SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 KOMUNIKASI PEMASARAN SEKOLAH INTERNASIONAL DARUL HIKAM (Studi Kasus Sekolah Internasional Darul Hikam dalam Mencapai Target Jumlah Murid Baru) Seviyenti Fikroh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Islam Bandung ABSTRACT International School Darul Hikam (SIDH) Bandung is one of many international school in Indonesia. High competition SIDH Bandung urged to think about the proper marketing communication efforts in order to achieve the target number of new students constantly. The focus of this research is Marketing Communications SIDH How to Achieve Target New Enrollments. This research method is qualitative with a constructivist approach, the study site located at Jln. Maribaya No. 89, Lembang, Kab. West Bandung. The findings of this study is that the First, SIDH conduct marketing communications to achieve the target number of new students by way of marketing communications activities through Advertising, Personal Selling, Direct Marketing, Sales Promotion, Public Relations and Publicity, and also of Mouth Marketing. Secondly, SIDH build relationships with other agencies to achieve the target number of new students through cooperation with other agencies. Suggestions writer education services marketing communication should be a reference for marketers for the purpose of more focused and organized. Word of mouth marketing influential in marketing activities, because it is emphasized in marketing communications. Keywords: Marketing, Communications, Education, Institutions. umum seperti Matematika, Kimia, A. PENDAHULUAN Sekolah Internasional Darul dan Fisika, tetapi mereka juga ingin Hikam (SIDH) Bandung adalah satu agar dari pendidikan akhlak yang baik. SIDH banyak sekolah bertaraf buah hatinya mendapat internasional yang ada di Indonesia. yang SIDH berdiri sejak tahun 2007. “Membangun Siswa Berakhlak dan Semakin Berprestasi” ternyata mampu menarik hari, sekolah dengan mengusung kualitas agama dan pendidikan umum minat yang seimbang semakin dicari. Para menyekolahkan anaknya di sini. Hal orang tua tidak hanya ingin buah ini terlihat dari pertambahan jumlah hatinya siswa setiap tahunnya. Total siswa 11 mendapatkan pendidikan para orang Tagline tua untuk SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 pada 2012 adalah 58 orang, kemudian kemudian kurikulum yang dijalankan pada 2013 meningkat jadi 84 siswa, oleh SIDH adalah gabungan antara dan 2014 jadi 88 siswa. kurikulum nasional dan kurikulum SIDH terus meyakinkan pasar kualitasnya, dengan berupaya agar produk dengan ibadah tertarik menjadi sebuah sistem yang telah ditawarkan tertanam dan terbentuk dalam jiwa pasar yang Cambridge, selain itu, pengkondisian setiap siswa pun dengan cara presentasi ke sekolah- setiap sekolah sasaran, penyebaran spanduk, pelajaran demo ekstra kurikuler ke sekolah lain Inggris atau dalam acara-acara tertentu, dan keunggulan SIDH dalam menarik lain-lain. Kualitas yang bagus saja orang tentunya tidak cukup, sebab dalam menyekolahkan putra-putrinya di sini. bisnis, pemasaran Penyampaian menggunakan menjadi tua Bahasa salah murid satu untuk kunci Selain itu, SIDH mengadakan utamanya. Bahkan anggaran untuk acara Morning Tea setiap tahunnya promosi bisa lebih besar. Selain itu, sebagai forum untuk mewadahi saran SIDH tagline dan masukan yang membangun serta Berprestasi” menjadi ajang untuk mempersuasi selalu “Budaya menjadi pengajar. SIDH mengusung Berakhlak dalam setiap promosinya. Hal ini konsumen menjadi keunikan tersendiri untuk loyalitas sekolah, sekolah. SIDH juga karena konsumen agar mempertahankan mereka kepada pihak memberikan mendapatkan gambaran bahwa SIDH potongan harga kepada konsumen tidak mengedepankan yang melanjutkan dari jenjang SMP Inteligence Quotient (IQ), tetapi juga ke jenjang SMA. Hal ini ialah sebuah diimbangi dengan Spiritual Quotient reward untuk loyalitas konsumen. hanya (SQ) dan Emotional Quotient (EQ). Keunikan sistem Segmentasi dari SIDH adalah pendidikan