PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, CITRA MEREK

advertisement
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, CITRA
MEREK, HARGA DAN GAYA HIDUP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A MILD
(Studi pada Konsumen Rokok Sampoerna A Mild di Semarang)
ELLA NURUL KUSUMAWATI
Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis,
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : http://dinus.ac.id/
Email : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of product quality, promotion, brand
image, price and lifestyle on purchasing decisions Sampoerna A Mild cigarettes in
Semarang. The population of this study is consumers who buy Sampoerna A Mild
cigarettes. The sample used in this study were 100 respondents. Technique sample using
purposive sampling method. Instrument of data collection in this study using a
questionnaire. Technical analysis of the data using linear regression analysis.
Keyword : product quality, promotion, brand image, price, lifestyle and purchasing
decisions
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kualitas produk, promosi, citra
merek, harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild di
Semarang. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang membeli rokok Sampoerna A
Mild. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik
sampel menggunakan metode Purposive sampling. Instrument pengumpulan data pada
penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Teknis analisis data menggunakan analisis
regresi linier.
Kata Kunci : kualitas produk, promosi, citra merek, harga, gaya hidup dan keputusan
pembelian
PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya cukai rokok, itu menandakan semakin tingginya konsumsi
rokok. Melihat fenomena itu tidak menyurutkan konsumen rokok untuk mengkonsumsi
rokok walaupun keadaan perekonomian sedang krisis. Dengan adanya itu, perusahaanperusahaan besar terus berlomba-lomba memperebutkan market share atau pangsa produk
rokok di Indonesia, seperti : Sampoerna, Djarum, Nojorono, Bentoel, Gudang Garam,
mereka berupaya merebut pangsa pasar dengan berbagai startegi pemasarannya. Dan salah
satu di antaranya yaitu PT. HM Sampoerna. Tbk.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu produsen
rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang
dikenal luas, seperti Sampoerna A Mild, Sampoerna Kretek, serta “Raja Kretek” yang
legendaris Dji Sam Soe. Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia (PMID) dan
bagian dari Philip Morris International Inc. (PMI), perusahaan tembakau terkemuka di
dunia.
1
Menurut Kotler dan Amstrong (2011) Kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan,
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut lainnya. Produk rokok Sampoerna A Mild
mengutamakan kualitas produk dengan pemilihan bahan baku yang berkualitas,
pengemasan yang terjamin sehingga akan menciptakan cita rasa produk rokok Sampoerna
A Mild semakin enak.
Promosi merupakan komunikasi perusahaan kepada konsumen terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan dalam usaha untuk membangun hubungan yang menguntungkan
(Kotler dan Amstrong, 2008). Perusahaan HM Sampoerna lebih meningkatkan promosi
produk rokok Sampoerna A Mild dengan cara menampilkan iklan semenarik mungkin
melalui media TV, menawarkan langsung kepada konsumen dan mensponsori sebuah
event konser musik.
Menurut Ferrinadewi (2008:168) bahwa citra merek adalah persepsi tentang merek
yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.
Produsen rokok Sampoerna A Mild berupaya untuk menjaga, mempertahankan dan
meningkatkan kepuasan konsumen agar tidak pindah ke produk rokok lainnya, karena citra
positif akan lebih meningkatkan pembelian.
Kemudian harga menurut Kotler et al. (2010) adalah “amount of money charged for a
product or servise, or the sum of the values that customers 30 exchange for the benefit of
having or using he product or servise”. Oleh karena itu harga merupakan factor yang
mempengaruhi konsumen didalam melakukan pembelian maka harga dibebankan kepada
konsumen diharapkan sesuai dengan kualitas produk yang di terima. Sehingga dapat
mewujudkan kepuasan konsumen.
Menurut (Setiadi, 2010:77) gaya hidup sebagai cara hidup yang didentifikasi oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan dunia sekitar (pendapat).
TINJAUAN PUSTAKA
Keputusan Pembelian
keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang di beli
(Kotler dan Amstrong, 2008). Pengertian lain keputusan pembelian adalah keputusan
konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan
(Kotler dan Keller, 2009).
