BAB 3 METODE PENELITIAN

advertisement
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas layanan dan asosiasi
merek terhadap kepercayaan konsumen dan dampaknya pada preferensi
rekomendasi dengan studi kasus bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya
Motor yang bengkelnya berlokasi di Tangerang. Kualitas layanan dalam penelitian
ini
diukur
dengan
dimensi
karakteristik
pelayanan,
yaitu
keberwujudan,
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati. Desain penelitian ini adalah desain
penelitian asosiastif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antar 2 (dua)
variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode suvey, yaitu metode
Penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil tetapi yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari
populasi tersebut (Sogiyono,2007,p7). Pengumpulan data primer dalam penelitian
ini melalui penyebaran kuesioner kepada individu atau konsumen bengkel AHASS
HONDA 1663 Jombang Jaya Motor yang terpilih menjadi responden.
Time horizon penelitian ini adalah cross section, yaitu sekumpulan data untuk
meneliti
suatu
fenomena
tertentu
dalam
satu
kurun
waktu
saja
(Umar,2005,p131).
Dalam tabel dibawah ini dijelaskan desain penelitian yang akan dilakukan untuk
masing – masing tujuan penelitian.
39
40
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Tujuan penelitian
Desain penelitian
Jenis dan metode
Unit analisis
Time Horizon
T-1
Asosiatif / survey
Cross section
T-2
Asosiatif / survey
T-3
Asosiatif / survey
T-4
Asosiatif / survey
Individu
dan
konsumen
bengkel
AHASS Honda 1663
Jombang Jaya Motor
Individu
dan
konsumen
bengkel
AHASS Honda 1663
Jombang Jaya Motor
Individu
dan
konsumen
bengkel
AHASS Honda 1663
Jombang Jaya Motor
Individu
dan
konsumen
bengkel
AHASS Honda 1663
Jombang Jaya Motor
Cross section
Cross section
Cross section
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian
Kualitas
pelayanan
Konsep
variable
Sejauh mana
kualitas
pelayanan
yang
diberikan
oleh bengkel
Ahass Honda
sub variabel
Keberwujudan
(tangibles)
Indicator
1) Gedung dan
fasilitas bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor
yang nyaman
dan bersih
2) Penampilan
karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Ukuran
Skala
Interval
Likert
41
Motor yang rapi
dan sopan
3) Penempatan
barang bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor
yang tertata
secara
sistematis
sesuai dengan
jenis barang
4) Kelengkapan
barang pada
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
sesuai dengan
kebutuhan
Kehandalan
(reability)
1. Harga barang
yang dijual pada
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor, relatif
sesuai dengan
mutu / kualitas
barang
2. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor , cepat
saat melayani
konsumen
3. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
42
Jombang Jaya
Motor, terampil
dalam
mengimplement
asikan keinginan
konsumen
4. Para karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor, tanggap
dan mampu
dalam
menjawab
pertanyaan
pelanggan
5. Pelayanan yang
rapi dan baik
yang diberikan
oleh karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
Daya Tangkap
(Responsivenes)
1. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor paham
terhadap
kebutuhan dan
keinginan
pelanggan
2. Kotak saran
yang ada pada
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor berfungsi
menampung
keluhan
pelanggan
43
3. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor cepat
tanggap dan
selalu bersedia
dalam
menanggapi
keluhan dan
permintaan
pelanggan
4. bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor mampu
untuk
memberikan
solusi atas
masalah pada
kendaraan
pelanggan
Jaminan
(assurance)
1. Jaminan mutu
barang
(originalitas ) /
spare part
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor dapat
dipertanggung
jawabkan
2. bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
Memberikan
informasi secara
jelas dan tepat
3. Pelayanan
maupun
transaksi
44
pembayaran
pada bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor di
jamin
keamanannya
4. Pengembalian
atau penukaran
barang yang
sudah dijual
ditangani dan
dilakukan
dengan baik,
cepat dan tepat
oleh bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor
Empati
(Emphaty)
1. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
sopan dalam
melayani
konsumen
2. bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor mudah
untuk
memenuhi
permintaan jika
dihubungi
pelanggan yang
memerlukan
bantuan
3. Sikap karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor ramah
45
dan peduli
terhadap
keinginan
konsumen
4. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor bersikap
sabar terhadap
konsumen
Asosiasi Merk
Kesan –
kesan yang
muncul
dibenak
konsumen
yang terkait
dengan
ingatan
konsumen
mengenai
bengkel
AHASS
Honda
Manfaat
1.
