BAB I PENDAHULUAN - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang
besar terhadap pertumbuhan dunia otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor yang diikuti bertambahnya merek dan jenis kendaraan baru tentunya
menjadi salah satu penyebab perkembangan dunia otomotif di Indonesia.
Penyebab lainnya yaitu pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu yang
berdampak pada seluruh sektor kehidupan masyarakat indonesia terutama sektor
ekonomi. Walaupun saat ini pemerintah telah menurunkan harga BBM, namun
tarif transportasi umum yang ada tetap melonjak naik. Hal ini disebabkan oleh
masih tingginya harga-harga kebutuhan pokok yang dipengaruhi oleh krisis global
yang sedang melanda hampir di setiap negara-negara di dunia.
Namun walaupun sedang berada dalam masa krisis global, pertumbuhan
kendaraan bermotor di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan khususnya
kendaraan sepeda motor. Sampai saat ini sepeda motor masih menjadi favorit
masyarakat untuk dijadikan alat transportasi. Hal ini terjadi karena sepeda motor
merupakan alat transportasi yang praktis, efisien dan sesuai dengan daya beli
masyarakat saat ini. Ketertarikan masyarakat terhadap sepeda motor semakin
bertambah lagi dengan gencarnya sektor pembiayaan pembelian sepeda motor
yang menawarkan fasilitas proses dan persyaratan yang mudah, cepat, dan
ditambah dengan suku bunga yang rendah baik dari lembaga pembiayaan bank
maupun lembaga pembiayaan non bank.
Pada bulan Agustus 2009 lalu, penjualan sepeda motor berjumlah 626.478
unit. Ini berarti merupakan rekor tertinggi angka penjualan motor selama ini.
Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan penjualan pada bulan yang sama
tahun lalu yang mencapai 612.016 unit. Peningkatan penjualan motor di Indonesia
memang sudah terlihat sejak bulan April silam dimana penjualan bulan April yang
hanya 385.831 unit meningkat jadi 457.650 unit di bulan Mei. Hal tersebut
kembali terulang di penjualan bulan Juni yang juga mengalami peningkatan
hingga 485.174 dari bulan sebelumnya dan kembali meningkat di bulan Juli
menjadi 544.838 unit. Hingga akhirnya menembus angka 600.00 atau tepatnya
626.478 di bulan Agustus silam. Dengan prestasi-prestasi penjualan ini, total
penjualan motor sepanjang tahun 2009 pun akhirnya menembus angka 3.718.175
unit. Angka ini pun semakin mendekatkan industri motor ke target penjualan 5
juta unit.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). PT.
Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) atau Yamaha salah satu perusahaan
yang diberikan otorisasi untuk memproduksi kendaraan roda dua (motor) di
Indonesia. Yamaha juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin tajam
khususnya dalam industri otomotif karena banyaknya perusahaan-perusahaan
yang menghasilkan produk yang sejenis terutama rival utamanya Honda. Sampai
Bulan Agustus 2009, Honda dan Yamaha saling kejar mengejar. Petarungan
menuju posisi puncak untuk sementara diraih oleh Honda dengan penjualan
sebanyak 1.698.558 unit (45.74%) selisih sedikit dibandingkan Yamaha dengan
penjualan sebanyak 1.683.778 unit (45.34%). Posisi berikutnya masih dipegang
oleh Suzuki dengan penjualan sebanyak 293.440 unit (7.9%) disusul Kawazaki
dengan 37.021 unit.
Tabel 1.1
Penjualan sepeda motor sampai bulan Agustus 2009
No Produsen Penjualan (unit)
1
Honda
1.698.558
2
Yamaha
1.683.778
3
Suzuki
293.440
4
Kawasaki
37.021
Untuk motor low price, Honda masih merajai pasar lewat produk
andalannya yakni Absolute Revo. Entah karena kualitasnya yang bagus atau
harganya yang sangat terjangkau, Penjualan Honda Absolute Revo hingga bulan
Juli 2009 telah mencapai 455.400 unit jauh meninggalkan penjualan motor
andalan Yamaha yakni Vega ZR yang hanya mencapai 291.506 unit. Padahal dari
segi kapasitas mesin Vega ZR telah diatas Absolute Revo yakmi 115cc.
