TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, KADAR LAKTOSA, pH

advertisement
Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Laktosa, pH, Keasaman... Research Article TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, KADAR LAKTOSA, pH, KEASAMAN, KESUKAAN DRINK YOGURT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH KELENGKENG 1
2
2
Kardina Enny Dian Kumalasari , Anang Mohamad Legowo , Ahmad Nimatullah Al-­‐Baarri 1
Magister Ilmu Ternak, Program Pascasarjana, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang 2
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis total BAL, kadar laktosa, pH, keasaman dan kesukaan drink yogurt dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng. Penelitian ini menggunakan kombinasi 4 bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, Lactobacillus acidophillus and Bifidobacterium longum ATCC 15707). Susu skim diinokulasi dengan 3% (v/v) L. bulgaricus, S. thermophillus, L. acidophillus dan 1% (v/v) of B. longum ATCC 15707. Perlakuan yang diterapkan adalah menambahkan 0%, 1%, 3% and 5% (v/v) ekstrak buah kelengkeng (T0, T1, T2 and T3 secara 7 8
berurutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total BAL meningkat dari 3,0 × 10 s.d 4,8 × 10 CFU/ml, kadar laktosa menurun dari 1,852% s.d 0,729%, pH dan keasaman yang tidak berbeda nyata serta meningkatnya kesukaan drink yogurt dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng. Penambahan ekstrak buah kelengkeng dapat membuat suatu produk drink yogurt yang memiliki total BAL tinggi dan tidak mengubah pH dan keasaman drink yogurt, serta dapat meningkatkan kesukaan konsumen terhadap produk drink yogurt tersebut. Kata Kunci: Drink yogurt, ekstrak buah kelengkeng, total LAB, kadar laktosa, kesukaan. PENDAHULUAN Pemanfaatan bakteri probiotik seperti Lactobacillus Yogurt merupakan salah satu jenis susu fermentasi acidophillus dan Bifidobacterium longum sangat berperan yang telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Teknologi dalam pembuatan drink yogurt terlebih untuk tujuan fermentasi susu berkembang cukup pesat dengan banyak memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan manusia. memanfaatkan kultur murni secara tunggal maupun Kedua bakteri tersebut mempunyai karakteristik dan jalur campuran serta penggunaan bakteri asam laktat lain yang pembentukan asam laktat yang berbeda. Lactobacillus dapat memberi mutu produk lebih baik (Sunarlim dan acidophillus merupakan golongan bakteri asam laktat dalam Umiati, 2008). Yogurt merupakan produk olahan susu hasil pembentukan asam laktat melalui jalur homofermentatif. fermentasi dua BAL. Laktosa susu dalam proses fermentasi Sedangkan Bifidobacterium longum dalam pembentukan dipecah oleh BAL menjadi asam laktat, diasetil dan CO2 asam laktat melalui jalur Bifidobacterium (Umam et al., sehingga dihasilkan yogurt dengan aroma asam, segar dan 2012). mempunyai viskositas yang kental. Kadang-­‐kadang yogurt Akhir-­‐akhir ini banyak diteliti tentang manfaat kurang disukai oleh masyarakat karena sifatnya yang asam probiotik terhadap kesehatan manusia. Probiotik adalah dan kental. Diperlukan diversifikasi dalam pembuatan yogurt bakteri hidup yang bila diberikan atau dikonsumsi dalam untuk meningkatkan kualitas dan citarasa yogurt, yaitu jumlah cukup dapat memberikan efek menguntungkan bagi dengan membuat produk yogurt yang tidak terlalu asam, tubuh (Karmini et al., 2007). Adanya keberadaan bakteri dengan rasa buah alami dan unspoonable yang biasa disebut probiotik dalam drink yogurt dapat menambah nilai drink