Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Hubungan Antara Body Image Dissactisfaction Dengan Perilaku Diet pada Mahasiswi Kebidanan Angkatan 2015 STIK Immanuel Bandung Tahun 2016 R. Irna Ariska Sukarta1, Wintari Hariningsih2 & Sulastri3 1 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung 2 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung 3 Dosen Poltekkes Bandung Abstrak Ketidakpuasan pada body image atau gambaran diri yang dilihat dari fisik remaja putri akan berdampak terhadap perilaku diet. Tubuh merupakan bagian dari diri setiap individu yang memiliki arti beragam, sebagian remaja putri mendambakan bentuk tubuh yang ideal atau bentuk tubuh sesuai yang diinginkan nya, dan sebagian besar dari remaja putri untuk mendaptkan bentuk tubuh yang diinginnya tak sedikit dari remaja putri melakukan diet, perilaku diet yang remaja putri tersebut terkadang dilakukan dengan cara yang instan dan kurang memperhatikan terhadap kesehatan dirinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara body image dissactisfaction dengan perilaku diet pada mahasiswi kebidanan angkatan 2015 STIK Immanuel Bandung. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelatif menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 35 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis univriat dilakukan dengan distribusi frekuensi menunjukan hasil penelitian bahwa gambaran body image sebagian besar merasakan tidak puas sebanyak 18 orang (51,4%), perilaku diet didapatkan perilaku buruk sebanyak 21 orang (60,0%), dan analisa bivariat menggunakan uji chie square menunjukan hasil 0,011 ( p < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan perilaku diet . Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswi kebidanan kurang puas terdadap penampilan tubuhnya dan cenderung berperilaku diet buruk. Penulis menyarankan agar diadakan penyuluhan tentang perilaku diet yang baik dan sesuai bagi remaja terutama remaja putri, sehingga remaja tersebut berperilaku diet baik dan merasa puas terhadap dirinya. Kata kunci: Body Image Dissactifastion, Perilaku Diet, Mahasiswi Pendahuluan 759 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Body Image atau citra tubuh lebih sering dikaitkan dengan remaja putri dari pada pria karena remaja putri cenderung lebih memperhatikan penampilannya (Mappiare dalam Bestiana, 2012). Perubahanperubahan fisik yang dialami oleh remaja putri, terutama pada masa remaja menghasilkan persepsi yang berubah-ubah mengenai citra tubuhnya, namun hampir selalu bersifat negatif dan menunjukkan penolakan terhadap fisiknya (Suryanie dalam jurnal Bestiana, 2012). Ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya bisa muncul karena orang tersebut telah memiliki konsep tubuh ideal dalam pikirannya, namun dia merasa bahwa tubuhnya sendiri tidak atau belum memenuhi kriteria tubuh ideal tersebut (Cash & Szymansk dalam Grogan, 1999). Berdasarkan hasil penelitian Sari (2009) mengenai hubungan antara perilaku konsumtif dengan body image, diketahui bahwa pada umumnya setiap remaja putri memiliki standar-standar tertentu tentang sosok ideal yang didambakan. misalnya standar cantik ia berpostur tubuh tinggi, langsing, dan berkulit putih. Diet merupakan salah satu usaha yang dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan berat badan seseorang (Wirakusuma dalam Putri, 2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Wal (2011) di Saint Louis University, USA kepada 2409 remaja perempuan didapatkan data bahwa pola perilaku mengontrol berat badan yang tidak sehat dilakukan sebanyak adalah 46,6% remajaperempuan sengaja melewatkan makan (sarapan, makan siang, ataupun makan malam), 16% remajaperempuan berpuasa untuk menguruskan badan, 12,9% remaja perempuan membatasi atau menolak satu jenis makanan atau lebih untuk diet yang ketat, 8,9% remaja perempuan menggunakan pil-pil pengurus badan, 6,6% remaja perempuan memuntahkan makanan dengan paksa. Masa remaja akhir usia 17-20 tahun merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja putri akan berusaha untuk berpenampilan menarik. Pada usia remaja putri , perubahan bentuk