yang tidak sesuai dengan persyaratan, seperti yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat meliputi ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran, struktur dan tanggung jawab, rencana pelatihan, persyaratan commit to user 29 operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana pemantauan dan pengukuran, audit sistem manajemen lingkungan dan dokumentasi pengkajian manajemen dan penerapan penyempurnaan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan. Dalam membuat prosedur untuk penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan sebaiknya memasukkan unsur-unsur dasar : a) Identifikasi penyebab ketidaksesuaian. b) Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan serta pengendalian yang diperlukan. c) Pelatihan personal. d) Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih. e) Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang dihasilkan dari tindakan koreksi. (ISO 14001, 2004) 3) Evaluasi dari Tingkat Kesesuaian Di dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 perusahaan harus bersikap konsisten dengan komitmen untuk mencapai kesesuaian. Selain itu suatu organisasi juga harus menetapkan prosedur untuk mengevaluasi secara periodik kesesuaian terhadap peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang terkait. Perusahaan harus membuat catatan hasil evaluasi periodik. Evaluasi tingkat kesesuaian commit to user 30 bisa dilakukan bersamaan dengan evaluasi kesesuaian peraturan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perundangan atau dengan prosedur yang terpisah. (ISO 14001, 2004) 4) Rekaman Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya rekaman lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat memperlihatkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif. Bila tidak ada rekaman lingkungan, maka hal ini memberikan petunjuk bahwa sistem manajemen lingkungan perusahaan harus diperbaiki. Rekaman lingkungan harus dipersiapkan, disimpan dan dipelihara oleh perusahaan serta mudah ditelusur bila diperlukan. Rekaman ini meliputi informasi antara lain tentang pembelian, audit, pengkajian dan pelatihan. (ISO 14001, 2004) 5) Audit Sistem Manajemen Lingkungan Di dalam ISO 14001, audit sistem manajemen lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses verifikasi tersistemasi dan terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan dari organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini kepada manajemen. Sistem manajemen lingkungan terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya. Dengan demikian diharapkan, bahwa Sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai (compatible) dan saling mendukung dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, seperti; commit to user 31 penerapan sistem manajemen K3 dan penerapan sistem manajemen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kualitas produk ISO 9001. Untuk membantu memudahkan dan membantu pemahaman, bahwa audit sistem manajemen lingkungan merupakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dengan fungsi manajemen lainnya, maka dapat diidentifikasi terhadap masing-masing kriteria audit. e. Tinjauan Manajemen Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus mengkaji sistem manajemen lingkungan sesuai jadwal yang ditentukan, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. Proses pengkajian manajemen harus menjamin bahwa informasi penting dikumpulkan untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Pengkajian ini harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus membahas kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan unsurunsur lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004) f. Perbaikan Lanjutan Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin, akan jelas terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan harus dapat dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara berkelanjutan akan membuatnya efektif dari segi biaya dan akan menurunkan dampak sebesar mungkin. Perbaikan yang berkelanjutan bukanlah langkah terakhir. Hal ini commit to user 32 adalah langkah yang terpadu dari setiap langkah pengelolaan lingkungan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (Kuhre, 1996) PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN TINJAUAN MANAJEMEN (ACT) PERENCANAAN (PLAN) PEMERIKSAAN (CHECK) PENERAPAN & OPERASI (DO) Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan commit to user 33 B. Kerangka Pemikiran perpustakaan.uns.ac.id Tempat Kerja Kegiatan Operasional Limbah Dampak Lingkungan Pencegahan dan Pengendalian Langkah penerapan Sistem Manajemen Lingkungan: 1. 2. 3. 4. Penilaian awal Persiapan Kebijakan Lingkungan Mendapatkan sumber daya sejak awal Identifikasi dampak dan persyaratanpersyaratan lainnya 5. Tujuan, sasaran dan program lingkungan 6. Pemanfaatan dokumen yang tersedia 7. Prosedur operasi dan rencana tindakan 8. Implementasi program 9. Audit yang berkelanjutan, tinjauan manajemen dan perbaikan 10. Audit Internal Audit eksternal (Sertifikasi ISO 14001) dan Perbaikan berkelanjutan Kerugian/biaya tambahan dapat dikendalikan Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran commit to user digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang diambil adalah penelitian deskriptif, dimana penulis memberikan gambaran dan analisa yang jelas terhadap langkah persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dan data yang diperoleh dipergunakan sebagai bahan penulisan laporan. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Arif M, 2003). B. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT Trakindo Utama Surabaya, Jl. Rungkut Industri Raya No.2 Surabaya 60292, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kotamadya Surabaya, PO BOX 32/SBS Jawa Timur, Indonesia. C. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti adalah gambaran persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya commit to user 34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 35 D. Sumber Data Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui observasi langsung mengenai persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya, pengukuran lingkungan fisik, pengukuran kualitas air dan udara, identifikasi tempat kerja, wawancara serta diskusi dengan karyawan PT Trakindo Utama Surabaya yang terkait dengan kegiatan magang. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui data-data yang ada pada dokumen, catatan perusahaan, literatur-literatur dan standar peraturan yang terkait dengan obyek penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap persiapan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan, pekerjaan-pekerjaan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serta tindak lanjut yang dilakukan dalam rangka pengelolaan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 36 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pihak yang berhubungan dengan obyek penelitian baik tenaga kerja, foreman/supervisor service departement maupun SHE department untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan manajemen lingkungan. 3. Studi Kepustakaan Dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian. F. Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum magang adalah mengajukan proposal permohonan magang di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan lingkungan di PT. Trakindo Utama Surabaya, di samping itu persiapan yang dilakukan adalah mempelajari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 30 April 2011, adapun kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi secara umum kondisi lingkungan kerja di perusahaan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 37 b. Melakukan diskusi atau wawancara dengan tenaga kerja dan departemen SHE tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. c. Melakukan identifikasi tentang aspek lingkungan dan dampak lingkungan dari kegiatan operasinal di lingkungan kerja. d. Melakukan pengontrolan sistem pengelolaan limbah (padat, cair, gas) e. Melakukan pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan kerja dan mengikuti pengukuran kualitas udara dan kualitas air limbah dari pihak luar. f. Melakukan analisa upaya pengendalian dampak lingkungannya. g. Mengikuti audit Contamination Control secara rutin seminggu sekali. h. Melakukan koordinasi dengan cleaning service tentang inspeksi higiene dan sanitasi, pembersihan oil trap dan kebersihan lingkungan kerja. i. Memeriksa dokumen pengangkutan limbah B3 kepada pihak vendor. j. Mengikuti program dan kegiatan yang dilakukan Departemen SHE sesuai rekomendasi dari pembimbing perusahaan. k. Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip atau dokumen perusahaan dan buku-buku referensi. 3. Tahap Pengolahan Data Data-data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, dianalisa, dibahas dan disusun sehingga dapat digunakan sebagai bahan penulisan laporan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 38 G. Analisa Data Data yang diperoleh akan dibahas dan dianalisis secara diskriptif yaitu penggambaran masalah mengenai langkah-langkah persiapan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan dan proses pengelolaan lingkungan terhadap pekerjaan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya. Kemudian membandingkannya dengan persyaratan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan serta dasar teori yang terkait. commit to user BAB IV perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN PT Trakindo Utama Surabaya saat ini sedang mempersiapkan segala upaya untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya. Setelah pengelolaan sistem manajemen lingkungan dilaksanakan dengan baik berdasarkan ISO 14001, PT Trakindo Utama Surabaya berniat untuk melaksanakan audit eksternal agar mendapatkan sertifikat ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan. Dalam pelaksanaan manajemen lingkungan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sistem pendokumentasian juga menjadi satu dengan dokumentasi K3 dalam SHE.SOP (Safety, Health and Environment). Langkah-langkah awal dalam mempersiapkan penerapan sistem manajemen lingkungan antara lain dengan melakukan penilaian awal, menetapkan suatu kebijakan lingkungan diikuti dengan penempatan organisasi lingkungan pada posisinya dan mengaturnya dengan baik, mengidentifikasi aspek dan menilai dampak lingkungan, menilai persyaratan yang diwajibkan oleh peraturan perundangan, lalu menyusun tujuan-tujuan, sasaran dan program lingkungan serta memanfaatkan dokumen dan sumber daya yang tersedia. Setelah semua unsur dalam langkah awal sudah tersedia, selanjutkan adalah mempersiapkan prosedur operasi dan rencana tindakan yang baru. Langkah 39 commit to user 40 selanjutnya yaitu mengimplementasikan program, melaksanakan audit yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berkelanjutan, tinjauan manajemen, perbaikan dan tindak lanjut, lalu melakukan audit internal untuk standar ISO. Setelah semua langkah diatas telah dilaksanakan selanjutnya adalah audit yang dilakukan auditor luar. Apabila organisasi lulus sebagian besar komponen yang diaudit, maka sertifikasi akan didapatkan. Berdasarkan hasil pengamatan, berikut ini adalah penjelasan dari langkahlangkah tersebut sesuai dengan apa yang ada di PT Trakindo Utama Surabaya: 1. Penilaian Awal Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Keputusan untuk memilih konsultan eksternal ini bertujuan agar orang yang bertanggung jawab untuk penilaian melihat pekerjaan dan efek lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan dari sudut pandang yang netral atau independen. Karena apabila penilaian awal tidak dilakukan dengan benar, kebijakan yang benar-benar efektif tidak akan terbentuk. Program yang dijalankan tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan dan sertifikasi akan tertunda atau bahkan tidak akan pernah diperoleh. Penilaian awal akan disajikan dalam matrikulasi PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan). Dimana dalam PROPER tersebut terdapat kriteria yang dinilai seperti ada tidaknya dokumen sistem manajemen lingkungan yang meliputi kebijakan pengelolaan lingkungan, struktur organisasi fungsional, personil lingkungan, dan sistem dokumentasi operasional. Kemudian apakah perusahaan menyusun perencanaan yang mencakup tujuan, commit to user 41 sasaran dan program untuk pengelolaan lingkungan, sistem monitoring, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi, perbaikan kinerja dan tindak lanjut perusahaan. Penilaian juga dilakukan terhadap pemanfaatan limbah dan sumber daya yang meliputi pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan limbah padat non B3, efisiensi dan konservasi penggunaan air, serta pengelolaan fugitive emission. Selain itu kegiatan pengembangan masyarakat juga dilakukan penilaian. Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai. 2. Persiapan Kebijakan Lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya sebagai perusahaan penyalur (dealer) resmi di Indonesia untuk Produk Caterpillar, bertekad untuk mencapai standar kinerja setinggi mungkin dalam bidang manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup di seluruh lokasi kerjanya. Oleh karena itu PT Trakindo Utama Surabaya menetapkan Kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup) untuk memberikan pernyataan publik atas keinginan manajemen bagi semua karyawan, sub-kontraktor, klien serta pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Dalam kebijakannya, PT Trakindo Utama Surabaya akan mengutamakan penerapan sistem K3L dalam peningkatan operasional dan senantiasa menciptakan, memberikan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan commit to user 42 sehat bagi seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Selain itu juga perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memastikan seluruh kegiatan harus sesuai dan sejalan dengan apa yang telah ditetapkan agar memenuhi standar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup serta mengambil tindakan yang perlu untuk menjamin semua pihak bekerja di tempat yang aman. Untuk itu, PT Trakindo Utama Surabaya akan : a. Memenuhi semua Peraturan Pemerintah dan persyaratan lainnya yang berlaku. b. Mengutamakan pelaksanaan serta mempertahankan kualitas sistem K3L di seluruh lokasi kerja. c. Mengidentifikasi semua bahaya serta mengelola resiko terkait secara efektif. d. Menyakinkan seluruh karyawan untuk bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek K3L di lingkungan kerja masing-masing. e. Berkomitmen mencegah terjadinya cedera dan penyakit akibat kerja. f. Selalu menciptakan dan meningkatkan ”Kepedulian Lingkungan Hidup”. g. Mengelola semua aspek dan dampak Lingkungan di area kerja secara efektif. h. Mencegah polusi yang berakibat Penurunan Daya Dukung Lingkungan. i. Memberikan Pelatihan dan Penyuluhan kepada seluruh karyawan untuk mendukung tujuan Kebijakan ini dan persyaratan Sistem K3L. j. Memastikan bahwa tujuan dari Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Karyawan, Pelanggan, Pemasok, Tamu serta Pihak lain yang terkait. Kebijakan K3L yang ditetapkan dan diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah kebijakan K3L yang disusun dan ditandatangani oleh Presiden commit to user 43 Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama. Salinan kebijakan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diperbesar, dibingkai dan dipajang di lobby, ruang-ruang kerja dan ruang-ruang rapat. Salinan kebijakan ini juga tersedia bagi karyawan maupun pihak vendor yang membutuhkan. Kebijakan dikomunikasikan secara lisan dalam weekly meeting secara periodik, dan juga disampaikan melalui buletin Trakindo. Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3 dan Lingkungan secara berarti. Kebijakan K3L PT Trakindo Utama Surabaya dapat dilihat pada lampiran 3. 3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal a. Sumber Daya Manusia (Personil) Untuk melaksanakan program Sistem Manajemen Lingkungan ditetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih efektif dan terarah. Penetapan ini meliputi penyediaan sumber daya manusia yang cukup, membentuk SHE Committee dan menunjuk seorang PIC SHE untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan. Penetapan ini dirundingkan disepakati manajemen puncak berdasarkan data yang tersedia pada struktur organisasi perusahaan dan kebutuhan elemen sistem manajemen lingkungan. Hasilnya memuat penjabaran tanggung jawab setiap orang dan peraturan yang harus dijalankan. PT Trakindo Utama mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman yang commit to user 44 berada di head office, Perusahaan cabang seperti PT Trakindo Utama perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Surabaya dapat berkonsultasi apabila menemui masalah lingkungan. Berikut ini adalah mekanisme organisasi manajemen lingkungan dan penjabaran tanggung jawab dari masing-masing personil: Branch Manager Manager PIC SHE Foreman Supervisor SHE Committee Karyawan Gambar 3. Mekanisme Organisasi Manajemen Lingkungan 1) Branch Manager a) Bertanggung jawab menjamin pelaksanaan realisasi program manajemen lingkungan. b) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan benar. c) Menjabarkan Kebijakan K3L kedalam tujuan dan sasaran yang disusun dalam periode waktu tertentu, sesuai dengan kondisi dan tingkat penerapan yang sudah ada pada waktu itu. d) Membentuk dan menjamin berjalannya kegiatan SHE Committee. e) Menjamin komitmen dari masing-masing departemen untuk menjalankan ketentuan SML sesuai batasan tanggung jawab dan wewenangnya. commit to user 45 f) Menjamin tersedianya peraturan dan ketentuan umum yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mendukung kebijakan K3L. g) Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk mencapai kinerja lingkungan yang optimal, termasuk sumber daya manusia dan infrastruktur. h) Melaksanakan Management Review secara berkala terhadap kinerja SML. 2) SHE Committee a) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen (Branch Manager) baik diminta atau tidak mengenai masalah K3L. b) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun atau merumuskan kebijakan K3L dalam rangka meningkatkan kinerja yang berkelanjutan. c) Menghimpun dan mengolah data K3L serta melakukan analisa pencapaian kinerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah disusun oleh Branch Manager. d) Melaksanakan program SHE Committee Meeting secara berkala (minimal 1 kali/bulan) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. 3) Manager a) Menjamin komitmen dan pelaksanaan K3L pada tingkat departemen. b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan K3L kepada Branch Manager. commit to user 46 c) Menjamin adanya identifikasi setiap proses dan kegiatan yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengandung aspek dan dampak terhadap lingkungan. d) Menjamin adanya tindakan pengendalian terhadap setiap dampak yang timbul dari karakter proses yang ada. e) Menjamin tersedia dan dilaksanakannya prosedur dan instruksi kerja yang aman sesuai dengan pemenuhan elemen Sistem Manajemen Lingkungan. f) Menjamin setiap tenaga kerja mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan akan kompetensi kerja dan karakter bahaya dari pekerjaannya. g) Berperan serta aktif dalam investigasi kecelakaan dan pencemaran lingkungan khususnya pada kasus major. h) Mengatur diselenggarakannya SHE meeting secara berkala. i) Menjalankan fungsi sebagai Internal Auditor sebagaimana penunjukan oleh Branch Manager. 4) PIC SHE a) Melakukan fungsi koordinasi dalam pelaksanaan teknis program manajemen lingkungan yang telah disusun dan ditentukan baik oleh Branch Manager, SHE Committee, maupun masing-masing departemen. b) Melakukan pelaporan dan pertanggungjawaban atas koordinasi pelaksanaan manajemen lingkungan kepada Branch Manager. commit to user 47 c) Memberikan insitiatif dan masukan dalam mengembangkan Sistem perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Manajemen Lingkungan. d) Membantu memberikan solusi tindakan perbaikan atas setiap masukan, pelaporan aspek dan dampak penting lingkungan, kasus insiden dan temuan Inspeksi lingkungan. e) Mengkomunikasikan perkembangan dan masukan manajemen lingkungan dari manajemen kepada pekerja, maupun dari pekerja kepada manajemen. f) Melakukan inspeksi berkala terhadap seluruh area PT Trakindo Utama Surabaya. g) Berperan aktif dalam pelaksanakan investigasi pada setiap kasus kecelakaan. h) Menjalankan pelatihan internal K3L sesuai dengan identifikasi kebutuhan. i) Menyediakan konsultasi K3L bagi setiap pekerja di PT Trakindo Utama Surabaya. j) Mengkoordinasi pelaksanaan SHE meeting di setiap departemen. k) Membantu membuat Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan terhadap pekerjaan, serta tindakan pengendaliannya. l) Menjadi Internal Auditor dan mengkoordinasi kegiatan Audit Sistem Manajemen Lingkungan. m) PIC SHE sebagai ahli K3 umum, terlibat secara aktif sebagai sekretaris dalam SHE Committee PT Trakindo Utama Surabaya dan commit to user 48 menjadi pusat kendali dokumen dan data Sistem Manajemen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Lingkungan. 5) Supervisor a) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Departement Head. b) Melakukan inisiatif pengembangan kegiatan K3L untuk menggairahkan kesadaran pekerja yang diawasi. c) Menjamin komitmen K3L bagi seluruh pekerja yang berada pada area kerja dibawah pengawasannya. d) Melakukan Identifikasi aspek dan dampak penting lingkungan berdasarkan karakter proses pekerjaannya. e) Membuat intruksi kerja berdasarkan hasil identifikasi, dengan masukan dari PIC SHE. f) Menampung dan melaporkan masukan K3L dan pelaporan aspek lingkungan sesuai prosedur yang berlaku. g) Melaksanakan Inspeksi K3L bulanan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada Department Head dan PIC SHE. h) Melaksanakan SHE meeting berkala sesuai periode waktu yang ditetapkan. i) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan. commit to user 49 6) Foreman perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3L di area kerjanya kepada Supervisor. b) Membuat Instruksi kerja yang aman berdasarkan karakter bahaya dan resiko pekerjaannya dengan masukan dari PIC SHE. c) Menampung dan melaporkan setiap aspek dan dampak penting lingkungan. d) Melaporkan dan melakukan investigasi terhadap setiap pencemaran lingkungan yang terjadi. e) Melaksanakan Inspeksi harian K3L dan melakukan tindakan perbaikan atas setiap temuan. Mengkomunikasikan hasilnya kepada Supervisor dan PIC SHE. f) Berperan aktif dalam setiap weekly SHE meeting yang diselenggarakan. g) Menghentikan setiap praktek kerja yang tidak aman dan mengisolir setiap kondisi berbahaya agar tidak terjadi kontak yang bisa membahayakan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, proses dan lingkungan. 7) Karyawan a) Memenuhi dan mentaati segala ketentuan dan persyaratan K3L yang ada ditempat kerja. b) Mentaati setiap Prosedur dan Instruksi kerja aman yang telah ditentukan. commit to user 50 c) Menggunakan alat pengaman yang harus ada pada alat kerja dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengenakan serta memelihara Alat pelindung diri yang diwajibkan. d) Melaporkan aspek dan dampak penting lingkungan serta ketidak sesuaian yang ditemukan. e) Melaporkan setiap kejadian pencemaran lingkungan. f) Membantu dalam memberikan keterangan yang benar pada kegiatan Inspeksi K3L, Audit Sistem Manajemen Lingkungan, maupun Investigasi pencemaran lingkungan. g) Menjaga dan memelihara alat kerja dan tempat kerja yang bersih dan aman. h) Berperan dalam pelatihan K3L yang didelegasikan kepadanya. i) Menghadiri setiap SHE meeting yang diselenggarakan. b. Sumber Daya Keuangan Untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan sesuai dengan kebijakan, manajemen puncak memastikan adanya sumber daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan. Anggaran pengelolaan lingkungan ini diajukan oleh SHE departement pada rapat tahunan besama dengan jajaran staf dan branch manager. c. Sumber Daya Informasi Informasi-informasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dapat diakses dengan mudah oleh karyawan, karena perusahaan telah menyediakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3), pemberian label pada wadah B3, commit to user 51 penyediaan akses internet untuk pencarian informasi, penyediaan work perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id intruction (WIN) dan standard operasional prosedur (SOP), serta penyediaan regulasi tentang lingkungan. d. Pelatihan Human Resources Department dengan dukungan SHE Committee menyusun dan memelihara prosedur Training K3L guna memberikan pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hasil identifikasi ini diajukan dan masuk ke dalam Annual Training Plan. Pelatihan ini bertujuan agar setiap personel dari setiap fungsi dan tingkat, peduli akan: 1) Pentingnya kesesuaian implementasi di lapangan dengan kebijakan, prosedur dan dengan persyaratan lingkungan. 2) Dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi dan atau berpotensi untuk terjadi, akibat kegiatan kerjanya serta manfaat pengelolaan lingkungan dari peningkatan kinerja seseorang. 3) Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan, prosedur dan persyaratan SML, termasuk persyaratan tanggap darurat. 4) Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi yang ditentukan. 