Pelayanan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
memuaskan
Atribut (produk)
2.
Logo bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor
yang mudah
diingat
3.
Produk
(sparepart)
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
terjamin
mutunya serta
originalitas yang
tinggi
Atribut (non
produk)
1. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
ramah
Interval
Likert
46
2. Bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
merupakan
bengkel yang
terkenal
3.
Bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
merupakan
bengkel yang
aman
4. Bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
merupakan
bengkel yang
terjamin
mutunya
Kepercayaan
konsumen
Persepsi
terhadap
kehandalan
dari sudut
pandang
pelanggan
didasarkan
pada
pengalaman
atau
mengarah
pada tahapan
transaksi
atau interaksi
yang dicirikan
oleh
terpenuhinya
harapan
kinerja
produk dalam
tercapainya
kepuasan
1. Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor yang
ahli di bidang
tekhnik
permesinan
serta modifikasi
2
Karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
memperhatikan
konsumennya
dengan tulus
3. Karyawan
Interval
Likert
47
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor memiliki
komitmen untuk
melayani
konsumennya
dengan baik
4. karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor selalu
bersikap sopan
kepada setiap
konsumennya
5. karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor dapat
dihandalkan
6. karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor melayani
pelanggan
dengan adil dan
jujur
7. karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
memenuhi
kepuasan dan
harapan
pelanggan
8. karyawan
bengkel AHASS
48
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
memberikan
rasa aman dan
keyakinan pada
pelanggan
9. karyawan
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor memiliki
intergritas dan
semangat yang
tinggi terhadap
pekerjaannya
(melayani
pelanggan)
Preferensi
Rekomendasi
Sikap dari
pelanggan
yang
bersedia
memberikan
rekomendasi
terhadap
produk atau
jasa yang
pernah
dinikmatinya
kepada orang
lain
1. pelanggan
bersedia
memberikan
rekomendasi
positif mengenai
bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
2. pelanggan
mendorong
keluarga atau
teman untuk
menggunakan
jasa bengkel
AHASS Honda
1663 Jombang
Jaya Motor
3. pelanggan akan
menceritakan
hal – hal positif
mengenai
bengkel AHASS
Honda 1663
Interval
Likert
49
Jombang Jaya
Motor
4. Bengkel AHASS
Honda 1663
Jombang Jaya
Motor
merupakan satu
– satunya
bengkel yang
akan
direkomendasik
an pelanggan.
Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang
menggunakan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang
interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar,2005,p134)
alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis
penelitian ini adalah penelitian parametric (Jonathan Sarwono,2007,p64). Sedangkan
tekhnik skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan
dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju –
tidak setuju, senang – tidak senang, dan baik – tidak baik (Umar,2005,p137).
50
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, hal ini
dilakukan untuk mempermudah proses pengolahan data. Sedangkan sumber data
yang kami gunakan adalah data sekunder berupa data yang didapat dari perusahaan
(bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor) dan data yang bersifat primer,
yaitu data yang langsung diambil dari lapangan, melalui pelanggan terpilih
(responden).
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data
Nasir (2003:238) mengatakan bahwa tekhnik pengumpulan data merupakan alat –
alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan
dikumpulkan dapat berupa angka – angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan
beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini digunakan tiga tekhnik utama pengumpulan data, yaitu studi pustaka
dan tekhnik survey.