Sementara, Suzuki Smash harus puas diposisi ketiga dengan penjualan sebanyak
43.978 unit.
Tabel 1.2
Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009
Kelas low price
No
Produsen
Penjualan (unit)
1
2
3
Honda Absolute Revo
Yamaha Vega ZR
Suzuki Smash
455.400
291.506
43.978
Dominasi Honda juga terlihat pada pasar bebek kelas 110 CC keatas.
Dikelas ini, Honda mengandalkan Supra X 125. Total penjualan Supra X 125
hingga Juli 2009 sudah mencapai 324.905 unit. Yamaha masih kewalahan
menahan laju Supra X 125. Total penjualan Jupiter MX selama tujuh bulan
pertama tahun 2009 hanya mencapai 120.474 unit. Sementara, Suzuki Shogun 125
harus puas diposisi ketiga dengan penjualan sebanyak 38.138 unit.
Tabel 1.3
Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009
Kelas 125cc keatas
No
Produsen
Penjualan (unit)
1
2
3
Honda Supra X 125
Yamaha Jupiter MX
Suzuki Shogun 125
324.905
120.474
38.138
Primadona skutik masih dipegang oleh Yamaha MIO yang menguasai
hampir 58% pangsa pasar skutik dengan penjualan sebanyak 693.534 unit sampai
bulan Juli 2009. Honda dengan pasukan Vario dan Beat hanya mampu mencatat
penjualan sebanyak 406.600 unit. Suzuki tidak mau kalah bertarung disegmen
skutik ini, buktinya mereka telah mencatat penjualan diatas 100,000 unit
disegmen ini. Suzuki spin sebanyak 79.027 unit dan Suzuki Skywave sebanyak
21,280 unit.
Tabel 1.4
Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009
Kelas skutik
No
Produsen
Penjualan (unit)
1
2
3
4
Yamaha Mio
Honda Vario danBeat
Suzuki Spin
Suzuki Skywave
693.534
406.600
79.027
21,280
Suzuki harus berbangga mempunyai Satria F 150 yang memimpin pasar
disegmen bebek sport. Satria F 150 dengan mudah melibas lawan lawannya
disegmen ini. Penjualan Satria hingga Juli 2009 mencapai 46.823 unit, Honda CS1 sebanyak 9.297 unit dan Kawazaki Athlete sebanyak 6.880 unit.
Tabel 1.5
Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009
Kelas bebek sport
No
Produsen
Penjualan (unit)
1
2
3
Suzuki Satria F 150
Honda Honda CS-1
Kawazaki Athlete
46.823
9.297
6.880
Tahun 2009 ini Yamaha juga berhasil merajai segmen motor sport dengan
mengandalkan Vixion dan Scorpio yang mencatat penjualan sebanyak 115.458
unit, dimana penjualan Vixion mencapai 103.555 unit dan Scorpio 11.903 unit.
Honda Yang mengandalkan Tiger dan Mega Pro mencatat penjualan sebanyak
109.890 unit, dimana penjualan Mega Pro mencapai 79.631 unit dan Honda Tiger
mencapai 30.259 unit. Suzuki yang hanya mengandalkan Thunder penjualannya
cenderung menurun dari tahun ke tahun. Penjualan Suzuki Thunder hingga Juli
2009 hanya mencapai 15.680 unit.
Tabel 1.6
Penjualan sepeda motor sampai bulan juli 2009
Kelas sport
No
Produsen
Penjualan (unit)
1
2
3
4
5
Yamaha Vixion
Honda Mega Pro
Honda Tiger
Suzuki Thunder
Yamaha Scorpio
103.555
79.631
30.259
15.680
11.903
Yamaha Vixion merupakan salah satu produk Yamaha di kelas motor sport
yang mengusung teknologi injeksi (injection) berkapasitas mesin 150 cc yang di
klaim sebagi motor yang memiliki teknologi canggih dan irit bahan bakar.