yogurt. fungsional drink yogurt yang dalam hal ini diperkaya dengan Drink yogurt ini dibuat dengan menambahkan ekstrak ekstrak buah kelengkeng. Kelengkeng dimungkinkan buah kelengkeng. Kelengkeng jarang dimanfaatkan dalam mengandung prebiotik yang dapat mempertahankan pengolahan pangan, termasuk dalam pembuatan drink kemampuan hidup bakteri probiotik pada drink yogurt. yogurt. Produksi kelengkeng di Jawa Tengah berada di Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak terdigesti yang Kabupaten Temanggung dengan jumlah produksi pada tahun memberikan efek kesehatan bagi tubuh dengan cara 2009 mencapai 12.716 kwintal. Kelengkeng memiliki memacu pertumbuhan probiotik dalam usus besar (Widodo, kandungan gula tinggi (glukosa 1,15%, fruktosa 9,63% dan 2006). sukrosa 6,86%) sehingga dapat menjadi sumber gula yang Kemampuan hidup BAL dalam drink yogurt selain kemungkinan dimanfaatkan BAL dan rasanya yang manis ditunjukkan dengan total BAL, juga dapat dilihat dari kadar dapat mengurangi rasa asam drink yogurt. Selain itu, laktosa, pH, dan keasaman drink yogurt. Laktosa merupakan sebagian besar kandungannya berupa air, sehingga dapat sumber energi bagi BAL sehingga penting mengetahui kadar mengurangi kekentalan drink yogurt. laktosa dalam proses fermentasi yang menunjang kemampuan hidup BAL tersebut. Akibat kemampuan Artikel dikirim tanggal 17 Juli 2013, diterima tanggal 20 Agustus mencerna gula dari BAL akan menyebabkan turunnya kadar 2013. Penulis Kardina Enny Dian Kumalasari adalah dari Magister laktosa, turunnya pH, meningkatnya keasaman sebagai Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Penulis Anang Mohamad Legowo dan akibat diproduksinya asam laktat. Penurunan nilai pH diduga Ahmad Nimatullah Al-­‐Baarri adalah dari Program Studi Teknologi dapat menyebabkan timbulnya rasa asam yang dapat Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap drink Semarang. Kontak langsung dengan penulis: Ahmad Nimatullah Al-­‐
yogurt. Berdasarkan kenyataan tersebut dilakukan penelitian Baarri ([email protected]). tentang diversifikasi drink yogurt dengan penambahan @2013 Indonesian Food Technologist Community Available online at www.journal.ift.or.id 165 Vol. 2 No. 4 Th. 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Laktosa, pH, Keasaman... o
ekstrak buah kelengkeng untuk menganalisis total BAL, selama 24 jam pada suhu 37 C (F2). Selanjutnya kadar laktosa, pH, keasaman dan kesukaannya. mengkondisikan dalam media susu dengan menambahkan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total BAL, 10% F2 ke dalam 100 ml susu skim UHT dan o
kadar laktosa, pH, keasaman dan kesukaan drink yogurt menginkubasinya pada suhu 41 C selama 4 jam (F3). dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan suatu Metode Pembuatan Ekstrak Buah inovasi baru dalam pembuatan drink yogurt dengan Menimbang buah tanpa kulit dan biji sebanyak 250 g. memanfaatkan sumber bahan pangan lain yang memiliki Kemudian memotong dan menghaluskannya dengan mortar. kandungan nutrien yang berbeda sehingga dapat saling menyaring ekstrak buah dengan menggunakan kain mori melengkapi. dengan kerapatan 2.000 mesh rangkap 2, selanjutnya menetesinya dengan LPOs sebanyak 20% dari volume MATERI DAN METODE ekstrak buah dan mendiamkannya selama 3 jam, kemudian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium ekstrak buah siap dipakai. Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Bahan yang digunakan Metode Pembuatan Drink Yogurt dalam pembuatan drink yogurt adalah susu skim, kultur Proses pembuatan drink yogurt yaitu memasteurisasi o
