SIDANG TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA KOLEKTOR SURYA V-GROOVE TERHADAP PERUBAHAN ASPEK RATIO PADA HONEYCOM Oleh : NIKO ARIS SUDIYANTO (2104 100 049) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani M, Eng JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Latar belakang Energi fosil yang semakin langkah Peningkatan performansi kolektor surya Perlunya memikirkan alternatif energi Solusi? Solar kolektor Desain sederhana kolektor surya Heat loss karena radiasi Heat loss karena konveksi Penembahan plat transparan Perlunya menggunakan v-groove Perumusan Masalah • • • • • Bagaimana rancang bangun dari kolektor surya vgroove absorber dengan penambahan plat transparan yang efektif dan efisien. Bagaimana pengaruh penambahan honeycomb plastik transparan terhadap koefisien kehilangan panas total kolektor surya. Bagaimana pengaruh dari segi aspek ratio terhadap koefisien kehilangan panas total kolektor surya. Bagaimana pengaruh dari segi aspek ratio terhadap performansi kolektor surya. Bagaimana pengaruh perubahan laju aliran massa inlet terhadap performansi kolektor surya. Tujuan Penelitian • Rancang bangun kolektor surya tipe V-corrugated. • Mengetahui performance dari solar kolektor dengan aspek ratio dan penambahan honeycomb plastik transparan pada V-groove absorber. • Mengurangi heat loss konveksi dan radiasi pada solar collector. • Mengetahui pengaruh dari perubahan debit fluida terhadap efisiensi dari solar kolektor. • Mengetahui pengaruh dari variasi aspek ratio terhadap efisiensi kolektor surya. Batasan Masalah • Analisa performansi kolektor surya dilakukan pada steady-state condition. • Aliran panas melalui glass cover adalah satu dimensi. • Glass cover diasumsikan tidak menyerap energi. • Penurunan temperatur melalui glass cover diabaikan. • Aliran udara yang mengalir didalam kolektor surya dianggap satu arah dan uniform. • Penelitian dilakukan secara experimental dengan debit udara pengering tergantung dari kecepatan fan. • Temperatur outlet fluida dianggap uniform. • Tijauan dari segi ekonomis dan kekuatan material kolektor surya tidak ikut dibahas dalam penulisan. • Properti-properti konstan. Penelitian terdahulu Md Azharul Karim, M.N.A Hawladerb, 2004, Performance Investigation of FlatPlate, V-Corrugated and Finned Air Collectors Membandingkan tiga tipe kolektor surya yang berbeda yakni flate-plate, finned, dan v-corrugated, dari penelitian menunjukkan bahwa dengan laju alir massa air yang diuji sama yakni 0.01 kg/m2s- 0.06 kg/m2s pada ketiga jenis kolektor surya tersebut memperlihatkan bahwa kolektor surya dengan v groove absorber mempunyai efisiensi paling tinggi dibandingkan dua jenis absorber yang lain Meyer et al and Randall et al (1978) Pada tahun 1978, Meyer dan Randall melakukan penelitian dengan cara membandingkan besarnya rugi-rugi panas antara kolektor surya yang diberi penambahan parallel slat array dan tanpa parallel slat array, hasil penelitian menyebutkan: • Pada sudut solar colector (45) dan aspect ratio (A=2), penambahan parallel slat array(TIM) dapat mengurangi setengah(0,5) kehilangan panas secara konveksi yang melewati cover bila dibandingkan dengan solar collector tanpa parallel slat array(TIM). • Pada sudut solar collector yang sama (β=45) aspect ratio (A=4), penambahan parallel slat array(TIM) dapat mengurangi