Kualitas Produk
Menurut Kotler (2009) menyatakan definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keingina atau kebutuhan. Sedangkan menurut mantan pemimpin
GE,Jonh F.Welch Jr., kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan,
pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negri, dan satu-satunya jalan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan.
Promosi
Menurut Cannon (2008) Mendefinisikan promosi adalah mengkomunikasikan
informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain untuk mempengaruhi sikap
dan perilaku. Bagian promosi dalam bauran pemasaran melibatkan pemberitahuan kepada
pelanggan target bahwa produk yang tepat tersedia di tempat dan pada harga yang tepat.
Citra Merek
Citra merek merupakan suatu hasil pandang atau persepsi konsumen terhadap suatu
merek tertentu, yang didasarkan atas pertimbangan dan perbandingan dengan beberapa
merek lainnya, pada jenis yang sama. Brand image tercipta bisa dengan waktu yang sangat
2
lama bisa juga dengan waktu yang singkat. Hal ini tergantung dengan perusahaan itu
sendiri bagaimana cara membangun Brand Image dan memeliharanya.
Harga
Menurut Harini (2008:55), “Harga adalah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. ”Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa Kotler & Armstrong (2008: 345).
Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler (2009) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi pada lingkungannya. Gaya hidup
mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
KERANGKA KONSEPTUAL
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2009), konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif.
Dalam penelitian Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini (2015) serta
Munawaroh (2011), menyatakan bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1 : Variabel kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Promosi adalah sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran (Swastha dan Sukotjo, 2007:222). Dalam penelitian Jilly Bernadette
Mandey (2013), Doni Hariadi (2012), menyatakan bahwa promosi mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H2 : Variabel promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Citra merek sebenarnya adalah janji penjual untuk secara konsisten memberikan
tampilan, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Konsumen sangat memandang merek
sebagai bagian penting dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam penelitian
Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi (2012), Ujang Setiawan, Patricia
Dhiana P, Andi Tri Haryono (2015), menyatakan bahwa citra merek mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H3 : Variabel citra merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Harga adalah salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan
keputusan pembelian oleh konsumen. Dalam penelitian Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke,
Agusta Repi (2013), menyatakan bahwa harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
H4 : Variabel harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dimana terdapat titik temu antara kebutuhan
ekspresi diri dengan haran suatu kelompok tertentu yang diekspresikan dalam aktivitas,
3
minat, dan opininya. Dalam penelitian Dian Ayu Puspita Ardy (2013), menyatakan bahwa
gaya hidup mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
H5 : Variabel gaya hidup mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Dari tinjauan landasan teori dan hipotesis yang dipaparkan diatas, maka dapat disusun
kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Teoristis
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Tabel1
Penelitian Terdahulu
Nama
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
Apriliandini
Fitriani Dewi,
Wahyu Hidayat,
Sari Listyorini
(2015)
Pengaruh Kualitas
Produk, Promosi Dan
Citra Merek
Terhadap Keputusan
Pembelian Rokok
Marboro
Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa
kualitas produk, promosi,
dan citra merek memiliki
pengaruh terhadap
keputusan pembelian
Munawaroh
(2011)
Pengaruh Kualitas
Produk, Promosi,
Dan Desain
Terhadap Keputusan
Pembelian
Variabel
Independen :
1. Kualitas Produk
2 .Promosi
3. Citra Merek
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
Variabel
Independen :
1. Kualitas Produk
2. Promosi
3. Desain
4
Hasil penelitian bahwa
kualitas produk
berpengaruh terhadap
keutusan pembelian tetapi
promosi dan desai tidak
Kendaraan Bermotor
Yamaha Mio
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
Variabel
Independen :
1. Promosi
2. Distribusi
3. Harga
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
Variabel
Independen :
1. Produk
2. Harga
3. Promosi
4. Distribusi
Variabel Dependen :
5. Keputusan
Pembelian
Variabel
Independen :
1. Citra Merek
2. Harga