starter campuran (L. bulgaricus, S. thermophillus dan L. susu skim pada suhu 80 C selama 15 menit dan menurunkan o
acidophillus) dan kultur starter tunggal B. longum ATCC suhunya hingga 41 C. Menginokulasi susu dengan starter 15707 serta ekstrak buah kelengkeng. Alat yang digunakan sebanyak 3% v/v starter campuran L. bulgaricus, S. pada pembuatan drink yogurt adalah autoklaf, inkubator, thermophillus dan L. acidophillus dan 1% v/v starter B. refrigerator, termometer, micropipet, spatula, alumunium longum ATCC 15707. Setelah itu menginkubasinya pada suhu o
foil, bunsen, erlemeyer, gelas ukur, cawan petri, oven, pH 41 C selama 3 jam. Kemudian menambahkan ekstrak buah meter, gelas beker, biuret, magnetic stirer dan HPLC. kelengkeng sesuai perlakuan dan menginkubasinya kembali o
pada suhu 41 C selama 1 jam. Drink yogurt yang sudah jadi o
Rancangan percobaan disimpan dalam refrigerator dengan suhu 5 C (Legowo et al., Rancangan percobaan yang digunakan dalam 2009 dengan modifikasi). penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan untuk pH dan keasaman drink Metode Pengujian Total BAL yogurt. Perlakuan yang diberikan pada sampel uji dapat Pengujian total BAL dilakukan dengan menggunakan dituliskan sebagai berikut: metode hitungan cawan dengan medium de Man Ragosa T0 = Tanpa penambahan ekstrak buah kelengkeng. and Sharpe (MRS) agar steril, galaktosa dan sistein HCl o
T1 = Penambahan ekstrak buah kelengkeng 1% (v/v). sebanyak 660 μl yang telah didinginkan sampai suhu 50 C T2 = Penambahan ekstrak buah kelengkeng 3% (v/v). sebanyak 15 ml dan hasil dari analisis mikrobiologi T3 = Penambahan ekstrak buah kelengkeng 5% (v/v). digunakan suatu standar yang disebut Standar Plate Count (Fardiaz, 1993). Metode Pembuatan Starter Kerja Yogurt Pertama menimbang bibit serbuk starter yogurt Metode Pengujian Kadar Laktosa sebanyak 3,5 g kemudian memasukkan ke dalam erlemeyer Metode pengujian profil gula dengan menggunakan dan menambahkan air steril sebanyak 25 ml. Memasukkan HPLC merk pigmen dengan detektor referaktor indeks, eluen o
ke dalam inkubator selama 12 jam pada suhu 41 C. 0,01 N H2SO4 dalam aquabides, waktu alir 0,5 mm/menit, Kemudian menambahkan susu skim UHT sebanyak 500 ml ke kolom A minex 300 × 7,8 mm HPX-­‐87H colom dengan suhu o
dalam bibit cair yogurt tersebut dan menginkubasi lagi kolom 45 C. Memasukkan 2 ml sampel ke dalam labu ukur o
selama 6 jam pada susu 41 C (F1). Setelah inkubasi selesai, 100 ml. Mendilusikan dengan 20 ml aquabides + 1 ml TCA membiakkan lagi bibit cair yogurt dari 25 ml starter (F1) ke 3M. Kemudian mendiamkannya selama 10 menit. Setelah dalam 500 ml susu skim UHT dan menginkubasinya selama 6 itu, menetralisiskan dengan 1 M NaOH. Menambahkan o
jam pada suhu 41 C (F2). Selanjutnya membuat starter kerja aquabides sampai 100 ml. Kemudian memfilter dengan (bulk starter) dengan membiakkan 25 ml starter (F2) dalam kertas Whatman No. 1 mm dan dengan syringe 0,2 mm. 500 ml susu skim UHT dan menginkubasinya selama 6 jam Menguji larutan hasil saringan yang jernih dengan o
pada suhu 41 C (F3) (Hartati, 2011 dengan modifikasi). menggunakan HPLC (Al-­‐Baarri dan Murti, 2003 dengan Metode Pembuatan Starter Kerja B. Longum ATCC 15707 modifikasi). Membuat starter dari ampul bubuk yang kemudian membiakkan dalam media MRS broth sebanyak 14 ml Metode Pengujian pH dengan menambahkan sistein HCl dan galaktosa masing-­‐
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH masing 200 μl dan menginkubasi selama 24 jam pada suhu meter. Alat pH meter dikalibrasi terlebih dahulu dengan o