tubuh pada remaja putri seperti pertumbuhan pinggul dan payudara merupakan hal yang alami. dalam beberapa hal kebanyakan dari remaja putri merasa kurang puas terhadap keadaan diri sendiri. Mereka menginginkan pinggang, paha, perut, lengan, dan betis yang lebih kecil (Bestiana, 2012). Remaja yang mengalami ketidakpuasaan terhadap tubuhnya banyak melakukan cara yang ditempuh untuk membentuk tubuh yang diinginkan atau tubuh yang ideal karna hanya sedikit remaja yang mengalami katek-sis-tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya dan lebih banyak dialami di beberapa bagian tubuh tertentu. Kegagalan mengalami kateksis-tubuh menjadi 760 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik dan kurangnya harga diri selama masa remaja (Hurlock, 2013). Hasil study pendahuluan yang dilakuakan pada beberapa mahasiswa kebidanan angkatan 2015 yang terkategori sebagai remaja akhir dengan usia 17-19 tahun didapatkan masalah mengenai ketidak puasan terhadap gambaran tubuh salah satunya yaitu tidak puas terhadap bagian tubuh tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada 5 orang mahasiswi kebidanan Stik Immanuel didapatkan 5 mahasiswi mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh, 2 mahasiswi diantaranya mengalami ketidakpuasan pada bagian tubuh tertentu seperti perut, panggul , paha, dan lengan atas, 2 dari 5 mahasiswi melakukan cara diet untuk mendapatkan tubuh yang diinginkan atau bentuk tubuh ideal, dan 4 dari 5 mengganggap penampilan fisik sangat penting karna memiliki tubuh yang ideal merupakan impian bagi setiap remaja. Penelitian ini dilakaukan karena perasaan tidak puas terhadap gambaran tubuh / fisik merupakan hal tidak dapat diabaikan, karena berpengaruh terhadap kecenderungan untuk melakukan berbagai cara agar mendapatkan tubuh yang diinginkan dan terkadang berakibat buruk pada kesehatan sehingga perlu diperhatikan karena remaja terutama bagi remaja putri terkadang melakukan cara dengan berdiet yang instan atau tidak sehat sehingga berpengaruh terhadap kesehatannya. Oleh sebab itu berdasarkaan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan suatu peneliyian mengenai “Hubungan Antara Body Immage Dissactisfaction Dengan Perilaku Diet Pada Mahasisi Kebidanan Angkatan 2015 STIK Immanuel Bandung”. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasisiwi Kebidanan angkatan 2015 STIK Immanuel Badung. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Perhitungan statistic yang digunakan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariate menggunakan analisa chi-square. Hasil Penelitian 761 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Table 1 Distribusi Frekuensi IMT Mahasiswa Kebidanan STIK Immanuel Bandung Angkatan 2015 IMT Jumlah Persentase Kurus 18 51,4 Normal 13 37,1 Kelebihan 4 11,4 Total 35 100 Distribusi frekuensi IMT Mahasiswa Kebidanan STIK Immanuel Bandung Angkatan 2015 sebagian dari seluruh responden memiliki berat badan kurus sebanyak 18 orang (51,4%), dan sebagian kecil dari seluruh responden memiliki berat badan normal sebanyak 13 orang (37,1%), sedangkan hampir ada dari seluruh responden yang memiliki kelebihan berat badan hanya 4 orang (11,4%). Table 2 Distribusi Frekuensi Mahasiswi Kebidanan Tentang Body Image Dissactisfaction STIK Immanuel Bandung Angkatan 2015 Body Image Jumlah Persentase Puas 17 48,6 Tidak puas 18 51,4 Total 35 100 Distribusi frekuesnsi Mahasiswi tentang Body Image Dissactisfaction STIK Immanuel Bandung angkatan 2015 sebagian dari seluruh responden memiliki body image puas sebanyak 17 orang (48,6%), sedangkan hamper sebagian besar dari seluruh responden memiliki body image yang tidak puas sebanyak 18 orang (51,4%). Table 3 Distribusi Frekuensi Perilaku Diet Pada Mahasiswi Kebidanan STIK Immanuel Bandung Angkatan 2015 Perilaku Diet Jumlah Persentase Baik 14 40,0 Buruk 21 60,0 Total 35 100 Distribusi frekuensi Perilaku Diet Pada Mahasiswi Kebidanan STIK Immanuel Bandung Angkatan 2015 sebagian dari seluruh responden dengan kebiasaan perilaku diet sebanyak 14 orang (40,0%), sedangkan sebagian besar dari seluruh responden perilaku diet buruk sebanyak21 orang (60,0%). Hasil Uji Statistik Table 4 762 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Hubungan Antara Body Image Dissactisfaction Dengan Perilaku Diet Pada Mahasiswi Kebidanan Angkatan 2015 STIK Immanuel Bandung Perilaku Diet Body Image Baik Buruk OR F % F % Puas 11 78,6 6 28,6 9,16 Tidak Puas P-Value 3 21,4 15 0,011 Distribusi frekuensi Hubungan Antara Body Image Dissactisfaction Dengan Perilaku Diet Pada Mahasiswi Kebidanan Angkatan 2015 STIK Immanuel Bandung sebagian besar dari seluruh responden yang menyatakan bhwa Body Image tidak puas dengan perilaku diet buruk sebanyak 15 orang (71,4%). Hasil uji statistic menunjukan p-velue = 0,011 yang artinya Ho ditolak dan terdapat hubungan yang signifikan antara Body Image dengan perilaku diet, dan nilai OR didapatkan sebesar 9,16x. 71,4 1,87 tubuh, seperti di Amerika Serikat, ternyata merupakan salah satu faktor utama bagi perkembangan gangguan sikap dan perilaku makan. Tekanan nilai ini lebih ditujukan masyarakat kepada wanita, sehingga tanpa disadari sejak dini anak-anak perempuan sudah belajar keterkaitan hubungan antara daya tarik fisik dengan sifat-sifat pribadi seseorang (Hill, 2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata berat badan yang dilihat berdasarkan IMT responden sebagian besar adalah kurus sebanyak 18 orang (51,4%). Hal tersebut dipengaruhi oleh para mahasiswi dengan segala usaha untuk melakukan penurunan berat tubuh selain dipengaruhi oleh perhatian terhadap penampilan fisik atau citra raganya, juga dipengaruhi oleh perhatian individu terhadap kesehatan dirinya. Menurut Conger dan Peterson dalam Sarafino, (2011) mengemukakan bahwa gambaran tubuh bagi remaja merupakan suatu hal yang penting, karena pada masa remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis pada masa remaja, seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Pembahasan Menurut Sugondo, (2007) menyatakan bahwa Sebagian remaja, khususnya remaja putri , khawatir akan peningkatan berat tubuhnya. Berat tubuh yang bisa diukur secara obyektif maupun subyektif, merupakan indikator yang mudah bagi remaja untuk melakukan usaha penurunan berat badan. Pada dasarnya remaja putri dapat di nilai berdasarkan sosial masyarakat terhadap daya tarik dan kerampingan tubuh. Adanya adopsi nilai-nilai sosial masyarakat barat terhadap daya tarik dan kerampingan 763 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi remaja berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya. Hal ini senada dengan hasil penelitian Septian (2014) yang menunjukan hasil penelitianya yaitu negatif (47%). Semakin negatif Body Image yang dimiliki oleh mahasiswi maka semakin tidak sehat perilaku diet yang dilakukan dan dengan Body Image negatif adalah mahasiswi yang merasa tidak puas terhadap tubuhnya, menilai citra tubuhnya tidak ideal atau bentuk tubuh dan berat badan tidak sesuai dengan keinginannya. Rasa tidak puas yang dirasakan mahasiswi cenderung mengarah kepada bentuk dan berat badannya. Hasil penelitian didapatkan dari total responden 35 orang tentang Body Image didapatkan sebagian besar mahasiswi menyatakan tidak puas yaitu sebanyak 18 orang (51,4%). Hal tersebut bahwa sebagian besar mahasiswi dengan Body Image tidak puas dipengaruhi oleh perilaku mahasiswi dengan berfokus untuk memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya sendiri. Menurut Santrock, dalam Ellen&Endah (2013) yang menyatakan bahwa remaja putri lebih kurang puas dengan keadaan tubuhnya dan memiliki lebih banyak Body Image atau citra tubuh yang negatif, dibandingkan dengan remaja putra selama masa pubertas. Hal tersebut dikarenakan pada saat mulai memasuki masa remaja, seorang perempuan akana mengalami peningkatan lemak tubuh yang membuat tubuhnya semakin jauh dari bentuk yang ideal, sedangkan remaja laki-laki menjadi puas karena masa otot yang meningkat. Diperkuat oleh Penelitian Crisp dalam Hartantri, (2012) menunjukkan perubahan pubertas seperti pada waktu perkembangan payudara ternyata berhubungan dengan usaha untuk mengontrol asupan makanan, khususnya pada remaja putri yang memiliki latar belakang kelas sosial tinggi. hasil riset