10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Sebagai Aktivitas

advertisement
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Sebagai Aktivitas Personal Selling
Kehidupan manusia tidak terlepas dari segala yang berhubungan dengan
komunikasi.Manusia disebut sebagai makhluk sosial, karena komunikasi tidak
saja digunakan sebagai alat melakukan kontak antar individu, tetapi juga
merupakan alat manusia untuk bertahan hidup. Komunikasi merupakan kebutuhan
yang sangat penting bagi manusia karena tanpa adanya komunikasi manusia tidak
akan bisa bertahan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial saling tergantung satu
sama lain untuk beriteraksi selama masa hidupnya, serta saling terkait dengan
orang lain di lingkungannya untuk beradaptasi.
Komunikasi secara luas adalah suatu proses penyampaian pesan dari
komunikator ke komunikan.9 Komunikasi itu dilakukan untuk menyampaikan
atau merespon informasi yang didapatnya.Oleh karena itu, komunikasi sangatlah
penting dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga dibutuhkan
dalam
kegiatan
pemasaran
sebagai
media
untuk
mengenalkan
atau
mempublikasikan produk kepada khalayak sasaran guna menciptakan positioning
yang kuat terhadap produk tersebut Hubungan antara komunikasi dengan
pemasaran merupakan hubungan yang erat dan komunikasi merupakan unsur
terpenting dalam suatu kegiatan pemasaran.
9
Mulyana, Deddy, MA, phD. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Bandung. : PT
11
Secara
sederhana,
komunikasi
dipahami
sebagai
sebuah
proses
penyampaian pesan dari pemberi pesan atau yang bisa disebut komunikator
kepada penerima pesan atau komunikan dengan menggunakan tanda-tanda
sebagai media. Akan tetapi, persoalan komunikasi tidaklah sederhana sebagai
suatu pengiriman pesan
saja, namun komunikasi juga merupakan proses
pertukaran/ merujuk suatu dirinya sendiri. 10 Sementara makna ialah hubungan
antara suatu objek atau ide dan suatu tanda.11
Tanda bisa berbentuk kata-kata baik lisan maupun tulisan, bahasa atau
isyarat tubuh, bentuk, warna, bunyi, angka, dan lain-lain. Menurut Litteljohn,
tanda-tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantaraan
tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan semuanya. Banyak hal yang
bisa dikomunikasikan di dunia ini.12
Makna tidak bersifat absoult sehingga makna selalu bisa berubah ubah
tergantung kondisi emosional yang memaknainnya. Makna tidak terletak pada
tanda akan tetapi makna adalah hasil interaksi dinamis antara tanda, konsep
mental (hasil interprestasi), dan objek yang muncul dalam konteks historis yang
spesifik dan mungkin berubah seiring dengan waktu.13 Makna ada dalam diri
10
Alex, Sobur. Semiotika komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. Hal: 15
Ibid. Hal : 15:16
12
Ibid. Hal: 15
13
John Fiske. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Rajagrafindo Persada. 2012. Hal:77
11
12
manusia. Makna tidak terletak pada kata-kata melainkan pada manusia. Kita
menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan.14
Ini berarti, komunikasi bukan hanya sebuah proses penyampaian pesan
dari A ke B atau komunikator kepada komunikan di mana pada proses ini hanya
mementingkan bagaimana pesan itu diproduksi dengan baik pula. Jika apa yang
dipahami tidak sesuai dengan yang disampaikan, maka dianggap gagalah
komunikasi tersebut. Akan tetapi, proses komunikasi bukan hanya bagaimana
sebuah pesan disampaikan, tapi juga bagaimana komunikan bisa memahami
tanda-tanda yang disampaikan yang kemudian dimaknainya.15
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Aktivitas adalah kerja
atau salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap bagian diperusahaan.
Menurut Anton M.Mulyono16, Aktivitas artinya “ Kegiatan atau
Keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas.
2.1.1 Komunikasi Antar Pribadi
Syarat mutlak bagi kita manusia untuk menyosialkan diri dengan manusia
lain di lingkungan kita adalah dengan jalan berkomunikasi. Baik secara verbal
yang melibatkan kata-kata maupun juga komunikasi non verbal yang hanya
mempersilakan tubuh kita untuk berbicara.