Yamaha Vixion mengusung konsep kendaraan yang Future Action diharapkan
diharapkan dapat lebih meramaikan persaingan kelas motor sport sekaligus
sebagai senjata baru bagi Yamaha untuk merebut pangsa pasar yang ada. Dan
harapan itu pun terbukti pada tahun 2009 ini,Yamaha Vixion telah menduduki
peringkat pertama pada segmen motor sport dengan penjualan 103.555 unit dan
mungkin akan terus meningkat pada akhir tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa
Yamaha Vixion telah menjadi andalan Yamaha dan menjadi raja pada kelas
motor sport.
Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut
dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan
menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya.
Atribut produk merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong
konsumen untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen
akan semakin tertarik untuk membeli produk tersebut. Atribut produk yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing Yamaha tidak kalah hebatnya,
seperti halnya Suzuki yang terkenal dengan kegesitan motor bebek sekelasnya,
Honda yang sudah memiliki merek yang bagus di benak konsumen dan terkenal
dengan iritnya, Kawasaki yang memiliki keunggulan dari desain motornya.
Yamaha Vixion merupakan motor sport berkapasitan mesin 150 cc yang telah
memiliki mesin injeksi (injection) yang irit bahan bakat, serta kelebihan pada
kecepatan, akselerasi, dan handling. Disamping itu kelebihan lainnya adalah pada
harga, desain, warna, merek, nilai jual, dan fasilitas yang diberikan oleh dealer.
Melihat besarnya potensi yang dimiliki Yamaha Vixion, maka dalam
penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
PENGARUH ATRIBUT PRODUK YAMAHA VIXION TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PT. KENCANA
BERLIAN MERDEKA BANDUNG
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mencoba untuk
mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap kelengkapan atribut produk
motor Yamaha Vixion?
2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen terhadap motor Yamaha
Vixion pada PT. Kencana Berlian Motor?
3. Seberapa besar pengaruh atribut motor Yamaha Vixion terhadap
keputusan pembelian konsumen pada PT. Kencana Berlian Motor?
1.3 Tujuan Penelitian
Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mencari data dan
informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian pada PT.
Kencana Berlian Merdeka sehingga data-data, informasi, dan gambaran tersebut
dapat digunakan oleh penulis untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah
satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Bisnis dan Manajemen
jurusan Manajemen Universitas Widyatama.
Tujuan penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor
Yamaha Vixion,
2. Untuk mengetahui tingkat keputusan pembelian konsumen terhadap
produk motor Yamaha Vixion,
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut motor Yamaha Vixion
terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Peneliti
Dengan
dilakukannya
pengetahuan
langsung
penelitian
dengan
diharapkan
tujuan
dapat
langsung
memberikan
mempratekkan
pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama kuliah pada kondisi
duania bisnis yang sesungguhnya. Terutama yang berhubungan dengan
masalah manajemen pemasaran.
2. Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai perilaku konsumen
dan diharapkan memberikan sumbangan pemikiran untuk menentukan
kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan, guna
mempertahankan efesiensi dan kontinuitas.
3. Pihak lain
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi sebagai bahan
pertimbangan bagi peneliti lain yang ada kaitannya dengan permasalahan
serupa.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hopotesis
Dalam upaya memasarkan produknya dan menjaring konsumen, perusahaan
harus berhadapan dengan lingkungan pemasaran yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mengambangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Perusahaan
harus terus-menerus menyesuaikan strateginya dengan lingkungan yang terus
berubah. Strategi yang diambil akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan
di masa depan. Perusahaan harus berupaya agar produk yang dihasilkan dapat
memberikan manfaat bagi konsumennya. Dengan kata lain perusahaan harus
memberikan nilai (value) yang lebih tinggi kepada konsumen daripada yang
diberikan pesaing mereka. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep
pemasaran yang disebut juga dengan bauran pemasaran (marketing mix) misalnya
variabel produk (product), variabel harga (price), variabel lokasi (place), dan
variabel promosi (promotion). Variabel-variabel ini dapat dikontrol oleh
perusahaan dan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.
Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran (2005;17)
menyatakan :
Bauran
digunakan
pemasaran
adalah
perusahaan
seperangkat
untuk
alat
terus-menerus
pemasaran
mencapai
yang
tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran.