3. Gaya Hidup
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
Jilly Bernadette
Mandey
(2013)
Promosi, Distribusi,
Harga Pengaruhnya
Terhadap Keputusan
Pembelian Rokok
Surya Promild
Doni Hariadi
(2012)
Pengaruh Produk,
Harga, Promosi Dan
Distribusi Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Produk Projector
Microvision
Anastasia Devi
K, Hari Susanta
N, Reni Shinta
Dewi
(2012)
Pengaruh Citra
Merek, Harga, Dan
Gaya Hidup
Terhadap Keputusan
Pembelian Produk
Imitasi
Ujang
Setiawan,
Patricia Dhiana
P, Andi Tri
Haryono
(2015)
Pengaruh Citra
Merek, Harga,
Kualitas Produk dan
Gaya Hidup
Terhadap Keputusan
Pembelian
Handphone
Blackberry Gemini
Variabel
Independen :
1. Citra Merek
2. Harga
3. Kualitas Produk
4. Gaya Hidup
Variabel Dependen :
5.Keputusan
Pembelian
Lidya Mongi,
Lisbeth
Mananeke,
Agusta Repi
(2013)
Kualitas produk,
Strategi Promosi, dan
Harga Pengaruhnya
Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu
Simpati Telkomsel
Di Kota Manado
Variabel
Independen :
1. Kualitas produk
2. Strategi Promosi
3. Harga
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
5
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Hasil penelitian
menunjukkan secara
simultan promosi,
distribusi, dan harga
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
Dari uji statistik yang
dilakukan juga dapat
disimpulkan bahwa
variabel berpengaruh
dominan terhadap
keputusan konsumen
Dari ketiga variabel yang
dianalisis secara parsial
dan simultan, koefisien
variabel harga lebih besar
dari dua variabel lain.
Dari ketiga variabel pula
diperoleh hasil bahwa
variabel harga
berpengaruh kuat
terhadap keputusan
pembelian
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa citra
merek berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian Handphone
BlackBerry Gemini
dengan nilai signifikan
sebesar 0,022, harga
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Hasil penelitian
menunjukan pengaruh
positif dan signifikan
antara variabel kualitas
produk, strategi promosi,
dan harga terhadap
keputusan pembelian
Kartu Simpati Telkomsel
di kota Manado. Harga
merupakan variabel yang
dominan pengaruhya
terhadap keputusan
pembelian konsumen
terhadap produk kartu
Dian Ayu
Puspita Ardy
(2013)
Pengaruh Gaya
Hidup, Fitur, dan
Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian
Blackberry Curve
9300
Variabel
Independen :
1. Gaya Hidup
2. Fitur
3. Harga
Variabel Dependen :
4. Keputusan
Pembelian
Simpati.
Hasil penelitian
disimpulkan bahwa gaya
hidup, fitur, dan harga
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Semarang yang merupakan seorang
perokok aktif yang merupakan seorang pembeli dan pemakai produk rokok Sampoerna A
Mild. Karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya sangat banyak (tersebar dan sulit
diketahui secara pasti) maka dilakukan sampel dalam penelitian ini.
Sampel
Maka menurut Djarwanto (2000) dasar pengambilan sampel yang digunakan adalah :
Dimana :
n = banyaknya sampel yang digunakan
α = 0,10 maka Z= 1,96
E = besarnya kesalah yang dapat diterima 10%
Sehingga n yang dihasilkan adalah :
n = 96,04
Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh
sebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling yaitu teknik sampling
berdasarkan kriteria. Kriteria dalam penelitian ini adalah responden pria dan wanita berusia
lebih dari 18 tahun dan responden telah melakukan pembelian lebih dari 2 kali.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuisioner. Angket atau
kuisioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas
daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2013:43). Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan kuisioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada konsumen.
Metode Analisis
Metode analisis data yaitu upaya pengolahan data menjadi informasi, dengan begitu
karakteristik dan sifat data bisa di mengerti serta bermanfaat untuk menjawab sejumlah
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Supaya data yang telah diperoleh
memiliki manfaat, maka data tersebut diolah lebih lanjut untuk dijadikan alat pertimbangan
guna pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi
linear berganda dengan program SPSS 16.
Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mngukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner
(Ghozali, 2009:49). Suatu kuesioner dinyatankan valid jika pertanyaan mampu
6
mengungkapkan atau menghasilkan sesuatu. Uji validitas dapat diketahui dengan
menghitung r hitung dan r tabel (n-2) (Ghozali, 2009:49).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu
gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat
pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program
komputer yaitu SPSS for Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan
dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009).