14
Opcit. Alex, Sobur. 256
John Fiske. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. 2012. Hal. 65
16
Anton M. Mulyono Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2001 hal 25
15
13
Komunikasi antar pribadi merupakan proses komunikasi yang terjadi antar
individu ataupu antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara
langsung (tanpa medium) maupun tidak langsung (melalui medium). Kegiatankegiatan seperti percakapan tatap muka (face to face communication), percakapan
melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan contoh-contoh komunikasi
antar pribadi.
Jurgen Ruesch dan Gregory Beteson ( dalam Lawrence dan Salman,
1997:49)17 mengatakan demikian “komunikasi antar pribadi ditandai oleh adanya
tindakan pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar ataupun tidak
terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan kemudian melakukan
kembali bahwa tindakan yang pertama sudah diamatai oleh pihak lain. Kesadaran
akan pengamatan merupakan kejadian yang mengisyaratkan terciptanya jalinan
antar-pribadi.
Berdasarkan
pendapat
di
atas,
maka
komunikasi
antar
pribadi
sesungguhnya baru akan tercipta kalau terdapat kesadaran dari dua pihak untuk
mengamati keadaan masing-masing pihak dan memberikan respon atas keadaan
tersebut sebagaimana sifat komunikasi, maka hubungan yang terjadi ditandai
dengan adanya sikap saling memperhatikan, saling memahami, penuh pengertian
dan keakraban. Pemahaman yang dimaksud tidak hanya terjadi pada materi
komunikasi, tetapi juga pada pemahaman terhadap keunikan pribadi masingmasing. Kesadaran akan perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan
17
http://pustakabimbingankonseling.weebly.com/kap--klp-3.html di akses hari sabtu tanggal
21.2.2015 jam 12.38
14
komunikasi itu menjadi tumbuh dan berkembang. Komunikasi seperti ini akan
berbeda dengan suasana komunikasi yang dilakukan dalam situasi lain, misalnya
komunikasi antara pembayar rekening listrik dengan pelayan di kantor PLN atau
komunikasi antar pembeli dengan penjual di pasar. Dua contoh komunikasi ini,
tidak mungkin akan tumbuh dan berkembang sebagaimana komunikasi antar
pribadi, karena jalinan hubungan untuk menjadi akrab tidak menjadi tekanan
utama. Yang menjadi perhatian pada dua contoh komunikasi ini hanyalah pada
pemahaman materi komunikasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka komunikasi antar pribadi dapat
didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang
antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai
komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain
(komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri
menerima pesan dari sumber (komunikator). Dengan gaya, kedinamisan,
kesadaran dan hubungan yang akrab dari masing-masing pihak maka komunikasi
itu terus tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi dan tujuan bersama.
2.2 Komunikasi Pemasaran
Pemasaran jasa tidak tidak dapat diidentifikasikan dengan jelas gambaran
produknya. Jasa baru terlihat bila dikaitkan dengan suatu hubungan langsung
(interpersonal), misalnya antar produsen dengan konsumen. Peristiwa memberi
dan menerima yang dilakukan kedua pihak ini lebih menekankan atau diukur pada
15
kepuasan.
Bisnis
jasa sangat
kompleks,
karena
banyak
lemeen
yang
mempengaruhinya, seperti system internal organisasi, lingkungan fisik, kontak
personal, iklan, tagihan, dan pembayaran, komentar dari mulut kemulut, dan
sebagainya. dalam konsep pemasaran jasa melibatkan beberapa unsure dalam
pelaksanaan kegiatan pemasaran yakni tidak hanya dari sisi pemasaran eksternal
tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran interaktif.18
Kegiatan pemasaran jasa harus dapat medekatkan konsumen, pelanggan,
mengkaji peluang – peluang pasar, menetapkan posisi jasa segmen pasar dan
pasar sasaran atas dasar kebutuhan jasa tersebut serta merumuskan bauran
pemasaran (marketing mix), yang meliputi mutu dan deversifikasi jasa, harga atau
tariff dari kegiatan promosi dan stratgei penyampaian jasa tesebut.
