BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai akuntansi internal karena menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja (Hansen dan Mowen, 2009). Informasi yang dihasilkan tersebut merupakan salah satu bentuk pentingnya praktik akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan karena akan digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Selain dalam proses akhir seperti pengambilan keputusan, informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen juga berguna dalam proses perhitungan biaya produk atau jasa dan juga untuk proses perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Hansen dan Mowen (2009) menyebutkan beberapa karakteristik khusus dari akuntansi manajemen yang membedakannya dengan akuntansi keuangan antara lain, tidak ada aturan yang mengikat, penekanan pada masa yang akan datang, sangat luas dan multidisiplin, evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat terperinci, dan informasi yang bersifat subjektif. Akuntansi manajemen bersifat lebih fleksibel dibandingkan akuntansi keuangan karena tidak ada aturan tertentu dari pihak eksternal dan lebih bersifat stratejik dibandingkan dengan akuntansi keuangan. Sesuai dengan karakteristik diatas, penerapan akuntansi manajemen tidak dapat 1 disamakan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Akuntansi manajemen yang digunakan pada tiap organisasi bergantung pada situasi dan keadaan yang dihadapi oleh masing-masing organisasi tersebut. Seiring dengan perkembangan persaingan bisnis, setiap organisasi dituntut untuk menyesuaikan praktik akuntansi manajemen yang digunakan agar mencapai kinerja secara efisien. Penyesuaian itu terlihat dari perkembangan akuntansi manajemen dari tradisional menjadi kontemporer (Sunarni, 2013). Akuntansi manajemen dituntut untuk berkembang karena sistem tradisional tidak lagi dapat mengakomodasi kebutuhan organisasi terhadap informasi proses manajemen (Hariadi, 2005). Secara struktural, akuntansi manajemen tradisional masih menganggap bahwa alur pembelajaran dalam organisasi dimulai dari tingkatan atas organisasi dan ditransmisikan ke bawah dalam bentuk instruksi (top down). Sedangkan, akuntansi manajemen modern menggunakan pendekatan dari bawah ke atas (bottom up). Pembelajaran dilakukan oleh manajemen atau karyawan tingkat bawah dan kemudian dilanjutkan kepada manajemen atas untuk pengambilan keputusan. Konsep akuntansi manajemen modern menunjukkan bahwa proses manajemen tidak hanya dilihat dari hasil atau output melainkan juga dari proses dan konsumen. Bentuk-bentuk dari akuntansi manajemen kontemporer ini antara lain activity-based-costing, activitybased management, target costing, balanced scorecard, life cycle analysis, dan strategic management accounting. 2 Perkembangan konsep akuntansi manajemen dari tradisional ke modern didukung dengan munculnya teknik-teknik akuntansi manajemen yang lebih inovatif. Namun, kenyataannya belum banyak organisasi yang mengadopsi atau menggunakan teknikteknik akuntansi manajemen modern tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Akaisa, et al (2015) dan Angelakis, et al, (2010) menemukan hasil bahwa praktik akuntansi manajemen tradisional lebih banyak digunakan dibandingkan praktik akuntansi manjemen modern. Hasil serupa didapatkan oleh Sunarni (2014) yakni praktik akuntansi manajemen di hotel-hotel Yogyakarta masih didominasi oleh praktik akuntansi manajemen tradisional. Penggunaan praktik akuntansi manajemen modern dalam suatu organisasi tergantung pada keadaan dan karakter dari organisasi yang bersangkutan, oleh karena itu perspektif teori kontijensi diperlukan. Perspektif teori kontijensi dapat menjelaskan mengapa praktik akuntansi manajemen modern yang seharusnya diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi tidak selalu diterapkan oleh semua perusahaan. Akuntansi tradisional maupun modern yang diterapkan dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual atau kontijensi dari organisasi yang bersangkutan. Keputusan terkait praktik akuntansi manajemen yang tepat dapat diambil dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap karakteristik dan faktor kontentekstual dari organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, menguji pengaruh faktor kontekstual tersebut terhadap teknik-teknik akuntansi manajemen yang digunakan dalam organisasi menjadi penting. 3 Peneliti memilih sektor pariwisata yaitu industri perhotelan sebagai obyek penelitian. Beberapa alasan pemilihan industri perhotelan antara lain sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang sedang dikembangkan dan salah satu penyumbang devisa terbesar. Alasan lain penulis memilih industri perhotelan adalah penelian-penelitian sebelumnya meneliti hubungan antara teori kontijensi dan praktik akuntansi manajemen pada perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana penerapan akuntansi manajemen di sektor yang berbeda. Hotel-hotel di Bali dipilih sebagai obyek penelitian karena Bali masih menjadi tujuan pariwisata utama di Indonesia. Hal ini terlihat dari tingkat hunian hotel-hotel di Bali yang rata-rata diatas 60% pada tahun 2014-2015 dan Bali memiliki total wisatawan tertinggi se-Indonesia dibanding 33 provinsi lain (Badan Pusat Statistik Bali, 2015). Anthony dan Govindarajan (2007) menyatakan bahwa struktur organisasi dan sistem kontrol perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor kontijensi baik dari eksternal maupun internal perusahaan, seperti ukuran, struktur, strategi organisasi, kompleksitas sistem proses, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan lainlain. Faktor-faktor kontijensi yang ada di industri perhotelan yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah faktor ukuran organisasi, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan strategi kompetitif yang mewakili faktor eksternal dan internal dari hotel-hotel tersebut. Ketiga faktor tersebut merupakan karakteristik penting suatu organisasi dan sangat mempengaruhi proses bisnis yang dilakukan organisasi. Faktor-faktor kontijensi ini telah beberapa kali diteliti tentang 4 keterkaitannya dengan praktik akuntansi manajemen yang diadopsi organisasi dan masih memiliki hasil yang tidak konsisten sehingga penulis tertarik untuk meneliti ketiga variabel tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Hubungan antara faktor-faktor kontijensi, yaitu ukuran organisasi, ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan, dan strategi kompetitif dengan tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen perlu untuk dikaji implementasi pada organisasi jasa khususnya industri pariwisata. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Apakah ukuran organisasi mempengaruhi tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotel-hotel di Bali? 2. Apakah ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan mempengaruhi tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotel-hotel di Bali? 3. Apakah strategi kompetitif mempengaruhi tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotel-hotel di Bali? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menguji pengaruh ukuran organisasi terhadap tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotel-hotel di Bali. 5 2. Menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan terhadap tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotelhotel di Bali. 3. Menguji pengaruh strategi kompetitif terhadap tingkat kecanggihan praktik akuntansi manajemen yang diterapkan di hotel-hotel di Bali. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kontribusi positif terhadap pengetahuan tentang hubungan antara teori kontijensi dengan praktik akuntansi manajemen. 2. Organisasi dapat melihat faktor-faktor kontijensi yang berpengaruh terhadap praktik akuntansi manajemen yang digunakan. 1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar disusun sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. Bab II Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Bab ini berisi teori - teori yang mendasari penelitian yang penulis lakukan dan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian. 6 Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam melakukan penelitian, yaitu jenis penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Analisis Penelitian dan Intepretasi Hasil Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis data dari kuisioner dan pembahasannya. Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan batasan dalam penelitian. 7