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam
model berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009:147). Uji t dan F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mengetahui data yang
digunakan dalam model berdistribusi normal atau dapat dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov-smirnov. Jika nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka
data normal (Ghozali, 2009:152).
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara
variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara menganalisis matrik korelasi variabelvariabel independen. Jika variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan
nilai R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 maka
mengindikasikan adanya multikolonieritas (Ghozali, 2009).
3. Uji Heteroskedastisitas
Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola. Tertentu pada grafik
scatter plot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Bisa
juga menggunakan uji glesjer dimana jika variabel independen signifikan mempengaruhi
variabel dependen maka terjadi heteroskedastisitas dan jika signifikan di atas tingkat
kepercayaan 5% maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda yaitu analisis guna mengukur pengaruh antara dua atau lebih
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Bentuk persamaan regresi linear
berganda dalam penelitian ini adalah:
Y=a+
+
+
+ b4X4 + b5X5
Y : Keputusan Pembelian
a : Konstanta
, , , b4, b5 : Koefisien masing-masing faktor
: Kualitas Produk
: Promosi
: Citra Merek
: Harga
: Gaya Hidup
7
1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas pelayanan, kualitas
produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian. Tingkat penerimaan
hipotesis adalah < α = 0,05 (Imam Ghozali, 2009).
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya memperlihatkan apakah seluruh variabel independen
dalam model memiliki pengaruh secara simultan pada variabel dependen (Imam Ghozali,
2009).
3. Koefisien Determinasi (R2)
Tujuan koefisien determinasi (R2) adalah mengukur kemampuan model dalam
menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu nol dan satu.
Apabila nilai R2 sedikit, maka kemampuan variabel independen dalam menerangkan
variasi variabel terikat terbatas. Namun jika nilai R2 mendekati satu, maka variabel
independen memberikan hampir semua yang dibutuhkan guna memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Pada
kasus ini jumlah sampel (n-2) = 100-2 = 98 dan alpha = 0,05 diperoleh rtabel= 0.197 jika
rhitung lebih besar dari rtabel maka pertanyaan atau indicator tersebut dinyatakan valid.
Hasil pengujian validitas menggunakan program SPSS.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan table tersebut menunjukan hasil uji validitas, nilai rhitung setiap indikator
lebih besar dibanding nilai rtabel, hal ini menunjukan indikator dari variabel (X) kualitas
produk, promosi, citra merek, harga, gaya hidup, dan variabel (Y) keputusan pembelian
dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian.
8
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur yang digunakan berulang kali. Pengujian
yang dipakai adalah dengan teori Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0,06.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan table tersebut menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha instrument
untuk semua variabel penelitian nilainya >0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen
dalam penelitian ini adalah reliabel dan layak untuk digunakan.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent Y yang
wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independent diasumsikan bukan fungsi
distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output pengujian normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan table tersebut diperoleh nilai sig 0,516 = 51,6% > 0,05 maka H0 diterima.
Artinya variabel unstandardized normal. Uji normalitas pada grafik Normal P-Plot.
9
Gambar 2
Uji Normalitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
2. Uji Multikolinieritas
Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan
menggunakan program SPSS 16.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Dari tabel tersebut terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan
nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi ini, artinya dalam penelitian variabel independen tidak memiliki
korelasi atau hubungan yang sangat kuat.
3. Uji Heterosdastisitas
Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik
scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut
hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16.
10
Gambar 3
Uji Heterosdastisitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan gambar tersebut menunjukan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Artinya varian residual suatu penelitian adalah sama.
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi
berganda.
