Bab II Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem

advertisement
Bab II
Landasan Teori
2.1
Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi
2.1.1.1 Sistem
Menurut McLeod dan Scheel (2007, p10), sistem adalah
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Dimana elemen-elemen tersebut, terdiri dari sumber
daya input, proses transformasi dan sumber daya output. Suatu sistem
juga mempunya karakteristik tertentu, yaitu :
•
Components (Komponen-komponen)
•
Boundary (Batasan Sistem)
•
Environments (Lingkungan sistem)
•
Interface (Penghubung User dengan sistem)
•
Input (Masukan)
•
Process (Proses)
•
Output (Keluaran/hasil)
•
Objectives (Sasaran)
•
Goal (Tujuan)
2.1.1.2 Informasi
Menurut Stair dan Reynolds (2006, p5), Informasi adalah
sekumpulan dari fakta yang diorganisasikan dalam berbagai cara yang
telah memiliki nilai tambah melalui nilai fakta itu sendiri.
9
10
Menurut O’Brien (2005, p38), informasi adalah data yang
telah diubah menjadi suatu konteks yang memiliki arti yang berguna
bagi pemakai akhir.
Menurut McLeod dan Scheel (2007, p11), informasi adalah
data hasil pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan
suatu hal yang belum diketahui kepada pengguna. Suatu informasi
bisa berguna haruslah memiliki beberapa ciri – ciri atau karakteristik
berikut ini :
1. Reliable (Data dipercaya)
Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat
dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu
organisasi.
2. Relevan (Cocok dan sesuai)
Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat
keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa
meningkatkan nilai dari suatu kepastian.
3. Timely (Tepat Waktu)
Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Complete (Lengkap)
Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data yang
relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh
pembuat keputusan
5. Understandable (Dimengerti)
Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh pembuat keputusan.
11
Informasi adalah suatu kumpulan data/fakta yang telah diolah
sehingga berguna bagi pengguna akhir atau pembuat keputusan.
2.1.1.3 Sistem Informasi
Menurut McLeod dan Scheel (2007, p10), sistem informasi
adalah
sistem
virtual
yang
memungkinkan
management
mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan.
Menurut Stair dan Reynolds (2006, p4), sistem informasi
adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang
mengumpulkan,
memanipulasi,
menyimpan
dan
menyebarkan
data dan informasi serta menyediakan sebuah mekanisme umpan
balik untuk memenuhi sebuah tujuan.
Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi merupakan
kombinasi yang teratur dari orang, hardware, software, network dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan
informasi sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi
untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan
berbagai alat fisik (Hardware), perintah dan prosedur pemrosesan
informasi (Software), saluran komunikasi, jaringan dan data yang
disimpan.
Menurut Agustinus Fritz Wijaya pada jurnal INFORMATION
SYSTEMS
STRATEGIC
PLANNING
TO
INCREASE
COMPETITIVE ADVANTAGE OF HIGHER EDUCATION USING
BE VISSTA PLANNING METHODOLOGY(2012, p68), Sistem
informasi dan teknologi informasi memiliki dampak yang besar
pada organisasi. SI/TI tidak hanya memberikan peningkatan kerja
yang efektif dan efisien tapi juga menjadi salah satu faktor yang
mengarahkan organisasi untuk mewujudkan proses bisnis yang
baik dan mencapai tujuan bisnis dari organisasi dengan cara membuat
cara baru dalam mengelola organisasi, meningkatkan produktifitas
12
dan kinerja, mengelelola bisnis baru dan memberikan keunggulan yang
kompetitif.
2.1.2 Pengenalan Database
Database saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
dan tanpa kita sadari kita pasti pernah menggunakan salah satu database.
Menurut Connoly (2010, p54), database adalah kumpulan data yang
berhubungan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah
perusahaan dan menurut Connolly (2010, p54), DBMS adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk mengelola dan mengontrol akses ke dalam
database. Menurut Connolly(2010, p54), database application adalah suatu
program yang berinteraksi dengan database menggunakan permintaan
sederhana ke DBMS. Contoh aplikasi berbasis database, misalnya membeli
melalui credit card, melakukan booking tiket pesawat dan mendaftarkan diri
ke suatu asuransi.
2.1.2.1 Pendekatan Database
Pendekatan database terbentuk karena diperlukan data yang
dapat saling terkait dan dapat digunakan secara bersama-sama, dan
memerlukan kemudahan dalam pengendalian terhadap akses dan
manipulasi data.
Hasil dari permasalahan diatas, maka dirancanglah database
yang dikontrol oleh database management system (DBMS).
2.1.2.2 Pengertian Database
Menurut Connoly(2010, p65), database merupakan kumpulan
data yang secara logical terhubung dan dirancang untuk memenuhi
informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Sebagai sistem katalog
(data dictionary atau metadata). Yang mampu mendeskripsikan
dirinya sebagai kumpulan record yang terintegrasi, yang berelasi
secara logikal terdiri dari entitas, atribut, dan hubungan yang mana
ketiga
gabungan
perusahaan.
tersebut
merepresentasikan
informasi
suatu
13
2.1.2.3 Database Management System(DBMS)
Menurut Connolly(2010, p66), DBMS adalah suatu software
yang memungkinkan user untuk berinteraksi dengan program aplikasi
dan database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas yaitu :
1. Data Definition Language, yang digunakan oleh user untuk
mendefinisikan database, seperti tipe data, struktur dan batasan
data yang disimpan kedalam database.
2. Data Manipulation Language, yang memungkinkan user dapat
menambah, merubah, menghapus dan mengambil data yang
diinginkan dari database yang menggunakan bahasa query.
3. Menyediakan pengendalian akses kedalam database .
-
Security System, yang memungkin hanya user tertentu yang
dapat mengakses database .
-
Integrity System, yang berguna untuk menjaga konsistensi
suatu data di dalam database .
-
Concurrency
control
system,
yang
berguna
untuk
pengendalian penyebaran atau pembagian data.
-
Recovery control system, yang berguna untuk mengembalikan
bentuk
konsistensi
database
apabila
terjadi
kesalahan
hardware atau software.
-
User-accessible catalog, yang berguna untuk menampilkan
deskripsi dari suatu data dalam database .
2.1.2.4 Komponen Database Management System(DBMS)
Ada 5 komponen yang terdapat didalam lingkungan DBMS,
yaitu:
1. Hardware,
untuk
menjalankan
DBMS
dan
aplikasi
kita
memerlukan perangkat keras seperti komputer hingga jaringan.
14
2. Software, DBMS itu sendiri termasuk software yang digunakan
untuk melakukan kontrol dan pengendalian kepada database .
3. Data, data merupakan bagian paling penting dari lingkungan
DBMS, data diperlukan untuk mendesain skema database .
4. Procedures, prosedur merupakan instruksi aturan yang untuk
mendesain dan menggunakan database dan DBMS.
5. People, merupakan SDM yang terlibat dalam penggunaan DBMS,
antara lain:
•
Data Administration
Data Administration lebih memperhatikan awal dari lifecycle,
DA mengatur sumber daya yang ada , meliputi : perencanaan
database,
pengembangan
dan
pemeliharaan
kebijakan, prosedur, dan design database
standar,
logikal dan
konseptual.
•
Database Administration
DBA mengatur realisasi fisik dari aplikasi database yang
meliputi desain fisik database dan implementasi, pengaturan
keamanan dan kontrol integritas, pengawasan performa sistem
dan pengaturan ulang database .
•
Database Desaigner
•
Programmer
•
End Users
•
Naive : User yang tidak perlu tau mengenai DB dan
DBMS. Hanya menggunakan program aplikasi.
•
Sophisticated : User yang Familiar dengan struktur
database dan DBMS.
15
2.1.2.5 Kelebihan dan Kekurangan DBMS
Menurut Connolly (2010, p77) terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam menggunakan DBMS, yaitu :
Kelebihan DBMS :
1. Mengontrol redudansi data
2. Data yang konsisten
3. Lebih banyak informasi yang didapat dari jumlah data yang sama
4. Sharing data
5. Meningkatkan integritas data
6. Meningkatkan keamanan data
7. Standard pelaksanaan, format data, prosedur update, dan
penamaan
8. Economy of Scale, data operasional perusahaan dijadikan satu,
kemudian aplikasi dibuat dengan menggunakan data source yang
tunggal tersebut, sehingga akan menghemat biaya.
9. Keseimbangan konflik kebutuhan, database yang digunakan untuk
berbagi kepentingan.
10. Meningkatkan aksesibilitas dan respon data
11. Meningkatkan produktifitas
12. Meningkatkan pemeliharaan melalui data indepenence
13. Meningkatkan konkurensi, mengurangi kehilangan informasi dan
kehilangan integrasi
14. Meningkatkan layanan backup dan recovery.
Kekurangan DBMS :
16
1. Kompleksitas
2. Ukuran yang besar
3. Biaya yang digunakan untuk DBMS
4. Biaya hardware tambahan
5. Biaya konversi, seperti training
6. Kinerja
7. Dampak kegagalan yang besar
2.1.3 Tiga Level Arsitektur ANSI-SPARC
Gambar 2.1 Tiga level Arsitektur ANSI-SPARC
1. External level
Level ini merupakan level dimana pengguna melihat atau
mengakses kedalam database. Level ini mendeskripsikan bagian
dari database yang relevan ditampilkan untuk penggunanya
2. Conceptual level
Level ini menjelaskan data apa yang di simpan kedalam database
dan hubungan antara data tersebut.
17
3. Internal level
Representasi fisik database di dalam komputer. Level ini
menjelaskan bagaimana data disimpan kedalam database.
2.1.4 Pengelolaan Siklus Sistem Database
Menurut Connolly(2010, p313), Sistem database
merupakan
komponen yang paling mendasar yang harus dipenuhi pada organisasi
yang memiliki sistem informasi yang besar dan berdasarkan kebutuhan
organisasi tersebut.
Gambar 2.2 Pengelolaan Siklus Sistem Database
2.1.4.1 Tahap pengelolaan siklus sistem database
1. Database Planning
18
Perencanaan
database
merupakan
suatu
aktifitas
yang
memungkinkan tahapan dari pengelolaan siklus sistem database
dapat terelasisasi secara efisien dan efektif. Perencanaan database
harus
diintegrasikan
dengan
keseluruhan
istrategi
sistem
informasi, yaitu :
•
Mengidentifikasi rencana dan tujuan perusahaan termasuk
sistem informasi yang dibutuhkan.
•
Mengidentifikasi sistem informasi yang telah ada untuk
menetapkan kelebihan dan kekurangan yang ada di sistem
informasi tersebut.
•
Menaksirkan kesempatan IT yang memungkinkan dapat
memberikan keuntungan yang kompetitif.
2. Mendefinisikan sistem
Menetapkan batasan dan cakupan dari sistem database dan sudut
pandang pengguna yang diutamakan. Sebelum merancang sistem
database, hal ini penting kita pertama kali harus mengidentifikasi
cakupan sistem kita harus melakukan investigasi dan bagaimana
interface dengan bagian lain dari sistem informasi dalam
organisasi tersebut. Sudut pandang pengguna mendefinisikan apa
yang diwajibkan dari suatu aplikasi database
dari perspektif
aturan kerja seperti Manager dan Supervisor. Aplikasi database
dapat memiliki satu atau lebih sudut pandang pengguna.
Identifikasi sudut pandat pengguna untuk membantu memastikan
bahwa tidak ada user utama dari suatu database yang terlupakan
ketika pembuatan aplikasi. Sudut pandang pengguna juga
membantu
dalam
pengembangan
aplikasi
database
yang
kompleks yang memungkinkan permintaan-permintaan dipecah
kedalam bagian yang lebih sederhana.
3. Pengumpulan data dan analisis
19
Proses mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang bagian
dari organisasi yang didukung oleh sistem database, dan
menggunakan
informasi
tersebut
untuk
mengidentifikasi
kebutuhan untuk sistem yang baru. Banyak teknik yang dapat
digunakan untuk mendapatkan informasi tersebut, seperti teknik
Fact-Finding.
Informasi yang dikumpulkan untuk setiap sudut pandang
pengguna utama melipu :
•
Deskripsi data yang digunakan
•
Mengetahui secara detil bagaimana data digunakan
•
Menambahkan beberapa kebutuhan tambahan untuk sistem
database yang baru
4. Mendesain Database
Desain database merupakan proses menciptakan perancangan
yang akan mendukung tujuan perusahaan untuk kebutuhan sistem
database.
Terdapat empat pendekatan dalam perancangan database, yaitu :
•
Bottom-up
Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar dari
atribut(yaitu property dari entitas dan hubungan relasional)
dimana melalui analisis dan gabungan antar atribut,
dikelompokkan ke dalam relasi yang mempresentasikan
tipe entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan ini
lebih cocok untuk perancangan database yang sederhana
dengan jumlah atribut yang relative kecil.
•
Top-down
Pendekatan ini dimulai dari perkembangan model data
yang terdiri dari beberapa entitas tingkat tinggi dan
hubungannya.
20
•
Inside-out
Hampir sama dengan bottom-up tetapi berbeda pada saat
identifikasi himpunan entitas utama dan kemudian
menyebar
untuk
mempertimbangkan
entitas
lain,
hubungan, dan himpunan atribut identifikasi pertama.
•
Mixed-strategy
Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terlebih
dahulu yaitu bottom-up dan top-down untuk bermacammacam bagian model sebelum digabungkan dengan
semuanya.
Tiga fase mendesain database :
•
Conceptual database design
Suatu proses membangun model dari data yang digunakan di
dalam perusahaan, independen dari keseluruhan aspek fisik.
•
Logical database deisgn
Suatu proses membangun model dari data yang digunakan
perusahaan berdasarkan model data tertentu, tetapi independen
terhadap DBMS dan aspek fisik lainnya.
•
Physical database design
Proses yang menghasilkan deskripsi implementasi dari
database pada penyimpanan sekunder. Menjelaskan dasar
relasi, organisasi file, penggunaan index untuk mencapai
efisiensi akses ke data, dan beberapa batasan integritas dan
pengukuran keamanan database.
5. DBMS Selection
Pemilihan produk DBMS yang tepat untuk mendukung sistem
database .
Tahapan-tahapan utama untuk memilih produk DBMS:
21
•
Mendefinisikasi kerangka acuan penelitian
•
Membuat dua atau tiga list produk yang akan digunakan
•
Evalusasi produk yang akan digunakan
•
Merekomendasikan pilihan dan buat laporannya
6. Application Design
Mendesain interface antar pengguna dan program aplikasi yang
akan digunakan untuk memproses ke dalam database. Desain
database
dan
aplikasi
merupakan
aktifitas
yang
saling
berhubungan meliputi dua aktifitas penting, yaitu :
1. Transaction Design
Transaksi merupakan aksi atau serangkaian aksi yang
dilakukan oleh user tunggau atau program aplikasi, yang
mengakses atau merubah isi dari database. Tujuan dari desan
transaksi
adalah
untuk
menetapkan
dan
keternagan
karakteristik high-level dari suatu transaksi yang dibutuhkan
pada database, diantaranya :
•
Data yang digunakan oleh transaksi
•
Karakteristik fungsional suatu transaksi
•
Hasil Transaksi
•
Keuntungan bagi user
•
Tingkat kegunaan sesuai yang diharapkan
Terdapat tiga tipe transaksi, yaitu :
•
Retrieval Transaction, yang digunakan untuk
pemanggilan data untuk ditampilkan di layar atau
menghasilkan suatu laporan.
22
•
Update
transaction,
yang
digunakan
untuk
menambah data, menghapus, atau memodifikasi
data yang sudah ada didalam database .
•
Mixed transaction, transaksi yang melibatkan
pemanggilan dan perubahan data.
2. User Interface Design Guidelines
Sebelum mengimplementasikan form atau report, hal ini
penting pada saat pertama kali mendesain layout, ada beberapa
aturan pokok dalam pembuatan user interface.
•
Meaningful title, pemberian nama suatu form yang cukup
jelas untuk menerangkan kegunaan form tersebut
•
Comprehensible instructions, penggunaan terminologi
yang umum untuk menyampaikan instruksi ke user dan
jika
informasi
tambahan
dibutuhkan,
maka
harus
disediakan helpscreen.
•
Logical grouping and sequencing of fields, field yang
saling berhubungan ditempatkan pada form/report yang
sama. Urutan field harus logis dan konsisten.
•
Visually appealing layout of the form / report, tampilan
form/report harus menarik, dan sesuai dengan hardcopy
agar konsisten.
•
Familiar field labels, label yang digunakan harus familir
sehingga pengguna yang menggunakan aplikasi tersebut
merasa lebih nyaman.
•
Consistent terminology and abbreviations, terminologi dan
singkatan yang digunakan harus konsisten
•
Consisten use of color, warna yang digunakan harus
meningkatkan penampilan dari form/report yang ada.
23
•
Visible space and boundaries for data-entry fields, jumlah
tempat yang disediakan untuk menginput data harus
diketahui oleh pengguna.
•
Convenient cursore movement, pengguna dapat mudah
menjalankan operasi yang diinginkan dengan menggerakan
cursor pada form/report.
•
Error correction for individual characters and entire field,
pengguna dapat dengan mudah menjalankan operasi yang
diinginkan dan melakukan perubahan terhadap nilai field.
•
Error messages for unacceptable values, memberikan
pesan kesalahan terhadap nilai yang salah.
•
Optional fields marked clearly, field yang optimal dapat
dengan mudah di identifikasi oleh pengguna.
•
Explanatory messages for fields, ketika user menempatkan
kursor kefield, informasi tentang field tersebut harus dapat
dilihat.
•
Completion Signal, indikator yang menjelaskan bahwa
suatu proses telah selesai dilaksanakan.
7. Prototyping
Membuat model kerja sistem database. Tujuan dari pembuatan
prototyping adalah :
•
Mengidentifikasi fungsi dari sistem yang ada berjalan dengan
baik atau tidak.
•
Untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau penambahan
fungsi yang baru.
•
Untuk klarifikasi kebutuhan pengguna.
24
•
Untuk evaluasi feasibilitas (kemungkinan yang akan terjadi)
dari disain sistem khusus.
8. Implementation
Merupakan realisasi fisik dari disain database dan aplikasi.
Implementasi database dicapai dengan menggunakan:
•
DDL untuk membuat skema database
dan file database
kosong.
•
DDL untuk membuat sudut pandang pengguna yang
diinginkan
•
3GL(Third
Generation
Language)
dan
4GL(Fourth
Generation Language) untuk membuat program aplikasi.
Termasuk transaksi database disertakan dengan menggunakan
DML, atau ditambahkan pada bahasa pemrograman.
9. Data Conversion and Loading
Pemindahan data yang ada ke yang baru dan mengkonversi ke
aplikasi untuk menjalankan database
dibutuhkan ketika sistem database
yang baru. Tahapan ini
baru menggantikan sistem
yang lama. DBMS biasanya memiliki utilitas yang memanggil
ulang file yang sudah ada ke dalam database baru.
10. Testing
Suatu proses menjalankan sistem database dengan tujuan untuk
menemukan error. Dengan menggunakan strategi uji coba yang
direncakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan
terlihat jika kesalahan software. Mendemonstrasikan database
dan program aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.
11. Operational Maintenance
25
Suatu proses mengawasi dan memlihara sistem database setelah
proses instalasi selesai, meliputi :
•
Pengawasan performa sistem, jika performa menurun maka
memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang database .
•
Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi database
•
penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi database
2.1.5 Microsoft SQL Server
Microsoft SQL server merupakan database komersial dari Microsoft
yang banyak digunakan saat ini. Microsoft SQL Server adalah database
relasional yang berjalan diatas sistem operasi berbasis NT.
Kode penyusunan dari Microsoft SQL Server (sebelum versi 7)
berasal dari Sysbase SQL Server, dan itu merupakan langkah pertama
Microsoft dalam memasuki market database perusahaan, bersaing dengan
Oracle, IBM dan kemudian dengan Sysbase sendiri.
Microsoft, Sysbase dan Asthon-tate sebenarnya bergabung dalam
membuat dan memasarkan versi pertama yang bernama SQL Server 1.0 pada
tahun 1989. Kemudian Microsoft SQL Server 4.2 diluncurkan pada tahun
1992. Microsoft SQL Server 6 merupakan versi pertama dari SQL Server
yang dibangun untuk sistem operasi NT dan tidak mengandung dukungan
dari Sysbase. Setelah beberapa perbaikan penambahan fitur, maka microsoft
merilis SQL Server 7 dimana ini merupakan database yang berbasis GUI
yang pertama dan dibangun tidak berdasarkan kode program dari Sysbase.
Menurut Gul Shahzad Sarwar et al. pada jurnal Merging Large-Scale
Assessment Data for Secondary Analysis: Experiences with EQAO’s
Data(2013, p45) Penggunaan SQL akan lebih baik ketika digunakan pada
data yang memiliki banyak hubungan. Misalnya dalam data yang berisi 1..*
antara guru dan murid – muridnya.
26
2.1.6 Pengertian Java
Menurut Cecil Schmidt pada jurnal Effects of a Case-Based
Reasoning System on Student Performance in a Java Programming Course
(2007, p437)Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek biasa
dipakai sebagai bahasa pemrograman yang pertama kali dipelajari
dikarenakan tidak terlalu sulit untuk dipelajari selain itu Java juga
merupakan bahasa pemrograman yang dapat digunakan disetiap platform.
Sebagai sebuah bahasa pemograman, Java dapat membuat seluruh
bentuk aplikasi seperti desktop, web, dsb. Aplikasi dengan teknologi Java
secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh
mesin yang memiliki Java Runtime Environment (JRE).
2.1.6.1 Keuntungan Java
Berdasarkan white paper resmi dari SUN, Java memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Sederhana
Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan
C++ namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama
menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple
inheritance
2. Berorientasi Objek (Object Oriented)
Java
menggunakan pemrograman berorientasi objek yang
membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat
dipergunakan kembali. Dengan berorientasi objek maka program
dapat dengan mudah dipelihara, dimodifikasi, dan meningkatkan
penggunaan kembali software.
3. Dapat didistribusi dengan mudah
Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah
dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.
27
4. Interpreter
Program Java dijalankan menggunakan Java Virtual Machine
(JVM), hal ini menyebabkan source code java yang telah
dikompilasi menjadi bytecodes sehingga dapat dijalankan pada
platform yang berbeda – beda.
5. Robust
Java mempunya reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java
mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti
dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain, serta mempunyai
runtime-exception handling untuk membantu mengatasi error
pada pemrograman.