37 C (F1). Pembuatan starter kerja dengan peremajaan dari buffer untuk pH 4 dan pH 7 sesuai kisaran pH yogurt. F1 ke F2 yaitu mengambil dan memasukkan 140 μl (1%) F1 Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan elektroda pH dalam 14 ml MRS broth serta menambahkan sistein HCl dan meter kedalam 10 ml sampel (AOAC, 1995). galaktosa masing-­‐masing 200 μl dan menginkubasinya 166 Vol. 2 No. 4 Th. 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Laktosa, pH, Keasaman... Metode Pengujian Keasaman merupakan sumber energi bagi BAL dalam proses Pengujian keasaman dilakukan dengan menghitung fermentasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Nur (2009) yang kadar asam setara asam laktat dengan metode titrasi. Drink menyatakan bahwa, laktosa merupakan karbohidrat yang yogurt diambil sampelnya sebanyak 20 ml dan ditetesi digunakan untuk aktivitas pertumbuhan dan pembentukan fenolftalin (PP) 1% sebanyak 2 tetes, setelah itu sampel zat metabolit BAL. Dalam proses fermentasi, laktosa akan dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terlihat warna merah dipecah menjadi glukosa dan galaktosa yang dalam proses muda konstan (Hadiwiyoto, 1994). selanjutnya akan diubah menjadi asam laktat. Semakin Data hasil uji pH dan keasaman drink yogurt dianalisis banyak laktosa yang dipecah oleh BAL maka semakin menggunakan analisis ragam (ANOVA) taraf 5%. Jika menurun pula kadar laktosa dalam drink yogurt. Hal ini terdapat pengaruh nyata dari perlakuan (H1 diterima) maka sesuai dengan pendapat Legowo et al. (2009), bahwa selama dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan (Gomez dan proses fermentasi terjadi penguraian laktosa yang dipecah Gomez, 1995). Data hasil uji kesukaan drink yogurt dianalisis menjadi glukosa dan galaktosa oleh BAL. Kemudian glukosa menggunakan Uji Beda Non Parametrik Kruskal-­‐Wallis. Data akan diubah menjadi asam laktat dan beberapa asam hasil total BAL dan kadar laktosa dianalisis dengan analisis organik lainnya. deskriptif. Seiring berjalannya proses fermentasi selama 4 jam selain ditandai dengan meningkatnya total BAL dan HASIL DAN PEMBAHASAN menurunnya kadar laktosa juga adanya nilai pH yang Data penelitian rerata total BAL, kadar laktosa, pH cenderung menurun dan keasaman yang cenderung dan keasaman drink yogurt dengan penambahan ekstrak meningkat, tetapi tidak berpengaruh nyata. Menurut Umam buah kelengkeng dapat dilihat pada Tabel 1. Histogram et al. (2012), bahwa penurunan pH dipengaruhi oleh rerata total BAL, kadar laktosa, pH dan keasaman drink kandungan asam laktat yang dihasilkan oleh BAL. yogurt dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng dapat Pemecahan gula dalam sel BAL akan menghasilkan energi dilihat pada Ilustrasi 1. untuk aktivitas bakteri probiotik sehingga dihasilkan asam laktat. Pembentukan asam laktat tersebut akan menurunkan Tabel 1. Rerata Total BAL, Kadar Laktosa, pH dan Keasaman Drink nilai pH dan menghasilkan rasa asam pada produk yang Yogurt dengan Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng. dihasilkan. Perlakuan Total LAB (CFU/ml) pH Kadar Laktosa (%) T0 (0%) T1 (1%) 3,0 × 10
8 1,6 × 10
7 1,852 1,617 T2 (3%) T3 (5%) 1,9 × 10
8 4,8 × 10
8 0,838 0,729 ns 4,198
ns 4,186
ns 4,178
ns 4,162
Keasaman % ns 0,9928
ns 1,0024
ns 1,0074
ns 1,0242
ns