Promosi sebagai komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk
menyampaikan pesankepada public terutama konsumen sasaran mengenai produk
atau jasa. Oleh karena itu, konsumen sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Konsep yang umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan
adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix).hubungan
antara komunikasi dengan pemasaran merupakan hubungan yang erat.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan
18
Gronroos Kotler, 2000, hal. 469
16
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.19
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi
pemasar. Tanpa komunikasi, penentuan siapa saja yang akan menjadi sasaran
komunikasi akan menjadi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan
penentuan sasaran yang tepat, komunikasi akan berjalan efektif dan efesien. 20
2.3 Elemen Bauran Promosi
Menurut Kotler, Bauran promosi menggambarkan cara-cara kreatif yang
memperngaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa. Faktorfaktor yang menyusun bauran promosi adalah : Jenis dasar produk, Strategi
promosi yang digunakan perusahaan, Tahap kesiapan pembeli, Tahap siklus hidup
produk, dan Peringkat pasar perusahaan21.
Bauran promosi sebagai media komunikasi pemasaran memiliki 6 kegiatan
utama, yaitu periklanan ( advertising ), personal selling, sales promotion,
publisitas dan hubungan masyarakat, pemasaran langsung ( direct marketing), dan
interaktif media.
1. Periklanan, merupakan segala bentuk penyajian dan promosi non personal
atas ide, barang atau jasayang dilakukan oleh perusahaan sponsor. Iklan
digunakan oleh perusahaan guna menginformasikan , menarik, dan
19
Triciptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta, ANDI 2002 hal 220
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001,
hal. 270
20
21
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Prenhallindo, hal : 43
17
mempengaruhi orang. Periklanan juga merupakan penyajian informasi non
personal mengenai merek, produk, perusahaan atau toko yang dilakukan
dengan bayaran tertentu. Iklan biasanya ditampakkan organisasi yang
mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk memperngaruhi afeksi dan kognisi
konsumen.Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen
citra (image management), menciptakan dan memelihara citra dan makna
dalam
benak
konsumen.
Walaupun
pertama-tama
iklan
akan
memperngaruhi perilaku pembelian konsumen. Iklan dapat disajikan
melalui berbagai macam media (TV, radio, cetakan majalah, surat kabar,
papan billboard, papan tanda, dan macam-macam media22.
2. Publisitas, merupakan sejumlah informasi mengenai orang, barang atau
organisasi yang disusun dalam ruang editorial suatu media tanpa dipungut
biaya untuk dibaca, dilihat, atau didengar oleh konsumen atau calon
konsumen dengan maksud khusus untuk mencapai tujuan penjualan.
Publisitas dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai
produk atau jasa perusahaan. Publisitas berfungsi sebagai mediator antara
perusahaan dan masyarakat luas. Publisitas adalah bentuk-bentuk
komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak
membutuhkan pembayaran. Misalnya penjabaran produk atau merek baru,
perbandingan merek dijurnal dagang, surat kabar, majalah, berita, diskusi
di radio dan talk show di TV semuanya menyajikan berbagai informasi
22
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,.Hal 178
18
produk bagi para konsumen. Kadangkala publisitas lebih dapat efektif dari
iklan karena konsumen dapat dikatakan telah siap untuk menerima pesan
yang disampaikan.Disamping itu, komunikasi publisitas dapat dianggap
lebih beribawa karena tidak disajikan oleh organisasi pemasaran23. Dalam
dunia usaha saat ini, peran publicity semakin penting karena dapat
menjangkau opini public yang dapat men-support produk dan layanan
serta membentuk sebuah perceive quality ( kualitas yang dipersepsikan)
dalam benak konsumen. Publicity berkaitan dengan usaha perusahaan dan
menumbuhkan dan menciptakan citra, baik itu citra perusahaan (corporate
image) maupun brand atau citra merek. Publicity biasanya digunakan
untuk mempromosikan produk special, membangkitkan kepercayaan
terhadap produk, dan memperkuat nilai produk pada konsumen khusus.
Publiciy merupakan pengembangan dari konsep berita yaitu 5 W + 1 H
(Who, What, When, Where, Why, dan How) hanya dalam pengemasannya
saja yang berbeda. Jika dalam penulisan berita 5W dijabarkan secara
singkat, maka dalam publicity cenderung disajikan lebih kompleks dan
detail24.
3. Penjualan perorangan ( Personal Selling ), adalah bentuk komunikasi antar
individu dimana tenaga penjual atau wiraniaga menginformasikan,
mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli
produk atau jasa perusahaan.