6. Aman
Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan
terdistribusi, java memiliki berbagai mekanisme kemanan untuk
menjaga aplikasi untuk tidak merusak sistem komputer yang
menjalankan aplikasi tersebut.
7. Architectur neutral
Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan
pada platform yang berbeda dengan Java Virtual Machine.
8. Portable
Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa
ke platform yang berbeda – beda tanpa harus dikompilasi ulang.
9. Performance
Kemampuan Java sering dikatakan kurang tinggi, namun
kemampuan java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java
lain seperti buatan inprise, Microsoft, ataupun Symantec yang
menggunakan Just in Time Compilers(JIT).
28
10. Multithreaded
Java mempunya kemampuan untuk membuat suatu program yang
dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan
simultan.
11. Dinamis
Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang
dinamis, perubahan pada suatu class dengan menambahkan
properties ataupun method dapat dilakukan tanpa mengganggu
program yang menggunakan class tersebut.
2.1.7 NetBeans
Menurut Isnandi et al. pada Jurnal Pembangunan Aplikasi Pembelian
dan Penjualan Barang pada Toko Ritzca Elektronik Punung (2013, p2)
NetBeans merupakan salah satu IDE yang dikembangkan dengan bahasa
pemrograman Java. NetBeans mempunyai lingkup pemrograman Java yang
terintegrasi dalam suatu perangkat lunak yang di dalamnya menyediakan
pembangunan pemrograman GUI, text editor, complier, dan interpreter.
NetBeans adalah sebuah perangkat lunak open source sehingga dapat
digunakan secara gratis untuk keperluan komersial maupun nonkomersial
yang didukung oleh Sun Microsystem.
2.1.8 Fact Finding Techniques
Fact Finding adalah proses formal menggunakan teknik seperti
wawancara dan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan fakta tentang sistem,
kebutuhan, dan pilihan. Setiap tahapan dalam siklus hidup basis data
membutuhkan teknik pencarian fakta.
Tahapan Silus Hidup
Basis Data
Contoh Data
Contoh Dokumentasi
yang Di hasilkan
29
Perencanaan Basis Data Tujuan dan sasaran
Definisi Sistem
Statemen misi dan
project basis data
sasaran sistem basi data
Deskripsi pandangan
Definisi lingkup dan
user yang meliputi
batasan aplikasi basis
peranan pekerjaan atau
data.
area bisnis aplikasi
Definisi user mengenai
view yang mendukung
mereka
Kebutuhan-kebutuhan
Kebutuhan user akan
Spesifikasi berbagai
pengumpulan dan
view dan spesifikasi
user dan kebutuhan
analisa
sistem yang mencakup
sistem.
kebutuhan kinerja dan
keamanan
Perancangan Basis
User memberikan
Konseptual dan logikal
Data
respon untuk
desa berbasis data
memeriksa kembali
seperti ER, kamus data,
desain logika basis data
dan skema relasional.
dan fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan
target DBMS
Perancangan aplikasi
Rancangan fisikal basis
data
User memberikan
Meliputi deskripsi
respon untuk
program dan user
memeriksa desain User
interface
Interface
Pemilihan DBMS
Fungsi-fungsi yang
Berbagai evaluasi dan
berhubungan dengan
rekomentasi DBMS
target DBMS
Prototipe
User memberikan
Perubahan berbagai
respon mengenai
kebutuhan user dan
30
prototipe
Implementasi
spesifikasi sistem
Fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan
target DBMS
Konversi Data dan
Format data sekarang.
Loading
Kemampuan impor data
Pengujian
Hasil pengujian
Strategi pengujian yang
digunakan dan analisa
hasil pengujian.
Pemeliharaan(Optional) Pengujian hasil kinerja.
Manual user. Analisa
Perubahan atau
hasil kinerja. Perubahan
penambahan berbagai
berbagai kebutuhan
kebutuhan user dan
user dan spesifikasi
sistem
sistem.
Tabel 2.1 Contoh Hubungan Tahapan Siklus Hidup Basis Data
dengan Teknik Pencarian Data
2.1.8.1 Lima Teknik Pencarian Fakta yang Digunakan
1. Menguji Dokumentasi
Uji Dokumentasi bermanfaat jika kita sedang berusaha
mendalami kebutuhan basis data yang akan datang, yang
bertujuan untuk:
•
Deskripsi masalah dan kebutuhan basis data
•
Deskripsi bagian perusahaan yang dapat menimbulkan
masalah
•
Deskripsi sistem sekarang
2. Wawancara
31
Teknik ini merupakan teknik yang paling sering digunakan
dan sangat berguna dibandingkan teknik pencarian data
lainnya. Terdapat 2 jenis wawancara, yaitu :
1. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur dilakukan jika tujuan
wawancara bersifat umum dan memiliki sedikit pertanyaan
yang bersifat spesifik.
2. Wawancara terstruktur
Pewawancara
mempunyai
banyak
pertanyaan
yang
spesifik. Keberhasilannya tergantung pada tanggapan
orang
yang
sedang
diwawancarai
dan
apakah
pewawancara dapat mengarahkan pertanyaan tabahan
secara langsung untuk memperoleh klarifikasi dan
perluasan.
3. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pencarian data yang paling
efektif untuk pemahaman suatu sistem
4. Riset
Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk,
dan internet seperti bulletin board adalah sumber informasi
yang baik dan dapat menyediakan informasi mengenai
bagaimana orang lain telah memcahkan masalah.
5. Quesioner
Quesioner merupakan pencarian data dengan melakukan
survei melalui daftar pertanyaan.
Terdapat 2 jenis pertanyaan dalam kuesioner :
1. Free Format
32
Yaitu memberikan kebebasan responden untuk menjawab
pertanyaan.
2. Fix Format
Fix format memerlukan tanggapan dari individu, dengan apa
pun pertanyaan, responden harus memilih jawaban yang
tersedia.