kalangan menengah atas yang seimbang antara IQ, SQ, dan EQ keluarga yang ini tertuang dalam ekstra kurikuler kemampuan yang diadakan oleh sekolah, yaitu mengingat berenang, berkuda, dan memanah, sekolah tersebut cukup tinggi. Kini, mempunyai ekonomi biaya atau lebih, pendidikan di 12 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 jumlah murid SIDH sekitar 150 harus berdasarkan kebutuhan dan orang, terdiri dari kelas 1 SMP hingga keinginan 3 SMA. Di Bandung cukup banyak pemasaran itu sendiri terdiri dari lembaga pendidikan yang bersaing unsur-unsur pemasaran terpadu dan dalam pemasaran. Mereka dituntut cukup terkenal dengan istilah 4 P, bagaimana dapat mempertahankan product (produk), price (harga), place perkembangan dan (tempat), dan promotion (promosi). Persaingan Strategi bersaing meliputi penentuan dapat pemasarannya meraih pasar. konsumen. lembaga pendidikan ini terjadi dalam posisi berbagai tingkat pendidikan, mulai memaksimalkan dari lembaga yang bertaraf nasional, yang membedakannya dengan para hingga internasional. Untuk dapat pesaing. Karena aspek terpenting tetap dalam perumusan strategi bersaing meraih pasar di tengah dalam Strategi persaingan yang semakin ketat, baik adalah dari sasarannya segi produk maupun jasa, usaha nilai analisis kemampuan pesaing adalah untuk yang pengembangan dibutuhkan pemasaran yang tepat dan profit, sifat, dan keberhasilan dari handal sehingga dapat memenangkan kemungkinan perubahan strategi yang persaingan. Salah satu cara untuk dapat dilakukan oleh setiap pesaing. memenangkannya Apakah Word of Mouth (WOM), menyuguhkan yakni dengan informasi yang Penjualan Personal, atau cara berkualitas mengenai sekolah, harga, pemasaran lain yang akan menarik hingga tempat. Semua itu harus konsumen untuk menempatkan buah didukung dengan manajemen yang hatinya bagus. tersebut. Masyarakat Indonesia bukan Kepuasan (masyarakat) utama suatu konsumen merupakan tujuan lembaga. Konsep di masyarakat lembaga yang pendidikan mudah untuk dipengaruhi, karena latar belakang pendidikannya yang bervariasi. pemasaran yang mengajarkan bahwa Fokus Penelitian ini adalah rumusan pemasaran sebagai suatu Bagaimana Komunikasi Pemasaran rencana SIDH dalam Mencapai Target Jumlah yang diutamakan mencapai tujuan tersebut. untuk Hal ini Murid Baru? Berdasarkan latar 13 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 belakang dan fokus penelitian yang demi tercapainya tujuan atau target telah dikemukakan, maka pertanyaan kuota yang telah ditetapkan. penelitian adalah: Bagaimana dan mengapa SIDH komunikasi melakukan pemasaran untuk Setting Penelitian. Penelitian ini dilakukan di SIDH di kampus Jln. Maribaya No. 89, Lembang, mencapai target jumlah murid baru? Kabupaten Bandung Barat. Telp. Bagaimana SIDH membangun relasi (022) 2567998. Kini, SIDH sedang dengan lembaga lain untuk mencapai dalam target jumlah murid baru. menggunakan Kurikulum Cambridge Adapun tujuan tulisan proses akreditasi. SIDH ini sebagai standardisasi kurikulum.lum. adalah: Untuk mengkaji komunikasi Penelitian ini dilaksanakan selama 5 pemasaran yang dilakukan oleh SIDH bulan, sejak Oktober 2014 hingga dalam mencapai target jumlah murid Februari 2015. baru, dan untuk mengkaji relasi yang dibangun oleh SIDH dengan lembaga B. PEMBAHASAN lain dalam mencapai target jumlah Kerangka murid baru. Pemikiran dalam tulisan ini menjelaskan tentang alur Kegunaan Secara penelitian. Diharapkan pembaca dapat Teoretis, Penelitian berguna bagi mengikuti alur pikir penuli sekitar studi komunikasi pemasaran yang kasus Komunikasi Pemasaran SIDH, akhir-akhir dengan ditunjang oleh komponen- ini Penelitian. makin banyak memperoleh kajian dari berbagai komponen disiplin ilmu baik melalui kajian dari teoritis maupun melalui kajian riset di komponen bidang ilmu yang relevan. Sedangkan dari Philip Kotler, yaitu personal kegunaan selling, praktis, dapat komunikasi Philip Kotler komunikasi acara dan pemasaran dengan 8 pemasaran pengalaman, merefleksikan komunikasi pemasaran