Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Bagian Anggaran 087 (Arsip Nasional Republik Indonesia) disusun sebagai formulasi rencana kinerja ANRI, merupakan pelaksanaan fungsi pemberian dukungan data sebagai masukan untuk penyusunan RAPBN yang akan disampaikan Presiden dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Nota Keuangan dan RAPBN berisi mengenai penjelasan atas rencana kinerja organisasi dengan mempertimbangkan kondisi pelaksanaan anggaran dua tahun terakhir yang meliputi aspek pelaksanaan kebijakan umum dan hasilnya, pelaksanaan program, dan realisasi pendapatan dan belanja termasuk realisasi fisik; aspek rencana kebijakan dan langkah-langkah rencana program dan kegiatan berikut sasaran, output, dan outcome, aspek kebijakan fiskal yang transparan, sehat, dan berkesinambungan. Untuk mengoptimalkan penyusunan bahan Nota Keuangan dan RAPBN bidang kearsipan secara lebih efektif dan efisien, maka perlu untuk ditetapkan dalam prosedur tetap B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi dan panduan secara jelas, benar dan pasti mengenai penyusunan bahan Nota Keuangan dan RAPBN bidang kearsipan. Tujuan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan bagi pegawai di lingkungan Biro Perencanaan, sehingga prosedur tetap yang disusun dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN ini berlaku dan digunakan oleh seluruh unit kerja di Lingkungan Biro Perencanaan ANRI. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN ini meliputi Penyusunan Bahan Nota ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -2- Keuangan dan RAPBN Bidang Kearsipan; Outline Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN Bidang Kearsipan; dan Outline Executive Summary D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 6. Peraturan Kepala ANRI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Penyempurnaan Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan di lingkungan ANRI; 7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 8. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia. E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan : 1. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 2. Keluaran (output) adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanankan untuk pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan 3. Nota Keuangan dan RAPBN adalah catatan penjelasan atas rencana kinerja organisasi dengan mempertimbangkan kondisi dua tahun terakhir yang meliputi aspek pelaksanaan kebijakan umum dan hasilnya, pelaksanaan program, dan realisasi pendapatan dan belanja termasuk realisasi fisik; aspek rencana kebijakan dan langkah-langkah rencana ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -3- program dan kegiatan berikut sasaran output dan sasaran outcome; aspek kebijakan fiskal yang transparan, sehat, dan berkesinambungan. 4. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun. 5. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 (satu) tahun. 6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yang selanjutnya disingkat RPJMN, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga, dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 7. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya disebut RKA-KL, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -4- BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN Prosedur Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Kepala Biro Perencanaan menerima surat permintaan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, memahami dan mendisposisi kepada Kepala Bagian Program dan Anggaran untuk mengkoordinasikan penyusunannya. 2. Kepala Bagian Program dan Anggaran menerima penugasan, memahami, mengkoordinasikan penyusunan bahan dan menugaskan kepada Kepala Subbagian Evaluasi untuk mempersiapkan teknis penyusunannya. (Proses 1 s.d 2 dilakukan 1 hari kerja) 3. Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menerima penugasan dan : a. Mengarahkan pelaksana/perencana untuk mempersiapkan bahan b. Menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti Renja K/L, RKAKL, RKP, RPJMN, laporan kinerja, realisasi anggaran dan hasilhasil fisik dari unit kerja terkait. (sebagai antisipasi keterlambatan diterimanya surat dari Kementerian Keuangan, proses ini bisa mulai dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei tahun berjalan) c. Menentukan materi yang akan dimasukkan dalam bahan sesuai dengan format yang ditentukan dan membuat konsep Nota Keuangan dan RAPBN. d. Menugaskan pelaksana untuk mempersiapkan konsep surat pengantar. 4. Pelaksana/perencana : a. menerima penugasan dan mengumpulkan bahan yang diperlukan b. membantu penulisan bahan Nota Keuangan dan RAPBN sesuai dengan format yang telah ditentukan c. membuat konsep surat pengantar d. Menyampaikan konsep surat dan konsep Nota Keuangan dan RAPBN Proses 3 s.d 4 dilaksanakan selama 4 hari kerja. 5. Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan menerima, menelaah dan mengoreksi konsep bahan yang sudah disusun beserta konsep surat pengantar, dan apabila sudah sesuai meneruskan secara berjenjang kepada Sekretaris Utama untuk dimintakan masukan dan koreksi. (3 hari kerja) 6. Sekretaris Utama menerima, menelaah, mengoreksi konsep bahan beserta konsep surat pengantarnya, meminta telaahan dari Eselon I lainnya apabila diperlukan. Apabila ada perbaikan dikembalikan kepada Biro Perencanaan untuk diperbaiki sesuai dengan ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -5- koreksi. Apabila sudah final, Sekretaris Utama menandatangani naskah final Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan Surat Pengantarnya untuk kemudian didisposisikan kepada Kepala Biro Perencanaan. (3 hari kerja) 7. Kepala Biro Perencanaan menerima Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan Surat pengantar yang sudah ditandatangani dan meneruskan secara berjenjang kepada Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 8. Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menerima dan memeriksa kelengkapan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan Surat pengantar yang sudah ditandatangani dan menugaskan kepada Pelaksana untuk mengirimkannya kepada Kementerian Keuangan serta menyimpan arsipnya. Proses 7 - 8 dilaksanakan 1 hari kerja 9. Pelaksana mempersiapkan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan surat pengantar dan mengirimkannya ke Kementerian Keuangan baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy melalui sarana yang tersedia serta mengarsipkannya. (1 hari kerja) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -6- BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN ini dapat menjadi acuan bagi unit-unit kerja di Lingkungan Biro Perencanaan ANRI dalam menyusun Bahan Nota Keuangan dan RAPBN sehingga pada akhirnya semua unit kerja dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang pada gilirannya akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di ANRI dalam kerangka reformasi birokrasi nasional. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Juni 2010 KEPALA BIRO PERENCANAAN, MULTI SISWATI Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BIDANG KEARSIPAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -1- DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BIDANG KEARSIPAN LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BIDANG KEARSIPAN LAMPIRAN 2 OUTLINE PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BIDANG KEARSIPAN LAMPIRAN 3 OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY LAMPIRAN 4 CONTOH FORMAT LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA (FORMULIR 1.1) LAMPIRAN 5 CONTOH FORMAT LAPORAN KINERJA UNIT ORGANISASI (FORMULIR 2.1) LAMPIRAN 6 CONTOH FORMAT LAPORAN NEGARA/LEMBAGA (FORMULIR 3.1) LAMPIRAN 7 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.1 LAMPIRAN 8 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2.1 LAMPIRAN 9 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3.1 KINERJA KEMENTERIAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -2Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RAPBN BIDANG KEARSIPAN Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 1 Menerima, memahami surat permintaan bahan evaluasi RPJMN Tahunan dari Kementerian Keuangan dan mendisposisi 2 Menerima, mengkoordinasi dan menugaskan untuk mempersiapkan teknis penyusunan bahan 3 4 a. Menerima penugasan dan mengarahkan untuk mempersiapkan bahan Nota Keuangan b. Menugaskan untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti Renja, K/L, RKA KL, RKP, RPJMN, Laporan Kinerja dsb c. Menugaskan untuk menyusun Formulir Laporan