66 LAMPIRAN 1. Skema Alur Pikir Keberadaan bakteri mempunyai nilai yang penting dalam patogenesis pulpa dan periapeks. Eliminasi mikroorganisme dari saluran akar yang terinfeksi merupakan fokus utama pada perawatan saluran akar. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang berperan dalam patogenesis pulpa dan periapeks. Hasil penelitian menunjukkan bakteri obligat anaerob merupakan bakteri dominan sebagai penyebab infeksi saluran akar terutama asimptomatik. Menurut Sundqvist (1994), Fusobacterium nucleatum merupakan salah satu bakteri yang paling banyak ditemukan pada infeksi saluran akar dengan persentase insidens sebesar 48%. Merupakan salah satu bakteri yang dapat menimbulkan tanda dan gejala klinis, walaupun tidak cukup korelasi mutlaknya. Meskipun demikian, keberadaan Fusobacterium nucleatum akan meningkatkan proses infeksi dari strein bakteri pigmen hitam. Ca(OH)2 telah digunakan sejak tahun 1920 dan saat ini merupakan bahan medikamen yang paling sering digunakan, serta terbukti sebagai bahan biokmpatibel dan efektif pada gigi dengan periodontitis apikalis serta memiliki daya antibakteri. Universitas Sumatera Utara 67 Buah mahkota dewa bentuknya bulat, diameter bervariasi, biasanya berkisar 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan ketika masak, warnanya merah. Daging buah berwarna putih, berserat dan berair. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) telah lama digunakan sebagai obat alternatif kesehatan. Telah dilakukan penelitian mengenai zona hambat infusum daun mahkota dewa pada pertumbuhan Streptococcus mutans. (Kiki Yunanto,2007). Hasil penelitian tersebut adalah semakin tinggi konsentrasi infusum daun mahkota dewa, maka semakkin besar zona inhibisinya dan daya hambat terbesar pada ketiga perlakuan(konsentrasi infusum 50%, 25%, dan 12,5%) adalah infusum daun mahkota dewa 50%. Hasil penelitian menyatakan bahwa daging buah mahkota dewa tidak bersifat toksik (Lucie Widowati,2003). Hasil penelitian menyatakan bahwa daging buah mahkota dewa memiliki senyawa aktif yang berkhasiat sebagai bahan antibakteri, yaitu polifenol, saponin, alkaloid, dan tanin. (Luciana Beatrice,2010). Karena adanya kandungan empat senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antibakteri, timbul pemikiran untuk meneliti peranannya ekstrak etanol buah mahkota dewa dalam proses eliminasi bakteri di saluran akar, dalam hal ini hendak dilakukan penelitian terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum. Saponin yang terkandung dalam buah mahkota dewa diketahui berperan sebagai detergen / surfaktan, juga memiliki sifat lain, yaitu sebagai anti-bakteri dan anti-virus, mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah. Polifenol dan Tanin merupakan senyawa fenolik kompleks yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein, serta diduga memiliki bekerja sebagai anti bakteri. Alkaloid mampu berikatan dengan DNA sel sehingga menyebabkan fungsi sel terganggu. Universitas Sumatera Utara 68 Seperti halnya ekstrak buah mahkota dewa yang dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif bahan medikamen saluran akar serta ekstrak etanol buah mahkota dewa yang dapat menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis, maka timbul pemikiran untuk melakukan penelitian yang menguji daya antibakteri buah mahkota dewa sebagai bahan medikamen saluran akar terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum. Yang menjadi permasalah adalah: Apakah ekstrak buah mahkota dewa memiliki daya anti-bakteri dengan mengetahui konsentrasi minimal terhadap pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui konsentrasi minimum ekstrak etanol buah mahkota dewa dalam menghambat pertumbuhan bakteri Fusobacterium nucleatum. DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff] Boerl) TERHADAP Fusobacterium nucleatum SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF MEDIKAMEN SALURAN AKAR SECARA IN VITRO Universitas Sumatera Utara 69 LAMPIRAN 2. Skema Alur Penelitian 2.1 Pembuatan ekstrak buah mahkota dewa Sediaan buah mahkota dewa yang segar dan matang. Bahan baku dicuci bersih, ditimbang lalu diiris halus dan dikeringkan selama 10 hari di lemari pengering. Sampel diblender menjadi serbuk, lalu dimaserasi dengan pelarut etanol 96% selama 3 jam kemudian diperkolasi. Ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan selaman 24 jam. Setelah 24 jam, cairan (maserat) ditampung. Ulangi prosedur tersebut sampai maserat yang dihasilkan berwarna jernih. Semua maserat yang didapat,digabung dan disaring, lalu diuapkan menggunakan vaccum rotary evaporator pada tekanan < 1 ATM dengan temperatur ≤ 60°C. Ekstrak kental berwarna coklat dengan konsentrasi 100 %. Universitas Sumatera Utara 70 2.2 Pembuatan media pertumbuhan Mueller Hinton Agar 12 gram + aquadest 240 ml Dipanaskan hingga mendidih. Disterilkan dengan autoklaf selama 3 jam. Jika akan digunakan,dipanaskan kembali hingga Dituangkan ke dalam petri. 2.3 Pembiakan spesimen Stem cell Fusobacterium nucleatum ATCC 25586. Dibiakkan pada media pertumbuhan. 1 – 2 ose koloni disuspensikan dengan larutan NaCl 0,9%. Diperoleh sesuai kekeruhan Mac Farland (Kekeruhan 0,5 Mac Farland / 1.108 CFU/ml.) Universitas Sumatera Utara 71 2.4 Skema Ujibakteri Suspensi bakteri F.nucleatum ATCC 25586 Ekstrak etanol buah mahkota dewa dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%. Dimasukkan dalam inkubator CO2 dengan suhu 37°C selama 24 jam. Membandingkan kekeruhan dengan kontrol (Mac Farland yang diinkubasi 24 jam.) Penentuan nilai MIC dari kelompok perlakuan yang mulai tampak jernih. Menghitung jumlah koloni bakteri pada kelompok perlakuan yang mulai tampak jernih. Metode Drop Plate Mills Mesra. Hasil Universitas Sumatera Utara 72 LAMPIRAN 3. SERTIFIKAT HASIL UJI Pengujian Mikrobiologi 1. Contoh uji : Ekstraks mahkota dewa terhadap Fusobacterium nucleatem subspecies nucleatum ATCC 25586 2. Penguji : Staf Laboratorium Lembaga Penyakit Tropis 3. Permintaan : Carolina Kere (Mahasiswa FKG USU) Uraian Jenis Pengujian No PARAMATER 1 Hasil Uji Hasil Hitung Kuman a. Konsentrasi 100% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 b. Konsentrasi 50% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 c. Konsentrasi 25% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) Universitas Sumatera Utara 73 d. Konsentrasi 12,5% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 e. Konsentrasi 6,25% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 f. Konsentrasi 3,125% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 g. Konsentrasi 1.56% - Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4 Ulangan 5 Ulangan 6 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 0 CFU/ml (steril) 141.20 CFU/ml 166.20 CFU/ml 172.20 CFU/ml 125.20 CFU/ml 120.20 CFU/ml 116.20 CFU/ml Catatan: Hasil uji hanya berlaku untuk contoh yang diuji. Faktor pengenceran 20 kali Surabaya, 23 Juni2011 Penanggung Jawab Pengujian Wahyu Hidayatiningsih,S.Si, M.Kes Universitas Sumatera Utara 74 LAMPIRAN 4. Universitas Sumatera Utara