23
Kennedy, John E. Dan R. Dermawan S (2006) Marketing Communication :Taktik dan Strategi. Jakarta .:PT
BIP Kelompok Granedia, Hal.35
24
Ibid. Hal.21
19
Menurut Kotler, personal selling memiliki tiga manfaat, yaitu :
a. Personal Confrontation, penjualan personal mencakup hubungan yang
hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih , dimana setiap
pihak dapat melihat dari dekat kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan
dapat melakukan penyesuaian.
b. Cultivation ( keakraban ), memunglinkan perkembangan dari segala
macam hubungan yang bermula dari hubungan penjualan sampai ke
hubungan persahabatan.
c. Response ( tanggapan ), menciptakan suasana untuk membuat pembeli
berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga25.
4. Promosi Penjualan ( Sales Promotion ), adalah rangsangan langsung yang
ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.Banyaknya jenis
promosi penjualantermasuk didalamnya penurunan harga temporer melalui
kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes, dan undian, perangko
dagang, dan eksibisi26. Promosi penjualan juga didefinisikan sebagai
arahan langsung dimana terjadinya peralihan nilai terhadap produk pada
kekuatan penjualan, didistribusikan dengan tujuan utama terjadinya
penjualan secara langsung. Promosi penjualan terbagi menjadi dua, yaitu
promosi berorientasi-konsumen (consumer-oriented promotion) dan
promosi berorientasi dagang (trade-oriented promotion).
25
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Prenhallindo, hal : 83
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,.Hal 178
26
20
Tujuan promosi berorientasi konsumen adalah mengajak konsumen untuk
mencoba produk yang belum pernah kenal atau gunakan. Beberapa cara yang
dilakukan dalam program promosi penjualan ini adalah sebagai berikut :
1. Obtaining, trail, and repurchase. Agar konsumen mau mencoba
prosuk,
penggunaan
kupon
dan sampel
dapat
membantu
meningkatkan daya tarik mereka. Sejumlah bank menggunakan
undian berhadiah langsung dengan tujuan untuk memperoleh
nasabah
sebanyak-banyaknya.
Nasabah
yang
tertarik
akan
mengikuti cara yang berlaku di bank itu, sehingga nasabah dapat
melihat perbandingan fasilitas produk dan layanan bank itu dengan
bank lainnya.
2. Increasing consumting of established brand. Persaingan memaksa
perusahaan untuk lebih menonjol dari pesaing. Konsumen akan
tertarik membeli atau menggunakan jasa karena mereka dikenalkan
dengan suatu cara baru dalam mengonsumsi produk itu.
3. Depend
current
costumer.
Dimaksudkan
sebagai
upaya
mempertahankan jumlah pembelian karena tingginya persaingan,
agar konsumen tidak beralih pada produk dan layanan lainnya.
4. Targeting a specific market. Promosi penjualan dianggap berhasil
menjangkau pasar sasaran yang spesifik dengan menwarkan
produk mereka melalui penggunaan kupon pembelian, sampel, dan
cara lainnya pada suatu lingkup atau area yang didasarkan pada
pemilihan sasaran pasar :
21
1. Aspek geografis
2. Aspek demografis
3. Aspek psikografis
4. Aspek etnikgrafis
5. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing ),
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah interaksi dengan
calon pembeli menggunakan alat komunkasi seperti surat, telepon,
faksimil,
email,
dan
alat
penghubung
nonpersonal
lain
untuk
berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung
dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Bentuk-bentuk pemasaran langsung (Direct Selling) yang begitu
banyak tersebut-surat langsung, telemarketing, pemasaran internet dan
sebagainya sama-sama memiliki empat karakteristik khusus. Pemasaran
langsung bersifat:
1. Tidak umum. Pesan tersebut biasanya ditujukan pada orang
tertentu
2. Disesuaikan dengan orangnya. Pesan tersebut dapat dipersiapkan
untuk menarik bagi orang yang dituju.
3. Mutakhir. Pesan tersebut dapat dipersiapkan dengan sangat cepat.
4. Interaktif. Pesan tersebut dapat diubah bergantung tanggapan orang
tersebut27.
27
Kotler, P. Manajemen Pemasaran edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia, 2005
hal 267
22
6. Interactive Marketing
Media interktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal
balik
yang
memungkinkan
pengguna
dapat
memodifikasi
dan
berpartisipasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time). Tidak
seperti bentuk tradisional komunikasi pemasaran seperti iklan yang
komunikasinya bersifat satu arah, media interaktif memungkinkan
pengguna melakukan berbagai fungsi seperti menerima dan mengubah
informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan, dan tentu saja melakukan
pembelian.
