PROFIL TANAMAN KENTANG DI KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT 2009 1 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 1. Potensi Daerah Pada Tingkat regional Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut mempunyai lokasi yang strategis sebagai Wilayah pengembangan sayuran. Secara administratif Kabupaten Garut berada di sebelah Selatan Kabupaten Bandung. Kabupaten Garut dalam setahun mengalami dua kali pergantian musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Keadaan topografinya mempunyai variasi yang cukup besar menyebabkan wilayah tertentu banyak dipengaruhi iklim local. Misal di daerah Cikajang, Cigedug, Cisurupan, Bayongbong. Pada lokasi ini sering memungkinkan terjadi hujan konveksi dan hujan organik, sehingga memungkinkan untuk bercocok tanam komoditi sayuran sehingga memungkinkan untuk bercocok tanam komoditif sayuran dan palawija sepanjang tahun. Letak lokasi sentra kentang di Kabupaten Garut dengan ibukota Propinsi Jawa Barat ± 90 – 100 km. Spesifikasi agroklimat Kabupaten Garut adalah ketinggian tempat antara 0 – 25 m dpl (8.078 ha), 25 – 100 m dpl (14.007 ha), 100 – 500 m dpl (63.260 ha), 500 – 1.000 m dpl (122.465 ha), 1.000 – 1.500 m dpl (77.409 ha),1.500 – 3.000 m dpl (21.300 ha). Kondisi agroklimat dan spesifikasi lahan sangat mendukung untuk budidaya tanam seperti tanaman palawija dan sayuran dataran tinggi. Salah satu komoditas hortikultura yang dihasilkan di Kabupaten Garut adalah kentang. Komoditas ini banyak diusahakan di daerah dataran tinggi. Sarana dan Infrastruktur yang ada di Kabupaten Garut menuju daerah sentra kentang di Kecamatan Pangalengan seperti jalan (jalan kabupaten dan jalan desa) sudah cukup mendukung dan terjangkau, tetapi kondisinya kurang baik. Sarana komunikasi (telepon) yang ada sebagai besar sudah baik ditunjang juga oleh sarana komunikasi handphone yang sudah masuk sampai ke desa-desa. Sarana irigrasi belum ada atau kurang memadai. 2 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 2. Profil Usaha Agribisnis Kentang a. Potensi Pengembangan Potensi pengembangan didaerah sentra produksi disajikan pada table berikut : b. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas 3 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 c. Keragaan Usaha Kentang 1) Aspek Budidaya ( on-fram ) 4 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 2) Aspek Pemasaran 5 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 3. Profil Kelembagaan dan Mitra Usaha 4. Profil Intitusi 5. Permasalahan a. Aspek budidaya : Baru sebagian kecil petani yang menerapkan SOP b. Aspek penanganan pasca panen : Penanganan pasca panen masih bersifat tradisional, peralatan pasca panen masih terbatas c. Aspek sarana infrastruktur : Sarana jalan belum seluruhnya baik d. Aspek pemodalan : kecilnya permodalanan petani e. Aspek kelembagaan : Kelembagaan belum berkembang sebagaimana yang diharapkan dan perlu penataan kembali kelompok yang sudah ada 6. Dukungan Yang Diberikan Oleh Pemerintah Daerah Memberikan fasilitas berupa Sub Terminal Agribisnis (STA) 7. Rencana Pengembangan Dimasa Mendatang ■ ■ ■ ■ Lebih mengembangkan sarana jalan Perlunya penataan kelompok tani yang sudah ada Adanya fasilitas kredit dengan bunga lunak Perlunya diwujudkan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) 6 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 8. Analisa Usaha Tani a. b. c. d. Biaya Produksi per Ha Nilai hasil Penjualan per Ha Pendapatan petani per Ha R/C ratio : Rp.36.521.000,: Rp.63.500.000,: Rp.26.979.000,: 1,73 Analisa Usaha Tani Kentang Per Ha. 7 Profil Jeruk Garut di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009