BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas layanan dan asosiasi merek terhadap kepercayaan konsumen dan dampaknya pada preferensi rekomendasi dengan studi kasus bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang bengkelnya berlokasi di Tangerang. Kualitas layanan dalam penelitian ini diukur dengan dimensi karakteristik pelayanan, yaitu keberwujudan, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati. Desain penelitian ini adalah desain penelitian asosiastif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar 2 (dua) variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode suvey, yaitu metode Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut (Sogiyono,2007,p7). Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner kepada individu atau konsumen bengkel AHASS HONDA 1663 Jombang Jaya Motor yang terpilih menjadi responden. Time horizon penelitian ini adalah cross section, yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar,2005,p131). Dalam tabel dibawah ini dijelaskan desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing – masing tujuan penelitian. 39 40 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan penelitian Desain penelitian Jenis dan metode Unit analisis Time Horizon T-1 Asosiatif / survey Cross section T-2 Asosiatif / survey T-3 Asosiatif / survey T-4 Asosiatif / survey Individu dan konsumen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Individu dan konsumen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Individu dan konsumen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Individu dan konsumen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Cross section Cross section Cross section 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Kualitas pelayanan Konsep variable Sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan oleh bengkel Ahass Honda sub variabel Keberwujudan (tangibles) Indicator 1) Gedung dan fasilitas bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang nyaman dan bersih 2) Penampilan karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Ukuran Skala Interval Likert 41 Motor yang rapi dan sopan 3) Penempatan barang bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang tertata secara sistematis sesuai dengan jenis barang 4) Kelengkapan barang pada bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang sesuai dengan kebutuhan Kehandalan (reability) 1. Harga barang yang dijual pada bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor, relatif sesuai dengan mutu / kualitas barang 2. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor , cepat saat melayani konsumen 3. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 42 Jombang Jaya Motor, terampil dalam mengimplement asikan keinginan konsumen 4. Para karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor, tanggap dan mampu dalam menjawab pertanyaan pelanggan 5. Pelayanan yang rapi dan baik yang diberikan oleh karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Daya Tangkap (Responsivenes) 1. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor paham terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan 2. Kotak saran yang ada pada bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor berfungsi menampung keluhan pelanggan 43 3. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor cepat tanggap dan selalu bersedia dalam menanggapi keluhan dan permintaan pelanggan 4. bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor mampu untuk memberikan solusi atas masalah pada kendaraan pelanggan Jaminan (assurance) 1. Jaminan mutu barang (originalitas ) / spare part bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor dapat dipertanggung jawabkan 2. bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Memberikan informasi secara jelas dan tepat 3. Pelayanan maupun transaksi 44 pembayaran pada bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor di jamin keamanannya 4. Pengembalian atau penukaran barang yang sudah dijual ditangani dan dilakukan dengan baik, cepat dan tepat oleh bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor Empati (Emphaty) 1. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang sopan dalam melayani konsumen 2. bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor mudah untuk memenuhi permintaan jika dihubungi pelanggan yang memerlukan bantuan 3. Sikap karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor ramah 45 dan peduli terhadap keinginan konsumen 4. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor bersikap sabar terhadap konsumen Asosiasi Merk Kesan – kesan yang muncul dibenak konsumen yang terkait dengan ingatan konsumen mengenai bengkel AHASS Honda Manfaat 1. Pelayanan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang memuaskan Atribut (produk) 2. Logo bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang mudah diingat 3. Produk (sparepart) bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang terjamin mutunya serta originalitas yang tinggi Atribut (non produk) 1. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang ramah Interval Likert 46 2. Bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor merupakan bengkel yang terkenal 3. Bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor merupakan bengkel yang aman 4. Bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor merupakan bengkel yang terjamin mutunya Kepercayaan konsumen Persepsi terhadap kehandalan dari sudut pandang pelanggan didasarkan pada pengalaman atau mengarah pada tahapan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan kinerja produk dalam tercapainya kepuasan 1. Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor yang ahli di bidang tekhnik permesinan serta modifikasi 2 Karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor memperhatikan konsumennya dengan tulus 3. Karyawan Interval Likert 47 bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor memiliki komitmen untuk melayani konsumennya dengan baik 4. karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor selalu bersikap sopan kepada setiap konsumennya 5. karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor dapat dihandalkan 6. karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor melayani pelanggan dengan adil dan jujur 7. karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor memenuhi kepuasan dan harapan pelanggan 8. karyawan bengkel AHASS 48 Honda 1663 Jombang Jaya Motor memberikan rasa aman dan keyakinan pada pelanggan 9. karyawan bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor memiliki intergritas dan semangat yang tinggi terhadap pekerjaannya (melayani pelanggan) Preferensi Rekomendasi Sikap dari pelanggan yang bersedia memberikan rekomendasi terhadap produk atau jasa yang pernah dinikmatinya kepada orang lain 1. pelanggan bersedia memberikan rekomendasi positif mengenai bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor 2. pelanggan mendorong keluarga atau teman untuk menggunakan jasa bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor 3. pelanggan akan menceritakan hal – hal positif mengenai bengkel AHASS Honda 1663 Interval Likert 49 Jombang Jaya Motor 4. Bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor merupakan satu – satunya bengkel yang akan direkomendasik an pelanggan. Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang menggunakan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar,2005,p134) alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis penelitian ini adalah penelitian parametric (Jonathan Sarwono,2007,p64). Sedangkan tekhnik skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju – tidak setuju, senang – tidak senang, dan baik – tidak baik (Umar,2005,p137). 50 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengolahan data. Sedangkan sumber data yang kami gunakan adalah data sekunder berupa data yang didapat dari perusahaan (bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor) dan data yang bersifat primer, yaitu data yang langsung diambil dari lapangan, melalui pelanggan terpilih (responden). 3.4 Tekhnik Pengumpulan Data Nasir (2003:238) mengatakan bahwa tekhnik pengumpulan data merupakan alat – alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka – angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan tiga tekhnik utama pengumpulan data, yaitu studi pustaka dan tekhnik survey. • Studi pustaka Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari dan mencatat bagian – bagian yang dianggap penting meliputi buku – buku, laporan kegiatan, jurnal – jurnal penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian. • Survey Peneliti mendapatkan data penelitian dengan survey langsung ke pelanggan dan menyebarkan kuesioner ke 100 pelanggan terpilih (responden). Indikator – indikator yang merupakan penjabaran dari kualitas layanan (X1), asosiasi merk (X2), kepercayaan konsumen (Y), dan dampaknya terhadap preferensi 51 rekomendasi (Z) merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah pernyataan didalam kuesioner. • Studi dokumen : ialah mengumpulkan informasi dari bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor dan sumber lain yang relevan. 3.5 Tekhnik Pengambilan Sampel Tekhnik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan probability random sampling, yaitu setiap individu dalam suatu populasi memiliki peluang yang sama untuk diambil sebagai sample sehingga karakteristik populasi dapat direpresentasikan sample cukup kuat. Tekhnik yang akan digunakan adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sample anggota populasi secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada. 3.6 Tekhnik Pengolahan sampel Secara umum besarnya konsumen yang datang pada suatu tempat perbelanjaan tidak diketahui dengan pasti, maka dalam penelitian ini digunakan sampel. Sedangkan tekhnik penentuan jumlah sampel, apabila jumlah populasinya tidak diketahui dengan pasti, maka digunakan tekhnik sampling kemudahan. Berdasarkan sampling kemudahan ini,peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada. (Riduwan dan Kuncoro,2007,p50). Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus berikut ini: 52 Z /2 N= ( Wibisono dan Riduwan, 2007, p50) e Bila peneliti yakin bahwa tingkat kepercayaan 95%, maka eror estimasi = 5%atau 0,05. Jadi karena = 0,05, maka Z0,05= 1,96, sehingga perhitungannya sebagai berikut: (1,96) – (0,25) N= 2 = 96,04 0,05 Jumlah minimal responden yang diambil dari populasi adalah minimal 96,04 responden. Dalam penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 110 responden. 53 3.7 Metode Analisis Data menjadi acuan penting dalam penelitian ini karena data berfungsi untuk menggambarkan variable – variable yang diteliti serta sebagai dasar pembuktian hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS ( Statistical Program For Social Science) versi 13.0 / or windows. Metode analisis yang dipakai adalah : 3.7.1 Uji Validitas Berfungsi untuk mengetahui valid atau tidaknya butir – butir pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner yang akan disebarkan kepada para responden. Validitas tiap pertanyaan akan menentukan bisa atau tidaknya kuesioner membantu dalam menjawab tujuan penelitian. Untuk mengetahui validitas instrument dalam penelitian ini akan digunakan tekhnik analisis korelasi pearson product moment : (Umar,205,p190) r= n ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑ Y ------------------------------------------------√ { n . ∑ X2 - (∑X) 2 } { n . ∑ Y2 - (∑Y) 2 } Dimana : 54 R hitung = koefisien korelasi X = skor pernyataan no.1 Y = skor total N = jumlah responden Dasar pengambilan keputusan adalah - jika r hitung positif, serta r hitung > r table , maka butir atau variable tersebut valid - Jika r hitung tidak positif, serta r hitung > r table, maka butir atau variable tersebut tidak valid - Jika r hitung > r table tapi bertanda negative, maka butir atau variable tersebut tidak valid 3.7.2 Uji Reliabilitas Fungsi untuk mengetahui reliabel atau tidaknya butir – butir pertanyaan dalam kuesioner untuk menjawab tujuan penelitian. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode One Shot atau pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian Hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji statistic Conbrach Alpha. Conbrach Alpha ( ά ). Suatu kontrak atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. ( Nunnaly,1967 al Ghozali, 2006,p42). 55 3.7.3 Analisis Statistik Deskriptif Merupakan alat analisis statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata – rata, standar deviasi, varian, range, kurtosis dan skweness ( Ghozali,2000,p19) 3.7.4 Analisis Jalur ( Path Analysis) Terdapat beberapa definisi mengenai analisis jalur, mengutip dari Robert D. Ruther Ford, analisis jalur ialah satu tekhnik, untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bahasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Semenara itu Paul Webley menjabarkan bahwa analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk, memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi (significance) hubungan sebab akibat hipotekal dalam seperangkat variabel. David Garson medefinisikan analisis jalur sebagai, model perluasan regresi yang digunakan untuk, menguji keseluruhan matrix korelasi dengan 2 atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingka oleh peneliti. Dari definisi – definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur merupakan perpanjangan dari analisis regresi berganda (Jonathan Sarwono,2007,p:1-2). Sedangkan menurut, Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, teknik pengolahan data menggunakan metode analisis jalur merupakan suatu metode yang digunakan dalam menguji besarnya sumbangan / kontribusi yang ditujukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan 56 kausal antara variabel X1,X2,X3,X4,X,5 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Kemudian, dalam pengolahan data peneliti menggunakan aplikasi komputer berupa software SPSS 13.0. Lanjut, Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro mengutip dari Al Rasyid dalam sitepu (1994:24), mengatakan bahwa dalam penelitian sosial tidak semata – mata hanya mengungkapkan variabel, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel ( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007,p:115). Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi yang digunakan untuk mengenalisis hubungan kausal antar variable dimana variable – ariabel bebas mempengaruhi variable tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, melaluii satu atau lebih variable perantara ( Jonathan Srawono, 2007). Tabel 3.3 Kategori hubungan pengaruh variabel dalam path analysis Kategori Hubungan pengaruh variabel 0.05 – 0.09 Lemah 0.10 – 0.29 Sedang 0.30 keatas Kuat Sumber : Engkos Achmad Kuncoro 57 3.7.4.1 manfaat Path Analysis Adapun manfaat dari path analysis menurut riduwan dan engkos achmad kuncoro adalah : 1) Penjelasan (ekplanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti 2) Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X) 3) Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur – jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) 4) pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru. ( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:2) 3.7.4.2 Prinsip – prinsip dasar Path Analysis Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, mengatakan bahwa asumsi yang mendasari path analysis adalah ; 1) pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linear, adaptif dan normatif. 2) hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik. 3) variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio. 58 4) menggunakan sampel probability sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5) observasi artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 6) model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasikan) dengan benar berdasarkan teori – teori dan konsep – konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskna hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti. ( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:2) 3.7.4.3 Uji Path Analysis Berdasarkan Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut : 1) merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu : Y = Pyx1 X1 + Pxyx2 X2 + Pyx1 X1 +Pyx4 X4 + Pyx5 X5 + ع1 Z = P2x1 X1 + P2x5 X5 + P2 y Y + ع2 2) menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi sebaiknya melalui tahapan berikut ini. a. gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub – sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang di ajukan 59 hipotesis : naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X) b. menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan regresi sederhana : Y = a + a + b1x1 + ع1 Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z – score (data yang diset dengan dinilai rata – rata = 0 dan standar deviasi =1). koefisien jalur yang distandarkan ( standardized path coefficient) pengaruh (bukan digunakan untuk memprediksi) menjelaskan variabel bebas besarnya (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Koefisien path ditujukan dengan output yang dinamakan coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien pathnya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana. 3) Menghitung koefisien jalur secara simultan Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut : Ha = PYX1 = PYX2 …………. = PYXk ≠ 0 Ho = PYX1 = PYX2…………. = PYXk = 0 60 a. kaidah pengujian signifikasi secara manual : menggunakan table F F = ( n – k – 1 ) R2 yxk ---------------------------K (1 - R2 yxk ) keterangan : n = jumlah sampel k = jumlah variabel eksogen R2 yxk = R square F table , maka tolak Ho artinya signifikan Jika F hitung > dan F table , maka terima Ho artinya tidak F hitung < signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Carilah nilai F table menggunakan Tabel F dengan rumus : F table = F {(1 – α ) (dk = n – k – 1 )} atau F {(1 – α )( v1 = k), (v2 = n – k – 1 )} Cara mencari F table : nilai ( dk = k ) atau v1 disebut nilai pembilang Nilai b. (dk = n – k – 1) atau v2 disebut nilai penyebut. kaidah pengujian signifikasi : program SPSS ¾ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 < sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. ¾ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 > sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 61 4) Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut : Ha : PYX1 > 0 Ho : PYX1 = 0 Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus ( Schumacker & Lomax, 1996:44. kusnendi,2005:12) tk = Pk ------- ; (dk = n – k – 1 ) se pk Keterangan Statistic se PX1diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval. Selanjutnya dibandingkan untuk antara mengetahui nilai signifikasi probabilitas 0,05 analisis dengan jalur nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. ¾ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 < Sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 62 ¾ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [ 0,05 > Sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5) Meringkas dan menyimpulkan ( Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro.2007,p:115-118). 3.7.5 Uji Asumsi Klasik Heterokadasitas Dalam persamaan regeresi bergansa perlu diuji mengenal sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homokedasitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variable bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variable terikat ( sumbu Y = Y prediksi – Y rill). Homoskedasitas terjadi jika pada Scatterplot titik – titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun diatas titik origin ( angka 0 ) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. Heteoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik – titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang – gelombang. 