periklanan, publisitas, pemasaran dalam langsung, Pemasaran Interaktif, lembaga dapat mengenai pendidikan, memberikan komunikasi agar masukan pemasaran pemasaran dari mulut ke mulut, dan promosi penjualan. Penulis 14 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 menggunakan Model Assael dan studi kasus sebagai penunjang penelitian. C. TINJAUAN TEORETIS Model Assael. Menurut Assael Keunikan dari kasus ini adalah beberapa hal yang dilakukan dalam komunikasi SIDH pemasaran. mengadakan Morning sebagai Pertama, acara Coffee forum untuk mewadahi saran dan masukan yang membangun serta menjadi ajang untuk mempersuasi konsumen untuk mempertahankan loyalitas orang tua murid kepada pihak sekolah. Kedua, SIDH selalu “Budaya mengusung Berakhlak tagline Berprestasi” dalam setiap publisitas. Tagline itu menyiratkan kepada konsumen bahwa SIDH tidak hanya mengedepankan Inteligence Quotient (IQ), tetapi juga diimbangi dengan Spiritual Quotient (SQ) dan Emotional Quotient (EQ). Selain itu, dalam pelaksanan pembelajaran di kelas, menggunakan pengantar SIDH Bahasa Inggris sehingga hal tersebut menjadi nilai jual tersendiri. Ketiga, SIDH memberikan potongan harga kepada konsumen yang melanjutkan dari jenjang SMP ke jenjang SMA. Hal ini ialah sebuah reward untuk loyalitas konsumen agar siswa tidak berpaling pada lembaga pendidikan lainnya. ada 3 faktor yang memengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian (Somad dan Priansa, 2014: 76), yaitu: 1. Konsumen individual: pilihan untuk membeli produk dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri pelanggan seperti kebutuhan, persepsi, sikap, kondisi geografis, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian individu. 2. Pengaruh lingkungan: pilihan pelanggan terhadap barang/jasa dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Ketika pelanggan membeli produk atau merek didasari oleh banyak pertimbangan, misalnya dalam kasus produk, karena meniru temannya yang telah lebih dulu menggunakan produk tersebut. Dengan demikian, interaksi sosial yang dilakukan oleh pelanggan akan turut mempengaruhi pilihan produk yang akan dikonsumsinya. 3. Strategi pemasaran: merupakan stimuli pemasaran yang dikendalikan oleh organisasi bisnis. Dalam hal ini, maka organisasi bisnis berusaha mempengaruhi pelanggan dengan menggunakan stimuli organisasi bisnis seperti iklan, dan sejenisnya agar pelanggan bersedia memilih produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh organisasi bisnis biasanya berhubungan 15 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 dengan produk yang ditawarkan, harga jual produk atau jasa, strategi pemasaran yang dilakukan dan bagaimana pemasar melakukan distribusi produk kepada pelanggan. intimidasi, penindasan sampai pada penyuapan. halus Penggunaan (persuasif) cara-cara adalah sebuah DeVito dalam keniscayaan. Komunikasi Persuasi. Persuasi Joseph didefinisikan sebagai A. “perubahan bukunya yang berjudul Komunikasi sikap akibat paparan informasi dari Antarmanusia (2011: 500) orang lain” oleh Olson dan Zanna mengatakan bahwa komunikasi (dalam www.researchgate.net, 2010). persuasi memiliki 4 prinsip utama, Persuasi adalah kegiatan psikologis yaitu: Prinsip Pemaparan Selektif: dalam usaha mempengaruhi pendapat, mempunyai implikasi penting sikap, dan tingkah laku seseorang terhadap pembicaraan persuasif. atau orang banyak. Ada dua cara yang Hukum ini memiliki dua bagian. dapat mempengaruhi pendapat Pertama, pendengar akan secara aktif ataupun sikap orang lain, yaitu: (1) mencari informasi yang mendukung dengan cara halus yakni dengan opini, kepercayaan, nilai, dan proses persuasi itu sendiri. Persuasi keputusan mereka. Kedua, pendengar dapat berwujud propaganda, akan secara aktif menghindari publisitas, reklame, jurnalistik, public informasi yang bertentangan dengan relations, dan lain-lain. (2) Cara opini, kepercayaan, sikap, nilai, dan kedua untuk memengaruhi orang lain perilaku mereka; Prinsip Partisipasi adalah melalui jalan kekerasan atau