5) Aturan dan tanggung jawab dalam mematuhi dan menjalankan Kebijakan K3L. commit to user 52 Branch head, Departemen head dan Supervisor bagian yang terkait perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menyiapkan dan mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan mensyaratkan bahwa setiap personel yang pekerjaannya dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, telah memperoleh pelatihan yang memadai. Program pelatihan ini disiapkan dengan memperhatikan perubahan, pengembangan dan penyempurnaan, baik untuk produk, proses maupun teknologi yang digunakan. (SHE.SOP.007.R00-Training SHE) Macam-macam pelatihan yang akan dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 ini antara lain: 1) Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan, pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel. 2) Basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD. 3) Training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia berbahaya dan beracun (B3). Setiap program pelatihan yang dibuat dievalusi oleh masing-masing fungsi organisasi dan departemen yang terkait untuk melihat efektivitas dari pelatihan yang dijalankan. Evaluasi ini meliputi materi, instruktur, cara penyampaian dan hasilnya dilapangan. Pelatihan yang telah dievaluasi dipelihara untuk menjamin hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhan operasi perusahaan yang aman. Setiap enam bulan sekali efektifitas commit to user 53 pelaksanaan pelatihan terkait dengan peningkatan kompetensi dan kinerja perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karyawan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan dalam bentuk PMD (Performance Management Development) e. Komunikasi Sistem manajemen lingkungan adalah bidang yang relatif baru, untuk itu peran komunikasi untuk menyampaikan segala informasi mengenai hal tersebut sangat penting untuk menjamin dan mendukung sukses pelaksanaanya. Melalui komunikasi yang baik karyawan akan dapat mengikuti dan mengetahui pencapaian, manfaat dan peranannya dalam mendukung program perbaikan. Dalam kaitannya dengan aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan, perusahaan membuat dan memelihara prosedur untuk : 1) Komunikasi Internal antara berbagai tingkatan dan fungsi dari perusahaan. Komunikasi internal ditujukan untuk memberikan informasi terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan Lingkungan, Aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga, komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan masukan dari atau ke karyawan mengenai Kebijakan K3L, tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Komunikasi internal ini dilakukan melalui SHE induction pada karyawan baru ataupun tamu, weekly safety talk meeting setiap hari senin, tool box meeting setiap hari, safety flash/safety alert jika terjadi suatu insident, commit to user 54 email, kotak saran, poster, dan informasi yang ditempel pada papan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengumuman. 2) Komunikasi Eksternal untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi masukan ataupun tanggapan dari pihak luar yang terkait. Komunikasi eksternal ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap isu K3L perusahaan. Perusahaan menentukan materi yang dapat dikomunikasikan, yang menunjukkan seberapa jauh organisasi terbuka mengenai kinerja K3L, terutama mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan dan rencana dalam menghadapi keadaan darurat. Perusahaan memutuskan apakah aspek- aspek penting lingkungan dapat dikomunikasikan kepada pihak eksternal atau tidak. 4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap lingkungan dilakukan untuk mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul akibat aktifitas perusahaan. Setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi mengandung aspek yang berdampak pada lingkungan harus dilakukan identifikasi. Aspek dan dampak yang dinilai meliputi yaitu terkait dengan setiap proses kerja, aktifitas baik itu terjadi di lingkungan kerja perusahaan maupun perusahaan tetangga, fasilitas lain terkait serta keadaan darurat. Setiap perencanaan pembangunan fasilitas atau infrastruktur baru harus dilengkapi dengan kajian lingkungan yaitu identifikasi aspek dan dampak penting untuk mengelola dampak terhadap lingkungan. (SHE.SOP.003.R00Risk Management) commit to user 55 Identifikasi aspek lingkungan didasarkan pada aspek langsung dan aspek perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tidak langsung. Aspek langsung berkaitan dengan kegiatan operasional, insiden dan kondisi darurat yang potensial dan kegiatan diwaktu lampau dan sedang dalam perencanaan. Aspek tidak langsung berkaitan dengan penggunaan air dan energi dari suplier, transportasi limbah oleh jasa pengangkut, pengelolaan dan pembuangan limbah serta dari produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengamatan, proses identifikasi aspek lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3 menggunakan form JSA (Job Safety Analysis) dan form HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment). Aspek lingkungan ditinjau dari setiap langkah kegiatan operasional. Aspek lingkungan yang diidentifikasi meliputi: emisi debu, emisi gas, kebisingan, air limbah, dan produk samping (limbah padat), Berikut adalah contoh hasil identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan pada bulan april 2011: Tabel 1. Identifikasi Aspek Lingkungan No Aspek Lingkungan 1 Emisi Debu 2 Emisi Gas (CO, NO2, Sumber Kegiatan ď‚· Predelivery inspection ď‚· Loading/unloading unit ď‚· Overhoul machine ď‚· Troubleshooting engine ď‚· Cleaning service ď‚· Cutting hose ď‚· Start up engine ď‚· Welding, cutting commit to user Lokasi ď‚· PDI Area ď‚· Load/unloading area ď‚· Machine bay ď‚· Field engine Dampak Pencemaran udara ď‚· All area ď‚· Hose room ď‚· Workshop, PDI ď‚· Disassembly area Pencemaran udara 56 SO2, Ox) perpustakaan.uns.ac.id 3 Kebisingan ď‚· Cutting hose ď‚· Pengetesan nozzle /injector ď‚· Load bank engine ď‚· Warehouse ď‚· FIP room ď‚· Test load engine ď‚· Start compresor ď‚· Dyno room ď‚· Compresor room ď‚· Power house room ď‚· PDI area ď‚· Machine bay ď‚· Workshop ď‚· Cylinder head section ď‚· Field machine ď‚· Start genset ď‚· Start up unit ď‚· Overhoul machine ď‚· Load bank genset ď‚· Recondition cylinder head ď‚· Test running machine ď‚· Service/ repair engine 4 Limbah padat B3 5 Limbah cair B3 (Oli) ď‚· Service komponen ď‚· Pengurasan sediment trap ď‚· Service/repair ď‚· Operasional tool ď‚· Painting ď‚· Penggunaan B3 untuk service ď‚· Penyimpanan tool ď‚· Printing ď‚· Binning & collecting ď‚· Pemakaian forklift, mobil ď‚· Cutting hose ď‚· Pencucian unit ď‚· Pencucian komponen ď‚· Injection fuel ď‚· Test load engine commit to user digilib.uns.ac.id ď‚· Dyno room Pencemaran suara ď‚· workshop ď‚· Workshop ď‚· Washpad, cleaning component ď‚· Workshop ď‚· Tool store ď‚· Painting area ď‚· Workshop Pencemaran tanah ď‚· Tool store ď‚· Office ď‚· Warehouse ď‚· Warehouse ď‚· Washpad area ď‚· Cleaning componen area & solvent stand ď‚· FIP room ď‚· Dyno room Pencemaran air 57 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya Dalam melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian dampak terhadap lingkungan harus mengacu kepada perundang-undangan, peraturanperaturan serta pedoman-pedoman yang berlaku yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sistem dokumentasi dan pemenuhan persyaratan terkait di PT Trakindo Utama Surabaya dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: a. SHE Committee mengidentifikasi Peraturan K3L dan Persyaratan lainnya yang relevan terhadap aktivitas bisnis perusahaan untuk diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya. b. Up date dan pemenuhan terhadap peraturan K3L ini akan direview secara berkala atau bila terjadi perubahan kondisi yang mempunyai dampak berarti, adanya perubahan proses kerja ataupun dengan adanya peraturan K3L yang lebih baru. c. Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini meliputi Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. d. Setelah disetujui oleh SHE Committee, salinan-salinan dari daftar ini akan didistribusikan kepada semua Branch Head, Departemen Head dan commit to user 58 Supervisor bagian yang terkait. Salinan diberlakukan sebagai dokumen perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terkendali. e. PT Trakindo Utama Surabaya setiap waktu terencana juga melakukan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan pemerintah yang berlaku. Jika ada peraturan pemerintah yang belum terpenuhi maka akan dibahas dalam rapat P2K3 untuk dimasukan dalam program K3L. (SHE.SOP.002.R00- Legal External Requirement Compliance) Berdasarkan hasil pengamatan PT Trakindo Utama Surabaya berusaha untuk memenuhi peraturan dan persyaratan lingkungan seperti: Tabel 2. Pemenuhan Peraturan dan Persyaratan Lingkungan No Peraturan Isi peraturan Pelaksanaan 1 Kepmen LH No. 13 tahun 1995 Baku Mutu Emisi Sumber tidak bergerak Melakukan pengukuran terhadap emisi gas NO2, SO2, dan mengendalikannya agar tidak melebihi baku mutu 2 Kepmen LH No. 51 tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri Melakukan pengujian pada limbah cair setelah melewati proses pengolahan limbah dengan oil trap. 3 Kepmenaker No. Kep187/MEN/1997 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja Menyediakan MSDS dan Label pada setiap bahan kimia berbahaya, Prosedur pengendalian bahan berbahaya diatur dala SHE.SOP.015.R00 Hazardous Material and Subtance 4 SE Menaker No. 01/MEN/1997 NAB Faktor kimia di udara lingkungan kerja Melakukan pengukuran faktor kimia seperti emisi gas dan emisi debu agar tidak melebihi NAB dan tidak menimbulkan commit to user 59 perpustakaan.uns.ac.id 5 Kepmenaker No. Kep 51/MEN/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pencemaran udara digilib.uns.ac.id Melakukan pengukuran faktor fisika seperti kebisingan agar tidak melebihi NAB dan tidak menimbulkan pencemaran suara Membuat dokumen AMDAL, RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) yang saat ini sedang dijalankan 6 Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 7 Undang-Undang Pengelolaan No. 18 tahun 2008 sampah 8 Undang-Undang Membuat perencanaan program Perlindungan No. 23 tahun 2009 dan Pengelolaan untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Lingkungan Hidup 9 Permen LH No. 14 tahun 2010 Dokumen Lingkungan hidup Menyediakan tempat sampah yang terpisah dan mengelola sampah berdasarkan jenisnya. Membuat Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Persyaratan lain yang harus dipenuhi PT Trakindo Utama Surabaya adalah Contamination Control yang diterapkan dari PT Trakindo Utama. Contamination Control ini mengharuskan agar setiap peralatan kerja, unit kerja dan tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi untuk menghindari adanya kontaminasi terhadap unit yang sedang diperbaiki. 6. Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Program Lingkungan Tujuan dan Sasaran K3L perusahaan merupakan besaran pencapaian yang harus diraih oleh perusahaan pada jangka waktu yang ditentukan. Adapun tujuan dan sasaran perusahaan direncanakan oleh SHE Committee dengan commit to user 60 berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana ini dirundingkan dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan persyaratanpersyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta pendapat-pendapat dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan tujuan dan sasaran K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil perundingan dalam pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement memasukkannya ke dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3 ditetapkan untuk jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau diubah untuk mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Setelah Tujuan dan Sasaran K3L tingkat perusahaan ditetapkan, salinannya akan didistribusikan kepada setiap departemen untuk dikembangkan dan dijadikan pedoman bagi pembuatan tujuan dan sasaran K3L masing-masing departement. Tujuan dan sasaran K3L departement harus selaras dan mendukung tercapainya tujuan dan sasaran K3L perusahaan secara umum dan keseluruhan. Pencapaian tujuan dan sasaran dianalisis setiap bulan untuk menentukan efektifitas dari rencana tindakan. Rencana tindakan ditinjau kembali setiap saat untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran K3L tercapai. Tindakan perbaikan dibahas dalam pertemuan SHE Committee setiap bulannya yang meliputi: a. Tinjauan ulang dan memastikan penyebab terjadinya masalah ketidakcapaian tujuan dan sasaran K3L. commit to user 61 b. Evaluasi tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa masalah tidak perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terulang kembali. c. Dokumentasi setiap hasil tindakan yang diambil. d. Meninjau ulang tindakan perbaikan yang diambil. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs) Tujuan pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran karyawan terhadap aspek K3L. b. Mencegah pencemaran melalui pengendalian limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non B3 di area workshop, warehouse dan office. c. Menyusun dokumen pengelolaan lingkungan. d. Memenuhi peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3 Customer yang relevan dengan kegiatan operasional PT Trakindo Utama Surabaya. e. Kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat yang telah teridentifikasi. Sedangkan sasaran pengelolaan lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Tercapainya 50% karyawan yang mendapatkan training sesuai matrix training SHE hingga akhir tahun 2011. b. Dalam Audit Contamination Control dan Audit 5S (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, Sustain) minimal mendapatkan bintang 3 setiap bulannya. commit to user 62 c. 90% peraturan perundangan K3L dan persyaratan K3L Customer di west perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Java Region terpenuhi hingga akhir tahun 2011. d. Satgas TKTD (Team Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) mendapatkan pelatihan basic emergency response. e. Sarana TKTD harus 100% terinspeksi. f. Dilaksanakan stimulasi tanggap darurat dua kali dalam setahun. Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head, Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Program-program ini dijelaskan dan didiskusikan dalam pertemuan intern departement, yang akhirnya disetujui oleh masing-masing Department Head. (SHE.SOP.001.R00-SHE Policy, Goals, Objectives & Programs) Program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya pada tahun 2011 antara lain: a. Pelatihan K3L internal dan eksternal (sertifikasi) secara berkelanjutan dan sistematis di semua departement. b. Promosi K3L melalui kegiatan massal : Apel & Lomba K3 pada bulan K3 Nasional, penyuluhan K3L pada bulan K3, PPE Campaign, SHE Best Personel Performance Award. commit to user 63 c. Penyebarluasan informasi K3L melalui media informasi K3L (Tool Box Talk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Caterpillar, Safety Talk, SHE bulletin, SHE Board, Safety Alert, Safety Flash) d. Company vision induction inline SHE vision 2015. e. SHE Contractor Forum (sosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor) dan evaluation. f. Sosialisasi prosedur pembuangan dan monitoring limbah B3 di workshop, warehouse dan office. g. Pengontrolan pembuangan limbah B3 (padat dan cair) h. Pengukuran lingkungan kerja (iklim kerja, cahaya, kebisingan, getaran), kualitas udara, emisi (bergerak & tidak bergerak) dan air limbah. i. Mengidentifikasi ulang dan penterjemahan MSDS bahan kimia. j. Membuat labeling B3 sesuai standar simbol dan label terbaru. k. Penyusunan DPPL dan ijin penyimpanan limbah B3. l. Memperbaiki fasilitas penyimpanan dan pengelolaan sampah. m. Melakukan Audit Contamination Control dan 5S secara berkala. n. Melaksanakan Kampanye Kepedulian Lingkungan pada ”Hari Lingkungan Hidup”. o. Mengidentifikasi peraturan standar K3L dari pemerintah, industri dan customer. p. Evaluasi kepatuhan pemenuhan standar K3L dari pemerintah. q. Laporan kinerja program K3L ke Depnaker, Bapedal, Menteri Lingkungan Hidup dan customer. commit to user 64 r. Basic Fire Fighting dan First Aid Training untuk seluruh satgas TKTD. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id s. Melakukan inspeksi dan perawatan secara berkala terhadap alat pemadam kebakaran (APAR), smoke detector dan alarm sytem. t. Melaksanakan stimulasi tanggap darurat. Tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran 4. 7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia PT Trakindo Utama Surabaya sudah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001 dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Dimana dalam penerapannya, PT Trakindo Utama Surabaya mengikutsertakan manajemen lingkungan untuk mengelola tempat kerja dan dokumentasinya juga dalam satu binder yang sama. Ada beberapa kalusul dalam OHSAS 18001 yang mempunyai hubungan atau keterkaitan dengan elemen ISO 14001, seperti pelatihan, komunikasi, pengendalian dokumen dan lain sebagaianya. Sehingga hal ini dimanfaatkan dengan baik seperti apa adanya atau hanya dengan sedikit perubahan oleh PT Trakindo Utama Surabaya. 8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor Semua pengadaan barang/jasa berikut fasilitas kerja harus memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli. Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan commit to user 65 spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hanya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id vendor yang disetujui saja yang bisa menyalurkan barang/jasanya ke PT Trakindo Utama Surabaya. Pada bulan April 2011 kemarin PT Trakindo Utama Surabaya mengadakan SHE Contractor Forum untuk mensosialisasi peraturan K3L bagi kontraktor/vendor serta evaluasi kerjasama yang telah dilakukan PT Trakindo Utama Surabaya dengan vendor atau kontraktor. SHE departement memaparkan tentang persyaratan yang harus dipenuhi pihak vendor atau kontraktor ketika memasok produk-produknya baik barang maupun jasa yang mungkin prosesnya membawa pengaruh negatif terhadap lingkungan. Pihak vendor atau kontraktor juga mengumpulkan dokumen-dokumen persyaratan vendor dan daftar peraturan K3L mereka. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang terikat dalam sebuah kontrak kerja dalam jangka waktu tertentu, maka mekanisme seleksi, approval, progress kerja hingga selesainya pekerjaan mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa yang diterbitkan oleh General Admin. Dalam hal PT Trakindo Utama Surabaya sebagai pihak penyedia barang/jasa kepada pelanggannya, maka departemen yang terkait dengan pelanggan harus memastikan bahwa segala persyaratan dan peraturan K3L yang ditetapkan oleh pelanggan diketahui secara dini, sehingga dapat ditentukan tindakan pemenuhan yang diperlukan. Untuk pekerjaan yang dilakukan oleh jasa vendor akan diberikan work permit jika pekerjaan commit to user 66 tersebut mengandung bahaya terhadap personil maupun lingkungan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Selanjutnya pekerjaan tersebut akan diawasi oleh pihak terkait. Saat proses pemesanan produk kepada vendor atau kontraktor, mereka akan memberikan proposal penawaran yang dikemudian akan di tinjau oleh manajer terkait. Jika pemesanan sesuai yang dibutuhkan kemudian diajukan kepada HRD dan branch manager untuk disetujui pemesanannya. Secara umum, apabila terjadi perbedaan dalam persyaratan, aturan atau standar K3L diantara PT Trakindo Utama Surabaya, vendor, kontraktor, peraturan hukum atau persyaratan pelanggan, maka standar tertinggilah yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengendalian operasional, atau ditentukan lain berdasarkan kesepakatan bersama. b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Perusahaan mengembangkan prosedur yang mencakup pengadaan lembar data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet), pelabelan dan penandaan bahaya, pelatihan bagi karyawan yang terlibat atau terimbas oleh material/limbah B3, dan pengadaan instruksi keselamatan terkait dengan penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Prosedur pengelolaan dan pengendalian bahan kimia berbahaya dapat dilihat pada lampiran 5. commit to user 67 Pelacakan bahan-bahan kimia dilakukan dengan mendata bahanperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan operasional menggunakan form SHE.FRM.034.R00-Daftar B3 dan dilakukan inspeksi terhadap keadaan bahan kimia, pewadahannya serta MSDS-nya menggunakan form SHE.FRM.035.R00-Inspeksi B3. Form daftar B3 dapat dilihat pada lampiran 6, dan form inspeksi B3 dapat dilihat pada lampiran 7. Dalam mencapai sinergi kerja yang handal tanpa menimbulkan pencemaran bagi lingkungan, maka perusahaan melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap lepasan limbah ke lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan bisnisnya untuk menjamin tidak dilampauinya baku mutu yang telah ditetapkan oleh peraturan setempat. c. Persetujuan dan Pelacakan Peralatan Kritis Perusahaan melakukan identifikasi terhadap peralatan kritis (termasuk perlengkapan kerja dan fasilitas) yang dalam pemasangan, pemakaian atau penyimpanannya memiliki potensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan. Masing-masing departemen harus mendaftarkan peralatan kritisnya kepada bagian pemeliharaan, berikut spesifikasi dan manual dari pabrik pembuatnya. Berikut ini adalah penanganan peralatan kritis yang dilakukan: 1) Inspeksi Terencana Service Support Section dan Building Facility Department melakukan commit to user 68 pemeriksaan secara berkala terhadap bagian penting dari peralatan kritis. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Setiap temuan harus dicatat dan mendapatkan tindakan perbaikan secepatnya, sesuai dengan tingkat kritis dari peralatan tersebut. 2) Perawatan Pencegahan Service Support section dan Building Facility Departement bersama masing-masing departemen harus membuat jadwal perawatan berkala sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya. Untuk perawatan ringan bisa dilakukan secara internal oleh bagian terkait dengan jadwal yang disesuaikan, dengan tetap merujuk pada manual pemeliharaan dari pabrik pembuat. d. Persetujuan dan Pelacakan Proses Sistem kerja meliputi proses kerja atau kumpulan aktifitas yang dilakukan oleh karyawan dengan menggunakan material, alat kerja dan tempat kerjanya, yang apabila tidak dikendalikan maka akan meningkatkan risiko pada titik yang tidak diinginkan. Pengendalian pada sistem kerja mencakup (namun tidak terbatas) pada: 1) Identifikasi aspek dan dampak lingkungan oleh personel yang berkompeten pada setiap pekerjaan non rutin yang tergolong mempunyai dampak penting dan tidak penting pada lingkungan sebelum pekerjaan tersebut dilakukan. Hal ini melibatkan department yang terkait dengan pekerjaan tersebut, kontraktor (bila ada) dan PIC SHE. Tindakan pengendalian yang memadai harus dipenuhi sesuai hasil identifikasi dengan berdasar pada metode pengendalian pencemaran lingkungan. commit to user 69 2) Penerapan sistem work permit bagi kontraktor/vendor yang bekerja di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id area PT Trakindo Utama Surabaya, untuk memastikan setiap aspek yang dikandung dalam pekerjaannya dikenali sedini mungkin untuk dapat dikendalikan. 3) Penerapan isolasi energi untuk setiap pekerjaan yang diidentifikasi berpotensi terjadinya pelepasan energi tersimpan, pada saat dilakukannya pekerjaan perbaikan atau perawatan mesin atau alat kerja, sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan atau kerusakan unit terkait. 4) Pemakaian alat pelindung diri (APD) bagi pekerja yang karena karakter pekerjaannya tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pengendalian pada cara kerja, alat, material dan tempat kerjanya, sehingga APD merupakan pilihan terakhir untuk melindungi pekerja. 5) Penerapan Rambu dan Tanda keselamatan pada alat kerja, material, fasilitas dan tempat kerja. Tanda keselamatan harus memenuhi unsur komunikatif, dimana dapat dengan mudah memahamkan pekerja, pengunjung, pelanggan atau pihak lain yang berkepentingan mengenai peraturan dan persyaratan keselamatan kerja dan lingkungan di lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya. 6) Pengawasan kerja secara terstruktur dan sistematis. SHE representatif yang terdiri dari Department Head, Section Head, Supervisor dan Foreman bertanggung jawab secara fungsional jabatan untuk melakukan pengawasan terhadap area kerjanya. Hal ini dimaksudkan untuk commit to user 70 memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan dengan aman dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id prosedur serta instruksi keselamatan kerja dipatuhi. 7) Inspeksi umum. Perusahaan mengadakan Inspection dalam rangka pemeriksaan implementasi K3L secara umum ditempat kerja. Obyek pemeriksaan bersifat umum dimana mencakup cara kerja, alat kerja, material dan limbah kerja, tempat dan fasilitas kerja. Inspection dilakukan secara berkala baik independen oleh PIC SHE, SHE Commitee atau bersama-sama dengan Supervisor atau Foreman area kerja terkait. 8) Mekanisme keberatan kerja. PT Trakindo Utama Surabaya melindungi hak setiap karyawan untuk menyatakan keberatan melakukan pekerjaan yang berdasarkan hasil identifikasi aspek dan dampak lingkungan bersama diantara tim kerja, disimpulkan memiliki risiko dan dampak untuk menimbulkan cidera, gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan, dimana pada saat yang sama tidak ada tindakan pengendalian yang dianggap memadai untuk bisa menerima risiko tersebut. e. Prosedur Gawat Darurat Untuk menangani keadaan darurat yang mungkin terjadi di PT Trakindo Utama Surabaya menyusun prosedur dan membentuk Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD). Keadaan darurat ini meliputi kebakaran/peledakan, pencemaran (kebocoran bahan kimia), gempa bumi dan gangguan masyarakat (Teror bom). Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap commit to user 71 Darurat mendapatkan perpustakaan.uns.ac.id pelatihan yang memadai untuk menunjang digilib.uns.ac.id keterampilannya. Sarana pendukung seperti sistem komunikasi, alarm kebakaran, alat pemadam api ringan, jalur evakuasi, dan muster point terus dikembangkan dan disempurnakan. Emergency muster point PT Trakindo Utama Surabaya dapat dilihat pada lampiran 8. Prosedur untuk menangani keadaan darurat ini diatur dalam working instruction environmental pollution handling yaitu sebagai berikut: 1) Keadaan darurat pencemaran lingkungan diberlakukan jika karyawan sudah tidak bisa mengatasi gejala pencemaran. 