Internet saat ini sudah menjadi iklan yang menarik. Banyak praktisi
pemasaran mengiklankan produk mereka baik di website sendiri maupun
milik perusahaan lain. Internet merupakan media yang bahkan dapat
digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi. Selain
digunakan untuk beriklan, internet juga dapat digunakan untuk melakukan
kegiatan promosi bentuk lainnya, seperti penjualan dengan kupon, kontes,
dan undian secara online.
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang
sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri.
Karena sifatnya yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Dewasa ini banyak perusahaan yang
mengakui keuntungan berkomunikasi melalui internet dan menyediakan
anggaran khusus untuk mengembangkan website mereka agar dapat
menjadi bagian dari program komunikasi pemasaran terpadu mereka.
23
Namun demikian, iklan di media massa lain tetap memiliki peran penting
sebagai cara untuk mengajak konsumen mengunjungi website perusahaan
bersangkutan.
2.4 Penjualan Pribadi (personal selling )
2.4.1 Pengertian Personal Selling
Di dalam melakukan personal selling hendaknya ada suatu yang wajar,
dalam arti para pelaku personal selling benar – benar menguasai produk yang
ditawarkan, dan selain itu juga hindarkan percakapan yang bertele – tele sehingga
tidak menimbulkan kejenuhan atau kebosanan bagi para calon konsumen yang
mendengarkan.28
Personal selling atau penjualan tatap muka adalah satu – satunya alat
promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara
langsung. Artinya, penjualan tatap muka merupakan aktfitas komunikasi antara
produsen yang diawali oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang
melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapan langsung (face-toface)29
28
Arif Isnaini. Model dan Strategi Pemasaran. NTP Press. Mataram. 2005 hal 47.
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002 hal
311.
29
24
Menurut Kotler dan Amstrong mengatakan bahwa Personal selling adalah
presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.30
Sedangkan menurut William G. Nickels, personal selling adalah interaksi
seorang antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain.31
Tjiptono juga berpendapat bahwa personal selling merupakan komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap suatu produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.
Karena itu system kerjanya lebih fleksibel bila dibandingkan media lain.32
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa personal selling
adalah promosi penjualan yang dilakukan dengan dua arah dan dinilai lebih efektif
dalam memasarkan produk atau jasa, karena tujuan akhir dalam suatu promosi
adalah melakukan penjualan. Selain itu personal selling merupakan aktivitas
komunikasi antara produsen yang diawakili oleh tenaga penjual dengan konsumen
potensial yang melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapan langsung
30
Kotler dan Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 2. Alih Bahasa oleh Damos Sihombing
Erlangga. Jakarta 2001 hal 112.
31
Swasta, Basu dan Irawan. Azaz-azaz Marketing. Edisi ketiga. Liberty. Yogyakarta. 1999 hal 260
32
Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset. Yogyakarta. 2008 hal 224
25
(face to face). Oleh karena itu berhadapan langsung dengan konsumen potensial,
personal selling mempunyai kelebihan dengan alat promosi lainnya.
2.4.2 Keunggulan dan Kelemahan Personal Selling
Penggunaan penjualan tatap muka sebagai promosi,tidak hanya bertujuan
untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat awareness dari
konsumen, tetapi yang paling penting, penjualan tatap muka adalah untuk
menciptakan penjualan. Keberhasilan penjualan bergantung pada bagaimana
armada penjualan melakukan pekerjaan mereka. Masing-masing anggota armada
penjualan harus tahu dasar – dasar salesmanship, oleh karena itu mereka perlu
dilatih. selain itu pengalaman juga mempunyai peran penting bagi tema penjualan
untuk berhasil dalam aktivitas penjualan tatap muka. Penjualan tatap muka
mempunyai karateristik yang sangat berbeda dengan alat promosi lainnya.
perbedaan karateristik itu menyebabkan penjualan tatap muka mempunyai
keunggulan – keunggulan tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya
yaitu diantaranya :
a. Penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan
konsumen potensial.
b. Pesan penjualan tatap muka sering lebih bisa membujuk dari pada
periklanan atau publisitas media massa.
c. Proses komunikasi face to face menjadikan konsumen potensial harus
memperhatikan pesan yang disampaikan oleh tenaga penjual.
d. Proses alur komunikasi terjadi dua arah, sehingga konsumen secara
langsung bisa bertanya mengenai produk kepada tenaga penjualan.