Khalayak: persuasi akan sangat pemaksaan (coercion), hal ini bisa berhasil bila khalayak berpartisipasi berupa teror, boikot, pemerasan, 16 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 secara aktif dalam presentasi. Karena itu, persuasi akan sangat Persuasi adalah proses transaksional, efektif proses ini melibatkan pembicara dan perubahan kecil dan dilakukan untuk pendengar; periode yang cukup lama. Prinsip Inokulasi: khalayak yang telah terinokulasi ialah khalayak posisi yang telah pembicara mengetahui dan telah bila diarahkan Implikasi dari untuk komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para menyiapkan senjata berupa argumen- peserta komunikasi berubah, dari segi argumen untuk menentang pembicara. pengetahuan maupun sudut pandang. Cara yang harus digunakan ialah Implisit dalam proses komunikasi dengan maju sedikit demi sedikit. sebagai transaksi ini adalah proses Membalikkan penyandian secara total dan penyandian-balik. kepercayaan atau keyakinan khalayak Kedua proses tersebut terjadi secara yang telah terinokulasi ialah cara serempak yang Keserempakan inilah yang menandai kurang tepat. Menyajikan (Mulyana, 2008: kontra-argumen adalah cara yang komunikasi lebih dapat diterima oleh khalayak; Pandangan dinamis dan transaksional dan Perubahan: memberi penekanan bahwa seseorang makin besar dan makin penting mengalami perubahan sebagai hasil perubahan diinginkan terjadinya komunikator kepada khalayak, maka perspektif semakin sukar tugas komunikator. penekanan pada dua sifat peristiwa Prinsip Besaran yang sebagai 122). komunikasi. transaksional transaksi. Jadi, memberi Manusia berubah secara berangsur. 17 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 komunikasi, yaitu serentak dan saling aktivitas komunikasi. Jika dipadukan, mempengaruhi. komunikasi D. KOMUNIKASI PEMASARAN merepresentasikan gabungan semua Komunikasi pemasaran dapat pemasaran unsur dalam bauran pemasaran merek dipahami dengan menguraikan dua yang unsur pokoknya, yaitu komunikasi pertukaran dengan menciptakan suatu dan pemasaran. Komunikasi adalah arti proses dan pelanggan atau kliennya (Shimp, antar 2003: 4). Jadi komunikasi pemasaran di mana pemahaman individu, pemikiran disampaikan atau antara organisasi memfasilitasi yang adalah terjadinya disebarluaskan “Proses kepada penyampaian dengan individu. Komunikasi juga pemikiran dan pemahaman kegiatan- suatu proses penyampaian informasi kegiatan dari satu pihak kepada pihak lain agar organisasi oleh pihak tersebut kepada terjadi saling memengaruhi di antara pelanggannya”. keduanya (Hermawan, 2012: 23). Pemasaran adalah sekumpulan sebuah Dalam produk, perusahaan rangka banyak atau memasarkan hal yang dapat kegiatan di mana perusahaan dan ditempuh agar menarik minat calon organisasi lainnya mentransfer nilai- pembeli atau konsumen. Ada 5 alat nilai promosi yang digunakan perusahaan antara pelanggannya. mereka dengan Pemasaran lebih dalam memasarkan dan menjual umum pengertiannya dari komunikasi produk dan jasa. Philip Kotler dan pemasaran, Keller (2007: 244), yaitu: pemasaran namun banyak kegiatan melibatkan 18 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 Advertising, Sales Promotion, Public Relations dan suatu pihak kepada pihak lainnya. Publicing, Walaupun prosesnya mungkin terkait Personal Selling, Direct Marketing, dengan produk fisik, kinerjanya pada Word of Mouth. dasarnya tidak nyata dan biasanya, Konsep Jasa Pendidikan. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. yang ditawarkan untuk Menurut William J. Stanton dijual (Nasution, 2004: 5). Kata jasa (dalam Buchari, 2011: 243): Services itu sendiri mempunyai banyak arti, are those separately identifiable, mulai dari pelayanan personal sampai essentially intangible activities that jasa sebagai suatu produk. Zethaml provide want-satisfaction, and that and Bitner (1996: 17) memberikan are not necessarally tied to the sale of batasan tentang jasa sebagai berikut: a product or another service. To “Service as all economic activities produce a service may or may not whose output is not a physical require of tangible goods. However, product or construction is generally when such use is required, there is no consumed at that time it produced, transfer of the tittle (permanent and provides added value in forms ownership) to these tangible goods (such as convenience, amusement, (Jasa adalah sesuatu yang dapat comfort, diidentifikasi secara terpisah tidak or health)”. Menurut Christopher Lovelock & Lauren K. berwujud, Wright memenuhi kebutuhan. Jasa dapat (1999: 88), jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan dihasilkan ditawarkan dengan untuk menggunakan 19 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 benda-benda berwujud atau tidak). kualitas dan jenis, tergantung pada Sedangkan dan siapa, kapan, dan di mana jasa Bloom (1987: 152), jasa adalah setiap tersebut dihasilkan; dan Tidak tahan kegiatan atau maslahat yang dapat lama (Perishability): jasa merupakan ditawarkan oleh suatu pihak kepada komoditas tidak tahan lama dan tidak pihak lainnya, yang pada dasarnya dapat disimpan. tidak menurut berwujud Kotler dan tidak Studi Kasus. Peneliti mengakibatkan seseorang memiliki meneliti sesuatu. pemasaran di SIDH, agar dapat Jasa memiliki mengenai ingin komunikasi empat mengetahui apa saja yang dilakukan karakteristik utama (Berry, 1995: 24), oleh pihak sekolah dalam mencapai yaitu: Tidak berwujud (Intangible): target jumlah murid baru di tengah jasa tidak dapat dilihat, diraba, atau persaingan yang kian ketat. Penelitian didengar Tidak ini menggunakan studi kasus dari terpisahkan (Insparibility): Berbeda Robert K. Yin. Studi kasus. Secara dengan barang fisik yang diproduksi umum, terlebih dahulu, jasa dijual dahulu strategi yang lebih cocok bila pokok kemudian diproduksi dan dikonsumsi pertanyaan suatu penelitian berkenaan bersamaan. dengan how atau why (Yin, 1996: 1). sebelum dibeli; Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, baik manusia atau studi kasus merupakan Penelitian ini dilakukan melalui mesin; wawancara mendalam dengan total Keanekaragaman (Variability): jasa informan sebanyak 6 (enam) orang memiliki mulai dari 3 (tiga) informan inti dan 3 banyak variasi bentuk, 20 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 (tiga) informan pendukung. Data kepada informan untuk memberikan yang metode pemahaman atas pertanyaan peneliti. penelitian yang digunakan dalam Informan inti dalam penelitian ini penelitian adalah dikumpulkan ini dari bertujuan untuk tim promosi SIDH, dan membuktikan adanya relevansi data mereka adalah orang-orang yang dengan tujuan penelitian sehingga. memiliki kapabilitas dalam menjawab Peneliti 3 pertanyaan-pertanyaan dari peneliti, Deskripsi karena orang-orang tersebut terlibat Identitas Informan, Hasil Penelitian, langsung dalam aktivitas pemasaran dan Pembahasan SIDH, Deskripsi Identitas Informan Inti (Key Megasari selaku Ketua Tim Promosi, Informan), pada tahapan ini peneliti Boyke akan menjabarkan hasil dari data Bagian Kurikulum, Binar Kasih Sejati penelitian yang didapatkan dari hasil selaku Staff Tim Promosi, Angga wawancara kepada informan dan Fuja Widiyana selaku Kepala Bagian kemudian dijabarkan ke dalam sebuah Kesiswaan, Rani Oktaviani selaku penjelasan pada hasil penelitian dan Bendahara, dikaji dalam perspektif komunikasi selaku Kepala Sekolah. membagi pembahasan, ke yaitu: dalam pemasaran dan teori yang digunakan yakni: Mawar Ramdhani Setiap dan Wahyuni selaku Niknik lembaga Kepala Andriani pendidikan sebagai pisau analisis. Peneliti tidak mempunyai tujuan untuk tetap hidup pernah menilai benar atau salah atas dan berkembang. Tujuan tersebut jawaban pertanyaan yang diberikan. hanya dapat dicapai melalui usaha Peneliti mempertahankan dan meningkatkan memberikan kebebasan 21 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 keuntungan lembaga. mempunyai tujuan pun dari informan dan mengaitkannya terus pada perspektif teoritis yang ada berkembang dan tetap hidup. Hal