Tabel 6
Hasil Uji Analisis Regresi Linier
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y =
-1,580 + 0,215 X1 + 0,209 X2+ 0,150 X3+ 0,235 X4 + 0,140 X5. Persamaan regresi
tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
a. Konstanta ( ) sebesar -1,580, artinya apabila variabel kualitas produk, promosi, citra
merek, harga, dan gaya hidup tidak ada perubahan, maka variasi perubahan keputusan
pembelian cenderung menurun.
b. Koefisien X1 = 0,215 (b1)
11
Jika variabel kualitas produk mengalami kenaikan, sementara promosi, citra merek,
harga, dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung
meningkat.
c. Koefisien X2 = 0,209(b2)
Jika variabel promosi mengalami kenaikan, sementara kualitas produk, citra merek,
harga, dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung
meningkat.
d. Koefisien X3 = 0,150(b3)
Jika variabel kesesuaian citra merek mengalami kenaikan, sementara kualitas produk,
promosi, harga dan gaya hidup tetap maka variasi perubahan keputusan pembelian
cenderung meningkat.
e. Koefisien X4 = 0,235 (b4)
Jika setiap ada persepsi yang lebih baik terhadap harga, sementara kualitas produk,
promosi, citra merek dan gaya hidup tetap, maka variasi perubahan keputusan
pembelian cenderung meningkat.
f. Koefisien X5 = 0,140 (b5)
Jika variabel gaya hidup mengalami kenaikan, sementara kualitas produk, promosi, citra
merek, dan harga tetap, maka variasi perubahan keputusan pembelian cenderung
meningkat.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel Anova sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Uji F
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Pada Tabel 4.18 Anova diperoleh nilai F = 80,699 dan dengan nilai sig = 0,000 < 5 %
ini berarti variabel independen Kualitas Produk, Promosi, Citra Merek, Harga dan Gaya
Hidup secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian. Dengan kata lain variabel-variabel independen tingkat kualitas produk,
Promosi, Citra Merek, Harga, dan Gaya Hidup mampu menjelaskan tingkat keputusan
Pembelian rokok Sampoerna A Mild.
12
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel coefficients sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Uji t
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel tersebut menunjukan hasil pengujian statistik dengan SPSS pada
variabel (X1) kualitas produk diperoleh nilai t = 3,126 dan sig = 0,002 < 0,05 jadi Ho
ditolak. Ini berarti variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Pada variable (X2) promosi diperoleh nilai t = 2,507 dan sig = 0,014
< 0,05 jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X3) citra merek diperoleh nilai t = 2,045 dan
sig = 0,044 < 0,05 jadi Ho diterima. Ini berarti variabel citra merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X4) harga diperoleh nilai t =
3,154 dan sig = 0,001 < 0,05% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada variabel (X5) gaya hidup
diperoleh nilai t = 2,436 dan sig = 0,017 < 0,05% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputuan pembelian.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) sebagai alat ukur sejauh mana kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 9
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2016
Pada tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,801 = 80,1%. Ini berarti besarnya
pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Citra Merek, Harga dan Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian rokok Sampoerna A Mild adalah 80,1% dan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
13
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengaruh Kualitas produk terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden
yang menyatakan kualitas produk produk rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong
baik dengan rata-rata sebesar 3,79. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat
diterima atau terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian
yang dilakukan Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini (2015),
semakin berkualitas produk yang diberikan oleh perusahaan maka keputusan pembelian
rokok Sampoerna A Mild akan meningkat.
Pengaruh promosi terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden
yang menyatakan promosi rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan
rata-rata sebesar 3,86. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau
terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang
dilakukan Jilly Bernadette Mandey (2013) dan Doni Hariadi (2012), semakin gencar
promosi yang dilakuakan oleh perusahaan maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A
Mild akan meningkat.
Pengaruh citra merek terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden
yang menyatakan citra merek rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik
dengan rata-rata sebesar 3,80. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa citra merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau
terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang
dilakukan oleh Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi (2012) dan Ujang
Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono (2015), semakin baik citra merek produk
rokok Sampoerna A Mild di mata konsumen maka keputusan pembelian rokok Sampoerna
A Mild akan meningkat.
Pengaruh harga terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden
yang menyatakan harga rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik dengan ratarata sebesar 3,88. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau terbukti
kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang dilakukan oleh
Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi (2013), semakin konsumen loyal kepada
produk rokok Sampoerna A Mild meskipun harga produk rokok tersebut mengalami
kenaikan maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild akan tetap meningkat.