•
Studi pustaka
Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari dan mencatat
bagian – bagian yang dianggap penting meliputi buku – buku, laporan
kegiatan, jurnal – jurnal penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian.
•
Survey
Peneliti mendapatkan data penelitian dengan survey langsung ke pelanggan
dan menyebarkan kuesioner ke 100 pelanggan terpilih (responden). Indikator –
indikator yang merupakan penjabaran dari kualitas layanan (X1), asosiasi merk
(X2), kepercayaan konsumen (Y), dan dampaknya terhadap preferensi
51
rekomendasi (Z) merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah
pernyataan didalam kuesioner.
•
Studi dokumen : ialah mengumpulkan informasi dari bengkel AHASS Honda
1663 Jombang Jaya Motor dan sumber lain yang relevan.
3.5 Tekhnik Pengambilan Sampel
Tekhnik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan probability random sampling, yaitu setiap individu dalam suatu
populasi memiliki peluang yang sama untuk diambil sebagai sample sehingga
karakteristik populasi dapat direpresentasikan sample cukup kuat. Tekhnik yang
akan digunakan adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sample
anggota populasi secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada.
3.6 Tekhnik Pengolahan sampel
Secara umum besarnya konsumen yang datang pada suatu tempat perbelanjaan
tidak diketahui dengan pasti, maka dalam penelitian ini digunakan sampel.
Sedangkan tekhnik penentuan jumlah sampel, apabila jumlah populasinya tidak
diketahui
dengan
pasti,
maka
digunakan
tekhnik
sampling
kemudahan.
Berdasarkan sampling kemudahan ini,peneliti menyeleksi dengan menyaring
kuesioner yang ada. (Riduwan dan Kuncoro,2007,p50). Untuk menentukan jumlah
sampel, digunakan rumus berikut ini:
52
Z
/2
N=
( Wibisono dan Riduwan, 2007, p50)
e
Bila peneliti yakin bahwa tingkat kepercayaan 95%, maka eror estimasi = 5%atau
0,05. Jadi karena
= 0,05, maka Z0,05= 1,96, sehingga perhitungannya sebagai
berikut:
(1,96) – (0,25)
N=
2
= 96,04
0,05
Jumlah minimal responden yang diambil dari populasi adalah minimal 96,04
responden.
Dalam penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 110 responden.
53
3.7 Metode Analisis
Data menjadi acuan penting dalam penelitian
ini karena data berfungsi untuk
menggambarkan variable – variable yang diteliti serta sebagai dasar pembuktian
hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Data yang diperoleh akan diolah
dengan menggunakan SPSS ( Statistical Program For Social Science) versi 13.0 / or
windows.
Metode analisis yang dipakai adalah :
3.7.1 Uji Validitas
Berfungsi untuk mengetahui valid atau tidaknya butir – butir pertanyaan yang
tercantum dalam kuesioner yang akan disebarkan kepada para responden.
Validitas tiap pertanyaan akan menentukan bisa atau tidaknya kuesioner
membantu dalam menjawab tujuan penelitian. Untuk mengetahui validitas
instrument dalam penelitian ini akan digunakan tekhnik analisis korelasi
pearson product moment : (Umar,205,p190)
r=
n ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑ Y
------------------------------------------------√ { n . ∑ X2 - (∑X) 2 } { n . ∑ Y2 - (∑Y) 2 }
Dimana :
54
R hitung = koefisien korelasi
X = skor pernyataan no.1
Y = skor total
N = jumlah responden
Dasar pengambilan keputusan adalah
-
jika r hitung positif, serta r hitung > r table , maka butir atau
variable tersebut valid
-
Jika r hitung tidak positif, serta r hitung > r table, maka butir atau
variable tersebut tidak valid
-
Jika r hitung > r table tapi bertanda negative, maka butir atau
variable tersebut tidak valid
3.7.2 Uji Reliabilitas
Fungsi untuk mengetahui reliabel atau tidaknya butir – butir pertanyaan
dalam kuesioner untuk menjawab tujuan penelitian. Pengukuran reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan metode One Shot atau pengukuran sekali
saja,
disini
pengukurannya
hanya
sekali
dan
kemudian
Hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji
statistic Conbrach Alpha. Conbrach Alpha ( ά ). Suatu kontrak atau variable
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (
Nunnaly,1967 al Ghozali, 2006,p42).
55
3.7.3 Analisis Statistik Deskriptif
Merupakan alat analisis statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari rata – rata, standar deviasi, varian, range,
kurtosis dan skweness ( Ghozali,2000,p19)
3.7.4 Analisis Jalur ( Path Analysis)
Terdapat beberapa definisi mengenai analisis jalur, mengutip dari Robert D.
Ruther Ford, analisis jalur ialah satu tekhnik, untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bahasnya
mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga
secara tidak langsung.
Semenara itu Paul Webley menjabarkan bahwa analisis jalur merupakan
pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk,
memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi
(significance) hubungan sebab akibat hipotekal dalam seperangkat variabel.
David Garson medefinisikan analisis jalur sebagai, model perluasan regresi
yang digunakan untuk, menguji keseluruhan matrix korelasi dengan 2 atau
lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingka oleh peneliti. Dari
definisi – definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis
jalur merupakan perpanjangan dari analisis regresi berganda (Jonathan
Sarwono,2007,p:1-2).
Sedangkan menurut, Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, teknik
pengolahan data menggunakan metode analisis jalur merupakan suatu
metode yang digunakan dalam menguji besarnya sumbangan / kontribusi
yang ditujukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan
56
kausal antara variabel X1,X2,X3,X4,X,5 terhadap Y serta dampaknya kepada
Z.
Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan
koefisien jalur. Kemudian, dalam pengolahan data peneliti menggunakan
aplikasi komputer berupa software SPSS 13.0.
Lanjut, Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro mengutip dari Al Rasyid dalam
sitepu (1994:24), mengatakan bahwa dalam penelitian sosial tidak semata –
mata hanya mengungkapkan variabel, tetapi terfokus pada upaya untuk
mengungkapkan hubungan kausal antar variabel ( Riduwan dan Engkos
Achmad Kuncoro. 2007,p:115).
Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi yang digunakan
untuk mengenalisis hubungan kausal antar variable dimana variable – ariabel
bebas mempengaruhi variable tergantung, baik secara langsung maupun
tidak langsung, melaluii satu atau lebih variable perantara ( Jonathan
Srawono, 2007).
Tabel 3.3 Kategori hubungan pengaruh variabel dalam path analysis
Kategori
Hubungan pengaruh variabel
0.05 – 0.09
Lemah
0.10 – 0.29
Sedang
0.30 keatas
Kuat
Sumber : Engkos Achmad Kuncoro
57
3.7.4.1 manfaat Path Analysis
Adapun manfaat dari path analysis menurut riduwan dan engkos
achmad kuncoro adalah :
1) Penjelasan (ekplanation) terhadap fenomena yang dipelajari
atau permasalahan yang diteliti
2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel
bebas (X)
3) Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana
yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y),
juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur –
jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y)
4) pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk
uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun
uji pengembangan konsep baru.
( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:2)
3.7.4.2 Prinsip – prinsip dasar Path Analysis
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, mengatakan bahwa asumsi
yang mendasari path analysis adalah ;
1) pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah
bersifat linear, adaptif dan normatif.
2) hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah
kausalitas yang berbalik.
3) variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan
ratio.
58
4) menggunakan
sampel
probability
sampling
yaitu
tekhnik
pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama
pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
5) observasi artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara
langsung.