2) Karyawan di area tersebut memberitahukan kepada koordinator TKTD (Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) 3) Koordinator TKTD segera menghubungi satuan tugas lainnya untuk melakukan penanggulangan. 4) Petugas keamanan menutup jalan, mengamankan area menggunakan tanda keamanan. 5) Jika keadaan tidak bisa teratasi, koordinator TKTD segera menghubungi Badan Lingkungan Hidup Daerah setempat dan/atau instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan/atau Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) atas sepengetahuan Penanggung Jawab Umum (PJU). 6) Karyawan hanya diperbolehkan kembali memasuki area kerja jika diperintahkan oleh koordinator TKTD dengan dipandu Floor Warden. Emergency response plan layout dapat dilihat pada lampiran 9. commit to user 72 Keandalan prosedur tanggap darurat ini diuji cobakan minimal 1 tahun perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sekali dan hasilnya akan dievaluasi untuk pengembangan lebih lanjut. f. Prosedur Penanggulangan Pencemaran/Tumpahan Prosedur untuk menanggulangi pencemaran di PT Trakindo Utama Surabaya, diatur dalam working instruction environmental pollution handling. Penanggulangan pencemaran dilakukan oleh karyawan di area pencemaran sesegera mungkin untuk memastikan pemaparan tidak meluas dan semakin parah. Karyawan menggunakan alat pelindung diri saat menanggulangi pecemaran. Penanggulangan pencemaran lingkungan dilakukan dengan segera menghentikan aliran zat pencemar dari sumbernya dan membersihkan cemaran yang terjadi dengan alat yang tersedia. Untuk pencemaran atau tumpahan di lantai beton pengendaliannya adalah sebagai berikut: 1) Melokalisasi tumpahan zat pencemar (bahan dan atau limbah B3) agar tidak menyebar. Untuk luas tumpahan kurang dari 2 m² gunakan kain penyerap dan jika luas tumpahan lebih dari 2 m² gunakan mesin penghisap. 2) Jika tumpahan masuk ke dalam saluran air segera lakukan penyumbatan saluran air tersebut menggunakan karung berisi pasir. Air dalam saluran yang terkontaminasi zat pencemar disedot menggunakan mesin penghisap dan ditampung dalam drum. commit to user 73 3) Kumpulkan tumpahan dalam drum dan segera besihkan lokasi dan atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id fasilitas yang terkena tumpahan dari sisa zat pencemaran menggunakan bahan dan alat pembersih. 4) Kain penyerap dan karung berisi pasir yang terkontaminasi zat pencemar dibuang ke tempat sampah B3 dan diperlukan sebagai limbah B3. 5) Limbah B3 dalam drum dan tempat sampah B3 disimpan sementara (maksimal 90 hari) dan selanjutnya dikirim ke lembaga pengolah limbah B3. Sedangkan untuk pencemaran atau tumpahan di tanah pengendaliannya adalah sebagai berikut: 1) Lokalisasi tumpahan zat pencemar (bahan dan/atau B3) agar tidak menyebar. Segera gunakan cangkul untuk mengambil tanah yang tercemar dan pisahkan agar tidak mencemari tanah yang lain. 2) Tanah yang tercemar dimasukkan ke dalam drum dan diperlakukan sebagai limbah B3. Penyimpanan paling lama selama 90 hari untuk kemudian dikirim ke lembaga pengolah limbah B3. g. Pengawasan Catatan dan Dokumen Dokumentasi merupakan penjelasan tertulis dari pelaksanaan K3L perusahaan. Perusahaan membuat dan memelihara informasi dalam media cetak untuk: 1) Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen lingkungan dan interaksinya. 2) Memberikan petunjuk atau arahan kepada dokumen yang terkait. commit to user 74 Tingkat keakuratan dokumentasi sistem manajemen lingkungan selalu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ditinjau ulang sehingga dapat menggambarkan elemen kunci dari sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya satu sama lain. Dokumentasi ini juga harus menyediakan arah pada dokumentasi sistem manajemen lingkungan lainnya yang relevan. Berikut bagan sistem dokumentasi manajemen lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya yang tergabung dengan dokumentasi manajemen K3 yang dituangkan dalam dokumen SHE.SOP. Bagan ini menggambarkan struktur dan hirarki dokumen, berikut level otorisasi yang mengesahkan tiap-tiap dokumen tersebut: Level Otoritas Level dokumen Level 1 Pedoman K3L Level 2 Prosedur K3L Level 3 Instruksi Kerja Level 4 Form kerja Branch Manager Service Operation Manager Departemen Head Supervisor/ Gambar 4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan 1) Pedoman K3L PT Trakindo Utama Surabaya mempunyai Pedoman K3L yang menggambarkan bagaimana pengelolaan K3 dan lingkungan dilakukan oleh perusahaan, sehingga kebijakan K3L perusahaan tercapai. Pedoman K3L mencakup elemen inti SMK3 dan SML serta arahan kepada dokumen lain yang terkait, sebagai berikut : kebijakan K3L perusahaan, commit to user 75 perencanaan, implementasi, pemantauan dan pengukuran serta tinjauan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id manajemen. Manual disusun oleh PIC SHE dengan asistensi SHE Committee dan disetujui oleh Branch Manager. 2) Prosedur K3L PT Trakindo Utama Surabaya memiliki dokumen prosedur K3L yang menggambarkan aktivitas antara dua atau lebih departemen atau fungsi organisasi yang saling berhubungan. Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa semua aktivitas dilakukan secara baku sesuai dengan standard dan kebutuhan perusahaan. Prosedur disusun oleh PIC SHE, Departemen Head dengan asistensi SHE Committee, dan disetujui oleh Branch Manager. 3) Instruksi Kerja Perusahaan memiliki dokumen instruksi kerja yang menggambarkan aktivitas satu departemen atau fungsi organisasi dan lebih spesifik ke dalam satu pekerjaan atau proses. Instruksi kerja juga harus secara mendetail menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan tersebut dikerjakan. Instruksi kerja disusun oleh Supervisor atau Foreman dengan asistensi SHE Committee, dan disetujui oleh Department Head atau Section Head. 4) Form Kerja Perusahaan memiliki dokumen lain yang berupa Form. Dokumen ini berupa lembar daftar isian atau checklist yang harus diisi bila diperlukan, untuk mendukung suatu prosedur atau instruksi kerja. Form commit to user 76 akan dibuat berdasarkan kebutuhan perusahaan dalam menjalankan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sistem Manajemen K3 dan lingkungan. Form atau Checksheet yang telah berisi data dinamakan record, yang akan dipelihara dan dikendalikan distribusinya. Form kerja disusun oleh PIC SHE bersama dengan supervisor atau foreman. 5) Dokumen Pendukung Perusahaan memiliki dokumen pendukung yang mencakup semua dokumen dan data selain 4 jenis dokumentasi diatas, seperti surat edaran, bulletin SHE, leaflet, MSDS supplier, laporan kinerja K3L, registrasi aspek dan dampak penting lingkungan, registrasi temuan dan lain-lain. 6) Sistem Penomoran Untuk memudahkan penggunaan dan pendistribusian dokumen yang ada, perusahaan membuat standard sistem penomoran. Sistem penomoran ini akan lebih detail dijelaskan dalam prosedur yang terpisah. 9. Implementasi Program Sebagian program pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan, telah diimplementasikan oleh PT Trakindo Utama Surabaya antara lain sebagai berikut: a. Pengelolaan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun Limbah padat yang terkontaminasi B3 atau limbah padat B3 seperti kain majun dan sarung tangan terkontaminasi, ban bekas, kaleng cat/tinner, commit to user 77 kaleng bekas, grease, botol tinta, botol toner, karet/serpihan karet, tanah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terkontaminasi oli dan lain-lain akan dikumpulkan pada tempat sampah khusus B3 dan dikelola oleh WMI (Waste Management Indonesia). Setiap limbah yang dikirim dicatat pada formulir pengiriman limbah. Limbah cair berupa oli bekas yang berasal dari setiap section di area workshop. Oli bekas tersebut ada yang digunakan kembali dengan cara flushing hingga memenuhi standar mutu pemakaian. Oli bekas yang tidak terpakai akan ditampung di bak dan drum penampungan oli bekas. Selanjutnya oli bekas akan diambil oleh vendor (PPLi ) sebagai pengolah limbah B3 yang telah ditunjuk oleh Bapedal. Limbah cair B3 berupa oli yang tercampur dengan air pada proses pencucian unit/komponen dan pengujian engine dikelola dengan sistem oil trap. Oil trap berfungsi untuk menjebak oli agar terpisah dengan air limbah hasil pencucian. Oil trap dilengkapi dengan sediment trap yang berfungsi memisahkan lumpur dari air dan oli sehinga oil trap bekerja lebih optimal. Terdapat 3 oil trap yang masing-masing terletak di dyno room, cleaning component dan washpad area, serta 1 oil trap finishing. Oli yang mengapung pada oil trap akan diambil setiap hari dan dikumpulkan pada drum B3 cair yang selanjutnya juga akan diambil oleh vendor (PPLi). Air yang melewati sistem oil trap akan otomatis mengalir ke dalam ground tank untuk ditampung dan digunakan kembali dalam proses pencucian unit di washpad. commit to user 78 b. Pengelolaan bahan-bahan dan limbah yang tidak berbahaya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam hal penanganan, penyimpanan dan pembuangan limbah yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, PT Trakindo Utama Surabaya memilahnya sebagai berikut : 1) Limbah Padat Domestik Limbah padat umumnya berupa kertas, plastik, tissue, daundaunan, dan sampah domestik. Limbah tersebut setiap harinya dikumpulkan pada bak sampah dan diangkut oleh petugas SIER sebagai pengelola kawasan industri Rungkut dan selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk area workshop dan warehouse selain sampah berupa kertas dan plastik, terdapat pula limbah berupa kayu, besi dan baja. Besi dan baja tersebut dikumpulkan di tempat sampah khusus besi, kemudian setiap bulan dijual kepada vendor. Demikian pula dengan limbah kayu, dikumpulkan dalam tempat sampah kayu dan dijual kepada vendor. 2) Limbah Gas Dalam kegiatan operasionalnya PT Trakindo Utama Surabaya menghasilkan limbah gas yang dapat mencemari lingkungan dan gangguan kesehatan. Limbah gas yang berasal dari workshop berupa tabung Oksigen dan Nitrogen yang digunakan di welding bay untuk pengelasan, gas CO & NOx dari proses cutting hose di hose room warehouse, pengetesan nozzle/injector pada FIP room dan testload engine pada dyno room. Limbah gas di dalam ruangan tersebut commit to user 79 dikendalikan dengan menggunakan local exhauster sehingga aman bagi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karyawan yang bekerja dan dilakukan pengukuran dan pemantauan emisi gas buang agar tidak melebihi baku mutu udara. 3) Limbah Cair Domestik Limbah cair domestik berasal dari pembuangan MCK workshop, warehouse dan office bermuara di septictank, sementara air hujan yang berasal dari sekitar area bangunan dan air buangan dari kantin dan pantry dialirkan langsung ke saluran pembuangan limbah kota. Saluran pembuangan limbah cair domestik kantor dan warehouse juga dialirkan menuju saluran drainase kota. Pengelolaan limbah cair domestik yaitu dengan pembuatan saluran air untuk dialirkan ke saluran drainase kota. Limbah cair domestik tidak mengandung bahan berbahaya sehingga dapat dialirkan langsung ke saluran drainase kota. 10. Pemantauan dan Pengukuran Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan di PT Trakindo Utama Surabaya juga dilakukan terhadap semua operasi dan aktivitas yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Perusahaan menjamin tersedianya tempat dan lingkungan kerja yang aman serta serasi bagi berlangsungnya proses kerja yang produktif. SHE Departement bertanggung jawab melakukan identifikasi aspek lingkungan yang meliputi emisi gas, emisi debu, kebisingan, kualitas air limbah dan limbah di tempat kerja dimana berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. commit to user 80 Upaya pengukuran dan pemantauan aspek lingkungan tersebut dilakukan baik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id secara independen atau bersama dengan instansi atau ahli terkait sesuai dengan standar higiene industri. a. Emisi Gas Berikut ini adalah hasil pengukuran emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya yang dilakukan oleh Balai Hiperkes Surabaya pada tanggal 2 Maret 2011 : Tabel 3. Emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya No Lokasi Pengukuran 1 Service Office 2 Kadar Terukur dan NAB (ppm) SO2 Ox CO NO2 (25) (3) (2) (0.1) Parameter Suhu RH (ºC) (%) 0 0.0099 <LD 0.0218 26.5 65 Main Office 0.3 0.0184 0.0017 <LD 25.2 65 3 Fuel Injection Pump (FIP) 1.3 0.0119 <LD 0.0027 26.4 72 4 Workshop 1.3 0.0053 0.0023 0.0105 32.5 72 5 Painting area 2 0.0045 0.0011 0.0086 31.9 60 6 Tool Store 1.3 0.0170 0.0024 0.0037 30.1 68 7 Pre Delivery Inspection Area 1.3 0.0072 0.0005 0.0153 32.3 65 8 Dyno Test Room 1 0.0119 0.0013 0.0073 29.6 70 9 Engine Disassembly 1 0.0060 0.0001 0.0093 32.6 53 10 Cleaning Component 1 0.0060 0.0001 0.0093 32.6 53 11 Warehouse 0.7 0.0120 0.0014 0.0065 33.2 57 Sumber: Laporan hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja dari Balai Hiperkes Surabaya pada tahun 2011. commit to user 81 b. Emisi