Pengaruh gaya hidup terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para responden
yang menyatakan gaya hidup rokok Sampoerna A Mild di Semarang tergolong baik
dengan rata-rata sebesar 3,86. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa gaya hidup
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dapat diterima atau
terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat penelitian yang
dilakukan Dian Ayu Puspita Ardy (2013), semakin banyak konsumen mengonsumsi rokok
Sampoerna A Mild sebagai gaya hidupnya maka keputusan pembelian rokok Sampoerna A
Mild akan meningkat.
KESIMPULAN
1. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild di Semarang.
14
2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild di Semarang.
3. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild di Semarang.
4. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild di Semarang.
5. Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild di Semarang.
SARAN
1. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna
A Mild berupaya meningkatkan kualitas produk dalam segi bahan baku rokok,
pengemasan yang terjamin, dan memaksimalkan cita rasa rokok sehingga para
konsumen akan tetap memilih produk rokok Sampoerna A Mild.
2. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna
A Mild berupaya meningkatkan harga yang terjangkau untuk konsumen.
3. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna
A Mild berupaya meningkatkan promosi dalam segi melakukan promosi seperti
mengadakan event, mensponsori acara (konser musik, sepak bola, balap mobil), atau
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dan promosi melalui media
masa elektronik.
4. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna
A Mild berupaya meningkatkan citra merek dengan cara mempresepsikan produk
sebagai produk yang baik di mata konsumen.
5. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk dapat meningkatkan
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild sebaiknya produsen rokok Sampoerna
A Mild berupaya membuat varian produk baru yang mengandung nilai prestise, contoh
Sampoerna A Mild exclusive sehingga dapat meningkatkan daya tarik tersendiri para
penikmat Sampoerna A Mild.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Devi K, Hari Susanta N, Reni Shinta Dewi. 2012. “Pengaruh Citra
Merek, Harga, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi”. Jurnal
Ilmu Sosial dan ilmu politik.
Apriliandini Fitriani Dewi, Wahyu Hidayat, Sari Listyorini, 2015. “Pengaruh
Kualitas Produk, Promosi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Rokok
Marboro”. Diponegoro Journal Of Social And Political Of Science
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Liberty Yogyakarta :
Yogyakarta.
Cannon, Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008.
AlihBahasa : Diana Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar : Pendekatan
Manajerial Global. Buku 2.Edisi 16. Salemba Empat : Jakarta.
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik induktif. Edisi Keempat. Cetakan
Kelima. BPFE : Yogyakarta
Doni Hariadi, 2013. “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Produk Projector Microvision”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. Volume 1, Nomor 1, Januari.
Ferrianadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Graha Ilmu : Jakarta.
15
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
CetakanKeempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Harini, 2008. Makroekonomi Pengantar. PT GramediaPustaka Utama: Jakarta.
Husein Umar, 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Rajawali : Jakarta.
Jilly Bernadette Mandey, 2013. “Promosi, Distribusi, Harga Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Rokok Surya Promild”. Jurnal EMBA. Vol.1 No.4.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.
Edisi Kedua belas. Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip & Kevin Lane, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Ed. 12. Jilid 1,
Indeks, Jakarta.
Kotler. Philip dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran, dialih
bahasakan oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Erlangga Jakarta
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2011.“Marketing an Introduction”. Indonesia:
Perason.
Lidya Mongi, Lisbeth Mananeke, Agusta Repi. 2013. “Kualitas produk, Strategi
Promosi, dan Harga Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati
Telkomsel Di Kota Manado”. Jurnal EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 2336-2346.
Munawaroh, 2011, “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, dan Desain Terhadap
Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio”. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol 12, No 2.
Rahmad Rezky, 2015. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Ruko Pada CV. Sinar Jaya Global Steel Padang”. Jurnal
Manajemen.
Setiadi, 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, Kencana Prenada Media : Jakarta.
Ujang Setiawan, Patricia Dhiana P, Andi Tri Haryono, 2015, “Pengaruh Citra
Merek, Harga, Kualitas Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Blackberry Gemini”. Jurnal Manajemen Pemasaran.
16
Download