6) model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasikan) dengan
benar berdasarkan teori – teori dan konsep – konsep yang
relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun
berdasarkan
kerangka
teoritis
tertentu
yang
mampu
menjelaskna hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:2)
3.7.4.3 Uji Path Analysis
Berdasarkan Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ada beberapa
langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut :
1) merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural
persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu :
Y = Pyx1 X1 + Pxyx2 X2 + Pyx1 X1 +Pyx4 X4 + Pyx5 X5 + ‫ع‬1
Z = P2x1 X1 + P2x5 X5 + P2 y Y + ‫ع‬2
2) menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien
regresi untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada
koefisien regresi sebaiknya melalui tahapan berikut ini.
a. gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub – sub
strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang
sesuai hipotesis yang di ajukan
59
hipotesis : naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi
secara signifikan oleh variabel eksogen (X)
b. menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah
dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang
telah dirumuskan persamaan regresi sederhana :
Y = a + a + b1x1 + ‫ع‬1
Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi
yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari
basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z – score
(data yang diset dengan dinilai rata – rata = 0 dan standar
deviasi =1). koefisien jalur yang distandarkan ( standardized
path
coefficient)
pengaruh
(bukan
digunakan
untuk
memprediksi)
menjelaskan
variabel
bebas
besarnya
(eksogen)
terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat
(endogen).
Koefisien path ditujukan dengan output yang dinamakan
coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur
sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel
eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien pathnya
adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.
3) Menghitung koefisien jalur secara simultan
Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai
berikut :
Ha = PYX1 = PYX2 …………. = PYXk ≠ 0
Ho = PYX1 = PYX2…………. = PYXk = 0
60
a. kaidah pengujian signifikasi secara manual : menggunakan
table F
F = ( n – k – 1 ) R2 yxk
---------------------------K (1 - R2 yxk )
keterangan :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel eksogen
R2 yxk = R square
F table , maka tolak Ho artinya signifikan
Jika F hitung >
dan
F table , maka terima Ho artinya tidak
F hitung <
signifikan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah nilai F table menggunakan Tabel F dengan rumus :
F table = F
{(1 – α ) (dk = n – k – 1 )}
atau F
{(1 – α )( v1 = k), (v2 = n – k – 1
)}
Cara mencari F table : nilai
( dk = k )
atau v1 disebut nilai
pembilang
Nilai
b.
(dk = n – k – 1)
atau v2 disebut nilai penyebut.
kaidah pengujian signifikasi : program SPSS
¾
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama
dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 < sig ],
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
¾
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama
dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 > sig ],
maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
61
4) Menghitung koefisien jalur secara individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi
hipotesis statistik berikut :
Ha : PYX1 > 0
Ho : PYX1 = 0
Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan rumus ( Schumacker & Lomax, 1996:44.
kusnendi,2005:12)
tk = Pk
------- ; (dk = n – k – 1 )
se
pk
Keterangan
Statistic se PX1diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi
setelah data ordinal ditransformasi ke interval.
Selanjutnya
dibandingkan
untuk
antara
mengetahui
nilai
signifikasi
probabilitas
0,05
analisis
dengan
jalur
nilai
probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut.
¾
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [ 0,05 < Sig ], maka Ho diterima dan
Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
62
¾
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 > Sig ], maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
5) Meringkas dan menyimpulkan
( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:115-118).
3.7.5 Uji Asumsi Klasik Heterokadasitas
Dalam persamaan regeresi bergansa perlu diuji mengenal sama atau tidak
varians dari residual observasi yang satu dengan yang lain. Jika residualnya
mempunyai varians yang sama disebut terjadi homokedasitas hasil output
SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan
variable bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)
merupakan variable terikat ( sumbu Y = Y prediksi – Y rill).
Homoskedasitas terjadi jika pada Scatterplot titik – titik hasil pengolahan
data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun diatas titik
origin ( angka 0 ) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur.
Heteoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik – titiknya mempunyai
pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang –
gelombang.
63
3.7.6 Uji Asumsi Klasik Normalitas
Menurut Sunyoto (2007,p95-p96) uji asumsi klasik normalitas akan menguji
data variable bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variable bebas dan
data variable terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
Uji asumsi klasik normalitas dapat diketahui dengan melihat hasil normal
Probablity plot, suatu data dikatakan normal jika garis (titik – titik) data rill
mengikuti garis diagonal.