Keterangan : ) menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata (P>0,05). Hasil data penelitian di atas menunjukkan bahwa pada akhir inkubasi selama 4 jam didapatkan total BAL yang semakin meningkat pada keempat perlakuan dengan atau tanpa penambahan ekstrak buah kelengkeng yaitu pada T0, 7 8 T1, T2 dan T3 dari 3,0 × 10 hingga 4,8 × 10 serta Kadar laktosa yang semakin menurun dari 1,852% hingga 0,729%. Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng yaitu T0 (0%), T1 (1%), T2 (3%) dan T3 (5%) menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH dan keasaman drink yogurt. Hal ini disebabkan aktivitas BAL tinggi dalam membentuk asam laktat pada proses fermentasi drink yogurt. Namun dengan adanya penambahan ekstrak buah kelengkeng tidak mempengaruhi pH dan keasaman pada produk akhir. 8
Hasil total BAL terbaik pada T3 yaitu 4,8 × 10 CFU/ml, hasil ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2981:2009, bahwa jumlah minimal total BAL yang terdapat 7
pada yogurt adalah 10 CFU/ml. Semakin tinggi penambahan ekstrak buah kelengkeng maka semakin tinggi pula total BAL drink yogurt tersebut. Hal ini kemungkinan akibat adanya gula-­‐gula sederhana dari ekstrak buah kelengkeng yang mudah dimanfaatkan BAL, sehingga aktivitas BAL juga meningkat. Tingginya aktivitas BAL ini dapat dilihat dari semakin menurunnya kadar laktosa drink yogurt. Laktosa Ilustrasi 1. Histogram Rerata Total BAL, Kadar Laktosa, pH dan Keasaman Drink Yogurt dengan Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng Tabel 2. Kesukaan Drink Yogurt dengan Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng Perlakuan Rata-­‐rata Skor Deskripsi T0 3,08 Agak suka sampai suka T1 3,00 Agak suka sampai suka T2 3,20 Agak suka sampai suka T3 3,84 Agak suka sampai suka Kesukaan drink yogurt dengan penambahan ekstrak buah kelengkeng disajikan dalam Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis Uji Beda Non Parametrik Kruskal-­‐Wallis menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak buah kelengkeng dengan T0 (0%), T1 (1%), T2 (3%) dan T3 (5%) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kesukaan drink yogurt. Skor uji organoleptik untuk kesukaan drink yogurt berkisar antara 1 sampai dengan 5 dengan kategori 1 : 167 Vol. 2 No. 4 Th. 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Total Bakteri Asam Laktat, Kadar Laktosa, pH, Keasaman... sangat tidak suka; 2 : tidak suka; 3 : agak suka; 4 : suka; dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Jateng. 5 : sangat suka. 2009. Jawa Tengah dalam Angka 2009. Hasil uji menunjukkan bahwa semakin banyak http://bappeda.info. Diakses tanggal 5 Juli 2012. penambahan ekstrak buah kelengkeng maka tingkat Fardiaz, S. 1993. Analisis Mirobiologi Pangan. Raja Grafindo kesukaan konsumen semakin meningkat. Hal ini sesuai Persada, Jakarta. dengan pendapat Widodo (2006), bahwa penambahan buah Gad, A. S., A. M. Kholif and A. F. Sayed. 2010. Evaluation of tersebut dapat digunakan sebagai bahan pemanis alami the nutritional value of functional yogurt resulting pada proses fermentasi yang dilakukan oleh BAL. from combination of date palm syrup and skim milk. Ditambahkan oleh Gad et al. (2010), bahwa pada umumnya Am. J. Food Technol. 5: 250-­‐259. rasa asam kurang disukai konsumen. Oleh karena itu, Gomez, K. A dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistika keasaman yogurt juga berpengaruh terhadap kesukaan untuk Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia yogurt. Press, Jakarta (Diterjemahkan oleh Syamsuddin dan Peningkatan kesukaan konsumen mengindikasikan S. Baharsyah). bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng dapat Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu memberikan rasa buah alami dan juga mampu mengurangi Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta. rasa asam dari drink yogurt sehingga dapat meningkatkan Hartati, A. I. 2011. Lactose and reduction sugar kesukaan konsumen terhadap drink yogurt. Semakin banyak concentrations, pH and the sourness of date penambahan ekstrak buah kelengkeng semakin tinggi flavored yoghurt drink as probiotic beverage. tingkat kesukaan konsumen. Menurut Yusmarini dan Efendi J. Aplikasi Teknologi Pangan 1 (1) : 1-­‐3. (2004), yang menyatakan bahwa yogurt yang terlalu asam Karmini, M., B. Hegar dan B. A. Pranoto. 