Debu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu dari Balai Hiperkes Surabaya yang dilakukan pada tanggal 2 Maret 2011 menggunakan alat low volume dust sampler (LVS) dengan metode pengujian Gravimetri, kadar debu di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kadar Debu di Lingkungan Kerja PT Trakindo Utama Surabaya Parameter Lokasi Pengukuran Kadar Terukur (mg/m³) Waktu Pengukuran (menit) Suhu (ºC) RH (%) 1 Service Office 0.0286 30 26.5 65 2 Main Office 0.0165 30 25.2 65 3 Fuel Injection Pump (FIP) 0.00123 30 26.4 72 4 Workshop 0.1367 30 32.5 72 5 Painting area 0.2339 30 31.9 60 6 Tool Store 0.0338 30 30.1 68 7 Pre Delivery Inspection Area 0.1171 30 32.3 65 8 Dyno Test Room 0.0963 30 29.6 70 9 Engine Disassembly 0.0972 30 32.6 53 10 Cleaning Component 0.0972 30 32.6 53 11 Warehouse 0.1129 30 33.2 57 No Sumber: Laporan hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja dari Balai Hiperkes Surabaya pada tahun 2011. commit to user 82 c. Kebisingan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan hasil pengukuran lingkungan kerja yang dilakukan oleh SHE departement dengan menggunakan alat Multimeter 4 IN 1, intensitas kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah sebagai berikut: Tabel 5. Intensitas kebisingan di PT Trakindo Utama Surabaya No Lokasi Pengukuran Leq Kebisingan (dBA) Sumber bising Waktu NAB pemajanan (dBA) (jam) 1 Main Office 53.7 Aktifitas kantor 8 85 2 Service Office 52.6 Aktifitas kantor 8 85 3 Warehouse 57.9 Operasional 8 85 4 Tool Store 59 Operasional 8 85 5 Workshop Engine 61.9 Operasional 8 85 6 Workshop Machine 64.7 Operasional 8 85 7 Dyno test 95.7 Operasional 8 85 8 Disassembly 77.3 Operasional 8 85 9 Washpad 64.2 Operasional 8 85 10 Painting 64.7 Operasional 8 85 Sumber: SHE Measurement bulan Maret tahun 2011 PT Trakindo Utama Surabaya d. Kualitas Air Limbah Pengujian kualitas air limbah setelah melalui proses pengolahan limbah dengan sistem oil trap ini dilakukan setiap 3 bulan sekali, dan berikut adalah hasil pengukuran dari laboratorium pengujian dan kalibrasi Baristand industri Surabaya pada tanggal 15 April 2011: commit to user 83 Tabel 6. Hasil uji kualitas air limbah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil uji (mg/l) No Parameter Uji Ground tank Ground tank Dyno room Washpad 1 pH 7.3 7.4 2 Zat padat terlarut (TDS) 94 240 3 Zat padat tersuspensi (TSS) 2 36 4 Minyak dan Lemak 3.25 4 5 BOD 3.05 14 6 COD 4.18 33 Sumber: Laporan hasil uji air limbah dari laboratorium pengujian dan kalibrasi Baristand industri Surabaya 11. Audit Berkelanjutan, Tinjauan Manajemen, Perbaikan dan Tindak Lanjut PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melakukan audit internal untuk sistem manajemen lingkungan secara keseluruhan. Namun terdapat audit Contamination Control yang merupakan standar dari Caterpillar untuk mengontrol masuknya contaminant ke system untuk menjaga agar produk Caterpillar mempunyai ketangguhan dan dapat menghasilkan nilai tambah dan keuntungan sebesar-besarnya bagi pengguna. Audit ini dilakukan setiap minggu sekali oleh SHE Departement. Hasil audit dirangkum dalam minutes of meeting audit (MOM) contamination control dan star rating calculator. MOM contamination control menjabarkan tentang kondisi-kondisi yang kurang sesuai dengan kriteria audit. Keduanya akan dikomunasikan ke semua pihak terutama foreman/supervisor masing-masing section agar segera dilakukan tindakan perbaikan. commit to user 84 12. Audit eksternal, Sertifikasi dan Perbaikan Berkelanjutan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Setelah semua unsur-unsur dalam elemen ISO terpenuhi, PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk melakukan audit eksternal untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001. B. PEMBAHASAN 1. Penilaian Awal Keputusan PT Trakindo Utama Surabaya untuk melakukan penilaian awal oleh konsultan eksternal yang berkompeten adalah sangat benar. Karena hasil dari penilaian awal ini akan digunakan untuk menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai. Karena penilaian awal belum dilakukan, maka menurut W.Lee.Kuhre dalam bukunya “ Sertifikasi ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan" dapat disarankan pada saat penilaian awal nanti harus mencakup hal-hal berikut ini: a. Salinan Standard ISO 14000 b. Daftar-daftar peraturan utama yang dapat diterapkan. c. Daftar dampak utama dari kegiatan operasional d. Pengawasan lingkungan yang berlangsung saat ini e. Aktivitas tambahan yang diperlukan dan area yang harus dicakup f. Perkiraan biaya dan manfaat commit to user 85 Berdasarkan perpustakaan.uns.ac.id SNI 19-14004-2005 tentang Sistem Manajemen digilib.uns.ac.id Lingkungan-Panduan Umum tentang Prinsip, Sistem dan Teknik Pendukung, metode yang dapat digunakan untuk mengkaji praktek dan prosedur manajemen lingkungan yang telah ada meliputi: a. Wawancara dengan orang-orang yang bekerja saat ini atau sebelumnya untuk menentukan lingkup kegiatan produk dan jasa organisasi saat ini dan sebelumnya. b. Evaluasi komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan dengan pihakpihak yang berkepentingan, termasuk keluhan, persoalan yang terkait dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, insiden dan kecelakaan lingkungan atau yang terkait di masa lampau. c. Pengumpulan informasi yang terkait dengan praktik manajemen lingkungan saat ini seperti: 1) Pengendalian proses terhadap pengadaan bahan kimia berbahaya dan beracun. 2) Penyimpanan dan penanganan bahan kimia (seperti penampung sekunder, housekeeping, penyimpanan bahan kimia yang tidak selaras) 3) Pengendalian emisi yang menyebar (fugitive). 4) Metode pembuangan limbah. 5) Peralatan kesiagaan dan tanggap darurat. 6) Penggunaan sumber daya 7) Perlindungan terhadap vegetasi dan habitatnya selama masa knstruksi. commit to user 86 8) Perubahan sementara pada proses perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9) Program pelatihan lingkungan 10) Proses kajian dan persetujuan untuk prosedur pengendalian operasional 11) Kelengkapan rekaman pemantauan dan atau kemudahan dalam pengambilan rekaman masa lalu. Kajian dapat dilakukan dengan menggunakan daftar periksa, diagram alir proses, wawancara,inspeksi lapangan dan hasil pengukuran yang lalu dan saat ini, hasil audit sebelumnya atau kajian lainnya tergantung pada sifat kegiatan, produk dan jasa. Hasil kajian sebaiknya didokumentasikan sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk menetapkan ruang lingkup dan membentuk atau menyempurnakan sistem manajemen lingkungan termasuk kebijakan lingkungannya. 2. Kebijakan Lingkungan Kebijakan K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) PT Trakindo utama Surabaya merupakan pernyataan komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama yang menyatakan bahwa Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan menjadi prioritas utama. Kebijakan ini telah didokumentasikan, diterapkan dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan, pelanggan serta mitra kerja. Kebijakan K3L ditinjau ulang secara berkala 1 (satu) tahun sekali atau bila terjadi perubahan internal dan eksternal yang mempunyai dampak terhadap K3 dan Lingkungan secara berarti. commit to user 87 Sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan K3L yang dimiliki PT perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Trakindo utama Surabaya telah memenuhi kriteria ISO 14001 elemen 4.2 mengenai kebijakan lingkungan, yaitu: a. Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya. b. Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran dengan menciptakan dan meningkatkan kepedulian lingkungan hidup, mengelola semua aspek dan dampak lingkungan di area kerja secara efektif, mencegah polusi yang berakibat penurunan daya dukung lingkungan. c. Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan peraturan lingkungan yang relevan dan dengan persyaratan lain yang bisa dilakukan oleh organisasi. d. Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan. e. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke semua karyawan. f. Tersedia untuk umum. Kebijakan K3L yang ditandatangani oleh Presiden Direktur bersama Direktur Admin PT Trakindo Utama ini menurut W.Lee.Kuhre adalah benar karena sekurangnya presiden dari perusahaan harus menandatangani sebab hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli pada usaha pengelolaan commit to user 88 lingkungan yang dilakukan Menurut Joko winarno, kebijakan lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id merupakan penggerak untuk menerapkan dan menyempurnakan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) perusahaan sehingga kebijakan ini dapat memelihara dan potensial menyempurnakan kinerja lingkungan. Untuk itu kebijakan PT Trakindo Utama mencerminkan komitmen manajemen puncak untuk mematuhi hukum yang berlaku dan penyempurnaan berkelanjutan. Meskipun PT Trakindo Utama Surabaya menggabungkan kebijakan lingkungan ke dalam kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang bersifat umum, tetapi menurut W.Lee.Kuhre ini adalah ide yang baik. Karena hal-hal tersebut sangat berhubungan. Meski kebijakan lingkungan dan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja ditangani oleh tim pekerja yang berbeda, mereka akan lebih padu dalam bekerjasama sebagai suatu tim bila keduanya dimasukkan dalam kebijakan yang dibuat dan mereka dengan jelas mengetahuinya. Namun ada baiknya jika perusahaan memiliki satu atau dua kebijakan yang spesifik sesuai dengan permasalahan lingkungan dan peluang yang dihadapi perusahaan. Sebagai contoh, minimalisasi limbah biasanya menjadi kebijakan yang lebih spesifik jarena pentingnya hal tersebut, efisiensi penggunaan air dan sumber daya. 3. Mendapatkan Sumber Daya Sejak Awal Sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, sumber daya pelatihan dan komunikasi. Hal tersebut telah sesuai dengan persyaratan commit to user 89 ISO 14001 elemen 4.4.1 mengenai Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kewenangan, yang menyebutkan bahwa manajemen harus memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan. Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan ketrampilan khusus, sarana operasional, teknologi dan sumber daya keuangan. a. Sumber Daya Manusia (Personil) PT Trakindo Utama Surabaya menetapkan suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih efektif dan terarah. Mekanisme organisasai berawal dari branch manager dan keputusan SHE Committee kemudian disampaikan kepada manager, PIC SHE kemudian ke supervisor, foreman dan karyawan. Namun menurut W.Lee.Kuhre, organisasi dengan mekanisme tradisional dan berbentuk piramida seperti yang diterapkan di PT Trakindo Utama Surabaya tidak cocok bagi suatu usaha pemecahan masalah yang cepat dalam suatu krisis lingkungan atau implementasi dari programprogram inovatif dan proaktif. Struktur yang lebih ringkas atau yang bersifat organis yang bersifat biasanya di tangani oleh pekerja profesional yang lebih berpengalaman lebih cocok untuk keadaan–keadaan tersebut. Seorang ahli di bidang lingkungan yang dimiliki PT Trakindo Utama yang mempunyai gelar magister lingkungan dan cukup berpengalaman adalah sangat tepat dengan kualifikasi personil untuk mengelola lingkungan. Namun ahli tersebut berada di head office, dan perusahaan cabang seperti commit to user 90 PT Trakindo Utama Surabaya hanya dapat berkonsultasi apabila menemui perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id masalah lingkungan. Sehingga alangkah baiknya jika PT Trakindo Utama Surabaya juga mempunyai seorang ahli di bidang lingkungan yang khusus mengelola di wilayah PT Trakindo Utama Surabaya itu sendiri. b. Sumber Daya Keuangan Manajemen puncak PT Trakindo Utama Surabaya telah memastikan adanya sumber daya keuangan yang cukup untuk mengelola lingkungan untuk mendukung pelaksanaan tujuan, sasaran dan program lingkungan sesuai dengan kebijakan. Namun menurut W.Lee.Kuhre, salah satu cara untuk menjamin bahwa sumber daya keuangan telah dimasukkan dalam anggaran dengan baik dan untuk memuaskan auditor ISO adalah dengan menunjukkan jumlah yang ada dalam anggaran saat ini. Contohnya seperti anggaran untuk gaji personil lingkungan, biaya, pajak lingkungan dan denda lingkungan, pasokan lingkungan, proyek lingkungan yang produktif, pelatihan dan pengembangan lingkungan, perjalanan untuk masalah-masalah lingkungan, vendor lingkungan dan biaya pembersihan. c. Sumber Daya Informasi Penyediaan akses ke berbagai sumber informasi di PT Trakindo Utama Surabaya sangat berguna agar individu-individu yang menangani masalah lingkungan dapat menjalankan pekerjaan mereka secara efisien. commit to user 91 d. Pelatihan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pelatihan adalah hal yang penting bagi pengelolaan lingkungan dan seluruh karyawan di usahakan untuk mendapatkannya sehingga karyawan mengerti dan diharapkan sadar arti pentingnya lingkungan. PT Trakindo Utama Surabaya telah mengidentifikasi, menyiapkan dan melaksanakan program pelatihan untuk memberikan pengembangan wawasan dan penyadaran kepada seluruh karyawan yang pekerjaannya menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Hal ini telah memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.2 mengenai Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran. Program pelatihan yang dilaksanakan PT Trakindo Utama Surabaya seperti: Enviromental training yang meliputi materi pengenalan lingkungan, pengenalan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, dokumen lingkungan, pengelolaan limbah B3, toksikologi lingkungan, program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER), dan pengukuran lingkungan kerja yang diikuti oleh Branch Manager dan SHE personel, basic fire fighting dan first aid training untuk seluruh satgas TKTD, training prosedur pembuangan dan monitoring limbah bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) ini sesuai dengan petunjuk praktis Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran dalam SNI 19-14004-2005 tentang Sistem Manajemen Lingkungan-Panduan Umum tentang Prinsip, Sistem dan Teknik Pendukung. Namun sebaiknya perusahaan juga memberikan program pelatihan kepada seluruh karyawan untuk mendapatkan komitmen terhadap commit to user 92 kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran organisasi serta rasa tanggung perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jawab dari setiap karyawan. e. Komunikasi PT Trakindo Utama Surabaya telah membuat dan memelihara prosedur untuk komunikasi internal maupun eksternal, untuk memberikan informasi terbaru kepada karyawan tentang kinerja K3 dan lingkungan, aspek lingkungan serta sistem manajemen lingkungan. Disamping itu juga, komunikasi internal ditujukan untuk memperoleh atau memberikan masukan dari atau ke karyawan mengenai kebijakan K3L, tujuan, sasaran dan program manajemen lingkungan di perusahaan. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.3. Komunikasi, bahwa organisasi harus menetapkan prosedur untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari pihak yang berkepentingan. 4. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya sudah melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul dari setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi mengandung dampak pada lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.1. Aspek Lingkungan. Proses identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan PT Trakindo Utama Surabaya saat ini dilakukan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3 menggunakan form JSA) dan form HIRA. Meskipun aspek lingkungan sudah identifikasi dari setiap langkah kegiatan operasional, perlu dilakukan commit to user 93 pendekatan lebih khusus dalam mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang ditimbulkan. Seperti yang dijelaskan dalam SNI 19-14004-2005, panduan untuk mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan dimulai dengan memahami kegiatan, produk dan jasa selanjutnya baru melakukan identifikasi aspek lingkungan, memahami dampak lingkungan, kemudian menentukan aspek lingkungan penting. PT Trakindo Utama Surabaya baru mengidentifikasi aspek dan dampak dari emisi ke udara, pembuangan ke air, pembuangan ke tanah, limbah dan produk samping saja, sehingga perlu mengembangkan aspek yang diidentifikasi seperti penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, penggunaan energi, pancaran energi serta dampak pada masyarakat. 5. Identifikasi Persyaratan Peraturan Perundangan dan Peraturan Lainnya PT Trakindo Utama Surabaya telah mengidentifikasi dan berusaha mengimplementasikan Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini seperti Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.2. Persyaratan peraturan perundangundangan dan peraturan lainnya bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang persyaratan peraturan perundangan yang berlaku dan commit to user 94 persyaratan lainnya yang terkait dengan aspek lingkungan serta menentukan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bagaimana persyaratan tersebut berlaku terhadap aspek lingkungannya. 6. Tujuan, Sasaran dan Lingkungan Tujuan dan sasaran PT Trakindo Utama Surabaya direncanakan oleh SHE Committee dengan berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta daftar peraturan lingkungan dan Persyaratan Lainnya. Rencana ini dirundingkan dalam pertemuan SHE Committee dengan mempertimbangkan persyaratan-persyaratan operasi, waktu, keuangan, teknis dan bisnis serta pendapat-pendapat dari pihak lain yang terkait. SHE Committee menetapkan tujuan dan sasaran K3L secara keseluruhan yang sesuai dengan hasil perundingan dalam pertemuan SHE Committee, kemudian SHE Departement memasukkannya ke dalam daftar tujuan dan sasaran. Tujuan dan Sasaran K3 ditetapkan untuk jangka waktu setahun. Tujuan ini mungkin diperbarui atau diubah untuk mengikuti perubahan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.3. Tujuan, sasaran dan program bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut. Program manajemen lingkungan merupakan strategi yang dipilih sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan. Branch Head, Department Head dan Supervisor bagian yang bertanggung jawab terhadap setiap tujuan dan sasaran K3L perusahaan, menyiapkan program-program yang menjelaskan tahapan untuk mencapainya. Hal ini telah sesuai dengan commit to user 95 persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.3. tujuan, sasaran dan program bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang mencakup pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi serta cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. 7. Pemanfaatan Dokumen dan Sumber Daya yang Tersedia Langkah PT Trakindo Utama Surabaya untuk memanfaatkan dokumentasi dari beberapa elemen OHSAS 18001 untuk digunakan kembali dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan hanya sedikit perubahan atau seperti apa adanya dinilai sangat efektif. Karena hal ini dapat menghemat biaya untuk membuat dan menerapkan prosedur baru. 8. Persiapan Prosedur Operasi dan Rencana Tindakan a. Pengawasan Pengadaan dan Vendor Semua pengadaan barang/jasa berikut fasilitas kerja harus memperhatikan aspek K3L dengan tujuan mengenali secara dini adanya bahaya dan risiko yang mungkin melekat pada produk yang dibeli. Departemen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa bersama bagian SHE memastikan bahwa proses pembelian barang/jasa telah memperhatikan spesifikasi yang dibutuhkan dan aspek K3L dari barang/jasa tersebut. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional, yaitu organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek lingkungan penting commit to user 96 yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan oleh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku kepada pemasok, termasuk kontraktor. b. Persetujuan dan Pelacakan Bahan-Bahan Kimia PT Trakindo Utama Surabaya mengidentifikasi material, limbah bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) dalam operasi bisnisnya. Sub elemen ini mencakup penanganan, penyimpanan dan pembuangan material/limbah B3. Pelacakan bahan-bahan kimia merupakan salah satu upaya pengelolaan B3. Hal ini penting untuk dilakukan karena merupakan upaya untuk meraih sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Serta untuk memenuhi Undang-undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. c. Persetujuan dan Pelacakan Peralatan Kritis Perusahaan melakukan identifikasi terhadap peralatan kritis (termasuk perlengkapan kerja dan fasilitas) yang dalam pemasangan, pemakaian atau penyimpanannya memiliki potensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional. d. Prosedur Pengendalian Proses PT Trakindo Utama Surabaya telah membuat prosedur untuk mengendalikan proses atau sistem kerja yaitu identifikasi aspek dan dampak lingkungan, penerapan sistem work permit, penerapan isolasi energi, commit to user 97 pemakaian alat pelindung diri (APD), penerapan rambu dan tanda perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keselamatan, pengawasan kerja secara terstruktur dan sistematis, inspeksi umum, mekanisme keberatan kerja. Sedangkan dalam ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional ditetapkan bahwa organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan dengan menetapkan kriteria operasi dalam prosedur. Sehingga prosedur pengendalian proses atau sistem kerja PT Trakindo Utama Surabaya telah memenuhi ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional. e. Prosedur Gawat Darurat Untuk menangani keadaan darurat yang mungkin terjadi di PT Trakindo Utama Surabaya menyusun prosedur keadaan darurat, membentuk Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD), pelatihan yang memadai, sarana pendukung seperti sistem komunikasi, alarm kebakaran, alat pemadam api ringan, jalur evakuasi, dan muster point. Keandalan prosedur tanggap darurat diuji cobakan minimal 1 tahun sekali dan hasilnya akan dievaluasi untuk pengembangan lebih lanjut. Sedangkan dalam ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat ditetapkan bahwa organisasi harus melakukan tindakan terhadap situasi darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan, menetapkan prosedur untuk commit to user 98 mengidentifikasi potensi situasi darurat, meninjau dan menguji prosedur perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tersebut secara berkala. Sehingga dapat dikatakan bahwa upaya PT Trakindo Utama Surabaya untuk menangani keadaan darurat telah memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat. f. Prosedur Penanggulangan Pencemaran/Tumpahan Prosedur penanggulangan pencemaran/tumpahan baik di lantai beton maupun di tanah yang telah ditetapkan oleh PT Trakindo Utama Surabaya ini juga merupakan persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat, yaitu organisasi harus melakukan tindakan terhadap situasi darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mencegah atau mengatasi dampak lingkungan negatif yang ditimbulkan. g. Pengawasan Catatan dan Dokumen Perusahaan telah membuat dan memelihara informasi dalam media cetak untuk menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen lingkungan dan interaksinya serta memberikan petunjuk atau arahan kepada dokumen yang terkait. Tingkat keakuratan dokumentasi sistem manajemen lingkungan selalu ditinjau ulang sehingga dapat menggambarkan elemen kunci dari sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.5 pengendalian dokumen. commit to user 99 9. Implementasi Program perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PT Trakindo Utama Surabaya telah berkomitmen dalam kebijakan K3L untuk selalu menciptakan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup, mengelola semua aspek dan dampak lingkungan di area kerja secara efektif dan mencegah polusi yang berakibat penurunan daya dukung lingkungan. Hal ini ditunjukkan melalui program pengelolaan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari setiap kegiatan operasionalnya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional dan peraturan Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebagian program pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan, telah diimplementasikan oleh PT Trakindo Utama Surabaya antara lain dengan mengelola limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun maupun limbah domestik. Dalam Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun pasal 3 disebutkan bahwa “setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkan itu secara langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa pengolahan terlebih dahulu”. Untuk memenuhi peraturan tersebut maka PT Trakindo Utama Surabaya mengelola limbah B3 padat dengan mengumpulkannya, menyimpan kemudian menyerahkan kepada pihak pengolah limbah, dan limbah B3 cair dikelola dengan sistem oil trap untuk memisahkan air dengan oli kemudian limbah ditampung dan juga diserahkan kepada pihak pengolah limbah. Hasil pengujian kualitas air limbah setelah melewati sistem oil trap menunjukan commit to user 100 bahwa air limbah tersebut tidak melebihi baku mutu menurut Keputusan Menteri perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri seperti yang dijelaskan pada bagian pemantauan dan pengukuran. Air limbah tersebut dimanfaatkan kembali oleh PT Trakindo Utama Surabaya untuk proses pencucian unit di washpad, yang merupakan upaya efisiensi sumber daya air. 10. Pemantauan dan Pengukuran Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan oleh PT Trakindo Utama Surabaya untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran, bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara program untuk secara berkala memantau dan mengukur karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan dampak lingkungan penting. Selain itu pemantauan dan pengukuran lingkungan ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar dampak lingkungan yang dihasilkan tidak melanggar peraturan perundangan. Berikut adalah analisa dari masing-masing pengukuran: a. Emisi Gas Hasil pengukuran emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya seperti yang tertera pada tabel 3 menunjukkan emisi gas karbon monoksida (CO) tertinggi yang terukur adalah sebesar 1.3 ppm. Untuk gas Nitogen Dioksida (NO2) tertinggi sebesar 0.0184 ppm, emisi gas Sulfur Dioksida (SO2) tertinggi sebesar 0.0024 ppm, dan emisi Oksidan tertinggi sebesar 0.0218 ppm. commit to user 101 Sedangkan menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 01/MEN/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja, emisi gas tertinggi yang diperkenankan untuk karbon monoksida (CO) sebesar 25 ppm, untuk gas Nitogen Dioksida (NO2) sebesar 3 ppm, gas Sulfur Dioksida (SO2) sebesar 2 ppm, dan emisi Oksidan sebesar 0.1 ppm. Sehingga dapat dikatakan bahwa emisi gas di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya masih dibawah nilai ambang batas dan tidak mencemari lingkungan udara. b. Emisi Debu Hasil pengukuran kadar debu di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya seperti yang tertera pada tabel 4 menunjukkan kadar debu tertinggi yang terukur adalah sebesar 0.2339 mg/m³. Sedangkan menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja, kadar debu tertinggi yang diperkenankan sebesar 10 mg/m³. Sehingga dapat dikatakan bahwa kadar debu di lingkungan kerja PT Trakindo Utama Surabaya masih dibawah nilai ambang batas dan tidak mencemari lingkungan udara. c. Kebisingan Tenaga kerja bekerja dalam waktu kerja 8 jam sehari dan selama itulah mereka terpapar kebisingan dari kegiatan operasional maupun aktivitas kantor. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas kebisingan seperti yang commit to user 102 tertera dalam tabel 5, menunjukan bahwa paparan kebisingan tertinggi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebesar 95.7 dBA yaitu pada dyno room saat proses test load engine. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP- 51/MEN/1999 pasal 3 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja, bahwa nilai ambang batas kebisingan ditetapkan sebesar 85 dBA dengan waktu pemajanan 8 jam per hari. Berdasarkan Kepmenaker tersebut dapat dikatakan bahwa kebisingan di dyno room saat proses test load engine sebesar 95.7 selama 8 jam sehari telah melebihi nilai ambang batas. Oleh karena itu PT Trakindo Utama Surabaya melakukan upaya pengendalian dengan melakukan isolasi terhadap tenaga kerja dengan menggunakan ruang control dan menyediakan ear muff yang dapat mengurangi paparan intensitas kebisingan sebesar 25 dBA. Sehingga paparan intensitas kebisingan yang diterima pekerja tinggal 70,7 dBA. Sehingga dapat dikatakan bahwa pekerja di dyno room dapat bekerja selama 8 jam sehari dengan aman dan pekerja di ruangan lain juga dapat bekerja selama 8 jam sehari tanpa menggunakan alat pelindung telinga karena intensitas kebisingan masih dibawah nilai ambang batas kebisingan. d. Kualitas Air Limbah Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air limbah dapat dianalisa dengan membandingkannya dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk Kegiatan Industri, yaitu sebagai berikut: commit to user 103 Tabel 7. Analisa Kualitas Air Limbah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil uji (mg/l) No Parameter Uji Ground tank Ground tank Dyno room Washpad Baku Mutu (mg/l) Analisa 1 pH 7.3 7.4 6-9 < baku mutu 2 Zat padat terlarut (TDS) 94 240 2000 < baku mutu 3 Zat padat tersuspensi (TSS) 2 36 200 < baku mutu 4 Minyak dan Lemak 3.25 4 10 < baku mutu 5 BOD 3.05 14 50 < baku mutu 6 COD 4.18 33 100 < baku mutu Berdasarkan hasil uji tersebut, air limbah di ground tank dyno room dan ground tank washpad tidak melebihi dari baku mutu limbah cair, karena telah dilakukan proses pengelolaan dengan sistem oil trap. Air limbah tersebut masih dapat digunakan kembali untuk proses pencucian unit di washpad area. 11. Audit Berkelanjutan, Tinjauan Manajemen, Perbaikan dan Tindak Lanjut PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melaksanakan audit internal secara keseluruhan, untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan audit internal pada jangka waktu yang direncanakan untuk menentukan dan menyediakan informasi kepada manajemen mengenai apakah sistem sesuai dengan rencana yang telah dibuat serta telah dilaksanakan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Selain itu juga untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk perbaikan dalam sistem manajemen lingkungan perusahaan. Hal ini disesuaikan dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.5.5 audit internal. commit to user 104 Audit sebaiknya direncanakan dan dilaksanakan oleh auditor-auditor yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id objektif dan tidak memihakyang bila perlu dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang diseleksi dari dalam organisasi atau diambil dari luar organisasi. Kemampuan kolektif dari para auditor sebaiknya mencukupi untuk mencapai tujuan dan ruang lingkup audit tersebut dan menjaga kepercayaan terhadap hasil audit. Hasil audit dimuat dalam bentuk laporan dan digunakan untuk memperbaiki atau mencegah ketidaksesuaian, untuk memenuhi satu atau lebih tujuan dari program audit, dan menyiapkan masukan untuk penyelenggaraan tinjauan manajemen. 12. Audit eksternal, Sertifikasi dan Perbaikan Berkelanjutan PT Trakindo Utama Surabaya bertekad melaksanakan audit eksternal untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan dan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan sistem manajemen lingkungan yang sudah berjalan. Karena perusahaan akan memperoleh sertifikasi apabila dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit. commit to user perpustakaan.uns.ac.id BAB V digilib.uns.ac.id SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan, observasi, wawancara, pengukuran dan analisa data yang penulis lakukan maka dapat diambil simpulan mengenai langkah-langkah pelaksanaan sistem manajemen lingkungan di PT Trakindo Utama Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Penilaian awal telah direncanakan PT Trakindo Utama Surabaya untuk dilaksanakan oleh konsultan eksternal yang berkompeten. Dari hasil penilaian awal tersebut perusahaan dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai. 2. Kebijakan K3L yang dimiliki PT Trakindo utama Surabaya telah memenuhi kriteria ISO 14001 elemen 4.2 mengenai kebijakan lingkungan, yaitu: sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan, mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran, mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lain, didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta dikomunikasikan ke semua karyawan. 105 commit to user 106 3. Sumber daya yang dipersiapkan PT Trakindo Utama Surabaya meliputi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, sumber daya pelatihan dan komunikasi. Hal tersebut telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.1 mengenai Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan, yang menyebutkan bahwa manajemen harus memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan. 4. PT Trakindo Utama Surabaya sudah melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi terhadap segala aspek lingkungan yang timbul dan berpotensi timbul dari setiap benda, bahan, aktifitas rutin & non rutin, dan kondisi yang berpotensi mengandung dampak pada lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.1. Aspek Lingkungan. 5. PT Trakindo Utama Surabaya telah mengidentifikasi dan berusaha mengimplementasikan Peraturan lingkungan dan Persyaratan lainnya yang relevan ini seperti Konvensi Internasional, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Lisensi, Perijinan, Standard Bisnis dan Industri, maupun standard yang ditetapkan oleh customer tempat PT Trakindo Utama Surabaya melakukan pelayanan kerja. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 elemen 4.3.2. Persyaratan peraturan perundangundangan dan peraturan lainnya. 6. Tujuan, sasaran dan program lingkungan PT Trakindo Utama Surabaya direncanakan oleh SHE Committee dengan berpedoman kepada Kebijakan K3L, hasil identifikasi aspek lingkungan serta daftar peraturan lingkungan dan commit to user 107 Persyaratan Lainnya. Hal ini telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id elemen 4.3.3. Tujuan, sasaran dan program bahwa organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut serta program untuk mencapai tujuan dan sasarannya. 7. PT Trakindo Utama Surabaya memanfaatkan dokumentasi dari beberapa elemen OHSAS 18001 untuk digunakan kembali dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan hanya sedikit perubahan atau seperti apa adanya seperti pada unsur pelatihan, dokumentasi, komunikasi dan prosedur tanggap darurat. 8. Persiapan prosedur operasi dan rencana tindakan di PT Trakindo Utama Surabaya meliputi: pengawasan pengadaan dan vendor, persetujuan dan pelacakan bahan-bahan kimia, persetujuan dan pelacakan peralatan kritis, prosedur pengendalian proses, prosedur gawat darurat, prosedur penanggulangan pencemaran/tumpahan, pengawasan catatan dan dokumen. Hal tersebut telah memenuhi ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional, elemen 4.4.7 kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dan elemen 4.4.5 pengendalian dokumen. 9. Implementasi program pengelolaan dampak lingkungan yaitu dengan mengelola limbah padat, cair, dan gas baik yang mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun maupun yang domestik. Hal ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.4.6 pengendalian operasional dan commit to user 108 peraturan Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hidup. 10. Pemantauan dan pengukuran yang dilakukan oleh PT Trakindo Utama Surabaya untuk memenuhi persyaratan ISO 14001 elemen 4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran. Selain itu pemantauan dan pengukuran lingkungan ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar dampak lingkungan yang dihasilkan tidak melanggar peraturan perundangan. Pemantauan dan pengukuran meliputi emisi gas, emisi debu, kebisingan dan kualitas air limbah. 11. PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melakukan audit internal secara keseluruhan, namun tetap dilakukan pemeriksaan kondisi lingkungan kerja dengan inspeksi. Inspeksi terhadap suatu daerah kerja yang dilaksanakan secara terencana dengan tujuan mengidentifikasi kondisi yang berisiko agar bisa dilakukan tindakan perbaikan. 12. Setelah semua unsur-unsur dalam elemen ISO terpenuhi, PT Trakindo Utama Surabaya bertekad untuk melakukan audit eksternal untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001. B. Saran 1. PT Trakindo Utama Surabaya belum melakukan penilaian awal terhadap pelaksanaan manajemen lingkungan yang sudah berjalan, untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan penilaian awal agar dapat mengetahui dan menentukan aspek-aspek mana yang sebenarnya membutuhkan sistem pengelolaan commit to user 109 lingkungan yang baru, serta tindakan-tindakan untuk memperbaiki dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id melengkapi unsur manajemen lingkungan yang belum sesuai. 2. Kebijakan K3L di PT Trakindo Utama Surabaya masih bersifat umum dalam hal pengelolaan lingkungan, sehingga ada baiknya jika perusahaan memiliki satu atau dua kebijakan yang spesifik sesuai dengan permasalahan lingkungan dan peluang yang dihadapi perusahaan. Sebagai contoh, kebijakan untuk minimalisasi limbah, efisiensi penggunaan air dan sumber daya. 3. Proses identifikasi aspek lingkungan yang dilakukan PT Trakindo Utama Surabaya saat ini dilakukan bersamaan dengan proses identifikasi bahaya K3 menggunakan form JSA dan form HIRA dan aspek yang diidentifikasi hanya dari emisi ke udara, pembuangan ke air, pembuangan ke tanah, limbah dan produk samping saja, sehingga perlu dilakukan pendekatan lebih khusus dalam mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan yang ditimbulkan seperti penggunaan bahan baku dan sumber daya alam, penggunaan energi, pancaran energi serta dampak pada masyarakat. 4. PT Trakindo Utama Surabaya belum pernah melaksanakan audit internal secara keseluruhan, untuk itu sebaiknya perusahaan melakukan audit internal pada jangka waktu yang direncanakan untuk menentukan dan menyediakan informasi kepada manajemen mengenai apakah sistem sesuai dengan rencana yang telah dibuat serta telah dilaksanakan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Selain itu juga untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk perbaikan dalam sistem manajemen lingkungan perusahaan. commit to user 110 5. PT Trakindo Utama Surabaya bertekad melaksanakan audit eksternal untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memperoleh sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan melakukan perbaikan dan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan sistem manajemen lingkungan yang sudah berjalan. Karena perusahaan akan memperoleh sertifikasi apabila dapat lulus sebagian besar komponen yang diaudit. commit to user