lainnya menujukkan kemasakan fisik yang lebih awal memiliki resiko problem makan yang lebih besar, karena mereka tampaknya lebih berat dibanding remaja lain yang kemasakan fisiknya lebih terlambat Hal tersebut menunjukkan bahwa kemasakan fisik berhubungan dengan meningkatnya perilaku diet remaja dan perilaku beresiko terhadap kesehatan lainnya. Perilaku diet adalah merupakan usaha yang bertujuan unyuk menurunkan berat badan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara namun tetap berfokus pada pengaturan pola makan oleh perilaku diet tersebut (Ellen&Endah 2013). Tujuan diet sendiri bermacammacam hanya tampaknya sebagian besar masyarakat mengasosiasikan diet sebagai penurunan berat badan. Perilaku diet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku yang ditempuh individu untuk memodifikasi jumlah asupan 764 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X makanan dengan tujuan menurunkan berat badan. Hasil penelitian menunjukan dari 35 orang didapatkan perilaku diet buruk sebanyak 21 orang (60,0%). Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan mahasiswi selalu menggunakan obat penahan nafsu makan, sehingga pada tubuh mereka menjadi kurus. Pada dasarnya mahasiswi dengan Body Image tidak puas akan dipengaruhi oleh interpersonal antar peribadi seseorang, yaitu membandingkan bentuk tubuhnya dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan Cash & Pruzinsky, (2012) yang menyatakan bahwa hubungan interpersonal adalah seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri termasuk bagaimana perasaannya terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat seseorang cemas terhadap penampilan dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi terhadap dirinya. Rosen dan koleganya menyatakan bahwa feedback terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya dan keluarga dalam hubungan interpersonal mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya. Diet yang sering dilakukan ada yang sehat dan ada pula yang tidak sehat. Perilaku diet sehat yaitu mengkonsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan yang berlemak, meningkatkan olah raga, mengurangi cemilan dan mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi. Sedangkan perilaku diet yang tidak sehat, seperti puasa (diluar ibadah), tidak makan dengan sengaja, menggunakan pil-pil diet, mengkonsumsi obat penahan nafsu makan, memuntahkan makanan dengan sengaja, tidak makan daging sama sekali, tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali ( French, dkk dalam Septian & Safitri 2014). Pada mahasiswa yang ingin memiliki tubuh ideal dan ingin memiliki kepuasan yang nampak terlihat dari body image mereka, banyak hal yang perlu dilakukan salah satunya yaitu dengan diet. Menurut Heinberg (2006) menyebutkan terdapat dua jenis perilaku diet yang sering terjadi, yaitu diet sehat adalah penurunan berat badan yang dilakukan dengan jalan perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat, seperti mengubah pola makan dengan mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah lemak, menambah aktifitas fisik secara wajar. Sedangkan diet tidak sehat adalah penurunan berat badan yang dilakukan dengan melakukan perilaku-perilaku yang membahayakan kesehatan. Seperti berpuasa (diluar niat ibadah) atau melewatkan waktu makan dengan sengaja, penggunaan obat-obat penurunan berat badan, penahan nafsu makan atau laxative serta muntah dengan sengaja. Peran perawat terhadap remaja puteri yang berhubungan 765 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X dengan ketidakpuasan body image mereka, diharapkan dapat melakukan diet secara sehat dan tidak menggangu kesehatanya. Selain itu usaha sadar dalam membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi atau mempertahankan berat tubuh dengan cara melakukan diet yang baik dimana dapat menekankan pada perubahan dalam jenis makanan, jumlah, dan seberapa sering orang makan, dan ditambah dengan program aktivitas fisik yang teratur. Hasil penelitian menunjukan p-value=0,011 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Body Image dengan perilaku diet, dan nilai OR didapatkan sebesar 9,16. Artinya dengan Body Image tidak puas pada dirinya walapun bentuk tubuhnya sudah kurus akan berisiko lebih besar 9,16 dengan perilaku diet buruk dibandingkan pada mahasiswi yang dengan Body Image puas akan melakukan perilaku diet secara sehat. 