26
e. Tenaga penjualan bisa menerima umpan balik secara langsung dari
konsumen potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaa, atau
komunikasi non verbal.
f. Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai
karateristik produk, yang tidak mungkin disampaikan dalam iklan di
media elektronik dan media cetak.
g. Tenaga penjual dapat mendemonstrasikan produk atau menggunakan
tampilan audiovisual untuk memperoleh perhatian penuh dari
konsumen potensial.
Selain mempunyai keunggulan penjualan tatap muka (personal selling ) juga
mempunyai kelemahan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. kelebihan
utama dari penjualan tatap muka (personal selling ) :
a. Komunikasi tejadi pada kelompok kecil konsumen potensial. Akibatnya,
penjualan tatap muka (personal selling ) menjadi mahal jika diukur
berdasarkan biaya perkontrak dengan konsumen potensial.
b. Image yang negative terhadap tenaga penjual, sehingga cenderung untuk
menghindarkan apabila didatangi oleh tenaga penjual. 33
33
Sutisna Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2001 hal 315
27
2.4.3 Jenis – jenis Penjualan Tatap Muka (Personal Selling )
Jenis – jenis penjualan tatap muka (personal selling ) adalah sebagai berikut
:34
a. Retail Selling, yaitu penjualan melakukan penjualan dengan cara
melayani konsumen yang datang ke kantor atau perusahaan.
b. Field Selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjual diluar
perusahaan, dengan mendatangi konsumen ke rumah – rumah,
perusahaan, kantor dan lain-lain.
c. Executive Selling, yaitu pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai
tenaga penjual yang melakukan penjulan.
Didalam suatu perusahaan bentuk – bentuk personal selling tersebut
kadang digunakan secara bersama – sama dan kadang hanya menggunakan salah
satu bentuk saja. Hal tersebut disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar
yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Tetapi bentuk manapun yang dipilih,
perusahaan harus menentukan bentuk paling cocok dan efektif dalam mencapai
sasaran.
2.4.4 Tugas – tugas Penjualan Tatap Muka (Personal selling)
tugas-tugas seorang Wiraniaga atau tugas-tugas penjualan tatap muka
menurut Kotler sebagai berikut:35
a. Mencari calon pelanggan : melakukan pencarian calon pembeli atau
petunjuk.
34
35
H. Djaslim Saldin,SE. Unsur-unsur Inti Pemasaran .Bandung. Linda Karya. Hal 140-141
Ibid. hal 331.
28
b. Menetapkan sasaran ; Memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu
mereka di antara calon dan pelanggan.
c. Berkomunikasi ; mengkomunikasikan tentang informasi produk dan jasa
perusahaan tersebut.
d. Menjual ; mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatankeberatan, dan menutup penjualan.
e. Melayani ; menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan
konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan
pembiayaan, dan melakukan pengiriman.
f. Mengumpulkan infomrasi : melakukan riset dan melaksanakan tugas
intelijen.
g. Mengalokasikan ; memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk
tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk.
2.4.5 Krateristik Penjualan Tatap Muka (Personal selling )
Penjualan tatap muka (personal selling ) adalah salah satu kiat atau cara
yang paling efektif biaya proses pembelian, terutama dalam membentuk
preferensi pembeli, keyakinan dan tindakan. Alasan adalah bahwa penjualan tatap
muka (personal selling ) bila dibandingkan dengan ikla, menurut Kotler memiliki
tiga macam karateristik khususnyayaitu:36
a.
Konfrontasi personal, maksudnya adalah penjualan tatap muka
melibatkan hubungan yang hidup , cepat dan interaktif antar dua
36
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan pengendalian.
Edisi ke enam. 1999 hal 644.
29
orangatau lebih. Tiap – tiap pihak dapat saling mengamati kebutuhan
dan karateristik masing – masing dengan dekat dan membuat
penyesuaian yang tepat.
b. Pengembangan, maksudnya adalah penjualan tatap muka (personal
selling ) memungkinkan semua jenis hubungan berkembang dari
hubungan yang hanya berdasarkan penjualan sampai hubungan
personal yang dalam. Wakil penjualan yang efektif biasanya akan
mengingat minat pelanggan mereka bila menginginkan hubungan yang
berlangsung lama.
c. Respon, maksudnya penjualan tatap muka (personal selling )membuat
pembeli akan lebih memperhatikan dan merespon, bahkan bila
responnya adalah “ terimaksi” yang sopan.