2.1.9 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik dengan pendekatan bottom-up yang
digunakan untuk membantu mengidentifikasikan hubungan, dimulai dari
menguji hubungan, yaitu functional dependencies antara atribut.
Tujuan utama normalisasi adalah mengidentifikasikan kesesuaian
hubungan yang mendukung data untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Adapun karakteristik hubungan tersebut mencakup:
1. Minimal jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan
perusahaan
2. Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan mengenai Functional
dependencies
3. Minimal duplikasi untuk tiap atribut
2.1.9.1 Data Redudancy
Tujuan
Utama
perancangan
basis
data
adalah
mengelompokkan atribut-atribut ke dalam relasi-relasi sehingga
meminimalisasi redudansi data serta mengurangi penggunaan tempat
penyimpanan yang dibutuhkan untuk sebuah relasi dasar.
2.1.9.2 Update Anomalies
Relasi yang mengandung informasi yang redudan dapat
diakibatkan oleh update anomalies. Beberapa tipe update
adalah:
anomalies
33
•
Insertian
Contohnya menambah data pada tabel SiswaBelajar di mana data
namasiswa dan IPK harus benar-benar teliti memasukkannya.
Karena tabel siswa dengan tabel SiswaBelajar terpisah. Akibatnya
dapat terjadi perbedaan data data namasiswa dan IPK antara tabel
siswa dengan SiswaBelajar.
•
Deletion
Contohnya menghapus data IDSiswa pada tabel Siswa, namun pada
tabel SiswaBelajar tidak berpengaruh apa-apa. Karena tidak ada
keterkaitan antara tabel SiswaBelajar denga Siswa.
•
Modification
Untuk mengatasi anomalies ini dapat dilakukan dekomposisi pada
relasi dasar. Terdapat dua sifat dekomposisi, yaitu:
-
Lossless-join
-
Dependency Preservation Property
2.1.9.3 Jenis Normalisasi
Terdapat empat bentuk normal yang biasa digunakan, yaitu:
1. First Normal Form (1NF) atau Normalisasi tingkat 1
2. Secont Normal Form (2NF) atau Normalisasi tingkat 2
3. Third Normal Form (3NF) atau Normalisasi tingkat 3
4. Boyce-Codd Normal Form(BCNF)
5. Four Normal Form (4NF)
6. Five Normal Form (5NF)
34
2.1.9.4 Proses Normalisasi
Beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan
dalam
proses
normarlisasi adalah:
•
Suatu teknik formal unutuk menganalisa relasi berdasarkan
primary key dan functional dependencies antar atribut.
•
Dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke
bentuk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya.
•
Setelah normalisasi diproses, relasi menjadi secara bertahap leboh
terbatas atau kuat mengenali bentuk formatnya dan juga
mengurangi tindakan update yang anomali.
Gambar 2.3 Hubungan antara Normal Forms
1. Unnormalized Form (UNF)
Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup yang
berulang membuat tabel yang tidak normal, yaitu dengan
memindahkan data dan sumber informasi.
2. First Normal Form (1NF)
Merupakan sebuat relasi di mana setiap baris dan kolom berisikan
satu dan hanya satu niulai.
3. Second Normal Form (2NF)
35
Berdasarkan pada konsep full functional dependency, yaitu A dan
B merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan Fully
dependent terhadap A jika B functionally dependent pada A tetapi
tidak pada proper subset dari A.
2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut nonprimary-key bersifat fully dependent pada primary key.
4. Third Normal Form (3NF)
Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu
kondisi dimana A, B, dan C merupakan atribut sebuah relasi,
maka A -> B dan B -> C, maka transitively dependent pada A
melalui B. (jika A tidak functionally dependent pada B atau C).
3NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan di mana
tidak terdapat atribut non primary key yang bersifat transitively
dependent pada primary key.
5. Boyc-codd Normal Form (BCNF)
Berdasarkan pada functional dependencies yang dimasukkan ke
dalam hitungan seluruh candidate key dalam suatu relasi,
bagaimanapun BCNF juga memiliki batasan-batasan tambahan
disamakan dengan definisi umum 3NF. Suatu relasi dkatakan
BCNF, jika dan hanya jika setiap determinan merupakan
candidate key.
2.1.10 Entity Relationship Modeling
Entity Relationship Modelling adalah sebuah pendekatan top-bottom
dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data
terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-entitas
tersebut yang digambarkan dalam suatu model.
36
2.1.10.1 Tipe Entitas
Konsep dasar model ER adalah Entity Type, yaitu kumpulan
objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang diidentifikasi
oleh enterprise mempunyai eksistensi yang independen. Entity
Occurence, yaitu pengidentifikasiann objek yang unik dari sebuah
type entity. Setiap entitas di identifikasikan dan disertakan
propertynya.
2.1.10.2 Tipe Relasi
Kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe
entitas yang ada. Relatioship occurence, merupakan keterhubungan
yang diidentifikasian secara unik yang meliputi keberadaan tiap tipe
entitas yang berpartisipasi.
Gambar 2.4 Relationship Occurence
2.1.10.3 Derajat Relationship
Derajat Relationship adalah jumlah etitas yang berpartisipasi
dalam suatu relationship. Terdiri dari :
•
Binary Relationship
Merupakan keterhubungan antar dua entitas.
37
Gambar 2.5 Contoh Binary Relationship
•
Ternary Relationship
Merupakan keterhubungan antara tiga entitas.
Gambar 2.6 Contoh Ternary Relationship
•
Quaternary Relationship
Merupakan keterhubungan antar empat tipe entitas.
Gambar 2.7 Contoh Quaternary Relationship
38
•
Unary Relationship
Merupakan keterhubungan antar satu tipe entitas, di mana tipe entitas
tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda.
Kadang juga di recursive relationship.
Gambar 2.8 Contoh Unary Relationship
2.1.10.4 Attributes
Atribut merupakan sifat dari sebuah entitas atau tipe relasi.
Contoh : sebuah entitas mahasiswa digambarkan dengan atribut NIM,
nama, alamat, dan jurusan.
Atribute domain merupakan atribut himpunan nilai yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut yang terdiri dari:
•
Simple Attribute
Atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dengan
keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil.
Contoh : ID_Staff, ID_Customer, ID_Supplier
•
Composite Attribute
Atribut yang terdiri dari beberapa komponen, di mana masing
- masing komponen memiliki keberadaan yang independen.
39
Contoh : atribut alamat terdiri dari jalan, kota dan kode pos.
•
Single-Valued Attribute
Atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian.
Contoh : entitas customer memiliki satu nilai untuk atribut
ID_customer pada setiap kejadian.
•
Multi-Valued Attribute
Atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian.
Contoh : entitas supplier, staff, dan customer memiliki
beberapa nilai untuk atribut telpNo pada setiap kejadian.
•
Derived Attribute
Atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau
beberapa atribut lainnya dan tidak harus berasal dari satu
entitas.
Contoh : atribut umur dihasilkan oleh atribut tanggal lahir.
2.1.10.5 Keys
•
Super Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan row.
•
Candidate Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan table.
Jumlah minimal atribut yang dapat mengidentifikasikan setiap
kejadian/record secara unik.
•
Primary
Key
:
Candidate
key
yang
dipilih
untuk
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record suatu entitas
secara unik.
•
Alternate Key : Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary
key.
40
•
Composite key : Candidate key yang terdiri atas dua atau lebih
atribut
•
Foreign key : atribut sebuah tabel yang menggabungkan diri ke
tabel lain.
2.1.10.6 Strong and Weak Entity Types
Strong entity type, yaitu entitas yang keberadaannya tidak
tergantung pada entitas lain. Terkadang disebutjuga parent sedangkan
Weak entity type adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada
entitas lain. disebut juga child dependent.
Gambar 2.9 Contoh Strong and Weak Entity Yype
2.1.10.7 Structural Constraints
Batasan utama pada relationship disebut multilicity, yaitu
jumlah atau range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu
entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang
berhubungan melalui suatu relationship.
Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macammacam binary relationship terdiri dari :
41
•
One-to-one (1 : 1)
•
One-to-many (1 : *)
•
Many-to-many (* : *)
2.1.10.8 Generalisasi dan Spesialisasi
Generalisasi merupakan subclass-subclass yang disatukan
menjadi superclass tunggal yang berdasarkan karakteristik umum.
Disamping proses desain top-down (dari inisial entitas ke level lebih
rendah), desain juga dapat dilakukan dengan proses bottom-up, yaitu
banyak entitas disintesiskan menjadi entitas yang lebih tinggi
berdasarkan kesamaan fiturnya. Contoh, entitas avanza, dan inova,
kijang dikelompokkan dalam sebuah entitas bernama mobil
Spesialisasi merupakan proses yang memperhatikan perbedaan
setiap anggota dari sebuah entitas sehingga anggota dari sebuah
entitas dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang lebih
kecil. Contoh, entitas mobil dapat di pecah kembali menjadi avanza,
inova, dan kijang
Terdapat dua batasan yang terdapat pada generalisasi /
spesialisasi yang disebut dengan batasan partisipasi (partcipation
constraint) dan batasan disjoint (disjoint constraint)
•
Participation
constraint
menggambarkan
apakah
setiap
anggota dari sebuah superclass harus berpartisipasi sebagai
anggota dari sebuah subclass atau tidak. Sebuah Participation
constraint dapat berupa mandatory atau optional.
•
Mandatory Participation
Sebuah Participation constraint dikatakan mandatory
jika setiap anggota dari superclass harus menjadi
anggota di subclass.
Contoh:
pada
himpunan
Staff(superclass)
yang
memiliki subclass bernama ‘bagian penjualan’ dan
42
’bagian pembelian’. Maka disini setiap anggota
superclass akan menjadi anggota dari subclass.
•
Optional Participation
Sebuah Participation constraint dikatakan optional
jika setiap anggota superclass tidak semuanya menjadi
anggota disetiap subclassnya.
Contoh: pada himpunan mobil (superclass) yang
memiliki subclass bernama avanza, inova dan kijang.
Maka disini terdapat subclass lain yang mungkin
menjadi anggota dari superclass namun tidak dijadikan
sebagai subclass misalkan toyota yang dapat menjadi
anggota himpunan mobil tetapi tidak dijadikan
subclass.
•
Disjoint Constraint
Disjoint Constraint menggambarkan hubungan antara anggota
subclass, apakah setiap anggota dari subclass dapat menjadi
anggota dari subclass yang lain atau tidak. Disjoint Constraint
dapat berupa disjoint atau OR dan nondisjoint atau AND
•
Disjoint atau OR
Sebuah disjoint constraint dikatakan disjoint atau OR
jika anggota dari sebuah subclass tidak dapat menjadi
anggota dari subclass lainnya.
Contoh, pada himpunan mobil(superclass) dengan
subclass avanza, inova dan kijang, maka anggota
avanza tidak dapat menjadi anggota inova atau kijang
atau sebaliknya.
•
Nondisjoint atau AND
Sebuah disjoint constraint dikatakan disjoint atau AND
jika anggota dari sebuah subclass bisa juga menjadi
anggota dari subclass yang lain.
43
2.2
Teori Khusus
2.2.1 Pembelian
Menurut Assauri, (2008, p223), pembelian merupakan salah satu
fungsi penting dalam suatu perusahan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab
untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada
waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku.
Menurut Mulyadi, (2007, p711) aktifitas dalam proses pembelian
barang adalah:
1. Permintaan pembelian
2. Pemilihan pemasok
3. Penempatan pemesanan pembelian
4. Penerimaan barang
5. Pencatatan transaksi pembelian
Pembelian merupakan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan atas
barang atau jasa yang diperlukan oleh pribadi atau perusahaan dan dapat
diterima tepat pada waktunya dengan mutu yang sesuai serta harga yang
menguntungkan.
2.2.2 Penjualan
Menurut Hall, (2011, p154), prosedur pemesanan penjualan meliputi
tugas-tugas yang terkait dalam penerimaan dan pemrosesan sebuah pesanan
klien, mengisi formulir pemesanan, dan pengiriman produk
ke
klien,
penagihan pelanggan pada saat yang tepat, dan akuntansi transaksi secara
benar.
1. Penerimaan pesanan
Pada tahap ini, karyawan membuat sebuah sales order yang mencakup
informasi penting mengenai pelanggan, seperti nama pelanggan, alamat
pelanggan, nama, nomor, dan deskripsi barang yang dijual serta jumlah
44
dan harga satuan barang yang dijual. Setelah itu, karyawan membuat
sebuah salinan sales order dan menempatkannya dalam customer open
order file.
2. Pemeriksaan kredit
Pada tahap ini, pihak perusahaan melakukan pemeriksaan kelayakan
kredit pelanggn untuk menentukan batas kredit yang dapat dimiliki oleh
pelanggan, apakah pelanggan tersebut memiliki histori kredit yang baik
atau tidak. Fungsi penerimaan pesanan mengirimkan sales order (credit
copy) kepada fungsi pemeriksaan kredit untuk pengesahan.Berkas
pengesahan sales order yang dikembalikan memicu kelanjutan proses
penjualan dengan mengeluarkan informasi sales order secara bersamaan
ke fungsi yang beragam.
3. Pengambilan barang
Pada tahap ini, fungsi penerimaan pesanan meneruskan dokumen
pengeluaran stok barang kepada fungsi pengambilan barang dalam
gudang.
Dokumen
ini
mengidentifikasikan
barang-barang
dalam
inventaris yang harus diambil dari rak gudang, juga menyediakan
otorisasi formal kepada personil gudang untuk mengeluarkan barang yang
ditentukan. Setelah mengambil barang, pesanan diverifikasi dan dokumen
pengeluaran stok sudah diverifikasi diteruskan ke fungsi pengiriman
barang.
4. Pengiriman barang
Sebelum kedatangan barang dan dokumen pengeluaran barang yang
sudah diverifikasi, divisi pengiriman menerima packing slip dan shipping
notice dari fungsi penerimaan pesanan. Packing slip akan dikirimkan
dengan barang untuk menggambarkan isi dari pesanan. Shipping
notice
akan diteruskan kepada fungsi penagihan sebagai bukti bahwa pesanan
pelanggan sudah terpenuhi dan dikirim.
45
5. Penagihan pelanggan
Pada tahap ini, fungsi penagihan menerima sales order(invoice copy)dari
fungsi penerimaan pesanan. Dokumen ini ditempatkan dalam S.O
pending file hingga penerimaan shipping notice. Setelah shipping notice
diterima, barang-barang yang dikirim dicocokan dengan harga satuan
barang yang dipesan, pajak, dan ongkos kirim untuk ditambahkan ke
salinan invoice dari sales order. Sales order yang sudah dilengkapi
merupakan tagihan pelanggan. Setelah itu, transaksi penjualan yang sudah
lengkap dicatat dalam jurnal penjulan.
Menurut Jurnal Henny et al. Hendari pada jurnal ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
(2009, p143) penjualan adalah rangkaian transaksi penjualan barang atau
jasa, baik secara tunai maupun kredit. Penjualan merupakan proses
perpindahan suatu hak atas barang atau jasa untuk mendapatkan sumber
daya lainnya, seperti kas atau janji untuk membayar atau piutang.
46
2.2.3 Kerangka Berpikir
Berikut kerangka berpikir mengenai penulisan skripsi kami
dapat dilihat pada gambar 2.10 dibawah ini.
Gambar 2.10 Kerangka Berpikir
Pengembangan aplikasi berbasis database ini terdiri dari 5 fase yaitu
fase inisiasi, fase analisis, fase perancangan, fase pengembangan sistem, dan
47
fase implementasi. Pada fase pertama yaitu fase inisiasi, diawali dengan
persiapan dalam mengumpulkan data organisasi mengenai gambaran
umum CV. Sempurna seperti visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,
tugas dan wewenang, dan prosedur siklus pembelian dan penjualan yang
berjalan.
Selanjutnya data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis.
Analisis dilakukan dengan membuat activity diagram untuk melihat
proses bisnis dan mempelajari permasalahan yang terjadi sebagai acuan
untuk sistem yang diusulkan pada fase perancangan.
Setelah itu akan dilanjutkan pada fase perancangan, yaitu merancang
data flow diagram untuk melihat aliran data pada CV Sempurna.
Merancang ER Modelling untuk mengidentifikasi entitas-entitas yang
terdapat
pada
CV
sempurna,
setelah
itu
akan
dilakukan
tahap
normalisasi yang menghasilkan entity relationship diagram dan tahapan
perancangan yang terakhir adalah merancangan user interface nya yang
akan menghubungkan antara pengguna dengan sistem.
Kegiatan
selanjutnya
adalah
perancangan
sistem
yang
akan
menggunakan bahasa pemrograman Java dengan aplikasi Netbeans dan
menggunakan SQL Server 2008 sebagai database nya. Selanjutnya akan
dilanjutkan dengan tahap implementasi dimana akan dilaksanakan dengan
membuat spesifikasi hardware dan software yang sesuai dengan kondisi
perusahaan.
Download