2007. Pengaruh pada umumnya kurang disukai konsumen. Konsumen lebih penambahan Bifidobacterium dalam susu terhadap menyukai yogurt yang memiliki rasa yang tidak terlalu asam perkembangan mikroflora saluran cerna anak usia dan masih berasa manis. Menurut Nursalim dan Razali, 12-­‐24 bulan. Sari Pediatri. 9 ( 2) : 87-­‐92. (2007), kesukaan seseorang terhadap suatu produk Legowo, A. M., Kusrahayu dan S. Mulyani. 2009. Ilmu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : (1) warna, Teknologi Pengolahan Susu. Universitas rasa, dan penampilan yang menarik (sensory); (2) bernilai Diponegoro, Semarang. gizi tinggi (nutritional) dan (3) menguntungkan bagi tubuh Nur, H. S. 2009. Suksesi mikroba dan aspek biokimiawi konsumen. fermentasi mandai dengan kadar garam rendah. Makara Sains. 13 (1) : 13-­‐16. KESIMPULAN Nursalim, Y dan Z. Y. Razali. 2007. Bekatul: Makanan yang Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Menyehatkan. ArgoMedia Pustaka, Jakarta. bahwa yogurt drink dengan penambahan ekstrak kelengkeng Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 2009. SNI 2981:2009. (0%, 1%, 3% dan 5%) memiliki total LAB yang semakin Yogurt. Badan Standardisasi Nasional (BSN), Jakarta. meningkat dengan menurunnya kadar laktosa dan tidak Sunarlim, R. dan S. Umiati. 2008. Kombinasi beberapa berpengaruh terhadap pH dan keasaman drink yogurt serta bakteri asam laktat terhadap karakteristik yogurt. meningkatkan kesukkan terhadap produk drink yogurt. Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Penambahan ekstrak buah kelengkeng dapat membuat Menuju Perdagangan Bebas-­‐2020. Balai Besar suatu produk drink yogurt yang memiliki total BAL tinggi dan Penelitian Pengembangan Pascapanen Pertanian, tidak mengubah pH dan keasaman drink yogurt, serta dapat Bogor. meningkatkan kesukaan konsumen terhadap produk drink Umam, M. F., R. Utami dan E. Widowati. 2012. Kajian yogurt tersebut. karakteristik minuman sinbiotik pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan menggunakan UCAPAN TERIMAKASIH starter Lactobacillus acidophillus IFO 13951 dan Terimakasih kami sampaikan kepada Tim Dosen Bifidobacterium longum ATCC 15707. J. Teknosains Penelitian Drink Yogurt Buah Dr. Yoyok Budi Pramono, Sri Pangan 1 (1) : 3-­‐11. Mulyani, S.Pt.,M.P. dan Setya Budi M. Abduh, S.Pt., M.Sc. Widodo, W. 2006. Bioteknologi Fermentasi Susu. Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas DAFTAR PUSTAKA Muhammadiyah Malang, Malang. Al-­‐Baarri, A. N. dan T. W. Murti. 2003. Analisis pH, keasaman Yusmarini dan R. Efendi. 2004. Evaluasi mutu soygurt yang dan kadar laktosa pada yakult, yogurt dan kefir. dibuat dengan penambahan beberapa jenis gula. J. Proceeding Simposium Nasional Hasil-­‐hasil Penelitian Natur Indonesia. ISSN 1410-­‐9379. 6 (2) : 104-­‐110. Universitas Katholik Soegijapranata. Hal. 52-­‐56. Association of Official Analitycal Chemist (AOAC). 1995. Official Methods of Analisys Chemist. Vol. 1A. AOAC, Inc., Washington. 168 Vol. 2 No. 4 Th. 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 
Download