Menurut sutisna peran yang dimainkan oleh penjualan tatap muka (personal
selling ) dalam strategi pemasaran perusahaan adalah sebagai berikut:37
a. Menyampiakna pesan yang kompleks kepada konsumen potensial
mengenai kebijakan dan produk perusahaan.
b. Menghadapi penawaran dan atau daya tarik promosional produk untuk
kebutuhan yang unik dan konsumen yang spesifik.
c. Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau
setidak – tidaknya mempunyai sisi – sisi positif yang lebih dibandingkan
dengan produk pesaing.
37
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002 hal
311.
30
2.4.6 Faktor – factor yang Mempengaruhi Peran Personal Selling dalam
Strategi Pemasaran Perusahaan
Factor – factor yang mempengaruhi peran penjualan tatap muka (personal
selling ) dalam strategi pemasaran perusahaan, yaitu :38
a. Sumber daya perusahaan, tujuan dan strategi pemasaran
Penggunaan penjualan tatap muka selalu harus diselaraskan dengan tujuan
dan strategi pemasaran perusahaan. Tujuan dan strategi membantu dalam
menentukan jenis-jenis komunikasi yang harus dijalankan dan alat-alat
promosional yang tepat. Misalnya jika perusahaan memperkenalkan
produk baru atau memasukan produk lama kewilayah pasar baru, tujuan
pem,asaran mungkin agar memperoleh awareness produk dari konsumen
potensial. Kemampuan membujuk yang tinggi dari penjualan tatap muka,
menjadikan alat promosi itu tepat ketika tujuannya adalah untuk
mengambil pangsa pasar dari pesaing yang telah ada, khsusnya untuk
produk yang secara relative kompleks dan mahal (baik untuk brang
industri maupun barang konsumsi).akhirnya, jika tujuan perusahaan adalah
untuk menjaga pangsa pasar yang telah diraih, maka informasi yang
bersifat
mengingatkan
perlu
terus-menerus
disampaikan
kepada
konsumen.
b. Karateristik Pasar Sasaran
Penjualan tatap muka (personal selling ) paling sering ketika pasar sasaran
relative sedikit, rata-rata konsumen memungkinkan untuk melakukan
38
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002 hal
312
31
pesanan dalam jumlah besar. Perusahaan yang menjual kepada pasar
industri dengan sedikit konsumen potensial dan mendistribusikan produk
ini melalui sejumlah kecil pedagang perantara besar, lebih tepat jika
menggunakan penjualan tatap muka (personal selling ).
c. Karateristik Produk
Produk industri sebaiknya mengkonsentrasikan pada upaya penjualan tatap
muka (personal selling ), sedangkan untuk cosumer goods tahan lama
mengkombinasikan penjualan tatap muka karena konsumen memerlukan
banyak informasi untuk membuat keputusan pembelian.
d. Kebijakan Saluran Distribusi
Penjualan tatap muka (personal selling ) diperlukan untuk membangun
dukungan penjualan kembali dan mengemnbangkan distribusi yang cocok
untuk produk, dan tidak memperhatikan apakah barang konsumsi atau
barang industri.
e. Kebijakan Harga
Kebijakan harga perusahaan dapat juga mempengaruhi komposisi bauran
romosi. Oleh karena itu, pembeli potensial biasaynya menginginkan jenis
informasi dan sasaran yang detail, yang hanya bisa diperoleh dari tenaga
penjualan sebelum mereka mengambil keputusan pembeli.
2.4.7 Langkah – langkah Proses Penjualan Tatap Muka (personal selling )
Penjualan tatap muka merupakan proses penjualan yang harus direncanakan
secara matang dan proses yang bertahap. Berikut ini adalah tahap-tahap proses
32
penjualan tatap muka menurut Churchili, Ford dan Walker adalah sebagai berikut
:39
a. Prospecting for Customers
Mengidentifikasikan prosepek atau calon pembeli merupakan langkah
awal dalam proses penjualan.40 Meskipun perusahaan petunjuk, Wiraniaga
membutuhkan keahlian dalam meningkatkan perananya.
b. Opening the Relationship
Dalam pendekatan awal terhadap konsumen prospektif, tenaga penjualan
seharusnya mencoba untuk menekankan pada dua hal berikut ini:
-
Menentukan siapa saja dalam organisasi yang akan didatangi yang
mempunyai pengaruh dan otoritas untuk melakukan pembelian produk.
