1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya cara untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi. Manusia di dalam kehidupan berkomunikasinya tentu memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Oleh karena itu maka tidak dipungkiri bahwa komunikasi menjadi sangat penting dalam mewujudkan tercapainya persamaan pendapat dan tujuan yang sama di antara manusia yang satu dengan yang lain, dan tentunya menjadi kunci utama demi terwujudnya kemajuan dan keberhasilan dalam sebuah organisasi. Seperti definisi dari Brent D. Ruben, arti dari komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi, dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. 1 Pentingnya komunikasi tidaklah dapat dipungkiri, komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, seperti yang terdapat dari 1 Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi Edisi I, Cetakan ketujuh, Jakarta : Bumi Aksara, 2005, hal 3. 2 kutipan Onong Uchjana Effendy2 ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang di dalam melakukan komunikasi dengan orang lain yaitu: 1. Komunikasi tatap muka (Face to Face) 2. Komunikasi Bermedia (Mediated) 3. Komunikasi Verbal (Verbal Communication) a. Lisan (Oral) b. Tulisan /cetak (Written/Printed) 4. Komunikasi Non verbal (Non verbal Communication) a. Kial /isyarat badaniah (Gestural) b. Bergambar (Pictorial) Komunikasi memiliki isi fungsi yang melibatkan pertukaran informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Oleh karena itu komunikasi sangatlah penting dalam sebuah organisasi. Organisasi memiliki karakteristik yang dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dan terstruktur. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi. Untuk membentuk kerja sama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik dan efektif antara para anggota organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik dan efektif seluruh 2 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung : 2006, hal 7. 3 kegiatan dan aktifitas yang terjadi dapat menjadi hancur berantakan, sebaliknya bila di dalam organisasi tersebut dapat tercipta komunikasi yang baik dan efektif maka organisasi pun dapat berjalan dengan lancar dan tujuan organisasi juga dapat tercapai dengan baik. Komunikasi dalam suatu organisasi harus terus menerus dipelajari dan dijalankan sesuai dengan teknik yang ada. Teknik komunikasi sendiri sering mendapatkan perubahan kemajuan, sehingga sebaiknya seorang public relations harus terus memantau perkembangan komunikasi yang terbaru. Public Relations tidak hanya berfungsi menciptakan dan mepertahankan citra atau image perusahaan di mata masyarakat luas, tetapi juga harus dapat membentuk image positif di mata seluruh karyawan di perusahaan tersebut. Suatu perusahaan yang terdiri dari sejumlah karyawan membutuhkan sarana komunikasi. Sarana komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dan berinteraksi antara karyawan. Jumlah karyawan dan letak geografis sebuah perusahaan sangat berpengaruh dalam hal komunikasi internal. Seiring dengan berjalannya waktu dari masa ke masa, bentuk saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk pemberitaan seputar perusahaan ada beragam jenisnya. Media PR terdiri atas 2 bentuk yaitu media internal dan media eksternal. Media internal di sebuah organisasi atau perusahaan bisa berupa majalah, newsletter, company profile, website perusahaan, financial report, dan masih banyak lainnya. Sedangkan media eksternal yang dibuat oleh seorang PR adalah media massa yang berbentuk media cetak atau elektronik. Media yang mempergunakan unsur percetakan untuk penyampaian pesannya sehingga dapat 4 dilihat/dibaca oleh massa, contohnya : surat kabar, majalah, tabloid, buku, newsletter, brochure, buletin, jurnal, dan lain sebagainya atau media yang menggunakan perangkat elektronik umtuk alat penyampaian pesan dari sumber kepada massa, pesan dapat dilihat, didengar atau dibaca oleh khalayak, contohnya : radio, televisi, komputer, internet dan sebagainya. Dikemukakan oleh Rosady Ruslan bahwa media internal sebagai media penghubung internal dan eksternal yang diedarkan secara gratis dalam upaya menyampaikan informasi, pesan dan aktifitas sebuah perusahaan, manfaat produk, jasa dan publikasi lainnya yang ditujukan kepada konsumen, distributor, supplier, relasi bisnis, stake holder, stock holder dan employee relations.3 Media internal yang baik dalam penyampaian informasinya harus mudah dipahami. Media internal yang menjadi fungsi komunikasi internal untuk mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan. Dengan kata lain, media internal dapat memberikan informasi kepada karyawan agar menjadi well-informed mengenai perusahaannya. Apabila karyawan mendapatkan informasi yang cukup mengenai perusahaannya, maka media komunikasi ini bertujuan untuk pencapaian citra positif dan dukungan opini publik. Oleh sebab itu media internal sangatlah penting bagi perusahaan besar yang memiliki beberapa cabang di beberapa lokasi (site), dimana media internal tersebut biasanya berisikan berita-berita terkini mengenai apa saja yang terjadi pada kantor site maupun kantor pusat agar bisa diketahui oleh karryawan perusahaan tersebut. 3 Rosady Ruslan. Manajemen Humas dan Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 27. 