BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang yang menjadi awal berkembangnya biofisika adalah studi tentang fisiologi syaraf, yang pada beberapa dekade lalu telah dipahami bahwa terjadi proses dasar sistem komunikasi unik elektrokimia yang berperan penting dalam sistem syaraf kita. Otak kita dan setiap subsistem lain pada sistem syaraf terdiri dari sel yang disebut neuron (sel syaraf). Dalam neuron terdapat axon berupa struktur panjang menyerupai tabung (Edelstein, 1988) dan diketahui bahwa propagasi sinyal syaraf berasal dari listrik yang timbul secara alami. Setelah menginisiasi bagian yang disebut axon hillock, propagasi turun melalui axon ke terminal berikutnya dengan konveksi bebas (synapses) yang dekat dengan neuron. Sinyal propagasi tersebut disebut sebagai ”potensial aksi”. Sebuah neuron memiliki bagian yang disebut dendrit yang menerima sinyal yang diterimanya dan membawanya menuju soma (badan sel). Secara detail peristiwa elektrokimia yang terjadi pada neuron sangatlah kompleks. Diketahui bahwa sinyal neuronal berjalan sepanjang membran sel dari axon dalam bentuk beda potensial lokal sepanjang membran. Dalam keadaan istirahat, sitoplasma (cairan sel) dalam axon memiliki komposisi ionik yang membuat bagian dalam sel berpotensial negatif (beda potensial -70 mV) yang dipengaruhi oleh bagian luarnya. Perbedaan potensial menyebabkan metabolisme dalam sel dengan pompa aktif yang terletak pada membrannya. Secara kontinu, transport ion (Na+) keluar sel dan membawa ion potassium (K+) ke arah sebaliknya, sehingga gradien konsentrasi dapat dipertahankan. Perbedaan ini dan konsentrasi lainnya sepanjang membran menghasilkan potensial total yang dipertahankan sepanjang membran sel hidup (Edelstein KL 1988). 2 Gambar 1. Struktur dasar neuron Deskripsi lengkap telah dilakukan pada tahun 1952 oleh Hogkin, Huxley dan Katz dengan melakukan eksperimen pada sebuah axon berukuran besar dari squid (gurita). Setelah melakukan eksperimen, mereka membuat sebuah model membran yang analogi dengan sirkuit listrik yang memiliki kandungan fisis, seperti konduktivitas ionik yang digambarkan dengan sebuah elemen sirkuit berupa resistor. Model Hodgkin-Huxley adalah berupa empat persamaan diferensial nonlinier terkopel dan membuat hipotesis dengan mengusulkan adanya tiga variabel m, h, dan n yang mempengaruhi koduktivitas ion K+ dan ion Na+ saat melewati membran. Keempat persamaan ODE (Ordinary Differential equation) ini sulit untuk dipecahkan secara eksak, karena derajat nonliniernya yang tinggi. Tetapi dengan memanfaatkan sifat dinamika dari keempat variabel tersebut makna fisis dari eksperimen Hodgkin-Huxley dapat diteliti. Untuk membuat analisis yang lebih umum, pada tahun 1961 Fitzhugh dan Nagumo membuat sebuah model penyederhanaan dari model Hodgkin-Huxley menjadi dua persamaan diferensial nonlinier terkopel. Model yang diusulkan ini mampu menerangkan proses dasar eksitasi dan osilasi pada neuron secara kualitatif (Edelstein KL 1988; Medvedev GS, Kopell N 2001; Georgiev NV 2003). Analisis propagasi potensial aksi dari model Hodgkin-Huxley dikembangkan melalui pendekatan teori gelombang berjalan (Rinzel J, Keller JB. 1973; Tonnelier A 2003; Phillipson PE & Schuster P 2004; Muratov CB 2008). Sedangkan untuk menggambarkan tentang proses propagasi sinyal potensial aksi dari satu neuron ke neuron lainnya membentuk neuronal network (jaringan syaraf) dapat dimodelkan dengan teori sinkronisasi chaotik (Catherine DB et al 2001; Yu L et al 2007; Batista CAS