BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari persoalan penelitian. Kesimpulan tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan rekomendasi hasil penelitian yang telah dilakukan. 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan analisis hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak terdapat pengaruh secara simultan anatara efikasi diri dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 So’E. 2. Pada hasil perhitungan uji hipotesis menunjukan bahwa koefesian determinasi sebesar 0.11. Hal ini menjelaskan bahwa 1.1% dari variasi yang terjadi pada prestasi belajar tidak dijelaskan oleh kedua variabel independen, sedangkan sisanya 98.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Hasil uji secara parsial anatara efikasi diri dan prestasi belajar menunjukan tidak ada pengaruh positif dengan nilai β=0.013, nilai t=0.014 dengan taraf siginifikan 0.917 (p > 0.05), begitupun pada motivasi belajar dan prestasi belajar dengan nilai β=0.096, nilai t=0.762 dengan taraf siginifikan 0.448 (p > 0.05). Dengan demikian berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri secara parsial tidak dapat dijadikan sebagai prediktor prestasi belajar, hubungan motivasi belajar juga secara parsial tidak dapat dijadikan sebagai prediktor prestasi belajar. Bahkan secara simultan efikasi diri dan motivasi belajar siswa tidak dapat dijadikan sebagai prediktor prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 So’E. 5.2 SARAN 5.2.1 Lembaga pendidikan 1. Lembaga pendidikan dalam hal ini guru mampu memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, TV, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa, sehingga siswa memiliki dorongan belajar yang tinggi. 2. Guru harus bisa menciptakan iklim kelas yang senyaman mungkin sehingga hubungan antara siswa dan guru, siswa dengan siswa sehingga dapat membuat siswa semangat dalam belajar dan juga tidak ada batas antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. 5.2.2 Siswa 1. Siswa harus bisa (kepercayaan diri) mampu menumbuhkan dalam dirinya sehingga siswa menghadapi pembelajran. self-confident tantangan pada proses 2. Siswa harus bisa meng-capture atau menangkap pengalaman baik itu secara langsung ataupun tidak sebagai bekal bagi dirinya akan mampu menerima tantangan. 5.2.3 Bagi orangtua 1. Orangtua adalah keluarga terdekat bagi siswa dalam memberikan dorongan untuk anaknya dapat meraih prestasi yang gemilang. Dorongan tersebut bisa diberikan dengan sebuah reinforcement (penguat) baik beruapa hadiah maupun hukuman. 2. Jika keyakinan diri penting dalam prestasi belajar anaknya, maka menumbuhkan orangtua keyakinan sebaiknya dan membantu kepercayaan diri remaja. 5.2.4 Bagi penelitian selanjutnya 1. Dalam pengujian hipotesis peneliti hanya menggunakan analisa regresi berganda uji F dimana perhitungannya hanya melihat pengaruh secara simultan atau bersama-sama dari kedua variabel independen terhadap variabel dependen, dan tidak menghitung pengaruh secara parsial atau terpisah antara variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y. 2. Pada penelitian ini, hanya terbatas pada motivasi belajar dari siswa tersebut (intrinsik). Akan tetapi faktor eksternal/ekstrinsik juga berperan penting pada diri siswa/anak didik, misalnya motivasi orangtua, peran guru, media pengajaran, iklim kelas dan sebagainya. Dalam teori sosial bandura bukan saja efikasi diri yang berperan dalam diri seseorang tetapi ada faktor-faktor lain yang turut andil di dalamnya, seperti self-confidence (kepercayaan diri), self-regulated (regulasi diri), serta keluarga dalam hal ini peran orang tua.