dalam setiap tema umum tersebut. tersebut diusahakan melalui strategi Setelah komunikasi pemasaran yang baik dan pemasaran yang telah dilakukan oleh konsisten. tim Untuk SIDH untuk mengetahui komunikasi aktivitas pemasaran yang mendapatkan promosi, poin-poin peneliti kemudian menganalisis program tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya SIDH dilakukan oleh SIDH dalam meraih Komponen Pemasaran jumlah sebagaimana tampak murid melakukan dengan baru, wawancara para merupakan tim peneliti mendalam informan yang promosi SIDH. Peneliti berupaya menggali jawaban spontan melalui proses wawancara mereka, tergali sejumlah program untuk mempromosikan Tabel 1.1: Komponen-komponen Pemasaran yang Dilakukan oleh Tim Promosi No. 1. komunikasi pemasaran. Peneliti Program Promosi Guest Teacher 2. Parenting dan Report Distribution 3. Sosial Media (Twitter, Instagram, Facebook, Website) 4. Coffee Morning 5. Stand Pameran 6. Roadshow (Majelis Ta’lim walimurid, Komunitas, Demo SIDH. Analisis dalam studi kasus ini adalah tabel berikut ini: mendalam sekitar tercapainya jumlah target kuota murid baru. Dari jawaban pada Ekskul) 7. Penyebaran Spanduk 8. Visiting (presentasi ke sekolah lain) melakukan proses ini dengan terlebih 9. Iklan di media cetak dahulu mengambil poin-poin penting 10. Trial Class 11. Potongan Harga 22 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 12. Word of Mouth 13. Acara-acara (EDP) internal sekolah Sumber: Penelitian Seviyenti Fikroh (Check Point, penampilan ekskul dan kesenian) SIDH mempunyai alasan-alasan dalam pemilihan komponen Sumber: Penelitian Seviyenti Fikroh komunikasi Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang peneliti dapatkan dengan para informan, pada umumnya penerapan komponen- komponen promosi komunikasi pemasaran SIDH oleh tim promosi dalam meraih target jumlah murid baru ada 6 (enam). Komponenkomponen promosi komunikasi pemasaran yang digunakan adalah: iklan (advertising), hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, dan pemasaran dari mulut ke mulut. Relasi SIDH dengan Lembaga lain tampak pada tabel berikut ini: Tabel 1.1: Komponen-komponen Pemasaran yang Dilakukan oleh Tim Promosi Lembaga/Instansi/Perusahaan No. relasi 1. PP IPTEK Jakarta 2. Pikiran Rakyat 3. Sekolah internasional Temasek pemasaran dijalankan. yang Pertimbangan didiskusikan sebelum pengambilan keputusan meliputi efektivitas dan efisiensi, yang diberlakukan dalam segala aspek, terutama aspek pemasaran, tim promosi akan mencari aspek-aspek yang mempunyai efektivitas tinggi, karena komponen pemasaran yang tidak efektif hanya akan membuang energi dan waktu. Efisiensi dalam kegiatan pemasaran, harus diperhatikan keuangan yang juga aspek tersedia untuk promosi atau biaya untuk kegiatan pemasaran. Dana yang tersedia untuk kegiatan pemasaran harus digunakan sebaik-baiknya. Tim promosi harus pandai mengolah dana tersebut untuk kegiatan pemasaran yang efektif. Secara keseluruhan, komponen- komponen pemasaran SIDH dapat diuraikan sebagai berikut: Lembaga bimbel Ganesha 4. 5. Operation dan Reksa English Development Program 23 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 Advertising Penyebaran Spanduk Potongan Harga Sales Promotion Trial Class Sosial Media (Path, Blog, Youtobe, Twitter, Instagram, Facebook, Website) Stand Pameran Direct Marketing Roadshow (Majelis Ta’lim walimurid, Komunikasi Pemasaran SIDH Public Relations dan Publicity Komunitas, Demo Ekskul) Iklan di media cetak Visiting (presentasi ke sekolah lain) Personal Selling Coffee Morning Parenting dan Report Distribution Guest Teacher Word of Mouth Word of Mouth Acara-acara internal sekolah (Check Point) Gambar 1. Rincian Komponen Pemasaran SIDH Berdasarkan Konsep Pemasaran Sumber: Penelitian Seviyenti Fikroh, 2015. menyimpulkan: melakukan E. SIMPULAN SIDH komponen menggunakan dalam pemasaran untuk mencapai target jumlah murid komunikasi baru dengan cara melakukan kegiatan komunikasi selling, pemasaran komunikasi SIDH 6 pemasaran, yaitu