-
Memperoleh cukup perhatian dalam perusahaaan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan pada klasifikasi prospek.
c. Qualifying the prospect
Sebelum tenaga penjualan berusaha membuat janji untuk presentasi
penjualan, dan seharusnya menentukan apakah kualifikasi konsumen
prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Jika tidak
memenuhi kualifikasi sebagai konsumen potensial yang bernilai, tenaga
penjual bisa mengeluarkan waktu untuk konsumen prosfektif lainnya yang
benar-benar diperkirakan bernilai.
39
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002 hal
316-319
40
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran . Analisis, Perencanan, Implementasi, dan Pengendalian.
Jakarta. Erlangga. 1992
33
d. Presenting the sales message
Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Tenaga penjual mengantarkan
informasi produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif
untuk menjadi konsumen. membuat presentasi yang baik secara nyata
menjadi aspek kritis pekerjaan penjualan.
e. Closing the sales
Closing merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk pembelian. Seluruh
usaha armada penjualan akan sia-sia, jika tidak konsumen prosfektif yang
melakukan tindakan pembelian. Sering kali tenaga penjual berupaya agar
proses pembelian terjadi dengan menyampaikan penutupan penjualan
kepada konsumen untuk menuliskan pesanan dan waktu pengiriman
produk yang telah disepakati untuk di beli.
f. Servicing the account
Menindak lanjuti hasil penutupan penjualan dalam hal ini penjual harus
dapat mendeteksi masalah yang timbul karena pembelian produk, serta
memberikan pelayanan dan bantuan yang harus diberikan setelah
penjualan kepada konsumen agar konsumen puas dan melakukan
pembelian ulang.
2.4.8 Mengelola Tenaga Penjual
Dalam penjualan tatap muka (personal selling ) seorang tenaga penjual
harus dirancang dengan sebaik mungkin agar menciptakan proses komunikasi
34
dengan baik antara tenaga penjual dengan konsumen potensial. Cara mengelola
tenaga penjual adalah sebagai berikut :41
a. Merekrut dan menyeleksi tenaga penjual
Kunci sukses wWiraniaga adalah menyeleksi Wiraniaga yang efektif.
Syarat-syarat Wiraniaga yang baik yaitu:
-
Bersifat terbuka
-
Agresif
-
Energik
-
Jujur
Produsen merekrut dan menyeleksi tenaga penjual : produsen dan
seleksi ini tergantung pada cara yang dilakukan oleh masing – masing
perusahaan, tetapi pada umumnya harus melalui tes formal maupun
non-formal.
b. Melatih gugus tenaga penjual
Membuat program latihan, yang mempunyai bebrapa tujuan,
diantaranya:
-
Wiraniaga perlu mengenal perusahaan dan merasa bersatu dengan
perusahaan
-
Perlu mengenal produk – produk perusahaan
-
Perlu mengetahui cirri-ciri konsumen dan cirri – cirri konsumen cirri –
cirri pesaing
41
H.Djaslim Saldin, SE unsureunsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Linda Karya.
Bandung. Hal 144-145
35
-
Perlu mengetahui bagaimana melaksanakan prestasi penjualan yang
efektif
-
Perlu mengerti mengenai prosedur dan tanggung jawab lapangan
c. Metode latihan
-
Role playing (bermain peran)
-
Latihan sensitivitas
-
Kaset dan video tape
-
Belajar terprogram
-
Pertunjukan film mengenai kewiraniagaan dan produk perusahaan
d. Pengarahan pada tenaga penjual
-
Menetapkan target konsumen dan norma kunjungan
-
Menetapkan target prospek (calon pelanggan) dan norma kunjungan
-
Memanfaatkan waktu secara efifien
e. Memotivasi tenaga penjual
-
Menjauhkan dari sifat cepat frustasi
-
Memberikan insentif khusus
-
Memperhatikan insentif khusus
-
Memperhatikan masalah pribadi seperlunya.
-
Menciptakan iklim organisasi yang harmonis
-
Menetapkan kuota penjualan dan imbalan
36
f. Mengevaluasi tenaga penjual
Manajemen perlu mendapatkan informasi dari tenaga penjual untuk
mengevaluasi prestasi mereka, dengan cara :
-
Melalui program penjualan
-
Informasi melalui observasi pribadi
-
Surat – surat keluhan konsumen
-
Survey konsumen
-
Pembicara dengan tenaga penjual.
Download