et al 2007), Proses sinkronisasi jaringan 3 syaraf dapat dipelajari dengan pendekatan chaos controlling (Mishra D et al 2006) dan sistem terkopel (Medvedev GS, Kopell N 2001; Igor Belykh et al 2008). Permasalahan menarik dalam penelitian pemodelan neuron adalah adanya arus eksternal sebagai trigger yang menghasilkan potensial aksi (impuls syaraf) sebagai informasi dari satu neuron menuju neuron lainnya dalam neuronal network. Arus eksternal ini dapat berupa arus konstan, arus periodik maupun berupa medan listrik (Mishra D et al 2006; Sims BA 2008) 1.2 Perumusan Masalah a. Bagaimanakah membangun persamaan yang dapat menjelaskan fenomena terjadinya potensial aksi ( impuls syaraf ) dan apakah fenomena tersebut merupakan sistem yang bersifat deterministik ataukah non-deterministik. b. Bagaimanakah memodelkan sistem tersebut dan apakah simulasinya memberikan hasil yang sesuai kenyataan (eksperimen). c. Bagaimanakah bentuk persamaan yang lebih umum yang dapat menjelaskan fenomena perambatan potensial aksi yang secara kualitatif terdapat kemiripan dengan hasil eksperimen. d. Jika telah dibangun persamaan umum untuk sebuah sel neuron, bagaimanakah bentuk persamaan yang dapat menjelaskan interaksi antara banyak neuron membentuk jaringan syaraf. 1.3 Tujuan a. Mempelajari model Dinamika nonlinier yang berlaku pada sistem perambatan impuls sel syaraf. b. Menganalisis kondisi kestabilan dinamika pada model Hodgkin-Huxley. c. Mempelajari propagasi impuls sel syaraf dari model Hodgkin-Huxley. d. Menganalisis kondisi kestabilan dinamika pada model Fitzhugh-Nagumo. e. Mencari parameter kritis terjadinya bifurkasi pada model Fitzhugh-Nagumo 4 f. Membandingkan hasil analisis model Hodgkin-Huxley dengan model Fitzhugh-Nagumo. g. Membuat model mekanisme sinkronisasi jaringan syaraf berdasarkan model Fitzhugh-Nagumo serta Memahami arti fisis dari semua pemodelan impuls syaraf. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini menjadi dasar acuan teori biofisika tentang mekanisme kerja sel syaraf yang berawal dari transport membran menjadi sinyal potensial aksi yang dapat ditransfer dari satu sel ke sel lainnya. Selain itu, mekanisme inipun memiliki kesamaan dengan sistem sel lainya sehingga dapat digunakan sebagai dasar mempelajari mekanisme yang terjadi pada berbagai sel makhluk hidup yang bermanfaaf bagi dunia medis, fisiologi maupun bioteknologi. Selain terkait bidang neurologi prinsip kerja pemodelan dan simulasi jaringan syaraf yang berdasar pada teori sistem dinamika, ini dapat diaplikasikan juga untuk bidang lainnya seperti sinkronisasi sinar laser dibidang sains dan teknik, propagasi gelombang seismik pada seismologi, pemodelan sistem jaringan otot jantung dalam bidang medis, dan sinkronisasi pada sirkuit pada bidang elektronika dan instrumentasi. 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengetahuan tentang sel neuron secara biologi, pemodelan menggunakan system sirkuit seperti pada model Hodgkin-Huxley, Persamaan Fitzhugh-Nagumo, teori sistem Dinamika yang meliputi persamaan diferensial orde pertama (ODE), matriks Jacobi, analisis kestabilan titik kritis, teori bifurkasi serta analisis sinkronisasi chaotik dari persamaan diferensial terkopel. Pembuatan program dengan bahasa pemrograman Maple 11 dan Matlab 7.01 diperlukan untuk memudahkan perhitungan secara numerik maupun eksak juga memudahkan dalam pembuatan grafik solusi persamaan baik ruang fasenya maupun laju perubahan potensial aksi pada model neuron yang dibuat (Brette R et al 2007).