Di dalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting,
karena produk mencakup seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual,
produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan
yang menyertai produk seperti instalasi dan pemeliharaan. Adapun definisi produk
menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran(2005;69) adalah :
Produk adalah segala sasuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan
Dari definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk
yang akan dibuat dan ditawarkan harus memiliki kualitas, kinerja, dan manfaat
yang terbaik yang senantiasa didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para
pelanggannya. Apabila produk yang dibuat dan ditawarkan dapat memuaskan
pelanggan, maka akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara semua
pihak. Oleh sebab itu, perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap
produk yang dihasilkannya.
Produk tidak terlepas dari atribut produk. Pengertian atribut produk menurut
Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2007;103) adalah sebagai berikut:
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut produk menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian
atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen, maka
perusahaan harus menjadikan atribut produk menjadi faktor penting dan
merupakan daya tahan bagi konsumen
Unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (2007;104) meliputi:
a. Merek
b. Kemasan
c. pemberian label (Labelling)
d. Layanan pelengkap (Supplementary Service)
e. jaminan (Garansi)
Atribut-atribut yang menyertai suatu produk dapat menjadikan suatu ciri
yang dapat membedakan produk sejenis antara perusahaan satu dengan yang
lainnya.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa salah satu faktor penting dalam
pemasaran adalah dengan menyediakan berbagai atribut produk yang baik.
Ciri berhasil atau tidaknya usaha pemasaran dilihat dari besarnya tingkat
penjualan dari produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan. Salah satu cara
untuk mencapai keuntungan itu adalah dengan mempengaruhi konsumen agar
melakukan keputusan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu hal penting
yang menjadi tombak perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen adalah produk itu sendiri. Pemahaman terhadap hal tersebut
memungkinkan pemasar untuk mengembangkan sebuah program pemasaran
yang efektif dan penting artinya bagi pasar sasaran.
Dalam buku Manajemen Pemasaran (2005;223) Kotler mengemukakan
tahap-tahap proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu:
Gambar 1.1
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku Pasca
pembelian
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli atau konsumen mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi
1. Konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak tentang kebutuhannya. Sumbersumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu
sumber pribadi (keluarga, teman), Sumber komersial (wiraniaga,
penyalur), Sumber publik (media massa), dan pengalaman (pengkajian,
pemakaian produk)
3. Evaluasi alternatif
Konsumen akan membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan
rasional, konsumen melihat produk sebagai kumpulan sifat-sifat dan ciri-ciri
tertentu dengan kemampuan yang beragam dalam membatasi manfaat yang
dicari dan dalam memuaskan kebutuhan tersebut. Ciri-ciri tersebut disebut
atribut produk.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi konsumen membentuk prefensi atas merek-merek dlam
kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli
produk yang paling disukai.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu.
Apabila perusahaan dapat menyediakan produk sesuai kebutuhan dan
keinginan konsumen akhirnya, maka akan terjadi hubungan yang saling
menguntungkan antar semua pihak.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapat dikemukakan
hipotesis sebaga berikut:
Atribut produk Yamaha Vixion berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang memberikan gambaran mengenai
objek penelitian dan menggunakan perhitungan statistika untuk menguji
kebenaran hipotesis. Sedangkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan
oleh penulis adalah:
1
Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengmatan langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan data
primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kuesioner
Yaitu penulis memberikan formulir-formulir yang berisi pertanyaan yang
dijawab oleh pelanggan yang bersangkutan dengan objek penelitian.
Pengisian kuesioner ini didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman
pihak yang bersangkutan sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan.
b. Wawancara
Yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih
dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalah-masalah yang
akan diteliti
2
Studi Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna
mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai landasan teori
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi guna penyusunan skripsi mengenai
atribut produk Yamaha Vixion terhadap minat beli konsumen, maka penulis
melakukan penelitian pada dealer resmi Yamaha di Bandung
Sebagi objek penelitian adalah P.T Kencana Berlian Merdeka yang berlokasi
di Jl. Merdeka No. 51 Bandung, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan
Agustus 2009 sampai dengan sekarang.
Download