3. Saran 1. Bagi STIK Immaanuel Bandung Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi dan litelatur terutama bagi pihak kepustakaan kampus agar mahasiswa dapat lebih meningkatkan lagi pengetahuan tentang Body Image dan perilaku diet. Di sarankan untuk pihak kampus untuk menambah kepustakaan mengenai Body Image atau gambaran diri agar mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh litelatur trntang konsep diri. Memberikan informasi pada mahasiswi tentang body image, terutama pada mahasiswi yang merasa kurang puas terhadap penampilan fisiknya, sehingga perilaku diet yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut baik dan tidak mengganggu kesehatan pada dirinya. 2. Peneliti selanjutnya Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan atau melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan Body Image dan perilaku diet, seperti faktor yang dapat mempengaruhinya jenis kelamin, usia, kepribadian dan hubungan interpersonal. 3. Keperawatan Simpulan 1. 2. besar perilaku diet buruk sebanyak 60%. Terdapat hubungan yang signifikan antara Body Image dengan perilaku diet p-value (0,011) dan nilai OR didapatkan sebesar 9,16. Didapatkan gambaran Body Image Mahasiswi Kebidanan STIK Immanuel Bandung angkatan 2015 sebagian besar merasakan tidak puas sebanyak 51,4%. Didapatkan gambaran perilaku diet Mahasiswi Kebidanan STIK Immanuel Bandung angkatan 2015 menunjukan sebagian 766 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Penelitian ini dapat memberikan informasi, menambah wawasan, pengetahuan tentang Body Image Dissactisfaction pada remaja dan diharapkan perawat dapat memberikan informasi dan konseling kepada klien khususunya remaja putri agar dapat melakukan perilaku diet yang baik sesuai untuk remaja. Dariyo, Agoes, 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor :Ghalia Indonesia Ellen Prima dan Endah Puspita Sari 2013. Tentang Hubungan Antara Body Dissactisfaction Dengan Kecenderungan Perilaku Diet Pada Remaja Putri. Jurnal Psikologi Integratif, Vol. 1, No. 1, Juni 2013 DAFTAR PUSTAKA Almaister. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Prima Guyton, A.C., dan Hall, J.E.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta EGC _____. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Puataka Prima Hurlock B.E, 2013. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka cipta Anastasia Lintang, Yudi Ismanto, Franly Onibala 2015. Tentang Hubungan Citra Tubuh Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Manado. eJournal Keperawatan (e-Kep) Volume 3, Nomor 2, Mei 2015 Merryana D, dkk, 2012, Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta Mohamad Yulianto Kurniawan dan Dodik Briawan 2014. Tentang Persepsi Tubuh Gangguan Makan Pada Bestiana, D. 2012. Tentang Citra Tubuh dan Konsep Tubuh Ideal Mahasiswi FISIP Universitas Airlangga Surabaya. AntoUnairDotNet Vol.1 No.1 Juli 2012 Remaja Perempuan. Jurnal Gizi dan Pangan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2014 Nur Lailatul Husna, 2013. Tentang Hubungan Antara Body Image Dengan Perilaku Diet ( Penelitian Pada Wanita Di Sanggar Senam Rita Pati Jurnal Hartantri. (2013). Penyesuaian diri menuju remaja. Bruns, R, B., 2013. Konsep Diri, Jakarta : Arcan 767 Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10, Nomor 2, Desember 2016 ISSN 1410-234X Developmental and Clinical Psychology Volume 2, Nomor 2, September 2013 Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Perilaku Teori & Aplikasi. Jakarta : Rineka cipta Septiani Dini Irawan, Safitri 2014. Tentang Hubungan Antara Body Image Dan Perilaku Diet Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi Volume 12, Nomor 1, Juni 2014 Sarwono, W,S. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta : Grafindo Persada Sugondo, S., 2007. Obesitas. Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 768