5 Peneliti akan membahas tentang penerbitan majalah internal perusahaan yaitu PT. Jhonlin Baratama. Perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontraktor pertambangan batu bara ini sangat menyadari betapa pentingnya fungsi media internal sebagai media komunikasi serta alat publikasi perusahaan tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Selain itu, media internal jauh lebih efisien, karena dibagikan kepada karyawan sehingga dapat dibaca dimanapun, baik dirumah maupun ditempat kerja, dapat dibaca sendiri maupun bersama. Karena sasaran pembaca yang ingin dicapai sudah sangat jelas sehingga informasi yang ada pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai dengan tingkat kemampuan pembaca untuk mengkonsumsi pesan yang ada. Dari sini media internal akan dapat membujuk pembacanya untuk melakukan apa yang diinginkan oleh perusahaan, seperti kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan baru dari perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan dalam bekerja. Beberapa perusahaan yang sudah mapan, secara sengaja memilih media internal sebagai saluran komunikasi reputasi kinerjanya. Dibanding dengan memasang iklan di media cetak, biaya pembuatan media internal jauh lebih murah. Space dan muatan informasinya pun jauh lebih beragam. Keberadaanya sangat fleksibel untuk menkomunikasikan pesan-pesan pilihan yang menyangkut kinerja dan reputasi perusahaan. Bahkan beberapa sudah dikemas secara apik ala media profesional. Tampilan visual, foto-foto dan laporan-laporan tersusun menarik. Sejak berdirinya PT. Jhonlin Baratama ini, perusahaan ini hanya memiliki elektronik mail atau yang akrab disebut email dan komunikasi lisan dari atasan ke 6 bawahan atau dari bawahan ke atasan dalam menyampaikan suatu pesan dan informasi. Seiring waktu berjalan maka semakin dirasakan perlunya sebuah media untuk karyawan yang bisa menampung dan menyampaikan informasi tersebut. Perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang cukup besar dari 2 (dua) lokasi perusahaan ini seringkali membuat kita tidak mengenal satu sama lain, dengan adanya majalah internal ini, komunikasi di antara karyawan dapat ditingkatkan. Maka divisi Media Relations dibawah naungan Departemen External Relations PT. Jhonlin Baratama menerbitkan majalah internal dengan nama Jhonlin Magazine. Tema yang diangkat Jhonlin Magazine ini yaitu pencitraan perusahaan dan edukasi-entertainment bagi karyawan. Majalah ini baru saja mulai direalisasikan pada bulan Agustus 2011 dengan nama awalnya yaitu JB News. Dengan beberapa pertimbangan, redaksi memutuskan untuk merubah nama majalah ini kembali pada bulan Februari 2012 menjadi Jhonlin Magazine. Majalah ini terbit setiap sebulan sekali dan selalu dibagikan kepada semua karyawan secara cuma-cuma melalui departemen masing-masing terkecuali kantor pusat di Jakarta akan dikoordinasi oleh Corporate Secretary. Isi Jhonlin Magazine ini meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui konsumen pembaca seperti sajian utama, CSR program, profile tokoh kita, hot news, splash news dan hot event yang berisikan ragam foto kegiatan yang terangkum dalam Jhonlin Magazine.4 Majalah Jhonlin Magazine ini berperan penting untuk lancarnya komunikasi bagi karyawan baik yang di pusat maupun di lokasi. Karyawan juga 4 Divisi Media Relations, Departemen External Relations PT. Jhonlin Baratama, Batulicin : 2011. 7 dapat memantau informasi mengenai perusahaan tempat mereka bekerja melaui majalah Jhonlin Magazine ini. Jhonlin Magazine juga memberikan kesempatan kepada manajemen dan karyawan untuk menuangkan secara tertulis ide atau gagasan yang inovatif bagi kemajuan perusahaan sehingga bisa memberikan nilai positif serta saran dan kritik yang membangun untuk perusahaan. Media merupakan salah satu alat komunikasi yang memegang peranan penting dalam memberikan informasi kepada khalayaknya, khususnya di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Media merupakan alat komunikasi yang credible dan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti majalah internal Jhonlin Magazine karena majalah tersebut memegang peran sebagai sumber informasi yang credible yang dibutuhkan karyawan PT. Jhonlin Baratama dan majalah tersebut sampai pada saat ini memang belum memiliki bukti secara ilmiah mengenai keefektifannya sebagai sumber informasi. Dari paparan yang telah disebutkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Efektivitas Majalah Internal Jhonlin Magazine Pada Karyawan PT. Jhonlin Baratama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka peneliti menyusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut : “Sejauh mana efektivitas majalah internal Jhonlin Magazine pada karyawan PT. Jhonlin Baratama?” 8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas majalah internal Jhonlin Magazine pada karyawan PT. Jhonlin Baratama. 1.4 Manfaat Penelitian Peneliti membagi manfaat penelitian yakni manfaat akademis dan manfaat praktis. Berikut ini penjabaran dari keduanya. a. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat terhadap ilmu komunikasi khususnya bidang studi Public Relations terutama mengenai kajian mengenai keefektifan media internal sebagai sarana penyampaian informasi karyawan yang akurat mengenai kegiatan yang dilakukan di perusahaan tersebut. b. Manfaat Praktis Dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi PT. Jhonlin Baratama dalam usaha mengukur efektivitas majalah internal perusahaan dengan mempertahankan nilai positif yang dimiliki serta memperbaiki kekurangan yang dimiliki agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.