63 3.7.6 Uji Asumsi Klasik Normalitas Menurut Sunyoto (2007,p95-p96) uji asumsi klasik normalitas akan menguji data variable bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variable bebas dan data variable terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat diketahui dengan melihat hasil normal Probablity plot, suatu data dikatakan normal jika garis (titik – titik) data rill mengikuti garis diagonal. 3.7.7 Uji Statistic Kolmogorov – Smirnov Uji normalitas dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov – Smirnov . Caranya adalah menetukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu : Ho : data terdistribusi secara normal HA : data tidak terdistribusi secara normal Dasar pengambilan keputusan Jika probabilitas sig > 0,05 maka Ho diterima, HA ditolak Jika probabilitas sig < 0,05 maka Ha diterima, Ho ditolak 64 3.7.8 Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Rumus yang digunakan adalah : t = r √n – 2 ----------√1–r 2 Dimana : t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel Dasar untuk pengambilan keputusan 1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak 2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima 3.7.9 uji F Uji F digunakan untuk menguji variabel – variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel terikat. Selain itu dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah model regrsi linear yang digunakan sudah tepat atau pun belum. Rumusnya : F = (n – k – 1) R2 yxk ---------------------K ( 1 - R2 yxk ) Dimana : F = F hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan F tabel R2 = korelasi parsial yang ditemukan 65 N = jumlah sampel K = jumlah variabel bebas 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji nilai F, uji nilai t dan uji signifikansi tiap hipotesis, berikut penjabarannya : Pegujian sub struktur 1 • Hipotesis 1 H0 : kualitas layanan dan asosiasi merek tidak berpengaruh (secara simultan atau bersama ) dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen H1 : kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh ( secara simultan dan bersama) dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen • Hipotesis 2 H0 : kualitas layanan dan asosiasi merek tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen H1 : kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen Pengujian hipotesis 1 menggunakan uji nilai F pada tabel model summary untuk output sub – struktur 1, berikut dasar pengambilan keputusannya : membandingkan nilai F tabel dengan F hitung Jika nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak, H1 diterima Jika nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima, H1 ditolak Dan menggunakan uji nilai t pada table Coefficient untuk output sub struktur 1, berikut dasar pengambilan keputusannya : Membandingkan nilai t table dengan t hitung 66 Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak Pengujian sub struktur 2 • Hipotesis 1 Ho : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen tidak berpengaruh secara simultan ( bersama ) dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi Ha : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen berpengaruh secara simultan ( bersama ) dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi • Hipotesis 2 Ho : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi Ha : kualitas layanan, asosiasi merek dan kepercayaan konsumen berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap preferensi rekomendasi Pengujian hipotesis 2 menggunakan uji nilai F pada table model summary untuk output sub – struktur 2. berikut dasar pengambilan keputusannya : Membandingkan nilai F tabel dengan F hitung Jika nilai F hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima Jika nilai F hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak Dan menggunakan uji nilai t pada table Coefficient untuk output sub struktur 2, berikut dasar pengambilan keputusannya : Membandingkan nilai t table dengan t hitung Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak, H1 diterima Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima, H1 ditolak 67 3.9 Rancangan Implikasi Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti apakah kualitas layanan yang diukur melalui kualitas layanan dan asosiasi merek berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen dan dampaknya pada preferensi rekomendasi. Apakah kualitas layanan berpengaruh secara langsung terhadap preferensi rekomendasi atau tidak, atau bahkan dengan asosiasi merek apakah berpengaruh secara langsung terhadap preferensi rekomendasi atau tidak. Selanjutnya hasil dari penelitian ini aka diimplikasikan dalam proses manajemen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor. Dari empat variable yang diteliti dapat ditentukan variable mana yang paling mempengaruhi preferensi rekomendasi, apa saja yang harus dilakukan manajemen bengkel AHASS Honda 1663 Jombang Jaya Motor. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja pemanfaatan variable yang paling mempengaruhi keinginan konsumen untuk merekomendasikan (preferensi rekomendasi).