sepertiga(0,3) kehilangan panas secara konveksi yang melewati cover bila dibandingkan dengan solar collector tanpa penambahan parallel slat array(TIM). K.A JOUDY, A.I MOHAMMED, 1985, Experimental performance of a solar air heater with v-corrugated absorber Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan laju alir massa per luasan dari 0.016 sampai 0.0385 kg/s.m2. Dari penelitian didapatkan temperatur outlet fluida rata-rata adalah 70° C dan efisiensi tertinggi didapatkan pada saat laju air massa paling tinggi pada saat jam 12 siang. Dasar Teori Radiasi yang diserap dipengaruhi oleh transmisivitas dan absorsivitas S = 1,01 × τ × α × I T Perhitungan Intensitas radiasi matahari yang mengenai pelat absorber Sifat – sifat radiasi Balance Energi pada Kolektor Losses – losses pada kolektor Analisa Performansi Tahanan thermal dan menghitung losses Losses Radiasi Losses Konveksi Analisa Performansi Menghitung koefisien konveksi hkonveksi,udara-kaca Konveksi bebas dari pelat datar Konveksi bebas Reynolds number Rayleigh number Konveksi Paksa Gr << 1 2 (Re ) Konveksi bebas maka konveksi paksa Gr >> 1 2 (Re ) maka konveksi bebas •Aliran Laminer pada pelat datar ( Re ≤ 5 x 105) hkonveksi ,udara − kaca = •Aliran turbulent pada pelat datar ( Re ≥ 5 x 105) Nu × k L hkonveksi,cg-abs Jika penampang tidak berbentuk lingkaraan, maka disarankan agar korelasi perpindahan panas itu didasarkan atas diameter hidraulik AC DH = 4 P Rayleigh number Natural convection [( )] Nu L = max C.Ra n .1 hkonveksi , abs − kaca = Nu × k L Menghitung koefisien radiasi Koefisien radiasi penutup-udara luar hradiasi ,cg − amb = ε cσ (T cg ( ) + Tsky ) Tcg + Tsky (Tcg − Tsky ) 2 (T cg 2 − Tamb ) Koefisien radiasi pelat-penutup hradiasi ,abs −cg ( ) σ Tabs 2 + Tcg 2 (Tabs + Tcg ) = (1 − ε cg ) 1 − ε abs 1 + + ε abs F1234−5 . Aabs ε cg Acg Analisa Performansi Kolektor Surya Tp Styrofoam, 10 mm L1 k1 Triplex, 4 mm L2 k2 Ta R1 = 1 hw + hr ,c − a R2 = 1 h p −c + hr , p −c U L = Ut +Ub Quseful −1 ψ F " = ψ 1 − e . m .Cp ψ = AcU L F ' FR = F ".F ' Efisiensi kolektor Metodologi Penelitian Perencanaan Dimensi alat : Panjang kolektor surya (p) Lebar kolektor surya (l) Sudut gelombang absorber Keterangan Gambar : 1.Fan 2.Diffuser 3.Kolektor Surya dengan absorber gelombang bentuk-V 4.Selector thermo couple Parameter yang diukur Intensitas radiasi matahari(IT) Kecepatan udara ambient(Vamb) Temperatur ambient(Tamb) Temperatur pp (hanycomb(Tpp) Temperatur plat absorber(Tabs) Temperatur fluida inlet(Tf,in) Temperatur fluida outlet(Tf,out : pada kaca penutup : pada parallel slat array (hanycomb) : pada absorber : pada ujung masukkan dan keluaran absorber Format Pengambilan data Flowchart penelitian START Studi Literatur Pembuatan V absorber dan plat transparan Penentuan Aspek Ratio antara absorber dan kaca penutup Pemasangan V absorber dan plat transparan Mengatur Debit Fluida dengan cara Mengatur Kecepatan Fan mulai dari 0.45 dan 0.5 m/s Pengambilan Data berupa IT, Vamb, Tcg, Tabs, Tf, Tamb Kecepatan Fan V = 0,55 m/s Ya Perhitungan, pembuatan Grafik Analisa END V = V + 0.05 m/s Tidak Flowchart perhitungan Start Dimensi Kolektor Surya Dimensi kaca penutup Dimensi pelat absorber Dimensi insulasi Luasan kolektor (Ac) kecepatan fluida kerja (Vt) Intensitas radiasi (IT) kecepatan angin (Vw) Temperatur ambien (Tamb) Temperatur kaca penutup (Tcg) Temperatur plat absorber (Tabs) temperatur fluida in (Tf,in) temperatur fluida out (Tf,out) properties udara pada (Tf,average) S = (τα )Ι Τ Vi = 1 m/s Koefisien konveksi antara kaca penutup dan udara luar hw = N u L .k L Bilangan Rayleigh Ra = gβ ∆TL 3 = vα ' g 1 Tf ∆Tcg − abs L3 , cg − abs vα Koef radiasi antara kaca penutup dengan udara luar hr , amb − cg = ε cgσ (T cg ( (T ) 2 (Tcg − Tsky ) + Tsky ) Tcg2 + Tsky cg dimana : − Tamb ) ( 1, 5 Tsky = 0,0552 Tam b ) [( ) ] Bilangan Nusselt Nu = max C.Ra n .1 Tahanan thermal antara kaca penutup dan udara luar R1 = 1 hw + hr , amb− cg Aspek ratio Yes H ≤ 3 L Koefisien perpindahan panas bagian bawah kolektor No Koef konveksi antara kaca penutup dengan pelat absorber hc , cg − abs = E A B UB = 1 L1 L 1 + 2 + k1 k2 h2 Nu.k L C E A C B Koef radiasi antara kaca penutup dengan pelat absorber hr ,cg − abs = 2 + Tcg2 )(Tabs + Tcg ) σ (Tabs (1 − ε cg ) 1 − ε abs 1 + + F1234 −5 . Aabs ε abs ε cg Acg Tahanan thermal antara kaca penutup dan pelat absorber R2 = 1 + hr , cg − abs hc , cg − abs Koefisien perpindahan panas bagian atas kolektor surya UT = 1 R1 + R2 + 1 h1 Koefisien perpindahan panas total U L = UT + U B Faktor efisiensi kolektor 1 UL F' = 1+ h1 sin φ 2 + 1 1 1 + h2 hr Faktor aliran kolektor . ψ − m .C P AC .U L .F ' −1 F " = ψ 1 − e ψ E D D E Faktor pelepasan kalor kolektor FR = F ' .F " Panas berguna dari kolektor V = Vi + 0,05 m/s [ ] Qu = Ac FR S − U L (T f , in − Tamb ) . Efisiensi kolektor . η= Qu × 100 % Ac IT Yes V <0,55 m/s No Plot grafik : Grafik IT = f(waktu) Grafik UL = f(intensitas, waktu) Grafik Quseful = f(intensitas, waktu) Grafik eff = f(intensitas, waktu END DATA HASIL PERHITUNGAN Grafik UL = f (intensitas,waktu) Grafik Qu = f (intensitas,waktu) Grafik η = f (intensitas,waktu) KESIMPULAN 1. Rancang bangun kolektor surya dengan penambahan honey comb pada aspect A = 3 akan meningkatkan efisiensi kolektor lebih signifikan dibanding dengan kolektor surya pada aspek rasio A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 0,6. 2. Koefisien perpindahan panas secara radiasi dan konveksi antara kaca penutup dan plat absorber pada kolektor surya dengan aspek rasio A = 3 lebih rendah dari pada kolektor surya dengan aspek rasio A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 0,6. 3. Koefisien perpindahan panas total pada kolektor surya dengan aspek rasio plat A = 3 lebih kecil dari pada kolektor dengan aspek rasio A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 0,6. 4. Efisiensi kolektor surya dengan aspek rasio A = 3 lebih besar dari pada efisiensi kolektor surya dengan aspek rasio A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 0,6. Efisiensi tertinggi sebesar 49,97 % pada kolektor surya dengan aspek rasio A = 3, yang dicapai pada tanggal 23 Juli 2010 pukul 13.00 dengan kecepatan fluida inlet sebesar 0,55 m/s. 5. 6. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa unjuk kerja kolektor surya dengan aspek rasio A = 3 akan lebih baik dari pada kolektor surya dengan aspek rasio A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 0,6. Energi yang berguna pada kolektor surya dengan aspek rasio plat A = 0,6 lebih besar dari pada kolektor dengan aspek rasio plat A = 1,5, A = 1, A = 0,75 dan A = 3. SIDANG TUGAS AKHIR SEKIAN TERIMA KASIH Mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir