PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, CITRA MEREK, HARGA DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A MILD (Studi pada Konsumen Rokok Sampoerna A Mild di Semarang) ELLA NURUL KUSUMAWATI Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the influence of product quality, promotion, brand image, price and lifestyle on purchasing decisions Sampoerna A Mild cigarettes in Semarang. The population of this study is consumers who buy Sampoerna A Mild cigarettes. The sample used in this study were 100 respondents. Technique sample using purposive sampling method. Instrument of data collection in this study using a questionnaire. Technical analysis of the data using linear regression analysis. Keyword : product quality, promotion, brand image, price, lifestyle and purchasing decisions ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kualitas produk, promosi, citra merek, harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli rokok Sampoerna A Mild. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik sampel menggunakan metode Purposive sampling. Instrument pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Teknis analisis data menggunakan analisis regresi linier. Kata Kunci : kualitas produk, promosi, citra merek, harga, gaya hidup dan keputusan pembelian PENDAHULUAN Semakin meningkatnya cukai rokok, itu menandakan semakin tingginya konsumsi rokok. Melihat fenomena itu tidak menyurutkan konsumen rokok untuk mengkonsumsi rokok walaupun keadaan perekonomian sedang krisis. Dengan adanya itu, perusahaanperusahaan besar terus berlomba-lomba memperebutkan market share atau pangsa produk rokok di Indonesia, seperti : Sampoerna, Djarum, Nojorono, Bentoel, Gudang Garam, mereka berupaya merebut pangsa pasar dengan berbagai startegi pemasarannya. Dan salah satu di antaranya yaitu PT. HM Sampoerna. Tbk. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna A Mild, Sampoerna Kretek, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia (PMID) dan bagian dari Philip Morris International Inc. (PMI), perusahaan tembakau terkemuka di dunia. 1 Menurut Kotler dan Amstrong (2011) Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut lainnya. Produk rokok Sampoerna A Mild mengutamakan kualitas produk dengan pemilihan bahan baku yang berkualitas, pengemasan yang terjamin sehingga akan menciptakan cita rasa produk rokok Sampoerna A Mild semakin enak. Promosi merupakan komunikasi perusahaan kepada konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan dalam usaha untuk membangun hubungan yang menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2008). Perusahaan HM Sampoerna lebih meningkatkan promosi produk rokok Sampoerna A Mild dengan cara menampilkan iklan semenarik mungkin melalui media TV, menawarkan langsung kepada konsumen dan mensponsori sebuah event konser musik. Menurut Ferrinadewi (2008:168) bahwa citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen agar tidak pindah ke produk rokok lainnya, karena citra positif akan lebih meningkatkan pembelian. Kemudian harga menurut Kotler et al. (2010) adalah “amount of money charged for a product or servise, or the sum of the values that customers 30 exchange for the benefit of having or using he product or servise”. Oleh karena itu harga merupakan factor yang mempengaruhi konsumen didalam melakukan pembelian maka harga dibebankan kepada konsumen diharapkan sesuai dengan kualitas produk yang di terima. Sehingga dapat mewujudkan kepuasan konsumen. Menurut (Setiadi, 2010:77) gaya hidup sebagai cara hidup yang didentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitar (pendapat). TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang di beli (Kotler dan Amstrong, 2008). Pengertian lain keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keller, 2009). Kualitas Produk Menurut Kotler (2009) menyatakan definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keingina atau kebutuhan. Sedangkan menurut mantan pemimpin GE,Jonh F.Welch Jr., kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negri, dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan. Promosi Menurut Cannon (2008) Mendefinisikan promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Bagian promosi dalam bauran pemasaran melibatkan pemberitahuan kepada pelanggan target bahwa produk yang tepat tersedia di tempat dan pada harga yang tepat. Citra Merek Citra merek merupakan suatu hasil pandang atau persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan perbandingan dengan beberapa merek lainnya, pada jenis yang sama. Brand image tercipta bisa dengan waktu yang sangat 2 lama bisa juga dengan waktu yang singkat. Hal ini tergantung dengan perusahaan itu sendiri bagaimana cara membangun Brand Image dan memeliharanya. Harga Menurut Harini (2008:55), “Harga adalah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. ”Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa Kotler & Armstrong (2008: 345). Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2009) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi pada lingkungannya. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. KERANGKA KONSEPTUAL Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2009), konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif. Dalam penelitian Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini (2015) serta Munawaroh (2011), menyatakan bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H1 : Variabel kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Promosi adalah sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha dan Sukotjo, 2007:222). Dalam penelitian Jilly Bernadette Mandey (2013), Doni Hariadi (2012), menyatakan bahwa promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H2 : Variabel promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Citra merek sebenarnya adalah janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Konsumen sangat memandang merek sebagai bagian penting dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam penelitian Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi (2012), Ujang Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono (2015), menyatakan bahwa citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H3 : Variabel citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Harga adalah salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan pembelian oleh konsumen. Dalam penelitian Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi (2013), menyatakan bahwa harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H4 : Variabel harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dimana terdapat titik temu antara kebutuhan ekspresi diri dengan haran suatu kelompok tertentu yang diekspresikan dalam aktivitas, 3 minat, dan opininya. Dalam penelitian Dian Ayu Puspita Ardy (2013), menyatakan bahwa gaya hidup mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H5 : Variabel gaya hidup mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari tinjauan landasan teori dan hipotesis yang dipaparkan diatas, maka dapat disusun kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini sebagai berikut: Gambar 1 Kerangka Teoristis METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Tabel1 Penelitian Terdahulu Nama Judul Variabel Hasil Penelitian Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini (2015) Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marboro Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kualitas produk, promosi, dan citra merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian Munawaroh (2011) Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Variabel Independen : 1. Kualitas Produk 2 .Promosi 3. Citra Merek Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian Variabel Independen : 1. Kualitas Produk 2. Promosi 3. Desain 4 Hasil penelitian bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keutusan pembelian tetapi promosi dan desai tidak Kendaraan Bermotor Yamaha Mio Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian Variabel Independen : 1. Promosi 2. Distribusi 3. Harga Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian Variabel Independen : 1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Distribusi Variabel Dependen : 5. Keputusan Pembelian Variabel Independen : 1. Citra Merek 2. Harga 3. Gaya Hidup Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian Jilly Bernadette Mandey (2013) Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild Doni Hariadi (2012) Pengaruh Produk, Harga, Promosi Dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Projector Microvision Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi (2012) Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi Ujang Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono (2015) Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Gemini Variabel Independen : 1. Citra Merek 2. Harga 3. Kualitas Produk 4. Gaya Hidup Variabel Dependen : 5.Keputusan Pembelian Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi (2013) Kualitas produk, Strategi Promosi, dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Telkomsel Di Kota Manado Variabel Independen : 1. Kualitas produk 2. Strategi Promosi 3. Harga Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian 5 berpengaruh terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan secara simultan promosi, distribusi, dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari uji statistik yang dilakukan juga dapat disimpulkan bahwa variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen Dari ketiga variabel yang dianalisis secara parsial dan simultan, koefisien variabel harga lebih besar dari dua variabel lain. Dari ketiga variabel pula diperoleh hasil bahwa variabel harga berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone BlackBerry Gemini dengan nilai signifikan sebesar 0,022, harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukan pengaruh positif dan signifikan antara variabel kualitas produk, strategi promosi, dan harga terhadap keputusan pembelian Kartu Simpati Telkomsel di kota Manado. Harga merupakan variabel yang dominan pengaruhya terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk kartu Dian Ayu Puspita Ardy (2013) Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300 Variabel Independen : 1. Gaya Hidup 2. Fitur 3. Harga Variabel Dependen : 4. Keputusan Pembelian Simpati. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya hidup, fitur, dan harga mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Semarang yang merupakan seorang perokok aktif yang merupakan seorang pembeli dan pemakai produk rokok Sampoerna A Mild. Karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya sangat banyak (tersebar dan sulit diketahui secara pasti) maka dilakukan sampel dalam penelitian ini. Sampel Maka menurut Djarwanto (2000) dasar pengambilan sampel yang digunakan adalah : Dimana : n = banyaknya sampel yang digunakan α = 0,10 maka Z= 1,96 E = besarnya kesalah yang dapat diterima 10% Sehingga n yang dihasilkan adalah : n = 96,04 Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling yaitu teknik sampling berdasarkan kriteria. Kriteria dalam penelitian ini adalah responden pria dan wanita berusia lebih dari 18 tahun dan responden telah melakukan pembelian lebih dari 2 kali. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuisioner. Angket atau kuisioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2013:43). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada konsumen. Metode Analisis Metode analisis data yaitu upaya pengolahan data menjadi informasi, dengan begitu karakteristik dan sifat data bisa di mengerti serta bermanfaat untuk menjawab sejumlah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Supaya data yang telah diperoleh memiliki manfaat, maka data tersebut diolah lebih lanjut untuk dijadikan alat pertimbangan guna pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan program SPSS 16. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mngukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2009:49). Suatu kuesioner dinyatankan valid jika pertanyaan mampu 6 mengungkapkan atau menghasilkan sesuatu. Uji validitas dapat diketahui dengan menghitung r hitung dan r tabel (n-2) (Ghozali, 2009:49). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009). Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009:147). Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model berdistribusi normal atau dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov. Jika nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data normal (Ghozali, 2009:152). 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara menganalisis matrik korelasi variabelvariabel independen. Jika variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan nilai R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 maka mengindikasikan adanya multikolonieritas (Ghozali, 2009). 3. Uji Heteroskedastisitas Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola. Tertentu pada grafik scatter plot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Bisa juga menggunakan uji glesjer dimana jika variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen maka terjadi heteroskedastisitas dan jika signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda yaitu analisis guna mengukur pengaruh antara dua atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Bentuk persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah: Y=a+ + + + b4X4 + b5X5 Y : Keputusan Pembelian a : Konstanta , , , b4, b5 : Koefisien masing-masing faktor : Kualitas Produk : Promosi : Citra Merek : Harga : Gaya Hidup 7 1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian. Tingkat penerimaan hipotesis adalah < α = 0,05 (Imam Ghozali, 2009). 2. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya memperlihatkan apakah seluruh variabel independen dalam model memiliki pengaruh secara simultan pada variabel dependen (Imam Ghozali, 2009). 3. Koefisien Determinasi (R2) Tujuan koefisien determinasi (R2) adalah mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu nol dan satu. Apabila nilai R2 sedikit, maka kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel terikat terbatas. Namun jika nilai R2 mendekati satu, maka variabel independen memberikan hampir semua yang dibutuhkan guna memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Pada kasus ini jumlah sampel (n-2) = 100-2 = 98 dan alpha = 0,05 diperoleh rtabel= 0.197 jika rhitung lebih besar dari rtabel maka pertanyaan atau indicator tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas menggunakan program SPSS. Tabel 2 Hasil Uji Validitas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan table tersebut menunjukan hasil uji validitas, nilai rhitung setiap indikator lebih besar dibanding nilai rtabel, hal ini menunjukan indikator dari variabel (X) kualitas produk, promosi, citra merek, harga, gaya hidup, dan variabel (Y) keputusan pembelian dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian. 8 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur yang digunakan berulang kali. Pengujian yang dipakai adalah dengan teori Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,06. Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan table tersebut menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha instrument untuk semua variabel penelitian nilainya >0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel dan layak untuk digunakan. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independent diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan table tersebut diperoleh nilai sig 0,516 = 51,6% > 0,05 maka H0 diterima. Artinya variabel unstandardized normal. Uji normalitas pada grafik Normal P-Plot. 9 Gambar 2 Uji Normalitas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 2. Uji Multikolinieritas Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16. Tabel 5 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Dari tabel tersebut terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini, artinya dalam penelitian variabel independen tidak memiliki korelasi atau hubungan yang sangat kuat. 3. Uji Heterosdastisitas Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16. 10 Gambar 3 Uji Heterosdastisitas Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan gambar tersebut menunjukan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Artinya varian residual suatu penelitian adalah sama. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda. Tabel 6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -1,580 + 0,215 X1 + 0,209 X2+ 0,150 X3+ 0,235 X4 + 0,140 X5. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: a. Konstanta ( ) sebesar -1,580, artinya apabila variabel kualitas produk, promosi, citra merek, harga, dan gaya hidup tidak ada perubahan, maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung menurun. b. Koefisien X1 = 0,215 (b1) 11 Jika variabel kualitas produk mengalami kenaikan, sementara promosi, citra merek, harga, dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung meningkat. c. Koefisien X2 = 0,209(b2) Jika variabel promosi mengalami kenaikan, sementara kualitas produk, citra merek, harga, dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung meningkat. d. Koefisien X3 = 0,150(b3) Jika variabel kesesuaian citra merek mengalami kenaikan, sementara kualitas produk, promosi, harga dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung meningkat. e. Koefisien X4 = 0,235 (b4) Jika setiap ada persepsi yang lebih baik terhadap harga, sementara kualitas produk, promosi, citra merek dan gaya hidup tetap, maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung meningkat. f. Koefisien X5 = 0,140 (b5) Jika variabel gaya hidup mengalami kenaikan, sementara kualitas produk, promosi, citra merek, dan harga tetap, maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung meningkat. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel Anova sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Uji F Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Pada Tabel 4.18 Anova diperoleh nilai F = 80,699 dan dengan nilai sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel independen Kualitas Produk, Promosi, Citra Merek, Harga dan Gaya Hidup secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan kata lain variabel-variabel independen tingkat kualitas produk, Promosi, Citra Merek, Harga, dan Gaya Hidup mampu menjelaskan tingkat keputusan Pembelian rokok Sampoerna A Mild. 12 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel coefficients sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Uji t Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel tersebut menunjukan hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel (X1) kualitas produk diperoleh nilai t = 3,126 dan sig = 0,002 < 0,05 jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variable (X2) promosi diperoleh nilai t = 2,507 dan sig = 0,014 < 0,05 jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X3) citra merek diperoleh nilai t = 2,045 dan sig = 0,044 < 0,05 jadi Ho diterima. Ini berarti variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X4) harga diperoleh nilai t = 3,154 dan sig = 0,001 < 0,05% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X5) gaya hidup diperoleh nilai t = 2,436 dan sig = 0,017 < 0,05% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan pembelian. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) sebagai alat ukur sejauh mana kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016 Pada tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,801 = 80,1%. Ini berarti besarnya pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Citra Merek, Harga dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian rokok Sampoerna A Mild adalah 80,1% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 13 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kualitas produk terhadap Keputusan pembelian Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan kualitas produk produk rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan rata-rata sebesar 3,79. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini (2015), semakin berkualitas produk yang diberikan oleh perusahaan maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan meningkat. Pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan promosi rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan rata-rata sebesar 3,86. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan Jilly Bernadette Mandey (2013) dan Doni Hariadi (2012), semakin gencar promosi yang dilakuakan oleh perusahaan maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan meningkat. Pengaruh citra merek terhadap Keputusan pembelian Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan citra merek rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan rata-rata sebesar 3,80. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan oleh Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi (2012) dan Ujang Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono (2015), semakin baik citra merek produk rokok Sampoerna A Mild di mata konsumen maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan meningkat. Pengaruh harga terhadap Keputusan pembelian Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan harga rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan ratarata sebesar 3,88. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan oleh Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi (2013), semakin konsumen loyal kepada produk rokok Sampoerna A Mild meskipun harga produk rokok tersebut mengalami kenaikan maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan tetap meningkat. Pengaruh gaya hidup terhadap Keputusan pembelian Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan gaya hidup rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan rata-rata sebesar 3,86. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan Dian Ayu Puspita Ardy (2013), semakin banyak konsumen mengonsumsi rokok Sampoerna A Mild sebagai gaya hidupnya maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan meningkat. KESIMPULAN 1. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. 14 2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. 3. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. 4. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. 5. Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di Semarang. SARAN 1. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya meningkatkan kualitas produk dalam segi bahan baku rokok, pengemasan yang terjamin, dan memaksimalkan cita rasa rokok sehingga para konsumen akan tetap memilih produk rokok Sampoerna A Mild. 2. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya meningkatkan harga yang terjangkau untuk konsumen. 3. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya meningkatkan promosi dalam segi melakukan promosi seperti mengadakan event, mensponsori acara (konser musik, sepak bola, balap mobil), atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan promosi melalui media masa elektronik. 4. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya meningkatkan citra merek dengan cara mempresepsikan produk sebagai produk yang baik di mata konsumen. 5. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya membuat varian produk baru yang mengandung nilai prestise, contoh Sampoerna A Mild exclusive sehingga dapat meningkatkan daya tarik tersendiri para penikmat Sampoerna A Mild. DAFTAR PUSTAKA Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi. 2012. “Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi”. Jurnal Ilmu Sosial dan ilmu politik. Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini, 2015. “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marboro”. Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Liberty Yogyakarta : Yogyakarta. Cannon, Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008. AlihBahasa : Diana Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar : Pendekatan Manajerial Global. Buku 2.Edisi 16. Salemba Empat : Jakarta. Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik induktif. Edisi Keempat. Cetakan Kelima. BPFE : Yogyakarta Doni Hariadi, 2013. “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Projector Microvision”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume 1, Nomor 1, Januari. Ferrianadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Graha Ilmu : Jakarta. 15 Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. CetakanKeempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. Harini, 2008. Makroekonomi Pengantar. PT GramediaPustaka Utama: Jakarta. Husein Umar, 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Rajawali : Jakarta. Jilly Bernadette Mandey, 2013. “Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild”. Jurnal EMBA. Vol.1 No.4. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi Kedua belas. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip & Kevin Lane, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Ed. 12. Jilid 1, Indeks, Jakarta. Kotler. Philip dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran, dialih bahasakan oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Erlangga Jakarta Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2011.“Marketing an Introduction”. Indonesia: Perason. Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi. 2013. “Kualitas produk, Strategi Promosi, dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Telkomsel Di Kota Manado”. Jurnal EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 2336-2346. Munawaroh, 2011, “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol 12, No 2. Rahmad Rezky, 2015. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ruko Pada CV. Sinar Jaya Global Steel Padang”. Jurnal Manajemen. Setiadi, 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen, Kencana Prenada Media : Jakarta. Ujang Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono, 2015, “Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Gemini”. Jurnal Manajemen Pemasaran. 16