I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seledri (Apium graveolens L.) adalah tanaman sayuran yang berasal dari benua Amerika. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun. Tanaman seledri tumbuh baik di dataran tinggi yang bersuhu rendah. Tanaman seledri di Indonesia banyak dijumpai di daerah Cipanas, Lembang (Jawa Barat), Brastagi, Kabanjahe (Sumatera Utara) sebagai usaha tani rakyat setempat (Soewito, 1991). Seledri merupakan salah satu jenis sayuran yang potensial untuk dikembangkan. Menurut Ashari (1995), penggunaan utama seledri adalah sebagai bumbu masak atau pelengkap makanan. Hal ini dikarenakan seledri memiliki aroma yang khas. Selain itu, seledri juga mengandung vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Seledri adalah jenis sayuran yang mudah rusak. Kerusakan seledri dapat terjadi secara fisik, mekanis, fisiologis maupun mikrobiologis. Penurunan kualitas yang terjadi pada seledri terjadi karena setelah dipanen seledri masih melakukan respirasi aerob yang menghasilkan energi. Umur simpan seledri relatif singkat yaitu berkisar 2 – 3 hari pada penyimpanan suhu ruang. Pengemasan dan penyimpanan yang tepat diharapkan dapat memperpanjang umur simpan dan dapat menghambat laju kerusakan. Salah satu teknik pengemasan adalah pengemasan dengan atmosfer termodifikasi. Fungsi dari pengemasan dengan sistem atmosfer termodifikasi adalah menghambat respirasi. Pengemasan atmosfer termodifikasi pasif dapat dilakukan dengan mengemas seledri di dalam kantong plastik yang berlubang atau dengan cara vakum. Penyimpanan pada suhu rendah juga dapat membantu menghambat laju respirasi seledri. Penggunaan jenis plastik tepat dapat membantu mengatur sirkulasi O2, CO2 dan uap air dengan lebih baik dan menyebabkan terhambatnya penurunan mutu. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penyimpanan dengan atmosfir termodifikasi disertai dengan penyimpanan pada suhu rendah dan penggunaan plastik yang tepat terhadap beberapa jenis buah-buahan dan sayur-sayuran dapat memperpanjang umur simpan. 1 B. TUJUAN PENELITIAN 1. Memperoleh data perubahan mutu seledri pada kondisi atmosfer termodifikasi, jenis plastik dan suhu yang berbeda selama penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. 2. Menentukan suhu optimum penyimpanan seledri. 3. Mendapatkan kondisi pengemasan seledri yang terbaik. 4. Menentukan umur simpan seledri pada berbagai perlakuan pengemasan. 2