BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditari kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum tingkat kecerdasan emosi siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Sumbersari tergolong sedang. Artinya siswa cukup mampu untuk mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, berempati dan membina hungan dengan orang lain. Namun mereka terkadang masih mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya. 2. Secara umum tingkat prestasi belajar matematika siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Sumbersari tergolong sedang. Artinya siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan sekolah dan mendapatkan hasil yang cukup baik, walaupun harus selalu diberi arahan. 3. Angka koefesien korelasi antara kecerdasn emosi dengan prestasi belajar matematika pada siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Sumbersari ini hampir mendekati 1 menunjukan adanya korelasi yang kuat. 4. Angka koefesien korelasi yang positif menunjukan adanya korelasi searah yang artinya bila nilai kecerdasan emosi naik, maka nilai prestasi belajar pun akan naik. 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dan prestasi belajar matematika siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Sumbersari. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut : Noviani Wulan Sari, 2015 Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Tunarungu Kelas Vii SMPLB Di SLB Sumber Sari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 60 1. Rekomendasi Bagi Pendidik Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan emosi yang berperan dalam keberhasilan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya, maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru hendaknya memperhatikan kondisi emosi siswa saat proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Dalam hal ini guru harus lebih kreatif dalam membuat kegiatan pembelajaran matematika yang menyenangkan, memperhatikan tingkah laku siswa, menumbuhkan semangat dan motivasi siswa, serta menghilangkan rasa jenuh siswa yang memicu siswa mengalami ketidakstabilan emosi. 2. Rekomendasi Bagi Orang Tua Meningkatkan kecerdasan emosi dapat dikatakan sebagai salah satu jembatan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Sesuai dengan penelitian tersebut, hampir semua peneliti kecerdasan emosi menyatakan bahwa pengembangan kecerdasan emosi dapat dilakukan sepanjang hidup. Bantuan serta bimbingan orang tua membantu para siswa untuk belajar mengenali berbagai pengalaman emosional. Pembimbingan orang tua inilah yang kadang terlupakan karena banyak orangtua yang berpikir bahwa keberadaan sekolah sebagai sarana pendidikan dan pembelajaran bagi anak-anaknya sudah cukup. Padahal, pembimbingan yang dilakukan oleh orang tua serta kedekatan orang tua dengan anak tidak dapat digantikan. 3. Rekomendasi Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya sebaiknya di dalam pengambilan data tentang prestasi belajar menggunakan lebih dari satu mata pelajaran sehingga hasil dari data tersebut lebih sesuai dengan yang diharapkan dan dapat meneliti faktor lain yang berhubungan dengan prestasi belajar selain kecerdasan emosi, misalnya perhatian orang tua, motivasi dan lain-lain. Noviani Wulan Sari, 2015 Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Tunarungu Kelas Vii SMPLB Di SLB Sumber Sari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu