semakin tidak meratanya pola temperatur dan tekanan udara secara

advertisement
semakin tidak meratanya pola temperatur dan tekanan udara
secara spasial. Sebagai
ekstrem,
badai
akibatnya
muncul
fenomena
cuaca
tropis yang semakin sering, dan pergeseran
musim. Hasil analisis BMKG dari pengolahan data selama 50
tahun menunjukkan bahwa akan semakin tingginya intesitas siklon
tropis terutama di Samudera Hindia, perubahan panjang musim,
dan awal musim hujan/musim kemarau, kenaikan suhu laut dan
kenaikan permukaan laut. Untuk Provinsi DKI Jakarta diperkirakan
adanya kecenderungan terjadinya awal musi m hujan
semakin
maju sementara awal musim kemarau semakin mundur. Hal ini
menyebabkan musim hujan di Jakarta semakin memanjang dan
musim kemarau semakin memendek, walaupun dalam kadar
yang tidak terlalu tinggi (0,1 – 0,3 hari pertahun).
Salah satu faktor penting dalam tata kelola air di Jakarta adalah
perubahan
musim
dan
karena perubahan iklim.
pola
curah
hujan
yang
terjadi
Ketika curah hujan di Jakarta tinggi,
terjadilah banjir, tetapi pada musim kering hal sebaliknya terjadi,
air menjadi langka dan tinggi permukaan air di sungai-sungai
menurun drastis.
Salah satu dampak perubahan iklim global pada Kota Jakarta
adalah kenaikan paras muka air laut. Pemuaian air laut,
mencairnya gletser dan lapisan es di kutub menyebabkan
permukaan air laut naik antara 9 hingga 100 cm. Kenaikan muka
air laut dapat mempercepat erosi wilayah pesisir, memicu intrusi
air laut ke air tanah, dan merusak lahan rawa pesisir serta
menenggelamkan pulau-pulau kecil. Kenaikan tinggi muka air laut
antara 8 hingga 30 centimeter akan berdampak parah pada Kota
Jakarta yang rentan terhadap banjir dan limpasan badai.
c. Geologi
Wilayah Jakarta merupakan dataran rendah yang sebagian besar
terdiri dari lapisan batu endapan zaman Pleitosen yang batas
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012
PENDAHULUAN
I-15
Download