periklanan, personal humas Pertama, pemasaran, yaitu: dan publisitas, Periklanan, Penjualan Personal, langsung, promosi Pemasaran Langsung, Promosi penjualan, dan pemasaran dari mulut Penjualan, Hubungan Masyarakat dan ke mulut. Berdasarkan pembahasan Publisitas, dan juga Pemasaran dari dan analisis mengenai komunikasi Mulut pemasaran SIDH dalam meraih target membangun relasi dengan lembaga jumlah murid baru, maka peneliti lain untuk mencapai target jumlah ke Mulut. Kedua, SIDH 24 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 murid baru dengan cara bekerjasama memperluas relasi agar promosi dengan lembaga-lembaga pendidikan, sekolah dapat lebih tersebar dan yaitu: Sekolah Internasional Temasek, mempermudah kegiatan komunikasi PP IPTEK Jakarta, Lembaga Bimbel pemasaran. Ganesha Operation, Lembaga Bimbel Reksa, Lembaga Bahasa Asing English Development Program, dan Harian Umum PR. F. SARAN Komunikasi pemasaran jasa pendidikan hendaknya menjadi acuan bagi para marketer karena komunikasi dalam segala bidang pemasaran akan membuat target yang ingin diraih oleh sebuah instansi atau lembaga lebih terarah dan tertata. Pemasaran dari mulut ke mulut berpengaruh besar dalam kegiatan pemasaran. Karena itu sangat ditekankan dalam komunikasi pemasaran. kegiatan Dalam komunikasi melakukan pemasaran, SIDH perlu lebih memertimbangkan komponen yang lebih efektif dan tidak menggunakan komponen yang kurang efektif. Selain itu, komponen yang telah teruji efektivitasnya agar dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar tujuan dari promosi komunikasi pemasaran dapat tercapai dengan maksimal. Dalam membangun relasi dengan pihak lain, SIDH DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2011. Berry, Leonard L., On Great Service, New York: The Free Press, 1995. Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, 2002. Davies, Brent, and Linda Ellison, Marketing Strategies for Higher Education Institution: Technological Considerations and Practices, Business Science Reference, United States of America, 1997. DeVito, Joseph A., Komunikasi Antarmanusia, Ed. Kelima, terjemahan Agus Maulana, 2011, Karisma Publishing Group, Tangerang Selatan. Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Dasardasar dan aplikasi, Raja Grafindo Persada, 1995. Hermawan, Agus, Komunikasi Pemasaran, Penerbit Erlangga, 2012. Kotler, Philip, dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2, Ed. Ke-12, Terjemahan Bob Sabran, Penerbit Erlangga, 2008. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, jilid perlu 25 SCIENTICA Volume III No. 2, Desember 2016 1, Ed. Ke-13, terjemahan Bob Sabran, PT Indeks, 2009. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, jilid 2, Ed. Ke-13, terjemahan Bob Sabran, PT Indeks, 2009. Kotler, Philip, dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional, terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun, CV Intermedia Jakarta, 1987. Lovelock, Christopher H., and Lauren K. Wright, Principles of Service Marketing and Management Publisher, Prentice Hall; 2nd edition, 1999. Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009. Muhammad, As’adi, Cara Pintar Promosi Murah dan Efektif, Penerbit Garailmu, Jogjakarta, 2009. Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008. Nasution, M. N., Manajemen Jasa Terpadu, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2004. Shimp, Terence A., Periklanan Promosi; Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Ed. Ke-5, Terjemahan Revyani Syahrial dan Dyah Anikasari, Penerbit Erlangga, 2003. Shimp, Terence A., Periklanan Promosi; Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 2, Ed. Ke-5, Terjemahan Dwi Kartini Yahya, Penerbit Erlangga, 2003 Wiersma, William, Research Methods in Education: an Introduction, Boston: Allyn and Bacon, 1986. Yin, Robert K., Studi Kasus: Desain dan Metode, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2005 Zeithaml, Valarie A., and Mary Jo Bitner, Service Marketing, McGraw Hill, New York, 1996. 26