Kinerja Satuan Kerja, Laporan Kinerja Unit Organisasi dan Laporan Kinerja Kementerian Negara/Lembaga d. Menentukan materi yang akan dimasukkan dalam bahan evaluasi sesuai dengan format yang ditentukan dan membuat konsep Nota Keuangan dan RAPBN e. Membuat konsep surat pengantar a. Menerima penugasan dan mengumpulkan bahan yang diperlukan b. Menyusun Formulir Laporan Kinerja Satuan Kerja, Laporan Kinerja Unit Organisasi dan Laporan Kinerja Kementerian Negara/Lembaga c. Membantu penulisan bahan Nota Keuangan dan RAPBN sesuai dengan format yang telah ditentukan d. Menyampaikan konsep bahan Nota Keuangan dan RAPBN Pelaksana/ Perencana Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Kepala Bagian Program dan Anggaran Kepala Biro Perencanaan Sekretaris Utama Unit Kerja Terkait ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -3Unit Penyelesaian No 5 6 Tahap Kegiatan Pelaksana/ Perencana Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Kepala Bagian Program dan Anggaran Kepala Biro Perencanaan Sekretaris Utama a. Mengoreksi konsep bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan surat pengantar. b. Menyerahkan konsep bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan surat pengantar a. Memeriksa dan mengoreksi konsep bahan Nota Keuangan dan RAPBN b. Menandatangani bahan dan surat pengantar 7 Menerima, mendisposisi bahan Nota Keuangan dan RAPBN dan surat pengantar 8 Menerima, memeriksa kelengkapan berkas dan menugaskan untuk mengirimkan bahan Nota Keuangan dan RAPBN beserta surat pengantar, serta menyimpan arsipnya 9 Mengirimkan bahan Nota Keuangan dan RAPBN ke Kementerian Keuangan baik dalam bentuk hard copy maupaun soft copynya dan surat pengantar serta menyimpan arsipnya Norma waktu : 13 hari kerja KEPALA BIRO PERENCANAAN, MULTI SISWATI Unit Kerja Terkait ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -4Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : OUTLINE PENYUSUNAN BAHAN NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (RAPBN) TAHUN 20XX ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA A. Pelaksanaan Program, Kebijakan dan Realisasi APBN untuk Periode RPJMN 1. Mencakup uraian tentang perkembangan kebijakan umum yang digariskan, dan hasil-hasil yang telah dicapai, serta langkah-langkah operasional yang telah dan sedang dilaksanakan sejak awal periode RPJMN sampai dengan tahun berjalan. 2. Laporan kinerja tingkat kementerian negara/lembaga dari akhir tahun pertama periode RPJMN sampai dengan tahun 20xx-1 (sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006) tentang laporan keuangan dan kinerja instansi Pusat (tabel terlampir) 3. Mengemukakan realisasi anggaran dan hasil-hasil fisik (program dan kegiatan) dalam tahun periode RPJMN dibandingkan dengan sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL), termasuk realisasi PNBP disertai dengan penjelasan faktor-faktor yang menunjang atau menghambat atas pencapaian realisasi tersebut, serta langkah-langkah dan kebijakan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian tersebut. 4. Menyampaikan uraian tentang pengawasan pelaksanaan anggaran, terutama dalam kaitannya dengan Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) B. RAPBN Tahun 20xx+1 1. Menguraikan rencana kebijakan dan langkah-langkah, program, kegiatan yang akan dilaksanakan, serta sasaran (output dan outcome) yang akan dicapai dalam tahun 20xx+1 2. Menguraikan upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka memperkuat APBN sebagai salah satu piranti kebijakan fiskal yang transparan, sehat dan berkesinambungan. 3. Menguraikan rencana penerimaan Kementerian/Lembaga, yang meliputi: a. Perkiraan besarnya PNBP Kementerian/Lembaga, termasuk pagu penggunaan PNBP tahun anggaran 20xx+1 dibandingkan dengan targetnya dalam APBN tahun anggaran 20xx. b. Perkiraan besarnya laba BUMN dalam tahun anggaran 20xx+1 dibandingkan dengan targetnya dalam APBN Tahun anggaran 20xx. c. Langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil oleh Kementerian/Lembaga dalam rangka meningkatkan PNBP dalam tahun 20xx, serta dalam upaya pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -54. Rencana anggaran belanja pemerintah pusat tahun 20xx+1 yang sesuai dengan RKP 20xx+1 dan pagu indikatif 2010 (RKA-KL 20xx+1), berdasarkan klasifikasi menurut: a. Program per jenis belanja dan sumber pendanaan; b. Jenis Belanja per sumber pendanaan. 5. Rencana alokasi anggaran belanja Kementerian/Lembaga yang didekonsentrasikan dan tugas pembantuan, dirinci menurut Daerah Tingkat I dan Tingkat II. Jumlah halaman tidak dibatasi ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -6Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY 1. Ringkasan pokok-pokok kebijakan instansi yang telah dilaksanakan (sesuai dengan periode RPJMN, serta RKP Tahun 20xx+1 dan RKA K/L tahun 20xx+1), garis besar rencana program, serta langkahlangkah kebijakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai sasaran program dalam tahun 2009, baik dalam kerangka ekonomi makro maupun kebijakan fiskal. 2. Realisasi PNBP Kementerian/Lembaga Tahun 20xx sampai dengan 29 Mei 20xx dan perkiraan realisasinya sampai dengan semester I dan prognosa Semester II tahun 20xx yang dirinci menurut unit organisasi dan Mata Anggaran Penerimaan (MAP). Jumlah halaman maksimum 25 halaman. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -7Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : FORMULIR 1.1 LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 200X Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Satuan Kerja Fungsi Sub Fungsi Program Lokasi Kode Kegiatan 1 2 XXXXX Kegiatan 1a Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 : : : : : : : XX XX.XX XX.XX.XXXXXX XX XX.XX XXXX XX.XX Hasil Program : Belanja Keluaran Anggaran Realisasi Rencana Realisasi Satuan 3 4 5 6 7 Keterangan 8 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -8Lampiran 5 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : FORMULIR 2.1 LAPORAN KINERJA UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 200X Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Fungsi Sub Fungsi Kode Program/Kegiatan 1 2 XXXX XXXXX XXXXX XXXX XXXXX XXXXX : : : : Pelayanan Administrasi Umum Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Progam 1 Kegiatan 1a Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 1 b Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Progam 2 Pelayanan Administrasi Umum Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 2 a Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 2 b Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 XX XX.XX XX XX.XX Belanja Hasil/Keluaran Anggaran Realisasi Rencana Realisasi Satuan 3 4 5 6 7 Keterangan 8 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -9Lampiran 6 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : FORMULIR 3.1 LAPORAN KINERJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 200X Kementerian Negara/Lembaga : Fungsi : Sub Fungsi : Kode Program/Kegiatan 1 2 XXXX XXXXX XXXXX XXXX XXXXX XXXXX Pelayanan Administrasi Umum Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Progam 1 Kegiatan 1a Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 1 b Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Progam 2 Pelayanan Administrasi Umum Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 2 a Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 Kegiatan 2 b Indikator Kinerja 1 Indikator Kinerja 2 Indikator Kinerja 3 XX XX XX.XX Belanja Hasil/Keluaran Anggaran Realisasi Rencana Realisasi Satuan 3 4 5 6 7 Keterangan 8 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - 10 Lampiran 7 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.1 NO HEADER/KOLOM 1. Header: - Kementerian Negara/Lembaga - Unit Organisasi - Satuan Kerja - Fungsi - Sub Fungsi - Program - Hasil Program - Lokasi URAIAN ISIAN Diisi dengan nama dan kode kementerian negara/lembaga; Diisi dengan nama dan kode unit organisasi; Diisi dengan nama dan kode satuan kerja; Diisi dengan nama dan kode fungsi; Diisi dengan nama dan kode sub fungsi; Diisi dengan nama dan kode program; Diisi dengan hasil program, yaitu uraian tentang hasil (outcome) yang menjadi sasaran program; Diisi dengan nama dan kode lokasi (termasuk kode provinsi dan kabupaten/kota). 2. Kolom 1 Diisi dengan kode kegiatan dimaksud 3. Kolom 2 4. Kolom 3 5. Kolom 4 6. Kolom 5 7. Kolom 6 8. Kolom 7 9. Kolom 8 Diisi dengan nama kegiatan dan indikator kinerjanya. a. Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Contoh Nama Kegiatan: - Pembangunan Jalan - Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara b. Indikator Kinerja adalah sesuatu yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan berupa barang atau jasa. Contoh Indikator Kinerja: - Panjang Jalan - Frekuensi Pembinaan Diisi dengan jumlah anggaran pengeluaran/belanja yang dialokasikan untuk masing-masing kegiatan Diisi dengan jumlah realisasi pengeluaran/belanja dari masingmasing kegiatan. Diisi dengan jumlah atau kuantitas keluaran yang direncanakan (sasaran keluaran) oleh Satuan Kerja untuk masing-masing indikator kinerja. Diisi dengan jumlah atau kuantitas keluaran yang telah dicapai oleh Satuan Kerja untuk masing-masing indikator kinerja. Diisi dengan satuan keluaran yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh Satuan Keluaran: - Orang (yang dilayani) - Km (jalan yang yang dibangun) - Buah (Surat ijin yang diterbitkan) Diisi dengan keterangan yang diperlukan. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - 11 Lampiran 8 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 2.1 NO HEADER/KOLOM 1. 2. Header: - Kementerian Negara/Lembaga - Unit Organisasi - Fungsi - Sub Fungsi Kolom 1 3. Kolom 2 4. Kolom 3 5. Kolom 4 6. Kolom 5 7. Kolom 6 8. Kolom 7 9. Kolom 8 URAIAN ISIAN Diisi dengan nama dan kode kementerian negara/lembaga; Diisi dengan nama dan kode unit organisasi; Diisi dengan nama dan kode fungsi; Diisi dengan nama dan kode sub fungsi; Diisi dengan kode Program dan kegiatan dimaksud Diisi dengan nama program, kegiatan dan indikator kinerjanya. a. Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/lembaga. b. Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Contoh Nama Kegiatan: - Pembangunan Jalan - Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara b. Indikator Kinerja adalah sesuatu yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan berupa barang atau jasa. Contoh Indikator Kinerja: - Panjang Jalan - Frekuensi Pembinaan Diisi dengan jumlah anggaran pengeluaran/belanja yang dialokasikan untuk masing-masing program dan kegiatannya. Diisi dengan jumlah realisasi pengeluaran/belanja dari program dan masing-masing kegiatannya. Diisi dengan hasil dari program dan jumlah atau kuantitas keluaran yang direncanakan (sasaran keluaran) oleh unit organisasi untuk masing-masing indikator kinerja. Diisi dengan hasil dari program dan jumlah atau kuantitas keluaran yang telah dicapai oleh unit organisasi untuk masingmasing indikator kinerja. Diisi dengan satuan keluaran yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh Satuan Keluaran: - Orang (yang dilayani) - Km (jalan yang yang dibangun) - Buah (Surat ijin yang diterbitkan) Diisi dengan keterangan yang diperlukan. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - 12 Lampiran 9 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 3.1 NO HEADER/KOLOM 1. 2. Header: - Kementerian Negara/Lembaga - Fungsi - Sub Fungsi Kolom 1 3. Kolom 2 4. Kolom 3 5. Kolom 4 6. Kolom 5 7. Kolom 6 8. Kolom 7 9. Kolom 8 URAIAN ISIAN Diisi dengan nama dan kode kementerian negara/lembaga; Diisi dengan nama dan kode fungsi; Diisi dengan nama dan kode sub fungsi; Diisi dengan kode program dan kegiatan dimaksud Diisi dengan nama program, kegiatan dan indikator kinerjanya. a. Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/lembaga. b. Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Contoh Nama Kegiatan: - Pembangunan Jalan - Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara b. Indikator Kinerja adalah sesuatu yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan berupa barang atau jasa. Contoh Indikator Kinerja: - Panjang Jalan - Frekuensi Pembinaan Diisi dengan jumlah anggaran pengeluaran/belanja yang dialokasikan untuk masing-masing program dan kegiatannya. Diisi dengan jumlah realisasi pengeluaran/belanja dari program dan masing-masing kegiatannya. Diisi dengan hasil dari program dan jumlah atau kuantitas keluaran yang direncanakan (sasaran keluaran) oleh unit organisasi untuk masing-masing indikator kinerja. Diisi dengan hasil dari program dan jumlah atau kuantitas keluaran yang telah dicapai oleh unit organisasi untuk masingmasing indikator kinerja. Diisi dengan satuan keluaran yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh Satuan Keluaran: - Orang (yang dilayani) - Km (jalan yang yang dibangun) - Buah (Surat ijin yang diterbitkan) Diisi dengan keterangan yang diperlukan.