3.7.7 Uji Statistic Kolmogorov – Smirnov
Uji normalitas dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov – Smirnov .
Caranya adalah menetukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu :
Ho : data terdistribusi secara normal
HA : data tidak terdistribusi secara normal
Dasar pengambilan keputusan
Jika probabilitas sig > 0,05 maka Ho diterima, HA ditolak
Jika probabilitas sig < 0,05 maka Ha diterima, Ho ditolak
64
3.7.8 Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel penjelas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel terikat
Rumus yang digunakan adalah :
t = r √n – 2
----------√1–r
2
Dimana :
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel
r = korelasi parsial yang ditemukan
n = jumlah sampel
Dasar untuk pengambilan keputusan
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
3.7.9 uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel – variabel bebas secara bersama –
sama terhadap variabel terikat. Selain itu dengan uji F ini dapat diketahui pula
apakah model regrsi linear yang digunakan sudah tepat atau pun belum.
Rumusnya :
F = (n – k – 1) R2 yxk
---------------------K ( 1 - R2 yxk )
Dimana :
F = F hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel
R2 = korelasi parsial yang ditemukan
65
N = jumlah sampel
K = jumlah variabel bebas
3.8 Rancangan Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji nilai F, uji nilai t dan uji
signifikansi tiap hipotesis, berikut penjabarannya :
Pegujian sub struktur 1
•
Hipotesis 1
H0 : kualitas layanan dan asosiasi merek tidak berpengaruh (secara simultan
atau bersama ) dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen
H1 : kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh ( secara simultan dan
bersama) dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen
•
Hipotesis 2
H0 : kualitas layanan dan asosiasi merek tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap kepercayaan konsumen
H1 : kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap kepercayaan konsumen
Pengujian hipotesis 1 menggunakan uji nilai F pada tabel model summary
untuk output sub – struktur 1, berikut dasar pengambilan keputusannya :
membandingkan nilai F tabel dengan F hitung
Jika nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima, H1 ditolak
Dan menggunakan uji nilai t pada table Coefficient untuk output sub struktur 1,
berikut dasar pengambilan keputusannya :
Membandingkan nilai t table dengan t hitung
66
Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak
Pengujian sub struktur 2
•
Hipotesis 1
Ho : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen tidak
berpengaruh secara simultan ( bersama ) dan signifikan terhadap preferensi
rekomendasi
Ha : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen
berpengaruh secara simultan ( bersama ) dan signifikan terhadap preferensi
rekomendasi
•
Hipotesis 2
Ho : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen tidak
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi
Ha : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi
Pengujian hipotesis 2 menggunakan uji nilai F pada table model summary
untuk output sub – struktur 2. berikut dasar pengambilan keputusannya :
Membandingkan nilai F tabel dengan F hitung
Jika nilai F hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika nilai F hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak
Dan menggunakan uji nilai t pada table Coefficient untuk output sub struktur
2, berikut dasar pengambilan keputusannya :
Membandingkan nilai t table dengan t hitung
Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak
67
3.9 Rancangan Implikasi Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti apakah kualitas layanan yang diukur
melalui kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh terhadap kepercayaan
konsumen dan dampaknya pada preferensi rekomendasi. Apakah kualitas layanan
berpengaruh secara langsung terhadap preferensi rekomendasi atau tidak, atau
bahkan
dengan asosiasi merek apakah berpengaruh secara langsung terhadap
preferensi rekomendasi atau tidak. Selanjutnya hasil dari penelitian ini aka
diimplikasikan dalam proses manajemen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya
Motor. Dari empat variable yang diteliti dapat ditentukan variable mana yang paling
mempengaruhi preferensi rekomendasi, apa saja yang harus dilakukan manajemen
bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan kinerja pemanfaatan variable yang paling mempengaruhi keinginan
konsumen untuk merekomendasikan (preferensi rekomendasi).
Download